kaf(anion)
DESCRIPTION
about anionTRANSCRIPT
1Anion
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktikkum kimia analisis untuk mengidentifikasi kation dan anion
penyusun senyawa-senyawa anorganik dan logam organik yang sering
digunakan dalam dunia kefarmasian.
Kimia analisis adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis
cuplikan material untuk mengetahui komposisi, struktur dan fungsi kimianya .
Kimia analisis dibagi menjadi 2 jenis yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu
unsure, atau senyawa kimia baik organik maupun anorganik. Sedangkan
analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam suatu cuplikan
Identifikasi anion dapat ditentukan dengan menggunakan pereaksi
selektif dan spesifik. Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan
reaksi tertentu untuk beberapa jenis kation sedangkan pereaksi spesifik
adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation.
Terjadinya reaksi dapat diketahui dengan melihat terbentuknya endapan dan
perubahan warna.
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
2Anion
Hal itu yang mendasari kita melakukan percobaan ini. Agar kita dapat
mengetahui dan memahami cara penggolongan, pemisahan dan penetapan
anion dengan beberapa pereaksi tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengidentifikasi suatu jenis anion dengan menggunakan
beberapa pereaksi tertentu ?
2. Bagaimana menentukan suatu jenis anion yang terdapat dalam suatu
sampel?
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan
mengidentifikasi anion dalam suatu sampel dengan menggunakan beberapa
pereaksi.
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
3Anion
D. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan golongan dan jenis
anion yang terdapat dalam suatu sampel dengan uji pendahuluan, uji
golongan dan uji pereaksi spesifik.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat dari percobaan anion ini adalah agar dapat mengetahui
cara menentukan suatu golongan dan jenis anion yang terdapat dalam suatu
sampel. Sedangkan manfaatnya dalam bidang farmasi adalah dapat
memudahkan dalam menganalisis jenis zat komponen kimia yang terdapat
atau terkandung dalam suatu obat.
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
4Anion
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Ilmu kimia analitik adalah ilmu yang mendasari pemisahan-pemisahan
dan analisa bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan,
baik secara kuantitatif, kualitatif maupun struktur. Susunan kualitatif
merupakan komponen-komponen bahan yang menyatakan berapa banyak
setiap komponen tersebut, dan struktur adalah bagaimana rumus molekul zat
itu dan juga rumus bangunnya. (Sarjono Kisman, 1988 ; 31)
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi
komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai
analisis kualitatif sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif.
Langkah pertama, dapat dikatakan sederhana sedangkan analisis kuantitatif
agak lebih rumit. Analisis kuantitatif dapat diklasifikasikan dengan dasar
perbedaan metode analisis atau diklasifikasikan dengan dasar skala
analisisnya. Kimia analitik menyangkut aspek yang lebih luas dan lebih
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
5Anion
mendasar, sedangkan analisis kimia menyangkut aspek analisis yang lebih
sempit dan spesifik. (Konsep Dasar Kimia Analitik; 3)
Reaksi identifikasi adalah suatu reaksi kimia yang dimaksudkan untuk
mengetahui keberadaan suatu zat (ion/gugus) dalam suatu sampel tertentu.
Untuk itu maka dibutuhkan pengetahuan dasar tentang sifat zat/gejala atau
perubahan yang ditimbulkan apabila ditambahkan suatu pereaksi (penuntun
praktikum kimia umum,2010 : 30)
Anion adalah ion/gugus yang memiliki muatan negatif. Reaksi dalam
anion digunakan untuk memudahkan reaksi asam-asam organik tertentu
dikelompokkan (Mulyono HAM,2005)
Beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan dan tak
mempunyai dasar teoritis. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai
dapat dibagi kedalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk
yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-
asam, dan (B) proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.
Kelas (A) dibagi dibagai lagi kedalam sub-kelas (i) gas-gas dilepaskan
dengan asam klorida encer atau asam silfat encer dan (ii) gas atau uap
dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub
kelas (i) reaksi pengendapan, (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan.
(Svehla,G.Vogel : 316)
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
6Anion
Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu
dalambentuksenyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam
natrium mudah larut dalam air, sehingga apabila zat yang akan dianalisa
berupa zat yang sukar larut atau member endapan dengan Na2CO3 maka
dibuat dulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang
menganggu tersebut. (Penuntun Praktikum Kimia Analis : 11)
Metode dalam melakukan analis kualitatif dilakukan secara
konvesional , yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan.
Pengujian dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion
yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk
pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan
sekelompok ion-ion. (Konsep Dasar Kimia analitik ;4 )
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
7Anion
B. Uraian Bahan
1. Aquadest ( Ditjen POM,1979 : 96 )
Nama resmi : Aqua Destillata
Nama lain : Air suling / aquades
RM / BM : H2O / 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. HCL (Ditjen POM,1979 : 53)
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : Asam Klorida
RM / BM : HCL / 36,46 gr/mol
Rumus struktur : H – Cl
Titik didih : 110oC
Bobot jenis : 1,13 gr
Pemerian :tidak berwarna, berasap
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
8Anion
Kelarutan : larut dalam air dan etanol 95%
Penyimpanan : wadah yang tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
3. FeCl3 (Ditjen POM, 1979 : 412)
Nama Resmi : Ferrosi (III) Cloridum
Nama Lain : Besi (III) klorida
RM / BM : FeCl3 / 162,2
Pemerian :Hablur atau serbuk hablur hitam kehijauan bebas
berwarna jingga dari garam hidrat yang telah
terpengaruh oleh kelembapan
Kelarutan : larut dalam air
Penyimpanan : wadah yang tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi
4. AgNO3 (Ditjen POM,1979 : 97)
Nama Resmi : ARGENTII NITRAS
Nama Lain : Perak nitrat
RM / BM : AgNO3 / 169,87 gr/mol
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
9Anion
Pemerian : Hablur transparan atau sebruk hablur berwarna putih,
tidak berbau, menjadi gelap jika kena cahaya
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : wadah yang tertutup
Kegunaan : sebagai zat tambahan
5. H2SO4 (Ditjen POM,1979 : 58)
Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM
Nama Lain : Asam sulfat
RM / BM : H2SO4 / 98,07 gr/mol
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna, jika
ditambahkan kedalam air bersifat panas
Kelarutan :Bereaksi asam kuat juga dalam larutan yang sangat encer
Penyimpanan : wadah yang tertutup
Kegunaan : zat tambahan
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
10Anion
6. CaCl2 (Ditjen POM,1979 : 120)
Nama Resmi : CALCII CHLORIDUM
Nama Lain : Kalsium klorida
RM / BM : CaCl2 / 219,08 gr/mol
Pemerian : Hablur , tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak pahit,
meleleh basah
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol 95%
Penyimpanan : wadah yang tertutup rapat
Kegunaan : sumber ion kalsium
7. HgCl2 (Ditjen POM,1979 : 287)
Nama Resmi : HYDRARGYRI BICHLORIDUM
Nama Lain : Raksa (II) klorida
RM / BM : HgCl2 / 271,52 gr/mol
Pemerian : Hablur , tidak berwarna, atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, berat
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
11Anion
Kelarutan : larut dalam 15 bagian air, dalam 2,1 bagian air mendidih
dan 3 bagian etanol
Penyimpanan : wadah yang tertutup rapat
Kegunaan : Antiseptikum ekstern
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
12Anion
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat yang dipakai
Alat yang dipakai dalam percobaan ini yaitu tabung Reaksi , rak
tabung, pipet tetes,spirtus, gegep kayu, sikat tabung, dan botol semprot
B. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu, HCL, AgNo3,
HNO3, Ba(No3)2, FeCl3, H2SO4 , HgCl2, Pb(NO3)2, CuSO4, , BaCl2, MgCl3 dan
CaCl2.
C. Cara Kerja
Langkah pertama, sebelum identifikasi, dilakukan uji organoleptik pada
sampel yakni warna, bentuk, dan bau. Setelah itu disiapkan tabung reaksi
yang bersih dan kering, lalu masukkan sampel yang akan diidentifikasi. Agar
saat diidentifikasi , sampel tidak cepat habis, buat dulu stok sampel dengan
cara melarutkan sampel dengan air. Setelah itu masukkan ke tabung reaksi
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
13Anion
yang baru dalam beberapa ml , untuk kemudian direaksikan dengan
beberapa pereaksi spesifik penentuan golongan. Setelah itu, jika telah
menemukan golongannya,dimasukkan lagi sampel dari stok sampel tadi
kedalam tabung reaksi yang baru untuk selanjutnya di reaksikan dengan
pereaksi spesifik dari golongan. Kemudian diamati perubahan yang terjadi
lalu dilakukan identifikasi terhadap sampel. Golongan berapa dan apa sampel
tersebut.
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
14Anion
BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil Praktikum
Berdasarkan percoban analisis kation yang dilakukan, diperoleh hasil
pengamatan sebagai berikut:
1. Tabel hasil pengamatan
a. Sampel ‘SIM’ yang diuji organoleptik ,memiliki ciri:
Ciri-ciri Sampel SIM
Bentuk
Warna
Bau
Serbuk
Putih
Tidak berbau
b. Sampel SIM yang diuji kelarutannya dalam air adalah larut
sempurna.
c. Sampel SIM yang diuji penggolongan kation,menunjukkan :
- Sampel SIM + AgNO3 + HNO3 putih
Diketahui bahwa sampel termasuk kelompok CO3-, HCO3
-,
C2O4-, SO3
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
15Anion
d. Uji penentuan kation
- Sampel SIM + AgNO3
Berarti bukan SO3-
- Sampel SIM + H2SO4 gas, yang ditandai dengan adanya
gelembung gas
- Sampel SIM + MgCl3 dipanaskan putih
Sampel SIM adalah anion golongan III,yaitu HCO3-
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
16Anion
B. Pembahasan
Kimia analisis secara garis besar dibagi atas bidang yang disebut
analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-
zat yang diaplikasikan dalam suatu unsur atau senyawa apa yang terdapat
dalam suatu sampel. Tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur.
Dalam percobaan ini masing-masing praktikkan diberi sampel yang
belum diketahui golongannya untuk diidentifikasi. Pada percobaan ini sampel
yang akan saya identifikasi adalah sampel dengan kode ‘SIM’. Langkah
pertama yang dilakukan adalah uji organoleptik yaitu bentuk, warna dan bau.
Sampel ‘SIM’ berwarna putih, berbentuk serbuk dan tidak berbau.
Sebelum melakukan percobaan, agar sampel tidak cepat habis,
larutkan dulu dengan aquades untuk membuat sampel stok. Kemudian
dilakukan uji organoleptik, setelah uji organoleptik, sebelum melakukan
penggolongan, zat harus dilarutkan lebih dahulu dalam pelarut yang cocok.
Pada sampel uji ‘SIM’ ditambahkan AgNO3 + HNO3 lalu dilihat perubahannya.
Berdasarkan perubahan yang terjadi sampel ‘SIM’ ketika direaksikan dengan
AgNO3 + HNO3 menghasilkan endapan putih. Berdasarkan tabel penentuan
kelompok anion, berarti sampe ‘SIM’ termasuk kelompok CO3-,HCO3
-,C2O4-,
dan SO3-. Setelah itu sampel direaksikan dengan beberapa pereaksi tertentu
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
17Anion
sesuai dengan kelompoknya. Ketika sampel direaksikan dengan AgNO3,
tidak terjadi perubahan apa-apa, jadi sampel bukan SO3-. Setelah itu diuji lagi
dengan beberapa pereaksi . dan ketika sampel ditambahkan H2SO4
menghasilkan gas yang ditandai dengan adanya sedikit gelembung gas, dan
kemudian sampel diuji lagi menggunakan CaCl2 yg dipanaskan menghasilkan
endapan putih. Berdasarkan hasil perubahan tersebut maka dapat dilakukan
penentuan bahwa sampel ‘SIM’ termasuk anion golongan III yaitu HCO3-.
Tapi ternyata setelah dilakukan pemeriksaan, sampel ‘SIM’ bukan
termasuk anion golongan III yaitu HCO3-., tetapi anion golongan II yaitu SO3.
Hal ini dikarenakan faktor kesalahan yang dilakukan seperti kesalahan dalam
pengamatan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
18Anion
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengamatan yang dilakukan salah, sampel ‘SIM’ bukan anion
golongan III HCO3- melainkan anion golongan II yaitu SO3 yang ketika
direaksikan dengan AgNO3 menghasilkan endapan putih. Hal ini terjadi
karena faktor kesalahan yang dilakukan pada saat pengamatan.
B. Saran
Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktik
dilengkapi agar praktikkum berjalan dengan lancar
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm
19Anion
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979.”Farmakope Indonesia”.
HAM,Mulyono.2005. “Kamus Kimia”. Bumi Aksara : Jakarta
Kisman,Sarjono.1988.”Analisis Farmasi”. Universitas Gajah Mada; Jakarta
Laboratorium Kimia Farmasi.2011.”Penuntun Praktikum Kimia Analisis”. Universitas Muslim Indonesia : Makassar
Svehla,G.1990.”Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. PT Kalman Media Pustaka : Jakarta
http;//www.blogkita.com
Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm