kaf(anion)

24
1 Anion BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktikkum kimia analisis untuk mengidentifikasi kation dan anion penyusun senyawa-senyawa anorganik dan logam organik yang sering digunakan dalam dunia kefarmasian. Kimia analisis adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan material untuk mengetahui komposisi, struktur dan fungsi kimianya . Kimia analisis dibagi menjadi 2 jenis yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsure, atau senyawa kimia baik organik maupun anorganik. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan Ariska Janiarty 1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Upload: dhilaanniza1453

Post on 19-Dec-2015

135 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

about anion

TRANSCRIPT

Page 1: KAF(anion)

1Anion

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktikkum kimia analisis untuk mengidentifikasi kation dan anion

penyusun senyawa-senyawa anorganik dan logam organik yang sering

digunakan dalam dunia kefarmasian.

Kimia analisis adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis

cuplikan material untuk mengetahui komposisi, struktur dan fungsi kimianya .

Kimia analisis dibagi menjadi 2 jenis yaitu analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu

unsure, atau senyawa kimia baik organik maupun anorganik. Sedangkan

analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau

senyawa dalam suatu cuplikan

Identifikasi anion dapat ditentukan dengan menggunakan pereaksi

selektif dan spesifik. Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan

reaksi tertentu untuk beberapa jenis kation sedangkan pereaksi spesifik

adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation.

Terjadinya reaksi dapat diketahui dengan melihat terbentuknya endapan dan

perubahan warna.

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 2: KAF(anion)

2Anion

Hal itu yang mendasari kita melakukan percobaan ini. Agar kita dapat

mengetahui dan memahami cara penggolongan, pemisahan dan penetapan

anion dengan beberapa pereaksi tertentu.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengidentifikasi suatu jenis anion dengan menggunakan

beberapa pereaksi tertentu ?

2. Bagaimana menentukan suatu jenis anion yang terdapat dalam suatu

sampel?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan

mengidentifikasi anion dalam suatu sampel dengan menggunakan beberapa

pereaksi.

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 3: KAF(anion)

3Anion

D. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan golongan dan jenis

anion yang terdapat dalam suatu sampel dengan uji pendahuluan, uji

golongan dan uji pereaksi spesifik.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat dari percobaan anion ini adalah agar dapat mengetahui

cara menentukan suatu golongan dan jenis anion yang terdapat dalam suatu

sampel. Sedangkan manfaatnya dalam bidang farmasi adalah dapat

memudahkan dalam menganalisis jenis zat komponen kimia yang terdapat

atau terkandung dalam suatu obat.

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 4: KAF(anion)

4Anion

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Ilmu kimia analitik adalah ilmu yang mendasari pemisahan-pemisahan

dan analisa bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan,

baik secara kuantitatif, kualitatif maupun struktur. Susunan kualitatif

merupakan komponen-komponen bahan yang menyatakan berapa banyak

setiap komponen tersebut, dan struktur adalah bagaimana rumus molekul zat

itu dan juga rumus bangunnya. (Sarjono Kisman, 1988 ; 31)

Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi

komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai

analisis kualitatif sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif.

Langkah pertama, dapat dikatakan sederhana sedangkan analisis kuantitatif

agak lebih rumit. Analisis kuantitatif dapat diklasifikasikan dengan dasar

perbedaan metode analisis atau diklasifikasikan dengan dasar skala

analisisnya. Kimia analitik menyangkut aspek yang lebih luas dan lebih

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 5: KAF(anion)

5Anion

mendasar, sedangkan analisis kimia menyangkut aspek analisis yang lebih

sempit dan spesifik. (Konsep Dasar Kimia Analitik; 3)

Reaksi identifikasi adalah suatu reaksi kimia yang dimaksudkan untuk

mengetahui keberadaan suatu zat (ion/gugus) dalam suatu sampel tertentu.

Untuk itu maka dibutuhkan pengetahuan dasar tentang sifat zat/gejala atau

perubahan yang ditimbulkan apabila ditambahkan suatu pereaksi (penuntun

praktikum kimia umum,2010 : 30)

Anion adalah ion/gugus yang memiliki muatan negatif. Reaksi dalam

anion digunakan untuk memudahkan reaksi asam-asam organik tertentu

dikelompokkan (Mulyono HAM,2005)

Beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan dan tak

mempunyai dasar teoritis. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai

dapat dibagi kedalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk

yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-

asam, dan (B) proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.

Kelas (A) dibagi dibagai lagi kedalam sub-kelas (i) gas-gas dilepaskan

dengan asam klorida encer atau asam silfat encer dan (ii) gas atau uap

dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub

kelas (i) reaksi pengendapan, (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan.

(Svehla,G.Vogel : 316)

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 6: KAF(anion)

6Anion

Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu

dalambentuksenyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam

natrium mudah larut dalam air, sehingga apabila zat yang akan dianalisa

berupa zat yang sukar larut atau member endapan dengan Na2CO3 maka

dibuat dulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang

menganggu tersebut. (Penuntun Praktikum Kimia Analis : 11)

Metode dalam melakukan analis kualitatif dilakukan secara

konvesional , yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan.

Pengujian dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion

yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk

pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan

sekelompok ion-ion. (Konsep Dasar Kimia analitik ;4 )

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 7: KAF(anion)

7Anion

B. Uraian Bahan

1. Aquadest ( Ditjen POM,1979 : 96 )

Nama resmi : Aqua Destillata

Nama lain : Air suling / aquades

RM / BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

tidak mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. HCL (Ditjen POM,1979 : 53)

Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Nama Lain : Asam Klorida

RM / BM : HCL / 36,46 gr/mol

Rumus struktur : H – Cl

Titik didih : 110oC

Bobot jenis : 1,13 gr

Pemerian :tidak berwarna, berasap

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 8: KAF(anion)

8Anion

Kelarutan : larut dalam air dan etanol 95%

Penyimpanan : wadah yang tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

3. FeCl3 (Ditjen POM, 1979 : 412)

Nama Resmi : Ferrosi (III) Cloridum

Nama Lain : Besi (III) klorida

RM / BM : FeCl3 / 162,2

Pemerian :Hablur atau serbuk hablur hitam kehijauan bebas

berwarna jingga dari garam hidrat yang telah

terpengaruh oleh kelembapan

Kelarutan : larut dalam air

Penyimpanan : wadah yang tertutup rapat

Kegunaan : sebagai pereaksi

4. AgNO3 (Ditjen POM,1979 : 97)

Nama Resmi : ARGENTII NITRAS

Nama Lain : Perak nitrat

RM / BM : AgNO3 / 169,87 gr/mol

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 9: KAF(anion)

9Anion

Pemerian : Hablur transparan atau sebruk hablur berwarna putih,

tidak berbau, menjadi gelap jika kena cahaya

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Penyimpanan : wadah yang tertutup

Kegunaan : sebagai zat tambahan

5. H2SO4 (Ditjen POM,1979 : 58)

Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM

Nama Lain : Asam sulfat

RM / BM : H2SO4 / 98,07 gr/mol

Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna, jika

ditambahkan kedalam air bersifat panas

Kelarutan :Bereaksi asam kuat juga dalam larutan yang sangat encer

Penyimpanan : wadah yang tertutup

Kegunaan : zat tambahan

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 10: KAF(anion)

10Anion

6. CaCl2 (Ditjen POM,1979 : 120)

Nama Resmi : CALCII CHLORIDUM

Nama Lain : Kalsium klorida

RM / BM : CaCl2 / 219,08 gr/mol

Pemerian : Hablur , tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak pahit,

meleleh basah

Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol 95%

Penyimpanan : wadah yang tertutup rapat

Kegunaan : sumber ion kalsium

7. HgCl2 (Ditjen POM,1979 : 287)

Nama Resmi : HYDRARGYRI BICHLORIDUM

Nama Lain : Raksa (II) klorida

RM / BM : HgCl2 / 271,52 gr/mol

Pemerian : Hablur , tidak berwarna, atau serbuk hablur putih, tidak

berbau, berat

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 11: KAF(anion)

11Anion

Kelarutan : larut dalam 15 bagian air, dalam 2,1 bagian air mendidih

dan 3 bagian etanol

Penyimpanan : wadah yang tertutup rapat

Kegunaan : Antiseptikum ekstern

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 12: KAF(anion)

12Anion

BAB III

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Alat yang dipakai

Alat yang dipakai dalam percobaan ini yaitu tabung Reaksi , rak

tabung, pipet tetes,spirtus, gegep kayu, sikat tabung, dan botol semprot

B. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu, HCL, AgNo3,

HNO3, Ba(No3)2, FeCl3, H2SO4 , HgCl2, Pb(NO3)2, CuSO4, , BaCl2, MgCl3 dan

CaCl2.

C. Cara Kerja

Langkah pertama, sebelum identifikasi, dilakukan uji organoleptik pada

sampel yakni warna, bentuk, dan bau. Setelah itu disiapkan tabung reaksi

yang bersih dan kering, lalu masukkan sampel yang akan diidentifikasi. Agar

saat diidentifikasi , sampel tidak cepat habis, buat dulu stok sampel dengan

cara melarutkan sampel dengan air. Setelah itu masukkan ke tabung reaksi

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 13: KAF(anion)

13Anion

yang baru dalam beberapa ml , untuk kemudian direaksikan dengan

beberapa pereaksi spesifik penentuan golongan. Setelah itu, jika telah

menemukan golongannya,dimasukkan lagi sampel dari stok sampel tadi

kedalam tabung reaksi yang baru untuk selanjutnya di reaksikan dengan

pereaksi spesifik dari golongan. Kemudian diamati perubahan yang terjadi

lalu dilakukan identifikasi terhadap sampel. Golongan berapa dan apa sampel

tersebut.

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 14: KAF(anion)

14Anion

BAB IV

KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

A. Hasil Praktikum

Berdasarkan percoban analisis kation yang dilakukan, diperoleh hasil

pengamatan sebagai berikut:

1. Tabel hasil pengamatan

a. Sampel ‘SIM’ yang diuji organoleptik ,memiliki ciri:

Ciri-ciri Sampel SIM

Bentuk

Warna

Bau

Serbuk

Putih

Tidak berbau

b. Sampel SIM yang diuji kelarutannya dalam air adalah larut

sempurna.

c. Sampel SIM yang diuji penggolongan kation,menunjukkan :

- Sampel SIM + AgNO3 + HNO3 putih

Diketahui bahwa sampel termasuk kelompok CO3-, HCO3

-,

C2O4-, SO3

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 15: KAF(anion)

15Anion

d. Uji penentuan kation

- Sampel SIM + AgNO3

Berarti bukan SO3-

- Sampel SIM + H2SO4 gas, yang ditandai dengan adanya

gelembung gas

- Sampel SIM + MgCl3 dipanaskan putih

Sampel SIM adalah anion golongan III,yaitu HCO3-

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 16: KAF(anion)

16Anion

B. Pembahasan

Kimia analisis secara garis besar dibagi atas bidang yang disebut

analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-

zat yang diaplikasikan dalam suatu unsur atau senyawa apa yang terdapat

dalam suatu sampel. Tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan

mengidentifikasi sejumlah unsur.

Dalam percobaan ini masing-masing praktikkan diberi sampel yang

belum diketahui golongannya untuk diidentifikasi. Pada percobaan ini sampel

yang akan saya identifikasi adalah sampel dengan kode ‘SIM’. Langkah

pertama yang dilakukan adalah uji organoleptik yaitu bentuk, warna dan bau.

Sampel ‘SIM’ berwarna putih, berbentuk serbuk dan tidak berbau.

Sebelum melakukan percobaan, agar sampel tidak cepat habis,

larutkan dulu dengan aquades untuk membuat sampel stok. Kemudian

dilakukan uji organoleptik, setelah uji organoleptik, sebelum melakukan

penggolongan, zat harus dilarutkan lebih dahulu dalam pelarut yang cocok.

Pada sampel uji ‘SIM’ ditambahkan AgNO3 + HNO3 lalu dilihat perubahannya.

Berdasarkan perubahan yang terjadi sampel ‘SIM’ ketika direaksikan dengan

AgNO3 + HNO3 menghasilkan endapan putih. Berdasarkan tabel penentuan

kelompok anion, berarti sampe ‘SIM’ termasuk kelompok CO3-,HCO3

-,C2O4-,

dan SO3-. Setelah itu sampel direaksikan dengan beberapa pereaksi tertentu

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 17: KAF(anion)

17Anion

sesuai dengan kelompoknya. Ketika sampel direaksikan dengan AgNO3,

tidak terjadi perubahan apa-apa, jadi sampel bukan SO3-. Setelah itu diuji lagi

dengan beberapa pereaksi . dan ketika sampel ditambahkan H2SO4

menghasilkan gas yang ditandai dengan adanya sedikit gelembung gas, dan

kemudian sampel diuji lagi menggunakan CaCl2 yg dipanaskan menghasilkan

endapan putih. Berdasarkan hasil perubahan tersebut maka dapat dilakukan

penentuan bahwa sampel ‘SIM’ termasuk anion golongan III yaitu HCO3-.

Tapi ternyata setelah dilakukan pemeriksaan, sampel ‘SIM’ bukan

termasuk anion golongan III yaitu HCO3-., tetapi anion golongan II yaitu SO3.

Hal ini dikarenakan faktor kesalahan yang dilakukan seperti kesalahan dalam

pengamatan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 18: KAF(anion)

18Anion

Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengamatan yang dilakukan salah, sampel ‘SIM’ bukan anion

golongan III HCO3- melainkan anion golongan II yaitu SO3 yang ketika

direaksikan dengan AgNO3 menghasilkan endapan putih. Hal ini terjadi

karena faktor kesalahan yang dilakukan pada saat pengamatan.

B. Saran

Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktik

dilengkapi agar praktikkum berjalan dengan lancar

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm

Page 19: KAF(anion)

19Anion

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979.”Farmakope Indonesia”.

HAM,Mulyono.2005. “Kamus Kimia”. Bumi Aksara : Jakarta

Kisman,Sarjono.1988.”Analisis Farmasi”. Universitas Gajah Mada; Jakarta

Laboratorium Kimia Farmasi.2011.”Penuntun Praktikum Kimia Analisis”. Universitas Muslim Indonesia : Makassar

Svehla,G.1990.”Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. PT Kalman Media Pustaka : Jakarta

http;//www.blogkita.com

Ariska Janiarty1502010032 Aco Mappacanda,S.farm