k ebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji di jatim

43
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI JATIM Oleh : DR.HM.ZAINI,MM,MBA KEPALA SEKSI PENDAFTARAN DAN DOKUMEN HAJI BIDANG HAJI DAN UMROH KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR

Upload: sasson

Post on 21-Jan-2016

104 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI JATIM. O leh : DR.HM.ZAINI,MM,MBA K EPALA SEKSI PE NDAFTARAN DAN DOKUMEN HAJI BIDANG HAJI DAN UMROH KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR. CURRICULUM VITAE. Nama :DR.HM.ZAINI MM.MBA NIP:196111241989031001 - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

DI JATIM

Oleh :

DR.HM.ZAINI,MM,MBAKEPALA SEKSI PENDAFTARAN DAN DOKUMEN HAJI

BIDANG HAJI DAN UMROHKANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR

Page 2: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

CURRICULUM VITAE

• Nama : DR.HM.ZAINI MM.MBA

• NIP : 196111241989031001

• TTL : BLEGA,24 Nopember 1961

• Pangkat/Gol : Pembina Tk I / IV b

• Jabatan Dinas : Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji

• Instansi : Kanwil Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur

• Alamat Kantor/Telp.Fax : Jl. Juanda II Surabaya / 031-8686017

• Alamat Rumah : Jl. Griya kebraon barat 13/CE-01Surabaya

• Telepon Rumah /HP : 031 – 7675113 / 081331403153

• Pendidikan Terakhir : S3 MPD• Riwayat Jabatan : 1. Kasi Doktik Bidang urusan Agama Islam

2. Kasi kelembagaan Bid. Mapenda

3. Kasi Permberdayaan Masjid Bid. PENAMAS

4. Kasi Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Bid. Hazawa

5. Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji Bid. Haji dan Umroh

Page 3: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

PELAYANAN HAJI DI JAWA TIMUR Outline :A. Dasar HukumB. Pendaftaran Ibadah Haji RegulerC. Pendaftaran Haji Khusus D. Pelunasan Jamaah HajiE. Kuota HajiF. Dokumen Jamaah Haji G. Bimbingan Jamaah Haji H. TransportasiI. Penyusunan KloterJ. EmbarkasiK. Penyelenggaraan Operasional Haji Tahun 2012

M 3

Page 4: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TERDIRI DARI :

Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler

Pengelenggaraan Ibadah Haji

Khusus

(Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 79 Tahun 2012 Pasal 3)

Page 5: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

5

INSTANSI TERKAIT DALAM PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI MELIPUTI :

1.Kementerian Dalam Negeri2.Kementerian Luar Negeri3.Kementerian Hukum dan HAM4.Kementerian Kesehatan5.Kementerian Perhubungan6.Kementerian Keuangan7.Kementerian Agama8.Kementerian Pertahanan (TNI dan

POLRI)

Page 6: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

A. DASAR HUKUM 1. Undang – Undang Nomor : 13 Tahun 20082. Peraturan Presiden RI Nomor : 79 Tahun 2012

Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

3. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler

4. Peraturan Menteri Agama RI nomor 15 tahun 2012 Tantang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus

Page 7: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

B. Pendaftaran Haji (PP Nomor 79/2012 )

1) Warga Negara Indonesia berhak melaksanakan Ibadah Haji dengan mendaftarkan diri di Kantor Kementerian Agama sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Menteri.

2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud dilakukan sepanjang tahun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan prinsip pelayanan berdasarkan nomor urut pendaftaran.

3) Nomor urut pendaftaran sebagaimana dimaksud, digunakan sebagai dasar dalam pelayanan pemberangkatan Jemaah Haji.

Page 8: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

PENDAFTARAN JAMAAH HAJI REGULER

(Berdasarkan PMA No. 14/2012)

1) Pendaftaran Jemaah Haji dilakukan setiap hari kerja sepanjang tahun

2) Pendaftaran Jemaah Haji dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kab/Kota domisili Jamaah Haji sesuai KTP

3) Pendaftaran haji sebagaimana point (1) dan (2) wajib dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan untuk pengambilan foto dan sidik jari

Page 9: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

a) Beragama Islam b) Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat

keterangan sehat dari dokterc) Memiliki KTP yang masih berlakud) Memiliki Kartu Keluargae) Memiliki Akte Kelahiran atau Surat kenal lahir/Kutipan Akta Nikah /

Ijazahf) Memiliki tabungan pada BPS-BPIH minimal sebesar setoran awal

Persyaratan Pendaftaran Haji

Dalam hal calon jamaah haji berusia dibawah 17 thn dan belum memiliki KTP dapat menggunakan Kartu Identitas lain yang sah

Page 10: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

NOMOR PORSI sebagaimana dimaksud hanya berlaku bagi jemaah yang

bersangkutan dan tidak dapat digantikan

Pendaftaran jemaah haji dinyatakan sah setelah yang bersangkutan mendapatkan

NOMOR PORSI

Page 11: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

1. Pendaftaran Haji khusus dilayani di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dan Kantor Siskohat Asrama Haji Sukolilo Surabaya

2. CJH Khusus menunjuk salah satu PIHK (Penyelenggaran Ibadah Haji Khusus) yang memiliki izin dari Kementerian Agama

3. CJH Khusus menyetor setoran awal sebesar US$ 4000 di BPS BPIH

PENDAFTARAN HAJI KHUSUS

Page 12: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

DAFTAR PENYELENGGARA IBADAH HAJI KHUSUS (PIHK) YANG MEMILIKI IZIN DARI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DAERAH OPERASI : JAWA TIMUR

Page 13: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

Lanjutan Daftar PIHK

Page 14: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

Berdasarkan KMA No. 14/2012 (Pasal 8)

1) Jamaah haji yang telah terdaftar dan masuk alokasi kuota provinsi atau Kab/Kota untuk keberangkatan pada musim haji tahun berjalan berhak melunasi BPIH dengan persyaratan sbb :

a. Belum pernah menunaikan ibadah haji dan

b. Telah berusia 18 tahun atau telah menikah

2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tidak berlaku bagi jamaah haji yang akan memahrami isteri, anak kandung dan/atau orang tua kandung

3) Jemaah haji sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kakanwil dan dimasukkan kedalam Siskohat dalam batas waktu yang ditetapkan oleh Dirjen

4) Pelunasan BPIH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada waktu yang ditetapkan oleh Menteri

C. PELUNASAN BPIH TAHUN BERJALAN

Page 15: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

(Lanjutan) Pasal 9

1) Dalam hal jemaah haji sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) tidak melunasi BPIH yang bersangkutan secara otomatis menjadi jamaah haji daftar tunggu untuk musim haji berikutnya

2) Jemaah haji yang telah melunasi BPIH dan tidak berangkat pada musim haji tahun berjalan, yang bersangkutan secara otomatis menjadi jemaah haji daftar tunggu untuk musim haji berikutnya

3) Apabila setelah 2 (dua) kali musim haji, jemaah haji sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat berangkat, maka pendaftaran haji yang bersangkutan dibatalkan secara otomatis

Page 16: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

(Lanjutan) Pasal 10

1) Jemaah Haji yang telah terdaftar dan masuk alokasi kuota Provinsi atau Kab/Kota untuk keberangkatan pada musim haji tahun berjalan dan sudah pernah menunaikan ibadah haji berhak melunasi BPIH pada masa perpanjangan pelunasan musim haji tahun berjalan selama kuota masih tersedia

2) Dalam hal pada masa perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tersedia kuota, yang bersangkutan secara otomatis menjadi Jemaah Haji Daftar Tunggu untuk musim haji berikutnya.

Page 17: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

D.KUOTA HAJI Penetapan Kuota Haji didasarkan pada Kebijakan Pemerintah

Kerajaan Arab Saudi yang mengacu pada KTT OKI Tahun 1987 yaitu 1/1000 dari jumlah penduduk muslim suatu negara

Menteri menetapkan kuota haji nasional, kuota haji provinsi dan kuota haji khusus dengan memperhatikan prinsip keadilan dan proposionalitas

Kuota haji Indonesia untuk tahun 1434H/2013M sebanyak 211.000 orang, 194.000 untuk jamaah haji biasa dan 17.000 untuk jamaah haji khusus (KMA No. 58/2013 tentang Penetapan Kuota Haji 1434H tanggal 5 April 2013)

Alokasi porsi untuk propinsi dibagi secara proporsional dengan rumus 1 permil dari penduduk muslim masing-masing propinsi

Gubernur dapat menetapkan kuota propinsi ke dalam kuota Kab/Kota

Page 18: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

Akan Tetapi Pada hari Kamis 6 Juni 2013 diterima surat dari

Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi tertanggal 22 Rajab 1434 H yang isinya : Ada Keterlambatan penyelesaian rehabilitasi

Masjidil Haram, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengurangi kuota

haji tahun 2013 di seluruh dunia sebesar 20%.

Daya tampung Masjidil Haram semula 48.000 jamaah menjadi 22.000 jamaah dalam satu jam.

Page 19: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

Untuk menjamin keselamatan, kenyamanan dan keamanan, Pemerintah Arab Saudi mengurangi jumlah kuota sebesar 20% bagi seluruh dunia tanpa kecuali.

Pengurangan kuota ini hanya berlaku sementara

sampai selesainya proyek perluasan tempat tawaf yang diperkirakan sesudah musim haji tahun 2013.

 Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota

Indonesia sebanyak 20% (42.200 orang). Dengan demikian kuota Jamaah Haji Indonesia pada tahun 2013 akan menjadi 168.800 jamaah dari semula 211.000 jamaah.

Page 20: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

E. DOKUMEN HAJIPersiapan dokumen haji diawali dengan Rapat Koordinasi yang dihadiri :

1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur,

2. Kepala Bidang Peny. Haji, Zakat dan Wakaf;

3. Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota sejatim

4. Kasi Peny. Haji dan Umroh se Jawa Timur

5. Kepala Kantor Imigrasi Se Jawa Timur

Dimana penerbitan passport serentak sesuai dengan Surat Edaran dari Kementerian Agama Pusat

Page 21: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

Macam-macam DOKUMEN CJH

1. SPPH (Surat Permohonan Pergi Haji)2. Bukti Setoran Awal BPIH3. Bukti Setoran Pelunasan BPIH4. Paspor Jamaah Haji 5. DAPIH (Dokumen Administrasi Perjalanan Haji ) 6. Visa Haji

Page 22: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

Pelaksanaan bimbingan mengacu pada juknis. Pembinaan jamaah Tahun 2013 dilakukan secara kelompok baik di KUA Kecamatan dilaksanakn 7 kali dan 3 kali di Kab/Kota secara massal.

Mencetak Buku Manasik Haji Bagi CJH Sosialisasi haji secara komprehensif seluruh sub sistem

penyelenggaraan haji melalui TV Nasional, TV Lokal, Radio dalam bentuk talkshow / dialog interaktif dan di Internet (www.kemenag.go.id)

Melakukan kerjasama dengan Media cetak dan elektronik sepanjang tahun.

F. BIMBINGAN JAMAAH HAJI

Page 23: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

Jamaah haji Jatim dari 38 daerah tingkat II masuk ke embarkasi dan debarkasi menggunakan transportasi bus yang dikoordinir oleh masing-masing daerah, kecuali CJH Kota Surabaya yang diatur oleh KBIH dan masing-masing jamaah (perorangan)

Untuk CJH Propinsi NTT dan Propinsi Bali perjalanan ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya hampir semuanya menggunakan pesawat reguler, akan tetapi masih ada yang menggunakan bus

Pada tahun 2012 seluruh jamaah haji Embarkasi SUB di angkut dengan pesawat Saudi Arabia Airlines

G. TRANSPORTASI

Page 24: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

Tahap awal dilaksanakan Qur’ah Kloter yakni undian / urut-urutan jadwal pemberangkatan dan pemulangan per wilker (7 wilker) dari 38 Kabupaten / Kota Se Jawa Timur.

Setelah ditetapkan urutannya, sambil menyesuaikan dengan jadwal dari pusat, diadakan rapat pemantapan jadwal pemberangkatan dan pemulangan dengan Propinsi NTT dan Provinsi Bali

Setelah ada kesepakatan semuanya (3 Propinsi), disusun jadwal yang disesuaikan dengan jadwal dari pihak penerbangan.

H. PENYUSUNAN KLOTER

Page 25: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

1. CJH berada di Asrama Haji (1x24jam), CJH mendapatkan konsumsi 3 kali makan, 2 kali snack, akomodasi kamar full AC, pemberian gelang identitas, pemantapan manasik haji dan konsultasi, pelayanan kesehatan, pemberian uang living cost, dan passport haji

2. Selama di Asrama Haji, CJH tidak diperkenankan meninggalkan asrama.

3. Buku kesehatan CJH disetorkan oleh daerah tingkat II ke Embarkasi sehari sebelum pemberangkatan

4. Pemeriksaan x-ray oleh pihak Penerbangan5. Pemberangkatan jamaah dari Asrama Haji ke bandara

Juanda menggunakan bus full AC, dikawal foreder kurang dari 3 jam sebelum take off dengan tanggungan pihak penerbangan

I. DI ASRAMA HAJI EMBARKASI

Page 26: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

RENCANA JADWAL PERJALANAN HAJI (BERDASARKAN KALENDER UMMUL QURO` ARAB SAUDI

TAHUN1434 H / 2013 M

1. Tgl 9 Sept 2013 : CJH masuk Asrama

2. Tgl 10 Sept 2013 : Awal Pemberangkatan Kloter 13 Tgl 9 Okt 2013 : Akhir Pemberangkatan

5 Tgl 9 Okt 2013 : Closing Date (Pukul 24.00 WAS)

6 Tgl 13 Okt 2013 : Hari Tarwiyah7 Tgl 14 Okt 2013 : Pelaksanaan WUKUF8 Tgl 20 Okt 2013 : Awal Kedatangan Kloter pertama9 Tgl 19 Nop 2013 : Akhir Kedatangan

Page 27: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

PROFIL PELAKSANAAN

OPERASIONAL HAJI TAHUN 2013 M /

1434 H

Page 28: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

JUMLAH JAMAAH DAN PETUGAS HAJI YANG BERANGKAT KE TANAH SUCI

EMBARKASI SURABAYA TAHUN 1434 H/2013 M

DATA JAMAAH1. Provinsi Jawa Timur : 27.0662. Provinsi NTT : 5243. Provinsi Bali : 5104. Provinsi Lainnya : 28 (Mutasi antar Embarkasi)

Jumlah : 28.128

1. TPHI dan TPIHI : 1282. TKHI : 192

Jumlah : 320

DATA PETUGAS

TOTAL BERANGKAT (JAMAAH + PETUGAS) = 28.448

Page 29: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

JUMLAH JAMAAH PULANG

NO

ASAL BERANGKAT

PULANG

WAFAT DI ARAB

TUNDA PULANG/

SAKIT

RIL JAMAAH PULANG

1 JAWA TIMUR 27.066 32 5 27.029

2 NTT 524 - - 524

3 BALI 510 1 - 509

4 PROVINSI LAIN

28 - - 28

JUMLAH 28.448 33 5 28.090

Data per tanggal 30/11/2012

Page 30: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

JAMAAH WAFAT DAN TERTINGGALNO LOKASI JML JENIS KELAMIN

1 WAFAT DI ARAB 33 Pria : 22Wanita : 14

2WAFAT DI TANAH AIR (SAAT PEMULANGAN)

3 Pria : 2Wanita : 1

JUMLAH 36

NO ALASAN TERTINGGAL JUMLAH1 TUNDA PULANG KARENA LAIN-LAIN 5

2 DIRAWAT KARENA SAKIT -

JUMLAH 5Data per tanggal 18/11/201Catatan : Jamaah sakit asal lumajang wafat di makkah tgl 22

Nop’13 a/n Sulina binti senakun

Page 31: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

PROSENTASE JAMAAH WAFAT TAHUN 2011 DAN 2012

NO UMUR 2012 2013JML % JML %

1. 18 s/d 40 1 1,25% 0 0,00%2. 41 s/d 50 5 6,25% 3 8,33%3. 51 s/d 60 26 32,50% 10 27,78%4. 61 s/d 70 26 26,50% 8 22,22%5. 71 s/d 80 14 17,50% 13 36,11%6. 81 s/d 90 8 10,00% 2 5,56%7. 90 s/d - 0,00% - 0,00%

JUMLAH 80 100% 36 100 %

Page 32: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

DATA PENERBANGAN BERJUMLAH = 80 KLOTER

1. Gelombang Pertama, Kloter 1 – 28 2. Gelombang Kedua, Kloter : 29 – 64

Semua Jamaah di Angkut

menggunakan Pesawat Saudi

Arabia

Page 33: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

JENIS KELAMIN

1. (P) = 13.520 org (48,%)

2. (W)= 14.608 org (52,%) 28.090 org

PROFIL JAMAAH DAN PETUGAS HAJI

Page 34: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

PENDIDIKANPROFIL JAMAAH DAN PETUGAS HAJI

Pendidikan Jml %

SD 10.619 37,33%

SMP 3.834 13,48%

SMA 6.713 23,60%

SM 1.294 4,55%

S1 5.074 17,84%

S2 845 2,97%

S3 54 0,19%

lain-lain 15 0,05%

Jumlah 28.448 100,%

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

Page 35: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

PEKERJAANPekerjaan Jml %

PNS 4.685 16,47%

TNI/POLRI 304 1,07%

Pedagang 2.231 7,84%

Petani 5.118 17,99%

Swasta 9.060 31,85%

IRT 5.390 18,95%

Pelajar 519 1,82%

BUMN 321 1,13%

Lain-Lain 820 2,88%

Jumlah 28.448

100,00% -

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000 Kategori Pekerjaan

Series1

PROFIL JAMAAH DAN PETUGAS HAJI

Page 36: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

BPS Jml %Bukopin 40 0,14%

BSM 7.371 25,91%Petugas 320 1,12%Mandiri 2.393 8,41%

Bank Jatim 3.771 13,26%BMI 3.748 13,17%BNI 3.917 13,77%BRI 6.402 22,50%BTN 392 1,38%Mega

Syariah 3 0,01%Bank DIY - 0,00%

BRIS 91 0,32%Jumlah 28.448 100,00%

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

-

20

40

60

80

100

120

Series1

Linear (Series1)

Axis Title

Axis Title

BANK PENERIMA SETORANPROFIL JAMAAH DAN PETUGAS HAJI

Page 37: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

PENGALAMAN HAJIPROFIL JAMAAH DAN PETUGAS HAJI

Pengalaman Jml %

Haji 419 1,47%

Belum Haji 28.029 98,53%

Jumlah 28.448 100,00%

0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

Series3; 1

1

Kategori Pengalaman Haji

Page 38: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

KATEGORI UMURPROFIL JAMAAH DAN PETUGAS HAJI

UMUR (Th) JUMLAH %

11-20 73 0,26%21-30 1.077 3,79%31-40 3.957 13,91%41-50 8.762 30,80%51-60 8.882 31,22%61-70 4.259 14,97%71- 80 1.309 4,58%81-90 133 0,47%

> 91 1 0,00%

Jumlah 28.448 100,00%11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71- 80

81-90 > 91

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

Kategori Umur

Page 39: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

PROSENTASE KAPUASAN JAMAAH

NO NILAI KEPUASAN PROSENTASE1 Memuaskan (A) 19 %2 Baik (B) 48 %3 Cukup (C) 26 %4 Kurang (D) 7 %

Untuk mengetahui tingkat kepuasan jamaah haji terhadap kinerja PPIH maka PPIH Embarkasi Surabaya membagi angket kepada jamaah haji saat kepulangan dari kloter 1 s/d 80, hasil yang didapat :

A. Pelayanan secara umum

Page 40: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

LANJUTANPROSENTASE KAPUASAN JAMAAH

A. Berdasarkan Jenis Pelayanan

Page 41: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

• ESTIMASI HAJI REGULER

Page 42: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

• ESTIMASI HAJI KHUSUS

Page 43: K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI   JATIM

SEKIAN DAN TERIMA KASIHSAMPAI JUMPA