just in time

7
JUST IN TIME I. Pendahuluan Sistem pemanufakturan tradisional mengatur skedul produksinya berdasarkan pada peramalan kebutuhan di masa yang akan datang.Padahal tidak seorangpun yang dapat memprediksi masa yang akan dating dengan pasti walaupun dia memiliki pemahaman yang sempurna tentang masa lalu dan memiliki insting yang tajam terhadap kecendrungan yang terjadi di pasar Produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam sistem tradisonal memiliki resiko kerugian yang lebih besar karena over produksi daripada produksi berdasarkan permintaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu munculah ide Just In Time yang memproduksi apabila ada permintaan. Suatu proses produksi hanya akan memproduksi apabila diisyaratkan oleh proses berikutnya. Sebagai akibatnya pemborosoan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Kedua hal tersebut menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In Time adalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. Just In Time merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam manajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya

Upload: bintang-timur

Post on 21-May-2015

3.975 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Just in time

JUST IN TIME

I. Pendahuluan

Sistem pemanufakturan tradisional mengatur skedul produksinya berdasarkan pada

peramalan kebutuhan di masa yang akan datang.Padahal tidak seorangpun yang

dapat memprediksi masa yang akan dating dengan pasti walaupun dia memiliki

pemahaman yang sempurna tentang masa lalu dan memiliki insting yang tajam

terhadap kecendrungan yang terjadi di pasar

Produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam sistem

tradisonal memiliki resiko kerugian yang lebih besar karena over produksi daripada

produksi berdasarkan permintaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu munculah

ide Just In Time yang memproduksi apabila ada permintaan. Suatu proses produksi

hanya akan memproduksi apabila diisyaratkan oleh proses berikutnya. Sebagai

akibatnya pemborosoan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa

perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Kedua hal tersebut

menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In Time adalah untuk

meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha

pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.

Just In Time merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting

dalam manajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu berproduksi

hanya apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya

memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas

yang diminta

II. Pengertian Just In Time

Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem

manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan

Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta

sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.

Tujuan utama yang ingin dicapai dari sistem JIT adalah:

1. Zero Defect (tidak ada barang yang rusak)

2. Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up)

3. Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot)

4. Zero Handling (tidak ada penanganan)

Page 2: Just in time

5. Zero Queues (tidak ada antrian)

6. Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin)

7. Zero Lead Time (tidak ada lead time)

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

penerapan Just In Time,diantaranya adalah sebagai berikut :

Aliran Material yang lancar – Sederhanakan pola aliran material. Untuk itu

dibutuhkan pengaturan total pada lini produksi. Ini juga membutuhkan akses

langsung dengan dan dari bagian penerimaan dan pengiriman. Tujuannya adalah

untuk mendapatkan aliran material yang tidak terputus dari bagian penerimaan

dan kemudian antar tiap tingkat produksi yang saling berhubungan secara

langsung, samapi pada bagian pengiriman. Apapun yang menghalangi aliran

yang merupakan target yang haru diselidiki dan dieliminasi.

Pengurangan waktu set-up – Sesuai dengan JIT, terdapat beberapa bagian

produksi diskret yang memilki waktu set-up mesin yang kadang-kadang

membutuhkan waktu beberapa jam. Hal ini tidak dapat ditoleransi dalam sistem

JIT. Pengurangan waktu setup yang dramatis telah dapat dicapai oleh berbagai

perusahaan, kadang dari 4-7 jam menjadi 3-7 menit. Ini membuat ukuran batch

dapat dikurangi menjadi jumlah yang sangta kecil, yang mengijinkan perusahaan

menjadi sangat fleksibel dan responsif dalam menghadapi perubahan

permintaan konsumen.

Pengurangan lead time vendor – Sebagai pengganti dari pengiriman yang

sangat besar dari komponen-komponen yang harus dibeli setiap 2/3 bulan,

dengan sistem JIT kita ingin menerima komponen tepat pada saat operasi

produksi membutuhkan. Untuk itu perusahaan kadang-kadang harus membuat

kontrak jangka panjang dengan vendor untuk mendapatkan kondisi seperti ini.

Komponen zero defect – Sistem JIT tidak dapat mentolelir komponen yang

cacat, baik itu yang diproduksi maupun yang dibeli. Untuk komponen yang

diproduksi, teknis kontrol statistik harus digunakan untuk menjamin bahwa

semua proses sedang memproses komponen dalam toleransi setiap waktu.

Untuk komponen yang dibeli, vendor diminta untuk menjamin bahwa semua

produk yang mereka sediakan telah diproduksi dalam sistem produksi yang

diawasi secara satistik. Perusahaan kan selalu memiliki program sertifikasi

vendor untuk menjamin terlaksananya hal ini.

Page 3: Just in time

Kontrol lantai produksi yang disiplin – Dalam system pengawasan lantai

produksi tradisional, penekanan diberikan pada utilitas mesin, waktu produksi

yang panjang yang dapat mengurangi biaya set up dan juga pengurangan waktu

pekerja. Untuk itu, order produksi dikeluarkan dengan memperhatikan

faktorfaktor ini. Dalam JIT, perhitungan performansi tradisional ini sangat jauh

dari keinginan untuk membentuk persediaan yang rendah dan menghilangkan

halhal yang menghalangi operasi yang responsif. Hal ini membuat waktu awal

pelepasan order yang tepat harus dilakukan setiap saat. Ini juga berarti,

kadangkadang mesin dan operator mesin dapat saja menganggur. Banyak

manajer produksi yang telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk

menjaga agar mesin dan tenaga kerja tetap sibuk, mendapat kesulitan membuat

penyesuaian-penyesuaian yang dibutuhkan agar berhasil menggunakan operasi

JIT. Perusahaan yang telah berhasil mengimplementasikan filosofi JIT akan

mendapatkan manfaat yang besar.

III. Penerapan JIT dalam berbagai bidang fungsional perusahaan

a) Pembelian JIT

Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara

sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi

permintaan atau penggunaan.

Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan

aktivitas pembelian dengan cara:

1. Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan dapat mengurangi sumber-

sumber yang dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya.

2. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.

3. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan.

4. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah.

5. Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.

Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya

dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:

1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.

2. Perubahan “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya.

Page 4: Just in time

3. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyak

biaya tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.

4. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secara

individual

5. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.

b) Produksi JIT

Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang

tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap

produksi berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.

Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:

1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation

(stasiun kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).

2. Mengurangi atau meniadakan “Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsep

waktu tunggu nol).

3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biaya

setup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation).

4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas

produksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.

Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam

bidang:

1. Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan

2. Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai

3. Waktu perpindahan

4. Tenaga kerja langsung dan tidak langsung

5. Ruangan pabrik

6. Biaya mutu

7. Pembelian bahan

Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya

dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:

1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan

2. Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas

tidak langsung

Page 5: Just in time

3. Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga

kerja dan overhead pabrik secara individual

4. Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam “work tickets”