jurnalko_10_berta

Upload: berta-yuda-sisilia-putri

Post on 07-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 JurnalKO_10_Berta

    1/7

    JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 

    Judul : Ekstraksi Kafein dan Pemurniannya dengan Prses !u"limasi

    Tu#uan Per$"aan : 1. Mempelajari teknik pemisahan kafein dari teh menggunakan

     prinsip ekstraksi pelarut polar-non polar.

    2. Mempelajari teknik pemurnian melalui proses sublimasi.

    Penda%uluan

    Teh (Camellia sinensis) merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Ada 3.000 jenis teh ang

    tetapi prinsipna teh berasal dari satu jenis tanaman dengan hasil perka!inan silangna. Tehmerupakan salah satu minuman paling populer di dunia dan posisina berada pada urutan kedua

    setelah air. "epopuleranna tersebut dikarenakan teh mempunai rasa dan aroma ang aktraktif.

    Teh diklasifikasikan ke dalam tiga jenis berdasarkan proses pengolahanna# aitu teh fermentasi

    (teh hitam)# teh semi fermentasi (teh oolong)# dan teh tanpa fermentasi (teh hijau) ($ohdiana et 

    al .# 200%).

    &aun teh mengandung beberapa 'at kimia ang dapat digolongkan menjadi empat.

    "eempat golongan itu adalah substansi fenol# bukan fenol (karbohidrat# pektin# alkaloid# protein#

    asam amino# klorofil# asam organik)# sena!a aromatis# dan en'im. &aun teh kering terdapat

    kira-kira 3 kafein. ahan inilah ang menimbulkan rasa nikmat dari air teh. &aun teh ang

    termuda mengandung kafein ang terbanak# aitu 3-*# daun kelima dan keenam 1#%# sedang

    dalam tangkai hana terdapat 0#% kafein (Adise!ojo# 1+,*).

    "afein atau 1#3#%-trimetilantin adalah basa ang sangat lemah dalam air atau alkohol

    tidak terbentuk garam ang stabil. "afein terdapat sebagai serbuk putih dengan berat molekul

    1+*#1+ gmol. Titik leleh kafein berkisar antara 22/ 22o untuk anhidrat dan 23* 23%o

    untuk monohidrat. Titik didih kafein adalah 1/o. "elarutanna dalam air bergantung pada

    ariasi suhu aitu 2#1/ g100 m4 (2%o)5 1#0 g100 m4 (0o) dan ,/#0 g100 m4 (100o).

    "easaman kafein aitu -0#13 sampai 1#22 p"a (Mumin et al., 200,).

    6araf Asisten

  • 8/18/2019 JurnalKO_10_Berta

    2/7

    N

    NN

    N

    CH3

    CH3

    O

    O

    CH3

    7ambar 1. 8truktur "afein.

    "afein ang berasal dari teh dapat dilakukan dengan ekstraksi 9air-9air. :kstraksi adalah

     proses penarikan suatu 'at dengan pelarut. :kstraksi menangkut distribusi suatu 'at terlarut

    (solut) diantara dua fasa 9air ang tidak saling ber9ampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk 

     pemisahan se9ara 9epat dan bersih# baik untuk 'at organik atau anorganik# untuk analisis makro

    maupun mikro. :kstraksi digolongkan menjadi dua ma9am ekstraksi aitu;

    1). :kstraksi jangka pendek atau disebut juga proses pengo9okan

    ara ekstraksi ini biasa dipergunakan dalam pembuatan ester untuk memisahkan ester 

    dari pen9ampurna atau pembuatan anilin# nitroben'ena# kloroform# dan preparat organik 9air 

    lainna. ahan ang akan dipisahkan dalam suatu 9ampuran akan terdistribusi diantara

     pen9ampurna dan pelarutna membentuk dua fasalapisan. &engan demikian ekstraksi jangka

     pendek merupakan proses pengo9okan ang dilakukan dengan menggunakan 9orong pisah#

    setelah diko9ok dengan kuat dengan men9ampurkan pelarut ang lebih baik bila didiamkan

    larutan akan membentuk dua lapisan. ara melakukan ekstraksi jangka pendek (pengo9okan)

    menggunakan 9orong pisah (

  • 8/18/2019 JurnalKO_10_Berta

    3/7

    'at terlarut dapat ditransfer pada jumlah ang berbeda dalam kedua fase pelarut. Teknik ini dapat

    dipergunakan untuk hal preparatif# pemurnian# memperkaa pemisahan serta analisis pada semua

    skala kerja ("hopkar# 1++0).  8e9ara garis besar# proses pemisahan se9ara ekstraksi menurut

    =ilson et al . (2000)# terdiri dari tiga langkah dasar# aitu;

    1. 6enambahan sejumlah massa pelarut untuk dikontakkan dengan sampel# biasana

    melalui proses difusi.

    2. 8olute akan terpisah dari sampel dan larut oleh pelarut membentuk fase ekstrak.

    3. 6emisahan fase ekstrak dengan sampel.

    "afein biasana diisolasi dengan ekstraksi menggunakan pelarut organik# dan kondisi

    ekstraksi (pelarut# suhu# !aktu# p># dan rasio komposisi pelarut dengan bahan) dapat

    mempengaruhi efisiensi ekstraksi kafein (6era# 200,). eberapa faktor ang dapat

    mempengaruhi ekstraksi# diantarana suhu# ukuran partikel dan pelarut. "elarutan bahan ang

    diekstraksi dan difusiitas biasana akan meningkat dengan meningkatna suhu# sehingga

    diperoleh laju ekstraksi ang tinggi. atas atas untuk suhu operasi ditentukan oleh beberapa

    faktor# salah satuna adalah perluna menghindari reaksi samping ang tidak diinginkan. egitu

     pula dengan ukuran partikel# semakin ke9il ukuran partikel# semakin besar luas bidang kontak 

    antara padatan dan pelarut# serta semakin pendek jalur difusina# ang menjadikan laju transfer 

    massa semakin tinggi ("irk# 1++).

    Menurut 6err (1++/)# pelarut harus memenuhi kriteria sebagai berikut ;

    & &aa larut terhadap solute 9ukup besar.

    & &apat diregenerasi.

    & Memiliki koefisien distribusi solute ang tinggi.

    & &apat memuat solute dalam jumlah ang besar.

    & 8ama sekali tidak melarutkan diluen atau hana sedikit melarutkan diluen.

    & Memiliki ke9o9okan dengan solute ang akan diekstraksi.

    & ?iskositas rendah.

    & Antara pelarut dengan diluen harus mempunai perbedaan densitas ang 9ukup besar.

    & Memiliki tegangan antarmuka ang 9ukup.

    & &apat mengurangi potensi terbentukna fase ketiga.

    & Tidak korosif.

    & Tidak mudah terbakar.

    & Tidak bera9un.

    & Tidak berbahaa bagi lingkungan.

    & Murah dan mudah didapat.

  • 8/18/2019 JurnalKO_10_Berta

    4/7

    6emurnian kafein dari teh dapat dilakukan dengan sublimasi. 8ublimasi adalah perubahan

    !ujud dari padat ke gas tanpa men9air terlebih dahulu. 6ada tekanan normal# kebanakan benda

    dan 'at memiliki tiga bentuk ang berbeda pada suhu ang berbeda-beda. 8ublimasi juga dapat

    diartikan sebagai metode pemisahan 9ampuran ang didasarkan pada 9ampuran 'at ang

    memiliki satu 'at ang dapat menublim# sedangkan 'at lainna tidak dapat menublim.

    ontohna# 9ampuran iodin dan garam dapat dipisahkan dengan 9ara sublimasi (Adise!ojo#

    1+,*).

    8ublimasi merupakan 9ara ang digunakan untuk pemurnian sena!a sena!a organik 

    ang berbentuk padatan. 6emanasan ang dilakukan tehadap sena!a organik akan

    menebabkan terjadina perubahan sebagai berikut; apabila 'at tersebut pada suhu kamar berada

    dalam keadaan padat# pada tekanan tertentu 'at tersebut akan meleleh kemudian mendidih.

    &isini terjadi perubahan fase dari padat ke 9air lalu ke fase gas. Apabila 'at tersebut pada suhu

    kamar berada dalam keadaan 9air# pada tekanan dan temperatur tertentu (pada titik didihna)

    akan berubah menjadi fase gas. Apabila 'at tersebut pada suhu kamar berada dalam keadaan

     padat# pada tekanan dan temperatur tertentu akan langsung berubah menjadi fase gas tanpa

    melalui fase 9air terlebih dahulu. @at padat sebagai hasil reaksi biasana ber9ampur dengan 'at

     padat lain. leh karena itu# untuk mendapatkan 'at-'at padat ang kita inginkan# perlu

    dimurnikan terlebih dahulu (Bnder!ood# 2002).

    Prinsi' Ker#a

    :kstraksi 9air-9air (9orong pisah) merupakan pemisahan komponen kimia di antara 2 fase

     pelarut ang tidak saling ber9ampur di mana sebagian komponen larut pada fase pertama dan

    sebagian larut pada fase kedua# lalu kedua fase ang mengandung 'at terdispersi diko9ok# lalu

    didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase 9air# dan

    komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat kepolaranna

    dengan perbandingan konsentrasi ang tetap.

    Alat

    Alat-alat ang digunakan pada per9obaan ini antara lain beaker glass# gelas ukur 100 m4#

    erlenmeer# 9orong pisah# 9orong u9hner# gelas ukur# gelas arloji# timbangan# hot plate# rotar

    eaporator# alat penentu titik leleh.

    (a%an

  • 8/18/2019 JurnalKO_10_Berta

    5/7

    ahan-bahan ang digunakan pada per9obaan ini aitu antara lain o9a 9ola# sodium

     bikarbonat anhidrat# akuades#

  • 8/18/2019 JurnalKO_10_Berta

    6/7

    6err# $.> and &o! =# 7.1++/.  Li!id"Li!id E#traction $perations and E!ipment %erry&s

    Chemical Engineers& 'and(ook ) th ed . ill.

    6era-B'unaliG# A# et al . 200,. E#traction of acti*e ingredients from green tea +Camellia sinensis-

     E#traction efficiency of major catechins and caffeine. . 200,.  Determination and Characteri1ation of Caffeine in

    Tea, Coffee, and /oft Drink (y /olid %hase E#traction and 'igh %erformance L!!id 

    Chromatography +/%E 2 '%LC. Malasia; Malasian Cournal of hemistr.

    $ohdiana 8ri $aharjo# dan Murdijati 7ardjito. 200%.  E*al!asi daya ham(at ta(let effer*escent 

    Teh 'ija! pada oksidasi asam linoleat . Cakarta; Majalah Earmasi Dndonesia.

    Bnder!ood# 4A dan &a C$# $.A.2002.  Kimia K!antitatif . Cakarta; 6T. 7ramedia 6ustaka

    Btama.

    =ilson# D. Mi9hael # olin E. 6# and :d!ard $ A. 2000.  Encyclopedia of /eparation /cience.

     

  • 8/18/2019 JurnalKO_10_Berta

    7/7

    2ata Pengamatan

    N

    +3at U#i Perlakuan 4asil Pengamatan

    &

    &