jurnal skripsi [buatan ilham bayu abadi]
DESCRIPTION
Tugas Metode PenelitianTRANSCRIPT
Pengaruh Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Blok Terhadap Hasil Belajar Produktif Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di SMK Negeri 1 Jakarta (Suatu Studi
Ekperimen di SMKN 1 Jakarta)
Chandra Lesmana(Alumni Universitas Negeri Jakarta Tahun Lulus 2012)
Dr. Sri Sujanti, M.Pd (Dosen Pendidikan Teknik Elektronika sebagai Dosen Pembimbing I)
Drs. Irzan Zakir,M.Pd (Dosen Pendidikan Teknik Elektronika sebagai Dosen Pembimbing II)
Ilham Bayu Abadi 525097031(Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta)
Email : [email protected]
Abstract
This study aims to determine the productive learning outcomes students
grade X with block system learning between students who study
productive subject first then adaptive subject, with students who study
adaptive subject first then productive subject.
This research was done in SMK Negeri 1 Jakarta in academic year
2011/2012. The research method used was experiment. Study sample
included 25 students class XL1 (productive-adaptive) and 25 students
class XL2 (adaptive-productive). The research sampling used random
sampling technique with raffle basis.
The instruments had to be experimented before it was used. The
experiment did on students of class XI L1 with 25 questions. The result of
the experiment then counted the question’s validity using the coefficient
correlation product moment’s formula, the difference and difficulty level,
from 25 questions, there are 22 questions that fulfilled the requirements.
Pengaruh Pembelajaran Sistem Blok Terhadap Hasil Belajar Produktif Siswa Page 1
The questions reliability used KR-20 formula, with reliability coefficient
0,819 for the result.
The requirements analysis conducted to test normality and homogeneity.
The normality test was using liliefors test with data taken from the study
result test. For class X L1 (productive-adaptive) L0 = 0,1515, while for
class X L2 (adaptive-productive) L0= 0,1637, because the L0<Ltabel then it
is concluded that both groups data have normal distribution. The
homogeneity test used the similarity test between two variants with data
taken from the study result test, later it got Fcount = 1,48 and Ftable = 1,98
on 0,05 significance level with dk numerator 24 and dk denominator 24,
because Fcount>Ftable then it is concluded that the sample are from
homogenic population. The hypothesis test used t-test, on 0,05
significance level and dk 48, later it got the value of t table = 2,01 while the
value of tcount = 27,6, because tcount > ttable, it is concluded that there is
difference between student’s productive study results with the effect of
block system study between students adaptive-productive class with
students in the productive-adaptive class
PENDAHULUAN
Dalam penyusunan kurikulum
KTSP SMK mata pelajaran dibagi ke
dalam tiga kelompok, yaitu kelompok
normatif, adaptif dan produktif.
Kelompok normatif adalah mata
pelajaran yang dialokasikan secara
tetap yang meliputi Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia,Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan, serta Seni
Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas
mata pelajaran Bahasa Inggris,
Matematika, Keterampilan Komputer
dan Pengelolaan Informasi,
Kewirausahaan, IPA, dan IPS.
Kelompok produktif terdiri atas
sejumlah mata pelajaran yang
dikelompokkan dalam Dasar
Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan. Kelompok adaptif dan
PEVOTE Vol.7, No.13, April 2012:1-11 Page 2
produktif adalah mata pelajaran yang
alokasi waktunya disesuaikan dengan
kebutuhan program keahlian, dan
dapat diselenggarakan dalam blok
waktu atau alternatif lain. Karena
adaptif dan produktif dapat
diselenggarakan dalam blok waktu
atau alternatif lain ini lah yang menjadi
acuan SMK Negeri 1 Jakarta dalam
Pelaksanaan pembelajarannya
menggunakan sistem blok. Dalam
pelaksanaan pembelajaran, Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan
komite sekolah. Untuk itu berdasarkan
surat edaran Kepala Sekolah SMK
Negeri 1 Jakarta No: 342/-1.851.723
perihal kegiatan belajar mengajar
tahun ajaran 2011/2012 menetapkan
bahwa pelaksanaan pembelajaran
menggunakan sistem blok per tiga
bulan.
Teknik pelaksanaan
pembelajaran sistem blok ini adalah
jumlah kelas dalam satu angkatan
(Program Keahlian yang sama) itu di
bagi 2 (dua) kelompok, yaitu
kelompok produktif dan kelompok
adaptif. Dua kelompok tersebut saling
bergantian (change) setelah 3 (tiga)
bulan berlangsung. Dimana untuk
kelompok mata pelajaran adaptif
maupun produktif ada susunan jadwal
tersendiri yang mengakomodir semua
mata pelajaran yang ada. Namun
setelah berjalan tiga bulan, maka
terjadi change antara kelompok mata
pelajaran produktif dan mata pelajaran
adaptif, atau sebaliknya.
Mengingat mata pelajaran
produktif merupakan kelompok mata
diklat yang berfungsi membekali
peserta didik agar memiliki
kompetensi kerja sesuai Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia,
maka sangat perlu dan penting
dikuasai oleh siswa. Siswa yang
mendapatkan pelajaran adaptif terlebih
dahulu diharapkan akan memperoleh
hasil belajar produktif yang lebih
tinggi karena telah dibekali
pengetahuan-pengetahuan dasar
kejuruan sebelum mempelajari
pelajaran produktif.
Pengaruh Pembelajaran Sistem Blok Terhadap Hasil Belajar Produktif Siswa Page 3
KERANGKA TEORETIS,
KERANGKA BERPIKIR dan
HIPOTESIS PENELITIAN
1. Kerangka Teoretis
Pengertian pembelajaran yang
dikemukakan oleh Miarso,
menyatakan bahwa “pembelajaran
adalah suatu usaha pendidikan yang
dilaksanakan secara sengaja, dengan
tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu sebelum proses dilaksanakan,
serta pelaksanaannya terkendali”. Di
dalam penyusunan kurikulum
SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke
dalam tiga kelompok, yaitu kelompok
normatif, daptif, dan
produktif.Kelompok produktif terdiri
atas sejumlah mata pelajaran yang
dikelompokkan dalam Dasar
Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan. Materi pembelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan disesuaikan dengan
kebutuhan program keahlian untuk
memenuhi standar kompetensi kerja di
dunia kerja.
Pelaksanaan pembelajaran pada
hakekatnya adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik. Dalam interaksi tersebut banyak
sekali faktor yang mempengaruhinya,
baik faktor internal yang datang dari
dalam diri individu, maupun faktor
eksternal yang datang dari lingkungan.
Menurut Nӧlker, Schoenfeldt,
pembelajaran sistem blok merupakan
suatu model pendidikan kejuruan yang
sama sekali lain, yaitu didasarkan pada
penyusunan blok-blok teori dan
praktek. Gagasan dasar di sini adalah
periode belajar teori dan belajar
praktek secara berselang-seling.
Dengan penyusunan berselang-seling
maka proses belajar diharapkan dapat
berlangsung secara lebih baik dan
lebih lancar dan pencakupan subtansi-
subtansi belajar menjadi satuan-satuan
utuh, dengan begitu dalam pengajaran
teori dapat dilaksanakan proyek-
proyek yang melampaui batas-batas
masing-masing pelajaran sedang
dalam blok pengajaran praktek,
proyek-proyek atau pembuatan karya
praktek yang memakan waktu lama
dapat dilakukan tanpa mengalami
penghentian-penghentian yang
PEVOTE Vol.7, No.13, April 2012:1-11 Page 4
mengganggu. Masing-masing blok
pelajaran teori melibatkan persiapan
untuk babak praktek berikut di pabrik,
dan juga dipakai untuk membahas
pengalaman yang diperoleh selama
masa praktek yangsudah lalu. Semua
blok proses belajar harus diakhiri
dengan kontrol keberhasilan belajar
(ujian), agar nampak jelas kemajuan
yang diperoleh dalam pendidikan.
Untuk itu berdasarkan surat
edaran Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Jakarta No: 342/-1.851.723 perihal
kegiatan belajar mengajar tahun ajaran
2011/2012 menetapkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran
menggunakan sistem blok per tiga
bulan.
Teknis penyelenggaraan sistem
blok di SMK Negeri 1 Jakarta yaitu:
Jumlah kelas dalam satu angkatan
(Program Keahlian yang sama) itu di
bagi 2 (dua) kelompok, yaitu
kelompok produktif dan kelompok
adaptif. Dua kelompok tersebut saling
bergantian (change) setelah 3 (tiga)
bulan berlangsung. Dimana untuk
kelompok mata pelajaran adaptif
maupun produktif ada susunan jadwal
tersendiri yang mengakomodir semua
mata pelajaran yang ada. Namun
setelah berjalan tiga bulan, maka
terjadi change antara kelompok mata
pelajaran produktif dan mata pelajaran
adaptif, atau sebaliknya. Artinya kelas
yang tadinya di kelompok mata
pelajaran produktif pindah ke
kelompok mata pelajaran adaptif dan
sebaliknya.Sebagai contoh untuk
jurusan listrik kelas X terdapat dua
kelas yaitu X L1 dan X L2. Pada
semester 2, bulan Januari – Maret (3
bulan pertama) X L1 belajar adaptif
sedangkan X L2 belajar produktif,
April – Juni (3 bulan kedua) X L1
belajar produktif sedangkan X L2
belajar adaptif, hal demikian yang
dinamakan sistem blok, dimana
pelaksanaan pembelajarannya harus
sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku, sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasar dan tujuan
pendidikan.
2. Kerangka Berpikir
Kelas X L1 mendapatkan mata
pelajaran produktif terlebih dahulu
Pengaruh Pembelajaran Sistem Blok Terhadap Hasil Belajar Produktif Siswa Page 5
selama 3 bulan pertama,kemudian 3
bulan kedua berganti menjadi
pelajaran adaptif, sedangkan Kelas X
L2 mendapatkan mata pelajaran
adaptif terlebih dahulu selama 3 bulan
pertama kemudian 3 bulan kedua
berganti menjadi pelajaran produktif.
Lamanya change (pergantian) mata
pelajaran antara mata pelajaran
produktif dengan mata pelajaran
adaptif tiga bulan lamanya, yang
diduga mempengaruhi hasil belajar
siswa yang memungkinkan siswa lupa
dengan apa yang telah dipelajari di
awal pembelajaran karena lebih fokus
pada apa yang sedang dipelajari saat
ini, dan yang menjadi dasar pemikiran
utama adalah siswa yang mendapatkan
pelajaran adaptif terlebih dahulu telah
dibekali pengetahuan-pengetahuan
dasar kejuruan sebelum mempelajari
pelajaran produktif yang dapat
menunjang hasil belajar produktif
siswa nantinya.
3. Hipotesis
Diduga, ada pengaruh
pelaksanaan pembelajaran sistem blok
terhadap hasil belajar produktif kelas
X jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 1 Jakarta. Hasil
belajar produktif siswa yang
menggunakan adaptif-produktif lebih
tinggi dibandingkan hasil belajar
produktif siswa yang menggunakan
produktif-adaptif, karena pelajaran
adaptif berfungsi sebagai dasar
penunjang pelajaran produktif.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
quasi eksperiment atau eksperimen
semu. Penelitian quasi eksperimen
merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya akibat dari “sesuatu” yang
dikenakan pada subjek selidik. Jack R.
Fraenkel dan Norman E. Wallen (:271)
dan John W. Creswell (2008:313)
“Quasi-experimental designs do not
include the use of random assignment.
Reseachers who employ these design
rely instead on other techniques to
control (or at least reduce) threats to
internal validity. We shall describe
some of these techniques as we discuss
several quasi-experimental design.
PEVOTE Vol.7, No.13, April 2012:1-11 Page 6
Un tuk melaksanakan
eksperimen secara murni maka
variable yang mungkin berpengaruh
dan mempengaruhi variabel bebas
harus dapat dikontrol dengan ketat.
Pengontrol yang ketat hanya mungkin
dilakukan dalam eksperimen di
laboratorium. Mengingat penelitian ini
bukan dalam kondisi laboratorium tapi
dalam kegiatan sehari-hari sehingga
tidak dimungkinkan untuk mengontrol
semua variable bebas dan terikat
secara ketat, maka bentuk penelitian
ini adalah eksperimen semu (Quasi
Eksperimen). Adapun jenis desain
dalam penelitian ini berbentuk
Counterbalanced Design yang
umumnya menggunakan lebih dari
satu intact class (kelas yang sudah
terbentuk sebelumnya) lalu dirotasi
perlakuannya pada interval waktu
tertentu, dimana seluruh kelompok
akan mengalami perlakuan yang sama,
tetapi dengan urutan yang berbeda-
beda. Desain ini sesuai dengan kondisi
pembelajaran sistem blok yang
dilaksanakan di SMKN 1 Jakarta.
Tabel 1. Counterbalanced Design (Ary et
al, 2010)
Experimental
Treatments
Replicatio
nX1 X2 X3 X4
1Group
AB C D
2Group
BA D B
3 Group
C
D A C
4 Group
D
C B A
Teknik analisis data dilakukan
dengan menggunakan rumus Uji t (uji
kesamaan dua rata-rata), dengan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
= Rata-rata hasil belajar
produktif kelas XL 1 (produktif-
adaptif)
= Rata-rata hasil belajar
produktif kelas XL 2 (adaptif-
produktif)
S = Simpangan baku gabungan
Pengaruh Pembelajaran Sistem Blok Terhadap Hasil Belajar Produktif Siswa Page 7
n1, n2 = Jumlah sample masing-
masing kelas
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah
perbedaan hasil belajar produktif siswa
antara yang menggunakan produktif-
adaptif dengan yang menggunakan
adaptif-produktif. Penelitian ini
menggunakan desain quasi
eksperimen. Oleh karena itu, data
penelitian ini dikelompokkan menjadi :
(1) hasil belajar produktif kelas XL1
(produktif-adaptif) dan (2) hasil belajar
produktif kelas XL2 (adaptif-
produktif). Perhitungan ukuran sentral
(rata-rata, median, modus) dan ukuran
penyebaran data (standar deviasi)
memberikan hasil seperti diikhtisarkan
pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Rekapitulasi hasil
perhitungan skor hasil
belajar produktif
Kelas
XL 1
(produktif
XL 2
(adaptif-
Statistik-adaptif)
produktif
)
Skor
Minimal
45 68
Skor
Maksimal
72 95
Rentangan 27 27
Mean 58,8 84,8
Median 58,875 85,71
Modus 66,16 89,16
Simpanga
n Baku
8,14 6,68
Dari data yang telah
dipaparkan di atas, tampak bahwa hasil
belajar produktif siswa pada kelas X
L1berbeda dengan hasil belajar
produktif pada siswa kelas X L2.
Kelompok kelas X L1 mempunyai
nilai rata-rata 58,8 sedangkan
kelompok kelas X L2 mempunyai nilai
rata-rata 84,8.
Hasil penelitian dan
pembahasan pada bab ini adalah hasil
studi lapangan untuk memperoleh data
dengan teknik tes setelah dilakukan
suatu pembelajaran. Variabel yang
diteliti adalah hasil belajar produktif
PEVOTE Vol.7, No.13, April 2012:1-11 Page 8
kelas X jurusan teknik instalasi tenaga
listrik. Setelah gambaran pelaksanaan
penelitian dijelaskan, dilanjutkan
dengan pengujian hipotesis penelitian
menggunakan uji t.
Untuk menguji baik tidaknya
instrumen test buatan sendiri terhadap
tinggi rendahnya nilai validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran dan
kekuatan diskriminasi atau daya
pembeda telah diuji cobakan kepada
siswa XI L2 yang terdiri dari 27 siswa
yang dipilih secara random sampling
atau secara acak sebanyak 10 siswa.
Rumus untuk menghitung
besarnya validitas setiap butir soal
menggunakan koefisien korelasi
product moment. Nilai validitas rata-
rata untuk 25 item soal adalah 0,46204
Setelah dikonsultasikan dengan tabel r
– product moment untuk N= 25 dengan
taraf signifikan sebesar 5% yaitu
sebesar 0,3960 sedangkan uji coba
terhadap reliabilitasnya menggunakan
rumus K-R. 2O.
Uji normalitas dapat dilakukan
dengan menggunakan formula
liliefors, didapatkan harga [F(Zi) –
S(Zi)] yang terbesar atau L0. Hasil
pengujian normalitas untuk kelas XL1
(produktif-adaptif) diperoleh L0 adalah
0,1515. Harga Ltabel yang diperoleh dari
tabel nilai kritik L untuk uji normalitas
Liliefors pada taraf signifikansi 5 % (α
= 0,05) dengan jumlah subjek 25
peserta didik sebesar 0,1726,
sedangkan untuk kelas XL 2 (adaptif-
produktif) diperoleh harga [F(Zi) –
S(Zi)] yang terbesar atau Lo adalah
0,1637. Harga Ltabel yang diperoleh dari
tabel nilai kritik L untuk uji normalitas
Liliefors pada taraf signifikansi 5 % (α
= 0,05) dengan jumlah subjek 25
peserta didik sebesar 0,1726.
Uji homogenitas bertujuan
untuk mengetahui apakah data berasal
dari populasi dengan varian yang
homogen. Uji homogenitas yang
digunakan adalah uji kesamaan dua
variansi. Dari hasil pengujian
kelompok sample berdistribusi
homogen.
Setelah diketahui bahwa data
hasil penelitian berdistribusi normal
dan homogen, maka selanjutnya
dilakukan uji t dua pihak. Dari analisis
data penelitian diperoleh nilai
simpangan baku gabungan sebesar
Pengaruh Pembelajaran Sistem Blok Terhadap Hasil Belajar Produktif Siswa Page 9
3,29. Nilai rata-rata hasil belajar kelas
XL1 (produktif-adaptif) 58,8 dan rata-
rata nilai kelas XL2 (adaptif-produktif)
85,71 dan jumlah masing-masing
sample 25 maka diperoleh nilai thitung
sebesar 27,6.
Setelah dibandingkan dengan
tabel pada taraf signifikansi 5 % (α =
0,05) dan derajat kebebasan 48
menunjukkan bahwa th (thitung) lebih
besar dari padatb (ttabel), 27,6 >2,01,
maka disimpulkan : Hipotesis
penelitian (H0) ditolak, yaitu hasil
belajar produktif siswa pada kelas XL2
(adaptif-produktif) lebih tinggi
daripada hasil belajar produktif siswa
pada kelas X L1 (produktif-adaptif).
2. Analisis Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang
diperoleh, tampak bahwa terdapat
perbedaan rata-rata hasil belajar
produktif siswa dengan pembelajaran
sistem blok, dimana hasil belajar yang
menggunakan adaptif-produktif lebih
tinggi daripadayang menggunakan
produktif-adaptif. Berdasarkan
pengujian hipotesis didapatkan harga
thitung = 27,6 dengan ttabel pada taraf
signifikansi 5% dengan derajat
kebebasan 48 adalah 2,02, maka dari
hasil tersebut nilai thitung tidak terdapat
pada kriteria pengujian H0 sehingga H0
ditolak dan diterimanya H1. Artinya
pengaruh pelaksanaan pembelajaran
sistem blok menghasilkan perbedaan
hasil belajar produktif antara siswa
yang melaksanakan pembelajaran
adaptif-produktif dengan yang
melaksanakan pembelajaran produktif-
adaptif.
Maka dengan demikian tujuan
penelitian ini dapat tercapai yakni
dapat diketahui adanya perbedaan hasil
belajar produktif siswa dengan
pengaruh pembelajaran sistem
blokantara siswa yang melaksanakan
pembelajaran adaptif-produktif dengan
yang melaksanakan pembelajaran
produktif-adaptif.
KESIMPULAN
Penelitian berhasil menguji
hipotesis yang diajukan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil
PEVOTE Vol.7, No.13, April 2012:1-11 Page 10
belajar siswa pada mata pelajaran
produktif pada kelas yang
melaksanakan pembelajaran adaptif-
produktif lebih tinggi dibandingkan
hasil belajar siswa yang melaksanakan
pembelajaran produktif-adaptif. Nilai
rata-rata pada kelas X L2 lebih tinggi
dari kelas X L1. Pada kelas X L2
didapat nilai rata-rata sebesar 85,71
dan pada kelas XI ITL 1 didapat nilai
rata-rata sebesar 58,87. Pengujian
hipotesis telah dibuktikan dengan
menggunakan uji t menghasilkan thitung
sebesar 27,6 sedangkan ttabel sebesar
2,01 dengan taraf signifikansi α = 0,05
dan derajat kebebasan = 48. Karena
thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1
diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S.2005.Dasar-DasarEvaluasi Pendidikan. Ed.rev. Jakarta: Bumi AksaraArikunto,S.1995.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta[BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNPCook, Thomas .D & Donald T. Campbell,1979,Quasi Experimentation Design & Analysis Issue for Field Settings,Houghton Mifflin Company:Boston[Debdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. KurikulumSekolah Menengah Kejuruan:DepdikbudSiregar,E, Nara,H. 2007. Buku Ajar Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Negeri JakartaJihad A, Haris A. 2008. Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta:Multi Presindo
Mulyasa,E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung: Remaja RosdakaryaNölker H, Schoenfeldt E. 1983. Pendidikan Kejuruan.Jakarta:PT.GramediaRooijakkers Ad. 1986. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT.GramediaSudira, Putu. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK. Jakarta: DepdiknasSukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Bumi AksaraTrianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif. Jakarta: Kencana
Pengaruh Pembelajaran Sistem Blok Terhadap Hasil Belajar Produktif Siswa Page 11