dikjur ilham

52
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana telah memberikan hidayahnya berupa kesempatan dan kesehatan pada saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas penelitian ini dengan dengan waktu yang telah ditentukan. Penelitian ini berisikan sebuah laporan yang belum pernah kami ketahui. Penulisan Laporan Penomoran dengan judul “Pemetaan jalur selatan pendakian gunung Gamalama Ternate. Acapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yaitu : 1. Sabarudin ST. MM, sebagai kordinator KARFAPALA Universitas Khairun. 2. Zulkarnain K. Misbah, ST. MM, sebagai pembina teknis KARFAPALA Universitas Khairun. 3. Samsudin, sebagai ketua umum KARFAPALA Universitas Khairun. 4. Zulfikar Hanafi, sebagai pembimbing penulisan laporan Dikjur. 5. Suhantri Sango, sebagai pembimbing di lapagan. 6. Para Senior A.P., A.I., dan A.II., yang turut memberi suport dan smangat. 1

Upload: edhy-jun-adhy

Post on 23-Oct-2015

172 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

adsagdgaddgsd

TRANSCRIPT

Page 1: Dikjur Ilham

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana telah

memberikan hidayahnya berupa kesempatan dan kesehatan pada saya, sehingga

dapat menyelesaikan tugas penelitian ini dengan dengan waktu yang telah

ditentukan.

Penelitian ini berisikan sebuah laporan yang belum pernah kami ketahui.

Penulisan Laporan Penomoran dengan judul “Pemetaan jalur selatan pendakian

gunung Gamalama Ternate. Acapan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yaitu :

1. Sabarudin ST. MM, sebagai kordinator KARFAPALA Universitas

Khairun.

2. Zulkarnain K. Misbah, ST. MM, sebagai pembina teknis KARFAPALA

Universitas Khairun.

3. Samsudin, sebagai ketua umum KARFAPALA Universitas Khairun.

4. Zulfikar Hanafi, sebagai pembimbing penulisan laporan Dikjur.

5. Suhantri Sango, sebagai pembimbing di lapagan.

6. Para Senior A.P., A.I., dan A.II., yang turut memberi suport dan smangat.

Saya ucapkan terima kasih, namun saya menyadari bahwa dalam laporan ini

mungkin masih terdapat kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki dan

kiranya dapat dimaklumi. saya berharap kritik dan saran demi kesempurnaan

laporan ini. Akhir kata, semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Ternate,....desember 2013

Ilham R Gafur

1

Page 2: Dikjur Ilham

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................... iii

KATA PENGANTAR............................................................................ iv

DAFTAR ISI............................................................................................ v

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................

1.3. Batasan Masalah.........................................................................

1.4. Tujuan Kegiatan.........................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ruang Lingkup Konservasi Alam..............................................

2.2. Ruang Lingkup Panjat Tebing ( Rock Climbing).......................

2.3. Ruang Lingkup Survival..............................................................

2.4. Ruang Lingkup Manajemen Perjalanan ....................................

2.5. Ruang Lingkup Hutan Gunung (Mountenering).........................

2

Page 3: Dikjur Ilham

2.6. Ruang Lingkup Navigasi.............................................................

BAB III. METODOLOGI KEGIATAN

3.1. Waktu dan Tempat......................................................................

3.2. Alat dan Bahan...........................................................................

3.3. Metode Kegiatan Penomoran......................................................

3.4. Tahapan Kegiatan Penomoran....................................................

3.5. Analisis Data...............................................................................

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil............................................................................................

4.2. Pembahasan................................................................................

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan.................................................................................

5.2. Saran...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

3

Page 4: Dikjur Ilham

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Pada bulan mei tahun 2010 Unifersitas Khirun Ternate mengadakan rapat

senat dalam hal pembahasan pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

yang ruanglingkup Se’unifersitas Khairun. Dalam pembahasannya bapak

Sabarudin, ST MM, selaku pembantu dekan tiga Fakultas Teknik yang di

percayakan menjadi Koordinator pembentukan UKM Mapala Unkhair. Pada

tanggal 23 juli 2010 di keluarkan Surat Keputusan (SK) yang di tannda tangani

oleh Rektor UNKHAIR Bapak Dr. Gufran Ali Ibrahim. MSI, tentang

pembentukan sekaligus stuktur badan Pengurus UKM Mapala UNKHAIR

(MPAU) dengan No. 316/H44/KM/2010.

Dengan adanya SK ini tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2010 di lakukan

pelantikan stuktur badan pengurus yang di Ketuai oleh Sfrul B. Yamani salah satu

mahasiswa Fakultas Teknik pada priode 2010-2011, kemudian pada priode 2011-

1012 di ketuai oleh M. Kaedati salah satu mahasiswa Fakultas Teknik, dan pada

priode 2012-2013 di ketuai oleh Samsudin salah satu mahasiswa Fakultas

Pertanian sampai sekarang. Pada prode ke dua tepatnya dalam Musyawah Besar

UKM Mahasiswa Pecinta Alam (MPAU) yang ke tiga ini di usulkan perubahan

sebuah nama dari awalnya MPAU menjadi KARFAPALA UNKHAIR (Keluarga

4

Page 5: Dikjur Ilham

Besar Arfat Pencinta Alam) tepatnya pada hari Minggu, tanggal 30

Desember 2012, yang bertempat di pantai tahua tidore kepulawan. KARFAPALA

UNKHAIR adalah organisasi intra kampus yang mempunyai ruang lingkup

Unifersitas yang mempunyai tujuan menjaga dan melestarikan alam sesuai dengan

kode etik MAPALA

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan jenis program yang

diterapkan di Universitas Khairun Ternate, salah satunya adalah KARFAPALA

UNKHAIR TERNATE. Dalam beberapa kalangan organisasi, yang orientasinya

lebih memprioritaskan pada lingkungan dan alam sekitar. Tak heran jika dalam

sebuah wadah ini peran kreatif mahasiswa dapat terealisasikan, yang turut serta

dalam melestarikan lingkungan dan alam sekitar. Selain itu, untuk menjadi

anggota KARFAPALA UNKHAIR seutuhnya, harus melalui dengan beberapa

tahapan yang telah menjadi prasyarat paten, diantaranya yaitu : Diklat dasar

(Diksar), Diklat jurusan (Dikjur), dan pengabdian terhadap oragnisasi.

Diklat dasar (Diksar) adalah tahapan penggodokan calon mahasiswa pecinta

alam (MAPALA) UNKHAIR dengan mengikuti materi ruangan dan materi

lapangan. Sebagai penanda untuk dapat diakui sebagai seorang mahasiswa pecinta

alam (MAPALA) UNKHAIR, maka harus dan sudah mengikuti Diklat dasar

(Diksar) dan memiliki slayer/skrav berwarna biru. Status dalam keanggotaanya

adalah sebagai anggota biasa, anggota yang telah lulus Diklat Dasar diharuskan

5

Page 6: Dikjur Ilham

mengabdi selama 3 bulan dan kemudian melakukan penomoran untuk dapat

berpindah status keanggotaannya ke anggota muda.

Diklat jurusan (Dikjur), yang merupakan tahapan ke-2 bagi seorang

mahasiswa pecinta alam (MAPALA) UNKHAIR yang juga disebut Penomoran.

Diklat jurusan (Dikjur) bisa dilakukan dengan sebuah ekpedisi/pengembaraan.

Yang dimaksud dengan ekspedisi adalah suatu sistem pengaturan, perencanaan

dalam pelaksanaan pendakian dan mengefaluasinya dalam sebuah bentuk

penelitian karya ilmiah dengan jenis kegiatan ekspedisi. Hal ini menyebabkan

timbul niatan untuk melakukan ekspedisi/pemgembaran tepatnya di gunung

Gamalama Kota Ternate.

Gunung gamalama merupakan salah satu gunung berapi yang ada di

Propinsi Maluku Utara. Gunung Gamalam juga kerap di sebut sebagai puncak

Ternate, yang merupakan Stratovolkano, yakini gunung berapi yang tinggi dan

mengerucut, yang terdiri atas lava dan abu fulkanik yang mengeras. Gunung yang

berdiameter 11 km ini, memiliki danau kawah dan kawah ganda, gunung

gamalama juga merupakan salah satu gunung api indonesia yang masih aktif.

Sejak tahun 1538 M hingga saat ini, gunung gamalama telah menyemburkan

laharnya lebih dari 73 kali, 7 diantaranya menyebabkan bencana alam, yakini pada

tahun, 1771-1772 yang menewaskan sekitar 30 orang, sektar 1,300 orang yang

tewas akibat gelombang badai yang disebabkan letusan di tahun 1775, dan letusan

di tahun 1962 yang memakan korban sebanyak 5 orang. Pada tahun 2003 juga

meletus namun hanya mengeluarkan dubu fulkanik. Dan yang terahir pada tahun

6

Page 7: Dikjur Ilham

2011 terjadi letusan yang memakan korban akibat dari tumpahan lahar dingin

yang keluar dari perut bumi gunung gamalama.

Berdasarkan latar belakang dia atas maka, timbul niatan untuk melakukan

ekspedisi/pemgembaran tepatnya di gunung Gamalama Ternate dengan jenis

kegiatan penomoran untuk dapat berpindah status keanggotaannya ke anggota

muda, angkatan III KARFAPALA UNKHAIR Ternate.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan dalam

laporan ini, yaitu:

1. Pembuatan peta pendakian gunung Gamalam melalui jalur pendakian

kelurahan fora madiahi kepulauan Ternate selatan ?

1.3. Batasan Masalah

Dalam pembuatan laporan ini pembahasannya hanya menyangkut dengan

langkah-langkah pemetaan yang di lakukan dijalur pendakian kelurahan fora

madiahi kepulauan ternate selatan.

7

Page 8: Dikjur Ilham

1.4. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan penomoran ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu persyaratan penomoran untuk dapat beralih status

darianggota biasa menjadi anggota muda KARFAPALA UNKHAIR.

2. Untuk melakukan pemetaan jalur pendakian kelurahan fora madiahi

kepulauan ternate selatan.

3. Untuk menambah wawasan sebagai proses pembelajaran.

8

Page 9: Dikjur Ilham

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ruang Lingkup Hutan Gunung (Mountenering)

Mountenering adalah suatu olahraga keras yang membutuhkan

keterampilan, kekompakan, menejmen, dan kekuatan serata daya juang yang

tinggi. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji

kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu

pendakian yang sukar, berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan

terhadap perjuangan melawan diri sendiri.

2.2. Ruang Lingkup Navigasi

Navigasi adalah pengetahuan teknik untuk mengetahui atau menentukan

keadaan medan suatu tempat dan arah lintasan perjalanan yang akan di hadapi

secara tepat dan tepat, posisi kita di alam bebas dan menetukan arah serta tujuan

perjalanan di alam bebas, sedangkan orang yang melakukannya disebut

navigator. Pengetahuan tentang navigasi merupakan bekal yang sangat penting

bagi kita untuk bergauldengan alam bebas. Navigasi sebagai penetu posisi arah

dan jalan baik di medan sebenarnya maupun di peta. Fungsinya untuk

memudahkan perjalanan jauh yang belum di kenal dan penyelamatan korban

kecelakaan di hutan atau di gunung.

9

Page 10: Dikjur Ilham

2.3. Ruang Lingkup Konservasi Alam

Rudi Hendriyanto dan Arijal Idris Talib :

Konservasi alam adalah suatu manajmen terhadap alam dan lingkungan

secara bijaksana untuk melindungi tanaman dan binatang. Namun dewasa ini

kegiatan manusia dan pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan

bahaya kerusakan alam, antara lain: mengeringkan rawa, membendung sungai

untuk kegiatan perkebunan, pertanian dan industri. Kegiatan-kegiatan secara

serius telah merusak habitat tumbuhan dan binatang liar secara luas sehingga

beberapa spesies jumlahnya berkurang secara drastis. Bahkan spesies tertentu

telah punah sekarang. Untuk itu konservasi sangat penting bagi manusia. Jika

manusia tidak melakukan konservasi alam maka berbagai spesies tumbuhan dan

binatang liar yang terancam puanah akan segera menjadi punah. Spesies-speseis

lainnya pun menjadi terancam kepunahan. Jika hal ini terjadi maka manusia akan

mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena kepunahan tersebut tidak dapat

dimunculkan lagi.

2.4. Ruang Lingkup Panjat Tebing (Rock Climbing)

Zulkarnai K. Misbah dan Farid Ramang :

Panjat Tebing atau (Rock Climbing) merupakan salah satu dari sekian

banyak olah raga alam bebas dan merupakan salah salah satu bagian dari mendaki

gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan harus

10

Page 11: Dikjur Ilham

menggunakan peralatan dan tekni-teknik tertentu untuk bisa melewatinya. Pada

umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah berkontur batuan tebing dengan

sudut kemiringan mencapai lebih dari 40 derajat dan mempunyai tingkat kesulitan

tertentu. Rock climbing adalah suatu kegiatan yang di lakukan untuk menaiki

papan climbing atau menaiki tebing sebenarnya.

Rock climbing merupakan sesuatu kegiatan yang beresiko tinggi (high risk),

oleh karena itu di butuhkan suatu pengamanan untuk mengurangi atau

meminimalisir resiko yang akan timbul. Pada dasarnya pengamanan (ancor)

dalam rock climbing di kelompokkan menjadi tiga yaitu :

1.Pengaman tubuh

2.Pengaman alam (natural ancor)

3.Pengaman batuan (artivicial ancor)

2.5. Ruang Lingkup Survival

Gunawan Hatari dan Zulkarnain K. Misbah :

Survival adalah salah satu cara bertahan hidup khususnya di alam bebas.

Tujuannya untuk melindungi diri dari keadaan alam (panas dan dingin), mahlik

hidup (binatang buas dan binatang beracun), dan diri sendiri (rasa takut dan

mental turun). Ada berbagai versi dalam arti survival, menurut versi pecinta alam

yaitu : S : Sadar dalam keadaan gawat darurat

U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah

R : Rasa takut dan putus asa hilangkan

11

Page 12: Dikjur Ilham

V : Vitalitas Tingkatkan

I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya

A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya

L : Lancar, slaman, slumun dan slamet

Dalam kegiatan pendakian apabila tersesat atau mengalami musibah, untuk dapat

membantu menemukan jalan keluarnya ingatlah istilah “STOP” yang artinya :

S : Stop dan seating / berhenti dan duduklah

T : Tingking / berpikirlah

O : Observe / amati keadaan sekitar

P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

Dalam survival terdapat jenis-jenis selter, yaitu :

a. Selter asli alam

Gua : Bukan tempat persembunyian binatang

Tidak ada gas beracun

Tidak mudah longsor

b. Bivouac alam adalah tempat perlindungan yang bahan-bahannya sudah

tersedia dari alam.

c. Bivouac buatan adalah tempat perlindungan yang bahan-bahannya

sengaja dibawa dari rumah.

12

Page 13: Dikjur Ilham

2.5. Ruang Lingkup Manajemen Perjalanan

Safrul B. Yamin ( NRA.MPAU.AP.10.01) :

Manajemen perjalanan berasal dari dua kata yang terpisah yaitu manajemen

dan perjalanan. Manajemen adalah suatu proses pperencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian kegiatan organisasi dan penggunaan sumber daya

organisasi agar dapat mencapai tujuan. Atau lebih ringkasnya yaitu suatu proses

untuk mencapai tujuan yang dilakukan melalui atau dengan orang lain. Sedangkan

perjalanan adalah suatu kegiatan berpetualangan dialam bebas yang memiliki

tujuan untuk menggali atau menemukan potensi sumber daya alam yang masih

tersimpan.

Jadi, manajemen perjalanan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang

proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan

suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan dialam bebas.

Petualangan alam bebas adalah kegiatan yang termasuk dalam kegiatan beresiko

tinggi (High Risk Activity), sehingga untuk menghindari kejadian-kejadian yang

tidak diinginkan maka sebuah kegiatan alam bebas harus dipersiapkan secara

matang oleh para pelakunya.

13

Page 14: Dikjur Ilham

BAB III

METODE KEGIATAN

3.1. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini berlokasi di kota Ternate dengan target pembuatan peta di jalur

pendakian ke puncak Gamalama. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu 28

September 2013 sampai Senin, 30 september 2013.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan Dikjur ini adalah sebagai

berikut :

1. Perlengkapan Kelompok

Adapun peralatan kelompok yang dibawa pada saat keberangkatan menuju

puncak Gamalama sebagai berikut :

1.1 buah tenda

2.2 buah careal

3.3 buah matras

4.3 buah gas elpiji

5.1 buah kompor gas elpiji

6.1 pasang nesting

7.3 buah sleeping bed

8.1 buah pisau dapur

9.1 buah jerigen

14

Page 15: Dikjur Ilham

2. Perlengkapan Pribadi

Adapun perlengkapan pribadi yang dibawa pada saat pendakian menuju

puncak Gamalama sebagai berikut :

1. 3 pasang pakaian

2. Sandal

3. Ringkot

4. Alat makan

5. Kaos kaki

6. Alat tulis

7. 1 Buah Kompas

8. 1 buah korek api

9. Logistik

Adapun logistik yang dibawa pada saat pendakian menuju puncak

Kiematubu sebagai berikut :

1.13 bungkus mie soto kuah

2.4 bungkus biskuit

3.1 kg gula pasir

4.1 gandeng sagu

5.3 saset daun teh

6.4 botol air aqua

7.1 balak roti

8.1 kg beras

15

Page 16: Dikjur Ilham

3.3. Metode Kegiatan Penomoran

Metode yang digunakan dalam penomoran ini adalah metode Treacking

Basecame 1, dilanjutkan Top Basecam Puncak, dengan melakukan pemetaan

secara manual di jalur pendakian selatan Gunung Gamalama Kota Ternate.

3.4. Tahapan Kegiatan Penomoran

Pelaksanaan kegiatan penomoran ini mencakup hal – hal sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Penomoran

Kegiatan ini meliputi pelaporan diri ke pengurus KARFAPALA UNKHAIR

tentang kesediaan melaksanakan kegiatan penomoran, kemudian persiapan

perlengkapan dan logistik baik untuk tim maupun pribadi.

2. Tahap Pelaksanaan Penomoran Dilapangan

Kegiatan penomoran dengan cara melaksanakan perjalanan ( penjelajahan )

berawal dari basecamp utama KARFAPALA UNKHAIR Kampus II Unkhair

Gambesi menuju ke kelurahan fora madiahi dan melakukan pendakian ke puncak

gunung Gamalama. Sebelum pendakian dimulai kami melakukan perijinan di

lurah setempat dikampung terakhir yang tepatnya di kaki gunung Gamalama.

Setelah melakukan perijinan kemudian tim melanjutkan perjalanan menuju ke

puncak Gamalama., dalam perjalanan pendakian kami melewati pois-pos

pendakian yang terdiri dari 4 pos pendakian. Pos yang ke 2 dimana lokasinya

yang strategis sehingga kami memutuskan untuk beristirahat semalam karena

16

Page 17: Dikjur Ilham

keadaan kami yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan disanalah

kami membuat basecamp ke satu untuk tempat beristirahat selama satu malam.

Keesokan harinya sebelum kami melanjutkan perjalanan ke puncak, kami

memulihkan tenaga dengan sarapan pagi dengan roti dan makan nasi dan setelah

selesai kami melakukan pembersihan sampah di lingkungan sekitar kemudian

perjalanan dilanjutkan kembali hingga tiba di lokasi basecamp tempat

peristirahatan sebelum menuju ke puncak Gamalama karena kondisi gunung tidak

memungkinkan untuk melakukan pendakian jadi kami memutuskan beristirahat

dan memulihkan tenaga kembali untuk melanjutkan pendakian pada keesokan

harinya, pada pagi harinya kami melanjutkan pendakian menuju titik tertinggi di

puncak Gunung Gamlama. Setelah itu kami turun kembali dan malakukan sarapan

dangan logistik yang tersisa kemudian sebelum kami melakukan perjalanan

pulang dari puncak menuju basecamp awal, kami melakukan pembersihan sampah

kembali di lingkungan sekitaran puncak gunung Gamalama dan kemudian sampah

yang ditemukan langsung dibawa turun dan perjalanan dilanjutkan kembali

hingga tiba dibasecamp awal.

Pada saat kegiatan penomoran berjalan selama pendakian saya’pun

melakukan pendataan baik managemen selama perjalanan dan melakukan

pendataan koordinat untuk mambuat pata jalur pendakian selatan Gunung

Gamalama selama perjalanan pendakian ke puncak Gamalama.

17

Page 18: Dikjur Ilham

3.5 Analisis Data

Analisis data atau pengolahan data merupakan salah satu langkah yang

paling penting dalam kegiatan penomoran. Analisis data yang dilakukan meliputi

pengolahan data managemen perjalanan dan kemudian pendataan koordinat untuk

mambuat pata jalur pendakian selatan Gunung Gamalama di kota Ternate pulau.

18

Page 19: Dikjur Ilham

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pemetaan Secara Manual

Hasil yang diperoleh dari penelitian pemetaan secara manual di jalur

pendakian Gunung Gamalama kelurahan foramadiahi ini dibuat dalam bentuk

tabel sebagai berikut.

Tebel Hasil Pemataan Manual menggunakan kompas bidik

No POINT TARGET KORDINAT JARAK KETERANGAN

1 p0 p1 200 7 mTitik awal pemetaan tepat di jung jalan setapak.

2 p2 p3 450 21 mTitik bidikan pada pohon kelapa

3 p3 p4 10010 32 mTitik bidikan pada pohon kelapa

4 p4 p5 200 35 mTitik bidikan pada pohon durian

5 p5 p6 230 72 mTitik bidikan pada pohon durian

6 p6 p7 710 43 mTitik bidikan pada pohon durian

7 p7 p8 250 15 mTitik bidikan pada pohon cengkih

8 p8 p9 100 16 mTitik bidikan pada pohon pala

9 p9 p10 100 48 mTitik bidikan pada pohon palem/pinang

10 p10 p11 00 36 mTitik bidikan pada pohon pala

19

Page 20: Dikjur Ilham

11 p11 p12 140 33 mTitik bidikan pada pohon pala

12 p12 p13 3350 32 mTitik bidikan pada pohon pala

13 p13 p14 530 26 mTitik bidikan pada pohon kenari

14 p14 p15 850 13 mTitik bidikan pada pohon kenari

15 p15 p16 450 27 mTitik bidikan pada pohon pala, lokasi panorama

16 p16 p17 450 12 mTitik bidikan pada pohon palem

17 p17 p18 390 43 mTitik bidikan pada pohon cengkih

18 p18 p19 340 30 mTitik bidikan pada pohon cengkih

19 p19 p20 340 28 mTitik bidikan pada pohon cengkih

20 p20 p21 260 28 mTitik bidikan pada pohon cengkih

21 p21 p22 250 22 mTitik bidikan pada pohon cengkih

22 p22 p23 110 11 mTitik bidikan pada tumbuhan tebu

23 p23 p24 350 20 mTitik bidikan pada pohon pisang

24 p24 p25 3500 26 mTitik bidikan pada pohon kelapa

25 p25 p26 120 6 m

Titik bidikan pada pohon cengkih

20

Page 21: Dikjur Ilham

26 p26 p27 160 43 mTitik bidikan pada pohon pala

27 p27 p28 140 48 mTitik bidikan pada pohon cengkih

28 p28 p29 00 15 mTitik bidikan pada pohon cengkih

29 p29 p30 3500 62 mTitik bidikan pada pohon cengkih

30 p30 p31 400 2 mTitik bidikan pada pohon cengkih

31 p31 p32 250 14 m Titik bidikan pada pohon

32 p32 p33 230 13 m Titik bidikan pada pohon

33 p33 p34 550 4 m Titik bidikan pada pohon

34 p34 p35 500 10 m Titik bidikan pada pohon

35 p35 p36 50 11 m Titik bidikan pada pohon

36 p36 p37 20 18 m Titik bidikan pada pohon

37 p37 p38 3420 20 m Titik bidikan pada pohon

38 p38 p39 3610 32 m Titik bidikan pada pohon

39 p39 p40 350 68 m Titik bidikan pada pohon

40 p40 p41 250 26 m Titik bidikan pada pohon

41 p41 p42 100 27 m Titik bidikan pada pohon

42 p42 p43 250 21 m Titik bidikan pada pohon

43 p43 p44 260 31 m Titik bidikan pada pohon

44 p44 p45 100 16 m Titik bidikan pada pohon

45 p45 p46 250 19 m Titik bidikan pada pohon

46 p46 p47 150 20 m Titik bidikan pada pohon

47 p47 p48 230 22 m Titik bidikan pada pohon

48 p48 p49 140 27 m Titik bidikan pada pohon

49 p49 p50 490 27 m Titik bidikan pada pohon

21

Page 22: Dikjur Ilham

50 p50 p51 110 43 m Titik bidikan pada pohon

51 p51 p52 70 16 m Titik bidikan pada pohon

52 p52 p53 40 16 m Titik bidikan pada pohon

53 p53 p54 400 24 m Titik bidikan pada pohon

54 p54 p55 140 9 m Titik bidikan pada pohon

55 p55 p56 210 26 m Titik bidikan pada pohon

56 p56 p57 3450 20 m Titik bidikan pada pohon

57 p57 p58 3430 23 m Titik bidikan pada pohon

58 p58 p59 3310 21 m Titik bidikan pada pohon

59 p59 p60 230 18 m Titik bidikan pada pohon

60 p60 p61 430 22 m Titik bidikan pada pohon

61 p61 p62 430 7 m Titik bidikan pada pohon

62 p62 p63 250 13 m Titik bidikan pada pohon

63 p63 p64 110 32 m Titik bidikan pada pohon

64 p64 p65 370 16 mTitik bidikan pada pohon, letak pos (1) 977 MDPL

65 p65 p66 210 38 m Titik bidikan pada pohon

66 p66 p67 180 41 m Titik bidikan pada pohon

67 p67 p68 360 37 m Titik bidikan pada pohon

68 p68 p69 00 31 m Titik bidikan pada pohon

69 p69 p70 3400 18 m Titik bidikan pada pohon

70 p70 p71 3210 43 m Titik bidikan pada pohon

71 p71 p72 240 23 m Titik bidikan pada pohon

72 p72 p73 260 16 m Titik bidikan pada pohon

73 p73 p74 210 23 m Titik bidikan pada pohon

74 p74 p75 30 12 m Titik bidikan pada pohon

22

Page 23: Dikjur Ilham

75 p75 p76 3320 8 m Titik bidikan pada pohon

76 p76 p77 00 6 m Titik bidikan pada pohon

77 p77 p78 3410 25 m Titik bidikan pada pohon

78 p78 p79 3170 6 m Titik bidikan pada pohon

79 p79 p80 250 40 m Titik bidikan pada pohon

80 p80 p81 250 16 m Titik bidikan pada pohon

81 p81 p82 170 16 m Titik bidikan pada pohon

82 p82 p83 150 6 m Titik bidikan pada pohon

83 p83 p84 3430 46 m Titik bidikan pada pohon

84 p84 p85 3440 6 mTitik bidikan pada pohon, letak pos (2)

85 p85 p86 350 6 m Titik bidikan pada pohon

86 p86 p87 340 32 m Titik bidikan pada pohon

87 p87 p88 290 25 m Titik bidikan pada pohon

88 p88 p89 350 24 m Titik bidikan pada pohon

89 p89 p90 260 42 m Titik bidikan pada pohon

90 p90 p91 3340 29 m Titik bidikan pada pohon

91 p91 p92 3010 45 m Titik bidikan pada pohon

92 p92 p93 3070 26 m Titik bidikan pada pohon

93 p93 p94 3410 23 m Titik bidikan pada pohon

94 p94 p95 3210 14 m Titik bidikan pada pohon

95 p95 p96 3460 32 m Titik bidikan pada pohon

96 p96 p97 00 47 m Titik bidikan pada pohon

97 p97 p98 3500 44 m Titik bidikan pada pohon

98 p98 p99 560 16 m Titik bidikan pada pohon

99 p99 p100 200 18 m Titik bidikan pada pohon

23

Page 24: Dikjur Ilham

100 p100 p101 190 18 m Titik bidikan pada pohon

101

p101 p102 00 18 mTitik bidikan pada pohon

102

p102 p103 230 31 mTitik bidikan pada pohon

103

p103 p104 200 16 mTitik bidikan pada pohon

104

p104 p105 00 24 mTitik bidikan pada pohon

105

p105 p106 220 16 mTitik bidikan pada pohon

106

p106 p107 420 6 mTitik bidikan pada pohon letak pos (3) 1220 MDPL

107

p107 p108 220 14 mTitik bidikan pada pohon

108

p108 p109 260 22 mTitik bidikan pada pohon

109

p109 p120 270 16 mTitik bidikan pada pohon

120

p120 p121 270 32 mTitik bidikan pada pohon

121

p121 p122 140 19 mTitik bidikan pada pohon

122

p122 p123 420 32 mTitik bidikan pada pohon

123

p123 p124 60 36 mTitik bidikan pada pohon

124

p124 p125 350 43 mTitik bidikan pada pohon

125

p125 p126 3500 43 mTitik bidikan pada pohon

12 p126 p127 3510 14 m Titik bidikan pada pohon

24

Page 25: Dikjur Ilham

6

127

p127 p128 3440 27 mTitik bidikan pada pohon

128

p128 p129 3390 19 mTitik bidikan pada pohon

129

p129 p130 150 9 mTitik bidikan pada pohon

130

p130 p131 3430 33 mTitik bidikan pada pohon

131

p131 p132 20 21 mTitik bidikan pada pohon

132

p132 p133 20 32 mTitik bidikan pada pohon

133

p133 p134 3200 19 mTitik bidikan pada pohon

134

p134 p135 3340 18 mTitik bidikan pada pohon

135

p135 p136 2900 8 mTitik bidikan pada pohon, letak pos (3) 1492 MDPL

136

p136 p137 50 11 mTitik bidikan pada pohon

137

p137 p138 3350 13 mTitik bidikan pada pohon

138

p138 p139 3580 16 mTitik bidikan pada pohon

139

p139 p140 460 54 mTitik bidikan pada pohon, barangka

140

p140 p141 290 16 mTitik bidikan pada pohon

141

p141 p142 550 42 mTitik bidikan pada pohon

142

p142 p143 300 16 mTitik bidikan pada pohon

25

Page 26: Dikjur Ilham

143

p143 p144 200 31 mTitik bidikan pada pohon

144

p144 p145 200 13 mTitik bidikan pada pohon

145

p145 p146 180 26 mTitik bidikan pada pohon

146

p146 p147 260 23 mTitik bidikan pada pohon

147

p147 p148 360 7 mTitik bidikan pada pohon

148

p148 p149 20 49 mTitik bidikan pada pohon

149

p149 p150 600 26 mTitik bidikan pada pohon

150

p150 p151 650 10 mTitik bidikan pada pohon

151

p151 p152 850 6 mTitik bidikan pada pohon

152

p152 p153 350 32 mTitik bidikan pada pohon

153

p153 p154 3350 11 mTitik bidikan pada pohon

154

p154 p155 380 27 mTitik bidikan pada pohon

155

p155 p156 3190 18 mTitik bidikan pada pohon

156

p156 p157 580 7 mTitik bidikan pada pohon, masuk di area kano-kano

157

p157 p158 50 15 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

158

p158 p159 3400 13 mTitik bidikan pada

pembimbing lapangan

26

Page 27: Dikjur Ilham

159

p159 p160 670 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

160

p160 p161 180 8 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

161

p161 p162 320 8 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

162

p162 p163 380 8 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

163

p163 p164 180 13 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

164

p164 p165 190 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

165

p165 p166 150 24 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

166

p166 p167 270 13 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

167

p167 p168 250 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

168

p168 p169 520 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

169

p169 p170 430 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

170

p170 p171 300 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

171

p171 p172 140 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

172

p172 p173 450 9 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

173

p173 p174 400 9 m

Titik bidikan pada pembimbing lapangan

174

p174 p175 450 6 m Titik bidikan pada pembimbing lapangan

27

Page 28: Dikjur Ilham

175

p175 p176 710 9 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

176

p176 p177 990 5 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

177

p177 p178 300 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

178

p178 p179 460 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

179

p179 p180 570 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

180

p180 p181 800 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

181

p181 p182 2400 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

182

p182 p183 400 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

183

p183 p184 850 14 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

184

p184 p185 150 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

185

p185 p186 350 11 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

186

p186 p187 100 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

187

p187 p189 2300 6 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

189

p189 p190 140 14 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

190

p190 p191 140 12 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

191

p191 p192 910 18 mTitik bidikan pada

28

Page 29: Dikjur Ilham

pembimbing lapangan

192

p192 p193 250 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

193

p193 p194 3400 7 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

194

p p 610 12 mTitik bidikan pada pembimbing lapangan

195

p p 920 526 mTitik bidikan pada batu. Lokasi arfatGamalama

196

p p 3170 402 mTitik bidikan pada batu. Lokasi ArfatGamalama

197

p p 640 126 mTitik bidikan pada batu puncak Arfat Gamalama Ternate

4.2. Manajemen Perjalanan

Dalam pelaksanaan Dikjur, kami melakukan perjalanan ke perkampungan

terahir di kaki gunug Gamalam, tepatnya di desa Fora madiahi ternate pulau.

Sabtu, 28 September 2013

Pada pukul 06.42 WIT, saya dari anggota Dikjur bangun pagi dan

melakukan packing semua barang yang akan dibawa pada saat perjalanan menuju

puncak Gamalama. Setelah saya packing barang-barang kami sekitar pukul 07.27

kemudian mengontrol kembali barang” yang masih ketingalan dan setelah itu

kami melakukan persiapan kendaran roda dua/motor dan kamipun memulai

perjalanan menuju ke perkampungan yang letaknya di kaki gunung gamalama,

tepatnya di kelurahan fora madiahi, dalam perjalanan kami malakukan

29

Page 30: Dikjur Ilham

persinggahan di toko-toko sekitar guna membeli logistik yang masih kurang dan

sekalian dengan cemilan-cemilan. Perjalanan di lanjutkan kembali, tepat pada

pukul 09.00 kami tiba di kelurahan fora madiahi yang letaknya di kaki gunung

Gamalama. Sebelum memilai pendakian saya melakukan pelaporan/perijinan

kepada kapala kelurahan di kelurahan fora madiahi dan masyarakat sekitar,

setelah dari itu kami melanjutkan perjalanan, memulai pendakian istrahat pertama

kami di ujung kampung kamiistrahat sejenak sekalian dengan sarapan cemilan-

cemilan, pendakian pun di lanjutkan kembali saya mulai melakukan pembidikan

pertama titik bidiknya tepat apda pohon kelapa dan pembina terus melanjutkan

perjalanan. sekitar pukul 12.23 kami sampai di lokasi panorama dari sini rasa

lelah dan lapar’pun sejenak terlupakan karna pesona alam dan indahnya kota

Ternate selatan yang terpapar di depan kami, kami memutuskan untuk istrahat

sejenak dan karna kemampuan fisik dan stamina kami yang sudah sedikit

menurun kami memutuskan untuk istirahat makan siang, setelah itu kami’pun

melanjutkan perjalanan pendakian, dalam perjalan kami sudah memasuki area

hutan ginung Gamalama jalur pendakian semakin menantang treking-treking yang

sangat ekstrim, namun kami tetap smangat melannjutkan perjalan. Kami tiba di

pos (1) jam 16.95 dengan ketinggian 977 MDPL kami beristirahat sejenak dan

kemudin melanjutkan perjalanan kembali dalam perjalanan kami malakukan

beberapa kali istirahat dan meniknati perjalanan kami kandisi dan stamina

kami’pun mulai menurun namun kami tetap melanjutkan perjalanan dan sampai

tiba di pos (2) tepat jam 18.00 kami memutuskan untuk beristirahat dan nginap

semalam di pos (2) dan akan melamjutkan perjalan pada keosokan harinya. Kami

30

Page 31: Dikjur Ilham

membuat tenda dan menyiapakan makanan seteh selesi makan saya’pun di

evaluasi mengenai perjalanan seharian dari mulai star dari basecamp

KARFAPALA UNKHAIR sampai tiba di pos (2).

Minggu, 29 September 2013

Pada pukul 07.10 kami telah bangun pagi dan jalan-jalan pagi di sekeliling

tentda untuk memandang keindahan alam di pagi hari. setelah beberapa menit

kami mem buat sarapan dan setelah dari itu kami merapikan barang- dan peking

kemidin pada pukul 08.13 kami memilai perjalanan pendakian kami. Dalam

perjanan pada hari ke dua ini merasa agak lebuh mudah sediki karena jarak yang

kami tempuh medannya agak lebih mudah dan tidak terlalu sulit kemudin jarak

yang di tempuh juga semakin dekat karena posisinya kami bera di pos ((2) dalam

perjalanan menuju puncak kami menemukan beberapa tumbuhan yang indemik di

dan adapun tumbuhan yang dapat menyebabkan gatal-gatal ketika di setuh.

Biasanya di sebut dengan daun sosoro oleh masyarakat sekitar. Dalam perjalanan

kami menemukan jenis daun ini sangat banyank ditepi jalur pandakian bahakan

ada yang besarnya seperti daun ketapang, pada jalur pendakian dari pos (2)

menuju ke pos (3) banyak jenis-jenis burung yang dapat kita lihat yang lebih

dominanya burung luri dan burung baikole dll, perjanan kami’pun semakin dekat

dengan pos (3) kami singah dan istirahat sejenak di tempat yang berpotensi

sumber air yang lumayan cukup, dan kami memgambil air guna untuk memenuhi

ketersedian pasokan air kami nantinya ketika sampai di puncak nanti, setelah itu

kami melanjutkan perajalan kami dan pada jam 11.14 kami tiba di pos (3) dengan

ketingian 1220 MDPL kami ber istirahat sejenak setelah dari itu kami

31

Page 32: Dikjur Ilham

memutuskan bahwa makan siangnya nanti di basecamp puncak saja kemudun

kami tidak buang buang waktu lagi kami malanjutkan perjalanan, menuju ke pos

(4) dalam perjalanan menuju ke pos (4) jalurnya sudah tidak terlalu treking namun

laumayan landai kami’pun menkmati perjalananya, dalam perjalanan kami

menemukan burung yang lebih banyak lagi sampai kami tiba di pos pengamatan

burung kami menikmati pesona burung yang ada di sekeliling dan kami

melanjutkan perjalanannya kembali sampai pada pukul 12.24 kami tiba di pos (4)

dengan ketinggian 1492 MDPL, kami sepak untuk makan cemilan dan makanan

ringan saja dan istirahat sejenak, berselang beberapa menit kami melanjutkan

perjalanan agar supaya tidak membuang buang waktu lagi dalam perjalanan kami

menemukan kubangan lumpur bekas dari hewan hutan yaitu babi yang mungkin

itu tempat atau area bermainnya hewan tersebut. Dan adapun janis burung baikole

di sekitar pepohonan yang jumlah lumayan banyak. Kami melakukan pemantauan

sejenak dan kami’pun melanjutkan perjalanan kembali setelah melewati area

berlumpur bekas hewan babi kami mulai kebungungan karena saya dang

pembimbing saya telah lupa jalur meniju ke puncak dan saya dan pembimbing

lainnya mencoba untuk mencari jalur pendakianya barselang beberapa menit kami

pun mendapatkan jalur pendakiannya dan kami’pun melanjutkan perjalanannya

pada jalur ini munkin ada yang pernah mendaki beberapa hari sebelum kami

mendaki dan mungkin itu adalah masyarakat sekutar kelurahan fora madiahi, dan

kami mengikuti jejak mereka dalam perjalana kami menemukan jenis tumbuhan

yang biasa di sebut daun sosoro kami’pun terheran karena daun ini mameliki

ukuran yang berbeda denga yang lainnya yang kami dapatkan di sini bentuk

32

Page 33: Dikjur Ilham

daunnya lebih besar dari biasanya mungkin kerena habitatnya yang masih asli dan

silit untuk di jamak oleh manusia sehingga bentuknya yang berbeda dengan yang

lainnya, perjalanan’pun kami lanjutkan sampai kami tiba di rumput alang-alang

atau yang biasa di sebut dengan kano-kano adn pada area ini saya pun merasa

kesusahan untuk melakukan proses pembidikan sehingga saya di bantu oleh kedua

pembimbing saya dengan cara membidik pada pembimbing saya dan saya mulai

melakukannya sampai kami tiba di Arfat Gunung Gamalama. Di jalur kano-kano

saya marasa agak menantang karna jalur yang sangatekstrim membuat saya

sedikit drop dan juga pembimbing saya. Setelah tiba di Arfat Gunung Gamalam

titik bidikan saya di sudah tidak di bantu oleh pembina saya dan titik bidikanya

tapat pada bebatuan yang ada pada Arfat Gunung Gamalama sampai saya tiba di

basecamp puncak pada pukul 17.03 dan kami sempat menikmati seasana sore hari

di Arfat Gunung Gamalama sekaligus dengan sanset setelah dari itu kami

membuat tenda dan menyiapkan makanan untuk makan malam kami’pun

menghangatkan badan dengan minum teh dan cemilan dan makan karena sehirin

perjalanan kami belum makan siang. Pada malam hari kami menghangatkan

badan dan pembimbing saya mengefaluasi menejmen perjalanan saya dari awal

perjalanan dari puncak pos (2) sampai di besecam ke dua ini, setelah itu kami’pun

beristirahat guna menyimpan tenaga untuk besok harinya karena masih

melanjutkan perjalan ke puncak Arfat Gunung Gamalama Ternate.

33

Page 34: Dikjur Ilham

Senin, 30 September 2013

Pada pukul 08.10 kami telah bangun pagi dan jalan-jalan pagi di untuk

memandang keindahan alam pada pagi hari di Arfat Gunung Gamalama. setelah

beberapa menit kami mem buat sarapan dan setelah dari itu kami melukan

pendakian menuju puncak Arfat Gunung Gamamlama pendakianpun di mulai

dalam pendakian pembimbing dan saya menyisikan waktu untuk

mendokumetasikan kegiatan penelitian saya ini dan kami’pun tiba di puncak Arfat

Gunung Gamalama Ternate Maluku Utara. Dalam posisi di puncak’pun kami

mendokumentasikan guna dapat mengabadikan kegiatan kami ini. Setelah dariitu

kami kembali turun dan menmbuat makanan untuk persiapan kondisi ketika kita

turun dari puncak nantinya. Setelah itu kami makan dan istrirahat sejenak dan

kami’pun melakukan pembokaran tendum dan peking semua barang-barang kami,

setelah dari itu kami melakukan pembersihan di area sekitar basecamp. Setelah

seuanya bersi kami’pun mempersiapkan diri untuk turun dari puncak Arfat Gnung

Gamalama dan kami berdoa bersama untuk keselamatan kelompok dalam

prjalanan turun dari puncak Arfat Gunung Gamalama ternate. Dalam perjanan

turun kami sempat beristirahat di lokasi panorama untuk makan siang dan istirahat

sejenak kemudian kami melanjutkan perjalanan kami sampai tiba di

perkampungan kelurahan fora madiahi saya melaporkan ke lurah setapat bahwa

kami telah selesai mlakukan kegiatan pendakian di Gunung Gamalama, dan kami

melajutkan perjalanan ke basecamp KARFAPALA UNKHAIR dan pada pukul

15.47 kami semua tiba di basecamp KARFAPALA UNKHAIR.

34

Page 35: Dikjur Ilham

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dlam pembahasan data diatas dapat di simpulkan bahwa dalam melakuakan

pemetaan secara maual di jalur pendakian kita harus mengetahui cara penggunaan

kompas itu yang paling penting dan titik bidikan yang harus tepat pada sasaran

dalam hal ini titik bidikannya tapat pada pohon atau benda yang dapat di jangkau

dan walaupun jauh bisa dengan menggunakan bek ajimut. Dan tak luapa pula kita

harus mempersipkan fisik dan kondisi yang benar-benar fit karena medan yang di

lalui sangat sulit pada pemetaan secara manual di jalur pendakian. Dan waktu

yang di butuhkan adalah 2 hari selama perjalanan penelitian.

3.2 Saran

Ketika kita melakukan pemetaan kita harus dapat menggunakan kompas

bidik dan kita juga harus memyiapakan fisik dan mental kita karena melakukan

pemetaan tak selamanya medan yang di lalui selalu santai, kadang kita pasti

temukan medan yang ekstrim.

35

Page 36: Dikjur Ilham

36