jurnal mikro

6
Selasa, 27 November 2012 JURNAL MIKRO PEMBIAKAN JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PEMBUATAN MEDIA BIAKAN PADA KENTANG DAN APEL O L E H NAMA : FITYAH AHMAD SIREGAR NIM : 110 900 8752 PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2012 JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PEMBUATAN MEDIA BIAKAN PADA KENTANG DAN APEL O L E H NAMA : FITYAH AHMAD SIREGAR NIM : 110 900 8752 PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan Assisten Nilai

Upload: dima-fitria-febriani

Post on 17-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mikrobiologi

TRANSCRIPT

Selasa, 27 November 2012JURNAL MIKRO PEMBIAKAN

JURNAL PRAKTIKUMMIKROBIOLOGI PERTANIAN

PEMBUATAN MEDIA BIAKAN PADA KENTANG DAN APELOLEHNAMA: FITYAH AHMAD SIREGARNIM: 110 900 8752PRODI: AGROEKOTEKNOLOGI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARAMEDAN2012JURNAL PRAKTIKUMMIKROBIOLOGI PERTANIAN

PEMBUATAN MEDIA BIAKAN PADA KENTANG DAN APELOLEHNAMA: FITYAH AHMAD SIREGARNIM: 110 900 8752PRODI: AGROEKOTEKNOLOGI

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk MengikutiPraktikum Mikrobiologi Pertanian Fakultas PertanianUniversitas Islam Sumatera UtaraMedanAssistenNilai1.ALAM SIGIT SATRIA()2.M. IQBAL

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAR ISLAM SUMATERA UTARAMEDAN2012PEMBUATAN MEDIA BIAKAN PADA KENTANG DAN APEL( FITYAH AHMAD SIREGAR.8752.F.P.UISU 2011-2012)

ABSTRAK

Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.

KATA KUNCI:Apel, Kentang, Tanah Sawah, Tanah Lapang, Tanah Bakaran.

PENDAHULUAN

Biakan murni didapat dari suatu biakan bakteri campuran. Biakan murni tersebut diinokulasikan di dalm medium agar miring. Cara memindahkan bakteri tersebut dengan menggunakan jarum inokulasi yang dioleskan kepermukaan medium agar miring tersebut secara zigzag. Jika berhasil maka dalam tabung yang berisi media tersebut hanya akan terlihat satu jenis bakteri yang tumbuh dan berkembang.Mikroba yang tumbuh pada medium PDA berupa jamur, jamur yang tumbuh terdiri dari dua jenis jamur yang berbeda. Jamur-jamur tersebut menunjukkan sifat-sifat yang berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari warna yang dihasilkan oleh jamur, ukuran koloni, dan bentuk koloni jamur tersebut.TUJUAN PRAKTIKUM:Untuk mengetahui perbandingan antara apel dan kentang yang berisi dengan tanah sawah, tanah lapang, dan tanah bakaran.TINJAUAN PUSTAKAMetode yang lazim digunakan untuk mensterilisasikan media dan alat-alat ialah dengan pemanasan. Jika panas digunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah (menggunakan autaklaf), sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi kering (menggunakan oven). Agar biakan bakteri dapat dibuat, maka medium dan alat-alat yang diperlukan harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi yaitu suatu proses untuk mematikan semua organisme yang dapat menjadi kontaminan (Sumantri, 2002).Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Widodo, 2005).Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Candra, 2005).Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula ( Darwin, 2003).mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Sulaiman, 2008).BAHAN dan METODE1 . Pelaksanaan PraktikumPraktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan. Jln Karya Wisata Gedung Johor pada hari jumat, 10 November 2012.2 . Bahan dan Alat:Bahan:- Apel- Kentang- Tanah Bakaran- Tanah Sawah- Tanah SampahAlat:-Almunium foil- Alat Tulis- Buku Catatan3 . Cara Kerja:1.Ambil bahan yang sudah diberi perlakuan apel dan kentang.2.Amati setiap perbedaan yang terjadi pada apel dan kentang.3.Periksalah setiap perbedaan antara apel yang berisi tanah sawah, lapangan, ataupun bakaran.4.Priksalah setiap perbedaan antara kentang yang berisi tanah sawah, lapang, dan bakaran.5.Cium bau dan rasakan kondisi pada kentang dan apel.6.Catat hasil lalu acc kn.

HASIL dan PEMBAHASANa . HasilPercobaanApelKentangTanah Sawah- Kondisi sudah menjadi lunak- Kondisi kentang masih keras- Berbau busuk- tidak berbau busuk

Tanah Lapang- Kondisi apel masih keras- Kondisi kentang masih keras- Tidak berbau busuk- Tidak berbau busuk

Tanah Bakaran- kondisi apel menjadi lunak- Kondisi kentang masih keras- Berbau busuk- tidak berbau busuk

b . PembahasanAlat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut.Pada praktikum yang telah dilakukan pada pembiakan mikroba maka didapat kesimpulan bahwa mikroorganisme terdapat dimana-mana dalam tanah, air, udara maupun pada makhluk hidup termasuk pada jaringan tubuh kita sendiri (kulit dan selaput lendir). Mikroorganisme mampu tumbuh dengan baik bila tersedia media atau makanan sebagai substratnya.Semakin lama dalam inokulasi maka jumlah mikroba yang di dalam media semakin banyak. Mikroorganisme terdapat paling banyak ditempat-tempat yang mengandung nutrien, kelembaban, dan suhu yang yang sesuai untuk pertumbuhannya dan perkembangannya.

KESIMPULAN dan SARAN1 . KESIMPULAN1.Apel dan kentang yang sebelumnya dilakukan pengujian dibungkus dengan almunium foil untuk menetralkan pengaruh terhadap suhu disekitarnya.2.Setelah seminggu praktikum lalu apel dan kentang di rasakakn perbedaannya.3.Penilaian yang dilakukan pada apel dan kentang adalah dengan cara mencium bau dan perubahan bentuknya.4.Pada kentang, kentang tidak ada perubahan yang terjadi antara bau dengan kondisi bentuknya.5.Sedangkan pada apel terjadi perubahan bentuk dan ada juga yang menjadi bau.

2 . SARANSebelum praktikum dilakukan ada baiknya kalau dibariskan permeja untuk memeriksa bahan praktikum yang akan diujikan di Laboratorium Mikrobiologi agar tidak terjadi adanya yang tidak membawa bahan mengikuti praktikum, serta dilakukan pengawasan dari dalam agar tidak ada yang member bahan kepada salah seorang yang masih belum di periksa perlengkapannya.

DAFTAR PUSTAKAManaf . D . 2003 . Pengenalan Alat Alat Laboratorium Kimia. Media Prakarsa Nusantara :JakartaSumantri. A . 2002 . Alat Alat Laboratorium dan Kegunannya . Medica Karya : Yogyakarta.Wahab. S . 2008. Buku Penuntun Masuk Laboratorium. Fakultas Pertanian USU: MedanSumatera Utara.Widodo . S . 2005. Sterilisasi Pada Alat-Alat Laboratorium. Akses Internet 13 Oktober 2012.Widura . C . 2005. Perkembangan Mikroorganisme Melalui Media Tanah dab Media Buah.Penebar Swadaya : Jakarta.Diposkan olehLIFE IS A CHALLENGEdi22.55

http://batakcampur.blogspot.com/2012/11/jurnal-mikro-pembiakan.html