jurnal kesehatan waspadai stroke pada usia muda.docx

25
Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda JURNAL KESEHATAN WASPADAI STROKE PADA USIA MUDA Oleh : Pramudita Anjasmoro Latar Belakang : Stroke semakin sering menimpa kaum muda. Diduga kuat, masalah tersebut disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, dijaman yang semakin modern. Penyakit ini paling sering menyerang eksekutif muda yang gemar makan enak dan berlemak serta orang-orang yang jarang berolahraga. Jika serangan stroke terjadi, untuk memeinimalkan kecacatan, penanganan cepat dan tepat berperan penting untuk dilakukan. Meskipun serangannya kerap dating tiba-tiba, tetapi stroke itu sebenernya merupakan akumulasi dari prooses hidup yang panjang. Ada dua jensi factor penyebab stroke. Pertama, yang tidak bisa diubah seperti umur. Kedua, factor yang bisa di ubah, antara lain hipertensi, diabetes, kelainan jantung, kolestrol tinggi, darah yang kental, asam urat, serta problem lain seperti obesitas, merokok, dan stress. Stroke, tidak bisa lepas dari jantung, dinding pembuluh darah, dan komposisi darah. Mengenai jantung, penyebabnya adalah irama jantung yang tidak teratur. Selain itu, hipertensi kronis menyebabkan jantung membesar hingga timbul komplikasi stroke. Dari sisi dinding pembuluh darah, stroke muncul karena adannya

Upload: rinda-putri-anggraini

Post on 29-Nov-2015

259 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

stroke pada usia muda jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda

JURNAL KESEHATAN

WASPADAI STROKE PADA  USIA MUDA

Oleh : Pramudita Anjasmoro

Latar Belakang : Stroke semakin sering menimpa kaum muda. Diduga kuat, masalah tersebut

disebabkan oleh pola hidup yang tidak  sehat, dijaman yang semakin modern.  Penyakit ini

paling sering menyerang eksekutif muda yang gemar makan enak dan berlemak serta orang-

orang yang jarang berolahraga. Jika serangan stroke terjadi, untuk memeinimalkan kecacatan,

penanganan cepat dan tepat berperan penting untuk dilakukan. Meskipun serangannya kerap

dating tiba-tiba, tetapi stroke itu sebenernya merupakan akumulasi dari prooses hidup yang

panjang. Ada dua jensi factor penyebab stroke. Pertama, yang tidak bisa diubah seperti umur.

Kedua, factor yang bisa di ubah, antara lain hipertensi, diabetes, kelainan jantung, kolestrol

tinggi, darah yang kental, asam urat, serta problem lain seperti obesitas, merokok, dan stress.

Stroke, tidak bisa lepas dari jantung, dinding pembuluh darah, dan komposisi darah. Mengenai

jantung, penyebabnya adalah irama jantung yang tidak teratur. Selain itu, hipertensi kronis

menyebabkan jantung membesar hingga timbul komplikasi stroke. Dari sisi dinding pembuluh

darah, stroke muncul karena adannya hipertensi yang membuat dinding pembuluh darah tidak

lagi elastic. Terakhir, komposisi darah yang kental juga menyebabkan stroke. Apalagi jika

ditambah dengan kadar kolestrol tinggi.

Stroke biasanya terbagi dua . Pertama jenis pendarahan yang kerap dialami kaum muda dan

kedua jenis penyumbatan yang banyak terjadi pada orang lanjut usia. Dahulu, stroke hanya

terjadi pada usia tua mulai 60 tahun.  Namun, sekarang mulai 35 tahun seseorang sudah memilki

resiko stroke. Berdasarkan berbagai penelitian justru tingkat kesakitan lebih banyak dialami oleh

orang yang berusia muda  disbanding yang berusia tua namun menjaga pola makan serta

kesehatannya . Meningkatnya penderita stroke usia muda lebih disebabkan pola hidup, terutama

pola makan tinggi  kolestrol, tinggi karbohidrat, dan sering mengosumsi junkfood. Kesibukan

kerja yang menyebabkan seseorang jarang olahraga, kurang tidur, dan stress berat juga jadi

Page 2: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

factor penyebab.Didalam jurnal ini akan mengungkap secara lengkap bagaimana stroke terjadi.

Apa itu stroke. Bagaimana menghindari kecacatan akibat stroke. Bagaiman proses pemulihannya

dan bagaimana cara mencegahnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Tujuan : Memperoleh informasi faktor- faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya 

stroke pada usia muda, apa itu stroke, dan bagaimana cara mencegahnya

Metode : Jenis penelitian ini merupakan jenis penilitian non eksperimen yang bersifat deskriptif.

Informasi penelitian ini diambil dari  sebuah buku “Waspadai Stroke Usia Muda” penerbit

generasi sehat dan cerdas yang dibuat oleh Dr. Karel Dourman HS, SpPD, SpJP.

Hasil Peneliitian : Faktor resiko yang secara mandiri berhubungan dengan terjadinya stroke

pada usia muda adalah tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, akibat perubahan gaya

hidup, pola makan dan obesitas, riwayat hipertensi, riwayat keluarga,obat-obatan, merokok,

migraine, jarang berolahraga, penyakit jantung, obesitas, kolestrol, diabetes mellitus. Faktor

resiko yang secara mandiri tidak berhubungan dengan kejadian stroke pada usia muda adalah

jenis kelamin, kelainan jantung, kadar gula darah sewaktu, kadar gula darah puasa, kadar gula

darah 2 jam PP, total kolestrol darah, total trigliserida. Faktor resiko yang secara bersama- sama

berhubungan dengan kejadian stroke di usia muda adalah ada riwayat hipertensi ( OR = 5,76, p =

0,001, 95%  CI = 2,09 – 15,94 ), Riwayat keluarga ( OR = 3,91 , p = 0,06, 95%  CI = 1,89 –

20,49 ) dan tekanan darah sistolik ( OR = 0,26, p = 0,003, 95%  CI = 0, 105 – 0,66 ), merokok 1

pak perhati mempunyai resiko stroke 2-2,5 kali disbanding yang tidak merokok, kolestrol 280

mg/dl.

Simpulan : Terdapat 10 faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian stroke usia muda

dibawah 40 tahun yaitu riwayat hipertensi, tekanan darah sistolik >140, perubahan gaya hidup,

merokok 1 pak perhari 2-2,5 kali mempunyai resiko stroke , obesitas dengan lingkar perut >

90cm untuk pria Asia dan lingkar perut >80cm untuk wanita,kolestrol 280 mg/dl, stress, kurang

olahraga, obat-obatan, migrain.

Saran  : Bagi masyarakat khususnya yang masih berusia dibawah 40 tahun agar menjaga pola

hidup sehat, menghindari rokok dan makanan berkolestrol tinggi,  dan dapat mengendalikan

faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke pada usia muda

Page 3: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

PENDAHULUAN

Mengapa Stroke Sekarang Menyerang Usia Muda

A. Pembunuh Berperingkat Tiga

Stroke merupakan kegawatan neurologi yang serius, menduduki peringkat tinggi sebagai

penyebab kematian. Tahun 2002 di Amerika Serikat, stroke menduduki peringkat ke-3 sebagai

penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker.

Sumber tahun 2006 menyatakan penderita stroke mencapai lebih dari 700.00 orang per tahun

dengan 550.00 di antaranya adalah kasus stroke baru. Beberapa sumber lain memperkirakan

terdapat 750.000  kasus stroke setiap tahun, dengan angka kematian mencapai 150.000 orang per

tahun. Sementara data di Indonesia, mortalitas stroke dari survey rumah tangga  adalah 37,3 per

100.000 penduduk. Selama tahun 1994-1995 di RSUP Dr.Sardjito, stroke merupakan penyebab

kematian ketiga setelah penyakit keganasan dan kardiovaskular . Data lain dari bagian Ilmu

Penyakit Saraf FKUI-RSCM, danseluruh pasien yang dirawat selama tahun 2003 dibangsal

IRNAB, terdapat 361 pasien stroke iskemik dan 42 pasien ( 11,6 % ) meninggal . 6,7,8 %nya.

Stroke iskemik disebabkan oleh sumbatan aliran darah yang tiba-tiba pada pembuluh darah otak,

menyebabkan kerusakan ( iskemi) jaringan bagian distal pembuluh darah dan memicu kematian

jaringan (nekrosis) bila tidak segera di perbaiki. Penyebab utama stroke iskemik adalah

arterosklerosis yang mengenai arteri besar dan medium pada leher dan kepala. Trombosis arteri

berasal dari hancurnya plak ateroskerotik atau dapat juga berasal dari emboli yang terbentuk di

arteri pembuluh karotis dan aorta asenden. Penyumbatan ( Trombus) terbentuk karena beberapa

factor yang meliputi pembuluh darah yang tidak baik, adanya timbunan lemak, kalsium dan

factor pembekuan darah.

Page 4: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

Diagnosis stroke iskemik didasarkan pada riwayat penyakit, anamnesis, pemeriksaan kasus

stroke meningkat di Negara maju seperti Amerika dimana kegemukan dan junk food telah

mewabah. Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus stroke baru

di Amerika. Dari data tersebut menunjukan bahwa setiap 45 menit, ada  satu orang di Amerika

yang terkena serangan stroke.

Menurut Yayasan Stroke Indonesia ( Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah

penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang

generasi muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunya tingat

produktifitasserta dapat mengakibatkan terganggunya social ekonomi keluarga. Tidak dapat

dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah

kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolestrol yang melanda di seluruh dunia, tak

terkecuali Indonesia.

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler ( Pembuluh darah otak) yang ditandai denagn

kematian jaringan otak ( infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan

oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan

saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan dari yang lain. Stroke

makin sering menimpa kaum muda. Diduga kuat itu disebabkan pola hidup yang tidak sehat.

Untuk meminimalkan kecacatan, penanganan cepat dan tepat berperan penting.

Ada dua jenis factor penyebab stroke. Pertama, yang tidak bisa diubah seperti umur. Kedua,

factor yang bisa diubah, antara lain hipertensi, diabetes, kelainan jantung, kolestrol tinggi, darah

yang kental, asam urat, serta problem lain seperti obesitas, merokok, dan stress.

Dulu, stroke hanya terjadi pada usia tua mulai drai 60 tahun. Namun, sekarang mulai usia 40

tahun seseorang sudah memiliki resiko stroke. Meningkatnya penderita stroke usia muda lebih

diisebabkan pola hidup, terutama pola makan tinggi kolestrol, Berdasarkan pengamatan di

betbagai rumah sakit justru stroke di usia produktif sering tejadi akibat kesibukan kerja yang

menyebabkan seseorang jarang berolahraga , kurang tidur, dan stress berat yang juga jadi faktor

penyebab.

B. Akibat Perubahan Gaya Hidup

Page 5: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

Gaya hidup selalu menjadi kambing hitam berbagai penyakit yang menyerang usia produktif.

Mengapa penyakit stroke semakin menggejala pada kaum muda usia produktif. Penyebabnya

adalah generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya

mengkosumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol tapi rendah serat.

Kolesterol dapat menyumbat pembuluh darah yang pada akhirnya menyababkan tekanan darah

meninggi dan terjadi pecah pembuluh darah yang disebut stroke.

Selain banyak mengkosumsi kolesterol mengkosumsi gula yang berlebih akan mengakibatkan

kegemukan yang berakibat terjadinya penumukan enerji serta lemak dalam tubuh. Lemak jenuh

yang kelebihan juga akan menyumbat pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya

orterosklerosis penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah, sehingga aliran darah terganggu

dan tersumbat.

Generasi muda yang dalam perjalanan hidupnya masih panjang untuk mampu berkiprah dan

bersaing dengan sumber daya manusia lain dari luar negeri. Kecacatan yang mereka sandang

akibat serangan stroke, bukan hanya menjadi beban keluarga, tapi juga beban masyarakat secara

umum.

Serangan stroke timbulnya mendadak tanpa peringatan. Namun, sebenarnya ada yang bisa

dijadikan tanda yaitu penyakit-penyakit dan kondisi tertentu yang termasuk ke dalam faktor

resiko stroke. Penyakit – penyakit yang termasuk kedalam resiko stroke adalah hipertensi,

penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperlipidemia ( peninggian kadar lipid dalam darah). Usia

lanjut, obesitas, merokok, suku bangs termasuk dalam kondisi tertentu yang merupakan resiko

stroke. Kadar kolestrol yang tinggi ( hiperkolesterol) memang merupakan faktor resiko stroke

karena memperburuk  proses arteriosklerotik, yaitu mempertebal dan merusak dinding pembuluh

darah secara berangsur-angsur. Usia merupakan factor resiko stroke karena proses penuaan

terjadi pada semua organ tubuh termasuk pembuluh darah otak yang menjadi rapuh Di Indonesia

ternyata stroke timbul banyak pada usia dibawah 45 Tahun dimana karir sedang mananjak.

Demikian pula pada usia 40-60 tahun dimana seseorang sedang berada pada puncak karirnya.

Jika terkena stroke, penyakit dengan presentasi kecacatan terbesar, maka habislah karirnya.

Masyarakat tidak menyadari bahwa angak kematian stroke di Indonesia sangat tinggi, dimana

sekitar seperempatnya meninggal dunia.

Page 6: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

C. Akibat Sindrome Metabolik yang Berkaitan dengan Pola Makan dan Obesitas  

Salah satu penyebab kejadian stroke adalah sindroma metabolik yang merupakan suatu masalah

kesehatan yang sering dijumpai dan dapat meningkatkan resiko penyakitkardiovaskular lainnya.

Yang dimaksud sindroma metabolik adalah sebuah gangguan metabolis yang berkaitan erat

dengan resistensi urin, hipertensi, dislipidemia serta proses arteroklerosis. Organ penting yang

terlibat adalah pembuluh darah, jantung, jaringan lemak, hati dan rangka otot.

Kejadian stroke juga berkaitan dengan sindroma ini dan kejadian diabetes mellitus tipe 2 serta

obesitas ( kegemukan diperut ).

Angka kejadian sindroma metabolik penyebab stroke semakin meningkat sejalan dengan

terjadinya modernisasi, perubahan pola makan yang tinggi lemak, kurangnya aktifitas fisisk serta

pengerasan pembuluh drah akibat pengaruh rokok. Insiden sindroma ini terus meningkat di

Negara-negara majau maupun berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Himpunan Studi Obesitas Indinesia ( HISOBI ) didapatkan prevalensi 24,4 %

kejadian stroke dari 3.429 populasi yang diteliti.

WHO ( World Health Organization) sendiri memberi batasan mengenai syndrome metabolic.

Pada tahun 1988 Albert dan Zimmet atas nama WHO menyampaikan definisi sindroma

metabolic berkaitan erat dengan komponen : gangguan pengaturan glukosa atau diabetes,

resistensi urin, hipertensi, dislipidemia dengan trgliserida plasma lebih besar dari 150 mg/dL atau

kolesterol HDL < 35 mg/ dL untuk pria : < 39 mg / dL untuk wanita.

Suatu fenomena klinis yang terjadi dengan obesitas sentral menjadi indikator utama terjadinya

sindrom metabolik sebagai dasar pertimbangan dikeluarkannya diagnosis terbaru tahun  2005.

Seseorang dikatakan menderita sindrom metabolic bila mengalami obesitas sentral ( lingkar

perut > 90cm untuk pria Asia dan lingkar perut >80cm untuk wanita Asia) ditambah 2 dari 4

faktor berikut : 1. Trigliserida >150 mg/dL  (1,7 mmol/L) atau sedang dalam pengobatan untuk

hipertrigliseridemia : (2) HDL-C: <40 mg/dL (1,03 mmol/L) pada pria dan <50 mg/dL (1,29

mmol/L) pada wanita atau sedang dalam pengobatan untuk peningkatan kadar HDL-C : (3)

Tekanan darah : sistolik >130 mmHg atau diastoli >85mmHg atau sedang dalam pengobatan

hipertensi : (4) Gula darah puasa (GDP) >100 mg/dL ( 5,6 mmol/L), atau diabetes tipe 2. Hingga

Page 7: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

saat ini masih ada kontroversi tentang penggunaan criteria indicator sindrom metabolic yang

terbaru tersebut. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa obesitas merupakan

salah satu dari 10 kondisi yang berisiko diseluruh dunia dan salah satu dari 5 kondisi yang

berisiko di Negara-negara berkembang. Diseluruh dunia, lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah

overweight dan lebih dari 300 juta adalah obese. Masalah obesitas disebabkan oleh dua factor

yaitu adanya peningkatan asupan makanan dan peningkatan pola hidup sedentariness.

Meningkatnya ROS (reactive oxygen species) didalam sel adipose dapat menyebabkan

keseimbangan reaksi reduksi oksidasi (redoks) terganggu, sehingga enzim antioksiidan menurun

didalm sirkulasi. Keadaan ini disebut dengan stress oksidatif berperan ppenting pada

patoggenesis berbagai penyakit, salah satunya adalah stroke.

D. Menghindari Kecacatan Akibat Stroke  

Jika stroke itu terjadi dan tidak dapat dihindari, maka penanganan medis diperlukan segera untuk

menghindari kecacatan permanen pada penderita stroke. Semakin cepat datang kerumah sakit

semakin baik.

Dalam stroke, ada istilah golden period yang begitu sempit. Begitu terjadi penyumbatan, dalam

waktu kurang dari 3 jam, penderita harus diberi pengobatan untuk melarutkan sumbatan. Di

antara dua jenis stroke, stroke pendarahan paling sering menyebabkan kematian. Terlebih bila

volume pendarahan melebihi 50cc. Selain itu, lokasi pendarahan juga menentukan jika terjdi di

batang otak, akibatnya fatal karena area itu adalah pusat kehidupan.

Proses pemulihan bergantung pada lokasi dan luas gangguan otak. Stroke yang disertai diabetes

membutuhkan waktu pemulihan lebih panjang. Usia juga menyebabkan pemulihan lebih lama

lagi. Waktu penanganan saat terjadi stroke juga  menentukan semakin cepat penanganannya

semakin cepat pemulihannya. Pemulihan biasanya butuh waktu 6 bulan.Untuk mencegah stroke,

faktor-faktor resiko harus dihindari. Langkah antisipasi juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan

kondisi otak dengan MRI. Mereka yang pernah stroke harus mengontrol tekanana darah dan

mengosumsi obat-obatan secara teratur untuk mencegah  serangan ulang.

Page 8: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

TINJAUAN TEORI

A. Apa itu Stroke ?

Stroke adalah serangantak yang timbul secara mendadak dimana terjadi gangguan fungsi otak

sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari gangguan aliran darah oleh kkarena sumbatan atau

pecahnya pembuluh darah tertentu di otak, sehingga menyebbabkan sel-sel otak kekurangan

darah oksigen atau zat-zat makanan dan akhirnya dapat terjadi kematian sel-sel tersebutdalam

waktu realatif singkat.

Stroke merupakan penyakit system persyarafan yang palin sering dijumpai. Stroke dapat terjadi

pada setiap tingkat umur. Stroke klinis merujuk pada perkembangan neurologis deficit yang

mendadak dan dramtis. Stroke dapat didahului oleh banyak faktor pencetus dan seringkali yang

berhubungan dengan penyakit kronis yang menyebabkan masalah biasanya penyakit vascular

yang berhubungan  dengan peredaran darah.

Berbagai kelainan dan penyakit diantaranya dikenal sebagai factor resiko stroke menyertai

penderita  pada serangan, salah satunya ialah hipertensi. Sekitar 50 persen stroke perdarahan

mempunyai latar belakang hipertensi atau tekanan darah tinggi,

Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu  lama akan merusak ensotel arteri dan mempercepat

atherosclerosis. Komplikasi dari hipertensi termasuk rusaknya organ tubuh seperti jantung, mata

ginjal, otak, dan pembuluh darah besar. Pasien dengan hipertensi mempunyai peningkatan resiko

yang bermakna untuk penyakit koroner, stroke, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung.

Penderita hipertensi mempunyai resiko penyakit jantung koroner 2 kali lebih besar dan resiko

lebih tinggi untuk  mendapatkan stroke dibandingkan mereka yang tidak menderita hipertensi.

Apabila tidak diobati, kurang lebih setengah dari penderita hipertensi akan meninggal akibat

stroke dan 10-15% akan meninggal akibat gagal ginjal maka control terhadap tekanan darah

merupakan hal yang sangat penting dengan diharapkan kan menurunkan mortalitas akibat

penyakit kardiovaskular dan stroke secara bermakna.

Page 9: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

Penanganan tekanan darah adalah salah satu strategi untuk mencegah stroke dan mengurangi

resiko kekambuhan pada stroke iskemik dan pendarahan penanganan hipertensi dapat

mengurangi kerusakan di sekitar daerah isemik hingga kondisi klinis psaien stabil. Penelitian

meta analisis mengenai pengobatan antihipertensi melaporkan bahwa pengurangan tekanan darah

5-6mmHg mengahsilkan pengurangan serangan stroke sebanyak 42%. Stroke merupakan

penyakit tidak menular penyebab kematian menduduki peringkat atas di wilayah perkotaan

menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007. Sekitar 28,5% penderita stroke

meninggal dunia. Selebihnya lumpuh sebagian atau bahkan lumpuh total. Sisanya 15% dapat

sembuh total. Di Eropa ditemukan kasus stroke sekitar 650.000 kasus tiap tahunnya. Di Inggris

stroke menduduki peringkat ke-3 sebagai pembunuh setelah penyakit jantung dan kanker.

B. Klasifikasi Stroke dibagi berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya yaitu :

a. stroke hemoragik (perdarahan), yang disebabkan oleh pecahnya cabang pembuluh darah

tertentu di otak akibat dari kerapuhan dindingnya yang sudah berlangsung lama ( proses

aterosklerosis/penuaan pembuluh darah) yang dipercepat ole berbagai faktor. Stroke hemoragik

dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Perdarahan intraserebral ( terjadi di dalam otak atau intrasereberal) perdarahan ini biasanya

timbul akibat hipertensi maligna atau sebab lain misalnya tumor otak yang berdarah, kelainan

(malformasi) pembuluh darah  otak yang pecah ( karyadia, 2002)

2. Perdarahan subarakhnoid ( PSA) adalah masuknya darah ke ruang subarachnoid baik dari

tempat lain ( perdarahan subarachnoid sekunder) atau sumber perdarahan berasal dari rongga

subarachnoid itu sendiri ( Perdarahan subarachnoid primer) ( Iskandar, 2003)

b. Stroke iskemik yang dapat disebabkan oleh sumbatan setempat pada suatau pembuluh darah

tertentu diotak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis ( pengerasan dinding

pembuluh darah akibat penumpukan lemak) yang dipercepat oelh berbagai macam factor resiko

sehingga terjadi penenbalan kedalam lumen pembuluh tersebut yang akhirnya dapat menyumbat

sebagian atau seluruh lumen (trombosis) .  Sumbatan juga dapat disebabkan oleh  thrombus atau

Page 10: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

bekuan darah yang berasal dari lokasi lain misalnya plak dinding pembuluh darah leher yang

besar atau dari jantung (emboli).

Pada stroke iskemik terjadi gangguan fungsi otak secara tiba-tiba yang disebabkan oleh

penurunan aliran oksigen ( akibat penyempitan atau penyumbatan arteri ke otak) yang dapat

mematikan sel-sel saraf. Keadaaan iskemik dapat berlanjut menjadi kematian sel-sel otakyang

disebut infarkotak ( cerebral infarktion) .

Penyumbatan juga bisa terjadi disepanjang jalur vpembuluh darah arteri menuju ke otak . Darah

ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-Arteri ini

merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.

C. Faktor Resiko dan Penyebab Stroke

Faktor resiko stroke adalah kondisi atau penyakit atau kelainan yang terdapat pada seseorang

yang memiliki potensi untuk memudahkan orang tersebut mengalami serangan stroke pasa suatu

saat. Faktor resiko stroke sangat individual pada seseorang..

a. factor resiko yang  tidak dapat diobati diantaranya :

1. Usia

Usia merupakan factor resiko untuk stroke tertama bila disertai dengan tekanan darah tinggi,

kegemukan, merokok serta diabetes. Usia tua juga berhubungan denga post-stroke demensia.

Stroke juga dapat mengenai orang denga usia muda. Sekitar 28% penderita stroke mengenai usia

dibawah 65 tahun.

2. Jenis Kelamin

Stroke yang mengenai pria maupun wanita , tetapi dari beberapa grup usia didapatkan bahwa

pria lebih banyak dsbanding wanita. Wanita beresiko untuk stroke perdarahan disbanding pria.

 3. Etnis

Page 11: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

Dari hasil penelitian, beberapa ras yang mempunyai resiko tinggi terhadap stroke seperti orang

Amerika, Hispanik, dan Afrikan- Amerikan. Juga pada orang-orang Asian-Amerikan. Pada

orang-oranf Afrikan-Amerikan mempunyai resiko2-3 kali lebih tinggi terkena stroke disbanding

dengan orang-orang kaukasian, dan mempunyai angka kematian akibat stroke kali lebih tinggi.

4. Genetik

Merupakan salah satu factor yang ikut bertanggung jawab terhadap stroke. Diperkirakan 7-20 %

kasus-kasus perdarahan subarachnoid dikarenakan factor genetic. Beberapa factor genetic masih

dalam penyelidikan seperti : Kekuranggan protein S dan C, yang dapatmenhambat

penggumpalan darah, diperkirakan bertanggung jawab pada kasus-kasus stroke usia muda.

b. Faktor risisko yang dapat diubah/ diobati/ dikendalikan / diperkecil diiantaranya :

1. Hipertensi

Seseorang dikatakan hipertensi bila secara konsisten menunjukan tekanan sistolik 140 mmHg

atau lebih tinggi, dan tekanan diastolic 90mmHg attau lebih tinggi. Angka tekanan darah orang

dewasa dinyatakan normal adalah <120/80 mmHg

Hipertensi ddapat dikelompokan dalam dua kategori besar yaitu :

Hipertensi primer (esensial)

Hipertensi esensial atau hhipertensi  primer atau idiopatik adalah hipertensi tanpa kelahiran dasar

patologi yang jelas. Lebih dari 90% kasus merupakan hipertensi esensial. Penyebabnya

multifaktorial meliputi factor genetic dan lingkungan.

Hipertensi Sekunder

Meliputi 5-10% kasu hipertensi. Termasuk dalam kelompok antara lain hipertensi endokrin,

kelainan saraf pusat, obat-obatan dan lain-lain. Obat-obatan penyebab hipertensi antara lain

Page 12: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

kontrasepsi oral, kortikosteroid, siklosporin, eritropoetin, kokain, dan penyakitkoarktasioaorta,

preeklamsia pada kehamilan dan keracunan timbale akut.

 Klasifikasi tekanan darah :

Sistolik (mmHg) Tekanan Darah

Diastolik (mmHg)

Normal <120 dan <80

Prehipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi Stadium 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi Stadium 2  >160 atau >100

Gejala hipertensi secara umum pasien dapat terlihat sehat atau beberapa di antaranya sudah

mempunyai factor resiko tambahan, tetapi kebanyakan asiptomatik , Gejala-gejala umum yang

kadan dirasakan  sebelumnya antara lain sakit kepala( terutama sering pada waktu bnagun tidur

dan kemudian menghilang sendiri setelah beberapa jam), kemerahan pada wajah, cepat ccapek,

lesu, dan impotensi.

Stroke adalah komplikasi dari hipertensi, dimana kebanyakan dihubungkan secara langsung

dengan tingkat tekanan darah. Pemberian obat hipertensi sesungguhnya adalah suatu masalah,

karena penurunan tekanan darah diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan organ lebih

lanjut, namun dilain pihak, pemberian obat antihipertensi juga beresiko terjadinya penurunan

tekanan drah secara cepat, yang sangat berbahaya terhadap perfusi ( aliran darah) ke otak.

Hipertensi merupakan factor resiko stroke yang potensial.  Hipertensi dapat mengakibatkan

pecahnya maupun menyempitnay pembuluh darah otak. Apabila pembuluh darah otak pecah

maka timbulah perdarahan otak dan apabila pembuluh darah otak menyempit maka aliran darah

ke otak akan terganggu dan sel-sel otak akan mengalami kematian . Dari berbagai penelitian

diperoleh bukti yang jelas bahwa pengendalian hipertensi baik sistolik, diastolic maupun

keduanya menurunkan angka kejadian stroke .

2. Penyakit Jantung ( Katup /otot/irama )

Page 13: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

Jantung bengkak dalam istilah medis disebut Cardiomyopathies Cardiomyopathies menyerang

pada otot jantung itu sendiri. Orang-orang yang terserang penyakit ini biasanya mengalami

pembesaran, secara tidak normal dan atau bahkan menjadi kaku. Menyebabkan jantung

memompa secara tidak normal ( menjadi lebih lemah). Tanpa penanganan yang baik

cardiuomyopathies akan menyebabkan penyakit yang lebih buruk seperti gagal jantung atau

menyebabkan jantung berdetak tidak normal dan stroke.

Gangguan jantung ialah gangguan pada katup mitral dan atau lubang pada dinding jantung yang

memisahkan kedua bilik  atas jantung. Secara alami gumpalan dalam darah baiasany adisaring

keparu, tetapi karena dinding jantung berlubang, maka gumpalan lolos tidak melalui paru tetapi

langsung keotak yang menyebabkan terjadinya penyumbatan dipembuluh darah otak sehingga

terjadilah stroke.

3. Merokok

Orang-orang yang  mempunyai kebiasaan merokok dengan jumlah 1 pak perhari mempunyai

resiko untuk resiko untuk stroke hingga 2-2,5 kali disbanding dengan orang buka perokok.

Merokok meningkatkan resiko baik untuk stroke perdarahan maupun sumbatan, dan resiko ini

kan tetap berlangsuung hingga 14 tahun setelah berhenti merokok.

4. Kolesterol tinggi

Meskipun keseimbangan lemak menegang pengaruh penting pada penyakit jantung, hal ini

kurang begitu jelas pengaruhnya terhadap stroke. HDL ( lemak “baik”) merupakan lemak yang

penting dalam mencegah stroke sumbatan maupun perdarahan. Sedanggkan tingkat LDL (lemak

‘ jahat”) masih kurang jelas pada stroke . Dari salah satu penelitian dikatakan tingkat kolesterol

total yang menimbulkan resiko untuk stroke adalh 280 mg/dl.

5. Darah kental

Sindrom darah kental adalah serangkaian gejala yang muncul akibat kekentalan darah

berlebihan. Akibat darah terlalu kental, aliran darah keseluruh tubuh menjadi tidak lancer.

Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh pun terhambat. Migrain adalah salah satu gejala karena

pasokan oksigen keotak tersendat.

Page 14: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

Didunia kedokteran, darah kental sebenarnay bukan hal yang baru , tetapi tidak banyak orang tau

atau waspada dengan darah kental. Padahal, sudah banyak korban stroke atau serangan jantung

akibatdarah kental.

Trombosis bisa terjadi diseluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya tergantung dari bagian

pembuluh darah yang terhambat. Jika thrombosis terjadi di pembuluh darah otak, akan terjadi

stroke dan serangan jantung.

6. Obesitas

Obesitas dapat meningkatkan resiko stroke baik perdarahan maupu sumbatan tergantung pada

factor resiko lainnya yang ikut menyertainya.

7. Obat-obatan (kokain,, amfetamin, extasy, heroin, pil yang mengandung hormone estrogen

tinggi)

Penyalahgunaan obat, terutama kokain dan methamphetamine, merupakan factor resiko yang

kuat untuk stroke terutama pada usia muda. Begitu pula steroid yang digunakan untuk “ body

building” dapat meningkatkan resiko stroke

  8. Kurang berolahraga

Kurang gerak dapat menyebabakan kekakuan otot serta pembuluh darah. Selain itu orang yang

kurang gerak akan menjadi kegemukan yang menyebabkan timbunan lemak dalam tubuh yang

berakibat pada tersumbatnya aliran darah oleh lemak ( artheroklerosis). Akibatnya terjadi

kemacetan aliran darah yang bisa menyebabkan stroke.

9. Stres Berkepanjangan

Stress, dikatakan bahwa seseorang yang mengalamai situasi stress yang berat mempunyai

resikoo lebih tinggi untuk timbul stroke. Tingginya tingkat stress dapat menimbulkan tekanan

darah. Depresi juga mempunyai hubungan dengan resiko stroke.

10. Migrain

Page 15: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

Penderita migren mempunyai resiko untuk stroke baik pada pria maupun wanita, terutama usia

dibawah 50 tahun, 1,8 dean hingga 3% dari stroke sumbatan terjadi pada orang-orang yang

menderita migren.

Kondisi fisik dan medis lainnya juga dapat menyebabkan stroke, seperti :

1. Sleep apnoe. Keadaan ini sering terjadi dimana tenggorokan tersumbat selama tidur, dengan

adanya penyempitan arteri karotis, terlihat meningkatkan resiko untuk stroke 3-6 kali lipat

2. Kehamilan. Kehamilan sedikit meningkatkan resiko stroke, terutama pada wanita hamil yang

disertai dengan darh tinggi dan melahirkan secara operatif. Resiko ini meningkat saat lahir

karena mungkin disebabkan perubahan sirkulasi segera setelah melahirkan

3. Anti-fosfolipid antibody. Hampir 40% penderita stroke usia muda dan 10% dari keseluruhan

penderita stroke terdapat system komponen imun yang disebut anti-fosfolipid antibody yang

dapat meningkatkan timbulnya sumbatan

4.  Sickle cell disease. Penderita sickle cell disease mempunyai resiko stroke pada usia muda

Orang-orang yang memiliki satu atau lebih factor resiko tersebut diatas termasuk stroke prone

person yaitu memiliki kemungkinan yang lebih beasr untuk mendapat serangan stroke dari pada

orang normal pada suatu saat selama perjalanan hidupnya bila tidak dikendalikan.

D. Data Penderita Stroke Di Indonesia

Data stroke tahun 1990 diperkirakan jumlah penderita stroke di Indonesia mencapai 500.000

orang dan sekitar 125.000 diantaranya meninggal atau cacat seumur hidup. Sementara itu jumlah

penderita stroke yang tidak dibawa ke rumah sakit cukup banyak juga disebabkan karena

keterbatasan biaya, jarak yang jauh menempuh rumah sakit dan lain sebagainya. Sehingga sulit

untuk mengetahui data penderita penyakit stroke yang sesungguhnya.

Data stroke yang dikeluarkan oleh Yayasan Stroke Indonesia menyatakan bahwa penderita

stroke di Indonesia jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 penelitian

Page 16: Jurnal Kesehatan Waspadai Stroke Pada Usia Muda.docx

di sejumlah rumah sakit menemukan pasien rawat inap karena stroke jumlahnya sekitar 23.000

orang. Sedangkan yang rawat jalan atau pasien stroke yang tidak dibawa ke dokter atau rumah

sakit jumlah pastinya tidak diketahui. 

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 mendata kasus stroke di wilayah perkotaan di 33

provinsi dan 440 kabupaten mengumpulkan sebanyak 258.366 sampel rumah tangga perkotaan

dan 987.205 sampel anggota rumah tangga untuk pengukuran berbagai variabel kesehatan

masyarakat, hasilnya adalah penyakit stroke merupakan pembunuh utama di kalangan penduduk

perkotaan.Konferensi Stroke Internasional yang diadakan di Wina, Austria, tahun 2008 juga

mengungkapkan bahwa di kawasan Asia terus meningkatnya jumlah kasus stroke. Untuk

pencegahannya perlu diantisipasi dengan cara menyebarluaskan pengetahuan tentang bahaya

stroke misalnya melalui media massa, internet, seminar dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Dr. Karel Dourman HS, SpPd, SpJp. “Waspadai Stroke Usia Muda” ( Jakarta : Generasi Sehat

dan Cerdas , April 2013) Halaman 5-34.

Internet

Jurnal Stroke, “Data Penderita Stroke Di Indonesia”, dalam http://data-stroke.blogspot.com/