jurnal diagnostik a full

21
Lebih dari 1 juta pasien yang mengalami trauma tumpul dan berpotensi cedera pada tulang belakang servikal (C-spine) dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) Amerika Serikat setiap tahunnya. Berdasar pada kekhawatiran akan potensi terkena cedera tulang belakang servikal tersebut, kebanyakan dokter langsung menganjurkan untuk pemeriksaan radiografi C-spine. Meskipun demikian, pemeriksaan tersebut cenderung tidak efisien, terbukti bahwa lebih dari 98% dari hasil pemeriksaan radiografi C-spine adalah negatif untuk kasus fraktur. Meski biaya pemeriksaan radiografi C- spine murah, akan tetapi secara signifikan mengakibatkan penambahan pada biaya perawatan. Hal tersebut dikarenakan oleh tingginya frekuensi penggunaan pemeriksaan radiografi C-spine tersebut. Sampai saat ini, belum ada aturan yang dapat menuntun dokter dalam menggunakan pemeriksaan radiografi C-spine secara efisien dan aman bagi pasien. Kriteria penggunaan radiografi C-spine oleh National Emergency X-Radiography Utilization Study (NEXUS) baru-baru ini telah dievaluasi. Dari evaluasi tersebut, kriteria yang dikeluarkan oleh NEXUS memiliki sensitivitas sebesar 99,6% persen. Namun, spesitivitas untuk kriteria NEXUS hanya 12,9%. Hal itu masih akan berdampak pada meningkatnya penggunaan radiografi C-spine secara tidak

Upload: septantri-handayani

Post on 16-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lebih dari 1 juta pasien yang mengalami trauma tumpul dan berpotensi cedera pada tulang belakang servikal (C-spine) dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) Amerika Serikat setiap tahunnya. Berdasar pada kekhawatiran akan potensi terkena cedera tulang belakang servikal tersebut, kebanyakan dokter langsung menganjurkan untuk pemeriksaan radiografi C-spine. Meskipun demikian, pemeriksaan tersebut cenderung tidak efisien, terbukti bahwa lebih dari 98% dari hasil pemeriksaan radiografi C-spine adalah negatif untuk kasus fraktur. Meski biaya pemeriksaan radiografi C-spine murah, akan tetapi secara signifikan mengakibatkan penambahan pada biaya perawatan. Hal tersebut dikarenakan oleh tingginya frekuensi penggunaan pemeriksaan radiografi C-spine tersebut. Sampai saat ini, belum ada aturan yang dapat menuntun dokter dalam menggunakan pemeriksaan radiografi C-spine secara efisien dan aman bagi pasien. Kriteria penggunaan radiografi C-spine oleh National Emergency X-Radiography Utilization Study (NEXUS) baru-baru ini telah dievaluasi. Dari evaluasi tersebut, kriteria yang dikeluarkan oleh NEXUS memiliki sensitivitas sebesar 99,6% persen. Namun, spesitivitas untuk kriteria NEXUS hanya 12,9%. Hal itu masih akan berdampak pada meningkatnya penggunaan radiografi C-spine secara tidak efisien di wilayah Amerika dan di beberapa negara di luar Amerika Serikat. Peneliti berharap penggunaan radiografi C-spine yang tidak efisien dapat segera diperbaiki dengan pengembangan aturan yang akurat, dapat diandalkan dan bijaksana. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh aturan yang memiliki sensitivitas tinggi dalam mendeteksi adanya cedera tulang belakang servikal akut pada pasien yang menderita trauma tumpul, dalam kondisi sadar dan stabil, namun beresiko mengalami cedera leher.

METODELokasi dan Populasi PenelitianPenelitian kohort prospektif ini dilakukan di 10 rumah sakit umum dan rumah sakit milik universitas di Kanada. Pasien yang termasuk dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami trauma tumpul akut pada kepala atau leher. Pasien dikatakan memenuhi syarat penelitian ini jika pasien beresiko mengalami cedera tulang belakang servikal baik karena menderita nyeri pada leher karena cedera atau karena tidak menderita nyeri pada leher tapi mengalami cedera pada bagian atas klavikula, belum dilakukan pemeriksaan ambulatori, dan menderita cedera yang berbahaya. Selain itu, pasien juga harus dalam kondisi sadar dan stabil. Pasien dikatakan dalam kondisi sadar jika nilai Glasgow Coma Scale (GCS) adalah 15, sedangkan dikatakan dalam kondisi stabil jika hasil vital sign pasien adalah normal (tekanan sistolik >90 mmHg dan frekuensi pernafasan 10-24/menit).Kriteria eksklusi untuk populasi penelitian ini yaitu jika pasien:1. Berumur < 16 tahun2. Mengalami cedera minor seperti luka gores dan tidak memenuhi 2 kriteria inklusi pertama yang telah disebutkan diatas3. Memiliki nilai GCS < 154. Memiliki hasil vital sign yang terlampau abnormal5. Mengalami cedera lebih dari 48 jam sebelumnya6. Mengalami luka tembus7. Mengalami kelumpuhan/paralisis akut8. Menderita penyakit vertebral sebelumnya (ankylosing spondylitis, rheumatoid arthritis, spinal stenosis, atau menjalani operasi servikal sebelumnya)9. Hanya melakukan kontrol untuk cedera yang dialami sebelumnya10. Hamil

Standar Penilaian PasienSemua penilaian pasien dilakukan oleh dokter yang tersertifikasi dalam penanganan kegawatdaruratan atau residen yang mengikuti program pelatihan penanganan kegawatdaruratan. Dokter penilai dilatih selama 1 jam untuk mengevaluasi pasien dengan 20 hasil pemeriksaan klinis yang terstandarisasi yang didapat dari riwayat penyakit sekarang, pemeriksaan umum, dan penilaian status neurologis. Pada beberapa kasus, dokter kegawatdaruratan yang lain melakukan penilaian independen interobserver.

Pengukuran & Penilaian HasilUkuran hasil primer dari penelitian ini adalah cedera tulang belakang servikal yang secara klinis berarti. Cedera tulang belakang servikal yang secara klinis berarti tersebut didefinisikan sebagai fraktur, dislokasi atau ketidakstabilan ligamen yang ditunjukkan melalui pemeriksaan radiografi. Semua cedera tulang belakang servikal dianggap sebagai cedera yang berarti, kecuali jika pasien tersebut masih memiliki struktur neurologis yang utuh dan terdapat 1 dari 4 cedera berikut ini:1. Fraktur avulsi terisolasi pada osteofit2. Fraktur terisolasi pada prosesus transversus yang tidak melibatkan facet joint3. Fraktur terisolasi pada prosesus spinous yang tidak melibatkan lamina4. Fraktur kompresi sederhana yang melibatkan 0.6) dan sangat terkait dengan pengukuran hasil (p