jurnal bang hendra

18
1 INVENTARISASI Nepenthes DI HUTAN ADAT KANTUK DAN IMPLEMENTASINYA BERUPA BUKU SAKU KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA ARTIKEL PENELITIAN Oleh : HENDRA SETIAWAN F05109023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

Upload: wahyuni

Post on 19-Aug-2015

249 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

1 INVENTARISASI Nepenthes DI HUTAN ADAT KANTUK DAN IMPLEMENTASINYA BERUPABUKU SAKU KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA ARTIKEL PENELITIAN Oleh : HENDRA SETIAWAN F05109023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013 2 3 INVENTARISASI Nepenthes DI HUTAN ADAT KANTUK DAN IMPLEMENTASINYA BERUPA BUKU SAKU KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA Hendra Setiawan, Syamswisna, Asriah Nurdini M. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan E-mail : [email protected] Abstract : This reserch aims to identify Nepenthes species in Hutan Adat Kantuk andtodevelopapocketbookentitledEntuyutdiHutanAdatKantuk,Sintang, KalimantanBaratwhichwasvalidatedaslearningmediaforstudyIndonesia biodiversity.Thereserchwasquantitativedescriptive,withanexplorations methode.Theresultsshowedthattherewere5Nepenthesspecies:Nepenthes ampullariaJack.,NepenthesbicalcarataHook.f.,NepenthesgracilisKorth., Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce., and Nepenthes rafflesiana Jack. One of them, Nepenthes bicalcarata Hook.f., was an endemic species in Kalimantan Barat. The pocket book was validated by 5 validators, 2 lecturers of Biology Education Study ProgramofFKIPUntan,and3highschoolteachersinSintangregion.Total validation mark averaged3,44whichwascategorizedasvalidandfeasibletobe used as learning media for study Indonesia biodiversity. Keywords : Inventory, Nepenthes, pocket book. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies Nepenthes yang terdapatdiHutanAdatKantukdanmengetahuikelayakanbukusakuhasil implementasipenelitianinventarisasiNepenthes.Bentukpenelitianiniadalah kuantitatif deskriptif dengan metode jelajah. Dari hasil penelitian ini didapatkan 5 spesiesNepenthes,yaitu;NepenthesampullariaJack.,Nepenthesbicalcarata Hook.f.,NepenthesgracilisKorth.,Nepenthesmirabilis(Lour.)Druce.,dan NepenthesrafflesianaJack.,satudiantaraspesiestersebutmerupakanendemik KalimantanBarat,yaituNepenthesbicalcarataHook.f.Hasilpenelitian inventarisasiNepenthesdigunakandalampembuatanbukusakuyangberjudul EntuyutdiHutanAdatKantuk,Sintang,KalimantanBarat.Bukusaku divalidasioleh5(lima)orangvalidatoryangterdiridari2(dua)orangDosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan dan 3 (tiga) orang Guru SMA/MA yangterdapatdiKabupatenSintangdengannilaitotalrata-ratavalidasi3,44dan termasukkategorivaliddandapatdigunakansebagaimediapembelajaranpada sub materi keanekaragaman hayati Indonesia. Kata kunci : Inventarisasi, Nepenthes, buku saku. 4 epenthesadalahtumbuhanyangmemilikikantongpadaujungdaunnya. Kantonginimemilikiberbagaibentuk,ukuran,danwarnayang beranekaragamsehinggamenarikuntukdilihat(DamatodalamHandayani, 2004). Variasi dari kantong ini yang menjadikan Nepenthes dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Menurut Listiawati dan Siregar (2008) selain sebagai tanaman hias, cairanyangterdapatdidalamkantongNepenthesyangbelumterbukadapat digunakansebagaiobatsakitperutdanobatsakitmata.Kantongnyadapat dimanfaatkanmenjadipembungkusmakanantradisional,sedangkanbatang tanaman Nepenthesdigunakan sebagai tali pengikat. Nepenthesdapathidupdenganbaikditempat-tempatterbukaatauagak terlindungdihabitatyangmiskinunsurharadanmemilikikelembabanyang cukup tinggi (Mansur, 2006). Menurut Clarke (2006) terdapat 5 tipe habitat utama spesies Nepenthes yaitu hutan hujan tropis dataran rendah, hutan kerangas, hutan gambut,hutanpegunungan,danbukitkapur.Habitat-habitat inidapatditemukan diPulauBorneo(Kalimantan,Serawak,Sabah,danBrunei)yangmerupakan pusatpenyebaranspesiesNepenthesIndonesia.Halinilahyangmenyebabkan48 %NepenthesyangterdapatdiIndonesiadapatditemukandipulauini(Jebbdan CheekdalamClarke,2006).BahkanmenurutListiawatidanSiregar(2008)60% spesiesNepenthesIndonesiadapatditemukandipulauini.Sekitar31dari64 spesiesNepenthesyangtelahditemukandiIndonesiadapatditemukandiPulau Borneo(JebbdanCheekdalamClarke,2006).Dari31spesiesNepenthesini,24 di antaranya bersifat endemik (Phillips dan Lamb dalam Mansur, 2000). Nepenthessaatinitergolongdalamtumbuhanyangdilindungikarena populasidihabitatalaminyaterusberkurang.BerkurangnyapopulasiNepenthesdialamdikarenakanbanyaknyapemanfaatanNepenthesyanglangsungdiambil darihabitatnyasertasemakinberkurangnyahabitatNepenthesdialam.Oleh karenaterusberkurangnyapopulasiNepenthesdialam,pemerintahmemberikan statuskonservasitanamanNepenthestermasuktanamanyangdilindungi berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya HayatidanEkosistemnyasertaPeraturanPemerintahNo.7/1999tentang PengawetanJenisTumbuhandanSatwa.Halinijugadidukungdenganadanya regulasi Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), yaitu N.rajahdanN.khasianayangsudahterancampunahdialam,termasukdalam kategoriAppendix-1(daftarseluruhspesiestumbuhandanhewanliaryang dilarangdalamsegalabentukperdaganganinternasional).SpesiesNepenthesselain N. rajah dan N. khasiana, berada dalam kategori Appendix-2 (daftar spesies tumbuhandanhewanliaryangtidakterancampunah,tetapimungkinterancam punah apabila perdagangan terus berlanjut) (Azwar, dkk., 2007). Kalimantan Barat sebagai bagian dari Pulau Kalimantan, termasuk habitat yangbaikbagispesiesNepenthes.Suhurata-ratadiKalimantanBaratadalah 24C-34Cdanmemilikikelembabanyangtinggiantara60%-90%.Faktorini sangat mendukung untuk pertumbuhan Nepenthes. Menurut Listiawati dan Siregar (2008) terdapat 11 spesies Nepenthes alami dan 13 spesies Nepentheshibrid telah berhasilditemukandiprovinsiini.KabupatenSintangmerupakansatudiantara kabupaten di Kalimantan Barat yang memiliki variasi spesiesNepenthes terbesar. N 5 Sekitar 9 dari 11 spesies yang ditemukan di Kalimantan Barat dapat ditemukan di kabupaten ini. Berdasarkan informasi dari masyarakat, satu di antara tempat yang banyak terdapatNepenthesadalahHutanAdatKantuk,DesaPaohBenua,Kecamatan Sepauk,KabupatenSintang.Dariwawancaradenganpenduduklokaldisekitar HutanAdatKantukpadatanggal17Januari2013,disanadapatditemukan spesiesNepenthesyangunik.Nepenthesyangdikatakanuniktersebutyaitu memilikikantongyangberbentuksepertigentong,berwarnamerah,hijau,coklat ataupunperpaduannya(lurik),memilikitaringdibawahtutupkantongnya,dan sangatbanyakterhampardilantaiHutanAdatKantukmembentukhamparan seperti karpet. HutanAdatKantuk adalah suatu kawasan hutan lindungyangditetapkan oleh peraturan Desa Paoh Benua,Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang No. 01 Tahun2011,BabIIIPasal3,denganluas351,95Ha.Kawasaninitermasukke dalam wilayah DusunKantuk, Desa Paoh Benua, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang(ArsipDesaPaohBenua,2011).InventarisasispesiesNepenthesbelum pernahdilakukandiHutanAdatKantuk,sehinggabelumdiketahuispesiesapa sajayangterdapatdisana.NepenthesyangterdapatdiHutanAdatKantuk mungkinsajaadayangbersifatendemik,sehinggauntukmelestarikannyaharus dengan menjaga kelestarian habitat aslinya (konservasi in-situ). Nepenthesmerupakansatudiantaracontohkeanekaragamanhayatiyang menjadikekayaanIndonesia.MenurutMansur(2006)sekitar82spesies Nepenthesdi dunia, 64 spesies di antaranya terdapat di Indonesia, hal ini berarti 78%NepenthesduniaterdapatdiIndonesia.Haliniperludiketahuiolehseluruh masyarakatIndonesiapadaumumnyadankhususnyaparasiswa,terutamapada saatprosespembelajaranmengenaieksplorasicontohkeanekaragamanhayati khas Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembelajaran pada materi ini, dibutuhkan suatu media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Satu di antara media yang baik digunakan pada sub materi ini adalah buku saku. MenurutPoerwadarminta(2006)bukusakuadalahbukuberukurankecil yang dapat dimasukan ke dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana. Penyajian bukusakuinimenggunakanbanyakgambardanwarnasehinggamemberikan tampilan yang menarik. Siswa cenderung menyukai bacaan yang menarik dengan sedikit uraian dan banyak gambar atau warna (Wardhani dalam Ami, dkk., 2012). BerdasarkanpenelitianTuminahdalamSulistyani,dkk.(2013)hasilanalisisdari datayangdiperoleh,terdapatperbedaansignifikanantarakelasyang menggunakan mediabuku saku dan tanpa menggunakan mediabuku saku dalam pembelajaran.Kelasyangmenggunakanmediabukusakuhasilnyalebihbaik dibandingkandengankelastanpamenggunakanbukusaku.Hasilpenelitianini menunjukkan 82,9% siswa merespon positif dan sebanyak 17,1% siswa merespon negatif. Mediapembelajaranbukusakudapatdigunakanuntukmendukung pembelajaranpadasubmatericontohkeanekaragamanhayatiIndonesiakarena dapatmenampilkandeskripsidangambaryangdiperlukandalameksplorasi keanekaragamanhayatiIndonesia.Selainitu,dalampembelajaran keanekaragamanhayatimemungkinkanguruuntukmenggunakanmetode 6 pembelajaranfieldtripataupengamatanlangsungdilapangan.Media pembelajaranbukusakuinidapatmembantuuntukmelakukandeterminasiyang dilakukandilapangankarenabentuknyayangkecildanmudahuntukdibawa. Selain itu, pada saat ini masih belum banyak bukuyang tersedia yang membahas mengenaientuyut.Mediainijugamenampilkankekayaanhayatiyangadadi daerahkabupatenSintang,khususnyaentuyutyangterdapatdiHutanAdat Kantuk. DarihaldiatasmakapenelitianInventarisasiNepenthesdiHutanAdat KantukdanImplementasinyaBerupaBukuSakuKeanekaragamanHayati Indonesiasangatmenarikuntukdilakukan.Hasilpenelitianini,yangberupa bukusakudapatdigunakansebagaimediaalternatifgurudalammengajarpada sub materi keanekaragaman hayatiIndonesia dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna. METODE Penelitianinimerupakanpenelitiankuantitatifdenganmetodedeskriptif (SubanadanSudrajat,2001).Penelitianiniterdiridariduatahap.Tahappertama adalah penelitian inventarisasiNepenthes di HutanAdatKantuk dan tahap kedua adalahpembuatandanvalidasibukusakuhasilimplementasidariinventarisasi Nepenthes di Hutan Adat Kantuk. Pengambilan sampel dan inventarisasi Nepenthes di Hutan Adat Kantuk Padapenelitianini,pengambilansampelmenggunakanmetodejelajah denganteknikpurposivesampling(Rugayah,dkk.dalamWindadri,2009). Nepenthesyangditemukandicatatjenisdanjumlahnyasertadidokumentasikan dalambentukfoto.Nepenthesyangditemukanjugadicatatdatabentukbatang, warna batang, bentuk daun, panjang daun, lebar daun, warna daun, panjang sulur, bentuk kantong, warna kantong, tinggi kantong, lebar kantong, ada tidaknya sayap di kantong, ada tidaknya taring,warna peristome (Mansur, 2006), diameter tutup kantong,adatidaknyarambuthaluspadabatang,daun,dankantong(Clarke, 2006). Penelitian ini juga mencatat data pemanfaatanNepenthes oleh masyarakat sekitar tempat penelitian, serta data lingkungan pada daerah pengambilan sampel, yaitu suhu tanah, suhu udara, pH tanah, kelembaban, dan ketinggian tempat. ProsesidentifikasiNepenthesdilakukandenganmenggunakankunci determinasipadabukuNepenthesofBorneo(Clarke,2006),selainitusebagai pendukung,identifikasijugadilakukandenganmenggunakanbukuNepenthes: KantongSemarYangUnik(Mansur,2006)danbukuEntuyut(Nepenthes)Asal KalimantanBarat(ListiawatidanSiregar,2008).Sebagaitambahan,identifikasi jugadilakukandenganbertanyakepadaparaahliyangmengetahuimengenai Nepenthes. Pembuatan dan validasi buku saku Pembuatanmediabukusakudilakukandenganpengembangandarihasil inventarisasiNepenthesdiHutanAdatKantuk.Selanjutnyamenyusunstruktur makro(idepokok)danstrukturmikro(idepenjelas)bukusaku.Kemudian mengembangkanmateridariberbagaisumber,terutamadarihasilpenelitian 7 inventarisasiNepenthes di HutanAdatKantuk serta melengkapinya dengan foto-fotoNepenthes.Selanjutnyamenyusuntataletakdanisibukusakuyang dimodifikasidaricontohbukusakuyangberjudulTheAudubonSocietyPocket Guides : Familiar Cacti North America karangan Alfred A. Knopf (1993). Validasimediabukusakudilakukanoleh2orangdosenPendidikan Biologi FKIP Untan dan 3 orang guru biologi SMA/MA yang mengajarkan materi keanekaragaman hayati. Guru biologi SMA/MAyang dijadikan sebagai validator padapenelitianiniadalahguruyangberasaldariSMA/MAnegeridanswasta yang terdapat di Kabupaten Sintang terutama sekolah yang tidak terlalu jauh dari Hutan Adat Kantuk. Menurut Khabibah (dalam Yamasari, 2010) tahapan yang dilakukan untuk menganalisis data hasil validasi adalah : a)Mencari rata rata tiap kriteria dari kelima validator dengan rumus : Keterangan : Ki = rata-rata kriteria ke-i Vhi = skor hasil penilaian validator ke- h untuk kriteria ke- i i = kriteria h = Validator b) Mencari rata-rata ketiga aspek dengan rumus : Keterangan : Ai = rata-rata aspek ke- i Kij= rata-rata untuk aspek ke-i kriteria ke-j n = banyak kriteria dalam aspek ke-i i = aspek j = kriteria ij = aspek ke-i kriteria ke-j c)Mencari rata-rata total validasi ketiga aspek dengan rumus : Keterangan : RTVTK = rata-rata total validitas media buku saku materi keanekaragaman hayati Indonesia Ai = rata-rata aspek ke-i i = aspek d) Mencocokan rata-rata total validasi dengan kriteria kevalidan, yaitu : Tabel 1. Rata-rata total validasi dengan kriteria kevalidanRata-Rata Total Kriteria kevalidan 3 RTVTK 4Valid 2 RTVTK < 3Cukup valid 1 RTVTK < 2Tidak valid 8 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a.Inventarisasi Nepenthes di Hutan Adat Kantuk HasilpenelitianinventarisasiNepenthesyangdilakukandiHutanAdat Kantukmendapatkan5spesiesNepenthes,yaituNepenthesampullariaJack., NepenthesbicalcarataHook.f.,NepenthesgracilisKorth.,Nepenthesmirabilis (Lour.) Druce., dan Nepenthesrafflesiana Jack. Tabel 2. Spesies Nepenthes yang ditemukan di Hutan Adat Kantuk, Desa Paoh Benua, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang Nama spesiesFoto spesiesFamiliNama daerah Nepenthes ampullaria Jack. NepenthaceaeEntuyut Nepenthes bicalcarata Hook. F. NepenthaceaeEntuyut betaring Nepenthes gracilis Korth. NepenthaceaeEntuyut penyabak Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce. NepenthaceaeEntuyut Nepenthes rafflesiana Jack. NepenthaceaeEntuyut Spesies Nepenthes didata dengan menggunakan metode jelajah secara zig-zag dengan purposive sampling. Area jelajah ini selanjutnya disebut plot.Kelima spesiesNepenthesditemukansecarakonsistendalamplot-plotpenelitian.Data jenis, jumlah, dan daerah ditemukannya spesies Nepenthes yang terdapat di Hutan Adat Kantuk secara umum dapat dilihat pada tabel 3. 9 Tabel 3. Data Jumlah Dan Penyebaran Nepenthes Di Hutan Adat Kantuk Jenis NepenthesJumlahKeterangan Nepenthes ampullaria335Terdapat di seluruh plot, kecuali plot 4 Nepenthes bicalcarata432Terdapat di semua plot Nepenthes gracilis10Hanya terdapat di sebagian kecil plot 1, terutama di bagian hutan transisi Nepenthesmirabilis9Hanya terdapat di sebagian kecil plot 1, terutama di bagian hutan transisi Nepenthes rafflesiana25Hanya terdapat di 5 plot penelitian yang tersebar dari plot awal sampai akhir Total Nepenthes811 Keterangan : Jumlah total plot adalah 22 plot. KondisilingkunganyangterdapatdiHutanAdatKantukpadasaat penelitiancukupmendukunguntukpertumbuhanNepenthes.Datarentang pengukuranfaktorlingkungandiHutanAdatKantukuntukmasing-masing Nepenthes dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Data Rentang Pengukuran Faktor Lingkungan di Hutan Adat Kantuk Untuk Masing-masing Nepenthes Nama Spesies Rentang Data Lingkungan Hutan Adat Kantuk Suhu Udara (C) Suhu Tanah (C) Kelembaban (%) pH Ketinggian (m dpl) N. ampullaria23-29,524-2782-97,95-651-95 N. bicalcarata23-29,524-2782-97,95-651-95 N. gracilis25-2625-2688-895-694-95 N. mirabilis25-2625-2688-895-694-95 N. rafflesiana23-28,524-2782-97,95-658-89 b.Pembuatan dan validasi buku saku Bukusakuyangdibuatpadapenelitianiniberukuran8,9x12,7cm, terdiridari56halamanisi,danterbagimenjadi5bagian.Bagian-bagianbuku sakuiniyaitu:BagianI:Entuyut,tanamanunikyangberkantong;BagianII: HutanAdatKantuk;BagianIII:EntuyutdiHutanAdatKantuk,contoh keanekargamanhayatikhasIndonesia;BagianIV:Rangkuman;danBagianV: Penutup.Bukusakujugadilengkapidenganbeberapabagianyangmembantu pembacauntukmemahamiisibukusaku.Beberapabagiantersebutseperti:pedomanpenggunaanbukusaku;daftarisi;petakonsep;SK,KD,Indikator, Tujuan pembelajaran; dan glosarium. Media buku saku yang telah dibuat kemudian diuji kelayakannya. Validasi mediabukusakudilakukanoleh2(dua)orangdosenProgramStudiPendidikan Biologi FKIP Untan dan 3 orang guru biologi SMA/MA yang mengajarkan materi keanekaragamanhayati.Padalembarvalidasimediabukusaku,setiappoin pernyataandibagikedalamkategoriSB(SangatBaik)bernilai4,B(Baik) 10 bernilai3,KB(KurangBaik)bernilai2,danTB(TidakBaik)bernilai1.Hasil validasi dan analisis data validasi dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Data analisis validasi media buku saku AspekKriteriaValidator ke-(Ki)(Ai) 12345 Format1.Kemudahanmembawabuku saku 4444443,6 2.Keserasianukuranhurufdan kejelasangambarsehingga mudah dibaca dan dimengerti 423333 3.Kemenarikanlayoutbuku saku 444343,8 4.Kemenarikandesaincover buku saku 344433,6 Isi5.Kesesuaian materi pada buku sakudengantujuan pembelajaran 442343,43,45 6.Kemudahanmengingat materi mengenai Nepenthes 443333,4 7.Kebermaknaanpesanpada materibukusakukeanekaragamanhayati Indonesia 433333,2 8.Kesesuaiangambardalam menyampaikanhasil penelitian 443443,8 Bahasa9.Penggunaanbahasayang mudah dimengerti 434433,63,27 10. Kesesuaian bahasa pada buku saku dengan EYD 343333,2 11. Keefektifankalimatyang digunakan pada buku saku 334233 RTVTK 3,44 Pembahasan a.Inventarisasi Nepenthes di Hutan Adat Kantuk SemuaNepenthesyangditemukandiHutanAdatKantuktergolongke dalamNepenthesdataranrendah,yaituNepenthesyangdapathiduppada ketinggian0-500mdpl(Mansur,2006).MenurutClarke(2006)ketinggian optimum untuk pertumbuhan N. ampullaria umumnya pada ketinggian 0-1.000 m dpl,halinisesuaidenganpenelitianyaituspesiesiniditemukanpadaketinggian 51-95mdpl.KetinggianoptimumuntukN.bicalcarataumumnyapada ketinggian0-950mdpl(Mansur,2006),kondisiinisesuaidenganpenelitiandi mana spesies ini ditemukan pada ketinggian 51-95 m dpl. Menurut Clarke (2006) 11 N.gracilisdapattumbuhpadaketinggian0-750mdpldanN.mirabilisdapat tumbuhpadadaerah0-1.500mdpl,tetapiumumnyaditemukandibawah ketinggian500mdpl,padapenelitianinikeduaspesiesdapatditemukanpada ketinggian 94-95 m dpl. Menurut Mansur (2006) N. rafflesiana umum ditemukan padaketinggian0-1.200mdpl,halinisesuaidenganpenelitianyaituspesiesini ditemukan pada ketinggian 58-89 m dpl. FaktorsuhujugaberpengaruhterhadappertumbuhanNepenthes.Menurut ListiawatidanSiregar(2008)suhuudarayangbaikuntukN.ampullaria,N. bicalcarata, N. gracilis, N. mirabilis, dan N. rafflesiana yaitu 24-34C. Sedangkan menurutMansur(2006)suhuudarayangbaikuntukNepenthesdataranrendah yaitu 23-31C. Berdasarkan penelitian ini, suhu udara Hutan Adat Kantuk berkisar 23-29,5C,haliniberartisuhuyangterdapatdiHutanAdatKantukmerupakan suhu yang optimal untuk pertumbuhan N. ampullaria, N. bicalcarata, N. gracilis, N. mirabilis, dan N. rafflesiana (Mansur, 2006). Tingkatkeasaman(pH)tanahjugamerupakansatudiantarafaktor lingkunganyangmempengaruhipertumbuhanNepenthes.pHoptimaluntuk pertumbuhanNepenthesadalah4-5,5(ChittendendalamHandayani,1999).pH tanahHutanAdatKantukdiukurdenganmenggunakanpHindikatoruniversal. Berdasarkanhasilpenelitianini,pHtanahHutanAdatKantukberkisar5-6. Kecenderungan keasaman tanah di Hutan Adat Kantuk dikarenakan adanya tanah gambut.Tingkatkeasamaninimerupakankondisiyangbaikuntukpertumbuhan Nepenthes(ChittendendalamHandayani,1999).Halinididukungdengan ditemukannyaspesiesNepenthesyangdapathidupdenganbaikditanahgambut sepertiNepenthesampullaria,Nepenthesgracilis,danNepenthesrafflesiana (Mansur, 2006). Nepenthesumumnyatumbuhpadakelembabanyangcukuptinggi. MenurutChittendendalamHandayani(1999)kelembabanyangbaikuntuk pertumbuhanNepenthesadalah60%-90%,sedangkanmenurutListiawatidan Siregar(2008)kelembabanoptimaluntukNepenthes70%-90%.Padapenelitian ini, kelembaban di Hutan Adat Kantuk berkisar 82%-97,8%. Kondisi kelembaban inisangatbaikterutamauntukpertumbuhanN.ampullariadanN.bicalcarata yangmenyukaitempatyangteduhdankelembabanyangtinggi(Listiawatidan Siregar,2008).Halinijugadibuktikandengankeberadaanjumlahkedua Nepenthesiniyangsangatbanyak,dari811individuyangditemukan432(53%) merupakan N. bicalcarata dan 335 (41%) merupakan N. ampullaria. Selain N. bicalcarata dan N. ampullaria yang mendominasi individu yang terdapat di Hutan Adat Kantuk, terdapatN. rafflesiana yang ditemukan sebanyak 25individudandapatditemukandi5plot,halinidisebabkankarenaspesiesini cenderungmenyukaidaerahterbuka.UntukN.gracilisdanN.mirabilis,jumlah yangditemukansebanyak10dan9individu.Halinidipengaruhiolehhabitat Nepenthesiniyangumumnyaberadadidaerahterbukadengankeadaanlembab dan umumnya menyukai daerah yang didominasi dengan paku resam (Gleichenia spp.)(Mansur,2006).KecenderunganadanyaasosiasiantaraspesiesNepenthes inidenganpakuresam(Gleicheniaspp.)merupakanhalyangmenarikuntuk dilakukanpenelitianlanjutan.HutanAdatkantukadalahhutanprimeryang memiliki kanopi rapat sehingga kurang baik untuk pertumbuhan N. gracilis dan N. 12 mirabilis. Hal ini dibuktikan dengan hanya ditemukannya keduaNepenthes ini di sebagiankecilplot1yangterdapatdaerahtransisiyangmerupakanbekaslahan lahan pertanian masyarakat adat yang telah lama ditinggalkan. NepenthesyangditemukandiHutanAdatKantukmemilikicirimasing-masing.Setiapspesiesmemilikikekhasanmasing-masing.Berikutmerupakan deskripsi dari masing-masing spesies : Nepenthes ampullaria Jack. Kingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: MagnoliopsidaOrdo: Nepenthales Famili: NepenthaceaeGenus: Nepenthes Spesies: Nepenthes ampullaria Jack. (Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar 1. Kantong bawah (kiri) dan kantong atas (kanan) Nepenthes ampullaria Nepenthesinimemilikibentukbatangbulatsertabentukdaunberupa sudiphinggalanset.CiriutamauntukmengenaliNepenthesiniadalahbentuk kantong bawahnya yang berupa tempayan dan berwarna hijau muda, merah, hijau lurik,merahtuasampaicoklat.KantongatasNepenthesinisangatlangkadan susah ditemukan. Kantong atas ini memiliki bentuk seperti corong. Nepenthesinidapatditemukandihutandataranrendahyangmemiliki tanahgambutdanhutantransisi.Spesiesiniumumditemukandiseluruh KalimantanBarat.Warnakantonginisangatindahdanmemilikivariasiwarna yangsangatberanekaragam(ListiawatidanSiregar,2008).Berdasarkanhasil wawancaradenganMenteriAdatDusunSungaiKantuk,DesaPaohBenua, NepenthesiniseringdigunakanolehmasyarakatdisekitarHutanAdatKantuk sebagai tali pengikat dan bungkus makanan tradisional. Nepenthes bicalcarata Hook. f Kingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: MagnoliopsidaOrdo: Nepenthales Famili: NepenthaceaeGenus: Nepenthes Spesies: Nepenthes bicalcarata Hook. f. (Tjitrosoepomo, 1989). 13 Gambar 2. Kantong bawah (kanan) dan kantong atas (kiri) Nepenthes bicalcarata Nepenthesinimemilikibatangberbentukbulatdanmemilikipanjang dapatmencapai20m.Dauntumbuhaniniberbentuklanset,daun tebaldanagak berdagaing. Bentuk kantong atas spesies ini berbentuk silinder sedangkan kantong bawah berbentuk tempayan. Spesies ini endemik di Kalimantan Barat dan dapat ditemukan di 6 dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di provinsi ini, yaitu Kab.Landak,Kab. Pontianak, Kab. Kubu Raya, Kab. Sintang, Kab. Kapuas Hulu, dan Kab. Sanggau (Listiawati dan Siregar, 2008). Nepenthes ini memiliki keunikan berupa taringyang terdapat dibawahtutupnya.Padaujungtaringiniterdapatkelenjarnektaryangmenjadi dayatarikbagiseranggayangdatang.Berdasarkanhasilwawancaradengan MenteriAdatDusunSungaiKantuk,DesaPaohBenua,Nepenthesinibiasa digunakan sebagai tali pengikat karena batangnyayang kuat, airyang terdapat di dalamkantongnyaseringdigunakanwargayangmasukkedalamHutanAdat Kantuk sebagai air minum. Nepenthes gracilis Korth. Kingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: MagnoliopsidaOrdo: Nepenthales Famili: NepenthaceaeGenus: Nepenthes Spesies: Nepenthes gracilis Korth. (Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar 3. Kantong bawah (kanan) dan kantong atas (kiri) Nepenthes gracilis Nepenthesinimemilikibentukbatangsegitigadanmemilikipanjang hingga6m.Spesiesinidapattumbuhdilantaihutantransisidandapatjuga bergantungpadatumbuhanlainmenggunakansulurnya.Dauntumbuhanini berbentuk lanset, daun tipis sampai agak tebal, kadang-kadang bisa tipis dan kecil, panjang10cm.Kantongspesiesiniberbentuksilindrisdanmemilikipanjang hingga 10 cm. Bunga spesies ini berbentuk tandan, panjang 20 cm, warna bunga coklat muda sampai coklat tua. Nepenthesinimemilikikemampuanadaptasiyangcukuptinggisehingga umumdijumpaidiseluruhKalimantanBarat,bahkanpenyebarannyasampaidi 14 Sulawesi, Serawak, Singapura, dan Thailand. Nepenthes ini memiliki ukuran yang cukupkecilmempunyaivariasiwarnagelapyangcukupdominanseperticoklat tuadanhijautua(ListiawatidanSiregar,2008).Berdasarkanhasilwawancara dengan Menteri Adat Dusun Sungai Kantuk, Desa Paoh Benua, batangNepenthes ini digunakan sebagai tali pengikat, cairan yang terdapat di dalam kantong belum terbuka dapat digunakan sebagai ramuan untuk bayi yang terlalu sering menangis. Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce Kingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: MagnoliopsidaOrdo: Nepenthales Famili: NepenthaceaeGenus: Nepenthes Spesies: Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce(Tjitrosoepomo, 1989). Gambar 4. Kantong bawah (kanan) dan kantong atas (kiri) Nepenthes mirabilis Nepenthesinimemilikibatangbulatdanpanjangbatangdapatmencapai 10m.Warnabatangspesiesinihijaumudasampaicoklattua,dapattumbuhdi lantaihutantransisi,dipinggirjalan,dapatjugabergantungpadatumbuhanlain. Bentukdaunspesiesinilanset,dauntipisdanmemilikitulangdaunyangtidak terlalu besar. Kantong bawah tumbuhan ini berbentuk oval/ bulat telur sedangkan kantongatasberbentukpinggang.Memilikirambuthalusterutamapadabagian yang lebih mudah di daun dan batang. Nepenthes ini memiliki daya adaptasi paling tinggi di antara jenis lainnya, olehkarenaituNepenthesinimudahditemukandimana-mana.Penyebarannya sangatluasdiAsiaTenggara,diIndonesiaditemukandiSumatra,Jawa, Kalimantan,Sulawesi,Maluku,danPapua(ListiawatidanSiregar,2008). BerdasarkanhasilwawancaradenganMenteriAdatDusunSungaiKantuk,Desa PaohBenua,batangNepenthesiniseringdigunakansebagaitalipengikatsebab mudah ditemukan di pinggir jalan dan cukup kuat untuk mengikat. Nepenthes rafflesiana Jack. Kingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: MagnoliopsidaOrdo: Nepenthales Famili: NepenthaceaeGenus: Nepenthes Spesies: Nepenthes rafflesiana Jack.(Tjitrosoepomo, 1989). 15 Gambar 5. Kantong bawah (kanan) dan kantong atas (kiri) Nepenthes rafflesiana Nepenthesinimemilikibentukbatangbulatdandapatmencapai15m dapattumbuhdilantaihutan,tegaksendiri,jugadapatbergantungdengan tumbuhanlain.dauntumbuhaninitebal,berbentuklanset,dandapatmencapai panjang 20 cm. Kantong atas tumbuhan ini berbentuk corong, sedangkan kantong bawah berbentuk oval. Tinggi kantong dapat mencapai 15 cm.Kantong atas tidak memiliki sayap, sedangkan kantong bawah memiliki sayap yang cukup besar pada bagian bawah dan sedikit mengecil pada bagian atas. Nepenthesinimemilikikeunikanpadabentukkantongatasnyayang menyerupaiterompetdanwarnakantongyangumunyaberbentuklurik. TumbuhaniniseringdijumpaidiKalimantanBarat,tumbuhaninijugadapat ditemukandiSemenanjungMalaysiadanSingapura(ListiawatidanSiregar, 2008). Berdasarkan hasil wawancara dengan Menteri Adat Dusun Sungai Kantuk, DesaPaohBenua,batangNepenthesiniseringdigunakansebagaitalipengikat sebab mudah ditemukan di pinggir jalan dan cukup kuat untuk mengikat. b.Validasi buku saku Validasi media buku saku pada penelitian ini dilakukan oleh 2 (dua) orang dosenProgramStudiPendidikanBiologiFKIPUntandan3oranggurubiologi SMA/MA yang mengajarkan materi keanekaragaman hayati. Validasi media buku sakudilakukanuntukmengetahuikelayakanbukusakusebagaimedia pembelajaran di sekolah. Pada lembar validasi media buku saku, terdapat 3 aspek yangdigunakansebagaipengujilayak-tidaknyabukusakudigunakandisekolah, yaituaspekformat,aspekisi,danaspekbahasa.Ketigaaspekinidikembangkan dan dimodifikasi dari lembar validasi media Yamasari (2010). Padaaspekformatyangmendapatnilaitotal3,6(kategorivalid),kriteria yangmendapatpenilaiantertinggiadalahkriteriano.1yaitukemudahan membawabukusakuyangmemperolehnilai4,halinimenunjukanbahwabuku saku memiliki ukuran yang kecil, ringan, dan cocok dibawa dalamfield trip. Pada aspekno.2yaitukeserasianukuranhurufdankejelasangambarsehinggamudah dibacadandimengerti,validatormemberikannilai3,halinimenunjukanukuran hurufbesardangambartidakjelas,tapiserasisehinggamudahdibacadan dimengerti.UkuranhurufyangdigunakanpadabukusakuiniyaituFontTimes NewRomanukuran8.Kriteriainijugamendapatcatatandarivalidatoryaitu untukmemperbesarukuranhurufsehinggalebihmudahuntukdibaca,namun setelahdipertimbangkankembali,saraninibelumdapatdiaplikasikankedalam bukusakukarenaapabilaukuranhurufdiperbesarmakaakanmempengaruhi ketebalan dan berat buku saku. Hal ini akan menyebabkan buku saku susah untuk dibawa kemana-mana. 16 Padakriteriano.3danno.4,yaitukemenarikanlayoutbukusakudan kemenarikandesaincoverbukusaku,validator memberikannilaimasing-masing 3,8 dan 3,6 yang termasuk kategori sangat baik, hal ini menyatakan bahwa layout bukusakuinirapi,fullcolour,danmenarikuntukdibacasertadesaincover-nya fullcolourdanmenampilkangambarNepenthesyangkhassehinggamenarik untuk dilihat. Pada kriteria no.4, terdapat catatan dari validator yaitu mengenai list berwarnaabu-abusebaiknyadiubahmenjadihitamataumerahmarunsehingga lebihpasdenganwarnagambarnya.Saraninitelahdiaplikasikankedalambuku sakudikarenakanberdasarkanpertimbangan,dengandiubahnyalistabu-abu menjadi warna hitam akan lebih cocok dengan gambar Nepenthes yang terdapat di cover. Padaaspekisiyangmendapattotalnilaivalidasiaspek3,45(kategori valid), kriteria yang memperoleh nilai tertinggi yaitu kriteria no.8 yaitu kesesuaian gambar dalam menyampaikan hasil penelitian yang memperoleh nilai 3,8, hal ini menyatakanbahwagambaryangterdapatpadabukusakumendukungmateri, gambarterdiridarisemuaorganNepenthessehinggacocokdalamfieldtripdan pembelajarandikelas.Padakriteriano.7yaitukebermaknaanpesanpadamateri bukusakukeanekaragamanhayatiIndonesia,memperolehnilai3,2,halini menunjukanbahwamateribukusakutelahmemberikanpesancintalingkungan secaratersiratdiseluruhisibukusakusehinggamenggugahpembacauntuk melindungikeanekaragamanmakhlukhidup.Nilai3,2yangdiberikanpada kriteriano.7inidikarenakanpesanyangterdapatdibukusakuhanyadimasukan secara implisit, sehingga apabila pembaca hanya sekilas membaca buku saku akan cukup susah untuk memahami maksud pesan cinta lingkungan pada buku saku ini. Kriteria no.5 dan 6, yaitu kesesuaian materi pada buku saku dengan tujuan pembelajarandankemudahanmengingatmaterimengenaiNepenthes, memperolehnilaiyangsamayaitu3,4.Halinimenyatakanbahwamateribuku saku ringkas dan sesuai dengan kedua tujuan pembelajaran pada buku saku, serta materibukusakuberisigambar,lambangvisual,danlambangkatamengenai Nepenthes sehingga mudah untuk diingat. Namaun terdapat catatan dari validator untuklebihmengkhususkantujuanpembelajaranbukusakuagarlebihmudah digunakandikelassepertimendeskripsikanmasing-masingspesiesNepenthes dalam1tujuanpembelajaran.Saranyangdiberikanolehvalidatorini,setelah dipertimbangkan,tidakterlaludirasaperluuntukdiaplikasikan,sebabtujuan pembelajaranyangterdapatdibukusakutelahcukupmewakilisaranyang disampaikan validator. Pada aspek bahasa yang mendapat total nilai validasi 3,27 (kategori valid) merupakannilaiterendahdariketigaaspekyangada,halinilebihdisebabkan karenapenggunaankalimatyangcukuppanjangmengenaideskripsimasing-masingNepenthesyangditemukandiHutanAdatKantuk.Nilaitertinggiyang terdapat pada aspek ini adalah kriteria no.9 yaitu penggunaan bahasa yang mudah dimengertiyangmemperolehnilai3,6.Halinimenyatakanbahwabahasayang digunakandalambukusakulugasdanmenggunakanbahasaformalsehari-hari sehinga mudahdimengerti. Pada kriteria no.10 mengenai kesesuaian bahasa pada bukusakudenganEYD,validatormemberikannilai3,25yangberartikalimat yangdigunakanminimalterdiridariSubjek+Predikatdanbahasayang 17 digunakan baik dan benar sehingga sesuai dengan EYD. Pada kriteria initerdapat catatandarivalidatoruntukmemperbaikikatapenghubungyangterdapatpada kalimatdibukusaku.Sarandarivalidatorinitelahdiaplikasikandidalambuku saku, sebab dirasa perlu untuk memperbaiki penggunaan kata hubung dalam buku saku.Kriteriano.11yaitukeefektifankalimatyangdigunakanpadabukusaku memperolehnilai3,halinimenyatakan bahwakalimatyangdigunakanpanjang, tetapipadatdanjelassehinggamudahdimengerti.Nilai3yangdidapatpada aspekinidikarenakanbukusakuinibanyakberisimengenaideskripsimasing-masingspesiesNepenthes,sehinggakalimatyangdigunakancukuppanjang. KalimatinitelahmewakilideskripsiumumNepenthesyangterdapatdiHutan Adat Kantuk. Berdasarkan hasil analisis validasi media yang telah diberikan oleh kelima validator, maka diperoleh rata-rata total validasi yaitu 3,44 (kategori valid), hal ini berartimediabukusakuhasilinventarisasiNepenthesdiHutanAdatKantuk, DesaPaohBenua,KecamatanSepauk,KabupatenSintangdapatdigunakan sebagaimediapembelajaranpadasubmatericontohkeanekaragamanhayati Indonesia. SIMPULAN NepenthesyangditemukandiHutanAdatKantuk,DesaPaohBenua, KecamatanSepauk,KabupatenSintangyaitu5spesies:Nepenthesampullaria Jack.,NepenthesbicalcarataHook.f.,NepenthesgracilisKorth,Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce, Nepenthes rafflesiana Jack. Hasil analisis validasi media bukusakuyangdilakukanoleh5orangvalidatormenyatakanbahwabukusaku hasilinventarisasiNepenthesdiHutanAdatKantuk,DesaPaohBenua, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, valid dan dapat digunakan sebagai media pembelajaranpadasubmatericontohkeanekaragamanhayatiIndonesiadengan rata-rata total validasi 3,44. DAFTAR RUJUKAN Ami,S.M.,Susantini,E.,Raharjo.(2012).PengembanganBukuSakuMateri SistemEkskresiManusiadiSMA/MAKelasXI.BioEduVol.1/No. 2/Oktober2012.(online).(http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu, 11 Maret 2013). Arsip Desa Paoh Benua. (2011). Peraturan Desa Paoh Benua Tentang Sumber PendapatanAsliDesadanPemanfaatandanPelestarianHutan Kantuk. (Tidak Diterbitkan). Desa Paoh Benua. Azwar, F., Kunarso, A., Rahman, S.T. (2007). Kantong Semar ( Nepenthes sp.) di HutanSumatera,TanamanUnikYangSemakinLangka.Makalah PenunjangpadaEksposeHasilHasilPenelitian:Konservasidan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. (Online). (http://www.dephut.go.id, 5 September 2012). Clarke,C.(2006).NepenthesOfBorneo.Sabah:NaturalHistoryPublications (Borneo) Sdn, Bhd. 18 Handayani, T. (1999). Konservasi Nepenthes di Kebun Raya Indonesia. Prosiding SeminarHasilHasilPenelitianBidangilmuhayat.Bogor:UPT. BP.KebunRaya-LIPI.(Online).(http://www.pustakaristek.go.id,5 September 2012). __________.(2004).FungsidanPembentukanKantongPadaKantongSemar (Nepenthes spp.). Warta Kebun Raya. Mei 2004 : 25 30. Listiawati,A.danSiregar,C.(2008).Entuyut(Nepenthes)AsalKalimantan Barat. Pontianak : Untan Press. Mansur,M.(2000).KoleksiNepenthesdiHerbariumBogoriense:Prospeknya SebagaiTanamanHias.ProsidingSeminarHariCintaPuspadan SatwaNasional.Bogor:BalitbangBotani,PuslitbangBiologi_LIPI. (Online). (http://www.elib.pdii.lipi.go.id, 5 September 2012). _________.(2006).Nepenthes,KantongSemaryangUnik.Depok:Penebar Swadaya. Poerwadarminta,W.J.S.(2006).KamusUmumBahasaIndonesiaedisiketiga. Jakarta : Balai Pustaka. Subana dan Sudrajat. (2001). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia. Sulistyani,D.H.N.,Jamzuri,Rahardjo,T.D.(2013).PerbedaanHasilBelajar SiswaAntaraMenggunakanMediaPocketBookdanTanpaMedia Pocket Book Pada Materi Kinematika Gerak Melingkar Kelas X. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (2013) Vol.1, No.1. Januari 2013. Hal :164172.(Online).(http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id,12Februari 2013). Tjitrosoepomo,G.(1989).TaksonomiTumbuhan(Spermatophyta). Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Windadri,F.I.(2009).KeragamanLumutpadaMargaPandanusdiTaman Nasional Ujung Kulon, Banten. Jurnal Natur Indonesia Vol. 11, No. 2. April2009.Hal:89-93.(Online).(http://www.ejournal.unri.ac.id,4 April 2013). Yamasari,Y.(2010).PengembanganMediaPembelajaranMatematikaBerbasis ICTyangBerkualitas.SeminarNasionalPascasarjanaXITS, Surabaya4Agustus2010.ISBNNo.979-545-0270-1.(Online). (http://www. salamsemangat.files.wordpress.com, 4 April 2013).