jurnal 2 thalasemia

Upload: baiq-trika-pustanika-ahadya

Post on 02-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 JURNAL 2 thalasemia

    1/5

    GAMBARAN STATUS GIZI ANAK THALASEMIA B MAYOR

    DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

    Abstrak

    Talasemia merupakan penyakit kronik yang membutuhkan transfusi setiap bulan, karena eritrosit lebih cepat

    lisis dibandingkan eritrosit normal. Komplikasi dan efek penyakit ini banyak, antara lain pertumbuhan,

    perkembangan, dan status gizinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran status gizi anak talasemia

    mayor Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan pada bulan Februari 2!2 " #aret 2!$ di

    %&'P (r. #. (jamil Padang dengan sampel anak talasemia mayor. Pemeriksaan yang dilakukan adalah

    mengukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan. )asil pemeriksaan dimasukkan dalam tabel persentil

    *+)& dan penilaian status gizi berdasarkan (epartemen Kesehatan %epubik ndonesia.)asil penelitian ini

    terdapat !- anak talasemia mayor, dengan rata"rata umur kelompok -"! tahun. Frekuensi terbanyak indeks

    tinggi badan per umur yaitu /"0/ 1/.3. Frekuensi terbanyak indeks berat badan per umur adalah

    /"4/ 1./3. Frekuensi terbanyak indeks lingkar lengang atas per umur adalah /"4-/ 14/3.

    &impulan dari hasil penelitian status gizi anak talasemia mayor adalah gizi kurang.

    Kata kunc5 Status gizi, talasemia mayor.

    PENDAHULUAN

    Talasemia adalah gangguan sintesis hemoglobin akibat penurunan produksi satu atau lebih

    rantai globin dan merupakan penyakit herediter yang diturunkan secara autosomal resesif.! Penyakit ini

    pertama kali ditemukan bersamaan di talia dan 6merika antara tahun !02-"!02.2 Populasi dunia

    diperkirakan $/ 1!- juta orang3 pemba7a gen " talasemia.$ (i ndonesia, angka pemba7a talasemia"

    adalah $/"-/, bahkan di daerah tertentu mencapai !/. 8erdasarkan hasil penelitian, dengan perhitungan

    dari angka kelahiran dan jumlah penduduk di ndonesia diperkirakan pasien talasemia yang baru lahir

    cukup tinggi, mencapai 2- bayi pertahun. (ata Pusat Talasemia, (epartemen lmu Kesehatan 6nak, FK'"

    %&+#, mencatat usia tertua pasien mencapai 9 tahun dan berkeluarga serta memiliki keturunan. :umlah

    pasien yang terdaftar di Pusat Talasemia, (epartemen lmu Kesehatan 6nak, FK'"%&+#, sampai dengan

    bulan 6gustus 20 mencapai !.909 pasien dengan rentang usia terbanyak antara !!"!9 tahun. :umlah

    pasien baru terus meningkat setiap tahunnya mencapai ! orang;tahun. &ampai saat ini talasemia belum

    dapat disembuhkan. Presentasi klinisnya mulai asimtomatis sampai berat hingga mengancam ji7a.

    Pengobatan yang utama adalah transfusi darah yang dilakukan setiap bulan seumur hidupnya. Transfusi

    packed red cells secara teratur bertujuan mempertahankan hemoglobin diatas 0"!g;d

  • 7/26/2019 JURNAL 2 thalasemia

    2/5

    diberikan terapi kelasi besi untuk mengeluarkan zat besi yang berlebih akibat tranfusi darah rutin. 8iaya

    suportif yang dikeluarkan seperti, transfusi dan terapi kelasi bisa mencapai 2"$ juta;anak;tahun,

    belum termasuk biaya jika terjadi komplikasi. Talasemia beta mayor merupakan penyakit kronik yang

    menimbulkan komplikasi seperti anemia kronik akibat proses hemolisis, sampai kelainan berbagai organ

    tubuh baik akibat penyakitnya sendiri maupun akibat pengobatan yang diberikan. =fek terhadap

    pertumbuhan adalah pertumbuhannya yang diba7ah anak normal. 8erdasarkan penelitian yang pernah

    dilakukan status gizi anak talasemia tergolong gizi kurang. 8anyak faktor yang menyebabkan gizi anak

    talasemia rata"rata diba7ah normal, yaitu efek samping pengobatannya, asupan gizi yang kurang, dan

    penyakit kronik yang dialami seumur hidup. menurut umur berada diba7ah persentil ke"- 1gizi kurang dan

    gizi buruk3 dengan mayoritas gizi buruk. Tujuan menelitian ini untuk mengetahui gambaran status gizi

    anak talasemia %& (r. #. (jamil karena untuk &umbar khususnya Padang, belum ada pernah penelitian

    status gizi pasien talasemia. nstrumen penelitian yang di gunakan adalah alat pemeriksaan tinggi badan

    dan lingkar lengan atas 1meteran3 dan alat pengukur berat badan 1timbangan3.(ata diolah secara manual dan

    disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

    METODE

    Penelitian dilakukan di 8agian lmu Kesehatan 6nak %&'P (r. #. (jamil Padang. >aktu penelitian pada

    bulan Februari 2!2 " #aret 2!$. Penelitian ini adalah suatu penelitian deskriptif. &ampel adalah

    pasien anak talasemia beta mayor yang dira7at inap di bangsal kronik hematologi 8agian lmu

    Kesehatan 6nak %&'P (r. #. (jamil.

    8erbagai macam metode dapat dilakukan untuk penilaian status gizi, bisa berdasarkan tinggi badan, berat

    badan, lingkar lengan atas, dan ketebalan lemak diba7ah kulit.,4 8erdasarkan penelitian oleh >ahidiyat

    pada tahun !00 didapatkan 22,/ penderita talasemia beta mayor digolongkan dalam gizi baik,

    sedangkan 9,!/ gizi kurang dan !$,2/ gizi buruk. 8erdasarkan status gizi terjadi gangguan pertumbuhan

    dan malnutrisi dengan berat badan dan tinggi badan

    HASIL

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di %&'P (r. #. (jamil

    Padang pada bulan Februari 2!2 hingga #aret 2!$. &ampel pada penelitian ini adalah anak talasemia

    yang dira7at inap di bagian K6 %&'P (r. #. (jamil Padang pada bulan Februari 2!$ " #aret 2!$ yang

  • 7/26/2019 JURNAL 2 thalasemia

    3/5

    memenuhi kriteria inklusi. )asil penelitian ini diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel

    distribusi frekuensi.

    Tab!" #.Karakteristik umum subjek penelitian

    Karakteristik f /'mur

    ? -

    -"!

    @!

    :enis kelamin

  • 7/26/2019 JURNAL 2 thalasemia

    4/5

    yang indeks tinggi badan per umur dalam kelompok baik, mayoritas umur anak talasemia

    ini diba7ah tahun.

    Aangguan pertumbuhan pada talasemia beta

    ndeks

  • 7/26/2019 JURNAL 2 thalasemia

    5/5

    menunjukkan mayoritas status gizi anak talasemia adalah gizi kurang, terdapat !$,$/ gizi baik, dan ,/

    gizi buruk.

    Penelitian yang dilakukan >ahidiyat pada tahun !00, didapatkan penderita talasemia beta

    mayor mayoritas gizi kurang, sebesar 9,!/ ,gizi baik sebanyak 22,/, dan gizi buuk !$,2/. )asil yang

    sama juga ditemukan &andra tahun 20 di %&. (r. Kariadi &emarang terdapat mayoritas status gizi anak

    talasemia mayor adalah gizi kurang.

    Pada penelitan (e7i dkk pada tahun 20"2! menunjukkan status gizi anak talsemia beta

    mayor rata"rata gizi baik dengan persentase --/ dan sisanya gizi kurang yaitu 9-/. Perbedaan ini diduga

    dikarenakan berbagai faktor, seperti efek pengobatan masing"masing indiBidual berbeda dan juga

    dipengaruhi oleh asupan AC.

    KESIMPULAN

    !. Aambaran status gizi berdasarkan indeks tinggi badan per umur pada anak talasemia mayor di

    8agian lmu Kesehatan 6nak %&'P (r. #. (jamil Padang memperlihatkan tinggi badan kurang lebih

    banyak dari tinggi normal. &emakin bertambah umur, menunjukkan pera7akan tinggi badan

    kurang, sedangkan semakin kecil usia anak menunjukkan tinggi normal.2. Aambaran status gizi berdasarkan indeks berat badan per umur pada anak talasemia mayor di

    8agian lmu Kesehatan 6nak %&'P (r. #. (jamil Padang menunjukkan lebih banyak gizi kurang.

    DA'TAR PUSTAKA

    !. 6tmakusma (, s7ari &. (asar"dasar talasemia5 &alah satu jenis )emoglobinopati. (alam 1&udoyo

    6>, &etiyohadi 8, 6l7i , &imadibrata #K, &etiati & ed3 lmu Penyakit (alam, jilid edisi -,

    :akarta5 Pusat Penerbitan (epartemen lmu Penyakit (alam Fakultas Kedokteran 'niBersitas

    ndonesiaD 2!5!$0"4-.2. Permono 8. )emoglobin5 Talasemia. )ematologi"Enkologi 6nak, :akarta5

    katan (okter 6nak ndonesiaD 25 9"49.

    $. Aalanel o %, Pgnatti +8.Thalassemias and %elated (isorder5 uantitatiBe (isorders of

    )emoglobin &ynthesis. n 1Areer :P, Foerster :, introbeGs +linical )ematology" !!th ed. Philadelpia,