jurnal 1 thalasemia
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
1/15
PELATIHAN MANAJEMEN STRES UNTUK MENURUNKAN
DERAJAT STRES PADA REMAJA PEREMPUAN
THALASEMIA
ABSTRAK
Pada penderita thalasemia mayor, mereka mengalami perubahan fisik akibat pengobatan yang
dijalaninya. Dengan perubahan fisik tersebut, hal ini membuat remaja perempuan thalasemia
mayor mengalami stres dalam menghadapi reaksi negatif dari teman terhadap penampilan
fisiknya. Padahal dilihat dari masa perkembangannya, remaja memiliki keinginan yang besar untuk
dapat bersamasama dengan teman. A!!eptan!e and "ommitment Therapy merupakan inter#ensi
yang menggunakan strategi penerimaan dan komitmen untuk dapat berhubungan dengan kejadian
yang dihadapi dengan kesadaran penuh dan mempertahankan perilaku sesuai dengan nilai yangtelah ditetapkan. $nter#ensi ini dilakukan sebanyak % sesi. Subjek yang ikut berpartisipasi dalam
penelitian ini terdiri dari dua remaja perempuan thalasemia yang memiliki derajat stes
yangtinggi dalam menghadapi reaksi negatif dari teman terhadap penampilan fisik. Desain yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan &enggunakan interrupted time
series. $nterrupted time series design adalah ran!angan penelitian yang akan mengukur efek
pemberian perlakuan dengan membandingkan pola reaksi pretreatment dengan pola reaksi post
treatment pada subjek penelitian. Pengukuranmenggunakan alat ukur derajat stres. Alat ukur derajat
stres dibuat sendiri berdasarkan teori dari Sarafino ' Smith ()*+). Alat ukur ini telah diuji
reliabilitasnya dengan alpha !ronba!h dan pengujian #aliditas dengan !ara !ontent #alidity
berdasarkan e-pert judgement. leh sebab itu, dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah
pelatihan manajemen stres dengan prinsip A!!eptan!e and "ommitment Therapy dapat
menurunkan derajat stes remaja perempuan thalasemia dalam menghadapi reaksi negatif dari
teman terhadap penampilan fisik. Data dianalisis dengan menggunakan !ontent analysis dan analisa
deskriptif. /asil penelitian menunjukan bah0a kedua subjek mengalami peningkatan
skorfleksibilitas psikologis dari alat ukur AA1 $$ (A!!eptan!e and A!tion 1uestionnaire dan
penurunan skor derajat stres yang a0alnya berada dalam kategori tinggi menjadi rendah. leh
sebab itu, dapat disimpulkan bah0a pelatihan manajemen stres dengan prinsip A!!eptan!e and
"ommitment Therapy dapat menurunkan derajat stres remaja perempuan thalasemia dalam
menghadapi reaksi negatif dari teman terhadap penampilan fisik.
Kata Kun!i2 Derajat stres, remaja perempuan, thalasemia, A!!eptan!e and "ommitment
Therapy, A"T
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
2/15
PENDAHULUAN
3ayasan Thalasemia $ndonesia menyatakan bah0a $ndonesia memiliki
jumlah penderitathalasemia terbanyak, khususnya di pro#insi 4a0a Barat (dalam
/umas RS/S, )*++.Berdasarkan 0a0an!ara dengan dr. 5rlina (0akil ketua
3ayasan Thalasemia $ndonesia diklinik /andayani pada tanggal +6 &ei )*+6
dinyatakan bah0a jumlah penderita thalasemiamayor di Bandung pada tahun )*+6
diperkirakan sebanyak 78* pasien.Thalasemia merupakan penyakit anemia
hemolitik yang diturunkan dan disebabkan karena adanya gangguan dalam
pembentukan rantai globin (Khurana, et al, )**%. Se!araklinis, thalasemia terdiri
dari tiga jenis, yaitu thalasemia minor, intermedia, dan mayor.Thalasemia minor
merupakan kelainan darah yang diakibatkan karena kekurangan proteinbeta. Akan
tetapi, kekurangannya tidak terlalu signifikan sehingga tubuh tetap dapat
berfungsise!ara normal.
Thalasemia intermedia, kedua gen alpha dan beta mengalami
mutasi, tetapimasih bisa memproduksi sedikit rantai beta globin. Sebaliknya, pada
thalasemia mayor yangakan menjadi fokus dalam penelitian ini, tubuh sangat
sedikit memproduksi protein betasehingga hemoglobin yang terbentuk akan
!a!at.Thalasemia mayor ini merupakan salah satu jenis penyakit kronis (&essina.,
et al,)**9.
Penyakit kronis menunjukkan kondisi tubuh yang semakin memburuk dari
hari ke hariatau berlangsung dalam 0aktu yang lama (Sarafino ' Smith, )*+).
Salah satu pengobatanyang dilakukan untuk memperpanjang hidup penderita
thalasemia mayor adalah dengantransfusi darah se!ara rutin.
Transfusi darah yang dilakukan se!ara rutin mengakibatkanperubahan fisik
pada remaja, seperti pertumbuhan tinggi badan yang terhambat, kulitber0arna
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
3/15
kehitamhitaman, perut membun!it, dan penampilan 0ajah yang khas, sepertibatang
hidung masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol.Perubahan fisik yang dialami oleh
remaja thalasemia mayor seringkali mendapat reaksinegatif dari teman. Remaja
thalasemia mayor seringkali mendapatkan ejekan maupun penolakan dari teman.
Padahal Berk ()**9 mengemukakan bah0a penampilan yang menarikmerupakan
kebutuhan yang sangat penting, khususnya pada masa remaja perempuan
sebagaisalah satu bentuk penerimaan dari lingkungan.
Di samping itu, pada masa remaja, kebutuhanuntuk dapat berinteraksi dan
berkegiatan bersama teman sebaya juga tergolong tinggi. /anyasaja, pada remaja
thalasemia,mereka mengalami kesulitan untuk dapat berinteraksi dengan teman
sebaya karena seringkali mendapat ejekan dari temanteman tersebut
terhadappenampilan fisik.
Dari hasil 0a0an!ara dengan empat remaja perempuan yang berusia +)
+% tahun menyatakan bah0a mereka merasa sedih dan :sakit hati; dengan sikap
temanteman yang mengejek penampilan fisik mereka. Keempat remaja tersebut
memilih untuk melakukan akti#itasnya seorang diri dan tidak berani bergabung
bersama temanteman karena memiliki
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
4/15
membuat mereka memilikiself esteem yang rendah, merasa tidak berdaya,
merasa !emas dengan sakit yang dialami, dan tekanan yang dapat menyebabkan
distress.
Reaksi negatif dari teman mengenai penampilan fisik remaja thalasemia
(primaryaprraisal membuat para remaja menghadapi situasi yang membebani
dan menimbulkan kondisi stres. Keadaan tersebut membebani remaja thalasemia
mayor karena apa yang
menjadi kebutuhannya tidak dapat terpenuhi. Stres yang mun!ul ditampilkan dalam
respon fisik, emosi, kognitif, dan tingkah laku. Responrespon tersebut merupakan
#ariasi penanda stres yang dapat diukur sebagai derajat stres.
Ketika remaja thalasemia mayor menganggap reaksi negatif dari teman
mengenai penampilan fisik sebagai situasi yang menganggu kesejahteraannya,
mereka melakukan upaya untuk mengatasi tekanan dari lingkungan, yaitu dengan
!ara menghindari, mela0an, dan merasakan perasaan yang tidak menyenangkan.
/anya saja, !ara yang mereka lakukan seringkali membuat mereka kesal, sedih,
serta marah.
Sampai saat ini, penanganan yang diberikan kepada remaja thalasemia
berupa pengobatan gratis dan kegiatan refreshing setahun sekali. /anya saja belum
ada penanganan se!ara psikologis pada remaja thalasemia tersebut. leh sebab itu,
dalam hal ini penting untuk melakukan penanganan se!ara psikologis agar remaja
perempuan thalasemia mayor tetapdapat merasa nyaman ketika berada bersama
sama dengan teman.
leh karena mereka tidak mengetahui !ara untuk mengatasi reaksi negatif
teman terhadap penampilan fisik, maka perlu diberikan pemahaman untuk
mengetahui !ara mengatasi reaksi negtif teman terhadap penampiln fisik melalui
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
5/15
pelatihan prinsipAcceptancedan Commitment Therapy.
A"T merupakan salah satu inter#ensi yang dapat meningkatkan fleksibilitas psikologi. /ayes
' Strosahl ()**6 mengemukakan bah0a ketika seseorang memilikifleksibilitas
psikologi, maka indi#idu tersebut memiliki keberanian untuk menghadapi dan menjalani
kondisi yang tidak menyenangkan, serta bertingkah laku sesuai dengan nilai atau tujuan yang
ingin di!apai. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh =i!ksell, R.K., lsson, >.?., '
/ayes, S." ()*+* dikemukakan bah0a fleksibilitas psikologis difungsikan sebagai mediator
perubahan perilaku menjadi lebih positif.
$ndi#idu diharapkan dapat meregulasi emosinya, lebih terbuka, dan fleksibel
terhadap pengalaman baru. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh &asuda, et
al ()**@ didapatkan bah0a terdapat hubungan antara fleksibilitas psikologis dengan stigma
mengenai kesehatan mental. Tingkat fleksibilitas psikologis yang tinggi se!ara signifikan
berkorelasi dengan menurunnya stigma mengenai kesehatan mental. Dalam hal ini,
remaja thalasemia mayor diharapkan dapat menerima pikiran, perasaan,
maupun pengalaman yang tidak menyenangkan serta melakukan suatu tindakan sesuai
dengan nilai yang ditetapkan sehingga memiliki fleksibilitas psikologis yang dapat
berdampak pada penurunan derajat stres dalam menghadapi reaksi negatif dati teman
terhadap penampilan fisik.
/ayes ' Strosahl ()**6 mengemukakan bah0a A"T dapat menurunkan derajat
stres karena indi#idu diajak untuk melakukan penilaian kembali terhadap !ara yang
dapatdilakukan untuk menghadapi situasi yang mengan!am. Strategi yang dilakukan
dalam A"T adalah dengan penerimaan dan mengurangi pemikiran negatif terhadap
keberadaannya di tengah lingkungan. Remaja diharapkan dapat menerima
pengalaman yang tidak menyenangkan mengenai reaksi negatif dari teman terhadap
penampilan fisik (acceptance, mengurangi pemikiran maupun perasaan negatif terhadap
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
6/15
dirinya (cognitive defusion, fokus
menghadapi reaksi negatif dari teman terhadap penampilan fisik tanpa mengingat masa
lalu maupun mengkha0atirkan masa depan (being present, dan mampu melihat dirinya
sendiri se!ara objektif (self as contex, lalu remaja akan diminta untuk menyusun strategi
yang akan dilakukan dalam menghadapi reaksi negatif dari teman terhadap penampilan
fisik untuk men!apai tujuan yang ingin di!apainya (value serta berkomitmen untuk
melakukan tujuan yang ingin di!apainya (commited action.
&elalui keenam proses A"T tersebut diharapkan remaja thalasemia mayor dapat
menerima situasi stresor, mengetahui kekuatan yang dimiliki untuk menghadapi situasi
yang tidak menyenangkan, dan memiliki tujuan yang ingin di!apai serta berkomitmen
untuk men!apainya. Remaja diharapkan memilikipsychological flexibility yang
tinggi, yaitu kemampuan untuk menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan dan
memiliki kekuatan untuk bertahan sehingga derajat stres yang dirasakan remaja thalasemia
mayor pun dapat menurun ketika menghadapi reaksi negatif dari teman sebaya mengenai
penampilan fisik.
Dengan menurunnya derajat stres remaja thalasemia mayor, diharapkan mereka
dapat memenuhi tugas perkembangan sosialnya.
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
7/15
METODE PENELITIAN
&etode yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen adalah
ran!angan penelitian yang digunakan untuk melihat pengaruh dari pemberian
perlakuan (treatment terhadap suatu permasalahan ("hristensen, )**7. Pada
penelitian kuasi eksperimen, ada beberapa situasi yang tidak mungkin dapat
dilakukan pengontrolan ("hristensen, )**7.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat pengaruh dari pemberian
pelatihan manajemen stres dengan prinsip acceptance and commitment therapy
dalam menurunkan derajat stres pada remaja thalasemia mayor dalam menghadapi
reaksi negatif dari teman sebaya mengenai penampilan fisk.
Desain yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah interrupted time-
series.Interrupted time series design adalah ran!angan penelitian yang akan
mengukur efek pemberian perlakuan dengan membandingkan pola reaksipre-
treatment dengan pola reaksi post-treatmentpada subjek penelitian ("hristensen,
)**7.
paya untuk melihat sejauhmana suatu treatmentdapat berpengaruh terhadap
kondisi subjek, maka akan diberikan pre-test sebelum treatment dan post-test
setelah treatment./asilnya dapat dilihat dengan membandingkan hasilpre-testdan
post-test. Karakteristik subjek dalam penelitian ini, antara lain remaja perempuan
berusia +6+% tahun yang didiagnosa thalasemia beta mayor, memiliki derajat
stres dengan kategori tinggi berdasarkan kuesioner derajat stres dalam menghadapi
reaksi negatif dari teman sebaya terhadap penampilan fisik, memiliki tingkat
fleksibilitas psikologis yang diukur dengan AA1 $$ dalam kategori rendah, dan
mampu memahami per!akapanper!akapan dalam bahasa indonesia. Tujuannya
adalah agar subjek mampu memahami penjelasan materi yang
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
8/15
dijelaskan berupa !erita metafora yang disertai dengan gambar maupun #ideo. 4umlah
subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua subjek.
Pada penelitian ini menggunakan alat ukur derajat stres yang dibuat sendiri
oleh peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sarafino ' Smith ()*+). Alat
ukur derajat stres ini akan digunakan sebagaipretest (pengukuran tes yang diberikan
sebelum pelatihan yang menggambarkan penurunan ataupun peningkatan derajat
stres dan posttest (pengukuran tes yang diberikan sesudah pelatihan yang
menggambarkan penurunan ataupun peningkatan derajat stres. /asil uji reliabilitas
alat ukur derajat stres dengan menggunakan alpha !ronba!h adalah *,@+. /al ini
menunjukkan tingkat reliabilitas yang tinggi sehingga dapat diartikan bah0a alat
ukur dapat se!ara konsisten dan akurat dalam mengukur derajat stres dalam
menghadapi reaksi negatif dari teman sebaya mengenai penampilan fisik. ji
#aliditas dari alat ukur derajat stres dilakukan dengan content validitymelalui expert
judgement.
Selain itu, ada juga alat ukut AA1 $$ yang digunakan untuk melihat hasil
treatment dari A"T. Alat ukur AA1 ini diadaptasi dari Bond, et al ()*++ dan
kemudian dari setiap aitem disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dirasakan
oleh remaja thalasemia mayor yang mengalami reaksi negatif dari teman mengenai
penampilan fisik. Berdasarkan pengujian alat ukur yang dilakukan oleh Bond, et al
()*++ .
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
9/15
PEMBAHASAN
Berdasarkan data deskriptif terlihat bah0a terdapat peningkatan skor AA1.
Sebelum pelatihan, kedua subjek memiliki fleksibilitas psikologis yang rendah. /al
ini menunjukkan bah0a kedua subjek masih mengalami kesulitan dalam
menghadapi ejekan dari teman serta perasaan maupun pikiran yang timbul ketika
mendapatkan ejekan dari teman terhadap penampilan fisik.
Setelah pelatihan, kedua subjek memiliki fleksibilitas psikologis yang tinggi.
Dengan meningkatnya fleksibilitas psikologis pada kedua subjek tersebut, hal ini
dapat membantu subjek untuk menerima penampilan fisiknya yang berbeda dari
temanteman yang lain serta menerima ejekanejekan yang dikemukakan oleh
teman mengenai penampilan fisiknya, dapat mengelola pikiran dan perasaan
negatif yang dirasakan ketika mendapatkan ejekan dari teman terhadap penampilan
fisik, dan memiliki komitmen untuk melakukan hal yang ingin di!apai. /al ini
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh /ayes, et al (+@@@, yaitu bah0a
melalui A"T yang dapat meningkatkan psychological flexibilitymembuat
indi#idu memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan kejadian yang dihadapi
dengan kesadaran penuh dan untuk mempertahankan tingkah laku sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan.
Ketika subjek dapat menerima keadaan penampilan fisiknya yang berbeda
serta dapat menerima reaksi negatif dari teman mengenai penampilan fisiknya,
hal ini dapat mengubah !ara pandang atau penilaian (primary appraisal subjek
terhadap stressor, yaitu reaksi negatif dari teman mengenai penampilan fisik menjadi
suatu kondisi yang tidak terlalu membebankan. Stressor yang a0alnya dimaknakan
sebagai hal yang negatif menjadi netral.
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
10/15
/al tersebut seperti yang dikemukakan oleh ?aarus ' Colkman (+@96,
yaitu bah0a stres dapat mun!ul ketika penilaian seseorang terhadap suatu situasi
(primary appraisal dianggap sebagai hal yang mengan!am. ?aarus ' Colkman
(+@96 mengemukakan bah0a dari penilaian seseorang terhadap situasi dapat
berpengaruh terhadap perasaan dan perilakunya. leh karena kedua subjek
menganggap bah0a ejekan dari teman terhadap penampilan fisik pasti akan terus
terjadi dimanapun mereka berada, tetapi mereka sudah dapat menerimanya.
/al ini membuat kedua subjek tidak merasa teran!am dengan situasi tersebut.
/al tersebut yang kemudian membuat derajat stres kedua subjek berada pada kategori
rendah. Kedua subjek menyadari dan menerima ketika mendapatkan ejekan dari
teman terhadap penampilan fisik itu merupakan dinamika kehidupan yang tetap
perlu dijalankan.
/al ini menunjukkan kedua subjek men!apai pada sasaran mindfulnessdan
acceptance procesess,yaitu mengurangi penghindaran pengalaman (experiential
avoidance dengan !ara meningkatkan kesadaran (mindfulness dan penerimaan
terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta ejekan yang disampaikan teman
terhadap penampilan fisik. Dengan ter!apainya pada sasaran mindfulness dan
acceptance procesess,hal ini menumbuhkan fleksibilitas psikologis.
/asil penelitian ini didukung dengan pendapat "iarro!hi dan Bla!kledge
()**% yang mengatakan bah0a fleksibilitas psikologis yang tinggi dapat
membantu indi#idu untuk memisahkan diri dari penghindaran pengalaman dan
pemikiran yang tidak menyenangkan, bukan dengan menantang atau mengubah
pikiran dan emosi, tetapi dengan berperilaku dengan penuh kesadaran terhadap
pengalaman yang tidak menyenangkan. Dengan subjek memiliki fleksibilitas
psikologi yang tinggi, hal ini membuat subjek mengetahui dan memiliki !ara
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
11/15
untuk menghadapi stresor yang dihadapinya. Kedua subjek mengetahui bah0a
0alaupun mereka memiliki penampilan fisik yang berbeda, mereka dapat
menerima keadaannya fisiknya. Pada proses kedua, commitment and behavior
change processes yang bertujuan untuk menetapkan tujuan yang ingin di!apai
serta membangun komitmen membuat kedua subjek merasa bah0a mereka tetap
memiliki hal positif yang dapat digunakan untuk men!apai tujuan yang
diinginkannya.
Dengan perubahan penilaian subjek terhadap stresor dan kemampuan subjek
dalam menghadapi stresor, hal ini membuat subjek dapat mengarahkan
perhatiannya lebih besar pada tingkah laku yang adaptif dan konstruktif dalam
men!apai tujuan ke depan yang diinginkannya.
Di samping itu, perubahan penilaian subjek terhadap stresor juga terjadi
akibat adanya dukungan sosial dari orangtua dan temanteman. Kedua subjek merasa
bah0a ketika mereka mendapatkan ejekan dari teman terhadap penampilan fisik,
mereka tidak merasa sendiri dan tetap ada temanteman yang ada bersamasama
dengan mereka. Dukungan yang lebih dibutuhkan oleh kedua subjek ini terlihat
lebih pada emotional support dan companionship support.
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
12/15
KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
+. Pelatihan dengan prinsip Acceptance and Commitment Therapy dapat
menurunkan derajat stres dua remaja perempuan thalasemia dalam
menghadapi reaksi negatif dari teman terhadap penampilan fisik. Pada
subjek + dan ) terjadi perubahan kategori derajat stres dari tinggi menjadi
kategori rendah.). Pelatihan dengan prinsip Acceptance and Commitment Therapy dapat
meningkatkanfleksibilitas psikologis dua remaja perempuan thalasemia
dalam menghadapi reaksi negatif dari teman terhadap penampilan fisik.
Pada subjek + dan ) terjadi perubahan kategori dari rendah menjadi kategori
tinggi.
. Pelatihan dengan prinsip Acceptance and Commitment Therapy dapat
meningkatkan kesadaran dan penerimaan diri terhadap penampilan fisik dan
reaksi negatif dari teman sehingga lebih fleksibel dalam menghadapi dan
menjalani kondisinya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ago!hiya, De#endra. ()**).Every Trainers !andboo".?os Angeles2 Sage
Ameri!an Psy!hologi!al Asso!iation. ()**). A #eference for $rofessionals%
&eveloping
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
13/15
Adolescents. =ashington2 Ameri!an Psy!hologi!al Asso!iation
Ar!h, 4oanna ' "raske, &.>. ()**9. A!!eptan!e and "ommitment Therapy and
"ogniti#e
Beha#ioral Therapy for An-iety Diseoders2 Different Treatments, Similar
&e!hanismsE
Clinical $sychology% 'cience and $ractice vol () no. *, )%6)7@
Armstrong, A.B., &orrison, K.?., ' T0ohig, &.P. ()*+. A Preliminary
$n#estigation of
A!!eptan!e and "ommitment Therapy for Adoles!ent bsessi#e"ompulsi#e
Disorder.
+ournal of Cognitive $sychotherapy% An International uarterly vol , no.
Arnold, ?. 5ugene. (+@@*. Childhood 'tress.
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
14/15
-
7/26/2019 JURNAL 1 thalasemia
15/15