juklak dak slbm tahun 2014
TRANSCRIPT
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 1/176
iPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
DANA ALOKASI KHUSUS
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
TAHUN 2014
PETUNJUK PELAKSANAAN
DAK SLBM
PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
TAHUN 2014
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 2/176
ii PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 3/176
iiiPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Akses penduduk kepada prasarana dan sarana air limbah permukiman dan persampahan padadasarnya erat kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, sosial budaya
serta kemiskinan. Hasil berbagai pengamatan dan penelitian membuktikan bahwa semakin besar
akses penduduk kepada fasilitas sanitasi (air limbah permukiman, persampahan dan drainase)
serta pemahaman tentang hygiene, semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran
penyakit yang ditularkan melalui media air (waterborne diseases). Mengingat keterbatasan
kemampuan yang dimiliki pemerintah, baik pusat maupun daerah, diperlukan upaya-upaya
terobosan yang bersifat merubah paradigma dalam pengembangan sanitasi lingkungan.
Beberapa upaya pengembangan sanitasi lingkungan berskala komunitas, dapat dilakukan melalui
pendekatan berbasis masyarakat, hal ini ditujukan untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan,
melalui penekanan perubahan perilaku dan pola hidup masayarakat untuk dapat lebih bersih
dan sehat melalui keterlibatan masyarakat secara utuh sejak tahap perencanaan, pelaksanaan
pembangunan sampai dengan pengelolaan sarana untuk menciptakan lingkungan permukiman
yang sehat bagi masyarakat disekitarnya.
Dana Alokasi Khusus Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (DAK SLBM) merupakan salah satu
sub bidang dari DAK Bidang Infrastruktur, yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada
daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan
urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional khususnya untuk membiayai kebutuhan
masyarakat akan prasarana dan sarana Bidang Infrastruktur yang belum mencapai standar
tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.
DAK SLBM merupakan salah satu program pemerintah yang juga ditujukan untuk meningkatkan
akses sanitasi terkait pencapaian salah satu target MDG’s pada tahun 2015, yaitu menurunkan
sebesar 50% dari jumlah penduduk yang belum memiliki akses pada air minum dan sanitasi
dasar. Guna mencapai target tersebut, Pemerintah pusat bersama sama dengan Pemerintah
Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota melaksanakan DAK SLBM.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 4/176
iv PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Dalam pelaksanaannya, kegiatan DAK SLBM harus mengacu pada dokumen Petunjuk Umum,
Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis SLBM yang di keluarkan oleh Direktorat Jenderal
Cipta Karya (DJCK) dengan masukan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota. Buku Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM ini terdiri dari 3 bagian yaitu Petunjuk
Umum, Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis serta Lampiran mengenai Panduan Pengadaan
Barang dan jasa, sebagai acuan bagi para pelaksana di Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/
Kota dan masyarakat dalam menyelenggarakan Program DAK SLBM, dan merupakan revisi Buku
Petunjuk Pelaksanaan Program SLBM cetakan tahun 2011.
Selain merupakan media pembinaan pelaksanaan DAK Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat
(SLBM) oleh Kementerian PU, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga tingkat
masyarakat, kami harapkan Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM ini dapat menjadi pedoman bagi
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan pelaksana lapangan dalam berbagai
tahapan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, penilaian
kinerja, hingga tahap pemanfaatan.
Kami tetap membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan
DAK SLBM, untuk memberikan masukan serta saran dan kritisi atas Pedoman Revisi ini guna
mengoptimalkan hasil pembangunan sanitasi melalui kegiatan DAK SLBM ini.
Jakarta, Oktober 2013
Direktur Jenderal Cipta Karya
Ir. Imam S. Ernawi, MCM, M.ScNIP. 110025718
KATA PENGANTAR
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 5/176
vPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISIPENDAHULUAN
BAGIAN 1 KETENTUAN UMUM
1.1 TUJUAN PROGRAM DAK SLBM ............................................................... 1-1
1.2 RUANG LINGKUP DAK SLBM .................................................................. 1-1
1.3 KELUARAN PROGRAM DAK SLBM ............................................................ 1-21.4 KRITERIA LOKASI .............................................................................. 1-2
1.5 KRITERIA KEGIATAN ........................................................................... 1-2
1.6 ORGANISASI PENYELENGGARA DAK SLBM .................................................. 1-3
1.7 PENDANAAN .................................................................................... 1-4
1.7.1 Sumber Pendanaan ................................................................. 1-4
1.7.2 Alokasi Pendanaan ................................................................. 1-6
1.8 MONITORING DAN EVALUASI ................................................................. 1-6
1.9 PELAPORAN .................................................................................... 1-6
1.10 OPERASI DAN PEMELIHARAAN ............................................................... 1-7
BAGIAN 2 KETENTUAN PELAKSANAAN
2.1 TAHAP PERSIAPAN ............................................................................. 2-2
2.1.1 Sosialisasi ............................................................................ 2-2
2.1.2 Penyiapan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) .................................. 2-2
2.1.3 Pemilihan Lokasi .................................................................... 2-6
2.1.4 Pemicuan Masyarakat .............................................................. 2-8
2.1.5 Penetapan Lokasi ................................................................... 2-8
2.1.6 Pembentukan dan Penetapan KSM ............................................... 2-9
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 6/176
vi PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
DAFTAR ISI
2.2 TAHAP PERENCANAAN ........................................................................ 2-12
2.2.1 Persiapan Pelaksanaan Penyusunan RKM ........................................ 2-14
2.2.2 Pihak-pihak yang Menyusun RKM ................................................. 2-15
2.2.3 Waktu dan Tempat Pertemuan Penyusunan RKM .............................. 2-15
2.2.4 Dokumen RKM ....................................................................... 2-15
2.3 SUMBER PENDANAAN DAN TAHAP PENCAIRAN DANA ..................................... 2-16
2.3.1 Sumber Pendanaan ................................................................. 2-16
2.3.2 Mekanisme Pencairan Dana ....................................................... 2-172.3.3 Verikasi RKM ....................................................................... 2-17
2.3.4 Perjanjian Kerja KSM dengan SKPD .............................................. 2-18
2.4 PELAKSANAAN KEGIATAN KONSTRUKSI ..................................................... 2-18
2.4.1 Pengadaan Material ................................................................ 2-18
2.4.2 Pengadaan Barang dan Jasa ...................................................... 2-19
2.4.3 Pelaksanaan Konstruksi ............................................................ 2-192.5 PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN ............................................. 2-20
2.5.1 Serah Terima Aset Infrastruktur .................................................. 2-20
2.5.2 Tujuan Operasi dan Pemeliharaan ............................................... 2-21
2.5.3 Organisasi Pengelola Operasional dan Pemeliharaan ......................... 2-22
2.6 MONITORING DAN EVALUASI ................................................................. 2-25
2.7 PELAPORAN .................................................................................... 2-27
BAGIAN 3 KETENTUAN TEKNIS
3.1 KETENTUAN TEKNIS PEMILIHAN TEKNOLOGI .............................................. 3-1
3.1.1 Sarana Air Limbah Berbasis Masyarakat. ........................................ 3-1
3.1.2 Sarana Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat .............................. 3-9
3.2 KETENTUAN TEKNIS OPERASI DAN PEMELIHARAAN ....................................... 3-223.2.1 Operasi dan Pemeliharaan Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat ...... 3-22
3.2.2 Operasi dan Pemeliharaan Sarana Pengelolaan Sampah Pola 3R ............ 3-31
3.3 KETENTUAN TEKNIS DALAM SELEKSI LOKASI .............................................. 3-34
3.3.1 Seleksi Kampung .................................................................... 3-34
3.3.2 Klasikasi Kesejahteraan (Wealth Classication) .............................. 3-35
3.3.3 Rapid Participatory Assessment (RPA) ........................................... 3-36
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 7/176
viiPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
DAFTAR ISI
3.3.4 PRA (Participatory Rural Appraisal) .............................................. 3-36
3.3.5 Transect Walk (Kesiapan Teknis) ................................................. 3-38
3.3.6 Venn Diagram untuk mengakaji lembaga lokal yang ada. .................... 3-40
3.3.7 Problem Tree (Rencana Perbaikan Sanitasi) .................................... 3-42
3.4 IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MASYARAKAT ................................................... 3-44
3.4.1 Identikasi Kemampuan Masyarakat............................................. 3-44
3.4.2 Pemetaan Sanitasi Kampung oleh Masyarakat ................................. 3-45
3.4.3 Ladder-1 (Kesediaan Berkontribusi) ............................................. 3-473.4.4 Partisipasi dan kontribusi ......................................................... 3-49
3.5 FORMAT PENDANAAN ......................................................................... 3-56
3.6 PENILAIAN KINERJA ........................................................................... 3-66
3.7 KETENTUAN TEKNIS PELAPORAN ............................................................ 3-68
3.7.1 Form Data Umum, Kabupaten/Kota ............................................. 3-68
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 8/176
viii PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Komponen kegiatan DAK SLBM dan sumber pendanaan .......................... 1-5
Tabel 3.1 Perhitungan Dimensi Bak Sedimentasi ABR (Sumber Hasil Analisa
Konsultan) ............................................................................... 3-5
Tabel 3.2 Perhitungan Perbandingan Jumlah KK yang Dilayani dengan Dimensi
ABR serta Parameter Analisa (Sumber Hasil Analisa Konsultan) ................ 3-6
Tabel 3.3 Perbandingan antara Jumlah Pengguna dengan Jumlah Bilik Kamar Mandi,
WC dan Keran........................................................................... 3-8
Tabel 3.4 Kelebihan dan Kekurangan Pengomposan .......................................... 3-19
Tabel 3.5 Kriteria Perencanaan TPS 3R ......................................................... 3-20
Tabel 3.6 IIustrasi Perkiraan Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem MCK
untuk 250 Jiwa ......................................................................... 3-22
Tabel 3.7 Ilustrasi Perkiraan Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem Komunal
untuk 300 Jiwa ......................................................................... 3-27
Tabel 3.8 Jenis Informasi dan Alat RPA yang digunakan ...................................... 3-35
Tabel 3.9 Contoh Timeline ........................................................................ 3-37
Tabel 3.10 Pengalaman Membangun Prasarana* secara Gotong-Royong .................... 3-37
Tabel 3.11 CS3.1 Kondisi Drainase ................................................................ 3-39
Tabel 3.12 CS3.2 Toilet/Jamban .................................................................. 3-39
Tabel 3.13 CS3.3 Ketersediaan Air ................................................................ 3-40
Tabel 3.14 CS3.4 Ketersediaan Lahan ............................................................ 3-40
Tabel 3.15 Contoh Venn Diagram ................................................................. 3-41
Tabel 3.16 CS4.1 Ketersediaan Lembaga-Lembaga Setempat* ............................... 3-41
Tabel 3.17 CS5.1 Rencana Perbaikan Sanitasi* .................................................. 3-43
Tabel 3.18 Contoh Ladder – 1* ..................................................................... 3-48
Tabel 3.19 CS2.1 Kesediaan Masyarakat Untuk Mengeluarkan Biaya ......................... 3-48
DAFTAR TABEL
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 9/176
ixPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Sumber Pendanaan ....................................................... 1-4
Gambar 2.1 Contoh Bagan Organisasi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) .......... 2-12
Gambar 2.2 Bagan struktur organisasi KSM Pasca Konstruksi ............................. 2-23
Gambar 2.3 Mekanisme Monitoring Dan Evaluasi ........................................... 2-26
Gambar 2.4 Mekanisme Pelaporan ............................................................ 2-28
Gambar 3.1 Tipikal Bangunan Anaerobic Bafed Reactor (ABR) ......................... 3-3
Gambar 3.2 Tipikal Bangunan Anaerobic Upow Filter (AUF) ............................ 3-4
Gambar 3.3 Contoh Pewadahan ............................................................... 3-9
Gambar 3.4 Contoh Alat Pengumpul Sampah ............................................... 3-11
Gambar 3.5 Diagram Tahapan Proses Pengomposan ....................................... 3-13
Gambar 3.6 Dimensi Tumpukan Lajur Terbuka .............................................. 3-15
Gambar 3.7 Pengomposan Sistem cetak ..................................................... 3-16
Gambar 3.8 Pengomposan Open Bin .......................................................... 3-17
Gambar 3.9 Contoh Pengolahan Sampah .................................................... 3-19
Gambar 3.10 Contoh Hanggar TPS 3R .......................................................... 3-20
Gambar 3.11 Sistem pengolahan sampah dengan sampah tercampur .................... 3-32
Gambar 3.12 Sistem pengolahan sampah 3R ................................................. 3-32Gambar 3.13 Contoh Venn Diagram ............................................................ 3-41
Gambar 3.14 Contoh Rencana Perbaikan Sanitasi ........................................... 3-42
DAFTAR GAMBAR
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 10/176
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 11/176
xiPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
DAFTAR SINGKATAN
KPP : Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
KPA : Kuasa Pengguna Anggaran
KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat
KEPPRES : Keputusan Presiden
KEPMEN : Keputusan Menteri
KF : Kapasitas Fiskal
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
MDG’s : Milenium Development Goal’s
MPA : Method for Participatory Assesment/Metode Pengkajian
MCK : Mandi, Cuci dan Kakus
MONEV : Monitoring and Evaluasi
MOU : Memorandum of Understanding/Nota Kesepakatan Kerjasama
O & P : Operasi dan Pemeliharaan
PA : Pengguna Anggaran
Panitia Pengadaan : Tim Pelaksana pengadaan barang/jasa di KSM
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
PERPRES : Peraturan Presiden
PHAST : Participatory Hygiene and Sanitation Transformation
PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PLP : Penyehatan Lingkungan Permukiman
Pola 3R : Reduce, Reuse dan Recycle
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
RPA : Rapid Participatory Assesment/Survei Cepat Penilaian Peserta
Masyarakat, Survei Kajian Cepat yang Partisipatif RKM : Rencana Kegiatan Masyarakat
RUTRK : Rencana Umum Tata Ruang Kota
SK : Surat Keputusan
SATKER PPLP : Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
TPS : Tempat Pengolahan Sampah
UPT : Unit Pelaksana Teknis
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 12/176
xii PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 13/176
xiiiPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
PENDAHULUAN
Akses penduduk kepada prasarana dan sarana air limbah permukiman dan persampahan
pada dasarnya erat kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, sosial
budaya serta kemiskinan. Hasil berbagai pengamatan dan penelitian telah membuktikan bahwa
semakin besar akses penduduk kepada fasilitas prasarana dan sarana air limbah permukiman,
persampahan dan drainase serta pemahaman tentang hygiene, semakin kecil kemungkinan
terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media air (waterborne diseases).
Mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki pemerintah, baik pusat maupun daerah,
diperlukan upaya-upaya terobosan yang bersifat merubah paradigma dalam pengembangan
sanitasi lingkungan. Beberapa upaya bisa dilakukan terhadap pengembangan sanitasi lingkungan
berskala komunitas berbasis masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan.
Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana
Pemerintah lebih berperan sebagai regulator dan fasilitator terkait dengan tugas-tugasnya
dalam pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembangan sanitasi lingkungan. Dana Alokasi
Khusus Sanitasi (DAK SLBM) merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan
akses sanitasi, yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengantujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai
dengan prioritas nasional, khususnya, untuk membiayai kebutuhan prasarana dan sarana
Bidang Infrastruktur Masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong
percepatan pembangunan Daerah.
Besaran alokasi DAK SLBM, dan DAK SLBM tambahan (untuk kabupaten/kota dengan kriteria
khusus) masing-masing daerah ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteriaumum, kriteria khusus dan kriteria teknis. Kriteria umum dirumuskan berdasarkan kemampuan
keuangan daerah, yang dicerminkan dari penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) setelah dikurangi belanja pegawai negeri sipil daerah. Kriteria khusus dirumuskan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan otonomi khusus
dan karakteristik daerah. Kriteria teknis disusun berdasarkan kegiatan khusus yang dirumuskan
oleh kementerian/lembaga, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan PMK No
201-PMK07-2012 tentang pedoman umum dan alokasi DAK Tahun Anggaran 2013.
PENDAHULUAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 14/176
xiv PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
PENDAHULUAN
Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM dimaksudkan sebagai pedoman bagi Pemerintah Kabupaten/
Kota, dan pelaksana lapangan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi,
penilaian kinerja dan pemanfaatan. Pedoman ini merupakan media pembinaan pelaksanaan
DAK Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) oleh Kementerian PU dan Pemerintah
Provinsi. Pelaksana kegiatan DAK SLBM adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Dana Alokasi
Khusus yang selanjutnya disebut SKPD DAK, yaitu organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah
yang bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota yang menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai
dari Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur.
Tujuan disusunnya Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM ini, adalah:
1. Menjamin tertib pemanfaatan pelaksanaan dan pengelolaan Infrastruktur DAK SLBM yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota;
2. Menjamin terlaksananya koordinasi antara kementerian terkait, dinas teknis di Provinsi,
dan dinas teknis di kabupaten/kota, dalam: pelaksanaan, pengelolaan, pemantauan, dan
pembinaan teknis kegiatan yang dibiayai dengan DAK SLBM;
3. Meningkatkan efektitas dan esiensi pemanfaatan DAK SLBM, serta mensinergikan kegiatanyang dibiayai dengan DAK SLBM dengan kegiatan prioritas nasional; dan
4. Meningkatkan kinerja prasarana dan sarana bidang sanitasi, dan meningkatkan cakupan
pelayanan sanitasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Acuan normatif yang digunakan dalam pengaturan, pembinaan dan pengawasan kegiatan DAK
SLBM adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan perubahannya Perpres No. 70 Tahun 2012, tentang
Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum
6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 15/176
xvPETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP)
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP)
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2010, tanggal 1 November 2010,
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggara Prasarana
dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah SejenisSampah Rumah Tangga
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Alokasi
Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2013
15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 06/PMK.07/2012 Tentang Pelaksanaan
dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Dana Alokasi Khusus di Daerah
17. SEB Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri; Nomor 0239/M.
PPN/11/2008, SE 1722/MK/07/2008 dan 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008 perihal
Petunjuk Pelaksanaan, Pemantauan, Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana
Alokasi Khusus
Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM ini, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Ketentuan Umum
2. Ketentuan Pelaksanaan; dan
3. Ketentuan Teknis
PENDAHULUAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 16/176
xvi PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Gambar Sistematika Juklak DAK SLBM 2014
PENDAHULUAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 17/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
TAHUN 2014
BAGIAN I
KETENTUAN UMUMDAK SLBM
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 18/176
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 19/176
1-1
KETENTUAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
BAGIAN 1KETENTUAN UMUM
Ketentuan umum berisi, aturan-aturan atau ketentuan yang terkait dengan program DAK SLBM
yang meliputi:
• Tujuan Program DAK SLBM
• Ruang Lingkup Program DAK SLBM
• Keluaran Program DAK SLBM
• Kriteria Lokasi
• Kriteria Kegiatan
• Organisasi Penyelenggara
• Pendanaan
• Pelaporan
1.1 TUJUAN PROGRAM DAK SLBM
Tujuan program DAK SLBM adalah untuk meningkatkan cakupan dan keandalan pelayanan sanitasi,
terutama dalam pengelolaan air limbah dan persampahan secara komunal/terdesentralisasi
untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan memenuhi Standar Pelayanan Minimum
penyediaan sanitasi di kawasan rawan sanitasi, termasuk daerah tertinggal.
1.2 RUANG LINGKUP DAK SLBM
Ruang Lingkup dari Program DAK SLBM adalah:
1. Bidang Air Limbah: Terwujudnya stop buang air besar sembarangan (BABS), yang ditandai
dengan tersedianya akses terhadap sistem pengelolaan air limbah terpusat (off-site),
penyediaan akses dan peningkatan kualitas terhadap sistem pengelolaan air limbah
setempat (on-site) yang layak.
2. Bidang Persampahan: terwujudnya pengurangan volume sampah dari sumbernya melalui
peningkatan kinerja persampahan serta pengelolaan sampah dengan pola 3R (reduce,
reuse, and recycle).
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 20/176
1-2
KETENTUAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
1.3 KELUARAN PROGRAM DAK SLBM
Keluaran dari program DAK SLBM adalah terbangunnya sarana dan prasarana pengelolaan air
limbah komunal yang berbasis kepada masyarakat, peningkatan kinerja sistem pengelolaan air
limbah terpusat (off-site), terbangunnya fasilitas pengurangan sampah dengan pola 3R, serta
peningkatan kinerja sistem pengelolaan persampahan kota.
1.4 KRITERIA LOKASI
Pemilihan Lokasi yang tepat adalah kunci keberhasilan program ini. Secara umum diluar
ketentuan administratif dan teknis, lokasi terbaik adalah:
1. Kepadatan penduduk di atas 150 jiwa/ha (pemakai tetap)
2. Tersedia air bersih
3. Kawasan pemukiman padat, dan rawan sanitasi (mengacu kepada data BPS/ rekomendasi
Dinas Kesehatan) atau kawasan pasar dan pemukiman di sekitarnya (pemukiman atau pasar
yang legal sesuai dengan peruntukannya dalam RTRW Kabupaten/Kota)
4. Memiliki permasalahan sanitasi yang mendesak (sesuai data BPS/atau dokumen PPSP)
5. Tersedia lahan yang cukup; 50 m2 untuk 1 (satu) unit bangunan Instalasi Pengolah Air Limbah/
IPAL, 100 m2 untuk 1 (satu) MCK Plus, atau 200 m2 untuk infrastruktur 3R
6. Tersedia sumber listrik
7. Adanya saluran untuk menampung euen hasil pengolahan air limbah
1.5 KRITERIA KEGIATAN
Penentuan sarana dan prasarana yang akan dibangun melalui program DAK SLBM ditentukan
berdasarkan skala prioritas yang meliputi:
• Prioritas Pertama:
Penanganan air limbah rumah tangga dengan pilihan kegiatan sebagai berikut;
a. IPAL komunal dengan jaringan perpipaan berbasis masyarakat
b. Sambungan Rumah pada Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kawasan berbasis
masyarakat
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 21/176
1-3
KETENTUAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
c. Kombinasi IPAL komunal dengan MCK plus
d. MCK plus dengan pelayanan minimal 100 KK
e. Septick tank komunal 10 KK (khusus untuk wilayah Indonesia bagian timur dengan
kepadatan penduduk rendah)
• Prioritas Kedua:
Prioritas kedua dapat dilaksanakan melalui pengembangan fasilitas pengurangan sampah
berbasis masyarakat dengan pola 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), apabila:
a. Masyarakat di kawasan tersebut sudah menerapkan stop BABS
b. Masyarakat/KSM menyampaikan surat minat yang menyatakan mampu mengelola
infrastruktur 3R dan kepastian penjualan hasil produksi ke lapak/pabrik/instansi terkait
c. Surat pernyataan Kepala Dinas Kebersihan – Pertamanan untuk membeli hasil produksi
kompos TPST 3R
d. Fasilitas Pengurangan sampah pola 3R dengan pembangunan Infrastruktur TempatPengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R
1.6 ORGANISASI PENYELENGGARA DAK SLBM
Organisasi penyelenggara merupakan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan program DAK
SLBM baik di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota dan masyarakat penerima.
1. Tingkat Pusat
Untuk tingkat pusat, Menteri membentuk Tim Koordinasi Kementerian penyelenggaran DAK
SLBM, yang terdiri dari Sekjen, Inspektorat Jenderal dan Unit Kerja Eselon I terkait
2. Tingkat Provinsi
Untuk Tingkat Provinsi, Gubernur membentuk Tim Koordinasi Provinsi penyelenggara DAK
SLBM
3. Tingkat Kabupaten/Kota
Untuk Tingkat Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota membentuk Tim Koordinasi DAK
Infrastruktur Kabupaten/Kota
4. SKPD Pelaksana DAK SLBM di tingkat Kabupaten/Kota
5. Tingkat Kelurahan/Desa
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 22/176
1-4
KETENTUAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Di tingkat kelurahan/desa sebagai pelaksana kegiatan DAK SLBM, dibentuk KSM yang
merupakan perwakilan dari masyarakat di daerah pelaksana
6. Tenaga Fasilitator Lapangan bertugas melakukan pendampingan di lokasi
Secara sederhana, Tim Organisasi pelaksana program DAK SLBM, dari tingkat pemerintah pusat
sampai pada tingkat masyarakat adalah sebagai berikut:
Tingkatan Organisasi Penyelenggara
PusatDirektorat PPLP, Ditjen Cipta Karya
Kementerian PUProvinsi Satker PPLP Provinsi, Dinas terkait
Kabupaten/Kota SKPD Teknis
Masyarakat KSM
1.7 PENDANAAN1.7.1 Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan kegiatan berasal dari APBN dan APBD serta masyarakat. DAK SLBM, merupakan
Dana Hibah Bantuan Sosial. Dana Pemerintah Pusat dialokasikan untuk kegiatan persiapan dan
Monitoring Evaluasi, Pemerintah Kabupaten/Kota menyediakan pendamping dari APBD, dan
swadaya masyarakat untuk pendampingan dan pelaksanaan.
Gambar 1.1 Bagan Sumber Pendanaan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 23/176
1-5
KETENTUAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Tabel 1.1 Komponen kegiatan DAK SLBM dan sumber pendanaan
No. Komponen Kegiatan APBN DAK APBD Masyarakat
I Persiapan
• Workshop Regional
• Sosialisasi Kab/Kota
• Pelatihan TFL
V
V
V
II Seleksi Lokasi
• Longlist
• Shortlist
• Lokasi Terpilih
V
V
V
III Penugasan TFL untuk fasilitasiPenyiapan Masyarakat
• Pemicuan Masyarakat
• Pembentukan KSM
•
Pelatihan mandor, tukang,keuangan
V
V
V
IV Penugasan TFL untuk pendamp-ingan :
1. Penyusunan Rencana KerjaMasyarakat (RKM)
• Pemetaan topogra danpermasalahan sanitasi di
lokasi
• Penetapan lokasi IPAL dancalon pemanfaat
• Kesepakatan PilihanTeknologi
• DED + RAB
2. Dokumentasi dan legalisasi
RKM3. Dokumen kontrak
4. Pelaksanaan konstruksi
V
V
V
V
V
V
V
V Pelaksanaan konstruksi
• Material
• Upah pekerja
•
Lahan
V
V
V
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 24/176
1-6
KETENTUAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
No. Komponen Kegiatan APBN DAK APBD Masyarakat
VI Gaji dan operasional TFL: V
VII Operasional KSM V
VIII Operasional SKPD pelaksanaDAK
V
IX Pengoperasian & Pemelihara-an:
• Pelatihan OP
• Sosialisasi pengguna
• Biaya Operasional
V
V
V
X Monitoring & Evaluasi V V V
1.7.2 Alokasi Pendanaan
Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK dalam APBD.
Pelaksanaan DAK yang telah tercantum dalam APBD adalah tanggungjawab dari Pemerintah
Daerah.
1.8 MONITORING DAN EVALUASI
Berdasarkan Permen PU No.15 tahun 2010, indikator dalam monitoring dan evaluasi meliputi;
1. Kesesuaian dan pelaksanaan Rencana Kegiatan (RK) dengan arahan pemanfaatan DAK dan
kriteria program prioritas nasional;
2. Proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
3. Kesesuaian hasil pelaksanaan sik dengan kontrak/spesikasi teknis yang ditetapkan;
4. Pencapaian sasaran, dampak dan manfaat kegiatan yang dilaksanakan;
5. Efesiensi dan efektitas kegiatan;
6. Kepatuhan dan ketertiban pelaporan.
1.9 PELAPORAN
Kegiatan pelaporan dilakukan oleh:
1. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten/Kota
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi (CK PU)
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 25/176
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 26/176
1-8
KETENTUAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 27/176
BAGIAN II
KETENTUAN PELAKSANAANDAK SLBM
PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
TAHUN 2014
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 28/176
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 29/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-1
KETENTUAN PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan kegiatan DAK SLBM, dilakukan pengorganisasian pelaksanaan kegiatan
meliputi;
BAGIAN 2
KETENTUAN PELAKSANAAN
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 30/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-2
KETENTUAN PELAKSANAAN
Keterangan: Pelaporan berupa hardcopy dan elektronik melalui e-mon dilakukan untuk masing-
masing tahap (Tahap persiapan, Tahap seleksi lokasi, Tahap penyiapan masyarakat, Tahap
Pelaksanaan Fisik dan Tahap Operasi dan Pemeliharaan)
2.1 TAHAP PERSIAPAN
2.1.1 Sosialisasi
Sosialisasi DAK SLBM diselenggarakan kepada seluruh pemerintah Kabupaten/Kota pada
akhir tahun anggaran sebelumnya yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Sosialisasi dilaksanakan juga oleh SKPD teknis/ Pokja Sanitasi di tingkat Kabupaten/Kota, denganmengundang Camat/Lurah daerah rawan sanitasi. Sosialisasi ini bertujuan, agar Pemerintah
Kabupaten/Kota dapat memahami lingkup kegiatan, mengalokasikan Dana Pendamping Fisik
dan Operasional DAK SLBM serta gaji TFL.
2.1.2 Penyiapan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)
Tenaga Fasilitator Lapangan atau TFL, merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaanDAK SLBM. Oleh karena itu, keberadaannya perlu diatur agar personil yang menjadi TFL
merupakan orang yang tepat.
Adapun urutan prosedur perekrutan dan penugasan TFL adalah sebagai berikut:
1. Penyiapan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)
a. Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum mengirimkan surat,
kepada masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota agar dapat mengusulkan namacalon fasilitator dalam rangka pemilihan TFL sesuai kriteria, terdiri dari 1 (satu) orang
fasilitator teknis dan 1 (satu) orang fasilitator pemberdayaan masyarakat untuk 2 (dua)
lokasi rencana;
b. Bupati/Walikota menyampaikan nama calon TFL ke Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum untuk selanjutnya mengikuti pelatihan TFL;
c. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum menyelenggarakan
pelatihan TFL;d. Pemerintah Kabupaten/Kota wajib mengalokasikan dana APBD untuk gaji TFL minimal
sebesar UMR setempat orang per bulan selama 8 bulan ditambah dengan operasional
TFL sebesar minimal 1,5 juta per orang per bulan selama 8 bulan.
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 31/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-3
KETENTUAN PELAKSANAAN
2. Seleksi TFL
Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) terdiri dari TFL Teknis dan TFL Pemberdayaan yang
ditugaskan oleh Dinas penanggung jawab tersebut diseleksi sesuai dengan kriteria sebagaiberikut:
a. Pendidikan minimal D3/sederajat;
b. Diutamakan Penduduk asli/setempat atau mampu berkomunikasi dan menguasai bahasa
serta adat setempat;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Mengenal kondisi lingkungan calon lokasi;e. Memiliki cukup waktu untuk melaksanakan tugas TFL;
f. Tidak merangkap sebagai TFL di tempat lain, bukan anggota BKM/LKM, KSM dan calon
anggota legeslatif;
g. Memiliki pengetahuan/pengalaman dasar tentang air limbah dan persampahan.
3. Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)Tujuan diselenggarakan pelatihan adalah menyiapkan TFL, agar:
• Memberi bekal pengetahuan tentang program dan tahapan Sanitasi Lingkungan Berbasis
Masyarakat kepada fasilitator;
• Dapat membantu masyarakat dalam mengidentikasi masalah, merencanakan,
melaksanakan, memutuskan dan mengelola Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis
Masyarakat (SLBM);
• Memiliki pengetahuan dasar teknologi dan teknis disamping segi pemberdayaan
masyarakat;
• Mampu menyusun dan menghitung Volume Pekerjaan, RAB (Rencana Anggaran Biaya);
• Membimbing KSM dalam menyusun Kriteria Teknis Pemanfaatan DAK, dan RK (Rencana
Kegiatan) pembangunan sarana;
• Membimbing KSM menyusun jadwal pendanaan, baik yang berasal dari APBD, swasta,
masyarakat. Termasuk juga jadwal pasokan material dan tenaga mandor, dan lain-lain.• Melatih KSM agar mampu melakukan pembukuan keuangan;
• Mengevaluasi dan sinkronisasi terhadap perubahan yang mungkin ada, terkait
kesesuaiannya dengan prioritas Nasional.
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 32/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-4
KETENTUAN PELAKSANAAN
4. Tugas dan Tanggung Jawab TFL
Setiap TFL (Teknis & Pemberdayaan) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Tahap Seleksi Masyarakat:
• Mengadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan daftar
kampung dari dinas-dinas bersangkutan;
• Membantu menyiapkan daftar longlist kampung padat/kumuh/miskin sesuai form
dan membuat laporan kepada Kepala Dinas;
• Melakukan pengecekan lapangan sesuai persyaratan teknis minimal bersama TFL-
Pemberdayaan;• Mengisi form shortlist kampung berdasarkan hasil pengecekan lapangan dan minta
pengesahan dari Kepala Dinas;
• Mengundang stakeholder masyarakat (dalam shortlist) untuk menyelenggarakan
pertemuan/sosialisasi Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM);
• Mendampingi masyarakat dalam melakukan RPA (Rapid Participatory Appraisal
atau penilaian cepat secara partisipatif) di kampung yang mengirim undangan dan
memfasilitasi community self-selection stakeholders meeting atau pertemuan
masyarakat untuk seleksi sendiri bersama dengan tim TFL pendamping;
• Membuat Berita Acara seleksi kampung serta menyusun laporan berkala ke dinas
penanggung jawab kabupaten/kota.
b. Tahap Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
• Memfasilitasi pertemuan awal masyarakat;
• Mengkomunikasikan kepada Pimpinan Kegiatan/Dinas terkait tentang jadwal dan
agenda pertemuan untuk penyusunan RKM;
• Memfasilitasi pertemuan masyarakat (bersama dengan TFL-Pemberdayaan)
untuk penentuan calon penerima manfaat program, pemilihan sarana teknologi
sanitasi, membantu KSM dalam menyusun perencanaan teknis bangunan (DED),
pembentukan dan pengesahan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat), penyusunan
rencana kontribusi, dan kegiatan lain sampai tersusunnya RKM;
• Membantu masyarakat melakukan survey harga-harga material yang dibutuhkan;
harga satuan upah, RAB (Rencana Anggaran Biaya), RP (Rencana Pendanaan),
Rencana pengadaan, nalisasi pengadaan lahan sesuai jadwal pelaksanaan;
• Memfasilitasi Pembuatan dokumen RKM dan meminta pengesahan/legalisasi RKM
kepada semua stakeholder;
• Memfasilitasi pertemuan koordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk melaporkan
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 33/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-5
KETENTUAN PELAKSANAAN
perkembangan kegiatan Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM);
• Memfasilitasi Pembuatan Berita Acara kegiatan sesuai kebutuhan dan menyusun
laporan secara berkala ke dinas penanggung jawab di Kabupaten/Kota.
c. Tahap Konstruksi dan Capacity Building.
• Melakukan persiapan (survey dan pengukuran) dengan masyakarat untuk
pembangunan sarana;
• Menyelenggarakan pelatihan KSM, Mandor/pengawas dan Tukang sesuai
perencanaan;
•
Membantu KSM dalam melakukan supervise dan pengarahan pada saat konstruksi;• Meyakinkan bahwa semua rencana berjalan sesuai RKM, termasuk kontribusi dari
berbagai pihak, tenaga kerja, tukang, material dan gudang, alat-alat pengawasan
material, dan lainnya;
• Memfasilitasi pertemuan rutin masyarakat;
• Memberikan persetujuan terhadap semua pengeluaran dana KSM dan administrasi
keuangannya untuk pelaporan;
• Ikut memberikan persetujuan keluar-masuknya material sesuai kualitas yang
dipersyaratkan;
• Membantu penyusunan laporan keuangan dan ajuan pencairan dana sesuai
perkembangan sik;
• Melakukan pengawasan pekerjaan sik dan tenaga kerja;
• Membuat Berita Acara pengecekan nal teknis, kelembagaan, dan keuangan;
• Melaporkan seluruh perkembangan kegiatan dan kemajuan pekerjaan kepada Dinaspenanggung jawab di kabupaten/kota.
d. Tahap Evaluasi dan dukungan Operasional dan Pemeliharaan.
• Membantu SKPD dalam menyelenggarakan pelatihan bagi operator dan pengguna;
• Menyelenggarakan evaluasi kegiatan bersama dengan dinas-dinas terkait;
• Menyelenggarakan kegiatan evaluasi partisipatif bersama masyarakat;
• Membantu persiapan peresmian sarana;
• Melakukan pengawasan pekerjaan sik dan tenaga kerja, serta pendampingan
pada saat ujicoba pengoperasian prasarana;
• Membantu KSM dalam membuat Berita Acara kegiatan sesuai kebutuhan.
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 34/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-6
KETENTUAN PELAKSANAAN
2.1.3 Pemilihan Lokasi
Penetapan calon lokasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dilakukan melalui dua tahap seleksi:
1. Daftar panjang/longlist
Pemilihan Lokasi dimulai dengan penetapan calon lokasi penerima DAK SLBM oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam bentuk daftar-panjang (longlist) Kelurahan. Sumber data longlist
dapat diambil dari hasil SSK atau memorandum program bagi Kabupaten/Kota yang telah
ikut Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Bagi Kabupaten/Kota
yang belum mengikuti PPSP daftar longlist ditetapkan oleh SKPD pelaksana DAK.
Penetapan daftar-panjang (minimal 7 lokasi) didasarkan pada wilayah yang merupakanurutan prioritas pengembangan prasarana dan sarana air limbah, persampahan komunal
berbasis masyarakat. Oleh karena itu, perlu disusun pemetaan prasarana dan sarana sanitasi
lingkungan, sehingga penanganan sanitasi lingkungan akan lebih tepat sasaran dan skala
prioritasnya.
2. Daftar Pendek/Shortlist
Daftar Pendek merupakan data primer yang ditentukan berdasarkan hasil survei dan
identikasi daftar panjang (longlist) yang dilakukan oleh TFL dan dinas penanggung jawab
kegiatan DAK SLBM berdasarkan kriteria kelayakan maksimal.
Daftar pendek disusun sesuai dengan persyaratan teknis minimal yang ditetapkan dan
melalui pengecekan lapangan. Penentuan lokasi terpilih dilakukan dengan metode seleksi-
sendiri atau oleh perwakilan masyarakat dengan sistem kompetisi terbuka.
Pemilihan maksimal 3 (tiga) kampung yang masuk dalam Daftar Pendek (shortlist) yang
dilakukan oleh TFL (Pemda dan Masyarakat) dan disahkan oleh Kepala Dinas penanggungjawab, dengan ketentuan memiliki kriteria kelayakan sebagai berikut:
a. Kriteria Umum:
1) Lokasi yang berada di kawasan permukiman padat penduduk;
2) Lokasi yang rawan sanitasi;
3) Lingkungan masyarakat berpendapatan rendah.
b. Kriteria lokasi kegiatan pengelolaan air limbah skala kawasan:1) Kepadatan ≥150 jiwa/Ha (Wilayah Jawa & Bali);
2) Terdaftar dalam administrasi pemerintahan Kabupaten/Kota (legal/proseslegal)
dengan cakupan 50-100 KK/ RT/RW/Lingkungan/Kampung/Distrik;
3) Memiliki masalah sanitasi yang sama (tidak terpengaruh batas RT/RW);
4) Tersedianya lahan;
5) Luas min. 50 m2
(Simplifed Sewerage System (SSS) atau komunal) dan min. 100 m2
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 35/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-7
(untuk Community Sanitation Center (CSC) atau MCK plus);
6) Jarak dengan jalan poros ± 100 m;
7) Tersedia sumber air (PDAM, sumur gali, mata air), dan saluran untuk pembuangan
air limbah (saluran drainase/riol kota/sungai);
8) Bersedia untuk berkontribusi (in cash + in kind );
9) Tertarik untuk mengimplementasikan kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis
Masyarakat (SLBM).
c. Kriteria lokasi kegiatan pengelolaan persampahan skala kawasan:
1) Kriteria Fisik Lingkungan.a) Lahan TPST berada dalam batas administrasi yang sama dengan area pelayanan
pengelolaan sampah terpadu 3R berbasis masyarakat.
b) Berada didalam area yang memang direncanakan diperuntukkan sebagai
lokasi TPS Sampah atau Rencana pemanfaatan rendah untuk fasilitas umum/
taman.
c) Lahan yang diusulkan memang telah dimanfaatkan/difungsikan sebagai lokasi
TPS Sampah.
d) Status kepemilikan lahan milik pemerintah atau lainnya dengan surat
pernyataan bersedia digunakan untuk prasarana dan sarana pengelolaan
sampah terpadu 3R berbasis masyarakat.
e) Berdampak minimal terhadap tata guna lahan.
f) Ukuran lahan minimal 200 m2.
g) Permukaan air tanah di TPST >10 m.
h) Bebas banjir.
i) Berada di lahan datar.
j) Jalan keluar/masuk menuju dan dari TPST datar dengan kondisi baik dan lebar
jalan yang cukup untuk mobilisasi keluar/masuk motor/gerobak sampah.
k) Jarak lokasi ke permukiman lebih dari 200 m.
l) Terletak 500 m dari jalan poros.
m) Terdapat zona penyangga dan kegiatan operasionalnya tidak terlihat dari luar.
2) Kriteria Sosial Ekonomi.
a) Masalah sampah sudah mulai mengganggu masyarakat di kawasan dimaksud.
b) Cakupan pelayanan mendekati 600 KK.
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 36/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-8
c) Ada tokoh masyarakat yang disegani dan mempunyai wawasan lingkungan
yang kuat.
d) Penerimaan masyarakat untuk melaksanakan program 3R merupakankesadaran masyarakat secara spontan.
e) Masyarakat bersedia membayar retribusi pengolahan sampah.
f) Sudah memiliki kelompok aktif di masyarakat seperti PKK, Forum-forum
kepedulian terhadap lingkungan, karang taruna, remaja mesjid, klub jantung
sehat, club manula, pengelola kebersihan/sampah, dan lain-lain.
2.1.4 Pemicuan Masyarakat
Pemicuan masyarakat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi tentang perubahan perilaku pola
hidup bersih dan sehat. Pemicuan dapat melibatkan tenaga sanitarian, Puskesmas, PKK, dan
organisasi lainnya dengan sasaran utama masyarakat calon penerima manfaat dilokasi yang
terpilih di daftar pendek (shortlist).
2.1.5 Penetapan Lokasi
Penetapan lokasi dilaksanakan melalui tahap sosialisasi berdasarkan shortlist yang dilaksanakan
oleh SKPD Kabupaten/Kota pelaksana kegiatan DAK SLBM bersama dengan TFL. Sosialisasi ini
berupa penjelasan kegiatan DAK SLBM kepada perwakilan dari masing-masing stakeholder
lokasi terdiri dari 3-5 orang. Bagi lokasi shortlist yang berminat dapat mengikuti tahap seleksi
lokasi, dengan tahapan sebagai berikut:
1. Menyampaikan surat minat dari stakeholder kepada TFL dan dinas penanggung jawab
kegiatan untuk dilakukan survai cepat partisipatif (Rapid Paticipatory Assessment/RPA).
2. Bersama dengan TFL melakukan survei cepat partisipatif (RPA). RPA merupakan metode
pemetaan kondisi sanitasi masyarakat, masalah yang mereka hadapi serta kebutuhan untuk
memecahkan masalah sanitasi secara cepat dan dilakukan secara partisipatif/bersama
masyarakat.
3. Masyarakat, TFL dan SKPD bersama-sama melakukan perhitungan hasil skoring RPA tiap
lokasi secara terbuka seperti Tabel Konsolidasi Skor RPA (terlampir).4. Setelah terpilihnya lokasi yang disepakati bersama, disusun materi berita acara seleksi lokasi
terkait tenggat waktu tertentu untuk konrmasi lahan dan sebagainya kepada pemenang
ke-1. Bila pemenang ke-1 mengundurkan diri, dapat digantikan oleh pemenang berikutnya.
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 37/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-9
2.16. Pembentukan dan Penetapan KSM
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah kumpulan orang atau masyarakat yang menyatukan
diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya kepentingan dan kebutuhan yangsama, sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai. KSM
merupakan wakil masyarakat calon penerima manfaat program DAK SLBM. KSM dibentuk
melalui musyawarah masyarakat dengan bentuk dan susunan pengurus ditetapkan melalui
Surat Keputusan (SK) Kelurahan. Untuk lokasi pemberdayaan masyarakat yang belum ada KSM
yang terbentuk (seperti KSM pengelola PAMSIMAS, PNPM Mandiri, atau program pemberdayaan
sejenis lainnya), maka perlu dibentuk KSM baru. Namun untuk lokasi pemberdayaan yang telah
mempunyai KSM, maka pemberdayaan dapat dilakukan terhadap KSM yang telah ada.Secara umum tugas KSM adalah mensosialisasikan, merencanakan, melaksanakan, mengawasi/
memonitor, supervisi, mengelola kegiatan pembangunan, serta mengelola sarana SLBM yang
telah dibangun nantinya. Pada tahap awal kegiatan KSM membentuk tim swakelola yang
terdiri dari: tim perencana, tim pelaksana, tim pengawas, tim pengelola dan panitia/pejabat
pengadaan.
Contoh Susunan dan Tugas pengurus KSM sebagai berikut (dapat disederhanakan/dirangkap
sesuai kebutuhan) :
1. Ketua
• Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan.
• Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah di bentuk dan kegiatan rapat-rapat.
2. Sekretaris
• Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha dan dokumentasi.
• Melaksanakan surat-menyurat.
• Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap.
• Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan.
• Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat.
3. Bendahara
•
Menerima dan menyimpan uang.• Mengeluarkan/membayar tagihan sesuai dengan progres sik.
• Melakukan pengelolaan administrasi keuangan.
• Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat berupa uang.
• Menyusun realisasi pembukuan serta laporan pertanggungjawaban keuangan pada:
1) Tahap Konstruksi.
•
Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel dipapan
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 38/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-10
pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh
masyarakat.
• Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana sesuai format yangditentukan untuk kemudian diserahkan kepada PPK sanitasi.
2) Pasca Konstruksi (Tahap Operasi dan Pemeliharaan).
Laporan mingguan dan laporan bulanan yang diumumkan (ditempel dipapan
pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh
masyarakat.
4. Seksi Perencanaan Seksi Perencanaan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam menyusun DED,
membuat gambar rencana kerja dan/atau spesikasi teknis. Tim perencana terdiri dari seksi
perencanaan, seksi konstribusi dan seksi tenaga kerja. Secara rinci tugas tim perencana
adalah:
a. Mensosialisakan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat;
b. Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang akan dibangun, sesuai
dengan pilihan, kemampuan masyarakat serta kondisi lingkungan;
c. Dengan di fasilitasi TFL menyusun analisa teknis, membuat DED lengkap dengan
potongan, RAB dan menyusun analisa structural, elektrikal, arsitektural sesuai dengan
teknologi sanitasi yangdipilih masyarakat;
d. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi;
e. Melakukan inventarisasi tenaga kerja;
f. Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat.
5. Seksi Pelaksanaan
Seksi Pelaksanaan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan yang direncanakan, membuat gambar pelaksanaan serta membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan. Secara rinci tugas tim pelaksana adalah:
a. Melakukan rekrutmen tenaga kerja;
b. Mengatur tenaga kerja di lapangan;c. Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
d. Menerima dan menyetujui material/barang masuk;
e. Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama pembangunan;
f. Membuat laporan tentang keadaan material;
g. Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan konstruksi;
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 39/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-11
h. Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan;
i. Membuat As built drawing setelah pekerjaan konstruksi selesai.
6. Seksi Pengawasan
Tim Pengawasan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik sik maupun administrasi pekerjaan swakelola.
Secara rinci tugas tim pengawas adalah:
a. Pengawasan kepada pekerja dengan di fasilitasi oleh TFL;
b. Bertangung jawab terhadap pengawasan administrasi, teknis dan keuangan;
c. Di fasilitasi oleh TFL bertanggung jawab/menilai atas kualitas dan progres pekerjaansik;
d. Menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan dan/atau ditindaklanjuti ke PPK.
7. Panitia/Pejabat Pengadaan
Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 (dan perubahannya sesuai Perpres No 70 Tahun 2012
tentang mekanisme pengadaan barang dan jasa), Panitia/Pejabat Pengadaan diangkat
oleh penanggungjawab kelompok masyarakat (KSM) untuk melakukan pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola dan Panitia/Pejabat Pengadaan
diperbolehkan bukan PNS.
a. Bertangung jawab dalam melaksanakan survey harga pasar material setempat;
b. Mengundang supplier (peyedia barang) untuk mendapatkan harga terendah;
c. Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang atau pekerjaan konstruksi.
8. Seksi Operasi & Pemeliharaana. Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi yang telah dibangun;
b. Mengumpulkan iuran warga;
c. Melestarikan sarana sanitasi yang telah dibangun;
d. Bekerjasama dengan tim perencana bila ada pengembangan sarana sanitasi.
Catatan:
• Susunan dan Tugas pengurus KSM sebagai berikut (dapat disederhanakan/dirangkap sesuaikebutuhan).
• Mekanisme kerja KSM tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/
ART) yang disepakati oleh pengurus KSM dan seluruh calon pengguna/penerima manfaat.
• Status pembentukan KSM disahkan dengan Surat Keputusan (SK) Lurah setempat. Untuk
daerah tertentu, pembentukan KSM ini dapat ditambahkan legalitas notaris untuk
kepentingan pembukaan rekening masyarakat
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 40/176
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 41/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-13
seksi pengawasan, seksi Operasi dan Pemeliharaan serta tim pengadaaan), dengan dilengkapi
Surat Keputusan (SK) pembentukan KSM maupun pembentukan tim pendukung;
3. Anggaran Dasar & Rumah Tangga (AD/ART) KSM;4. Surat ketersediaan Lahan dan atau persetujuan warga misal : surat hibah, surat hak guna
dari dinas/lembaga yang ada didaerah;
5. Dokumen dan berita acara seleksi kampung, disertai dengan dokumen pendukung dan tabel
konsolidasi skor RPA;
6. Penentuan Calon Pengguna;
7. Pemilihan Teknologi Sanitasi;8. DED dan RAB lengkap disertai dengan kurva S;
9. Rekening bank bersama (di tanda tangani oleh ketua KSM, TFL dan PPK Sanitasi Kabupaten/
Kota);
10. Sumber Pendanaan serta Mekanisme Pencairan Dana dari pemerintah;
11. Pengelolaan Keuangan DAK SLBM (Administrasi pembukuan danaDAK SLBM, Mekanisme
pembelanjaan, dan Laporan keuangan);
12. Rencana Kerja
a. Rencana pembangunan infrastruktur
b. Rencana pendampingan
c. Rencana pelatihan mandor, tukang, operator, dan pengguna
d. Rencana pembiayaan operasi dan pemeliharaan oleh masyarakat pengguna
13. Surat Perjanjian Kerja Sama Antara SATKER/PPK Sanitasi kabupaten/Kota dengan KSM,
tentang pemanfaatan DAK SLBM;
14.
Jaminan dari masyarakat pengguna terhadap kesediaan dalam mengoperasikan dan
memelihara sarana dan prasarana DAK SLBM;
Tujuan RKM adalah:
1. Mengumpulkan informasi sanitasi secara kuantitatif dan kualitatif diantaranya jumlah
rumah/KK yang memiliki dan/atau tidak memiliki fasiltas MCK pribadi, kepemilikan maupunkondisi septictank, tempat pembuangan limbah domestik); tempat pembuangan sampah,
dan kebersihan lingkungan sekitarnya;
2. Mengumpulkan informasi tentang kondisi kesehatan dan angka penyakit terkait dengan
waterborn deseases (diare, kulit, kolera);
3. Mengidentikasi indikator dan/atau mekanisme dalam hal keberlanjutan oprasional dan
pemeliharaan prasarana dan sarana DAK SLBM melalui proses partisipasi masyarakat.
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 42/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-14
Indikator berupa pengurasan bak mandi, pengambilan lumpur di manhole, kesediaan alat,
pembersihan lantai, manfaat dan nilai guna iuran yang dirasakan oleh masyarakat dalam
kegiatan operasional dan pemeliharaan prasarana DAK SLBM, keinginan masyarakat untukmengunakan prasaran DAK SLBM, dan lain–lain;
4. Mengidentikasi informasi tentang kesetaraan akses (laki-laki/perempuan, anak-anak,
manula/tuna daksa) pada pelayanan yang ada, partisipasi dalam pengambilan keputusan,
kebutuhan dan kepuasan pengguna, kualitas pelayanan dan pengelolaan oleh masyarakat;
5. Mengidentikasi kebutuhan pelatihan mandor, tukang, operator, pengguna, dan kewirausahaan
untuk mengembangkan kemampuan agar pelayanan dapat berkesinambungan;
6. Mengidentikasi kebutuhan dan rencana masyarakat untuk memecahkan masalah sanitasi.
2.2.1 Persiapan Pelaksanaan Penyusunan RKM
Persiapan Tim TFL (Teknis dan Pemberdayaan/Sosial) dalam pembagian tugas:
• Siapa berperan sebagai apa dan kapan.
• Penyiapan logistik, materi dan alat-alat untuk RKM.
• Kontak person di masyarakat.
• Menentukan waktu dan tempat.
• Melaksanakan pertemuan sesuai jadwal dan kesepakatan.
• Komunikasi dan koordinasi dengan semua stakeholders.
Tahapan Penyusunan RKM:
1. Klasikasi Kesejahteraan, yaitu mengklasikasi jumlah penduduk kampung ke dalam
kategori tingkat kesejahteraan (kaya, menengah, miskin) dan manula/tuna daksa menurut
kriteria khusus dan istilah setempat;
2. Pemetaan Sanitasi Kampung oleh Masyarakat, yaitu mempelajari keadaan masyarakat
menyangkut sarana air bersih dan sanitasi;
3. Transect Walk, yaitu mempelajari akses masyarakat terhadap sarana sanitasi yang ada;
4. Partisipasi dan Kontribusi, yaitu menilai dan menganalisa kesetaraan dan transparansipengguna saat dan pasca pembangunan sarana (pembangunan, operasional dan
pemeliharaan);
5. Siapa Melakukan Apa, yaitu mengetahui peranan laki-laki dan perempuan pada tahap
perencanaan, pembangunan, oparasional dan pemeliharaan sarana;
6. Pembagian Kerja berdasarkan Peran Gender dan kelompok rentan sanitasi, yaitu menilai
dan menganalisa pembagian kerja, jenis pekerjaan, dan pekerjaan yang dibayar atau tidak.
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 43/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-15
2.2.2 Pihak-pihak yang Menyusun RKM
Para pihak yang terlibat dalam penyusunan RKM, terdiri dari masyarakat yang berdomisili di
kampung yang bersangkutan, baik perempuan atau laki-laki, tokoh formal maupun informal.
2.2.3 Waktu dan Tempat Pertemuan Penyusunan RKM
Penyusunan RKM ini dapat diselesaikan maksimal 3 bulan, sebaiknya di laksanakan 2-3 jam
dalam satu hari, Keterwakilan perempuan dalam kegiatan ini, perlu mendapat perhatian khusus
karena pemanfaat utama dari sarana sanitasi adalah perempuan. Dalam menetapkan tempat
pertemuan, yang perlu diperhatikan adalah tempat tersebut cukup luas, bersifat netral, dan
mudah diakses oleh masyarakat.
2.2.4 Dokumen RKM
Dokumen RKM, merupakan dokumen resmi perencanaan DAK SLBM yang disusun oleh KSM dan
difasilitasi oleh TFL., diusulkan dan disahkan dalam forum musyawarah di lokasi pelaksanaan,
yang merupakan salah satu syarat untuk pencairan dana tahap awal. Dokumen RKM harus
disetujui oleh SKPD (unsur pemerintah daerah terkait), Dokumen tersebut berisi tentang:
1. Prol lokasi;
2. Organisasi KSM, Struktur KSM serta tim pendukung (seksi perencanaan, seksi pelaksanaan,
seksi pengawasan, seksi Operasi dan Pemeliharaan serta tim pengadaaan), dengan dilengkapi
Surat Keputusan (SK) pembentukan KSM maupun pembentukan tim pendukung;
3. Anggaran Dasar & Rumah Tangga (AD/ART) KSM;
4. Surat ketersediaan Lahan dan atau persetujuan warga misal: surat hibah, surat hak guna
dari dinas/lembaga yang ada didaerah;
5. Dokumen dan berita acara seleksi kampung, disertai dengan dokumen pendukung dan tabel
konsolidasi skor RPA;
6. Penentuan Calon Pengguna;
7. Pemilihan Teknologi Sanitasi;
8. DED dan RAB lengkap disertai dengan kurva S;
9. Rekening bank bersama di tanda tangani oleh ketua KSM, bendahara KSM dan satu orangpenerima manfaat yang ditunjuk melalui rembug warga;
10. Sumber Pendanaan serta Mekanisme Pencairan Dana dari pemerintah;
11. Pengelolaan Keuangan DAK SLBM (Administrasi pembukuan dana DAK SLBM, Mekanisme
pembelanjaan, dan Laporan keuangan);
12. Rencana Kerja;
a. Rencana pembangunan infrastruktur.
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 44/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-16
b. Rencana pendampingan.
c. Rencana pelatihan mandor, tukang, operator, dan pengguna.
d. Rencana pembiayaan operasi dan pemeliharaan oleh masyarakat pengguna.
13. Jaminan dari masyarakat pengguna terhadap kesediaan dalam mengoperasikan dan
memelihara sarana dan prasarana DAK SLBM.
2.3 SUMBER PENDANAAN DAN TAHAP PENCAIRAN DANA
2.3.1 Sumber Pendanaan
1. Dana APBN
Dana APBN sebagai dana pendukung DAK SLBM, dialokasikan melalui Satker Pengembangan
Penyehatan Lingkungan Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum digunakan untuk
sosialisasi, pelatihan TFL, pelaporan serta monitoring evaluasi.
2. Dana DAK dan APBD
a. Dana DAK SLBM hanya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan konstruksi sik di
lokasi.
b. Dana pendamping wajib dialokasikan minimal sebesar 10 % untuk DAK SLBM Reguler
dan 0-3 % untuk DAK SLBM Tambahan.
c. Dana APBD diluar pendamping dialokasikan minimal 5% dari pagu DAK SLBM sebagai
dana operasional yang digunakan untuk:
•
Gaji Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan operasional TFL minimal diatas UMRsetempat ditambah Rp. 1.500.000/bulan dialokasikan selama 8 bulan
• BOP SKPD untuk mengelola kegiatan DAK SLBM
• BOP KSM untuk Sosialisasi, pelatihan, perencanaan, pelaksanaan
• Pendampingan sik DAK SLBM
Dana pendamping harus dialokasikan pada saat penyusunan anggaran di tahun sebelumnya
(N-1) yang besarannya minimal sama dengan alokasi tahun sebelumnya.
3. Dana Masyarakat
a. Dana masyarakat (in-cash dan/atau in-kind ) dikumpulkan berdasarkan kesepakatan
hasil musyawarah dan kesepakatan masyarakat calon pengguna/penerima manfaat
program.
b. Pengumpulan dana masyarakat dilakukan oleh KSM.
c. Dana dari masyarakat dalam bentuk tunai dimasukkan ke rekening bersama atas nama
KETENTUAN PELAKSANAAN
3 (ti ) it k t KSM b d h KSM d 1 ( t ) kil d i P i
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 45/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-17
3 (tiga) orang yaitu: ketua KSM, bendahara KSM dan 1 (satu) orang wakil dari Penerima
manfaat yang terpilih melalui rebug warga.
4. Dana Swasta/Donor (apabila ada)
a. Dana swasta/donor adalah dalam bentuk hibah sebagai bentuk kontribusi swasta dalam
kegiatan perbaikan sanitasi masyarakat;
b. Pencairan dana dilakukan sesuai peraturan yang berlaku di masing-masing perusahaan/
lembaga atau institusi yang bersangkutan setelah ada rencana kerja masyarakat/RKM;
c. Dana dari Swasta/Donor diwujudkan dalam bentuk tunai yang ditransfer langsung ke
rekening bersama.
5. Dana LSM (bila ada)
Dukungan dari LSM biasanya berbentuk keahlian (expertise) sebagai bentuk kontribusi
mereka terhadap kegiatan perbaikan sanitasi masyarakat.
2.3.2 Mekanisme Pencairan Dana
Mekanisme pencairan dana sesuai dengan mekanisme pencairan Dana Hibah Bantuan Sosial.Penyaluran dana kepada KSM dilakukan secara bertahap:
1. Diberikan 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan dana, apabila KSM telah menyelesaikan
dokumen RKM;
2. Diberikan 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana apabila pekerjaan sik telah
mencapai 30% (tiga puluh persen); dan
3. Diberikan 30% (tiga puluh persen), dari keseluruhan dana, apabila pekerjaan sik telahmencapai 60% (enam puluh persen).
Mekanisme pencairan Dana harus sesuai dengan Perpres No 54 Tahun 2010 (dan perubahannya
sesuai Perpres No 70 Tahun 2012 tentang mekanisme pengadaan barang dan jasa dengan metoda
penunjukan langsung kepada masyarakat).
2.3.3 Verifkasi RKM
KSM mengusulkan Dokumen RKM kepada SKPD untuk disetujui dan disahkan oleh SKPD,
selanjutnya menjadi Dokumen Kelengkapan Kontrak.
KETENTUAN PELAKSANAAN
2 3 4 Perjanjian Kerja KSM dengan SKPD
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 46/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-18
2.3.4 Perjanjian Kerja KSM dengan SKPD
Perjanjian kerja (kontrak) ditanda tangani oleh PPK (Pejabat Pembuat Komitmen dari SKPD
kabupaten/kota sebagai Penanggung Jawab Anggaran, dengan Ketua KSM (lihat contohPerjanjian kerja (Kontrak) pada ketentuan teknis). Perjanjian kerja ini dapat diadakan, setelah
KSM menunjukkan persiapan kegiatan berupa RKM yang sudah di verikasi dan dilengkapi dengan
DED dan RAB.
Contoh standard dari Perjanjian kerja (kontrak) tersebut, dapat dilihat pada lampiran (lihat
contoh Perjanjian kerja (Kontrak) pada ketentuan teknis):
1. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK), yang memuat: (i). Denisi, (ii). Pembayaran Uang
Muka, (iii) Waktu penyelesaian pekerjaan, (iv). Perpanjangan waktu penyelesaian.
2. Syarat Syarat Khusus Kontrak (SSKK) yang memuat: (i). Alamat Korespondensi para Pihak,
(ii). Nomor rekening atas nama 3 (tiga) orang yaitu: ketua KSM, wakil Dinas Penanggung
Jawab Pemerintah Kabupaten/Kota dan fasilitator (khusus untuk dana Bansos swakelola),
(iii) Tanggal berlaku kontrak, (iv). Waktu penyelesaian, (v). Jadual pelaporan, (vi). Sumber
dana, (vii). Termijn pembayaran, (viii). Batas waktu penerbitan SPP (Surat Perintah
Pembayaran) oleh PPK.3. Dokumen RKM (Rencana Kerja Masyarakat) yang telah disetujui.
4. Rencana Pembayaran:
a. Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan akan dilakukan secara harian atau
mingguan berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borong.
b. Pembayaran gaji tenaga terampil (apabila diperlukan) dilakukan berdasarkan kontrak
dengan tenaga terampil tersebut, atau tanda bukti pembayaran.
c. Pembayaran bahan dan/atau peralatan/suku cadang.
5. Rencana Penyerahan Hasil Pekerjaan:
Setelah pelaksanaan pekerjaan DAK SLBM ini selesai 100% (sasaran akhir pekerjaan telah
tercapai), Penanggung Jawab KSM menyerahkan pekerjaan kepada PPK – SKPD.
(Contoh berita acara serah terima pekerjaan dapat dilihat pada Ketentuan Teknis)
2.4 PELAKSANAAN KEGIATAN KONSTRUKSI
2.4.1 Pengadaan Material
Pengadaan material untuk keperluan kegiatan DAK SANITASI diutamakan dengan memberdayakan
masyarakat setempat baik secara perorangan maupun secara kelompok. Apabila masyarakat
dilokasi tersebut tidak mampu menyediakan material yang dibutuhkan, maka KSM dapat
KETENTUAN PELAKSANAAN
menunjuk/memilih pemasok dari luar lokasi dengan melalui survey harga yang terendah
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 47/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-19
menunjuk/memilih pemasok dari luar lokasi dengan melalui survey harga yang terendah.
Pelaksanaan Kegiatan Dengan Subkontraktor/Pemasok Pekerjaan yang dapat dikerjakan secara
subkontrak melalui pihak ketiga adalah pekerjaan yang dianggap tidak mampu dikerjakanoleh masyarakat karena memerlukan keahlian khusus (misalnya pembuatan campuran beton
mutu tinggi atau pabrikasi) atau pembelian barang (pabrikan) yang membutuhkan ketrampilan
tertentu.
2.4.2 Pengadaan Barang dan Jasa
Mekanisme pengadaan barang dan jasa mengacu pada Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010,
serta perubahannya Peraturan Presiden 70 tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa,
pasal 55. Tanda bukti pembelian terdiri atas bukti pembelian, kuitansi, Surat Perintah Kerja
(SPK), dan surat perjanjian sebagai berikut:
1. Bukti Pembelian yang dimaksud, digunakan untuk pengadaan barang atau jasa yang nilainya
sampai dengan Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
2. Kuitansi, digunakan untuk pengadaan barang dan jasa yang nilainya Rp. 10.000.000,00 s/d
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).3. Surat Perintah kerja (SPK) digunakan untuk pengadaan barang atau pekerjaan konstruksi
atau jasa lainnya dengan nilai Rp. 50.000.000,00 s/d Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
4. Surat Perjanjian digunakan untuk pengadaan barang atau pekerjaan konstruksi atau jasa
lainnya dengan nilai diatas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Untuk pengadaan barang, KSM harus membentuk panitia pengadaan yang diangkat oleh ketua
KSM untuk melakukan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola.
Panitia pengadaan berjumlah 3 orang (masyarakat pemanfaat) terdiri dari ketua, sekretaris dan
anggota, yang dipilih melalui rembug warga. Panitia Pengadaan terdiri dari satu orang anggota
KSM dan 2 (dua) orang dari masyarakat setempat.
2.4.3 Pelaksanaan Konstruksi
Pelaksanaan Konstruksi secara garis besar adalah:
1. Penjelasan teknis konstruksi dilakukan oleh SKPD, kepada pelaksana pembangunan, tukang,
mandor dan masyarakat pengguna;
2. Pekerjaan konstruksi dilakukan oleh tukang dan atau masyarakat yang dipekerjakan oleh
KSM, didampingi oleh TFL, dengan tahapan sebagai berikut;
• Rembug warga: KSM melakukan pemaparan terhadap rencana pelaksanaan
KETENTUAN PELAKSANAAN
pembangunan penjelasan RKM jadwal pelaksana pekerjaan kontrak sumber-sumber
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 48/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-20
pembangunan, penjelasan RKM, jadwal pelaksana pekerjaan, kontrak, sumber sumber
pembiayaan lainnya, rekruitmen dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, mekanisme
pembayaran, penjelasan gambar desain dan jalur perpipaan, titik lokasi IPAL terpilih,
menyepakati rencana operasi dan pemeliharaan, pembentukan lembaga pengelola,
jadwal evaluasi pekerjaan.
• Survey dan pemetaan ulang: survey dilakukan untuk mendapatkan jumlah pemanfaat
sesuai dengan RKM dan rencana pengembangannya. Pemetaan ulang dilakukan untuk
mengukur jalur pipa rencana, keberadaan utilitas, pemasangan patok (benchmark),
lokasi bak kontrol.
• Pembersihan dan penyiapan lahan IPAL/MCK plus.• Penyiapan peralatan K3, sign board , turap pengaman galian.
• Penyiapan direksi Kit, gudang, area kerja (misal untuk pembuatan precast bak kontrol).
• Pengadaan dan pembelian barang oleh panitia pengadaan.
• Pembagian grup dan area kerja.
• Pelaksanaan pekerjaan.
• Monitoring dan evaluasi.Pelaksanaan untuk pekerjaan yang dikerjakan sendiri oleh tim pelaksana KSM adalah:
• Sekurang-kurangnya terdapat Satu Kepala Pelaksana
Kepala Pelaksana mewakili Ketua KSM dalam memberikan arahan serta mengawasi
jalannya pelaksanaan di lapangan, baik dari segi teknik maupun administrasi kegiatan,
dan sebagai penghubung dengan pihak luar sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Kepala Pelaksana adalah Ketua Unit Teknis KSM atau anggota KSM lain yang mampu
untuk mengemban tugas tersebut.
• Satu orang Mandor.
Mandor adalah orang yang menguasai pekerjaan lapangan sesuai dengan jenis
pekerjaannya, dan berfungsi membantu Kepala Pelaksana dalam menangani satu
maçam pekerjaan atau lebih. Mandor sebaiknya adalah anggota Unit Kerja Teknis atau
orang lain yang terampil/menguasai jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2.5 PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
2.5.1 Serah Terima Aset Infrastruktur
Setelah pembangunan prasarana/sarana sanitasi diselesaikan, maka tahapan selanjutnya adalah
tahapan serah terima prasarana/sarana sanitasi yang sudah di bangun. Beberapa kegiatan pokok
KETENTUAN PELAKSANAAN
yang harus dilakukan dalam proses penyerahan sarana sanitasi adalah sebagai berikut:
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 49/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-21
yang harus dilakukan dalam proses penyerahan sarana sanitasi adalah sebagai berikut:
Rembug Warga bertujuan untuk memberikan informasi hasil pelaksanaan kegiatan dan hasil
pengelolaan dana kepada warga lokasi sasaran. Rembug dilaksanakan setelah pelaksanaan sikselesai 100% atau pada saat batas waktu penyelesaian pekerjaan habis.
Forum ini dipimpin oleh Lurah dengan mengundang PPK Sanitasi Kabupaten/Kota, Pemerintah
Kecamatan, KSM, KM, PKK, LSM, Tokoh masyarakat desa, dan warga lokasi kegiatan dengan
perwakilan Pengurus RT/RW.
Dalam Rembug ini, KSM menjelaskan secara rinci dan transparan laporan pertanggungjawaban.
Materinya antara lain Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), Realisasi Kegiatan
dan Biaya (RKB) disertai dengan foto-foto pelaksanaan. Hasil Rembug Warga ini disampaikan
kepada PPK Sanitasi kabupaten/kota. Hasil rembug warga di tuangkan dalam berita acara.
Serah Terima Pekerjaan dilakukan oleh Ketua KSM kepada PPK Sanitasi Kabupaten/kota dengan
sepengetahuan SKPD dan Lurah. Selanjutnya PPK Sanitasi Kabupaten/kota menyerahkan hasil
pekerjaan tersebut kepada KSM untuk difungsikan.
Isi laporan pertanggungjawaban terdiri dari:1. Apabila pekerjaan sik sudah selesai (mencapai 100%), laporan pertanggungjawaban KSM
berisi Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), Realisasi Kegiatan dan Biaya
(RKB) dan pembuatan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K).
2. Apabila pelaksanaan kegiatan sik tidak selesai pada waktunya (pada akhir tahun anggaran
belum mencapai 100%) maka laporan pertanggungjawaban KSM berisi Laporan Realisasi
Kegiatan dan Biaya (RKB), Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK),
dan Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K).
2.5.2 Tujuan Operasi dan Pemeliharaan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan keberlanjutan pelayanan aset yang sudah dibangun
melalui upaya pemeliharaan yang tepat. KSM pengelola yang telah dibentuk akan melaksanakan
kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana-sarana sanitasi yang telah dibangun.
Tujuan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan adalah sebagai berikut:
1. Terkumpulnya iuran dari masyarakat untuk pembiayaan operasional dan pemeliharaan
sarana sanitasi yang terbangun.
2. Dapat berfungsinya sarana sanitasi sesuai dengan peruntukannya.
3. Adanya tambahan jumlah masyarakat penerima manfaat.
4. Adanya perubahan perilaku PHBS di masyarakat.
KETENTUAN PELAKSANAAN
5. Tumbuhnya partisipasi masyarakat untuk ikut memelihara sarana
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 50/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-22
y p p y
6. Memberikan peluang kepada masyarakat/kelompok masyarakat/lembaga masyarakat untuk
mengoperasikan dan mengoptimalkan sarana sanitasi yang ada sebagai sumber daya sertameningkatkan kapasitas masyarakat dengan penciptaan peluang pelatihan teknis maupun
non teknis.
7. Keberlanjutan sesuai dengan prinsip DAK SLBM.
2.5.3 Organisasi Pengelola Operasional dan Pemeliharaan
Operasi dan Pemeliharaan dilakukan oleh organisasi yang sebelumnya sudah ada dan ditunjukoleh masyarakat, seperti KSM, dapat juga merupakan kelembagaan baru yang sesuai dengan
kebutuhan hasil musyawarah masyarakat pengguna.
KSM maupun organisasi pengelola operasional dan pemeliharaan harus berasal dari Kelompok
Pemanfaat. Dalam hal ini, masyarakat memperoleh fasilitasi mengenai tata cara operasi dan
pemeliharaan dari aparat, tenaga pendamping, maupun pihak-pihak lain yang berkompeten.
1. Prinsip pengelolaan pada tahap pemanfaatan:
a. Musyawarah.
b. Transparansi.
c. Akuntabilitas publik dan kontrol sosial.
2. KSM sebagai pengelola sarana harus harus memiliki:
a. Aturan-aturan organisasi (AD/ART) dan petunjuk operasi dan pemeliharaan sarana,
yang disusun dan diputuskan bersama-sama secara musyawarah antar anggota KSM.
b. Aturan sesuai dengan kondisi setempat, yang mengatur siapa penerima manfaat,
besarnya iuran yang harus dibayar, waktu pembayaran iuran, serta siapa petugas
yang melakukan pemeriksaan dan perbaikan kalau terjadi kerusakan dan menentukan
besarnya biaya operasi rutin seperti honor petugas, biaya listrik, dan lain-lain.
c. Standar Operation Procedure/SOP pemakaian dan pemeliharaan sarana, yang harus
dipatuhi oleh operator yang ditunjuk KSM.
Tugas KSM Pengelola/Operasi dan Pemeliharaan:
a. Iuran Pengguna:
• Membicarakan tentang besarnya iuran pemanfaatan sarana.
• Mengumpulkan iuran, membuat perencanaan belanja, membukukan dan melaporkan
secara rutin.
KETENTUAN PELAKSANAAN
b. Pengoperasian & Pemeliharaan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 51/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-23
• Mengoperasikan dan memelihara sarana sik Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat
(SLBM).• Mengembangkan mutu pelayanan & jumlah sarana pengguna.
c. Penyuluhan Kesehatan
• Melakukan kampanye tentang kesehatan rumah tangga dan lingkungan.Gambar 2.2
Bagan Struktur Organisasi KSM Pasca Konstruksi
Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi KSM Pasca Konstruksi
Pengelola prasarana dan sarana dilakukan oleh operator yang telah dilatih dengan memperhatikanbeberapa hal:
• Kinerja prasarana yang dikelola.
• Jumlah prasarana dan sarana yang tersedia.
• Jumlah prasarana dan sarana yang digunakan.
• Target/sasaran perencanaan.
•
Standar prosedur operasional dan pemeliharaan.• Standar kriteria teknis prasarana dan sarana.
• Rencana pengembangan sarana di masa datang.
Untuk mencapai keberhasilan pengelolaan, operator harus melakukan langkah-langkah berikut:
• Melakukan pemantauan rutin untuk mengetahui kondisi prasarana dan sarana
• Mengetahui kerusakan sedini mungkin agar dapat disusun rencana perawatan dan
pemeliharaan yang baik
KETENTUAN PELAKSANAAN
• Mencatat keluhan pemanfaat
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 52/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-24
• Melakukan rehabilitasi tepat waktu
• Melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala• Melakukan pengelolaan sesuai standar operasional prosedur
Dalam pelaksanaan pelestarian sarana sanitasi, diharapkan pemerintah Kabupaten/Kota dapat
berperan aktif memberikan dukungan teknis kepada masyarakat (penyuluhan) agar mereka
mampu mengoperasikan dan memanfaatkan sarana yang ada.
3. Prosedur Operasi dan Pemeliharaan (standard operating procedure/SOP).
SOP yang telah tertuang dalam RKM dapat disesuaikan dengan kebutuhan operator dan pengguna.Pedoman ini disusun oleh pengurus bersama kelompok pemanfaat, dimusyawarahkan bersama
dalam forum masyarakat pemanfaat, dan setelah dicapai mufakat maka disahkan oleh Lurah/
Kepala Desa.
Setiap lokasi dapat mengembangkan pedoman kerjanya sendiri, sesuai dengan kondisi,
kemampuan dan budaya yang ada di daerahnya masing-masing.
Dalam upaya mencapai keberhasilan pengelolaan perlu didukung tim pengelola KSM yang handal:
a. Mampu mengorganisasikan anggotanya untuk mendukung program kerja yang telah dibuat;
b. Dapat menjamin kepentingan pemanfaat dan mencarikan alternatif pemecahan
permasalahan yang dihadapi;
c. Mampu melakukan hubungan kerja dengan lembaga lain di luar KSM;
d. Mampu menerapkan sanksi organisasi bagi anggota yang melanggar peraturan.
4. Pendanaan Operasi dan Pemeliharaan.
Sumber dana berasal dari masyarakat, berupa iuran atau dana lain yang dikembangkan di lokasi,
yang dihitung berdasarkan kesepakatan bersama akan kebutuhan operasional dan pemeliharaan
serta rencana pengembangan sarana di masa datang.
Pendanaan diperuntukkan bagi operasional dan pemeliharaan ditambah honorarium pengelola
untuk melakukan operasional dan pemeliharaan serta orang yang bertugas untuk melakukan
perbaikan jika terjadi kerusakan.
Komponen yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung biaya pengoperasian dan pemeliharaanmeliputi:
a. Biaya perbaikan dan penggantian komponen yang rusak sesuai dengan sistem sarana yang
dibangun;
b. Biaya pengembangan sarana;
c. Biaya Operasional (solar, listrik, dan lain-lain);
KETENTUAN PELAKSANAAN
d. Honorarium pengelola;
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 53/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-25
e. Depresiasi alat/sarana.
4. Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Operasi dan Pemeliharaan.
Pemerintah daerah menugaskan SKPD teknis pengelola DAK untuk melakukan pembinaan secara
teknis operasional serta keuangan kepada KSM/pengelola. Dukungan Pemda juga termasuk untuk
melakukan rehabilitasi sarana yang mengalami kerusakan berat (tidak dapat beroperasional).
2.6 MONITORING DAN EVALUASIMonitoring merupakan kegiatan pemantauan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan
teratur untuk mengetahui:
1. Kemajuan pelaksanaan sesuai tahapan proses kegiatan,
2. Pencapaian sasaran dan hasil kegiatan yang dilaksanakan,
3. Menjamin keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur yang terbangun.
Evaluasi merupakan kegiatan penilaian kemanfaatan dari pelaksanaan program melaluiindikator:
1. Penilaian Kinerja Daerah dalam pelaksanaan kegiatan.
2. Kepatuhan dan ketertiban pelaporan.
Kegiatan monitoring dan evaluasi dituangkan dalam satu bentuk format pelaporan pelaksanaan
kegiatan.
KETENTUAN PELAKSANAAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 54/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-26
Gambar 2.3 Mekanisme Monitoring Dan Evaluasi
KETENTUAN PELAKSANAAN
2.7 PELAPORAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 55/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 2-27
Kegiatan pelaporan dilakukan oleh:
1. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
KSM dengan bimbingan dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) menyusun laporan sebagai
berikut:
a. Laporan kegiatan mingguan yang berisi kemajuan pelaksanaan pembangunan dan
keuangan, disampaikan kepada masyarakat.
b. Bersama Fasilitator membuat laporan secara periodik (1 bulan) kepada SKPD sejak
proses perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan.
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten/Kota
Menyusun laporan triwulanan seluruh kegiatan DAK SLBM. Laporan triwulanan tersebut
disampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah triwulanan yang bersangkutan berakhir.
Laporan ditujukan kepada Bupati/ Walikota melalui Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
dengan tembusan kepada Kepala SKPD Provinsi (Cipta Karya/PU) dan Satuan Kerja PPLP
Provinsi.
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi (Cipta Karya/PU)
Menyusun laporan triwulanan yang diperoleh dari masing-masing SKPD Kabupaten/Kota
penerima DAK SLBM. Laporan triwulanan tersebut disampaikan paling lambat 10 hari kerja
setelah triwulanan yang bersangkutan berakhir kepada Gubernur melalui Kepala Bappeda
Provinsi dengan tembusan kepada Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum,cq
Direktur PPLP.
KETENTUAN PELAKSANAAN
MENTERI
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 56/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20142-28
10 hari
kerja
cq. Sekretaris Jenderal
GUBERNURcq. Kepala Bappeda
BUPATI/WALIKOTAcq Kepala Bappeda
5 hari kerja
14 hari
kerja
Tembusan
Kepal SKPD Kab/Kotasub bidang
Kepala SKPD
Provinsi sub
bidang
Kepala Balai/Satker Terkait
DirektoratJenderal terkait
10 hari
kerja
10 hari
kerja
14 hari
kerja
Tembusan
Gambar 2.4 Mekanisme Pelaporan
BAGIAN III
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 57/176
BAGIAN III
KETENTUAN TEKNISDAK SLBM
PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
TAHUN 2014
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 58/176
KETENTUAN TEKNIS
BAGIAN 3
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 59/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-1
BAGIAN 3
KETENTUAN TEKNIS
3.1 KETENTUAN TEKNIS PEMILIHAN TEKNOLOGI3.1.1 Sarana Air Limbah Berbasis Masyarakat.
1. Jenis Air Limbah Domestik Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
No.JENIS
LIMBAH
BERASAL
DARI MANA?
SAAT INI
DIALIRKAN
KEMANA?
MENCEMARI
APA?
DAMPAKNYA TERHADAP
LINGKUNGAN
1Grey-
Water
Dapur, Kamar
Mandi,
Tempat Cuci
Ke saluran depan
rumah
Saluran dan
Sungai.
1. Kerusakan keseimbanganekologi di aliran sungai,
2. Masalah kesehatan penduduk.
3. Bertambah besar biaya
pengobatan masyarakat.
2
Black
Water Kakus
1. Ke Tangki
Septik.
2. BABS (Buang
Air Besar
Sembarangan)
Saluran,
Sungai, AirTanah
1. Meningkatnya angka kematian
akibat penyakit infeksi air.
2. Bertambahnya biaya
pengolahan air minum (PAM),
3. Kerusakan ekosistem di badan
air.
Kegiatan SLBM akan membangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (On Site System),
dimana fasilitas pengolahan air limbah berada di dalam persil atau batas tanah yang dimiliki
baik secara individu, maupun komunal.
KETENTUAN TEKNIS
2. Keunggulan dan Kekurangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (On Site).
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 60/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-2
No. KEUNGGULAN KEKURANGAN
1. 1) Menggunakan teknologi dan konstruksi
2) sederhana;
3) Memerlukan biaya yang rendah;
4) Masyarakat dan tiap-tiap keluarga
dapatmerencanakan, mengerjakan, serta
mengawasi sendiri proses pembangunan;
5) Pengoperasian dan pemeliharaan dapatdilakukan sendiri oleh masyarakat;
6) Manfaat dapat dirasakan secara langsung.
1) Tidak dapat diterapkan pada setiap
daerah, misalkan tergantung pada
sifat permeabilitas tanah dan tingkat
pelayanan
3. Kriteria modul sarana SLBM
No. TEKNIS BIAYABERBASIS
MASYARAKAT
DAMPAKNYA TERHADAP
MASYARAKAT
1. 1) Menggunakan
teknologi
sederhana;
2) Tidak mencemari
air tanah dan
badan air.
3) Dapat menampung
semua air limbah.4) Sesuai untuk
daerah dengan
kepadatan tinggi;
5) Perencanaan,
pembangunan,
pengoperasian
dan pemeliharaan
serta pengawasan
dapat dilakukan
sendiri oleh
masyarakat;
1) Memerlukan
biaya yang
rendah;
2) Memiliki masa
guna lebih
lama;
1) Melibatkan semua
pihak untuk bekerja
sama (Masyarakat,
Pemerintah Daerah,
Pemerintah Pusat,
dan LSM).
2) Masyarakat dan
tiap-tiap keluargadapat menyediakan
sendiri, misalnya
untuk jamban
sendiri bila pilihan
teknologinya adalah
tangki septik
bersama atau
perpipaan komunal;
1) Menyediakanpelayanan
yang terbaik;
2) Manfaat dapat
merasakan secara
langsung;
KETENTUAN TEKNIS
Opsi pemilihan teknologi untuk sarana air limbah adalah sebagai berikut.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 61/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-3
IPALKomponen instalasi pengolahan air limbah terdiri dari:
• Bak Inlet.
• Bak Pengolahan (banyak pilihan teknologi).
• Bak Outlet.
Bangunan IPAL dengan konstruksi beton bertulang, berfungsi untuk menampung air limbah yang
dialirkan dari sistem perpipaan untuk diolah agar menghasilkan air buangan (Efuent) yangaman bagi lingkungan.
Pada dasarnya telah banyak pilihan teknologi maupun jenis sarana pengolahan air limbahyang
umum dipakai, namun dengan beberapa pertimbangan yang dipakai sebagai contoh dalam
buku Petunjuk Teknis ini adalah pengolahan dengan teknologi Anaerobik Bafed Reactor dan
Anaerobic Up ow Filter .
1. Anaerobic Bafed Reactor (ABR)
Terdiri dari beberapa bak, dimana bak pertama untuk menguraikan air limbah yang mudah
terurai dan bak berikutnya untuk menguraikan air limbah yang lebih sulit, demikian
seterusnya. ABR terdiri dari kompartemen pengendap yang diikuti oleh beberapa reaktor
bufe. Bafe ini digunakan untuk mengarahkan aliran air keatas (upow ) melalui beberapa
seri reaktor selimut lumpur (sludge blanket). Kongurasi ini memberikan waktu kontak
yang lebih lama antara biomasa anaerobic dengan air limbah sehingga akan meningkatkan
kinerja pengolahan. Teknologi sanitasi ini dirancang menggunakan beberapa bafe vertikal yang akan memaksa air limbah mengalir keatas melalui media lumpur aktif. Cocok untuk
pengolahan air limbah bersama beberapa rumah (komunal)
Gambar 3.1 Tipikal Bangunan Anaerobic Bafed Reactor (ABR)
KETENTUAN TEKNIS
Kelebihan:
• Luas lahan yang dibutuhkan lebih sedikit karena dibangun di bawah tanah.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 62/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-4
•
Biaya pembangunan kecil.• Biaya pengoperasian dan perawatan murah dan mudah.
• Euen dapat langsung dibuang ke badan air penerima.
Kekurangan:
• Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan pengawasan pembangunan.
• Diperlukan tukang ahli untuk pekerjaan konstruksi beton kedap air.
• Esiensi pengolahan rendah.
• Tidak boleh terkena banjir.
• Memerlukan sumber air yang konstan.
• Perlu dilakukan pengurasan berkala setiap (2-3 tahun).
2. Anaerobic Upow Filter
Komponen ini sama seperti Tanki Septik Bersusun tetapi pengolahan limbahnya dibantu oleh
bakteri anaerobic yang dibiakkan pada media lter . Anaerobic upow lter , merupakanproses pengolahan air limbah dengan metode pengaliran air limbah keatas melalui media
lter anaerobic. Sistem ini memiliki waktu detensi yang panjang.
Gambar 3.2 Tipikal Bangunan Anaerobic Upow Filter (AUF)
Anaerobic upow lter cocok digunakan untuk pengolahan air limbah bersama beberapa
rumah (komunal). Bisa mengolah black water dan grey water . Cocok untuk meningkatkan
kualitas euen sebelum dibuang kebadan air penerima.
KETENTUAN TEKNIS
Kelebihan:
• Luas lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun di bawah tanah
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 63/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-5
•
Biaya pengoperasian dan perawatan murah dan mudah• Esiensi pengolahan limbah relatif lebih tinggi
• Material lter dapat menggunakan bahan lokal atau pabrikan
• Euen dapat langsung dibuang ke badan air penerima.
Kekurangan:
• Biaya konstruksi bisa menjadi besar jika bahan lter tidak ada di daerah sekitarnya.
•
Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan pengawasan pembangunan.• Diperlukan tukang ahli untuk pekerjaan plester berkualitas tinggi.
• Pori-pori lter mudah tersumbatapabila masih ada padatan terbawah setelah pengolahan
primer. Tidak boleh terendam banjir.
• Perlu dilakukan pembersihan lter secara berkala setiap (2-3 tahun).
Tabel 3.1 Perhitungan Dimensi Bak Sedimentasi ABR(Sumber Hasil Analisa Konsultan)
UKURAN BAK SEDIMENTASI
JumlahKK
dilayani
FreeboardKedalaman
ScumKedalaman
LumpurWaktuTinggal
VolumeAir
Kedalamanair
Lebar PanjangTotal
kedalaman
pilih maks pilih 2 - 4jam
pilih pilih
KK m m m Jam m3 m m m m
50 0,5 0,5 0,6 3 2,5 0,9 1,5 1,85 2,50
100 0,5 0,5 0,6 3 5,0 0,9 1,5 3,70 2,50
150 0,5 0,5 0,6 3 7,5 0,9 2 4,17 2,50
KETENTUAN TEKNIS
Tabel 3.2 Perhitungan Perbandingan Jumlah KK yang Dilayani dengan Dimensi ABR serta
Parameter Analisa (Sumber Hasil Analisa Konsultan)
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 64/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-6
UKURANBAKBAFFLEREAKTOR PARAMETER
J u m l a h K K
d i l a y a n i
K e d a l a m a n o u t l e t
P a n j a n g
k o m p a r t e m e n
J a r a k s h a f t
L e b a r k o m p a r t e m e n
J u m l a h b a k
K e c e p a t a n A l i r a n k e
a t a s
C O D
e s i e n s i
B O D
e s i e n s i
A l i r a n s a a t j a m
p u n c a k
K e c e p a t a n
A l i r a n k e a t a s
( a c t u a l )
V o l u m e r e a k t o r
H R T
d i b a f e
r e a k t o r
B e b a n O r g a n i k C O D
pilih maks pilih min buah (0,3 -0,6) (1-2 hari)
KK m m m m m/jam % % m3/jam m/jam m3 hari kg/m3/hari
50 2 1,5 0,15 1,5 3 0,5 85 90 0,833 0,370 14 1,35 0,19
100 2 2,0 0,15 1,5 5 0,5 85 90 1,667 0,556 30 1,50 0,17
150 2 2,5 0,15 2 5 0,5 85 90 2,500 0,500 50 1,67 0,15
3. Sistem Perpipaan
Sistem Perpipaan Komunal sesuai dengan permukiman yang masyarakatnya memiliki kakus
di masing-masing rumah, tetapi belum memiliki tangki septik. Merupakan sistem yang
mengalirkan air limbah dari rumah-rumah melalui jaringan perpipaan ke bangunan bawah
(IPAL Komunal). Pipa yang dipergunakan adalah pipa berbahan PVC (SNI khusus air limbah),
pipa AW (4-6 inch) untuk pipa utama, pipa AWD untuk sambungan rumah (3-4 inch) dan
dilengkapi dengan bak kontrol:
• Bak penangkap lemak didalam pekarangan ukuran lubang 40 cm x 60 cm
• Bak kontrol dari toilet dan kamar mandi-cuci ukuran lubang diameter 40 cm atau 40 cm
x 40 cm.
• Bak kontrol di pipa servis, lateral dan pipa utama:
1) Kedalaman dibawah 70 cm, ukuran lubang diameter 40 cm atau 40 cm x 40 cm.2) Kedalaman 70 cm keatas, ukuran lubang diameter 60 cm atau 60 cm x 60 cm.
• Penempatan bak kontrol:
• Setiap ujung gang,belokan, cabang pipa, perubahan dimensi pipa, perubahan
elevasi (drop).
• Dalam satu rumah minimal ada 2 bak kontrol (1 bak penangkap lemak, 1 bak
penangkap greywater dan blackwater ).
KETENTUAN TEKNIS
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 65/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-7
Sistem jaringan perpipaan terdiri dari Pipa sambungan rumah, Pipa Service (Pipa Tertier),
Pipa Cabang (Pipa Sekunder), Pipa Induk (Pipa Utama) yang berfungsi untuk mengumpulkan
air limbah dari sumber-sumbernya dan mengalirkannya ke bangunan IPAL untuk diolah agar
menghasilkan efuent air buangan yang aman bagi lingkungan.
Sistem saluran ini membutuhkan bak kontrol setiap jarak maksimal 20 m untuk saluran
lurus, pada titik-titik pertemuan saluran dan pada perubahan arah aliran.
Kelebihan:
• Lebih hemat dari pada sistem pembuangan limbah konvensional
• Masyarakat dapat berperan dalam proses perencanaan dan konstruksi
• Nyaman untuk pengguna karena air limbah dijauhkan dari area permukiman dan
mendekatkan akses ke pengguna.
Kekurangan:
• Proses perencanaan lebih rumit
• Diperlukan perawatan secara rutin, perawatan yang tidak rutin akan menyebabkan
kegagalan sistem secara total.
4. MCK plus
MCK plus terdiri:
a. Bangunan Atas
Meliputi sejumlah pintu kamar mandi/kakus dan sarana cuci. MCK plus dapat
direncanakan untuk melayani minimal 25 KK. MCK plus sesuai untuk permukiman yang
masyarakatnya tidak memiliki kakus di masing-masing rumah.
KETENTUAN TEKNIS
Perbandingan jumlah bilik kamar mandi, tempat cuci dan kakus untuk melayani 25 KK, 50
KK, dan 100 KK dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 66/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-8
Tabel 3.3 Perbandingan antara Jumlah Pengguna dengan
Jumlah Bilik Kamar Mandi, WC dan Keran
Tipe
Banyaknya Ruangan
Mandidan Kakus
Wanita
Mandi danKakus Pria
Cuci (titikkeran)
Jumlah Urinoar/bilik
Tipe I
Untuk 25KK
2 1 2 1
Tipe IUntuk 50
KK 2 1 4 2
Tipe IIUntuk 100
KK 6 4 6 4
KSM dalam merencanakan, menyusun DED dan membangun prasarana MCK, perlu mempertimbangkankeberadaan kelompok masyarakat rentan sanitasi. Misal: Pembuatan grid pada lantai atau keramik
MCK untuk tuna daksa, pembuatan lantai MCK yang landai bagi manula dan anak-anak, closet duduk,
pegangan tangan sekeliling MCK dan KM/WC bagi ibu hamil, orang sakit, manula dan tuna daksa.
b. Bangunan Bawah
Bangunan bawah MCK plus mengikuti ketentuan dalam pembangunan IPAL.
5. Sistem Gabungan MCK plus dan Sistem Perpipaan Sederhana.
Sistem ini mengakomodasi masyarakat yang tidak memiliki maupun yang memiliki jamban
pribadi. IPAL yang digunakan disambungkan dengan outlet MCK plus dan sistem perpipaan.
Direkomendasikan agar MCK plus ditempatkan dekat dengan fasum-fasos maupun jalan
lintas utama masyarakat.
6. Septictank Komunal
Sarana ini terdiri dari bangunan bawah septik tank volume bersih 10 m 3 menampung aliran
blackwater dan greywater dari 10 sambungan rumah dengan sistem perpipaan. Untuk
ketentuan konstruksi bangunan dan perpipaan mengikuti petunjuk pelaksanaan sistem
perpipaan.
KETENTUAN TEKNIS
3.1.2 Sarana Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat
1. Pengolahan Sampah 3R
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 67/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-9
Pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse,Recycle), dalam pelaksanaannya secara garis besarpengolahan sampah 3R merupakan kegiatan yang terdiri dari pewadahan, penggumpulan,
dan pengolahan/pemanfaatan sampah.
a. Pewadahan Sampah
No. TEKNIS PERLENGKAPANOPERASIDAN
PEMELIHARAAN
1. a. Volume wadah dapat menampung sampahdari penghuni untuk jangka waktu minimal
3 hari untuk sampah non organik dan 1 hari
untuk sampah organik.
b. Terbuat dari bahan yang cukup kuat, tahan
basah untuk sampah organik, sehingga
umur teknis dari pewadahan minimal dapat
mencapai 6 bulan.
c. Bahan wadah paling baik dapat diperoleh
secara lokal.d. Setiap wadah mampu menyimpan sesuai
jenis sampah. Agar perencanaan merujuk
hasil penelitian lapangan komposisi
sampah.
a. Agar estetikayang lebih baik
maka wadah
dilengkapi
dengan tutup.
b. Warna wadah
sebaiknya
spesik untuk
setiap jenissampah.
a. Mudah dalam operasipemasukan sampah
maupun pengosongan
sampah.
b. Mudah dalam
perawatan.
Gambar 3.3 Contoh Pewadahan
KETENTUAN TEKNIS
PERENCANAAN PENENTUAN VOLUME WADAH SAMPAH DI-SUMBERNYA:
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 68/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-10
Dari penelitian sosial,diperoleh:[1]. Jumlah hunian rata-
rata pada rumahtangga
[2]. Kebiasaanmasyarakatmembuang sampah.
Pemilihan warna:[a].Warna gelap untuk
sampah yang mudahmembusuk
[b].Warna terang untuksampah kering non
organik (dapat lebih darisatu tergantung jenissampah yang dipilah)
[c].Warna merah untukbahan berbahaya dan
beracun.
Dari penelitian komposisidan timbulan sampah,maka diperoleh perkiraantimbulan sampah perorang per hari pada lokasiterpilih, (3 liter / orang /hari)
Volume wadah disesuaikandengan jenis sampah:[a].Wadah sampah organik:
(jumlah hunian rata-rata) x timbulansampah
organik/orang/hari x 1hr
[b].Wadah sampah nonorganik: (jumlah hunianrata-rata) x timbulansampan nonorganik/orang/hari x 3
hr.
KETENTUAN TEKNIS
2. Pengumpulan Sampah
No. METODA PERALATAN FREKUENSI
CARA PEMILAHAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 69/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-11
PENGUMPULAN1. a. Petugas dari rumah ke
rumah.
b. Masyarakat membawa
sendiri sampahnya ke
Wadah/Bin Komunal/
Kontainer yang sudah
ditentukan.
Gerobak sampah, becak
sampah, motor sampah
atau alat angkut lain
a. Sampah non organik
terpilah seperti
kertas, plastik,
logam/kacadilakukan
seminggu sekali.
b. Sampah yang masih
tercampur harus
dilakukan minimal
seminggu 2 kali.
Gerobak sampah
dimodikasi dengan
sekat atau dilengkapi
karung-karung besar (3
unit atau sesuai dengan
jenis sampah).
Gambar 3.4 Contoh Alat Pengumpul Sampah
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan:
• Volume gerobak dengan ban angin, (umur tidak lebih dari 1 tahun) atau motor sampah
1 m3 sehingga satu unit pengumpul dapat melayani 300 jiwa atau sekitar 60 KK untuk
timbulan sampah 3 liter/orang/hari.
• Kondisi topogra yang berbukit hanya dapat dilayani dengan motor sampah.
• Kondisi topogra yang datar menggunakan gerobak atau motor sampah.
• Pengumpulan sampah terpilah dilakukan dengan:
• Gerobak atau motor 3R yang tersekat sesuai jenis sampah yang terpilah digunakan
sesuai hasil pemilahan
• Gerobak tanpa sekat digunakan dengan jadwal tertentu
KETENTUAN TEKNIS
PERENCANAAN PENGUMPULAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT:
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 70/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-12
[1]. Penyusunan anggaraninvestasi sesuai hargasatuan setempat
Penyusunan anggaranoperasi pengumpulan
yang terdiri:[1]. Biaya tetap:· a. Pegawai
b. Asuransic. Pemeliharaan
[2]. Biaya variabel:Bahan bakar.
[1]. Pendataan jumlahwarga pada lokasiterpilih
[2]. Penentuan jumlahgerobak atau motor 3Ryang dibutuhkandengan cara: (jumlahwarga x jumlahtimbunan sampah/oran /hari /1000
PenyusunanJadual
Pengumpulan
3. Pengolahan/Pemanfaatan sampah Pengolahan/pemanfaatan sampah terbagi 2:
• Pengolahan sampah organik: dengan cara pembuatan kompos.
• Pengolahan sampah non organik: dengan cara mendaur ulang atau memanfaatkan
kembali barang-barang yang bisa dimanfaatkan kembali, misal membuat barang
kerajinan dari sampah botol dan lain-lain.
KETENTUAN TEKNIS
Sedangkan sampah jenis B3 (bahan buangan berbahaya dan beracun) dikumpulkan untuk
diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku (PP 18 tahun 1999
tentang pengelolaan sampah B3).
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 71/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-13
Untuk proses pengomposan sampah TPS 3R dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
PEMILIHAN MANUAL
AREA PENERIMAAN
PENCAMPURAN DAN
PEMBENTUKAN TUMPUKAN
PENCANAHAN UNTUK
SAMPAH > 4 CM
PEMBELIAN
PENYIRAMAN
PENGENDALIAN TUMPUKAN,
SUHU, KELEMBABAN, DSB.
PEMATANGAN
PENGAYAKAN KOMPOS
PENGEMASAN
KOMPOS HALUS
PENYIMPANAN
AIR
SAMPAH YANG TIDAK
DIKOMPOSKAN (KERTAS,
PLASTIK, KALENG, DLL.)
KOMPOS KASAR
P R O S E S P E N G K O M P O S A N
Gambar 3.5 Diagram Tahapan Proses Pengomposan
Proses pengomposan pada TPS 3R dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Penerimaan dan pembongkaran sampah.
b. Pencacahan sampah organik.
c. Pengomposan:
KETENTUAN TEKNIS
1) Penyusunan tumpukan sampah organik pada lajur yang telah ditentukan
2) Pembalikan tumpukan satu kali seminggu.
3) Penyiraman dan pengukuran suhu tumpukan.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 72/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-14
4) Pematangan kompos.
5) Pengeringan.
6) Pengayakan.
7) Pengemasan.
d. Daur ulang sampah non-organik:
1) Pemilahan komponen non-organik sesuai permintaan lapak.2) Pengemasan per komponen non-organik terpilah.
3) Bahan ke lapak.
Dasar dari teknologi pengomposan adalah pengendalian pembusukan sampah melalui
kegiatan mikro-organisme/bakteri.Terdapat dua jenis bakteri yang digunakan untuk proses
pengomposan, yaitu;
a. Bakteri yang untuk hidupnya membutuhkan oksigen (aerobik) dan
b. Bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen (anaerobik).
Pengomposan sampah dapat dilakukan dengan 3 cara:
a. Pengomposan dengan metode lajur terbuka (open windrows)
Pengomposan skala kawasan dengan metode lajur terbuka (open windrows) merupakan
proses pengomposan yang terbukti paling mudah dilakukan dan mudah pengendaliannya.Metoda open windrows yang telah dikembangkan oleh BPPT dan UDPK bahkan tidak
menggunakan pencacahan dengan mekanik dan tidak juga menggunakan activator .
Pengendalian udara didalam tumpukan windrows dilakukan dengan memindahkan
tumpukan ke sebelahnya sehingga disebutjugadengan open windrows bergulir. Proses
pengkomposan memerlukan waktu sekitar 6 minggu.
• Pemilahan
Merupakan tahap sortasi antara sampah organik dan non-organik.
• Pembentukan Tumpukan
Sampah organik yang sudah terpilah dibawa ke area pengomposan. Sampah organik
campur dan ditumpuk berbentuk trapesium yang memanjang denganukuranlebar
2,5 meter, tinggi sekitar 1,5 meter dan panjang minimal 3 meter.
KETENTUAN TEKNIS
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 73/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-15
Gambar 3.6 Dimensi Tumpukan Lajur Terbuka
Melakukan penyiraman setiap mencapai ketebalan 30 cm, agar kelembaban merata. Secaraberkala, tumpukan sampah dibalik 1 atau 2 kali seminggu secara manual. Pembalikan
tumpukan dapat dilakukan dengan memindahkan tumpukan ke tempat berikutnya. Waktu
pembalikan dicatat dan tumpukan yang sudah dilakukan pembalikan diberi tanda tanggal
pembalikan.
KETENTUAN TEKNIS
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 74/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-16
b. Pengomposan dengan metode cetakan
Proses pengomposan skala kawasan dengan metode Cetakan merupakan proses
pengomposan dengan menggunakan alat cetak untuk membantuk sampah dalam
bentuk kubus. Proses pengomposan sampah dengan sistem cetakan ini digunakan jika
lahan yang ada tidak terlalu luas. Proses pengomposan dengan sistem cetak lebih agak
rumit dibandingkan dengan metoda lajur terbuka karena membutuhkan alat cetak.
Sifat tumpukan sampah juga lebih padat dibandingkan lajur terbuka sehingga udara
yang terperangkap pada tumpukan sampah agak lebih sedikit.
Gambar 3.7 Pengomposan Sistem cetak
• Pembentukan Tumpukan
Diagram proses pengomposan sampah skala kawasan dengan sistem cetak tidak
terlalu berbeda dengan sistem lajur terbuka (open windrows). Hal yang secara
prinsip berbeda adalah pada saat membentuk tumpukan sampah untuk proses
KETENTUAN TEKNIS
pengomposan selanjutnya. Diagram proses pengomposan sistem cetak dapat
dilihat pada Gambar 3.5. Sampah organik yang sudah terpilah dibawa ke area
pengomposan. Pada area pengomposan disiapkan alat pencetak yang terbuat dari
papan. Ukuran baku memang belum ada akan tetapi sebagai dasar perhitungan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 75/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-17
papan. Ukuran baku memang belum ada akan tetapi sebagai dasar perhitungandapat digunakan dimensi alat cetak lebar 1 meter, panjang 2 meter dan tinggi 0,5
meter.
Pencetakan sampah dilakukan dengan memasukkan sampah organik kedalam kotak
cetakan. Secara manual sampah dalam cetakkan dipadatkan, setelah itu kotak
cetakan diangkat maka terbentuklah tumpukan sampah yang sudah tercetak.
Tumpukan yang sudah terbentuk diberi tanda atau label yang berisi informasi
mengenai waktu pembentukan tumpukan.
Secara berkala, tumpukan sampah dibalik 1 atau 2 kali seminggu secara manual.
Pembalikan tumpukan dapat dilakukan dengan memindahkan tumpukan yang sudah
tercetak ke dalam kotak cetakkan berikutnya dan demikian seterusnya. Waktu
pembalikan dicatat dan tumpukan yang sudah dilakukan pembalikan diberi tanda
tanggal pembalikan. Proses pembalikan memang agak rumit dibandingkan sistem
lajur terbuka.
c. Pengomposan dengan sistem bak terbuka (open bin)
Selain di rumah, pengomposan sampah dapat juga dilakukan secara terpusat pada satu
kawasan kecil setingkat Rukun Warga sampai skala kota. Pengomposan skala kawasan
dilakukan terpusat pada skala kapasitas antara 1 – 2 ton sampah sehari. Kawasan disini
dapat berupa kawasan permukiman, pasar, komersial, dsb Jika pada skala permukiman,
maka pengomposan skala kawasan diperuntukkan untuk mengelola sampah organik
dari sekitar 1.000 sampai 2000 jiwa.
Gambar 3.8 Pengomposan Open Bin
KETENTUAN TEKNIS
• Proses pengomposan
Proses pengomposan skala kawasan dengan sistem bak terbuka merupakan proses
pengomposan dengan menggunakan bak-bak terbuka dimana sampah tidak perlu
dibentuk akan tetapi cukup dimasukkan kedalam bak. Sampah organik dimasukkan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 76/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-18
p p p g
pada bak terbuka sampai penuh sambil dipadatkan dan disiram. Setelah bak terisi
penuh, pengisian dapat dilanjutkan ke bak berikut. Sistem ini sangat sederhana
dan lokasi dapat diatur lebih bersih karena proses pengomposan dilakukan didalam
bak.
Pembalikan dapat dilakukan tetap didalam bak dengan alat pembalik atau sampah
dipindahkan ke bak berikutnya. Sistem pengudaraan pada bak terbuka agak
terbatas karena adanya dinding bak walaupun sudah diberikan lubang ventilasi.
Pengkomposan dengan bak terbuka ini cenderung lebih lama, pada beberapa kasus,
lama pengkomposan dapat mencapai 2 bulan atau 8 minggu.
KETENTUAN TEKNIS
Tabel 3.4 Kelebihan dan Kekurangan Pengomposan
Metoda Kelebihan Kekurangan
Open Bin-
Sampah tidak terlihat dari luar-
Padat modal
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 77/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-19
- Areal pengomposan terlihat rapih
- Volume sampah terolah sama
- Tinggi kotak terbatas
- Ruang gerak pekerja terbatas
- Penggunaan lahan terbatas
Open
Windrow
- Modal lebih ringan dari metoda
- Open bin
- Tumpukan sampah bisa mencapai
tinggi oftimal 1,5- Penggunaan lahan eksibel
- Proses pembalikan lebih mudah
dibanding metoda open bin dan
caspary
- Volume sampah tercetak tidak sama
- untuk setiap tumpukan
- Tumpukan sampah rentan tiupan
angin
- Tumpukan sampah mudah roboh
Caspary - Tumpukan sampah terlihat rapih
- Volume sampah tercetak lebih
banyak dan seragam- Tumpukan sampah tidakmudah
roboh dan tahan tiupan angin
- Pengunaan lahan lebih hemat dan
Fleksibel
- Padat Karya
- Proses pembalikan lebih rumit dari
open-bin atau open windrow
Gambar 3.9 Contoh Pengolahan Sampah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisa kualitas dan pemasaran kompos:
• Perlu dilakukan analisa kualitas terhadap produk kompos secara acak dengan parameter
antara lain warna, C/N rasio, kadar N, P, K dan logam berat.
• Pemasaran produk kompos dapat bekerja sama dengan pihak Koperasi dan Dinas
(Kebersihan, Pertamanan, Pertanian dll).
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 78/176
KETENTUAN TEKNIS
PERENCANAAN PENGOLAHAN SAMPAH TPS 3R
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 79/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-21
Bersama-sama wargamenentukan metoda atau
teknologi yang akanditerapkan, untukpengkomposan sampah adabeberapa pilihan: teknologiopen windrows, teknologicaspary dan open bin sesuai dengan tenaga dan
biaya yang ada.
[1]. Penyusunan anggaranoperasi
[2]. Pengumpulan yangterdiriBiaya tetap:- Pegawai- Asuransi- Pemeliharaan
Biaya variabel:
- Bahan bakar
- Listrik
[a].Penentuan wilayah/jumlah warga yang akandilayani
[b].Dari penelitian komposisidan timbulan sampah,dapat diperkirakan jumlahsampah yang harus diolahyang terdiri dari jumlahsampah organik dan
sampah non organik.
1. Menentukan layout dariTPS 3R denganmemperhatikan jumlahsampah organik yangakan dikomposkan,metode yang akandigunakan, dan bentuklahan yang ada.
2.
Menentukan organisasipengelola
3. Penyusunan anggaraninvestasi sesuai harga
satuan setempat
KETENTUAN TEKNIS
3.2 KETENTUAN TEKNIS OPERASI DAN PEMELIHARAAN
3.2.1 Operasi dan PemeliharaanAir Limbah Komunal Berbasis Masyarakat
1. SISTEM MCK
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 80/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-22
Tabel 3.6 IIustrasi Perkiraan Biaya Pengoperasian dan
Pemeliharaan Sistem MCK untuk 250 Jiwa
Kebutuhan Keterangan Rp /Bulan
1. Operator & Penjaga Pekerjaan yang tidak tetap 200,000,-
2. Listrik 250 Watt (Pompa air danlampu)
100,000,-
3. Pengurasan IPAL Rp. 250,000,-/ 2 tahun 1,000,-
4. Peralatan Pembersih Sabun dan pembersih lantai,dll
20,000,-
5. Perbaikan Pompa Rp. 100,000,- / Tahun 9,000,-
6. Lain-lain Serok, lampu, kran, catdinding, dll
20,000,-
Total biaya pengoperasian dan pemeliharaan 350,000,-II. BIAYA PENDAPATAN
Fasilitas Rp. / Pakai Rata2 per KK/hari
1. Kamar Mandi 150 – 600 Rp. 750,- s/d Rp. 3000,-
2. WC/Jamban 150 - 400 Rp. 750,- s/d Rp. 2000,-
3. Mencuci & ambil air 150 - 500 Rp. 750,- s/d 2.500,-
* 1 KK= 5 ORANG
KETENTUAN TEKNIS
Petunjuk Pelaksanaaan Bagi Pengguna MCK
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 81/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-23
Jangan memasukkan benda padat karena
akan menyumbat saluran
Buang sampah di tempat sampah yang
disediakan
Hindari air sabun dari air mandi maupun
cuci masuk ke dalam kloset
Jangan membuang bahan kimia karena akan
mematikan bakteri
Gunakan sabun cuci sehemat mungkin Jangan corat-coret di dinding kamar mandi,
WC maupun tempat cuci
Petunjuk Pelaksanaan Bagi Pengelola MCK/Operator
2 kali per hari gunakan pel untuk
membersihkan teras luar (gunakan bahan
pembersih jika sangat kotor saja)
Setiap hari bersihkan gayung dengan sikat
atau sabut
KETENTUAN TEKNIS
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 82/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-24
Setiap hari bersihkan saringan di lantai KM/
WC dari kotoran padat/sampah
Setiap hari buang sampah dalam KM/WC dan
bersihkan tempat sampah
Setiap hari kuras bak dengan sikat (gunakan
bahan pembersih jika sangat kotor saja)
Setiap hari bersihkan/sapu taman
1 kali per minggu rapikan taman (tanaman
dan rumput)
1 kali per minggu kuras dan bersihkan
tangki/tandon air dari lumut dan kotoran lain
1 kali per bulan bersihkan langit-langit KM/
WC dari sarang laba-laba
1 kali per minggu periksa bak kontrol, jika
terdapat kotoran padat/sampah, keluarkan
kemudian buang ke tempat sampah
1 kali per 6 bulan buang kotoran padat dan
kotoran yang mengapung tepat di bawah
manhole
Mulai dari bak inlet, dilanjutkan ke bak-bak
berikutnya
Ambil kotoran tepat di bawah manhole
KETENTUAN TEKNIS
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 83/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-25
Gunakan alat T untuk mengumpulkan kotoran
tepat di bawah manhole
Keluarkan semua kotoran yang terkumpul
sampai tidak ada yang tersisa
Mintalah tukang untuk memperbaiki semua kebocoran secepat mungkin dan lihat sebabnya
1 kali per 6 bulan, Test Kualitas Air Limbah
Telpon dinas terkait Ambil 2 sample air limbah dari bak inlet
dan bak outlet, masing-masing 2 liter dalam
botol terpisah
Bawa 2 botol sampel ke laboratorium yang dirujuk.Minta pemeriksaan untuk:
pH, BOD5, COD, TSS, lemak
KETENTUAN TEKNIS
Petunjuk Pelaksanaan Pengurasan IPAL MCK
1 kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 84/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-26
Telpon perusahaan jasa pengurasan tinja Buka semua tutup manhole pada IPAL
Angkat kotoran mengapung dan buang ke
tempat sampah
Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke
dasar bak, sedot mulai dari bak pertama
Lumpur yang disedot adalah lumpur yang
berwarna hitam
Hentikan pengurasan jika lumpur sudah
berwarna coklat
KETENTUAN TEKNIS
3. SISTEM KOMUNAL
Tabel 3.7 Ilustrasi Perkiraan Biaya Pengoperasian dan
Pemeliharaan Sistem Komunal untuk 300 Jiwa
Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Rp /Bulan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 85/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-27
Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Rp./Bulan
I.Jamban Biaya pengoperasian dan perawatan menjadi tanggungjawab setiap pengguna (KK)II.Sambungan dari Rumah
III. Pipa Utama dan IPAL
1. Operator Inspeksi 4x/bulan di IPAL, Pipa
Utama, Pipa Sekunder @ Rp. 25.000,- /Inspeksi
100,000.00
2. Pengurasan setiap 2 tahun Rp. 500.000,- 21,000.00
3. Lain-lain: Perbaikan pipa, bak kontrol,IPAL.
Asumsi: perbaikan pipa 40 m’ setiap 2 ta-hun
50,000.00
Total Biaya Pengoperasian dan Pemelihara-an 171,000.00
Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan /KK/Bulan
2,280.00
Dibulatkan 2,500.00
Petunjuk Pelaksanaan Bagi Pengguna Sistem Komunal
IPAL akan berfungsi dengan baik jika Anda memasukkan limbah yang benar, IPAL bukan tempat
pembuangan semua jenis sampah!
Jangan memasukkan limbah padat ke
jamban karena akan menyumbat saluran.
Jangan membuang minyak bekas ke saluran
pembuangan dapur karena ketika mengering,
lemaknya dapat menyumbat pipa
KETENTUAN TEKNIS
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 86/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-28
Jangan membuang bahan kimia ke saluran
karena akan mematikan bakteri di IPALJangan menanam pohon di dekat saluran
perpipaan dan IPAL karena bisa merusak pipa
Gunakan secukupnya sabun cuci dan
pembersih, baik untuk sistem pengolahan
dan menghemat
Buanglah hanya limbah cair dari kamar mandi
dan dapur dan beri saringan untuk memisahkan
limbah padat
Ambil kotoran mengapung dari bak
penangkap lemak setiap 3 hari sekali
Periksa bak kontrol di rumah setiap 3 hari
sekali. Buang limbah padat, pasir/lumpur,
dengansekop/serok, kumpulkan dalam tas
plastik. Bawa ke tempat pembuangan sampah
Bawa ke tempat pembuangan sampah
KETENTUAN TEKNIS
Petunjuk Pelaksanaaan Bagi Operator Sistem Komunal
Lakukan 1 Kali per minggu
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 87/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-29
Periksa setiap bak kontrol pada sistem
perpipaan Buang limbah padat dan kotoran mengapung
Jika tidak ada aliran air dalam bak
kontrol, mungkin pipa tersumbat atau
rusakHentikan kegiatan di rumah
Buka pemipaan, minta tukang untuk
memperbaiki kerusakan
Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin
pipa tersumbat.Hentikan kegiatan di rumah,
segera perbaiki jika ada kerusakan pipa.Sogok
dari bak kontrol ke bak kontrol lain
Minta tukang untuk memperbaiki
kerusakan secepatnya
Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari
bak inlet dengan sekop
KETENTUAN TEKNIS
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 88/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-30
Semua tutup bak kontrol dan
manhole IPAL harus bisa dibuka untuk
mempermudah pengoperasian dan
pemeliharaan.
Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari
bak inlet dengan sekop
1 kali per 2 minggu:
buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole
Mulai dari bak inlet, dilanjutkan ke bak-
bak berikutnya
Ambil kotoran tepat di bawah manhole
Gunakan alat T untuk mengumpulkan
kotoran tepat di bawah manhole
Keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai
tidak ada yang tersisa
KETENTUAN TEKNIS
Petunjuk Pelaksanaan Pengurasan IPAL Komunal
1 kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 89/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-31
Telpon perusahaan jasa pengurasan tinja Buka semua tutup manhole pada IPAL
Angkat kotoran mengapung dan buang ketempat sampah
Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke
dasar bak, sedot mulai dari bak pertama
Lumpur yang disedot adalah lumpur yang
berwarna hitam
Hentikan pengurasan jika lumpur sudah ber-
warna coklat
3.2.2 Operasi dan Pemeliharaan Sarana Pengelolaan Sampah Pola 3R
SKPD teknis pembina DAK SLBM melakukan pembinaan dalam pengelolaan infrastruktur 3R serta
penyaluran hasil produksi ke lapak/pabrik maupun kerjasama dengan instansi terkait lainnya.
Kepala Dinas Kebersihan-Pertamanan dapat memfasilitasi untuk pembelian hasil produksi
kompos TPST 3R.
Proses kegiatan pengelolaan sampah dengan menggunakan 3R dapat dilihat dalam gambar
sebagai berikut:
KETENTUAN TEKNIS
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 90/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-32
Gambar 3.11 Sistem pengolahan sampah dengan sampah tercampur
Gambar 3.12 Sistem pengolahan sampah 3R
KETENTUAN TEKNIS
Sedangkan beberapa pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah
No. WADAH DAN PENGANGKUT PERALATAN PROSES SAMPAH KEBERSIHAN HANGAR
1. a. Setelah digunakan, wadah/bin sampah dibersihkan
secarateratur setiap hari
a. Alat pencacah dilengkapidengan manual
b. Penggantian oli dilakukan
a. Kebersihan hanggarharus selalu dijaga
b. Proses pemilahan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 91/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-33
p
b. Gerobak/becak sampah harus
dibersihkan setiap minggu
sekali
c. Jangan ada sampah yang
menyangkut di roda gerobak/
becak sampah
d. Segera perbaikikerusakan.
e. Gerobak/becak jangan
berlubang sehingga tidak ada
sampah yang tercecer
f. Motor sampah dilengkapi
dengan manual pengoperasian
dan pemeliharaan sesuaidengan manual dari fabrikan.
Dan kenali lokasi penjualan
suku cadang terdekat
gg
secara berkala sesuai
dengan spesikasi teknis/
manualnya
c. Pengelola mengetahui
lokasi penjualan suku
cadang terdekat
d. Pisau pencacah dijaga
ketajamannya dengan cara
diasah secara berkala
e. Alat pengayak dilengkapi
dengan manual
f. Kebersihan alat pengayak
selalu dijaga
p
kompos daur ulang
sesuai dengan SOP
c. Penyiraman debu
dilakukan secara
berkala
d. Saluran drainase dijaga
kebersihannya, agar
tidak ada sampah yang
mengganggu aliran air
KETENTUAN TEKNIS
3.3 KETENTUAN TEKNIS DALAM SELEKSI LOKASI
3.3.1 Seleksi Kampung
Kegiatan seleksi kampung dilakukan mengikuti arus kegiatan berikut ini:
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 92/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-34
KETENTUAN TEKNIS
Tujuan akhirnya adalah terseleksinya masyarakat yang paling siap untuk implementasi kegiatan
SLBM. Untuk menilai kesiapan masyarakat akan diukur dengan 5 (lima) variabel, yaitu:
Tabel 3.8 Jenis Informasi dan Alat RPA yang digunakanNo Jenis Informasi RPA Tools
1 Pengalaman membangun infrastruktur kampung Timeline
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 93/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-35
1 Pengalaman membangun infrastruktur kampung Timeline
2 Kesiapan masyarakat untuk berkontribusi Ladder —1
3 Kelayakan teknis untuk infrastruktur sanitasi Transect Walk
4 Kesiapan lembaga setempat untuk mengelola Venn Diagram
5 Prioritas perbaikan sanitasi Problem Tree
3.3.2 Klasifkasi Kesejahteraan (Wealth Classifcation)
No. TUJUAN PROSES INFORMASI YANG DIPEROLEH
1. Klasikasikan penduduk RT/RW/Kelurahan dalam kategoritingkat kesejahteraan (kaya,miskin, sedang),
Membentuk diskusi kelompok
masyarakat (termasuk
wanita), untuk menyusun
criteria kaya, miskin.
Kesepakatan kriteriaklasikasi keluarga kaya,menengah, dan miskin;
2. Identikasi kelompok yangterlibat pelaksanaan forumdiscussion group (FGD).
Fasilitator menggaliketerangan rasional ataualasan khusus di balikkriteria yang keluar.
Perkiraan distribusikeluarga/rumah tanggauntuk setiap kategori yangmuncul;
KETENTUAN TEKNIS
No. TUJUAN PROSES INFORMASI YANG DIPEROLEH
3. Memetakan akses orang miskindan kaya terhadap sarana,
fungsi dan pekerjaan.
Membimbing kelompok untukmenunjukkan prosentase
populasi pada tiap katagori,strata
4. Identikasi perbedaan tingkati i i k
Menulis karakteristik danh il di k i
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 94/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-36
partisipasi masyarakat. prosentase hasil diskusisebagai acuan pekerjaanberikutnya
3.3.3 Rapid Participatory Assessment (RPA)
No. TUJUAN PROSES
1. Melakukan pemetaan kondisi
sanitasi masyarakat,
RPA dilakukan setelah Presentasi Konsep SLBM kepada
stakeholder masyarakat. Yaitu setelah adapermintaan
masyarakat setelah memahami konsep kegiatanSLBM
melalui presentasi
2. Masalah yang mereka hadapi, serta
kebutuhan untuk memecahkan
masalah sanitasi secara cepat dan
dilakukan secara partisipatif
Hasil RPA ini akan dipresentasikan pada sesi Seleksi
Lokasi Sendiri oleh masyarakat bersama-sama dengan
hasil RPA dari kampung lain dalam 1 (satu) kabupaten/
kota. Untuk menentukan lokasi terpilih SLBM.
3. Memposisikan masyarakat
sebagai subyek dan Memberikan
”ruang” kepada masyarakat
untuk menyampaikan aspirasi dan
keinginannya
Partisipan RPA terdiri dari maksimum 20 orang berasal
dari berbagai komponen masyarakat yang ada di
kampung yang bersangkutan, yaitu perempuan, laki-laki,
kaya-miskin, dan tokoh formal maupun informal.
4. Sebagai salah satu mediapemberdayaan masyarakat pada
tingkat bawah ( grass root level).
Setiap indikator dalam variabel akan diberi skor yangdikonversikan ke dalam nilai. Skor berkisar antara 0,
1, 2, 3, dan 4; sedangkan Nilai berkisar antara 0, 25,
50, 75, dan 100. Nilai tersebut merupakan kuantikasi
dari setiap pernyataan yang bersifat kualitatif.semakin
miskin kondisi kampung dan semakin besar tingkat
keswadayaan masyarakat, maka semakin tinggi skornya,
dan begitu pula sebaliknya
3.3.4 PRA (Participatory Rural Appraisal)
Untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengungkapkan keadaan wilayah di kampung mereka
beserta lingkungannya. Hasil yang diharapkan adalah peta atau sketsa keadaan sumber daya
umum kampung atau peta dengan topik tertentu (peta sanitasi).
KETENTUAN TEKNIS
Tabel 3.9 Contoh Timeline
No Proyek Pembangunan Tahun Pendanaan
1
2
3
.............................
.............................
.............................
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 95/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-37
Informasi yang diharapkan dari kegiatan timeline adalah:
1. Sejarah terbentuknya pembangunan bersangkutan, asal-usul perintis pembangunan,
perkembangan yang terjadi dan siapa yang terlayani.
2. Terjadinya wabah penyakit (malaria, muntaber, DB, dsb)3. Sejarah organisasi kelurahan dan sistem pengorganisasian pada saat melaksanakan
pembangunan.
Indikator dan Variabel penilaian TIMELINE
Tabel 3.10 Pengalaman Membangun Prasarana* secara Gotong-Royong
Pilihan Skor Konversi ke
Tidak ada pengalaman/belum pernahdilakukan
0 0
Pernah dilakukan, berbentuk hibah/bantuan dari luar
1 25
Pernah dilakukan, masyarakatberkontribusi in-kind (tenaga+material)
2 50
Pernah dilakukan, masyarakatberkontribusi uang dan in-kind (tenaga+material)
3 75
Pernah dilakukan, masyarakatberkontribusi uang dan in-kind (tenaga+material), panitia pembangunandan pengelola yang dibentuk masih adasampai sekarang
4 100
Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbah skala
kawasan, pengelolaan persampahan skala kawasan dan pengelolaan
drainase lingkungan)
KETENTUAN TEKNIS
3.3.5 Transect Walk (Kesiapan Teknis)
No. TUJUAN PROSES
1. Mengenali dan mengkaji
kondisi sarana sanitasi
kampung yang sudah ada,
Diskusi dengan masyarakat, antara lain :
• Lokasi yang diusulkan.
• Sarana sanitasi yang digunakan masyarakat saat ini : jamban,
sungai, kolam, dsb;
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 96/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-38
• Pola penggunaan sarana sanitasi;
• Ketersediaan lahan; muka air tanah, material local, saluran
drainase.
(contoh cek list teknis dapat dilihat pada lampiran)
2. Menilai tingkat kepuasan
masyarakat terhadap
fasilitas sanitasi yang ada
Mencatat semua sanitasi yang dibangun oleh proyek sebelumnya
atau oleh pribadi. Observasi dan pencatatan kualitas konstruksi.
Diskusikan dengan masyarakat yang ada di sekitar lokasi
sarana sanitasi/jamban tentang pemeliharaan (keberadaan
dan keteraturannya), lingkup dan pemakaian, serta konik
kepentingannya. Pilih secara acak jamban/sarana sanitasi yang
dibangun sebelumnya. Jumlahkan semua jamban/sarana sanitasi
pada ketiga kategori tersebut dan digambarkan persentase
perbandingan masing-masing kategori.
3. Menilai tingkat
kelayakan teknis sebagai
prasyarat pembangunan
infrastruktur sanitasi
Menilai kepuasan layanan yang diterima (demand responsiveness),
dengan menggunakan skala penilaian dari setiap rumah tangga
yang dikunjungi selama transect.
Menilai kepuasan penggunaan sarana meliputi tingkat akses
layanan, desain, penggunaan untuk anak-anak, kualitas konstruksi,
kemudahan penggunaan dan pemeliharaan, nilai manfaat yangdirasakan dari kontribusi untuk memperoleh layanan tersebut,
laporan mengenai layanan kepada pengguna dengan catatan
terpisah untuk pria dan wanita.
KETENTUAN TEKNIS
Indikator dan Variabel penilaian Transect Walk
Tabel 3.11 CS3.1 Kondisi Drainase
Pilihan Skor Konversi ke
Tidak ada saluran drainase 0 0
Ada saluran drainase tetapi sudah rusak 1 25
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 97/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-39
Ada saluran drainase tetapi sudah rusak 1 25
Ada saluran drainase tetapi mampet 2 50
Ada saluran drainase tetapi air mengalir lambat 3 75
Ada saluran drainase yang mengalir lancar 4 100
Tabel 3.12 CS3.2 Toilet/Jamban
Pilihan Skor Konversi ke
Ada jamban lengkap dengan Tangki Septik
dimasing-masing rumah
0 0
Ada MCK yang berfungsi, digunakan sebagian
kecil penduduk. ATAU. Setengah dari
keseluruhan rumah telah mempunyai jamban
+ tangki septik sendiri
1 25
Ada MCK yang berfungsi, digunakan sebagian
besar penduduk. ATAU. Hanya sebagian kecil
Rumah yang mempunyai jamban + tangki
septik sendiri
2 50
Sebagian kecil penduduk buang air besar di
tempat terbuka/sungai. ATAU. Sebagian kecil
Jamban disalurkan langsung ke sungai.
3 75
Sebagian besar penduduk buang air besar di
tempat terbuka/sungai. ATAU. Sebagian besar
Jamban disalurkan langsung ke sungai.
4 100
KETENTUAN TEKNIS
Tabel 3.13 CS3.3 Ketersediaan Air
Pilihan Skor Konversi ke
Air tidak mencukupi meskipun untuk minum 0 0
Air hanya mencukupi untuk minum 1 25
Air hanya mencukupi untuk minum, masak, &
mencuci2 50
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 98/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-40
Air hanya mencukupi untuk minum, masak,
mencuci & mandi3 75
Air mencukupi untuk semua kebutuhan 4 100
Tabel 3.14 CS3.4 Ketersediaan Lahan
Kondisi Skor Konversi ke
Tidak tersedia lahan milik perorangan/negara
di dalam atau dekat kampung
0 0
Ada lahan milik perorangan (100-200 m2) di
dekat kampung
1 25
Ada lahan milik negara (100-200 m2
) di dekatkampung
2 50
Tersedia lahan milik perorangan (100-200 m2)
di dalam kampung
3 75
Tersedia lahan milik negara (100-200 m2) di
dalam kampung
4 100
3.3.6 Venn Diagram untuk mengakaji lembaga local yang ada.
Venn diagram bertujuan untuk mengenali dan mengkaji keberadaan lembaga lokal yang ada
dalam masyarakat, manfaat dan tingkat kedekatan hubungannya dengan masyarakat.
No. TUJUAN PROSES
1. Menilai tingkat
kesiapan
masyarakat
untuk mengelola
sanitasi secara
kelembagaan
lokal.
1. Meminta warga menuliskan organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang ada di kampung mereka;
2. Diskusikan dan urutkan organisasi atau lembaga yang ada berdasarkan
nilai ”pentingnya” dalam metaplan berbeda ukuran (makin penting,
ukuran kertas makin besar);
3. Diskusikan dan urutkan organisasi atau lembaga yang ada menurut
kedekatannya dengan warga;
4. Buat Lingkaran atau orbit sesuai banyaknya organisasi atau lembaga;
5. Tempatkan organisasi terdekat di lingkaran pertama dan seterusnya.
KETENTUAN TEKNIS
Tabel 3.15 Contoh Venn Diagram
Organisasi/ Lembaga Tingkat kedekatan dengan masyarakat
A 3
B 1
C 4
D 2
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 99/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-41
Gambar 3.13 Contoh Venn Diagram
Indikator dan Variabel penilaian Venn Diagram
Tabel 3.16 CS 4.1 Ketersediaan Lembaga-Lembaga Setempat
Pilihan Skor Konversi ke
Tidak ada lembaga lokal yang sangat penting atau bermanfaat bagisebagian besar warga
0 0
Ada lembaga lokal yang penting dan bermanfaat untuk sebagianbesar warga, tapi tidak dekat dengan masyarakat (jarangberinteraksi dengan masyarakat)
1 25
Ada lembaga lokal yang penting dan bermanfaat untuk sebagianbesar warga, rutin berinteraksi dengan masyarakat, namun tidakmemperoleh pengakuan resmi dari pemerintah
2 50
Ada lembaga lokal yang penting dan bermanfaat untuk sebagianbesar warga, rutin berinteraksi dengan masyarakat, danmemperoleh pengakuan resmi dari pemerintah
3 75
Ada lembaga lokal yang penting dan bermanfaat untuk sebagianbesar warga, rutin berinteraksi dengan masyarakat, memperolehpengakuan resmi dari pemerintah, dan memiliki akses keuangan(memiliki rekening bank, memanfaatkan layanan pembukuan)
4 100
Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbahskala kawasan, pengelolaan persampahan skala kawasan dan pengelolaandrainase lingkungan)
KETENTUAN TEKNIS
3.3.7 Problem Tree (Rencana Perbaikan Sanitasi)
No. TUJUAN PROSES
1. Mengkaji danmengenali masalah-
sanitasi yang ada
di masyarakat.
1. Jelaskan maksud, tujuan, dan proses kajian masalahsanitasi;
2. Tulis masalah secara singkat, padat dan jelas sesuai
pandangan/perasaan masyarakat pada kartu-kartu dan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 100/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-42
Menentukan masalah-
inti sanitasiserta
mengkaji ide/gagasan/
rencana masyarakat
untuk memecahkan
masalah sanitasi
tempelkan pada papan;
3. Mintalah kepada masyarakat untuk menentukan
masalah inti;
4. Teliti kartu-kartu lainnya yang menyebabkan terjadinyamasalah inti tersebut dan letakkan kartu-kartu
tersebut di bawah masalah inti;
5. Minta warga menulis di kartu lain hal-hal yang menjadi
akibat dari masalah inti tersebut, lalu letakkan kartu-
kartu tersebut di atas masalah inti;
6. Lakukan analisis hubungan sebab-akibat dengan cara
memberi tanda panah antara kartu satu dengan kartu
lain dan tetap mengacu pada core problemnya;
7. Periksalah diagram secara keseluruhan, dan apabila
diperlukan, perbaikilah untuk menjamin keabsahan dan
kelengkapan analisis permasalahan sanitasi.
8. Tanyakan kepada mereka tentang ide/gagasan/
rencana/action plan perbaikan sanitasi, lalu tulislah di
kertas lain.
Gambar 3.14 Contoh Rencana Perbaikan Sanitasi
KETENTUAN TEKNIS
Indikator dan Variabel penilaian problem tree
Tabel 3.17 CS5.1 Rencana Perbaikan Sanitasi
Pilihan Skor Konversi keSanitasi tidak muncul dalam analisis
masyarakat
0 0
Sanitasi muncul tapi tidak dibahas lebih1 25
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 101/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-43
lanjut dalam analisis1 25
Sanitasi dan beberapa pilihan
pemecahannya dibahas dalam analisis
2 50
Sanitasi dan pilihan pemecahannyadibahas, tetapi tidak ada rencana kerja
khusus.
3 75
Sanitasi dan pilihan pemecahannya
dibahas, dan rencana kerja khusus telah
disusun oleh masyarakat
4 100
Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbah skala kawasan,
pengelolaan persampahan skala kawasan dan pengelolaan drainase lingkungan)
KETENTUAN TEKNIS
3.4 IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MASYARAKAT
3.4. 1 Identikasi Kemampuan Masyarakat
Kegiatan identikasi, sampai dimana masyarakat berperan serta dan memiliki kemampuan
dalam DAK SLBM ini, dilakukan mengikuti arus kegiatan berikut ini:
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 102/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-44
KETENTUAN TEKNIS
3.4.2 Pemetaan Sanitasi Kampung oleh Masyarakat
Pemetaan sanitasi kampung oleh masyarakat ini dilaksanakan pada lokasi/lingkungan yang telah
terpilih melalului proses seleksi kampung.
No. TUJUAN PROSES
1. a) Mempelajari kondisi
sarana air bersih dan
i i k
1. Minimal sehari sebelum proses pemetaan, fasilitator
berdiskusi dengan wakil masyarakat (laki atau perempuan)
i k l h k di k (d l b b
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 103/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-45
sanitasi masyarakat
b) Mempelajari akses
sanitasi keluarga kaya,
menengah dan miskin
c) Mempelajari dari
keluarga kelas sosial
apaanggota badan
pengelola, baik laki–
laki atau perempuan
yang bekerja dalam
bidang pelayanan
sarana air bersih,sanitasi dan promosi
hidup sehat/bersih,
serta siapa yang pernah
atau akan mendapat
pelatihan.
mengenai kelurahan yang akan dipetakan (dalam beberapa
kasus, gambarkan peta secara umum), sistem penyediaan
air bersih baik yang tradisonal maupun yang baru (proyek),
serta rumah keluarga kaya, menengah, maupun miskin
berdasarkan kriteria yang telah dibuat pada saat klasikasi
kesejahteraan., Kemudian pilih satu atau dua RT/RW/
Lingkungan yang dipilih mewakili kelurahan;Idealnya acara
diadakan di lokasi yang mudah diakses orang banyak, cukup
penerangan dan jauh dari gangguan cuaca;
2. Fasilitator menjelaskan tujuan dari kegiatan ini, serta
mengembangkan legenda yang akan digunakan dalam
pemetaan ini, seperti :• Jalan, gang/lorong, jalan setapak;
• Rumah (tandai sesuai kategori kesejahteraan yang telah
dibuat masyarakat);
• Tanda-tanda utama seperti sekolah, dll;
• Tempat ibadah : Masjid, Gereja, Pura, dll;
• Sumber air : alami atau buatan;
• Sarana sanitasi umum dan rumah-rumah yang memiliki
jamban (bantuan atau lainnya);
• Rumah badan pengelola (laki-laki atau perempuan)
pelayanan sarana air bersih dan program sanitasi;
• Rumah masyarakat yang telah menerima bantuan
pelatihan dalam bentuk apapun.
3. Tandai dalam peta mengenai akses masyarakat terhadap
sarana air bersih maupun Sanitasi Lingkungan Berbasis
Masyarakat (SLBM), baik maupun buruk. Perlu juga diketahuipenyebabnya, kurang air atau jauh dsb;
KETENTUAN TEKNIS
No. TUJUAN PROSES
4. Kelompok laki-laki dan perempuan, secara gabungan atau
terpisah, tergantung hubungan gender, menggambar peta
permukiman setempat di atas kertas besar, dan dapatdilakukan di atas lantai atau ditempel di papan, serta
dilakukan di ruang terbuka;Lakukan reproduksi (menyalin) hasil
gambar peta ke dalam kertas, setelah kegiatan selesai;
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 104/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-46
5. Kelompok diskusi memberi skor/nilai mengenai keadaan akses
terhadap sarana air bersih dan sanitasi;
1) Fasilitator mengisi lembar isian, jumlah titik air dan fasilitas
sanitasi dalam peta;2) Peta tersebut digunakan oleh tim untuk acuan kegiatan
lanjutan, terutama untuk merencanakan jalur dan
partisipan yang terlibat dalam transect walk.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses pemetaan sanitasi:
1. Ada perwakilan dari masing-masing lokasi (RT, RW, Banjar, Lingkungan) baik laki-laki maupun
perempuan;
2. Media yang digunakan dapat memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk terlibat dalam
kegiatan pemetaan, yakni:
KETENTUAN TEKNIS
• Media cukup luas, sehingga gambar/simbol tidak berhimpitan;
• Pelaksanaan kegiatan dilakukan di ruang umum sehingga tiap orang mudah untuk hadir
(miskin/kaya);
• Ruang kegiatan terlindung dari gangguan cuaca (angin, hujan, dll).
3. Buat terlebih dulu simbol/legenda yang disepakati oleh masyarakat.
3.4.3 Ladder-1 (Kesediaan Berkontribusi)
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 105/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-47
Ladder-1 bertujuan untuk mengenali dan mengkaji manfaat dan nilai guna iuran yang dirasakan
oleh masyarakat dalam kegiatan pembangunan sarana sanitasi kampung; serta digunakan untuk
menilai kesiapan masyarakat berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur sanitasi.
No. INFORMASI YANG DIHARAPKAN PROSES
1. 1. Pandangan kelompok
mengenai keberadaan setiap
jenis manfaat yang dialami
oleh mereka.
2. Urutan manfaat-manfaatdengan memperhatikan
kesesuaian kontribusi (dalam
bentuk uang, waktu, tenaga,
harta benda, atau bentuk
lainnya).
3. Manfaat-manfaat yang
memperhatikan isu
gender dan pelaksanaan
pembagiannya.
1. Kegiatan dilakukan secara terpisah antara masyarakat
laki-laki dan perempuan, dan antar masyarakat kaya dan
miskin (jika memungkinkan);
2. TFL menjelaskan tujuan, maksud, dan cara penerapan
teknik ini;3. Mulai berdiskusi mengenai manfaat yang dirasakan oleh
masyarakat terhadap sarana sanitasi yang ada saat ini,
kemudian ditulis pada kertas ip chart (satu kartu satu
manfaat) dengan tulisan, simbol, atau gambar;
4. TFL memfasilitasi dan mengarahkan peserta untuk
memberikan penilaian atas manfaat yang dapat
dirasakan dibandingkan dengan besarnya iuran yang
telah mereka berikan terhadap pembangunan sarana
sanitasi;
5. Gunakan biji-bijian untuk menghitung skor;
6. Skor untuk nilai manfaat dan nilai iuran dijumlahkan dan
diisikan ke kolom total, lalu dibuat rata-ratanya;
7. Berdasarkan hasil analisis ini, TFL mengajak peserta
untuk menilai kesanggupan mereka untuk berkontribusi
terhadap pembangunan/perbaikan sarana sanitasi yangakan dilakukan dengan cara memilih kartu-kartu yang
didalamnya sudah ada nilai yang disediakan oleh TF
KETENTUAN TEKNIS
Tabel 3.18 Contoh Ladder – 1*
No Proyek PembangunanSarana Sanitasi
Manfaat(1-10)
Biaya dibayarkan(1-10)
1Dst
Total Skor =
Rata-rata =
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 106/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-48
Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbahskala kawasan, pengelolaan persampahan skala kawasan dan
pengelolaan drainase lingkungan)
Indikator dan Variabel penilaian Ladder – 1*
Tabel 3.19 CS2.1 Kesediaan Masyarakat Untuk Mengeluarkan Biaya
Pilihan Skor Konversi ke
Tidak bersedia memberikan kontribusi 0 0
Bersedia memberikan kontribusi hanya untuk biaya pembanguan
toilet 1 25
Bersedia memberikan kontribusi untuk pembangunan prasarana &
sarana serta biaya pengoperasian & perawatan komponen terpilih
lainnya
2 50
Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet,
biaya pengoperasian & perawatan komponen terpilih lainnya, &
sebagian dari biaya pembangunan komponen lainnya
3 75
Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan
prasarana & sarana, biaya pengoperasian & perawatan komponen
terpilih lainnya, dan seluruh dari biaya pembangunan komponen
lainnya
4 100
Keterangan * = untuk masing-masing kegiatan prioritas (pengelolaan air limbah skala kawasan,
pengelolaan persampahan skala kawasan dan pengelolaan drainase lingkungan)
KETENTUAN TEKNIS
3.4.4 Partisipasi dan Kontribusi
No. TUJUAN PROSES
1. • Menilai dan menganalisa
kesetaraan dan
transparansi kontribusi
pengguna saat
pembangunan dan paska
b
1) Pemberian nilai sejarah pembangunan pelayanan
yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan yang
tinggal dalam masyarakat serta mengetahui sejarah dari
pengalamannya. Sebagai contoh, laki-laki dan perempuan
yang terlibat dalam badan pengelola setempat atau
k t t lib t d l b
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 107/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-49
pembangunan
• Menilai dan menganalisa
komposisi serta pengaruh
badan pengelolamasyarakat selama
pembangunan , termasuk
keterwakilan gender,
kemiskinan maupun kontrol
mereka saat pelaksanaan.
masyarakat yang terlibat dalam pembangunan;
2) Fasilitator menanyakan kepada peserta arti kontribusi oleh
laki-laki dan perempuan. Apakah laki-laki dan perempuan
punya pengertian yang beda tentang kontribusi;3) Melakukan diskusi kelompok, membahas tentang siapa
berkontribusi apa pada saat pembangunan. Bentuk
kontribusi dapat berupa tenaga kerja, seperti menggali
lubang, sumbangan berupa bahan-bahan setempat maupun
uang, disamping juga dalam bentuk bahan makanan untuk
para pekerja dan tukang;
4) Apabila kelompok miskin memberi kontribusi lebih
sedikit, maka perlu mencari tahu bagaimana keputusan
tersebut dibuat : oleh satu orang, tokoh elit setempat,
atau laki-laki dan perempuan anggota masyarakat. Jika
penentuan variasi kontribusi yang disesuaikan dengan
kemampuan membayar hanya dilakukan oleh elit, maka
ada kemungkinan mereka yang berkontribusi lebih besar
akan menggunakan hal tersebut sebagai alasan untuk
melakukan kontrol terhadap pelayanan;5) Perlu diketahui sumber pendapatan dari kaum laki-laki
maupun perempuan, pengelolaan pengeluaran rumah
tangga, maupun pola kontribusi untuk pelayanan sarana
sanitasi pada suatu lingkungan masyarakat.
Contoh lembar kerja, Partisipasi Saat dan Pasca Pembangunan Sarana dapat dilihat pada
Lampiran.
KETENTUAN TEKNIS
Contoh Lembar Kerja Pemetaan Sanitasi Kampung
Data Teknis Check Deskripsi
Saluran airhujan/drainaseAir biasa mengalir/menggenangTerjadi penyumbatan/tidak
Ada bau tidak sedap/tidak
Ukuran dalam lantai dasar saluran cm
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 108/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-50
Ukuran lebar saluran cm
Tinggi air dari lantai dasar saluran cm
Bahan material saluran
Keterangan
Sumber Air Jumlah rumah yang memakai PAM
Kondisi PAM :
Jumlah sumur buah
Kedalaman sumur m
Kedalaman air di musim hujan
Kedalaman air di musim kemarau
m
m
Sumber air lainnya(sebutkan)
Kondisi :
Keterangan:
Kondisi Tanah Jenis tanah : Lempung/liat/cadas/pasir/batu/
kapur/biasa
Lokasi Permukiman :
Bantaran sungai/bantaran rel KA/area industri/
permukiman nelayan/perumnas/kampung kota/
kampung desa.
Dan lain-lain
(Sebutkan)
Tinggi air tanahm
KETENTUAN TEKNIS
Data Teknis Check Deskripsi
KetersediaanLahan :
Ada lahan/tidak ada lahan
Ukuran luas m2
Kepemilikan tanah
Ada/tidak ada sungai di dekatnya, jarak m
Ada/tidak adanya saluran/got didekatnya, jarak m
Ada/tidak adanya sumur didekatnya jarak m
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 109/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-51
Ada/tidak adanya sumur didekatnya, jarak
Ada/tidak adanya rumah didekatnya, jarak m
Ada/tidak adanya MCK didekatnya, jarak m
Ada/tidak adanya industri/pabrik didekatnya,
jarak
m
Ada/tidak adanya kebun/sawah didekatnya,
jarak
m
Keterangan :
KM/WC Ada/tidak ada di tiap rumah
Ada/tidak ada MCK plus
Kebiasaan buang air selain di KM/WC/MCK plus,
sebutkan
Keterangan kondisi KM/WC/MCK plus
Septicktank/pengolahan
limbah
Air limbah dari KM/WC langsung disalurkan ke
sungai/danau/saluran kota/septictank
Air limbah dari MCK plus langsung disalurkan ke
sungai/danau/saluran/kota/septik
Ada/tidak peresapan dari tangki septik
Air dari peresapan disalurkan ke sungai/danau/
saluran kota/diresapkan ke tanah & kebun
Ada/tidak ada bau dari septicktank/pengolahanlimbah yang ada
Keterangan :
KETENTUAN TEKNIS
Data Teknis Check Deskripsi
Topograf/bentukmuka tanah
Ada/tidak ada kemiringan tanah
Ada aliran air menggenang
Ada kemiringan jalan
Ada/tidak ada instalasi yang tertanam (pipa air/
listrik/telepon/gas/air limbah)
Keterangan :
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 110/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-52
Struktur
permukiman
Ada/tidak ada jarak antara rumah, jarak
Ada/tidak ada jalan yang cukup untuk keluar
masuk mobil angkut bahan bangunan ke lokasi
pengolahan limbah.
Jauh/dekat jarak angkut material dari penjual
bahan bangunan ke lokasi pengolahan limbah.
Ketersediaan
tenaga bangunan
Ada/tidak ada pekerja tukang
Ketersediaan
bahan bangunanAda tidak ada bahan bangunan di tempat
Air :
Batu bata :
Pasir :
Tradisi sosial pelaksanaan pembangunan pada
bulan ……………………………………
Pengaruh kultur
social terhadap
pelaksanaan
pembangunan
Ada/tidak ada pengganti pekerja/tukang
KETENTUAN TEKNIS
Contoh Lembar Kerja Klasikasi Kesejahteraan (Wealth Classication)
Klasifkasi Kesejahteraan
1
Nama Kelurahan
RT/RW/Lingkungan2 Kecamatan/Kab/Kota/Provinsi
3 Kegiatan
4 Tanggal
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 111/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-53
5 Nama Ketua Fasilitator
6 Anggota Fasilitator
7 JumlahPeserta yang Hadir
8 Perempuan Anak Perempuan
9 Laki – Laki Anak Laki - Laki
10 Waktu Dimulai
Kategori Tingkat Kesejahteraan
Indikator Mampu Menengah Tidak Mampu
Pola Makan
Aset/Kepemilikan
Komposisi Rumah Tangga* Pekerjaan
Akases Terhadap Pelayanan
Pendidikan Formal dan Non-Formal
Rasa Aman Sosial dan Psikologis
Masyarakat
Lain – Lain**
* Termasuk Bila Kepala Rumah Tangga Adalah Perempuan.
** Periksa Kesehatan, Suku, Kelompok Agama, Kelas Sosial
KETENTUAN TEKNIS
Contoh Lembar Kerja Partisipasi dan Kontribusi
Partisipasi Saat dan Paska Pembangunan Sarana
Lembar Catatan
1 Nama Kelurahan RT/RW/Lingkungan/Banjar
2Kecamatan/Kab/Kota/
Provinsi
3 Kegiatan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 112/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-54
3 Kegiatan
4 Tanggal
5 Jumlah Peserta Perempuan
6 Posisi dalam Organisasi
7 Jumlah Peserta Laki-laki
8 Posisi dalam Organisasi
Waktu Dimulai
H2 Jenis dan Pembagian Kontribusi dari Sudut Pandang Gender dan Kemiskinan
Tipe Kontribusi
Perempuan
Miskin
Laki-Laki
Miskin
Perempuan
Kaya
Laki-Laki
Kaya
Tidak berkontribusi
Satu jenis kontribusi (Uang, Bahan-bahan, atau tenaga)
Dua jenis kontribusi
Tiga jenis kontribusi
Lebih dari tiga jenis kontribusi
KETENTUAN TEKNIS
Analisa Temuan dan Diskusi
Kesetaraan dalam kontribusi, termasuk oleh perempuan dan kelompok miskin:
Monitoring dan control terhadap kontribusi dari dalam (dari sumbangan rumah tangga):
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 113/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-55
Monitoring dan control terhadap pengerjaan oleh pihak luar (kontraktor, instansi lain):
Peranan perempuan dalam monitoring:
Apa relevansinya untuk pembuatan RKM:
Waktu Selesai
KETENTUAN TEKNIS
3.5 FORMAT PENDANAAN
Format – 1:
Standar Kontrak KSM dengan PPK SKPD
SURAT PERJANJIAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 114/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-56
UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN DAK SLBM
LOKASI : …………………………………
JENIS PEKERJAAN : …………………………………
_________________________________________________________________________________
NOMOR KONTRAK : …………………………………
TANGGAL : …………………………………
SURAT PERJANJIAN ini berikut lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditanda-tangani di ……………… pada hari …………, tanggal ………………… bulan ……………… tahun
…………………antara Pejabat Pembuat Komitmen SKPD, yang bertindak untuk dan atas nama
……………………………………………… berkedudukan di …………………………………, berdasarkan Surat
Keputusan …………… No.………………………… (selanjutnya disebut PPK), dan ………………………………
bertindak sebagai ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berkedudukan di
………………………………………… berdasarkan (Akta Notaris/SK Camat/SK Lurah/SK Kades)
No……… tangal……………… yang dikeluarkan oleh Notaris/Camat/Lurah/Kades ……………………
Di……………………… (yang selanjutnya disebut “KSM”)
MENGINGAT BAHWA:
[a]. PPK telah meminta KSM untuk melakukan pembangunan sarana SLBM, sebagaimana
diterangkan dalam Syarat – Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam kontrak ini.
[b]. KSM, sebagaimana dinyatakan kepada PPK, sudah menyusun RKM (Rencana Kerja
Masyarakat) yang telah disusun dan disetujui oleh masyarakat pengguna sarana.
[c]. PPK dan KSM menyatakan memiliki kewenangan untuk menanda-tangani Kontrak ini, dan
yang menanda-tangani memilii kewenangan untuk mengikat pihak yang diwakili.
[d]. PPK dan KSM mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penanda-tanganan
KETENTUAN TEKNIS
Kontrak ini masing-masing pihak:
1. Telah senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat.
2. Menanda-tangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut.
3. Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini.
4. Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonrmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini, beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK DAN KSM dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 115/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-57
berikut ini:
[1]. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak adalah sebesar Rp …………………
(………………………………………………………………)
[2]. Istilah dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini, memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
[3]. Dokumen – dokumen berikut ini merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak, yaitu:
[a]. Addendum Kontrak (bila ada)
[b]. Pokok Perjanjian.
[c]. Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya
[d]. Syarat-Syarat Khusus Kontrak
[e]. Syarat-Syarat Umum Kontrak.
[f]. RKM (Rencana Kegiatan Masyarakat) dan KAK (Kerangka Acuan Kerja)
[g]. Data Teknis selain KAK [h]. Dokumen Kelengkapan seleksi, Surat Penunjukan, Berita Acara.
[4]. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan kentuan dalam dokumen
lainnya, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki pada angka 3 di atas.
[5]. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan KSM dalam Kontrak meliputi khususnya,[a]. KSM berkewajiban untuk melaksanakan pekerja SLBM ini sesuai dengan RKM dan KAK
[b]. PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada KSM sesuai dengan
ketentuan Kontrak
[6]. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dengan tanggal
KETENTUAN TEKNIS
mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum / Khusus Kontrak.
Dengan demikian, PPK dan KSM bersepakat untuk menanda-tangani kontrak ini, pada tanggal
tersebut diatas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Republik Indonesia.
Untuk dan atas nama Kelompok Swadaya Masyarakat
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 116/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-58
Pejabat Pembuat Komitmen
Nama : ……………………………… Nama : ……………………………
NIP……………………………………… Ketua.
Mengetahui:
Ketua SKPD Kab Kota:
Nama : ……………………
NIP :…………………………
KETENTUAN TEKNIS
Format – 2:
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
No. :…………………… Tanggal……………
Pekerjaan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM)
Kelurahan…………… Kota…………
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ………………………………………
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitment Pembinaan Investasi
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 117/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-59
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitment Pembinaan Investasi.
Alamat : ………………………………………
Selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat KomitmenBerdasarkan Kontrak No. …………………………………, tanggal ……………………………………
Bersama ini memerintahkan kepada:
Nama : ………………………………………
Jabatan :Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat.
Alamat : ………………………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penyedia Jasa Pembangunan.
Untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1. Macam pekerjaan: Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat. Kelurahan:
………………………, Kota: ………………………
2. Tanggal Mulai Kerja: ……………………………………………
3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan kentuan Kontrak.
4. Waktu penyelesaian: selama …………… (………) bulan dan pekerjaan harus sudah selesai padatanggal: ………………………………
5. Hasil Pekerjaan: …………………………………………
6. Sanksi: Terhadap keterlambatan penyerahan hasil kerja, maka kontrak pembangunan Sanitasi
Lingkungan Berbasis Masyarakat dan pembayarannya kepada Penyedia Jasa Pembangunan
ini dapat dihentikan sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.
Pejabat Pembuat Komitmen Kelompok Swadaya Masyarakat
Satuan Kerja Pembangunan Daerah
Nama: ……………………………… Nama: ……………………………
NIP…………………………………… Ketua.
KETENTUAN TEKNIS
Format – 3:
KSM: ................. Halaman: ..........
BUKU BANK
Keluarahan: ........................... Kode KSM: .............................Kota/Kab: ............................ Kode Proyek: .........................
Bulan .......... Tahun: ...................
Nama Bank: ........................... No. Rekening: ........................
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 118/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-60
Tgl. URAIANJumlah
(Rp)Kode
2/1/12 Setoran 79.675.000 021
12/1/12 Debit 019
15/2/12 Bunga 014
Format – 4:KSM: ................. Halaman: ..........
BUKU BANK
Keluarahan: .......................... Kode KSM: .............................
Kota/Kab: ............................ Kode Proyek: .........................
Bulan .......... Tahun: ..................
Tgl. URAIAN Account No. VoucherNo.
Masuk(Rp)
Keluar(Rp)
2/1/12 Beli Alat Tulis 345 1567 125.950,-
12/1/12 Alat gali (cangkul, sekop, dll) 348 1568 256.750,-
KETENTUAN TEKNIS
Format – 5:
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN TERMIJN
Nomor : ……………………………………………………
File : ……………………………………………………
Periha : Pekerjaan SLBM,Kelurahan : …………………………………
Permohonan PembayaranTermin ke…………(……%)
Kepada Yth.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 119/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-61
Pejabat Pembuat Komitment
Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat(Alamat)……………………………
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan Pekerjaan SLBM, Kelurahan …………………… sesuai Kontrak No.
……………………………… tanggal …………………
Bersama ini, kami mengajukan permintaan Pembayaran Termijn…… (……%) dari nilai Kontrak Atas
jumlah tersebut, mohon dapat ditransfer ke rekening kami atas nama KSM ……………………………………
Pada:
Bank : ………………………………………………………
Jl. ………………………………………………………………
Rekening No. : ……………………………………………
Demikian permohonan kami, dan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui Hormat Kami,
TFL TeknisKSM ………………………………
Nama : ……………………………… Nama:………………………………
Ketua
KETENTUAN TEKNIS
Format – 6:
BERITA ACARA PEMBAYARAN
No. …………………………………
Pada hari ini tanggal…………… Bulan ……………… tahun Dua ribu……………, kami yang bertanda-
tangan dibawah ini:
1. Nama:……………………………………
Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama Pejabat
Pembuat Komitment Satuan Kerja Pembangunan Daerah (SKPD) berkedudukan di
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 120/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-62
Pembuat Komitment Satuan Kerja Pembangunan Daerah (SKPD), berkedudukan di
………………………………………………………. Selanjutnya disebut PIHAK KESATU .
1. Nama: ……………………………………
Jabatan : KetuaKelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ……………
Alamat : Jl ………………………………………………………………
Selanjutnya disebut PIHAKKEDUA.
A. Berdasarkan:
Nomor dan Tanggal DIPA/Dokumen:
Dipersamakan
Nomor dan Tanggal Kontrak:……………………………………………………………………
Nilai Kontrak:……………………………………………………………………………………………
Uraian Pekerjaan:Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat di
kelurahan……………………………………
B. Maka PIHAKKEDUAberhak menerima Pembayaran Termijn …… (……%) dari PIHAK KESATUuntuk pelaksanaan pekerjaan tersebut, sebesar …………………………………………………………
Total Pembayaran
Dengan demikian, maka pembayaran sampai dengan sekarang :
• Nilai Kontrak Rp. …………………………
• Tagihan yang lalu Rp. ……………………………………
• Sisa Kontrak Rp. ………………………………Jumlahyang dibayarkan Rp. ……………………………………
Terbilang:(…………………………………………………………………………………………………)
KETENTUAN TEKNIS
C. PIHAK KEDUA sepakat atas pembayaran tersebut diatas dibayarkan ke rekening nomor :
…………………… Bank ……………………………………atas nama KSM…………………………………………………
Demikian Berita Acara ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
Kelompok Swadaya Masyarakat Pejabat Pembuat Komitment
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 121/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-63
Nama …………………………………………… Nama…………………………………
Ketua NIP: ……………………………………
KETENTUAN TEKNIS
Format – 8:
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
Nomor: ……………………………………………………………Pada hari ini tanggal………… Bulan ………… tahun Dua ribu…………, kami yang bertanda-tangan
dibawah ini:
1. Nama:…………………………………………………
Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama Pejabat
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 122/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-64
Pembuat Komitment Satuan Kerja Pembangunan Daerah (SKPD), berkedudukan di
………………………………………………………. Selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2. Nama: …………………………………………………
Jabatan: Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ……………
Alamat : Jl ………………………………………………………………
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Berita Acara ini dibuat oleh kedua belah pihak, berdasarkan:
1. DPA untuk DAK – APBD TA 2012: …………………………………………………………
Revisi DPA ke 1:……………………………………………………………………………………
Revisi DPA ke 2:……………………………………………………………………………………
3. Surat Perjanjian/Kontrak:……………………………………………………………………
4. Uraian Pekerjaan:Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat
5. Nilai Kontrak:Rp ………………………………………………
6. Amandemen ke – 1:Rp……………………………………
7. Amandemen ke – 2:Rp……………………………………
8. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan: …………………… Tanggal ……………………
Dengan ini menyatakan mengadakan serah terima pekerjaan pembangunan Sanitasi Lingkungan
Berbasis Masyarakat, dengan ketentuan sebagai berikut :
PASAL-1
PIHAK KEDUA menyerahkankepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menyatakan menerima
dari PIHAK KEDUA berupa Bangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat. Hasil pekerjaan
tersebut berlokasi di:
KETENTUAN TEKNIS
Kelurahan/Desa:………………………………………………
Kab/Kota:…………………………………………………………
PASAL-2Dengan adanya serah terima ini, maka selanjutnya tanggung jawab atas hasil pekerjaan tersebut
beralih dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU.
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 123/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-65
Kelompok Swadaya Masyarakat PejabatPembuatKomitmen
Kelurahan/Desa: ………………………… Satuan Kerja Pembangunan Daerah
Kab/Kota: ……………………………………
Nama:……………………………… Nama:…………………………………………
Ketua NIP:………………………………………………
KETENTUAN TEKNIS
3.6 PENILAIAN KINERJA
Aspek Penilaian Kinerja Pemanfaatan DAK
No. Aspek PenilaianBobot
%
PenilaianNilai
Angka Huruf a Dukungan kegiatan terhadap
Program Prioritas Nasional20 > 80 % kegiatan 10 Baik
60 % - 80 % kegiatan 6 - 8 Cukup
> 60 % kegiatan < 6 Buruk
b Kesesuaian Rencana Kegiatandengan arahan pemanfaatanDAK
20 > 80 % sesuai 10 Baik
60 % - 80 %sesuai 6 - 8 Cukup
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 124/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-66
DAK> 60 %sesuai < 6 Buruk
c Kesesuaian pelaksanaansik dengan Spek. Teknis /Dokumen Kontrak
15 > 80 %sesuai 10 Baik
60 % - 80 %sesuai 6 - 8 Cukup
> 60 %sesuai < 6 Buruk
d Pencapaian Sasaran Kegiatan 15 Progres sik > 80 % 10 Baik
Progres sik 60 % - 80 % 6 - 8 Cukup
Progres sik < 60 % < 6 Buruk
e Dampak dan Manfaat (Merata
a – d)
15 > 80 % 10 Baik
60 % - 80 % 6 - 8 Cukup
> 60 % < 6 Buruk
f Kepatuhan dan KetertibanPelaporan (empat triwulan)
15 4 Triwulan dan lengkap 10 Baik
2 – 3 Triwulan dan leng-kap
6 - 8 Cukup
0 – 1 Triwulan dan leng-kap
< 6 Buruk
T O T A L 100
Nilai Total = [ 20 % + Nilai (a) + 20 % + Nilai (b) + 15 % + Nilai (c) + 15 % + Nilai (d) + 15 % + Nilai(c) + 15 % + Nilai (f) + 10Klasikasi Penilaian Akhir: Nilai > 80 = Baik, Nilai 60 = 80 = Cukup, Nilai < 60 = Bu
KETENTUAN TEKNIS
3 - 6
7
K E T E N
T U A N
T E K N I S
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 125/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-67
P E T U N J U K P E L A K S A N
A A N D A K S L B M
2 0 1 4
KETENTUAN TEKNIS
3.7 KETENTUAN TEKNIS PELAPORAN
3.7.1 Form Data Umum, Kabupaten/Kota
FORM DATA UMUM, KABUPATEN/KOTA
Provinsi : ............................
Kabupaten/Kota : ............................
Kecamatan : ............................
Tahun : ............................
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 126/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-68
No. Kelurahan/Desa
Luas Wilayah(m2)
Jumlah Penduduk(jiwa)
Kontur Tanah Potensi
1 2 3 4 5 6
JUMLAH
Catatan: Diisi hanya sekali saja, kecuali kalau ada perubahanKeterangan:
1. = Nomor Urut
2. = Diisi nama kecamatan
3. = Diisi luas wilayah kecamatan
4. = Diisi jumlah penduduk kecamatan.
5. = Diisi kontour tanah yang dominan di kecamatan (pantai, pegunungan, dataran).
6. = Diisi potensi daerah kecamatan (perkebunan, pertanian, pertambangan).
KETENTUAN TEKNIS
DATA SUMBER PENDANAAN
Provinsi : ............................
Kabupaten/Kota : ............................
Kecamatan : ...........................
Tahun : ............................
No.PROGRAM
PENANGANANAPBD(Rp)
DAK (Rp)
Sektor(Pusat)
(Rp)
Pinjaman/Hibah(Rp)
JUMLAH(Rp)
1 2 3 4 5 6 7
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 127/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-69
1 2 3 4 5 6 7
1 Sub-bidang Sanitasia Pemeliharaan Fasilitas
Sanitasi
SUB JUMLAH
JUMLAH
Catatan:
# Data diisi secara lengkap sekali saja (triwulan I), kecuali ada perubahan
1. = Nomor Urut
2. = Diisi nama program penanganan tiap sub-bidang
3. = Diisi alokasi APBD untuk tiap Sub-bidang
4. = Diisi alokasi DAK untuk tiap Sub-bidang
5. = Diisi alokasi dari Pemerintah Pusat (Sektor) untuk tiap Sub-Bidang.
KETENTUAN TEKNIS
PEMANTAUAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TAHUN ....................
PROVINSI DAN KABUPATEN / KOTA
BIDANG ...................
PETA PROVINSI / KABUPATEN / KOTA DAN LOKASI PROYEK
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 128/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-70
KETENTUAN TEKNIS
PANTAUAN KESESUAIAN PROGRAM
Provinsi: ...............................Kabupaten/Kota: .....................
No. Nama Paket
Pekerjaan
Lokasi Program
Prioritas
Nasional
Yang Di
dukung
Kesesuaian
RK dengan
Juk-nis
(Ya /Tidak)
Alasan
Ketidak
Sesuaian
Kelengkapan Dokumen
(Ada / Tidak)
Keterangan
Gambar Spesifkasi R.A.B.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 129/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-71
Catatan: Diisi hanya sekali saja pada triwulan I, dengan mengacu pada paket sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Kegiatan (RK)
Keterangan:
1. Diisi Nomor Urut
2. Diisi nama Paket/Nama Pekerjaan yang sedang ditangani.
3. Diisi nama Kelurahan/Kecamatan/Desa Lokasi Proyek.
4. Diisi kesesuaian program dengan Prioritas Nasional.
5. Diisi kesesuaian RK dengan Juk-nis.
6. Diisi alasan ke-tidak sesuaian yang ada.
7-9. Diisi kelengkapan dokumen yang ada.
10. Diisi dengan hal-hal yang perlu ditambahkan.
KETENTUAN TEKNIS
PANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Provinsi: ...............................
Kabupaten/Kota: .....................
No. Nama
Paket
Pekerjaan
Sasaran Biaya
(Rp)
CaraPengadaan
(Rp)
Rencana (%) Realisasi (%) Masalah
Pelaksanaan
Di lapangan
Upaya
Pemecahan
Masalah
Vol. Unit Fisik Keu. Fisik Keu.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 130/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20143-72
LAMPIRAN
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 131/176
KETENTUAN PENGADAAN
BARANG DAN JASA
PETUNJUK PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKATTAHUN 2014
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 132/176
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
SLBM merupakan program pembangunan infrastruktur dan pengembangan masyarakat yang
mengedepankan pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lokal. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap infrastruktur peningkatan pendapatan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 133/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap infrastruktur, peningkatan pendapatan
masyarakat dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat. Kegiatan SLBM ini memberikan
peran yang besar kepada masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan serta memanfaatkan
dan memelihara sendiri.
Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) ini digunakan untuk membangun
infrastruktur sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang telah direncanakan dalam Rencana
Kerja Masyarakat (RKM). Pemanfaatan DAK SLBM tersebut perlu didukung dengan pengelolaan
keuangan yang efektif, esien, transparan, dan akuntabel. Untuk meningkatkan esiensi danefektitas penggunaan dana SLBM yang dibelanjakan melalui proses Pengadaan Barang/Jasa,
diperlukan proses Pengadaan Barang/Jasa yang efesien, efektif, transparan, terbuka, bersaing,
adil dan akuntabel dengan melibatkan masyarakat secara luas. Sehingga diperoleh barang/jasa
yang termurah dan berkualitas serta dapat dipertanggung-jawabkan secara baik dari segi sik,
keuangan, maupun manfaatnya bagi masyarakat.
1.2 TUJUAN
Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa di tingkat masyarakat bertujuan untuk menyediakan
panduan bagi seluruh pelaku SLBM dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan kegiatan
pengadaan barang/jasa terutama Tim Pengadaan Barang dan Jasa di KSM, agar pemantauannya
sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang ditetapkan dan memberikan nilai-nilai edukasi
bagi masyarakat sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
1.3 PENGERTIAN
Beberapa denisi dasar yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Pengadaan adalah: proses untuk memperoleh barang dan jasa berupa pengalihan dari pihak
ketiga atau dari pihak yang mengadakan. Proses pengalihan ini melalui proses yang diatur
1-1
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
sedemikian rupa sehingga barang dan jasa tersebut diperoleh dengan kualitas yang tepat
dan harga yang termurah.
2. Penyedia Barang/Jasa adalah: badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan
Barang/jasa.
3. Tata cara pengadaan di tingkat masyarakat adalah: tata cara pengadaan barang/jasa
dengan sederhana berbasis masyarakat, berbasis potensi alam setempat dan prinsip prinsip
pemberdayaan.
4. Swakelola adalah: Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan
dan/atau diawasi sendiri dan dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan.
5. Penunjukan Langsung adalah: metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 134/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
menunjuk langsung ke 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.6. Pengadaan Langsung adalah: Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/
Jasa, tanpa melalui Pelelangan Sederhana/ Seleksi/Penunjukan Langsung.
7. Pengadaan Barang/Jasa dengan Pelelangan Sederhana adalah: Pengadaan Barang/Jasa yang
jumlah pesertanya paling sedikit 3 (tiga) toko/pemasok/penyedia jasa untuk menjamin
adanya kompetisi yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan;
1.4 PRINSIP DASAR PENGADAAN
Pelaksanaan kegiatan DAK SLBM merupakan kegiatan swakelola oleh masyarakat, dimana KSM
dipilih selaku pelaksana dan penanggungjawab pelaksanaan kegiatan di tingkat masyarakat.
Oleh karena itu, pengadaan barang/jasa di tingkat masyarakat dalam DAK SLBM berpendekatan
pada prinsip-prinsip penyelenggaraan program dan prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa yang
ditetapkan.
Pengadaan barang/jasa pada DAK SLBM diselenggarakan untuk menyediakan barang/jasa yangdibutuhkan bagi pembangunan infrastruktur sanitasi, dimana lokasi kelurahan/desa sasaran
DAK SLBM ditetapkan melalui SK Kepala Daerah penerima program.
Pengadaan Barang/Jasa agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dari
segi administrasi, teknis dan keuangan, maka perlu menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Esien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan
atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan
kualitas yang maksimum
2. Efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang
telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
1-2
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
3. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa
bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat
serta oleh masyarakat pada umumnya.
4. Terbuka, berarti pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa
yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
jelas
5. Bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat
diantara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi persyaratan,
sehingga dapat diperoleh Barang/Jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada
intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan Barang/Jasa
6. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 135/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
6. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak
tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
7. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan
barang/jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
1.5 ETIKA PENGADAAN
Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika
sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai sasaran,
kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/jasa;
2. Bekerja secara mandiri dan menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang/jasa yang
menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam
Pengadaan Barang/Jasa;3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat terjadinya
persaingan tidak sehat;
4. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan
kesepakatan tertulis para pihak;
5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait,
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang/jasa;
6. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam
pengadaan barang/jasa;
7. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan negara; dan
1-3
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
8. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima
hadiah, imbalan, komisi dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau
patut diduga berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa.
1.6 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS
Secara khusus petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi KSM, Tim Pengadaan ditingkat masyarakat,
Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan pelaku lainnya. Secara umum pengguna dan manfaat
masing-masing dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
PENGGUNA MANFAAT
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 136/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Masyarakat (KSM) • Memahami arti penting pengadaan barang/jasa di tingkat masyarakat
• Acuan untuk merencanakan, melaksanakan dan memantau kegiatan pengadaanbarang/jasa di tingkat masyarakat
Tenaga FasilitatorLapangan (TFL)
• Memfasilitasi masyarakat untuk menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatankhususnya pelaksanaan pengadaan barang/jasa di tingkat masyarakat
• Panduan kerja pendampingan masyarakat dan para pemangku kepentingan di desa/
kelurahan terkait pengadaan barang/jasa di tingkat masyarakat
1-4
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
BAGIAN 2TIM PENGADAAN BARANG/JASA
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan dalam kegiatan DAK SLBM menggunakan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 137/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
barang/jasa dari badan usaha/leveransir/toko ataupun perorangan (masyarakat), yang padadasarnya dilakukan melalui pemilihan penyedia barang/jasa oleh Tim Pengadaan.
2.1 KETENTUAN UMUM TIM PENGADAAN
Pengadaan barang/jasa pada kegiatan DAK SLBM di tingkat masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Tim Pengadaan barang/jasa merupakan anggota BKM/LKM dan KSM yang pembentukanya di
lakukan pada Rembug Warga.2. Orang-orang yang duduk dalam tim pengadaan adalah anggota masyarakat yang mempunyai
integritas, jujur, tidak mempunyai kepentingan pribadi serta dipilih secara demokratis oleh
masyarakat.
3. Jumlah tim pengadaan barang/jasa harus ganjil (ditetapkan 3 atau 5 orang), tergantung
dari nilai barang/jasa yang akan di lelangkan. Untuk yang nilainya antara Rp. 50 juta
sampai dengan Rp. 200 juta tim pengadaan 3 orang, sedangkan untuk yang nilainya diatas
Rp. 200 juta maka tim pengadaan ditetapkan 5 orang. Hal ini untuk memudahkan dalampengambilan keputusan. Susunan Tim pengadaan barang/jasa terdiri dari Ketua, Sekretaris
dan Anggota.
4. Konsultan/Tenaga Fasilitator Lapangan, Kepala Keluarahan dan jajarannya, Kasatker PPK
dan jajarannya tidak diperbolehkan untuk menjadi anggota Tim Pengadaan ataupun campur
tangan dalam pengambilan keputusan pengadaan barang/jasa yang dapat mengganggu
terlaksananya pengadaan barang/jasa.
5. Barang/jasa yang akan diadakan untuk pembangunan sik harus memenuhi kebutuhan sesuai
RKM (DED dan RAB) yang telah verikasi oleh SKPD, dan memenuhi spesikasi teknis yang
telah dipersyaratkan dalam petunjuk teknis infrastruktur yang diterbitkan oleh program
SLBM maupun oleh pemerintah daerah.
2-5
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
6. Pengadaan jasa sewa alat /alat berat harus memperhitungkan tingkat esiensi penggunaan
DAK SLBM dan efektitas pelaksanaan sehingga program ini benar-benar dapat memberikan
pendapatan dan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Serta di pastikan penggunaan alat
yang disewa dalam kegiatan sik di lapangan memang benar-benar tidak bisa di kerjakan
oleh masyarakat setempat.
2.2 KETENTUAN UMUM TIM PENGADAAN
Tim Pengadaan merupakan anggota KSM yang penetapannya di lakukan melalui surat keputusan
Kepala Kelurahan pada Rembug warga. Struktur Keanggotaan Tim Pengadaan adalah sebagai
berikut:
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 138/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
ANGGOTA
KETUA
SEKRETARIS
2.3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENGADAAN
1. Menyiapkan daftar barang/jasa dan pekerjaan yang akan diadakan dan sekaligus menyiapkan
spesikasi teknisnya;
2. Membuat rencana pembeliaan barang berdasarkan (Jenis barang/jasa dan ketersediaan
penyedia barang/jasa) dan jadwal rencana pelaksanaan pengadaan untuk di bahas pada
saat Rembug Warga. Dalam pertemuan Rembug Warga, tim membuka kesempatan apabila
ada masyarakat yang ingin menyumbangkan barang dan jasa secara sukarela untuk kegiatan
DAK SLBM;
3. Melakukan survey harga toko, minimal 3 toko material/supplier.
4. Untuk pengadaan diatas Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. 200.000.000 harus memasang
pengumuman di tempat strategis dalam lingkup kelurahan (kantor kelurahan, poskamling,
tempat ibadah, dan lain-lain) dan/atau mengirimkan undangan kepada pemasok/penyedia
jasa untuk melakukan pengadaan;
2-6
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
5. Menyiapkan daftar toko/pemasok/penyedia jasa yang sudah dilakukan pengecekan untuk
diundang mengikuti proses pengadaan yang jumlahnya paling sedikit 3 (tiga) toko/pemasok/
penyedia jasa untuk menjamin adanya kompetisi yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pengadaan;
6. Menerima surat penawaran, mengevaluasi dan menetapkan calon pemenang pengadaan
yang dilakukan dalam Rembug Warga Penetepan Pemenang yang dihadiri oleh unsur tokoh
masyarakat, seluruh anggota BKM/LKM, KSM, Kepala Kelurahan, KM, Tenaga Fasilitator
Lapangan dan kaum perempuan;
7. Memastikan harga barang/jasa mendapatkan harga yang termurah;
M l k k t d g g k t (R b g W g l k ) t k
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 139/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Melakukan pertemuan dengan warga masyarakat (Rembug Warga pra pelaksanaan) untukmemberitahukan rencana pembelian barang/jasa termasuk rencana lokasi penyimpananya.
2-7
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
BAGIAN 3
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
3.1 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENGADAAN
1 Pengadaan barang/jasa adalah pengadaan barang/jasa yang dibiayai melalui dana SLBM
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 140/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
1. Pengadaan barang/jasa adalah pengadaan barang/jasa yang dibiayai melalui dana SLBM.2. Pengadaan barang untuk operasional KSM, dapat dibeli langsung kepada penyedia barang
dan bukti pengikatnya cukup berupa bukti pembelian/nota pembelian.
3. Pengadaan barang/jasa untuk pembangunan sik infrastruktur dilakukan oleh dilaksanakan
oleh Tim Pengadaan, dengan mengikuti mekanisme yang di atur di dalam petunjuk teknis
ini pengadaan barang/jasa.
Secara umum pengadaan barang per jenis barang atau per-ketersediaan barang oleh masyarakat/
pemasok/toko/leveransir dan sewa alat mengikuti ketentuan dalam pedoman umum SLBM,
yaitu sebagai berikut:
1. Pengadaan barang yang bernilai kurang dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta) dapat dibeli
langsung kepada penyedia barang dan bukti pengikatnya cukup berupa bukti pembelian/
nota pembelian pembayaran dengan materai sesuai ketentuan.
2. Pengadaan barang yang bernilai diatas Rp. 10.000.000 (sepuluh juta) sampai dengan Rp.
50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dapat dilakukan dengan penunjukan langsung kepada 1(satu) penyedia barang melalui penawaran tertulis dari penyedia barang yang bersangkutan,
dan bukti pengikatannya berupa Kuitansi saja dengan materai sesuai ketentuan.
3. Pengadaan barang yang bernilai di atas Rp. 50.000.000 (lima puluh juta) sampai dengan Rp.
200.000.000 (dua ratus juta) dilakukan oleh tim pengadaan yang berjumlah 3 (tiga) orang
dengan cara meminta dan membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3
(tiga) penyedia barang yang berbeda serta memilih penawaran dengan harga terendah, dan
bukti pengikatannya berupa Surat Perintah Kerja (SPK) dengan materai sesuai ketentuan.4. Pengadaan barang yang bernilai diatas Rp. 200.000.000 (dua ratus juta) dilakukan oleh tim
pengadaan yang berjumlah 5 orang dengan cara meminta dan membandingkan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3 (tiga) penyedia dengan harga terendah, dan bukti
pengikatannya berupa Surat Perjanjian dengan sesuai ketentuan.
3-8
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
Secara detail, tata cara pengadaan barang/jasa khususnya barang/jasa untuk pemenuhan
kebutuhan barang/jasa pembangunan secara detail dijelaskan di bawah ini.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 141/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014 3-9
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
3.2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENGADAAN
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dan RAB menjadi acuan bagi tim pengadaan untuk melakukan
perencanaan pengadaan dan pelaksanaan pengadaannya. Tim pengadaan yang sudah dibentuk
pada forum Rembug Warga, harus mempelajari permasalahan dan potensi kelurahan dan di
lingkungannya terutama dalam aspek kebutuhan penyediaan barang/jasa (jenis barang, harga
satuan dan biaya) serta Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
3.3 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG/JASA
Tim Pengadaan bersama KSM didampingi Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) diwajibkan segera
mengadakan rapat sekaligus menjadi forum Rembug Warga setelah tim pengadaan disahkan.
Untuk menjelaskan rencana kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan yang mencakup
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 142/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Untuk menjelaskan rencana kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan yang mencakuphal-hal sebagai berikut:
1. Penjelasan jadwal pelaksanaan pembangunan
Tim Pengadaan Menjelaskan jadwal pelaksanaan pembangunan yang difokuskan pada target
waktu pencairan dana SLBM dalam setiap tahapnya dan pelaksanaan serta penyelesaian
sik. Tim pengadaan harus menyusun jadwal pengadaan dengan mengacu pada Rencana
Tahapan Pembangunan infrastruktur agar barang/jasa dapat disediakan secara tepat waktu.
2. Penjelasan RAB dan Harga satuan
Menjelaskan teknis penyusunan RAB dan Harga Satuan yang digunakan dimana RAB tersebut
disusun berdasarkan analisa yang ditetapkan dan disusun secara partisipatif. Harga satuan
yang digunakan adalah harga satuan setempat terendah berdasarkan survey.
Melalui penjelasan ini diharapkan tim dapat memberikan penjelasan kepada toko/pemasok/
leveransir dan dapat memberikan penilaian terhadap pengajuan penawaran;
3. Penjelasan kebutuhan barang/jasa dan spesikasi teknis;
Kebutuhan barang/jasa yang akan digunakan dalam pembangunan sik meliputi kebutuhan
material, bahan dan sewa alat harus mengikuti spesikasi teknis yang ditetapkan. Kualitas
barang/jasa harus diutamakan untuk menjaga ketahanan dan kualitas infrastruktur yang
dibangun.
Dari rapat tersebut, diharapkan tim pengadaan sudah memahami ruang lingkup dan rencana
kerja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembangunan sik. Dalam rapat tersebutjuga dihasilkan identikasi kebutuhan barang/jasa dan potensi penyediaannya.
3-10
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
3.4 PEMILIHAN METODE PENGADAAN
Mengacu pada prinsip, pendekatan dan tujuan DAK SLBM serta hasil identikasi potensi
penyediaan barang/jasa maka metode pengadaan barang/jasa dikelompokkan sebagai berikut:
1. Metode Pengadaan Oleh Masyarakat
2. Metode Pengadaan Oleh Penyedia Barang/Jasa
• Penunjukan Langsung
• Pelelangan Sederhana
3.5 REMBUG WARGA PRA PENGADAAN BARANG/JASA
Pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa yang akan disediakan baik oleh masyarakat secaraperorangan atau kelompok atau disediakan oleh pemasok/toko/leveransir harus terlebih
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 143/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
p p g g j y g yperorangan atau kelompok, atau disediakan oleh pemasok/toko/leveransir, harus terlebih
dahulu disepakati oleh masyarakat melalui forum Rembug warga Pra Pengadaan Barang/Jasa.
Rembug Warga Pra Pengadaan Barang/Jasa ini dilakukan untuk menjamin adanya transparansi/
keterbukaan dalam pengadaan barang/jasa dan menjaring partisipasi masyarakat untuk
terlibat di dalam pengadaan barang. Rembug warga ini dilakukan untuk menginformasikan dan
menjelaskan kepada masyarakat terkait:
1. Menjelaskan hasil Identikasi potensi pengadaan barang/jasa
2. Prinsip Mekanisme dan ketentuan dalam pengadaan barang/jasa
3. Proses pengadaan barang dan jasa
4. Kesepakatan pemaketan barang/jasa
Rembug warga ini diselenggarakan oleh Tim Pengadaan dengan pendampingan dari TFL. Peserta
yang diundang dalam rembug warga ini adalah Aparat Kelurahan, KSM, Ketua RT, masyarakat
umum, kaum perempuan, serta masyarakat yang mempunyai pekerjaan/penyediaan barangyang sesuai dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur.
3.6 PENGADAAN BARANG/JASA
3.6.1 Pengadaan Barang/Jasa Oleh Masyarakat
Pengadaan barang/jasa oleh masyarakat adalah penyediaan barang/jasa oleh masyarakat
dimana masyarakat (perseorangan atau kelompok) dalam hal ini bertindak atau bekerja sebagaipengumpul barang/jasa dan bukan bertindak sebagai pemasok/leveransir.
Syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa oleh masyarakat, adalah
sebagai berikut:
1. Lokasi barang terletak di kelurahan sasaran bersangkutan.
3-11
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
2. Sumber material tidak dikuasai oleh pemasok atau kelompok tertentu.
3. Masyarakat atau kelompok pengumpul bahan dapat ditunjuk langsung melalui kesepakatan
dalam Rembug warga pra pengadaan barang.
4. Pengadaan barang/material yang berasal dari masyarakat atau kelompok pengumpul
dilakukan dengan cara:
a. Untuk barang yang bernilai kurang dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta) dapat dibeli
langsung kepada penyedia barang dan bukti pengikatnya cukup berupa bukti pembelian/
nota pembelian pembayaran dengan materai sesuai ketentuan.
b. Untuk barang yang bernilai diatas Rp. 10.000.000 sampai dengan Rp. 50.000.000 dapat
dilakukan dengan penunjukan langsung kepada 1 (satu) kelompok masyarakat sebagai
penyedia barang melalui penawaran tertulis dari penyedia barang yang bersangkutan,dan bukti pengikatannya berupa Kuitansi saja dengan materai sesuai ketentuan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 144/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
p y g p p y g y g g ,dan bukti pengikatannya berupa Kuitansi saja dengan materai sesuai ketentuan.
c. Harga yang ditawarkan telah disepakati bersama dalam rembug pra pengadaan dan
tidak melebihi dari RAB.
d. Biaya sewa kendaraan untuk mengangkut material tersebut dapat dibayar terpisah,
dengan mengikuti ketentuan pengadaan sewa alat.
e. Untuk Jasa atau Sewa Alat tetap memperhatikan kebutuhan kegiatan dan harus melalui
proses rembug dengan masyarakat.
3.6.2 Pengadaan Oleh Penyedia Barang/Jasa
1. Pengadaan Barang/Jasa (Pelelangan Sederhana):
a. Pengadaan material/bahan tidak dapat dilakukan oleh masyarakat.
b. Pengadaan barang/jasa mempunyai nilai di atas Rp. 50.000.0000.
2. Pengadaan barang oleh penyedia jasa dilakukan dengan cara:
a. Untuk paket barang/jasa yang bernilai di atas Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. Rp.
200.000.000 dilakukan oleh tim pengadaan dengan cara meminta dan membandingkan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3 (tiga) penyedia barang yang berbeda
serta memilih penawaran dengan harga terendah, dan bukti pengikatannya berupa
Surat Perintah Kerja (SPK) dengan materai sesuai ketentuan.
b. Untuk paket barang/jasa yang bernilai diatas Rp. 200.000.000 dilakukan oleh tim
pengadaan yang berjumlah 5 orang dengan cara meminta dan membandingkan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3 (tiga) penyedia dengan harga terendah,
dan bukti pengikatannya berupa Surat Perjanjian dengan materai sesuai ketentuan.
c. Nilai paket barang/jasa yang ditentukan per jenis bahan dan per paket yang bisa
disediakan oleh pemasok/toko/leveransir, sebagai contoh sebagai berikut:
3-12
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
Contoh Gabungan-1 Batu dan pasir digabung menjadi satu paket karena dapatdisediakan oleh satu pemasok.
Contoh Gabungan-2 Semen dan Besi Beton tidak dapat digabung menjadi satupaket karena tidak dapat disediakan oleh satu pemasok.
Contoh Gabungan-3 Batu, pasir, semen dan besi beton digabung menjadi satupaket karena dapat disediakan oleh satu pemasok.
d. Tidak diperbolehkan memecah paket pengadaan untuk tujuan menghindari Pelelangan
Sederhana.
e. Barang (material/alat) memiliki kualitas sesuai spesikasi
f. Harga lebih rendah dari Harga Satuan dalam RAB. Harga dari pemasok sudah termasuk
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 145/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
pajak. Kewajiban menyetor pajak menjadi tanggungjawab pemasok.
3.7 PROSEDUR PELELANGAN SEDERHANA
Dalam penentuan calon pemasok, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tim Pengadaan melakukan survey harga satuan serta calon pemasok dengan referensi
terhadap survey harga satuan yang pernah dilakukan pada saat penyusunan RAB dan Harga
Satuan. Pemasok harus berbadan usaha. Jika calon pemasok yang berbadan usaha tidak ada
di kelurahan, maka dapat menggunakan pemasok yang berasal dari kelurahan lainnya.
2. Calon pemasok diwajibkan mempunyai sumber daya manusia, modal, peralatan dan alat
angkut yang cukup sehingga tidak akan mengganggu jadwal pengadaan.
3. Pada penyerahan penawaran, pemasok wajib membawa contoh barang yang ditawarkan.
Hal ini akan memberikan kemudahan bagi Tim dalam melakukan penilaian kualitas, mutu
bahan dan akan membantu dalam penentuan pemenang.
1. Proses Pelelangan Sederhana
a. Tim Pengadaan telah menyiapkan dokumen yang berisi daftar jenis, spesikasi, volume,
jadwal pengadaan barang/alat/jasa sebagai tindaklanjut dari rembug warga.
b. Tim Pengadaan menyiapkan daftar toko/pemasok yang jumlahnya cukup
c. Tim Pengadaan menyiapkan pengumuman pengadaan yang akan dipasang di papan
pengumuman Sekretariat KSM, Kantor Kelurahan, dan lokasi-lokasi yang strategis
lainnya. Pengumuman Pelelangan Sederhana minimal berisi:
• Nama dan alamat KSM;
• Paket pekerjaan yang akan dilaksanakan;
3-13
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
• Lokasi pekerjaan; dan
• Perkiraan besaran biaya.
d. Tim Pengadaan menyiapkan undangan Pelelangan Sederhana yang dilengkapi dengan
Daftar Volume dan Spesikasi teknis barang serta penyampaian undangan dilakukan
dengan pola sebagai berikut :
• Tim melakukan kunjungan ke toko/pemasok untuk menyampaikan undangan
karena tidak dimungkinkan pemasok diundang ke kelurahan.
• Pemasok datang ke kelurahan untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci dari tim.
2. Pembuatan Penawaran
a. Proses pengajuan penawaran oleh pemasok dilakukan dengan cara tidak langsungdi l k j k b b h i t i j d l
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 146/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
dimana calon pemasok mengajukan penawaran beberapa hari atau sesuai jadwal yang
ditentukan setelah mendapatkan penjelasan dari Tim Pengadaan.
b. Ketentuan lainnya adalah pemasok harus merahasiakan penawarannya.
c. Semua dokumen penawaran harus ditandatangani oleh pimpinan pemasok dan
bermaterai.
3. Penetapan dan Pengumuman Pemenang
Penetapan calon pemenang Pelelangan Sederhana dilakukan dengan pembukaan penawaran
oleh tim yang dilakukan di tempat strategis yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan
wakil masyarakat serta kaum perempuan. Dalam pembukaan penawaran ini harus menjamin
bahwa prosesnya dilakukan secara jujur, transparan dan akuntabel.
Tata cara penetapan pemenang Pelelangan Sederhana ditentukan melalui:
a. Tim menetapkan tempat acara pengumuman pemenang.
b. Tim membuat undangan untuk Kepala Kelurahan, KSM dan wakil masyarakat lainnya
termasuk kaum perempuan.
c. Tim membuka penawaran dengan disaksikan oleh para peserta
d. Tim menetapkan pemenang dengan kriteria penawaran terendah, mutu barang yang
sesuai spesikasi teknis, identitas dan alamat pemasok jelas.
Bila acara Pelelangan Sederhana telah selesai dan telah disepakati oleh peserta yang hadir.
Maka tim harus secepatnya mengumumkan penetapan pemenang, berita acara penetapan
pemenang, dan hasil keseluruhan proses Pelelangan Sederhana dengan menempelkannya pada
papan informasi atau mengumumkannya melalui media lain yang mudah diakses oleh masyarakat
secara luas.
3-14
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
BAGIAN 4
SURAT PERJANJIAN KERJA (SPK)
4.1 KETENTUAN UMUM
1. Pemasok yang menjadi pemenang melakukan ikatan SPK pengadaan barang dengan KSM.
Contoh kontrak dapat dilihat pada Lampiran PBJ 11
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 147/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
2. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah dana SLBM masuk ke rekening KSM. Hal ini
untuk menghindari adanya hutang kepada pemasok atau sumber lainnya di luar perjanjian
resmi.
3. Kontrak harus dilampiri jadwal pengiriman barang.
4. TFL berkewajiban untuk melakukan pendampingan dan pengendalian dalam pengadaan
barang/sewa alat;5. Tugas Supplier adalah mengadakan Bahan Baku atau Peralatan sesuai dengan Spesikasi
yang telah disepakati dalam perjanjian dan Petunjuk Teknis DAK SLBM.
6. Pengadaan ini tidak dapat dikontrakan kembali kepada pihak lain.
7. Supplier harus mentaati segala perundang-undangan dan hukum yang berlaku, serta
memperhatikan adat istiadat setempat.
4.2 TATA CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran kepada Pemasok dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah atau besaran
barang yang diterima di kelurahan dan setelah mendapatkan pengecekan oleh tim pengadaan
barang/jasa.
2. Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening penyedia barang/jasa sesuai
dengan nomor rekening pada bank yang ditunjuk yang tertera dalam SPK.
4-15
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
BAGIAN 5
PENUTUP
Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi seluruh
pelaku yang terkait dalam pelaksanaan DAK SLBM khususnya dalam pengadaan barang/jasa di
tingkat Kelurahan/desa. Petunjuk teknis ini disusun dengan memberikan peluang yang besar
kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyediaan barang/jasa yang dibutuhkan.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 148/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Diharapkan dengan adanya petunjuk teknis ini, para pelaku dapat memahami proses pengadaan
barang/jasa SLBM dan dapat mensosialisasikan secara luas, sehingga pelaksanaan SLBM dapat
dilaksanakan dengan lebih efektif, esien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian DAK-SLBM ini benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
5-16
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 149/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
LAMPIRAN
FORM-FORM PENGADAAN BARANG/JASA
5-17
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
BERITA ACARA PEMBENTUKAN TIM PENGADAAN
(Format PBJ 1)
Pada hari ini…………… tanggal…………… bulan……………… tahun………………… bertempat di……………………
KSM………yang bertanda tangan di bawah ini, telah membentuk Tim Pengadaan yang terdiri dari
………orang, dimana ……orang diantaranya adalah perempuan.
Tim Pengadaan ini dibentuk untuk melaksanakan tugas Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan
KSM……….. Tim ini dalam melaksanakan tugasnya harus selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan dan kaidah-kaidah Pengadaan Barang/Jasa yang jujur, transparan, adil dan akutabel.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 150/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
g g y g j j , p ,
Daftar Personil Tim Pengadaan adalah sebagai berikut :
No. Nama L/P Kedudukan Dalam Tim
1. ………………………………. Ketua
2. ………………………………. Sekretaris
3. ………………………………. Anggota
… ………………………………. ………………..
… ………………………………. ………………..
Mengetahui,
KSM ……………………… SKPDTEKNIS
(…………………………) (…………………………)
5-18
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
BERITA ACARA SURVEY HARGA BAHAN, UPAH DAN SEWA ALAT
(Format PBJ 2)
Pada hari ini ……………tanggal ……………bulan…………………tahun…………, kami yang bertanda
tangan di bawah ini, Tim Pengadaan KSM………………Kelurahan/Desa………………, Kecamatan………
Kabupaten………Provinsi………telah melakukan Survey Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat pada
…………………………………, Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat hasil survey ini akan dipergunakan pada
Pembangunan Program Dana Alokasi Khusus Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (DAK-SLBM)
di Desa/Kelurahan…………………… Kecamatan………………Kabupaten………………Propinsi………………
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 151/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Hasil Survey Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat terlampir.
Demikian Berita Acara Survey Harga Bahan dan Material ini kami buat dengan sebenarnya, untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kami yang melakukan Survey:
No. Nama Jabatan Tanda Tangan
1. …………………………….. ……………………………… ……………………………..
2. …………………………….. …………………………….. ………………………………
3 ……………………………. …………………………….. ……………………………..
4 ……………………………. …………………………….. ……………………………..
5 ……………………………. …………………………….. ……………………………..
5-19
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
DAFTAR SURVEY HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT
(Format PBJ 3)
KSM …………………………………
Desa/Kelurahan : …………………………
Kecamatan : …………………………
Kabupaten : …………………………
Provinsi : …………………………
No.Nama Barang/Alat/
JasaSatuan
Harga Satuan(Rp )
Spesifkasi Keterangan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 152/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Jasa (Rp.)p g
A. Upah
1. Tukang Batu Hari
2. Tukang Kayu Hari
3. Tukang Pipa Hari
4. Pekerja …………
5. …………………. …………
B. Bahan Bangunan
1 Batu Kali Buah
2 Btau bata m3
3 Pasir pasang m3
4 Pasir beton Zak
5 Semen, zak = 50 kg Kg
6 Besi beton ……
7 ……. ……
5-20
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
C Bahan Perpipaan
1 Pipa PVC dia. 100mm
m’ SNI
2 Pipa PVC dia. 75 mm m’ SNI
3 Pipa PVC dia. 50 mm m’ SNI
4 Pipa PVC dia. 25 mm m’ SNI
5 ……….. …….
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 153/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Kami yang melakukan Survey Harga:
No. Nama Jabatan Tanda Tangan
1. …………………………….. ……………………………… ……………………………..
2. …………………………….. …………………………….. ………………………………
3 ……………………………. …………………………….. ……………………………..
4 ……………………………. …………………………….. ……………………………..
5 ……………………………. …………………………….. ……………………………..
5-21
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
UNDANGAN UNTUK PENGADAAN BARANG (BAHAN/ALAT)
(Format PBJ 4)
Nama Kegiatan : ___________________ Tanggal:_____________
Sumber Dana : ___________________
No Surat : ___________________
Kepada :___________________
Pemasok yang terhormat,
1. Anda diundang untuk memasukkan penawaran harga untuk memasok barang (bahan/alat) di
bawah ini:
(i) ___________________________________________
(ii) ___________________________________________
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 154/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
(iii) ___________________________________________
(iv) ___________________________________________
Informasi untuk spesikasi teknis dan volume yang dibutuhkan ada dalam lampiran.
2. Anda dapat menawarkan satu atau lebih dari barang yang ada di undangan ini.
Setiap barang akan dievaluasi terpisah berdasarkan harga terendah ATAU penawarandilakukan terhadap semua barang.Penawaran harga akan dievaluasi untuk semua barang
dan kontrak akan diberikan kepada pemasok yang menawarkan harga terendah.
3. Anda harus memasukkan 1 format asli dan 1 copy dari penawaran harga dan yang asli.
Penawaran harus dimasukkan kedalam amplop tertutup dan dialamatkan ke:
______________________________
______________________________
______________________________
4. Batas akhir pemasukan penawaran adalah: ________________
5. Penawaran harga yang dikirim melalui fax atau alat elektronik, dapat diterima.
6. Penawaran harga harus dimasukkan dengan mengikuti aturan yang berlaku, seperti dibawah
ini
(i) Harga: Harga termasuk dengan ongkos pengangkutan barang.
(ii) Evaluasi penawaran:dilakukan terhadap penawaran yang responsive terhadap spesikasi
teknis. Evaluasi juga harus memasukkan ongkos di luar barang, misalnya ongkos
pengangkutan barang.Tim pengadaan dapat melakukan koreksi terhadap kesalahan
aritmetik.
5-22
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
(iii) Kontrak akan diberikan kepada penawar yang memberikan harga terendah. Pemenang
selanjutnya akan menandatangani kontrak.
(iv) Masa berlaku penawaran: Penawaran harga yang diajukan harus berlaku selama 45 hari
dari masa batas waktu penerimaan penawaran.
7. Informasi selanjutnya dapat diperoleh dari:
_______________________________
Telephone :___________________
Fax :___________________
8. Penerimaan undangan penawaran harus dikonrmasi sesegera mungkin, apakah anda akan
memasukkan penawaran atau tidak.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 155/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Hormat Kami
(Tim Pengadaan)
5-23
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
UNDANGAN UNTUK PENGADAAN BARANG/JASA
(Format PBJ 5)
Nama Kegiatan :___________________ Tanggal:_____________
Sumber Dana :___________________
No Surat :___________________
Kepada :___________________
Kontraktor yang terhormat,
1) Anda diundang untuk memasukkan penawaran harga untuk pekerjaan di bawah ini : _____
________________________________(deskripsi pekerjaan)2) Untuk membantu anda dalam mempersiapkan penawaran harga, berikut dilampirkan
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 156/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
spesikasi, jumlah dan volume pekerjaan, dan gambar, form untuk memasukkan penawaran
dan draft kontrak.
Anda harus memasukkan 1 format asli dan 1 copy dari penawaran harga dan yang asli.
Penawaran harus dimasukkan kedalam amplop tertutup dan dialamatkan ke:
______________________________ ______________________________
______________________________
3) Anda harus mempunyai pengalaman sebagai kontraktor utama dalam konstruksiyang setara
tingkat kesulitannya dengan pekerjaan yang ditawarkan ini, pada waktu tiga tahun terakhir
dan mempunyai bukti sumber danauntuk menyelesaikan pekerjaan ini.
4) Setiap kontraktor dapat memasukkan satu penawaran, dalam bentuk individual atau partner
joint venture. Untuk joint venture, semuanya harus bertangungjawab secara bersama dalam
pelaksanaan kontrak.Lead partner dalam joint venture harus menunjukkan kemampuan
seperti pada paragrap 3 diatas.
5) Evaluasi penawaran:dilakukan terhadap penawaran yang responsive terhadap spesikasi
teknik. Evaluasi juga harus memasukkan ongkos di luar barang, misalnya ongkos pengangkutan
barang.Tim pengadaan dapat melakukan koreksi terhadap kesalahan aritmetik.
6) Masa Berlaku Penawaran: Penawaran harga yang anda ajukan harus berlaku selama 45 hari
dari masa batas waktu penerimaan penawaran.
7) Kontrak akan diberikan kepada penawar yang responsif terhadap spesikasi, dan
memberikan harga terendah, dan selanjutnya akan menandatangani kontrak.
5-24
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
8) Kontraktor yang mengundurkan diri dan menolak kontrak, akan dikeluarkan dari list
kontraktor dari proyek ini
9) Kontrak akan diatur dalam aturan di lampiran draft kontrak
10) Penawaran harus dimasukkan paling lambat……..
11) Informasi selanjutnya dapat diperoleh dari:
________________________________
________________________________
Telephone : ____________________
Fax : ____________________
12) Penerimaan undangan penawaran harus dikonrmasi sesegera mungkin, apakah anda akan
memasukkan penawaran atau tidak.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 157/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Hormat Kami
(Tim Pengadaan)
5-25
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
DAFTARVOLUME dan SPESIFIKASI PEKERJAAN
(Format PBJ 6)
No. Nama Jenis Barang/Jasa Satuan Volume Spesifkasi
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 158/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20145-26
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
SURAT PENAWARAN
(Format PBJ 7)
................., .................. 20...
Nomor : ................................................
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Penawaran Harga Pekerjaan Pengadaan Barang (Bahan/Alat)Konstruksi/Pekerjaan Berupa .............................................
Kepada Yth.:
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 159/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
pada Satuan Pelaksana Program (Satlak): ..................................
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pengumuman pengadaan dari Tim Pengadaan Barang/Jasa pada KSM
dengan Surat Undangan/Pengumuman Nomor : ....................... ..................................
..... tanggal ........................., maka kami yang bertandatangan dibawah ini :
N a m a : ……………………………………
Jabatan : ……………………………………
Toko/Pemasok / Kontraktor : ……………………………………
Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada) : ……………………………………
Alamat Toko/Pemasok / Kontraktor : ……………………………………
Setelah mempelajari secara keseluruhan dokumen Pengadaan pekerjaan
…………………………………….., dengan ini kami mengajukan penawaran harga sebesarRp. ……………………,-(..........................................................), rincian harga dan surat-surat
pernyataan sebagaimana terlampir, dengan waktu penyelesaian pekerjaan selama ... (.........)
hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerja.
5-27
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
Penawaran harga ini berlaku selama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak tanggal
pembukaandokumenpenawaran.
Demikian surat penawaran ini kami buat dalam rangkap .......... (.............) dan bermeterai
cukup, untuk menjadikan periksa.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 160/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 20145-28
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
..................................... 20....
RINCIAN HARGA PENAWARAN
(Format PBJ 8)
PEKERJAAN : ...................................
No Nama JenisBarang/Jasa*)
Satuan VolumeHargaSatuan
(Rp)
JumlahHarga
(Rp)
Spesifkasi
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 161/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Total (Rp)
Dibulatkan(Rp)
Terbilang :
........................., ..................... 20....
TOKO/PEMASOK
Nama Jelas, Tanda Tangan
5-29
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
SURAT PERNYATAAN KEBENARAN USAHA
(Format PBJ 9)
Yang bertandatangan dibawah ini:
N a m a : …………………………………………
Tempat/tgl.Lahir : …………………………………………
Alamat Tempat Tinggal : …………………………………………
Adalah benar-benar Pemilik Toko/Pemasok Bahan/Alat Konstruksi*) di sekitar lokasi pekerjaan
KSM : ..............................., yaitu:
Nama : …………………………………………
(Toko/Pemasok/Kontraktor)
Alamat : …………………………………………
Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada):
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 162/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada): …………………………………………
Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut dimuka
pengadilan apabila keterangan-keterangan yang diberikan tidak benar.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
........................., ..................... 20.........
TOKO/PEMASOK/KONTRAKTOR
MATERAI
Rp 6.000,-
Nama Jelas, Tanda Tangan
5-30
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
BERITA ACARA
PEMBUKAAN PENAWARAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN PEMENANG
(Format PBJ 10)
BERITA ACARA
PEMBUKAAN PENAWARAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN PEMENANG
Nomor : ....................................
TENTANG :
PEKERJAAN : ..........................................
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 163/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Pada hari ini ...........tanggal ................ bulan .....................tahun ................,
bertempat di ............................,telah melaksanakan rapat.
Evaluasi Penawaran dan Penetapan Pemanang untuk pekerjaan ......................................
................................................................Rapat dibuka pada pukul ..............., oleh Ketua/Sekretaris*) Tim Pengadaan Barang/Jasa,
yang dihadiri oleh :
• Ketua, Sekretaris dan para anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa;
• Para peserta calon Pemasok Barang/Jasa*) yang telah diundang dan mengambil dokumen
Pengadaan, yaitu :
a. Toko/Pemasok/Kontraktor: ......................., Rp...............................
b. Toko/Pemasok/Kontraktor: ......................., Rp...............................
c. Toko/Pemasok/Kontraktor: ....................... , Rp....................., dst
Adapun rangkaian acara adalah sebagai berikut :
No Agenda Kegiatan Hasil Kesepakatan
1 Penerimaan Penawaran Peserta Yang Memasukan Penawaran sebanyak ...........
2 Pembukaan Penawaran Pembukaan Penawaran dilaksanakan mulai pukul .....s/d.....
Jumlah Penawaran yang dibuka sebanyak ...................
5-31
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
No Agenda Kegiatan Hasil Kesepakatan
3 Penilaian/EvaluasiPenawaran (RangkingPenawar)
Berdasarkan kriteria penilaianPenawaran, maka diperolehrangking hasil penilaian Penawaran sebagaimana terlampir.
4 Penetapan Pemenang Berdasarkan hasil evaluasi/penilaian penawaran yang masukmaka ditetapkan Pemenang Pengadaan ini adalah Toko/Pemasok/Kontraktor : .................................................... dengan harga penawaran sebesar Rp. ...............................
Selanjutnya Pemenang segera melakukan perjanjian kerjadengan pihak KSM.
Pada akhir acara sekali lagi ketua tim menyampaikan nama dan jumlah penawaran dari peserta
yang dinyatakan sebagai Pemenang dihadapan seluruh Peserta yang hadir.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 164/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
y g y g g p y g
Rapat ditutup oleh Ketua/Sekretaris*) Tim Pengadaan Barang (Bahan/Alat/Pekerjaan) pada
pukul ....................................
Demikian Berita Acara pembukaan, penilaian, dan penetapan pemenang ini dibuat dalamrangkap3 (tiga), ditandatangani oleh Tim Pengadaan dan 2 (dua) wakil dari calon Pemasokuntuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
5-32
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
TIM PENGADAAN BARANG/JASA
KSM :.............................
No Nama Kedudukan Dalam TIM
Tanda Tangan
1.
2.
.................................
.................................
K e t u a
Sekretaris
1. ……………….
2. ………………
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 165/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
3.
4.
5.
.................................
.................................
.................................
Anggota
Anggota
Anggota
3. ……………….
5. ………………
4. ………………
WAKIL DARI CALON PEMASOK/KONTRAKTOR
1. Toko/Pemasok/Kontraktor :
...............................
Nama : ............................Jabatan : ............................
Tanda Tangan : ............................
2. Toko/Pemasok/Kontraktor :
...............................
Nama : ............................Jabatan : ............................
Tanda Tangan : ............................
5-33
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
PENGADAAN BARANG/JASA
(Format PBJ 11)
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA (SPK)
PENGADAAN BARANG/JASA
Nomor :...............................
Kegiatan : _____________________________________________
Tahun Anggaran 20..…
Paket Perjanjian Kerja: Pengadaan Barang/Jasa) berupa ..........................
d k k S d S b
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 166/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
BerdasarkanKontrakantara KSM dengan SKPD Kabupaten/Kota..................................:
Kontrak:Nomor........................tanggal.............................................
Kami yang bertandatangan dibawah ini:
I. Nama : ............................................................................
Jabatan : Ketua KSM..................................
Desa/Kelurahan ......................., Kecamatan ........................,
Kab/Kota .......................
Alamat : ........................................................................…
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
II. Nama : ............................................................................
Jabatan : PimpinanPemasok/Toko/Kontraktor:............................
Alamat : ...............................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara pihak pertama dan pihak kedua tersebut, hal-hal
sebagai berikut:
5-34
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pemasokharus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan barang (bahan/alat)/ dan jasa
sesuai dengan spesikasi dan volume yang disyaratkan, berupa: Penyediaan dan pengangkutan bahan sampai dilokasi kegiatan;
Penyediaan peralatan, mobilisasi/demobilisasi peralatan, penyediaan tenaga operator
peralatan di lapangan)
Pengerjaan pemasangan pipa/sumur/sanitasi
..................................................................
untuk pelaksanaan pekerjaan :
a. Nama paket/jenis kegiatan : ........................................................
b. Lokasi :........................................................
PASAL 2
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 167/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
PASAL 2
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA
Dokumen perjanjian kerja sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan
bagian dari perjanjian kerja ini, yaitu:
(1) Petunjuk Pelaksanaan DAK SLBM Tahun 2014;
(2) Surat perjanjian kerjasama pengadaan barang (bahan/jasa)
(3) Syarat-syarat umum perjanjian kerjasama
(4) Spesikasi teknik
(5) Dokumen penawaran dan lampiran-lampirannya, khususnya :
(i) Jadwal pelaksanaan pekerjaan(ii) Kuantitas danpenawaran beaya
(iii) Spesikasi pekerjaan
(iv) Gambar-gambar danAdendum, (bila ada).
PASAL 3
MASA PERJANJIAN KERJA
Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan selama
................. (.................... hari kalender kerja), terhitung sejak tanggal surat perjanjian
ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.
5-35
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
PASAL 4
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang didalam pasal (1) surat perjanjian
ini, bersifat lumpsum untuk seluruh pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam dokumen
penawaran pekerjaan Pemasok/Kontraktor bersangkutan, sebesar: Rp....................(........
............................. Rupiah)
PASAL 5
CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Seluruh pelaksanaan pembayaranpekerjaan tersebut dalam pasal (1)
suratperjanjianinibisadilaksanakan melalui Bank Pemasok oleh pihak Pertama dan dinyatakan
dengan Berita Acara Pembayaran;
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 168/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
2. Uang muka dapat diberikan kepada Pemasok setinggi-tingginya 20 % (dua puluh persen)
dari nilai kontrak dan pihak pemasok harus menyerahkan jaminan uang muka dengan nilai
minimal 100 % (seratus persen) dari besarnya uang muka;
3. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan setelah bahan/alat/pekerjaan*) diterima ataudilaksanakan oleh pihak pertama dilokasi proyek;
4. Apabila pihak Pertama mengkehendaki penyerahan bahan/alat*) atau pelaksanaan
pekerjaan tidak dilaksanakan secara sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kebutuhan
pekerjaan pihak pertama maka cara pembayaran akan dilaksanakan secara bertahap sesuai
nilai tahapan penyerahan pekerjaan.
5. Rincian volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam tahap
penyerahan pekerjaan pada pasal 5.4 diatas, akan diberitahukan kemudian oleh pihak
Pertama kepada pihak Kedua secara tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender
sebelum batas waktu penyerahan bahan/alat*) yang dikehendaki oleh pihak Pertama.
PASAL 6
SANKSI
1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian Pemasok/Kontraktor, maka
yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1/1000 (satu
perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran
kepada Pemasok;
5-36
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure/kahar maka pihak Pemasok/
Kontraktor tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan syah oleh
pihak Pemasok. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada KSM selambat-lambatnya 3
(tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.
3. Keadaan kahar/ force majeure adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak
tidak dapat dipenuhi.
4. Pihak Pertama berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan Pihak Kedua
dan mengalihkan kepada Pihak lain tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada
Pihak Kedua, apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu........
(.............)16) hari kalender sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak
disampaikannya pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 5.5 diatas.
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 169/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
.................., ............ - ................. - 20 ...
PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,
Ketua KSM Pimpinan Pemasok/Toko/Kontraktor
........................... ..................................
Mengetahui,
TFL Teknis
………………………………………
Meterai
Rp 6000
5-37
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA (SPK)
SURAT PERNYATAAN
TIDAK MENUNTUT GANTI RUGI
(Format PBJ 12)
Yang bertandatangan dibawah ini:
N a m a : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Toko/Pemasok/Kontraktor : ……………………………………………
Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada) : ……………………………………………
Alamat Toko/Pemasok/Kontraktor : ……………………………………………
Apabila toko/pemasok/kontraktor kami keluar sebagai pemenang/pelaksana pekerjaan :
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 170/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
p p g p g p p j
…………………………………… pada KSM : ……………………………, dengan ini menyatakan, bahwa apabila
terjadi perubahan gambar, spesikasi teknis maupun volume yang mengakibatkan perubahan
harga dan atau karena adanya pembatalan dana yang dilakukan oleh pihak program SPBMUSRI, maka kami tidak akan menuntut ganti rugi baik secara administrasi maupun materiil
kepada Tim Pengadaan maupun KSM selaku pemberi pekerjaan ini dan bersedia untuk dilakukan
perubahan / amandemen kontrak.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
..........................., ...............20......
TOKO/PEMASOK/KONTRAKTOR
MATERAI
Rp 6.000,-
Nama Jelas, Tanda Tangan
5-38
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN
(Format PBJ 13)
Yang bertandatangan dibawah ini :
N a m a : ……………………………………………
Jabatan :……………………………………………
Toko/Pemasok/Kontraktor :……………………………………………
Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada) :…………………………………Alamat Toko/Pemasok/Kontraktor : ………………………………………
Dengan ini menyatakan bahwa apabila toko/pemasok/kontraktor kami keluar sebagai
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 171/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
Dengan ini menyatakan bahwa, apabila toko/pemasok/kontraktor kami keluar sebagai
pemenang/pelaksana pekerjaan: ………………………………………… pada KSM: ……………………………,
maka kami bersedia dan sanggup melaksanakan/ menyelesaikan seluruh pekerjaan dimaksud sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang ada, selama ……… (………) hari kalender, terhitung sejak hari dan
tanggal ditandatanganinya surat perjanjian kerja.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
........................., ..................... 20....
TOKO/PEMASOK/KONTRAKTOR
MATERAI
Rp 6.000,-
Nama Jelas, Tanda Tangan
Jabatan
5-39
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
BERITA ACARA PENGADAAN
(Format PBJ 14)
Pada hari ini………….tanggal……….bulan……..tahun…….Tim Pengadaan Barang KSM……………………
telah melaksanakan proses Pengadaan Barang/Jasa……………dengan metoda…………………dengan
tahapan sebagai berikut:
1) …………………………
2) …………………………
3) …………………………
4) …………………………
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 172/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
………………………………
Demikian Berita Acara Pengadaan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagai mana mestinya.
KSM……………………………………………
Tim Pengadaan
(…………………………………)
Ketua
5-40
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
C A T A T A N
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 173/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
C A T A T A N
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 174/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
C A T A T A N
7/24/2019 Juklak Dak Slbm Tahun 2014
http://slidepdf.com/reader/full/juklak-dak-slbm-tahun-2014 175/176
PETUNJUK PELAKSANAAN DAK SLBM 2014
LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
C A T A T A N