judul cadangan i

4
JUDUL CADANGAN I EFEKTIFITAS MODEL WRITE-PAIR-SWITCH TERHADAP AKTIVITAS KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII DI MTsN LANGSA. Matematika dikenal sebagai cabang ilmu pengetahuan yang identik deng angka-angka, simbol-simbol, teoi-teoi yang kebanyakan oang menganggapn sulit untuk dimengeti! "anyak sis#a yang menganggap matematika s momok, sehingga meeka enggan untuk mengenalnya lebih $auh! %is#a tekada melihat matematika sebagai ilmu yang beasal dai suatu tempat yang $auh angkasa sehingga setiap soal dan teoinya tak memiliki hubungan apapun de dunia yang dikenalnya! &adahal pada hakekatnya matematika diciptakan untu membantu manusia dalam memecahkan masalah pada kehidupan sehai-hai sehingga pada setiap akhi opeasi matematika sudah sehausnya tedapat $ atasmasalah yang ada dikehidupan nyata bukan hanya $a#aban dai soal disa$ikan! %eing kali ada sis#a yang mampu menge$akan dan menyelesaikan soal yang dibeikan guu dengan tepat, namun ketika guu atau seoang temannya memintanya untuk men$elaskan poses penemuan $a#aban tesebut dan hubungannya dengan dunia nyata masih banyak sis#a yang akan kebingungan untuk men$a#abnya! 'emampuan sis#a untuk men$elaskan ide-ide matem melalui lisan atau tulisan disebut kemampuan komunikasi matematis!

Upload: nopita-sari

Post on 04-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penting

TRANSCRIPT

JUDUL CADANGAN IEFEKTIFITAS MODEL WRITE-PAIR-SWITCH TERHADAP AKTIVITAS KOMUNIKASI MATEMATIS SISWAKELAS VII DI MTsN LANGSA.

Matematika dikenal sebagai cabang ilmu pengetahuan yang identik dengan angka-angka, simbol-simbol, teori-teori yang kebanyakan orang menganggapnya sulit untuk dimengerti. Banyak siswa yang menganggap matematika sebagai momok, sehingga mereka enggan untuk mengenalnya lebih jauh. Siswa terkadang melihat matematika sebagai ilmu yang berasal dari suatu tempat yang jauh diluar angkasa sehingga setiap soal dan teorinya tak memiliki hubungan apapun dengan dunia yang dikenalnya. Padahal pada hakekatnya matematika diciptakan untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah pada kehidupan sehari-hari sehingga pada setiap akhir operasi matematika sudah seharusnya terdapat jawaban atas masalah yang ada dikehidupan nyata bukan hanya jawaban dari soal disajikan. Sering kali ada siswa yang mampu mengerjakan dan menyelesaikan soal yang diberikan guru dengan tepat, namun ketika guru atau seorang temannya memintanya untuk menjelaskan proses penemuan jawaban tersebut dan hubungannya dengan dunia nyata masih banyak siswa yang akan kebingungan untuk menjawabnya. Kemampuan siswa untuk menjelaskan ide-ide matematis melalui lisan atau tulisan disebut kemampuan komunikasi matematis.Komunikasi matematis merupakan salah satu standar yang diterapkan oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) bagi semua sekolah dan lembaga pendidikan yang mengajarkan matematika kepada siswanya. Adapun standar lain yang diterapkan NCTM yaitu: (1) pemecahan masalah (problem solving), (2) penalaran dan pembuktian (reasoning and proof), (3) komunikasi (communication), (4) koneksi (connection), dan (5) representasi (representation).[footnoteRef:2]. Kelima standar ini merupakan anak tangga yang menopang satu sama lainnya, sehingga hanya apabila kelima standar tersebut dapat dipenuhi barulah siswa akan dapat memahami dan menggunakan matematika secara maksimal dalam kehidupannya [2: Djemari mardapi, jurnal penelitian dan Evaluasi pendidikan, (Yogyakarta : Himpunan pendidikan islam ,2009 ), hlm 24 ]

Lebih khusus lagi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan KTSP, dinyatakan bahwa Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik : 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh 4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. [footnoteRef:3] [3: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTS.(Jakarta, 2006). Hlm 140.Tersedia : di http://matematika.upi.edu/wp-content/uploads/2013/02/Buku-Standar-Isi-SMP.pdf. ]

Terlihat jelas salah satu tujuan dari pembelajaran matematika di Indonesia adalah siswa dapat mengomunikasikan ide matematis dengan dunia nyata dengan maksud agar masalah yang dihadapi dapat menjadi lebih jelas dan mudah untuk diselesaikan. Dari kedua standar diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi matematis merupakan aspek penting yang harus dikembangkan dalam diri siswa ataupun semua orang yang ingin bermatematika dengan tepat dan sesuai dengan hakekatnya. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pengukuran dan pengamatan pada salah satu komponen kemampuan komunikasi matematis yaitu, aktivitas komunikasi matematis.Selama ini aktivitas komunikasi matematis antar siswa jarang sekali dilakukan, karena umumnya proses pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga tidak memberikan ruang yang cukup untuk siswa dalam berkomunikasi dengan temannya dalam mengkomunikasikan ide-ide yang mereka miliki. Oleh karena itu perlu adanya suatu model pembelajaran yang dapat memberikan kebebasan untuk siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide yang mereka miliki kepada temannya. Salah satu model pembelajarannya adalah Write-Pair-Switch.Write-Pair-Switch adalah salah satu produk hasil pengembangan model think-pair-share yang telah dikenal lebih dahulu oleh para pelaku pendidikan. Langkah model pembelajaran Write-Pair-Switch adalah 1) Setiap siswa mengerjakan tugas dan menuliskan jawaban secara individu. 2) siswa berpasangan dan berdiskusi tentang jawabannya. 3) Siswa berganti pasangan dan berdiskusi tentang jawabannya masing-masing dan hasil diskusinya dengan pasangan sebelumnya.Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Efektitifitas Model Write-Pair-Switch Terhadap Aktivitas Komunikasai Matematis Siswa Kelas VII Di MTsn Langsa