jtptunimus gdl wulandaria 6435 4 babiii
TRANSCRIPT
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Kuasi dengan rancangan
penelitian After Only With Control Design35 yang digambarkan sebagai
berikut:
T1 O1
Kel. Eksperimen T2 O2
R T3 O3
Kel. Kontrol O4
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
Keterangan :
T1 : Dosis paparan asap rokok 1 batang per hari
T2 : Dosis paparan asap rokok 2 batang per hari
T3 : Dosis paparan asap rokok 4 batang per hari
O1 : Hasil pengukuran jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin setelah
paparan 1 batang rokok per hari
O2 : Hasil pengukuran jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin setelah
paparan 2 batang rokok per hari
O3 : Hasil pengukuran jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin setelah
paparan 4 batang rokok per hari
O4 : Hasil pengukuran jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada
kelompok kontrol
R : Randomized; Penempatan subyek ke dalam kelompok perlakuan secara
acak.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret-April 2011 di
Laboratorium Farmakologi Universitas Wahid Hasyim Semarang.
27
C. Subyek dan Sampel Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh tikus putih galur wistar.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan galur wistar yang
memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebagai berikut:
Kriteria inklusi :
a. Jenis kelamin jantan
b. Umur tikus 2 bulan
c. Keadaan tikus sehat atau normal, ditandai dengan gerakan-gerakan
tikus seperti makan, minum, tidak terdapat luka atau cacat tubuh.
d. Bobot tikus antara 150-200 gram
Kriteria eksklusi :
a. Tikus sakit
b. Tikus mati
3. Besar Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah 24 ekor tikus putih jantan yang
dengan perhitungan jumlah perlakuan x jumlah ulangan x jumlah tikus =
4 x 6 x 1 = 24 ekor.
4. Replikasi Eksperimen
Untuk menghindari kesalahan sekecil mungkin maka banyaknya replikasi
dalam eksperimen dihitung dengan rumus : 36
( t – 1 )( r – 1 ) ≥15
( 4 - 1 )( r – 1 ) ≥15
3( r – 1 ) ≥15
3r – 3 ≥15
3r ≥15 +3
3r ≥18
r ≥6
r = 6
28
Keterangan:
t : Jumlah perlakuan
r : Jumlah ulangan
Pengulangan dilakukan pada masing-masing perlakuan sebanyak 6 kali
pengulangan.
D. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
a. Jumlah eritrosit adalah banyaknya eritrosit dalam tiap mikroliter darah
tikus. Diukur dengan alat Neubauer Improved.
Satuan : 106/µl
Skala : interval
b. Kadar hemoglobin adalah berat hemoglobin yang dinyatakan dalam
gram dalam tiap desiliter darah tikus yang diukur dengan metode
sianmethemoglobin
Satuan : gr/dl
Skala : interval
2. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis paparan asap rokok yaitu
banyaknya rokok yang digunakan untuk perlakuan dalam sehari, yang
dibagi dalam 4 kategori yakni 0 batang/ hari, 1 batang / hari, 2 batang/
hari, dan 4 batang/ hari.
Satuan : batang
Skala : rasio
3. Variabel terkendali
Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah
a. Umur adalah lama waktu hidup tikus dari saat dilahirkan sampai
dilakukan penelitian. Tikus yang digunakan adalah tikus jantan yang
berumur 2 bulan.
Satuan : bulan
29
Skala : rasio
b. Jenis kelamin adalah bagian dari anatomi tubuh yang berupa jantan
atau betina. Jenis kelamin yang digunakan pada percobaan ini dibuat
seragam yaitu jenis kelamin jantan, karena secara hormonal tikus
putih jantan lebih stabil dibandingkan dengan tikus putih betina dan
tikus putih betina mengalami masa estrus dan bunting.
Satuan : -
Skala : nominal
c. Lama pemaparan adalah waktu yang dibutuhkan dari awal mulai
pemaparan asap rokok sampai pada waktu yang telah ditentukan yakni
28 hari pemaparan.33
Satuan : hari
Skala : rasio
d. Jenis rokok yang digunakan adalah rokok filter28Rokok yang
digunakan dengan kandungan tar sebesar 32 mg dan nikotin 1,8 mg
pada tiap batang rokok. Rokok ini menempati urutan ketiga pada
tahun 2009 (19,4%) dari seluruh penggunaan rokok di Indonesia.37
Satuan : -
Skala : nominal
E. Metode Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sampel pada saat paparan
mencakup dosis paparan, jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dalam
darah tikus. Pengambilan darah dilakukan sebanyak 1 kali yaitu hari ke 29
pada akhir penelitian.
2. Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data yang diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari
buku-buku, jurnal-jurnal yang dapat mendukung penelitian yang akan
dilakukan, berupa deskripsi hemoglobin, pembentukan hemoglobin,
definisi sel darah merah, kandungan rokok, subyek hewan uji dan hal
30
yang mempengaruhi penurunan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin
dalam darah.
F. Prosedur Penelitian
1. Persiapan penelitian
2. Pengambilan sampel
Sampel yang diambil adalah tikus yang memenuhi kriteria inklusi dan
criteria eksklusi.
3. Persiapan kandang untuk pemaparan
Agar pengamatan berjalan sesuai dengan yang diinginkan maka dibuat
kandang tikus untuk mempermudah pengamatan dan melihat perubahan
yang muncul, oleh sebab itu ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk
membuat kandang tikus, tahap tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Kandang terbuat dari bahan plastik dengan atap dari kawat strimin
dengan ukuran panjang 30x20x15cm
b. Ruang paparan terbuat dari plastik yang berukuran 60x40x30 cm
dengan diberi ventilasi secukupnya.
c. Pada setiap pemaparan terdiri dari 6 ekor tikus dalam kandang.
4. Pelaksanaan penelitian
a. Tikus diadaptasikan selama satu minggu sebelum perlakuan dan diberi
makan dan minum secara cukup.
b. Sebanyak 24 tikus putih jantan galur wistar, dengan umur 2 bulan
dibagi secara acak dalam 4 kelompok yang mana tiap kelompok berisi
6 ekor tikus.
c. Masing-masing kelompok diberi paparan asap rokok dengan kriteria
pemaparan rokok sebagai berikut:
1) Kelompok I : 0 batang per hari
2) Kelompok II : 1 batang per hari
3) Kelompok III : 2 batang per hari
4) Kelompok IV : 4 batang per hari
31
d. Rokok dinyalakan dalam keadaan terbalik, ujungnya berada dibawah,
ujung atasnya diikat dengan benang dengan tujuan supaya rokok tidak
mati.
e. Setiap pemaparan dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari pagi hari
dan sore hari, untuk yang 1 batang per hari perlakuan hanya dilakukan
pada pagi hari.
f. Pengukuran jumlah eritrosit dan kadar Hb pada akhir penelitian yakni
hari ke-29, tikus diambil darahnya sebanyak 1 ml melalui vena lateral
di ekor tikus.
G. Alat, bahan dan Cara Kerja
1. Pemeriksaan jumlah eritrosit38
a. Alat dan Bahan
1) Silet
2) Mikroskop
3) Mikro pipet untuk mengencerkan: 1/100 atau 1/200
4) Penghitung (counter)
5) Bilik hitung
6) Kapas alkohol
7) Larutan hayem
8) Kertas penghisap
b. Cara Kerja
1) Mengambil darah dari ekor tikus yang disayat pada bagian
venanya.
2) Darah yang keluar diisap dengan pipet mikro sampai angka 0,5
(atau 1,0)
3) Larutan hayem diisap dengan pipet mikro tersebut sampai angka
101, terjadi pengenceran 1/200 (atau 1/100)
4) Pipet mikro diputar-putar atau digoyang-goyang
5) Setelah 1-2 tetes cairan dalam pipet mikro dibuang, ujung pipet
ditempelkan pada gelas penutup yang menutupi bilik hitung.
32
6) Cairan dalam pipet mikro akan mengalir memenuhi bilik hitung
dan selanjutnya bilik hitung ditaruh dibawah mikroskop.
7) Menghitung eritrosit yang ada di dalam bilik kecil di tengah
bilik hitung. Penghitungan dimulai dari sebelah kiri secara zig-
zag. Untuk menghindari penghitungan yang kurang tepat
eritrosit yang ada di garis batas sebelah kiri dan atas suatu bilik
kecil dihitung sebagai eritrosit dalam bilik kecil tersebut.
8) Untuk mempermudah penghitungan dan penjumlahan dipakai
alat penghitung (counter).
9) Jumlah eritrosit dapat diketahui dengan penghitungan sebagai
berikut:
Luas persegi kecil= 1/400 mm2
Dalam bilik hitung 1/10 mm
Pengenceran darah 1/100
Jumlah eritrosit N
Jumlah persegi kecil 100
Jumlah eritrosit per mm2= n/100 x 400 x 10 x 100
= N x 4000
2. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dengan metode Sianmethemoglobin39
a. Alat dan Bahan
1) Tabung Kalorimeter
2) Pipet Hb
3) Spektrofotometer
4) Larutan Drabkin 5 ml
5) Darah tikus 20 µl
b. Cara Kerja
1) Ke dalam tabung kalorimeter dimasukkan 5,0 ml larutan
Drabkin.
2) Dengan pipet hemoglobin di ambil 20 µl darah (kapiler, EDTA
atau oxalat; sebelah luar ujung pipet dibersihkan, lalu darah itu
33
dimasukkan ke dalam tabung calorimeter dengan membilasnya
beberapa kali.
3) Mencampur isi tabung dengan membalikkannya beberapa kali.
Tindakan ini juga akan menyelenggarakan perubahan
hemoglobin menjadi sianmethemoglobin.
4) Membaca dalam spektrofotometer pada gelombang 540 nm;
sebagai blanko digunakan larutan drabkin
5) Kadar hemoglobin ditentukan dari perbandingan absorbansinya
dengan absobansi standard sianmethemoglobin atau dibaca dari
kurve tera.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
Adalah memeriksa data yang telah dikumpulkan agar tidak terjadi
kesalahan.
b. Koding
Adalah memberikan kode pada atribut variabel untuk memudahkan
dalam analisis data.
Dosis paparan 0 batang = 1
Dosis paparan 1 batang = 2
Dosis paparan 2 batang = 3
Dosis paparan 4 batang = 4
c. Entri Data
Adalah memasukkan data yang telah diperoleh dengan menggunakan
komputer.
d. Tabulasi
Adalah melakukan penggelompokkan data ke dalam tabel sehingga
memudahkan untuk dianalisis.
34
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Yaitu analisis yang menjelaskan/ mendeskripsikan data masing-
masing variabel dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, rata-
rata (mean), minimum dan maksimum, serta standar deviasi.
b. Analisis Bivariat
1) Uji perbedaan
Hasil pemeriksaan jumlah eritrosit dan kadar Hb dilakukan uji
kenormalan data dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
dan uji kesamaan varian dengan menggunakan uji Levene. Data
menunjukkan berdistribusi normal dan asumsi varian sama,
sehingga dilanjutkan dengan uji beda dengan menggunakan uji
Anova Oneway.
2) Uji lanjutan
Post hoct test untuk melihat perbedaan antar perlakuan dengan uji
LSD (Least Significant Different).
I. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Februari Maret April1 Proposal Penelitian x x x x2 Seminar Proposal x3 Revisi Proposal x x4 Skripsi dan Penelitian x x x x x5 Sidang Skripsi x6 Revisi Skripsi x x7 Artikel Skripsi x8 Pengumpulan Skripsi dan Artikel x