job analysis
DESCRIPTION
perencanaan sumber daya manusiaTRANSCRIPT
![Page 1: Job Analysis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf998f550346d0339e00bc/html5/thumbnails/1.jpg)
JOB ANALYSIS
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Sumber Daya Manusia)
DISUSUN OLEH :
INTAN NASTITI PERMATASARI
105030600111016
PROGRAM STUDI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
![Page 2: Job Analysis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf998f550346d0339e00bc/html5/thumbnails/2.jpg)
JOB ANALYSIS
Studi terhadap isi suatu jabatan untuk menentukan kebutuhan karyawan biasa disebut
sebagai “analisis jabatan”. Tugas ini dilakukan oleh departemen sumberdaya manusia, tetapi
mungkin juga terutama di perusahaan-perusahaan kecil, harus dilakukan oleh manajer lini.
Salah satu manfaat pokok dari analisis jabatan adalah evaluasi jabatan. Untuk itu, suatu
analisis jabatan harus menyertakan analisis situasional dan bertindak terhadap evaluasi
jabatan dengan membentuk kriteria terhadap mana individu harus dievaluasi. Evaluasi
jabatan haruslah berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas yang ada dalam deskripsi
jabatan.
☺ Pengertian Job AnalysisJob analysis atau analisa jabatan sering dianggap sebagai pondasi dasar dari sebuah
sistem sumber daya manusia dalam organisasi. Job analysis merupakan kegiatan untuk
menciptakan landasan atau pedoman bagi penerimaan dan penempatan karyawan. Dengan
demikian kagiatan perencanaan SDM tidak terlepas dari analisis jabatan. Analisis pekerjaan
atau sering disebut analisi jabatan adalah kegiatan untuk memberikan analisis pada setiap
jabatan/pekerjaan, sehingga dengan demikian akan memberikan pula gambaran tentang
spesifikasi jabatan tertentu. Jadi, dapat dikatakan bahwa analisis jabatan merupakan suatu
proses untuk memperlajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan
berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan. Dengan demikian analisis jabatan akan
mencoba membahas suatu jabatan, dengan memberi jawaban atas pertanyaan tentang apa
yang harus dilakukan, bagaimana menjalankannya, mengapa pekerjaan tersebut harus
dilakukan, hasil dari analisis jabatan ini adalah deskripsi jabatan (job description) dan
spesifikasi jabatan (job specification).
Data yang dikumpulkan secara lebih rinci meliputi tugas-tugas (duties), tanggung
jawab (responsibility), kemampuan manusia (human ability), dan standar untuk kerja
(performance standard). Tugas-tugas mengacu pada berbagai aktivitas atau kegiatan yang
dilakukan seseorang dalam suatu jabatan.
☺ Tujuan dari Kegiatan Analisis Jabatan/Pekerjaan:
Tujuan utama dari analisis jabatan adalah :
1. Guna menentukan derajat pengetahuan, dan kemampuan yang dituntut suatu jabatan
2. Guna menentukan derajat berbagai tugas yang terkandung dalam suatu jabatan dalam
rangka perencanaan jabatan.
![Page 3: Job Analysis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf998f550346d0339e00bc/html5/thumbnails/3.jpg)
Empat aspek tugas suatu jabatan yang dinilai adalah frekuensi tugas dalam kurun
waktu tertentu, jumlah waktu yang dibutuhkan tugas tersebut, tingkat kesulitan tugas,
dan konsekuensi kesalahan. Kajian seperti ini biasanya diadakan secara mendalam
oleh konsultan ketenagakerjaan.
☺ Kegiatan Job Analysis ini mencakup 2 elemen, yaitu :
Job Description (Deskripsi Jabatan)
Deskipsi jabatan merupakan suatu pernyataan yang teratur, dari berbagai tugas dan
kewajiban suatu jabatan tertentu. Dapat dikatakan pula uraian yang menggambarkan
bagaimana suatu jabatan itu dilaksanakan, bagaimana wewenang, tanggung jawab,
hubungannya dengan jabatan lain dan risiko jabatan tersebut. Dalam pembuatan deskripsi
jabatan, bagian terpenting adalah membuat / menuliskan tugas-tugas yang harus dilaksanakan
untuk jabatan tersebut. Untuk itu penyusunannya bisa dimulai dengan mencoba pertanyaan-
pertanyaan “apa” dan “mengapa” kita melakukan pekerjaan tersebut dan “bagaimana” kita
melaksankannya.
Informasi di dalam deskripsi perkerjaan dibagai menjadi :
a. Identifikasi
Nama pekerjaan, nomor pekerjaan, jumlah karyawan yang mengerjakan, tingkat upah,
hubungan pelaporan, dan departemen
b. Ringkasan pekerjaan
Merupakan ringkasan umum tentang tanggungjawab utama dan komponen yang
membedakan pekerjaan tersebut dengan pekerjaan lainnya
c. Kewajiban dan tangggungjawab.
Pernyataan yang jelas dan akurat atas tugas pokok, kewajiban, dan tanggung jawab
yang dilaksanakan. Dapat pula mencakup persentase waktu yang diberikan kepada
setiap tugas, kondisi kerja dan bahaya potensial, tanggungjawab pengawasan dan
mesin serta peralatan yang digunakan.
Job Specification (Spesifikasi/Persyaratan Jabatan)
Spesifikasi jabatan yaitu suatu pernyataan dari kualitas minimum karyawan yang bisa
diterima agar dapat menjalankan suatu jabatan dengan baik. Dapat pula diartikan sebagai
uraian tentang persyaratan yang diperlukan bagi seseorang yang akan memangku atau
melaksanakan sesuatu jabatan. Spesifikasi jabatan mengandung hal-hal sebagai berikut :
a. Identifikasi Jabatan
Nama jabatan, departemen, lokasi, pengawasan, kode jabatan, pusat biaya, dll.
![Page 4: Job Analysis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf998f550346d0339e00bc/html5/thumbnails/4.jpg)
b. Persyaratan Jabatan
Pendidikan, Tingkat kecerdasan minimum yang diperlukan, Pengalaman yang
diperlukan, Pengetahuan dan keterampilan, Peryaratan fisik, Status perkawinan,
Jenis kelamin, Usia, dan Kemampuan-kemampuan khusus lainnya.
c. Faktor-faktor daya
Tuntutan fisik, tuntutan mental
d. Kondisi Kerja
Perbedaan antara deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan terletak pada perspektif.
Deskripsi jabatan menentukan profil pekerjaan. Sedangkan spesifikasi jabatan
menggambarkan apa yang dituntut jabatan dari karyawan yang melakukannya dan faktor-
faktor manusia yang diperlukan.
☺ Manfaat Informasi Analisis Jabatan :
Analisis jabatan disamping menghasilkan deskripsi dan spesifikasi jabatan, juga
mempunyai berbagai manfaat lainnya. Diantara berbagai manfaat tersebut adalah :
1. Pengadaan tenaga kerja. Spesifikasi jabatan merupakan standar personalia yang akan
dipakai sebagai pembanding para pelamar jabatan tersebut. Isinya akan memberikan
dasar pembentukan prosedur seleksi nantinya.
2. Latihan. Uraian tentang tugas-tugas dan perlengkapan yang digunakan akan menjadi
bahan pembantu di dalam pengembangan program-program latihan.
3. Evaluasi jabatan. Untuk menentukan apakah suatu pekerjaan bisa dikerjakan /
diselesaikan dengan baik, maka deskripsi jabatan akan sangat membantu dalam
penentuan sasaran pekerjaannya.
4. Promosi dan transfer. Informais jabatan akan membantu dalam menentukan salinan
promosi ataupun transfer.
5. Organisasi. Informasi jabatan yang diperoleh dari analisis jabatan seringkali
menghasilkan petunjuk bahwa organisasi yang ada perlu diperbaiki.
6. Induksi. Untuk pegawai baru, deskripsi jabatan akan sangat berguna untuk
maksud/tujuan organisasi. Deskripsi jabatan akan memberikan gambaran tentang
pekerjaan yang harus dilakukan
7. Konsultasi. Informasi jabatan akan sangat berguna dalam pemberian konsultasi, baik
bagi yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja tetapi merasa tidak sesuai
dengan jabatannya sekarang ini.
![Page 5: Job Analysis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf998f550346d0339e00bc/html5/thumbnails/5.jpg)
8. Analisis jabatan memberikan keterangan yang akan membantu dalam kemungkinan
perubahan jabatan supaya bisa diisi oleh karyawan-karyawan dengan sifat khusus.
☺ Pelaksanaan Analisis Jabatan Analisis jabatan pada dasarnya adalah suatu proses pengumpulan, penelitian,
penguraian data jabatan yang tahapannya sebagai berikut :
1. Tahap persiapan dan perencanaan. Pada tahap ini beberapa kegiatan yang
dilakukan adalah :
Penegasan kembali struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi
proses selanjutnya termasuk nama-nama jabatan dan tempatnya.
lnventarisasi jabatan yang ada di setiap unit kerja yang ada dan di susun
berdasarkan hierarki dan di beri kode identifikasi.
Menetapkan metode pengumpulan data yang akan digunakan dan menyiapkan
alat dan sama yang diperlukan ( formulir dll. )
Membentuk team pelaksana analisis dan menjelaskan tentang metode yang
akan digunakan.
Komunikasi/penjelasan oleh pimpinan perusahaan kepada semua pimpinan
unit kerja dan semua karyawan tentang maksud dan tujuan analisis jabatan
yang akan dilaksanakan. Hal ini dilaksanakan untuk mencegah terjadinya
salah pengertian dan timbulnya persepsi dan harapan yang keliru.
2. Tahap pengumpulan data. Pengumpulan data jabatan dapat dilakukan dengan
melalui beberapa cara:
Metode Observasi dan Wawancara. Metode observasi berarti pelaksana
analisis jabatan mengamati secara langsung di tempat bagaimana tugas
pekerjaan dilaksanakan dan mencatatnya untuk di olahnya menjadi informasi.
Sedangkan dalam metode wawancara petugas analisis mewawancarai
langsung pemegang jabatan dengan mengajukan pertanyaan yang di siapkan
lebih dulu dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang di
perlukan.
Metode Kuesioner (Daftar Pertanyaan). Pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran daftar pertanyaan kepada semua karyawan untuk di isi. Daftar
pertanyaan itu bisa bersifat "terbuka" (Open ended) artinya, penjawab harus
memberikan jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya sendiri,
tidak dibatasi. Bila daftar pertanyaan itu bersifat "tertutup" (Closed), maka
![Page 6: Job Analysis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf998f550346d0339e00bc/html5/thumbnails/6.jpg)
pertanyaan sudah dibuat sedemikian rupa sehingga penjawab tinggal
menjawab ya/tidak, atau benar/salah.
Metode Studi Referensi. Metode ini mengandalkan pada pengetahuan dan
"ahli", rujukan yang ada dan perbandingan dengan organisasi lain. Metode ini
jarang digunakan.
Metode Kombinasi. Metode ini berarti menggunakan beberapa metode di atas
sekaligus. Metode observasi di tempat dapat diadakan untuk jabatan atau
posisi yang khusus. Observasi dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat
diuraikan secara tertulis seperti kondisi kerja, arus kerja, proses, keterampilan
yang dibutuhkan dan perajatan yang digunakan. Metode wawancara dilakukan
mengingat tidak semua jabatan dapat dianalisis secara tertulis. Jabatan seperti:
jabatan teknis, profesional, kepengawasan dan eksekutif sebaik-nya dikaji
melalui wawancara atas pemegang jabatan yang bersangkutan. Metode daftar
pertanyaan pada umumnya kurang berhasil, karena tidak semua karyawan
telah mengisi formulir atau dapat membaca dan menulis dengan baik. Setiap
kategori karyawan harus diberi kuisioner tersendiri dengan gaya bahasa
khusus guna mencegah kesalahpahaman dalam penafsiran. Metode studi
referensi misalnya dapat dilakukan dengan menganalisis buku catatan harian
untuk mendapatkan informasi tentang suatu jabatan atau posist. Tetapi metode
ini agak sulit dilakukan karena tidak semua catatan harian berguna, karena si
penulis tidak merumuskan kegiatan yang sebenarnya. Juga masih banyak
pekerjaan yang tidak membiasakan diri membuat catatan harian seperti
pesuruh atau mekanik.
3. Tahap pengolahan data. Setelah proses pengumpulan data selesai, dilakukan
pengolahan data yaitu:
Menentukan faktor-faktor dari penilaian jabatan.
Menentukan bobot nilai dari setiap factor.
Analisa hasil interview dan kuisioner yang telah di isi.
Analisa persyaratan jabatan.
Menyusun uraian jabatan.
Melakukan pola penilaian jabatan sebagai dasar dari penentuan sistem
personalia lainnya
Mempersiapkan rekomendasi bagi perencanaan tenaga kerja, pola pengadaan,
seleksi dan penempatan pegawai; penilaian karya pegawai; sistem pemberian
![Page 7: Job Analysis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf998f550346d0339e00bc/html5/thumbnails/7.jpg)
balas jasa; pelatihan dan pengembangan pegawai, sistem dan prosedur
administrasi kepegawaian.
☺ Batasan Evaluasi Jabatan
Evaluasi jabatan adalah suatu usaha untuk menentukan dan membandingkan nilai
suatu jabatan tertentu dengan nilai jabatan-jabatan yang lain yang ada dalam suatu organisasi.
Secara umum, evaluasi jabatan dapat dinyatakan sebagai penentuan nilai relatif atau harga
dari suatu jabatan guna menyusun ranking di dalam penentuan upah.
☺ Syarat-syarat untuk dilaksanakannya evaluasi jabatan
Untuk dapat diselenggarakannya suatu Evaluasi jabatan dalam suatu perusahaan atau
organisasi usaha, maka perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Perusahaan harus mengadakan suatu analisis jabatan yang baik untuk menentukan
deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatannya. yang dimaksud dengan analisis jabatan
disini adalah suatu proses memperlajari dan mengumpulkan data tentang suatu
operasi dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu.
Dalam analiss jabatan, perlu diketahui tentang berbagai hal, yaitu :
Apa yang dikerjakan karyawan pada jabatan tersebut
Wewenang dan tanggung jawabnya
Alat apa yang dipergunakannya
Kondisi pekerjaan dan bahaya-bahaya yang dihadapi
Latihan dan pendidikan yang dibutuhkan
Besarnya upah, lama jam kerja, kemungkinan promosi, dll.
Cara pengumpulan data untuk analissi jabatan ini dapat dilaksanakan dengan :
Daftar pertanyaan
Catatan harian tentang waktu mulai dan berakhirnya suatu pekerjaan
Pengamatan (observasi)
Wawancara (interview)
Sedangkan informasi yang perlu dikumpulkan, berkisar pada persoalan-persoalan :
Apa yang dikerjakan
Bagaimana ia mengerjakan
Mengapa mengerjakan pekerjaan itu
Keahlian apa yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
Hasil dari analisis jabatan ini, biasa disebut deskripsi jabatan yaitu catatan yang
sistematis tentang tugas dan tanggungjwab suatu jabatan tertentu yang didasarkan
![Page 8: Job Analysis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf998f550346d0339e00bc/html5/thumbnails/8.jpg)
pada kenyataan-kenyataannya. Adapun isi pokok suatu deskripsi jabatan sebagai
berikut :
a. Identifikasi jabatan
b. Ringkasan jabatan
c. Tugas-tugas yang harus dikerjakan
d. Pengawasan yang diberikan dan diterima
e. Hubungan dengan jabatan atau jenis pekerjaan lainnya
f. Bahan, alat, dan mesin yang digunakan
g. Kondisi lingkungan kerja
h. Penjelasan untuk istilah-istilah yang kurang biasa dipakai sehari-hari
i. Keterangan-keterangan tambahan yang diperlukan
Dari deskripsi jabatan yang ada, bisa disusun suatu spesifikasi jabatan, yaitu suatu
catatan tentang kualitas yang diperlukan oleh seorang personal untuk memangku suatu
jabatan tertentu. Isi dari spesifikasi jabatan :
a. Identifikasi Jabatan
Nama jabatan, departemen, lokasi, pengawasan, kode jabatan, pusat biaya, dll.
b. Ringkasan Jabatan
c. Syarat-syarat kerja, antara lain berupa :
Pendidikan yang diperlukan untuk memangku jabatan tertentu
Jenis pengalaman yang diperlukan
Tingkat inisiatif yang diperlukan
Usaha fisik yang diperlukan
Usaha mental yang diperlukan
Tanggungjawab terhadap beberapa hal yang berhubungan dengan jabatan
tersebut
Kondisi kerjanya
Resiko kerjanya
Umur yang cocok untuk memangku jabatan tersebut
Jenis kelamin yang cocok
Tinggi dan berat badan yang diperlukan
Lain-lain syarat yang dipandang dan relevan dengan jabatan.
2. Setelah diketahui spesifikasi jabatan ini, maka perlu diadakan penggolongan jabatan,
misalnya jabatan-jabatan yang ada dikantor dan jabatan-jabatan yang ada dipabrik /
![Page 9: Job Analysis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf998f550346d0339e00bc/html5/thumbnails/9.jpg)
lapangan. Kedua jabatan ini perlu dibedakan sebab keduanya memiliki unsur-unsur
dan syarat-syarat jabatan yang berbeda.
3. Sebelum dimulainya suatu penilaian jabatan perlu terlebih dahulu diadakan
penyebaran ide sehingga semua karyawan betul-betul memahami dan memaklumi
akan evaluasi jabatan tersebut. Dengan demikian diharapkan para karyawan dapat
memberikan bantuan dalam pelaksanan penilaian dan mau menerima dan menaati
hasil penilaian tersebut.
☺ Kesimpulan
Perencanaan sumberdaya manusia tidak terlepas dari seluruh aktivitas yang terkait
dengan perencanaan jabatan. Dua hal yang penting dalam perencanaan jabatan adalah analisis
dan evaluasi jabatan. Kedua hal tersebut sangatlah berkaitan dan pokok pembahasan dalam
perencanaan jabatan. Karena hasil utama dari analisis jabatan yaitu deskripsi dan spesifikasi
jabatan yang menjadi acuan penting dalam sistem evaluasi jabatan. Melalui evaluasi jabatan,
satu sistem pengupahan yang adil dan merata dapat disusun dan dipertanggungjawabkan baik
kepada pemegang saham perusahaan maupun karyawan.