jnn wjh. mrt. 2014
TRANSCRIPT
Perkembangan wajah.
Organogenesis Bulan 2-3 perkembangan janin.
Perobahan-perobahan pada bentuk, faal, susunan sel-sel yang berasal dari ketiga lapis
primer janin. • Perubahan-perubahan ini terjadi dibawah
pengaruh ciri yang ditentukan oleh gen dan pengaruh lingkungan.
• Perubahan-perubahan terjadi di tiga lapis primer janin, yang berkembang menjadi alat-alat badan yang berada di leher dan kepala.
Bagian-bagian wajah berkembang dari tiga lapis primer janin, yaitu lapisan ektoderm, mesoderm, dan
entoderm.
Lapisan primer ini adalah lapis primer janin yang berada di kepala, lengkung faring, dan somit
Ektoderm berkembang menjadi epidermis, dan saraf
Mesoderm berkembang menjadi dermis, tengkorak, somit, dan bagian bagian mesodermik lengkung faring
Entoderm berkembang menjadi mukosa telinga dalam dan mulut
Tengkorak, somit, dan lengkung faring tahap awal janin.
Lengkung, kantong, dan celah faring.
Minggu 8 : penglipatan janin dari bentuk diskus kearah bilateral dan sefalokaudal, akhir masa
embrio.
Penglipatan diskus (cakram) janin dan
krista neuralis.
Krista neuralis adalah sel-sel yang berada pada batas neuroektoderm dengan ektoderm lain.
Krista neuralis berperan pada pergerakan sel-sel
yang membentuk bagian-bagian wajah, seperti pembentukan tonjol
hidung dan perkembangan lengkung
faring.
Krista neuralis.
• Krista neuralis dari mesensenfalon dan 2 rombomer
• Berperan dalm pembentukan bagian-bagian wajah pada perpindahan sel-sel yang membentuk tonjol hidung dan lengkung faring.
Wajah berkembang dari bagian-bagian kepala yang
berada disekitar stomodeum.
Stomodeum: lekuk pada wajah yang bersambungan dengan bagian depan usus sederhana depan.
Stomodeum dikelilingi oleh bagian-bagian lapis primer janin bagian-bagian yang berada di kepala, yaitu:
• Os frontal dari dasar tengkorak• Tonjol hidung• Lengkung faring
Perkembangan wajah.
Bagian- kepala disekitar stomodeum berkembang menjadi:
• Tonjol frontal• Membran
bukofaringea• Tonjol hidung medial• Tonjol hidung lateral• Tonjol maksila• Tonjol mandibula• Tonjol langit mulut
primer
Pembentukan wajah bersesuaian dengan proses sefalisasi janin.
• Penglipatan diskus embrional• Pembentukan saluran cerna• Pembentukan plakode hidung, tonjol
hidung medial, dan tonjol hidung lateral
• Proses invaginasi membentuk rongga hidung dan membran oronasal yang memisahkan rongga hidung dan rongga mulut
• Pembentukan langit-langit primer dari tonjol hidung medial
• Pembentukan langit-langit sekunder dari tonjol maksila
• pembentukan konkha nasalis• Pembentukan nares
Langit-langit dan mulut.
Langitan mulut terdiri atas langitan primer dan sekunder.
• Langitan merupakan pemisah hidung dari mulut
• Segmen intermaksila, dibentuk oleh tonjol hidung medial kiri dan kanan, menjadi langitan primer
• tonjol maksila kiri dan kanan bersatu menjadi langitan sekunder.
• Batas kedua langitan adalah foramen insisivum
• Khoane primer terbentuk• Pada awalnya hidung terpisah
dari faring oleh membran bukonasal
Lengkung faring.• Terdapat 4-6 buah lengkung
faring• Pada manusia biasanya lengkung
ke-5 dan ke-6 tidak berkembang• Lengkung faring terdiri atas
lapisan-lapisan ektoderm, mesoderm, dan lapisan entoderm
• Lengkung faring dipisahkan oleh kantong faring yang dilapisi oleh entoderm usus depan dan epitel ektoderm yang melapisi lekuk faring di sebelah luar
Lengkung faring.
Bagian-bagian tiap lengkung faring.Rawan: derivat krista neuralisPembuluh darahSaraf Otot
Diferensiasi mesoderm lengkung farink-2: membentuk otot wajah, pipi, palatum mole, dan otot dasar mulut.
• Otot-otot lengkung faring ini disarafi oleh serabut eferen viseral khusus.
• Lengkung farink 2: membentuk otot wajah (ekspresi); stapes, os hioid, m.stapedius, m.levator veli palatini, venter posterior m.digastrikus, platisma, m.stilohioideus:
Disarafi oleh n.fasialis
Perkembangan tonjol maksila, tonjol mandibula, tonjol hidung medial, tonjol hidung lateral, lengkung faring 1 dan 2.
• Palatum mole : m.tensor veli palatini, disarafi oleh saraf otak ke-5, dan m.levator veli palatini yang disarafi oleh n.fasialis
• Wajah dan palatum durum : langitan primer dan sekunder : tonjol hidung medial dan maksila
• Bibir dan hidung tonjol hidung medial dan maksila
• Tonjol hidung lateral dan maksila• kheilognatoprosoposkisis
Pipi dan hidung
• Tonjol frontal• Lempeng hidung• Tonjol hidung lateral• Alur nasolakrimal• Tonjol hidung medial
kiri dan kanan• Segmen intermaksila• Tonjol maksila• Tonjol mandibula
Perkembangan rongga hidung.
• Sekat hidung• Khonkha nasalis• Khoane• Sinus paranasalis
Hidung.
• Lempeng olfaktori• Lempeng hidung• Lamina kribrosa• Os etmoidal• Langitan primer• Maksila• Os frontal• Os sfenoidal• Sinus paranasalis
Maksila.
• Berkembang dari lengkung faring 1
• Terjadi tonjolan maksila yang berbatasan dengan tonjol hidung medial, dan membentuk langit-langit sekunder
Mandibula.
• Berkembang melalui pertulangan membranosa dari rawan lengkung faring-1 (rawan meckel), dan pertulangan enkhondral di kondilus dan prosesus koronarius
• Persatuan bagian kiri dan bagian kanan terjadi sesudah lahir
• Gnathochisis- bagian kanan dan kiri mandibula terpisah.
• Micrognathia-mandibula kurang berkembang. Letak telinga tidak lazim
• Agnathia- tidak ada mandibula, letak telinga tidak lazim
SUMMARY OF STRUCTURES CONTRIBUTING TO FORMATION OF
THE FACEPROMINENCE STRUCTURES FORMEDFrontonasal* Forehead, bridge of nose, medial and
lateral nasal prominencesMaxillary Cheeks, lateral portion of upper lip
Medial nasal Philtrum of upper lip, crest & tip of nose
Lateral nasal Alae of nose
Mandibular Lower lip
Intra-membranous ossification
kalamhilbilbasyar
Penyebab perkembangan menyimpang.
• Genetik• Virus• Zat teratogenik.