proyek mrt dki jakarta

26
Proyek MRT DKI Jakarta: Kota - Senayan - Lebak Bulus Lihat pula: MRT Jakarta Berkas:Jakarta Mass Rapid Transit.jpg Rute Jakarta MRT Berkas:MRT Jakartat.jpg MRT Jakarta Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid Transit) antara Kota ke Lebak Bulus akan dibangun dalam 3 jenis lintasan, Proyek MRT JAKARTA ini telah ditanda tangani di Jakarta 25 Maret 2009 dengan tahap petama 4 stasiun bawah-tanah dan 8 stasiun layang rencana pelaksanaan pembangunan kontruksi tahun 2009-2010. [sunting ] Kota - Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway) Konstruksi Cut-and-cover yang dilaksanakan di Paris Métro , France Akan dibangun subway mengingat jalur ini lebih memungkinkan dengan subway dengan alasan tehnis benyak rintangan antara lain banyak sekali persimpangan, ada Monas (Bung Karno dulu pernah minta agar tidak ada lintasan kereta yang elevated melalui Monas, namun sudah terlanjur lintas tengah di Gambir ternyata elevated). ada Harmoni, dll. Dari Dukuh Atas ke Monas dapat dimanfatkan di bawah jalur hijau tengah Jl Thamrim, sedangkan di Monas juga akan memanfatkan jalur tengah jalan, kemudian dari Harmoni sampai Kota dapat memanfatkan di bawah Kali dan jalan (Hayam Wuruk/Gajah Mada). Salah satu method kalau di bawah suatu litasan jalan atau kali adalah yang disebut open cut-and-cover methods (digali

Upload: kukuh-septa-nugroho

Post on 25-Jun-2015

518 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proyek MRT DKI Jakarta

Proyek MRT DKI Jakarta: Kota - Senayan - Lebak Bulus

Lihat pula: MRT Jakarta

Berkas:Jakarta Mass Rapid Transit.jpg Rute Jakarta MRTBerkas:MRT Jakartat.jpg MRT Jakarta

Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid Transit) antara Kota ke Lebak Bulus akan dibangun dalam 3 jenis lintasan, Proyek MRT JAKARTA ini telah ditanda tangani di Jakarta 25 Maret 2009 dengan tahap petama 4 stasiun bawah-tanah dan 8 stasiun layang rencana pelaksanaan pembangunan kontruksi tahun 2009-2010.

[sunting] Kota - Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway)

Konstruksi Cut-and-cover yang dilaksanakan di Paris Métro, France

Akan dibangun subway mengingat jalur ini lebih memungkinkan dengan subway dengan alasan tehnis benyak rintangan antara lain banyak sekali persimpangan, ada Monas (Bung Karno dulu pernah minta agar tidak ada lintasan kereta yang elevated melalui Monas, namun sudah terlanjur lintas tengah di Gambir ternyata elevated). ada Harmoni, dll. Dari Dukuh Atas ke Monas dapat dimanfatkan di bawah jalur hijau tengah Jl Thamrim, sedangkan di Monas juga akan memanfatkan jalur tengah jalan, kemudian dari Harmoni sampai Kota dapat memanfatkan di bawah Kali dan jalan (Hayam Wuruk/Gajah Mada). Salah satu method kalau di bawah suatu litasan jalan atau kali adalah yang disebut open cut-and-cover methods (digali terbuka kemudian ditutup), sedangkan untuk yang tidak memungkinkan secara ini dipakai deep bore tunneling methods (pengeboran terowongan bawah tanah). [1].

[sunting] Dukuh Atas - Senayan (jarak sekitar 3 km, surface)

Page 2: Proyek MRT DKI Jakarta

Bor besar yang dipakai di Yucca Mountain, Nevada, Amerika Serikat

Akan dibangun permukaan (surface) karena ada Banjir Kanal Barat dan Jembatan Semanggi, sehingga diperkirakan memanfaatkan jalur busway yang kini sudah ada dan memungkinkan secara surface.

[sunting] Senayan - Lebak Bulus (jarak sekitar 11 km, elevated)

Akan dibangun layang (elevated) karena harus melalui medan yang banyak rintangan di atas permukaan, sedangkan kalau subway tidak diperlukan untuk menghindari biaya yang besar.

[sunting] Depo di Lebak Bulus

Untuk fasilitas depo MRT akan dibangun di Lebak Bulus, di mana lahan masih tersedia luas dibandingkan lokasi lain, selain juga praktis kalau MRT mulai berjalan pagi hari dari Lebak Bulus tempat tinggal para penumpang.

[sunting] Monorel Jakarta

Rencana Monorel Jakarta seperti Kuala Lumpur Monorail di Malaysia

Monorel Jakarta adalah sebuah sistem MassTransit dengan kereta rel tunggal (monorel) dengan jakur elevated, yang kini sedang akan dalam pembangunan di Jakarta, Indonesia. Dua jalur sedang dibangun: jalur hijau melayani Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi dan jalur biru melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.

Page 3: Proyek MRT DKI Jakarta

[sunting] Sejarah

Projek ini dihadang oleh kesulitan finansial dan pergantian teknologi yang berganti-ganti. Awalnya diberikan pada 2003 kepada perusahaan Malaysia MTrans, pembangun Monorel KL, konstruksi dimulai pada Juni 2004 tetapi ditunda hanya setelah berjalan beberapa minggu. MoU MTrans dibatalkan, dengan projek diberikan kepada konsorsium utama Singapura Omnico, yang mengusulkan menggunakan teknologi maglev oleh perusahaan Korea Selatan ROTEM.

Pada Juli 2005, projek ini berganti tangan lagi dengan MoU baru diberikan kepada sebuah konsorsium perusahaan Indonesia PT Bukaka Teknik Utama, PT INKA, dan Siemens Indonesia. Omnico menentang ini, dan jadwal akhir 2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Namun pada Oktober 2005 konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar "pile" dan pilar dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.

[sunting] Rencana pengembangan

Projek ini direncakan 3 fase, dengan mengutamakan penumpang Bekasi/Cikarang dan Tangerang/Karawaci yang menuju Pusat CBD Jakarta (Penumpang Bogor dan Depok telah dilayani dengan KRL, namun akan memanfaatkan monorel ke Pusat CBD Jakarta):

Fase I: Koridor Jakarta (27km) o Stage I: Jalur hijau (14km) o Stage II: Jalur biru (13km)

Fase II: Jakarta ke Bekasi dan Cikarang (18-30km) Fase III: Jakarta ke Tangerang dan Karawaci (16-25km)

SUARA PEMBARUAN DAILY--------------------------------------------------------------------------------

Page 4: Proyek MRT DKI Jakarta

Angkutan Umum, Cepat, Bebas Macet, dan CanggihSemoga Tak Hanya Mimpi

PT Jakarta Monorel (JM) akhirnya mendapat kepastian pencairan dana dari Bank Dubai untuk membiayai proyek kereta rel tunggal (monorel) di Ibukota. Meski masih harus melengkapi semua dukungan yang diperlukan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, masalah pendanaan proyek bernilai triliunan rupiah itu akhirnya selesai.

"AKHIRNYA, komitmen pendanaan dari Bank Dubai sudah diperoleh, jadi kami bisa segera memulai pembangunan proyek monorel secara serentak, khususnya untuk jalur hijau yang ditargetkan beroperasi pada Oktober 2007," kata Direktur Operasional PT JM, Sukmawaty Sjukur, kepada Pembaruan, melalui short message service (SMS), Rabu (15/2).

Sejak Sabtu (11/2), Sukmawaty dan perwakilan manajemen PT JM berada di Dubai,

Page 5: Proyek MRT DKI Jakarta

Uni Emirat Arab. Kunjungan mereka ke negara itu, untuk mendapatkan konfirmasi pendanaan dari Bank Dubai yang berniat memberikan pinjaman untuk membiayai proyek monorel.

Menurut dia, pihak Bank Dubai memastikan komitmen untuk pendanaan proyek monorel, meskipun belum semua persyaratan administrasi dipenuhi oleh PT JM.

Itu sebabnya, PT JM diminta melengkapi semua persyaratan dan dukungan dari Pemprov DKI, sebagaimana disepakati dalam PKS.

Salah satu persyaratan yang belum disertakan dalam persyaratan administrasi adalah analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Namun, Sukmawaty memastikan sertifikat amdal akan selesai dalam pekan ini.

"Mereka (Bank Dubai) berani memastikan pemberian pinjaman karena mereka melihat persyaratan yang belum dipenuhi sudah di dalam proses. Selain itu, ada dukungan kuat yang diberikan Pemprov DKI dan pemerintah pusat untuk proyek monorel," ujar Sukmawaty.

Dengan selesainya masalah pembiayaan, lanjutnya, PT JM akan segera melanjutkan proyek monorel. Rel dan stasiun untuk green line (jalur hijau) sepanjang 14,3 km mulai dari kawasan segitiga emas Kuningan, Sudirman, Gatot Subroto, dan Senayan akan segera dibangun.

Seperti diketahui, pembangunan monorel dilakukan dalam dua jalur. Untuk green line yang direncanakan beroperasi pada akhir 2007 akan melalui 16 stasiun, dimulai dari Komdak-Kusuma Candra-BEJ-Stadion Utama-Plaza Senayan-TVRI-Taman Ria Senayan-Gedung MPR/DPR-Pejompongan-Karet-Sudirman-Setiabudi-Sentral Kuningan-Taman Rasuna-Casablanca-Gren Melia-Satria Mandala.

Sedangkan jalur biru (blue line) sepanjang 13,5 km dengan 11 stasiun melintasi kawasan Kampung Melayu-Tebet-DR Saharjo-Menteng Dalam-Casablanca-Ambasador-Wisma Dharmala-Menara Batavia-Karet-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Roxy. Jalur ini, ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2008.

Untuk green line, penyelesaian jalur monorel dari Karet-Casablanca ditargetkan selesai pada Oktober 2006. Pasalnya pada November 2006, jalur tersebut, akan digunakan untuk uji coba prototype kereta monorel yang akan diproduksi Konsorsium Indonesia untuk Industri Monorail (Indonesian Consortium of Monorail Industries/ICMI).

"Uji coba ini akan dilakukan sampai pengoperasian tahap pertama green line sepanjang 10 km pada Oktober 2007. Sedangkan pengoperasian tahap kedua yang juga meliputi keseluruhan green line akan dilakukan pada Maret 2008," kata Sukmawaty.

Dia menegaskan, PT Adikarya yang menjadi kontraktor untuk pembangunan tiang pancang dan jalur monorel, akan memulai pengerjaan jalur monorel mulai pertengahan Februari 2006. BUMN kontraktor itu, telah membuat pernyataan jaminan pelaksanaan dengan biaya sebesar US$ 60 juta.

Sampai saat ini, PT Adikarya telah membangun tiang pancang monorel di beberapa titik, antara lain di sekitar Asia Afrika (Senayan), Gatot Subroto, dan Kuningan.

Sedangkan untuk pengerjaan kereta monorel akan dilakukan oleh PT Industri

Page 6: Proyek MRT DKI Jakarta

Kereta Api (INKA) dan PT Bukaka Teknik Utama, didukung oleh Siemens AG, yang sudah berpengalaman dalam teknologi monorel stradlle type (menunggang pada balok beton) dan MTR Corporation Ltd dari Hong Kong.

Dorong

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mengharapkan proyek monorel segera direalisasikan. Hal itu, sesuai dengan rencana Pemprov DKI terkait pola transportasi makro (PTM) di Ibukota.

"Untuk tahap awal, yang kita dorong adalah busway (bus jalur khusus) dan monorel. Soalnya pembiayaan kedua moda transportasi ini, tidak semahal subway (kereta bawah tanah)," kata Pristono, ketika ditemui Pembaruan di kantornya, awal pekan ini.

Dia memaparkan, untuk sistem angkutan subway setidaknya dibutuhkan biaya sebesar US$ 45 juta sampai US$ 105 juta. Sedangkan monorel biayanya sekitar US$ 20 juta sampai US$ 25 juta dan busway hanya US$ 2 juta sampai US$ 5 juta.

Seperti diketahui, Pemprov DKI menetapkan PTM yang mengintegrasikan empat sistem transportasi umum, yakni busway, monorel, subway, dan ASDP (angkutan sungai, danau dan penyeberangan di Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur).

Namun, sejak PTM ditetapkan pada 2004, Pemprov DKI baru bisa merealisasikan moda transportasi busway. Sementara monorel yang dipercayakan kepada pihak swasta, tersendat pembangunannya.

Meski demikian, Pristono mengatakan, Pemprov DKI tetap berkomitmen untuk merealisasikan terbentuknya PTM dengan empat moda transportasinya di Ibukota. Hal itu, bukan semata-mata untuk mengatasi masalah kemacetan, tetapi juga memberikan pilihan alat transportasi yang nyaman kepada masyarakat.

"Lihat saja, masyarakat sudah menjadikan busway sebagai alat transportasi untuk mendukung kelancaran aktivitas setiap hari. Padahal baru tiga koridor. Bagaimana nanti kalau 15 koridor pada 2010. Ditambah dengan dua jalur monorel yang akan dioperasikan pada akhir 2007 dan 2008," ujar Pristono.

Dia menjelaskan, dengan efektifnya PTM, sistem angkutan umum di Jakarta akan tertata. Ke depan, bus besar (busway dan bus reguler lainnya) hanya akan beroperasi di jalan protokol dan arteri.

Page 7: Proyek MRT DKI Jakarta

Sedangkan bus sedang, seperti metromini dan kopaja beroperasi di jalan kolektor. Lalu bus kecil, seperti mikrolet dan KWK akan beroperasi di jalan lokal.

"Angkutan umum dari daerah pendukung atau kompleks perumahan akan difungsikan sebagai feeder (penghubung), yang membawa penumpang ke moda transportasi yang sudah tersedia," kata Pristono.

Terkait dengan itu, Pemprov DKI merencanakan untuk membangun empat koridor sekaligus pada 2006 dan tiga koridor lagi pada 2007. Dengan demikian, pada 2007, seiring dengan beroperasinya monorel, Pemprov DKI sudah bisa mengintegrasikan sistem dari dua moda PTM itu.

Untuk 2006, jalur busway yang akan dibangun masing-masing Koridor IV (Pulo Gadung-Dukuh Atas), Koridor V (Kampung Melayu-Ancol), Koridor VI (Raguna-Kuningan) dan Koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu).

Mulai 2007, begitu monorel beroperasi, sistemnya akan diintegrasikan dengan busway di beberapa titik untuk mempermudah perpindahan dan kenyamanan penumpang.

Koridor I dan IV busway akan terintegrasi dengan green line monorel di Bundaran Senayan dan Dukuh Atas. Koridor VI busway akan terintegrasi dengan green line monorel di Kuningan. Sedangkan koridor V dan VII busway akan terintegrasi dengan green line monorel di Kampung Melayu.

Penjelasan Pristono mengenai integrasi antarmoda transportasi makro, memberi gambaran betapa canggih dan nyamannya nanti menggunakan angkutan umum di Jakarta.

Pembaruan/Jeany A Aipassa

--------------------------------------------------------------------------------Last modified: 16/2/06

__________________JAKARTA Public Transportation:

Bus Rapid Transportation Database, BRT Part 1, BRT Part 2

Last edited by tata; February 16th, 2006 at 06:28 PM.

Produktivitas dan kreativitas warga Jakarta banyak terpangkas oleh problem transportasi. Kini pemerintah sedang giat-giatnya mengurus pembenahan transportasi massal. Selain busway dan subway, monorel dan transportasi air di kanal sudah dimulai prosesnya.

Jalur Biru – 13 km(01)Kampung Melayu (02)Tebet (03)Dr. Saharjo (04)Menteng Dalam (05)Casablanca Interchange (06)Mall Ambassador (07)Sudirman (08)Menara Batavia (09)Karet Interchange (10)Kebon Kacang (11)Tanah Abang (12)Cideng (13)Kyai Caringin (14)Tomang (15)Taman Anggrek Mall.

Page 8: Proyek MRT DKI Jakarta

Jalur Hijau – 14,3 km(01)Stadion Madya (02)Palmerah (03)Pejompongan (04)Karet Interchange (05)Dukuh Atas (06)Setia Budi Utara (07)Kuningan (08)Taman Rasuna (09)Casablanca Interchange (10)Hotel Gran Melia (11)Gatot Subroto (12)Satria Mandala (13)Komdak (14)Sudirman CBD (15)Gelora Bung Karno (16)Asia Afrika

Jalur putih Subway – 32 kmdari Stasiun Kota melewati Monas sampai Lebak Bulus.

Catatan: Berkaitan dengan proyek subway ini, hal yang amat sangat urgent dan perlu dibahas dan diorganisir jauh-jauh hari adalah pembentukan tim arkeologi untuk menyelamatkan benda-benda bersejarah yang pasti akan ditemukan pada saat penggalian.

Jalur hitam: Kereta Apidari Stasiun Kota ke arah Bogor, Bekasi, dan Tangerang []

Jalur

Jalur Transjakarta, Februari 2007

Jalur pertama yang dibuka adalah Koridor 1 sepanjang 12,9 km yang melayani rute Terminal Blok M-Kota. Dua tahun kemudian, Koridor 2 (14,3 km) dan 3 (18,7 km) mulai dioperasikan. Awalnya untuk transfer jalur penumpang harus melakukannya di tiga halte yang telah ditetapkan, yaitu Sawah Besar, Monas, dan Pecenongan, tetapi sejak September 2006, penumpang telah dapat menggunakan Harmoni Central Busway sebagai satu-satunya titik transfer.

Pada gambar telihat bahwa:

Garis merah : Jalur Koridor 1 Garis biru : Jalur Koridor 2 Garis kuning : Jalur Koridor 3

Page 9: Proyek MRT DKI Jakarta

Garis ungu : Jalur Koridor 4 Garis coklat : Jalur koridor 5 Garis hijau : Jalur Koridor 6 Garis merah jambu : Jalur Koridor 7

[sunting] Koridor 1

Halte Monumen Nasional dari arah Barat Laut.

Halte Harmoni dilihat dari arah Selatan.

Koridor 1 untuk bus Transjakarta beroperasi dengan jurusan Terminal Blok M sampai Halte Stasiun Kota. Jalan-jalan yang dilalui koridor I adalah sepanjang Jalan Sisingamangaraja, Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat, dan Gajah Mada/Hayam Wuruk.

Halte-halte yang dilalui bus Transjakarta koridor I adalah:

Terminal Blok M Halte Masjid Agung Halte Bundaran Senayan Halte Gelora Bung Karno Halte Polda Metro Halte Bendungan Hilir Halte Karet Halte Setiabudi Halte Dukuh Atas 1 (Transfer ke

koridor 4 dan 6) Halte Tosari

Halte Bundaran HI Halte Sarinah Halte Bank Indonesia Halte Monumen Nasional Halte Harmoni Central Busway (Transfer ke

koridor 2,3dan 8) Halte Sawah Besar Halte Mangga Besar Halte Olimo Halte Glodok Halte Stasiun Kota

Page 10: Proyek MRT DKI Jakarta

[sunting] Koridor 2

Koridor 2 untuk bus Transjakarta beroperasi dengan jurusan Terminal Pulo Gadung (Jakarta Timur) sampai Halte Harmoni Central Busway (Jakarta Pusat). Jalan-jalan yang dilalui koridor 2 adalah sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, Suprapto, Senen Raya, Pejambon, Medan Merdeka Timur, Veteran, dan berputar di Halte Harmoni Central Busway. Untuk arah sebaliknya melewati Jalan Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan, Kwitang, Suprapto, dan seterusnya hingga kembali ke Terminal Pulo Gadung.

Halte-halte yang dilalui bus Transjakarta koridor II adalah:

Terminal Pulo Gadung Halte Bermis (sejak 1-sept-2009 dapat transfer

ke koridor IV pukul 13:00-22:00)[10] Halte Pulomas Halte ASMI Halte Pedongkelan Halte Cempaka Timur (Transfer ke koridor 10) Halte RS Islam Halte Cempaka Tengah Halte Pasar Cempaka Putih Halte Rawa Selatan Halte Galur Halte Senen (Transfer ke koridor 5)

Halte Atrium Halte RSPAD Halte Deplu Halte Gambir 1 Halte Masjid Istiqlal Halte Juanda Halte Pecenongan Halte Harmoni Central Busway

(Transfer ke koridor 1,3dan 8) Halte Balaikota Halte Gambir 2 Halte Kwitang

[sunting] Koridor 3

Koridor 3 untuk bus Transjakarta beroperasi dengan jurusan Terminal Kalideres (Jakarta Barat) sampai Halte Pasar Baru (Jakarta Pusat). Pada awal operasinya, jalan-jalan yang dilalui koridor 3 adalah sepanjang Jalan Daan Mogot, S. Parman, Raya Tomang, Gajah Mada/Hayam Wuruk, dan Juanda. Untuk arah sebaliknya melewati Jalan Veteran dan langsung ke Tomang Raya tanpa melewati Harmoni Central Busway dan seterusnya hingga kembali ke Terminal Kalideres.

Dengan dioperasikan 2 halte baru sepanjang Jalan Kyai Tapa (Grogol dan Sumber Waras) sejak tanggal 10 September 2008,[11] pengoperasian koridor ini berubah ke rute baru yaitu Jalan Daan Mogot, Kyai Tapa, Jalan Gajah Mada/Hayam Wuruk (halte Harmoni) dan Jalan Juanda. Sebagian armada koridor 3 tetap melayani rute Jalan S. Parman dan Tomang seperti di atas sebagai bagian dari jalur Pulo Gadung - Kalideres yang biasa disebut jalur express hingga tanggal 2 November 2009 di saat jalur tersebut dilayani sepenuhnya oleh armada koridor 8.[12]

Halte-halte yang dilalui bus Transjakarta koridor 3 adalah:

Terminal Kalideres Halte Pesakih Halte Sumur Bor Halte Rawa Buaya

Halte Indosiar Halte Jelambar Halte GrogolMulai 10 September 2008[11] (Transfer ke koridor 8 dan

9)

Page 11: Proyek MRT DKI Jakarta

Halte Jembatan Baru Halte Dispenda Halte Jembatan Gantung Halte Taman Kota

Halte Sumber Waras Mulai 10 September 2008[11] Halte Harmoni Central Busway (Transfer ke koridor

1,2dan 8) Halte Pecenongan Halte Juanda Halte Pasar Baru

[sunting] Koridor 4

Koridor 4 untuk bus Transjakarta mulai beroperasi secara resmi sejak tanggal 27 Januari 2007 dengan jurusan Terminal Pulo Gadung sampai Halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 4 adalah sepanjang Jalan Bekasi Raya, Pemuda, Pramuka, Matraman, Tambak, Sultan Agung, dan Halimun.

Halte-halte yang dilalui bus Transjakarta koridor IV adalah:

Terminal Pulo Gadung Halte Pasar Pulo Gadung Halte TU Gas Halte Layur Halte Pemuda Rawamangun Mulai 10 September 2008[11] Halte Velodrome Halte Sunan Giri (sejak 1-sept-2009 dapat transfer ke

koridor II pukul 13:00-22:00)[13] Halte UNJ Halte Pramuka BPKP Mulai 10 September 2008[11](Transfer ke

koridor 10) Halte Pramuka LIA

Halte Utan Kayu Halte Pasar Genjing Halte Matraman (Transfer ke

koridor 5) Halte Manggarai Halte Pasar Rumput Halte Halimun (Transfer ke

koridor 6) Halte Dukuh Atas 2 (Transfer ke

koridor 1 dan 6)

[sunting] Koridor 5

Bus gandeng Transjakarta melayani Koridor 5 (Terminal Kampung Melayu-Ancol).

Koridor 5 untuk bus Transjakarta mulai beroperasi secara resmi sejak tanggal 27 Januari 2007. dengan jurusan Terminal Kampung Melayu sampai Halte Ancol. Jalan-jalan yang dilalui koridor

Page 12: Proyek MRT DKI Jakarta

5 adalah sepanjang Jalan Jatinegara Barat, Matraman Raya, Salemba Raya, Kramat Raya, Pasar Senen, dan Gunung Sahari. Untuk arah sebaliknya melewati Jalan Gunung Sahari dan seterusnya sampai Matraman Raya, kemudian masuk ke Jatinegara Timur.

Halte-halte yang dilalui bus Transjakarta koridor 5 adalah:

Terminal Kampung Melayu (Transfer ke koridor 7)

Halte Pasar Jatinegara - Ke arah Kampung Melayu

Halte Kebon Pala Halte Slamet Riyadi Halte Tegalan Halte Matraman 1 (Transfer ke koridor 4) Halte Salemba Carolus Mulai 10 September 2008[11] Halte Salemba UI Halte Kramat Sentiong NU

Halte Pal Putih Halte Central Senen (Transfer ke koridor

2) Halte Budi Utomo Halte Pasar Baru Timur Halte Gn. Sahari Mangga Dua Mulai 10 September

2008[11] Halte Jembatan Merah Halte Pademangan Halte Ancol

[sunting] Koridor 6

Koridor 6 untuk bus Transjakarta mulai beroperasi secara resmi sejak tanggal 27 Januari 2007 dengan jurusan Halte Ragunan sampai Halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 6 adalah sepanjang Jalan Harsono RM, Warung Jati Barat, Mampang Prapatan, HR Rasuna Said, Latuharhari, Halimun, kembali ke HR Rasuna Said, dan seterusnya sampai ke Ragunan.

Halte-halte yang dilalui bus Transjakarta koridor 6 adalah:

Halte Ragunan Halte Departemen Pertanian Halte SMK 57 Halte Jati Padang Halte Pejaten Halte Buncit Indah Halte Warung Jati Halte Imigrasi Halte Duren Tiga Halte Mampang Prapatan

Halte Kuningan Timur (Transfer ke koridor 9) Halte Patra Kuningan Halte Departemen Kesehatan Halte Gelanggang Olahraga Sumantri Halte Karet Kuningan Halte Kuningan Madya Halte Setiabudi Aini Halte Latuharhari Halte Halimun (Transfer ke koridor 4) Halte Dukuh Atas 2 (Transfer ke koridor 1 dan 4)

[sunting] Koridor 7

Koridor 7 untuk bus Transjakarta mulai beroperasi secara resmi sejak tanggal 27 Januari 2007 dengan jurusan Terminal Kampung Rambutan sampai Terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 7 adalah sepanjang Jalan Kampung Rambutan, Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, dan Otto Iskandardinata.

Page 13: Proyek MRT DKI Jakarta

Halte-halte yang dilalui bus Transjakarta koridor 7 adalah:

Terminal Kampung Rambutan Halte Tanah Merdeka - Ke arah Kampung

Melayu Halte Flyover Raya Bogor (Pasar Rebo /

Makro) Halte RS Harapan Bunda Halte Pasar Induk Kramat Jati Halte Pasar Kramat Jati Halte Cililitan(Transfer ke koridor 10)

Halte BKN Halte Cawang UKI (Transfer ke koridor 10) Halte BNN Halte Cawang Otista Halte Gelanggang Remaja Halte Bidara Cina Terminal Kampung Melayu (Transfer ke

koridor 5)

[sunting] Koridor 8

Koridor 8 mulai beroperasi pada tanggal 21 Februari 2009 Dengan rute Terminal Lebak Bulus sampai Halte Harmoni. Sebelumnya, koridor ini mengalami beberapa penundaan dalam pengoperasian perdananya.[14]

Koridor ini memiliki panjang ± 29 km yang melalui halte-halte sebagai berikut:[15]

Terminal Lebak Bulus Halte Pondok Pinang Halte Pondok Indah 1 Halte Pondok Indah 2 (memiliki jembatan penghubung

langsung dengan Pondok Indah Mall)[15] Halte Tanah Kusir Kodim Halte Kebayoran Lama Bungur Halte Pasar Kebayoran Lama Halte Simprug Halte Permata Hijau Halte Permata Hijau RS Medika Halte Pos Pengumben Halte Kelapa Dua Sasak

Halte Kebon Jeruk Halte Duri Kepa Halte Kedoya Raya Halte Kedoya Green Garden Halte Grogol 2 (Transfer ke koridor 3

dan 9) Halte Taman Anggrek Halte Tomang Mandala [16] Halte RS Tarakan[16] Halte Petojo[16] Halte Harmoni Central Busway

(Transfer ke koridor 1, 2, 3)[16]

[sunting] Koridor 9

Rute bus Transjakarta Koridor 9 rencananya akan resmi beroperasi bersamaan dengan koridor 10, yaitu mulai bulan November tahun 2010[5] dengan jurusan Halte Terminal Pinang Ranti sampai Halte Mega Mall Pluit. Jalan-jalan yang dilalui koridor 9 adalah sepanjang Jalan Pondok Gede Raya, Raya Bogor, Mayjen Sutoyo, MT Haryono, Gatot Subroto, S Parman, Latumenten, Jembatan Dua, Jembatan Tiga dan seterusnya sampai ke Pluit.

Halte-halte yang dilalui bus Transjakarta koridor 9 adalah:

Page 14: Proyek MRT DKI Jakarta

Terminal Pinang Ranti Halte Gardu Taman Mini Halte Cawang Ciliwung Halte Cikoko Stasiun Cawang Halte Tebet Halte Pancoran Halte Pancoran Barat Halte Tegal Parang Halte Kuningan Barat (Transfer ke koridor

6) Halte Jamsostek Gatot Subroto

Halte LIPI Gatot Subroto Halte Semanggi (Transfer ke koridor 1) Halte JCC Senayan Halte Slipi Petamburan Halte Slipi Kemanggisan Halte RS Harapan Kita Halte Taman Anggrek Halte Grogol 2 (Transfer ke koridor 3 dan

8) Halte Stasiun Grogol Halte Jembatan Besi Halte Angke Halte Jembatan Tiga Halte Penjaringan Halte Pluit (Mega Mal Pluit)

[sunting] Koridor 10

Koridor 10 (Cililitan - Tanjung Priok) direncanakan untuk beroperasi pada bulan November 2010.[5] Koridor ini akan melalui Jl. Letjend Sutoyo dan sepanjang jalan By Pass, mulai dari Jl. DI Panjaitan, Jl. Ahmad Yani ,Jl. Yos Sudarso dan Jl. Enggano.

Halte-halte yang akan disinggahi adalah:

Halte Cililitan 2 (PGC 2)(Transfer ke koridor 7)

Halte BKN Halte Cawang UKI (Transfer ke koridor 7) Halte Cawang Sutoyo Halte Penas Kalimalang Halte Cipinang Kebon Nanas Halte Pedati Prumpung Halte Stasiun Jatinegara Halte Bea Cukai Ahmad Yani Halte Utan Kayu Rawamangun Halte Pemuda (Transfer ke koridor 4)

Halte Kayu Putih Rawasari Halte Pulomas Bypass Halte Cempaka Putih Halte Cempaka Mas 2 (Transfer ke koridor

2) Halte Yos Sudarso Kodamar Halte Sunter Kelapa Gading Halte Plumpang Pertamina Halte Walikota Jakarta Utara Halte Permai Koja Halte Enggano Halte Tanjung Priok

[sunting] Koridor 11

Bagian ini membutuhkan pengembangan.

Rencana Rute : Kp Melayu – Pulo Gebang

Page 15: Proyek MRT DKI Jakarta

[sunting] Koridor 12

Bagian ini membutuhkan pengembangan.

Rencana Rute : Pluit - Tanjung Priok

[sunting] Koridor 13

Bagian ini membutuhkan pengembangan.

Rencana Rute : Blok M – Pondok Kelapa

[sunting] Koridor 14

Bagian ini membutuhkan pengembangan.

Rencana Rute : Manggarai - UI

[sunting] Koridor 15

Rute ini adalah Ciledug ke Blok M. Jalan jalan yang dilewati adalah jalan Raden Fattah , Jalan HOS Cokroaminoto,Ciledug Raya,Pakubuwono 6,Sisingamangraja,Trunojoyo,Sultan Iskandarsyah,Melawai Raya.Untuk arah sebaliknya,Jalan Melawai Raya ,Jalan Kyai Tapa ,seterusnya ke Ciledug.

[sunting] Pengembangan jalur

Dalam usahanya meningkatkan layanan Transjakarta, Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta memodifikasi jalur-jalur yang ada. BLUTJ pertama kali melaksanakan ujicoba modifikasi jalur-jalur tersebut pada tanggal 1 November 2007.

[sunting] Jalur Pulo Gadung - Kalideres

Diujicoba sejak tanggal 1 November 2007 dan sering disebut sebagai rute Express, dengan menggabungkan koridor 2 dan 3 dan dilayani 30 armada. Sejak munculnya koridor 8 diadakan rotasi rute di antara 30 armada tersebut dengan perincian:[17]

Di hari libur 30 armada tersebut seluruhnya melalui rute Kalideres - Jelambar - Roxy - Harmoni Di hari kerja 15 armada melalui Kalideres - Jelambar - Roxy - Harmoni, sedangkan 15 sisanya

melalui Kalideres - Jelambar - Tomang - Harmoni.

Mulai 2 November 2009, 30 armada di jalur ini tidak lagi melayani rute Kalideres - Jelambar - Tomang - Harmoni. Tanpa membedakan hari kerja atau libur, seluruh armada jalur ini melalui rute Kalideres - Jelambar - Roxy - Harmoni.[12]

[sunting] Jalur PGC - Atrium (Senen)

Page 16: Proyek MRT DKI Jakarta

Mulai diujicoba pada tanggal 1 November 2007, merupakan jalur khusus yang dibuka hanya pada hari Senin - Jumat, beberapa sumber menyatakan bahwa hal ini disebabkan rendahnya mobilitas pengguna Transjakarta ke Ancol selama hari kerja.

[sunting] Jalur PGC - Ancol

Merupakan jalur khusus yang dibuka hanya pada hari Sabtu dan Minggu, sebagai pengganti rute PGC - Atrium. Mulai diujicoba sejak tanggal 1 November 2007, beberapa sumber menyatakan bahwa hal ini disebabkan tingginya kebutuhan penumpang Transjakarta ke obyek Wisata di Ancol.

[sunting] Jalur Kampung Rambutan - Cawang UKI

Mulai tanggal 5 - 7 Agustus 2009 Badan Layanan Umum Transjakarta (BLUTJ) Busway melakukan uji coba jalur Kp. Rambutan – Cawang UKI mulai pukul 06.00-08.00 WIB. Rute Kp. Rambutan - Cawang UKI berputar di U turn Halim langsung masuk tol hingga keluar di Hek Kramat Jati, oleh karenanya halte yang tidak disinggahi yaitu

Halte Cawang UKI BKN PGC (Cililitan) Pasar Kramat Jati

Uji coba ini dilakukan untuk mempercepat pelayanan di Koridor 7 (Kp. Rambutan - Kp. Melayu) yang terhambat di daerah Kramat Jati yang jalurnya mix traffic. Jalur ini juga untuk mengoptimalkan jalur yang sudah berjalan yaitu jalur PGC - Ancol dan PGC - Senen. Selama uji coba, di kaca bus dipasang informasi jalur agar penumpang tidak salah naik bus.

[sunting] Jalur Cawang UKI - Kampung Melayu

Dimulai ujicobanya besamaan dengan ujicoba jalur Kampung Rambutan - Cawang UKI.

[sunting] Jalur Ragunan - Kota

Mulai beroperasi pada tanggal 1 September 2009 antara jam 06:30 - 07:00 pagi saja dengan dilayani oleh armada koridor 1. Dari arah Ragunan, selepas halte Setiabudi Aini bus tidak akan berhenti di halte Halimun dan Latuharhari melainkan langsung menuju halte Bundaran HI (koridor 1) menuju arah Kota.[18]

[sunting] Jalur Ragunan - Blok M

[sunting] Grogol 2 - Harmoni

(Rute ini hanya ada pada hari kerja) Rute Grogol 2-Harmoni dibuat untuk mengakomodasi penumpang yang akan naik/turun di beberapa halte yang tidak dilalui koridor 8 pada hari kerja.

Page 17: Proyek MRT DKI Jakarta

Halte-halte yang dilalui dari Grogol 2 menuju Harmoni:

Grogol 2 Tomang Taman Anggrek Tomang Mandala RS Tarakan Petojo Harmoni.

Halte-halte yang dilalui dari Harmoni menuju Grogol 2:

Harmoni Juanda Pecenongan Petojo RS Tarakan Tomang Mandala Tomang Taman Anggrek Grogol 2.

[sunting] TU Gas - Dukuh Atas 2

Rute TU Gas-Dukuh Atas 2 merupakan versi pendek dari koridor 4. Rute alternatif ini dibuat untuk mempercepat perputaran koridor 4 karena hambatan di Pasar Pulogadung dan sewaktu masuk/keluar Terminal Pulogadung dari/ke jalan Raya Bekasi.

Halte-halte yang dilalui sama seperti koridor 4, tetapi tidak sampai Pulogadung dan berputar di halte TU Gas.

[sunting] Jalur Harmoni - PGC

Mulai diujicoba sejak tanggal 2 November 2009. Melalui halte-halte Harmoni, Pecenongan, Juanda, Ps. Baru, Pal Putih (melalui fly over Senen), Kramat Sentiong, Salemba, Matraman I, Tegalan, Slamet Riyadi, Kebon Pala, Pasar Jatinegara, Bidara Cina, Gelanggang Remaja, Cawang Otista, BNN, Cawang UKI, BKN, PGC (Cililitan).<[19]

[sunting] Jalur Kalideres - Bundaran Senayan

Jalur yang mulai diujicoba sejak tanggal 20 Januari 2010[20] ini merupakan gabungan dari Koridor 3 dan sebagian koridor 1 yang beroperasi dari Kalideres sampai Harmoni (koridor 3) kemudian menuju halte Monumen Nasional hingga halte Bundaran Senayan di Koridor 1 dan berputar di bundaran Senayan. Waktu operasional rute ini adalah hari Senin - Jumat pada pukul 07:00 - 10:00 WIB di pagi hari dan 16:00 - 20:00 WIB di sore/malam hari. Selanjutnya waktu mulai operasi pagi diubah menjadi jam 6:30 pagi. Rute ini dilayani oleh 5 armada yang semuanya dioperasikan PT. Trans Batavia.

Page 18: Proyek MRT DKI Jakarta

[sunting] Pengelola

[sunting] Badan Layanan Umum Transjakarta (BLUTJ)

Badan ini adalah pengelola Transjakarta yang awalnya bernama Badan Pengelola (BP) Transjakarta. Lembaga ini dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110/2003 tentang Pembentukan BP Transjakarta. Pada tahun 2006 namanya kemudian diganti menjadi Badan Layanan Umum Transjakarta berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2006. BLUTJ bernaung di bawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.[21]

[sunting] Operator

Dalam penyelenggaraannya Transjakarta didukung oleh beberapa Perusahaan Operator yang mengelola armada yang melayani tiap koridor. Operator tersebut yaitu:

1. PT. Jakarta Express Trans (JET) - Koridor 1 2. PT. Trans Batavia (TB)- Koridor 2 dan 3 3. PT. Jakarta Trans Metropolitan (JTM) - Koridor 4 dan 6 4. PT. Primajasa Perdayana Utama (PP) - Koridor 4, 6 dan 8 (bersama dengan PT. Eka Sari Lorena).[4]

5. PT. Jakarta Mega Trans (JMT)- Koridor 5 dan 7 6. PT. Eka Sari Lorena (LRN) - Koridor 5,7 (beroperasi sejak Desember 2008) dan 8 (bersama

dengan PT. Primajasa).[4]

[sunting] Kekurangan

Kurangnya bus-bus pengumpan (feeder) yang membantu melayani Transjakarta. Beberapa jembatan penyeberangan yang dibangun bagi penumpang Transjakarta secara berkala

mengalami kerusakan, contohnya lantai jembatan yang berlubang serta tangga yang lantainya telah rusak.[22][23]

Pada jam-jam sibuk, jumlah armada yang tersedia belum sebanding dengan jumlah penumpang menyebabkan antrian panjang di halte-halte (terutama untuk koridor 2 dan 3). Kriminalitas juga kerap terjadi pada jam-jam sibuk disaat bus penuh terisi sesak.[24]

Halte-halte yang ada belum menyediakan sarana ventilasi udara yang layak sehingga membuat ruangan menjadi pengap ketika terdapat banyak orang yang mengantri.[25]

Beberapa titik di jalur koridor 2-8 masih sering dimasuki oleh kendaraan pribadi, menyebabkan terhambatnya perjalanan bus pada jam-jam tertentu (pada kondisi tertentu, telah diberikan suatu solusi, yaitu setelah dilakukan koordinasi, bus akan mengambil jalur dari arah yang berlawanan, sementara bus-bus dari arah yang berlawanan akan melewati jalur umum).[26]

Karena sering dimasuki (secara tiba-tiba) oleh pejalan kaki dan kendaraan pribadi, maka di beberapa titik di Koridor 2 dan 3 secara berkala terjadi kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dan pejalan kaki/kendaraan pribadi.

Seringkali pengumuman halte yang diberikan tidak sesuai dengan halte yang akan dilalui, hal ini disebabkan oleh keteledoran pengemudi yang lupa menekan tombol pengumuman pada waktunya.

Pembuatan maupun pengoprasian Transjakarta membuat kemacetan yang luar biasa dan sering di luar batas kewajaran, terutama pembangunan jalur yang meninggikan permukaan jalan.[27]

Page 19: Proyek MRT DKI Jakarta

Kurangnya jumlah SPBBG membuat headway di sejumlah koridor menjadi lama, karena letak SPBBG yang jauh dan kadang terjadi masalah di suatu SPBBG.

[sunting] Kontroversi

Beberapa informasi dalam artikel atau bagian ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar.

Tolong diperiksa, dan lakukan modifikasi serta tambahkan sumber pada bagian yang diperlukan.

Warga Pondok Indah menolak pembangunan koridor VIII trayek Harmoni-Lebak Bulus, karena akan merusak ratusan pohon palem yang puluhan tahun telah menjadi keindahan median Jalan Metro Pondok Indah. Warga meminta pembangunan busway dihentikan karena belum ada analisa mengenai dampak lingkungannya. Warga khawatir pembangunan busway koridor VIII akan merusak lingkungan. Selain itu juga dikhawatirkan akan menambah kemacetan dan polusi kawasan Pondok Indah. Pada 30 Oktober, warga mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Perkara itu didaftarkan dengan nomor perkara 1655/Pdt.G/2007/PN Jaksel. Dan ternyata, Jalan Metro Pondok Indah setidaknya telah menjadi daerah rawan kemacetan bagi pengendara yang melewati jalan tersebut.

Warga Pluit, Jakarta Utara, juga meminta pembangunan jalur busway koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) ditunda. Perwakilan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Pluit (FMPLP) mendatangi ruang Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) DPRD DKI Jakarta, pada 4 Oktober 2007. Kedatangan mereka terkait penolakan pembangunan jalur busway koridor IX (Pinang Ranti-Pluit). Warga menolak jika pembangunannya tidak dilakukan secara benar. Sebab, selama ini sering terjadi kemacetan di sekitar lokasi pengerjaan proyek. Proyek busway koridor IX ini juga belum memiliki analisis dampak mengenai lingkungan (amdal). Warga meminta Pemprov DKI menunda pembangunan jalur busway Koridor IX itu, sebelum selesainya amdal dan manajemen proyek yang baik terlebih dahulu.

Pemerintah dan wakil rakyat Kabupaten Tangerang, Banten, menolak rencana pembangunan jalur khusus bus Transjakarta yang menghubungkan Terminal Kalideres dengan Bumi Serpong Damai (BSD). Alasannya, pembangunan busway itu dinilai hanya akan menambah kemacetan di Kabupaten Tangerang. Menurut Bupati Tangerang, Ismet, saat ini wilayah Kabupaten Tangerang, terutama di Jalan Raya Serpong, mulai perbatasan Kota Tangerang sudah memiliki tata letak dan ruas jalan yang baik. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang mendukung aksi penolakan terhadap pembangunan busway. Menurut Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Kabupaten Tangerang Syarifullah, penolakan Ismet cukup mendasar.

[sunting] Kemacetan saat pembangunan jalur

Lalu lintas di sejumlah jalan di Jakarta macet sejak bulan September 2007 dari pagi hingga petang. Kemacetan terjadi jalan arteri di kawasan Sunter, Kelapa Gading, Pluit, Jembatan Tiga, dan Ancol, Tomang-Grogol, Slipi serta Cawang dan juga merambat hingga ke jalan tol Cawang – Taman Mini, dan Ancol - Pluit.

Page 20: Proyek MRT DKI Jakarta

Kemacetan terparah terjadi di Yos Sudarso depan Artha Gading hingga Boulevard Barat. Pada pukul 13.30, laju kendaraan pada dua arah di kawasan itu sangat lambat. Untuk menembus 200 meter, Kompas perlu waktu 30 menit. Pada pukul 15.30 – 17.00, kendaraan tak bisa bergerak. Sebagian pengemudi mematikan mesin kendaraannya. Kemacetan arus lalu lintas di sana sebenarnya sudah terasa pada waktu pagi hingga siang. Namun hal ini menjadi lebih parah karena pada ruas jalan sepanjang hampir satu kilometer di dua arah antara Plumpang hingga depan PT Toyota Astra (Sunter Jaya), terdapat banyak putaran, proyek busway Koridor X, proyek penataan taman, dan jalan layang. Kawasan tersebut menjadi simpul lalu lintas yang paling macet. Kendaraan yang hendak turun dari tol Cawang di ramp off Pulogadung dan Sunter juga tidak bisa bergerak, dan ekor kemacetan menjalar hingga gerbang tol Dalam Kota di Cililitan, sejak pagi hingga menjelang pukul 12.00, dan itu terjadi lagi petang harinya.

Arus lalu lintas juga tersendat di Pluit Raya, Pluit Selatan, Gedong Panjang dan Jalan Pakin akibat pengecoran busway Koridor IX. [1]

Pembagunan jalur busway Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni) itu, menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas yang sudah terjadi di Jakarta sejak sekitar sebulan terakhir, sejak dimulainya pembangunan tiga koridor jalur busway secara simultan di berbagai bagian kota. Jalan Panjang pun sudah berminggu-minggu selalu dilanda kemacetan, sejak dimulai pembangunnya lintasan bus khusus itu di beberapa ruasnya. Kemacetan total hampir tiap hari terjadi di sepanjang Jalan Letjen S Parman dan Jalan Gatot Subroto. Penyebabnya, pembangunan jalur busway Koridor IX (Pinang Ranti Gede-Pluit) yang juga melintasi ruas jalan yang membelah Jakarta dari arah barat laut ke tenggara itu. [2]

Jalan Gatot Subroto kini berubah seperti neraka setidaknya bagi warga Jakarta dan sekitarnya, yang setiap hari harus melalui jalan itu. Kondisi itu berlangsung sejak dua pekan lalu saat sebagian badan jalan digunakan untuk proyek pembangunan jalur bus Transjakarta Koridor 9. Jalan yang lebar tiba-tiba mengecil. Arus kendaraan tersumbat.

Kemacetan parah juga terjadi setiap hari di jalan Gatot Subroto yang awalnya berbaris dalam empat lajur mengecil menjadi tiga lajur, lalu dua lajur, hingga tinggal satu lajur. Titik tersempit satu lajur itu terjadi tepat di samping warung rokok pinggir jalan, yang terletak antara Gedung Bidakara dan Graha Mustika Ratu. Formasi lajur itu terbentuk karena sebagian badan jalan termakan pembangunan Koridor IX. Satu lajur selebar sekitar tiga meter itu memanjang sekitar 50 meter hingga gerbang keluar Graha Mustika Ratu. Setelah itu, badan jalan melebar kembali sehingga mobil kembali bisa berformasi dua sampai tiga lajur. Penyempitan lajur hanya 50 meter di satu titik itu menyebabkan antrean mobil bisa mengular hingga Grogol dan juga hingga jalan layang Tendean ke arah Blok M. [3]

[sunting] Koridor 13

Koridor 13 yaitu Pondok Kelapa - Blok M adalah jalur yang sangat padat di sepanjang Kalimalang dari Lampiri, Pondok Kelapa hingga daerah Halim. Sempat ada pemberitahuan dari pihak PEMDA tentang perluasan jalan Kalimalang - Bekasi tapi sampai sekarang belum terlaksana

Page 21: Proyek MRT DKI Jakarta

[sunting] Usulan

untuk mensterilkan jalur busway dari para penyerobot pihak pengelola sudah memasang beberapa portal di jalur tsb, tetapi dengan berjalannya waktu dan seperti biasa, dengan tidak adanya pemeliharaan yang memadai, portal-portal tsb yang semula buka/tutupnya otomatis menjadi manual, bahkan macet rusak! Apakah pernah dipikirkan/diusulkan untuk menggunakan balok beton melintang ditengah jalur busway? Balok beton (semacam kansteen) ditanam melintang dibagian awal jalur busway dgn menyisakan bagian terbuka dibagian roda bus kanan dan kiri, sehingga bus dapat lewat tanpa menabrak balok beton. Tinggi balok beton dari muka jalan harus lebih rendah sedikit dari tinggi bagian bawah/kolong bus, tetapi cukup tinggi untuk bisa dilewati mobil sedan atau minibus tanpa merusak gardan/bagian bawah mobil. Memang tidak 100% steril, tapi paling tidak akan mengurangi penyerobot sampai 80%, dan yg utama adalah : free maintenance dan murah meriah!