jenis vektor

25
Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas. Adapun dari penggolongan binatang ada dikenal dengan 10 golongan yang dinamakan phylum diantaranya ada 2 phylum sangat berpengaruh terhadap kesehatn manusia yaitu phylum anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak sebagai perantara penularan penyakit malaria, demam berdarah, dan phylum chodata yaitu tikus sebagai pengganggu manusia, serta sekaligus sebagai tuan rumah (hospes), pinjal Xenopsylla cheopis yang menyebabkan penyakit pes. Sebenarnya disamping nyamuk sebagai vektor dan tikus binatang pengganggu masih banyak binatang lain yang berfungsi sebagai vektor dan binatang pengganggu. Jenis Vektor : Tikus termasuk rodent, yaitu mamalia yang sangat merugikan, mengganggu kehidupan serta kesejahteraan manusia, tetapi relatif bisa hidup berdampingan dengan manusia. Tikus merupakan hewan yang merugikan bagi

Upload: aspaksi

Post on 10-Apr-2016

59 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

v

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis Vektor

Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu

Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia

kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat

merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga

sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas. Adapun

dari penggolongan binatang ada dikenal dengan 10 golongan yang dinamakan

phylum diantaranya ada 2 phylum sangat berpengaruh terhadap kesehatn manusia

yaitu phylum anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak sebagai perantara

penularan penyakit malaria, demam berdarah, dan phylum chodata yaitu tikus sebagai

pengganggu manusia, serta sekaligus sebagai tuan rumah (hospes), pinjal Xenopsylla

cheopis yang menyebabkan penyakit pes. Sebenarnya disamping nyamuk sebagai

vektor dan tikus binatang pengganggu masih banyak binatang lain yang berfungsi

sebagai vektor dan binatang pengganggu.

Jenis Vektor :

Tikus termasuk rodent, yaitu mamalia yang sangat merugikan,

mengganggu kehidupan serta kesejahteraan manusia, tetapi relatif bisa hidup

berdampingan dengan manusia. Tikus merupakan hewan yang merugikan bagi

manusia. Tikus adalah hewan yang termasuk hewan vertebrata kecil (small

vertebrate animal) yang mempunyai sejumlah kemampuan fisik dan intelegensi

yang tinggi. Tikus hewan mengerat yang sangat merugikan manusia, selain

merugikan tikus juga bertindak sebagai sumber/reservoir, penyebar (spreader)

dan penular (transmitter) berbagai jenis penyakit (Santoso, 2009). Tikus adalah

mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal

adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan

hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting

dalam biologi, juga merupakan hewan peliharaan yang populer. Tikus diketahui

dapat mengirimkan sejumlah penyakit langsung (melalui gigitan) atau tidak

Page 2: Jenis Vektor

langsung melalui gigitan parasit yang ditemukan pada tikus atau oleh

kontaminasi makanan dengan urin atau feses.

Tikus mempunyai penglihatan yang buruk tetapi mempunyai panca indera

seperti penciuman yang tajam, meraba, mendengar. Pada malam hari tikus

bergerak di pandu oleh rambut, kumis yang panjang peka terhadap sentuhan.

Tikus senang dengan bau harum, khususnya yang berasal dari makanan

manusia. Kebiasaan waktu makan adalah pada malam hari, tikus tidak seang di

tempat – tempat yang ramai misalnya gaduh oleh suara mesin melainkan

senang di tempat – tempat penyimpanan makanan. Kesukaan mencari makan

adalah seperti di tempat sampah, lemari, selokan dan dapur. Umur hidup

seekor tikus rata – rata mencapai 1 tahun dan pembiakan cepat terjadi selama

musim hujan, apabila terdapat banyak makanan dan tempat untuk berlindung.

Tikus sebagian besar berada di rumah, di perkebunan atau di sawah

sebagai hama. Tikus yang berada di rumah membuat berbagai macam masalah

yang menyebabkan penyakit tertentu. Binatang pengerat tersebut dapat masuk

di sudut rumah. Mereka dapat menghasilkan sampah juga membuang kotoran

di rumah rumah yang menjadi sarang tikus. Tikus juga dapat masuk ke dapur

dan buang air kecil di sekitar peralatan masak dan bahan makanan. Akibatnya

jika peralatan tidak dicuci dengan baik dan juga jika makanan yang tercemar

oleh tikus dapat menyebabkan penyakit berbahaya. keberadaan tikus di rumah

– rumah harus di kontrol secara rutin agar tidak terjadi penyakit yang tidak di

inginkan.Tikus dapat menyebabkan banyak kerusakan di dalam rumah. Tikus

juga dapat menghancurkan peralatan listrik dan elektronik.

Selain itu tikus merupakan hama penting yang menimbulkan kerugian

bagi tanaman pertanian baik dilapangan maupun hasil pertanian dalam

penyimpanan. Jenis tanaman yang sering mendapat serangan hama tikus

adalah padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi-ubian.Jenis tikus yang banyak

menimbulkan kerugian adalah Rattus Argentiventer (tikus sawah) dan Rattus diardi

Page 3: Jenis Vektor

yang menimbulkan kerusakan hasil dalam simpanan. Dalam pengendalian tikus

diperlukan strategi yang dapat memadukan semua teknik pengendalian yang

kompatibel menjadi satu kesatuan program, sehingga populasi hama tikus selalu

berada pada tingkat yang tidak menimbulkan kerugian ekonomi, menghasilkan

keuntungan optimal bagi produsen serta aman bagi produsen, konsumen dan

lingkungan.

Page 4: Jenis Vektor

Cara Hidup Vektor:

Kebiasaan – kebiasaan tikus:

Tikus mempunyai penglihatan yang buruk tetapi mempunyai panca

indera seperti penciuman yang tajam, meraba, mendengar. Pada malam hari

tikus bergerak di pandu oleh rambut, kumis yang panjang peka terhadap

sentuhan. Tikus senang dengan bau harum, khususnya yang berasal dari

makanan manusia. Kebiasaan waktu makan adalah pada malam hari, tikus

tidak seang di tempat – tempat yang ramai misalnya gaduh oleh suara mesin

melainkan senang di tempat – tempat penyimpanan makanan. Kesukaan

mencari makan adalah seperti di tempat sampah, lemari, selokan dan dapur.

Umur hidup seekor tikus rata – rata mencapai 1 tahun dan pembiakan cepat

terjadi selama musim hujan, apabila terdapat banyak makanan dan tempat

untuk berlindung.

Penyakit yang ditimbulkan:

Tikus diketahui dapat mengirimkan sejumlah penyakit langsung (melalui

gigitan) atau tidak langsung melalui gigitan parasit yang ditemukan pada tikus atau

oleh kontaminasi makanan dengan urin atau feses. Berikut adalah beberapa penyakit

yang disebabkan oleh tikus, Leptospirosis, plague/penyakit pes, Sindrom hantavirus

paru (HPS), Rat-gigitan demam (RBF).

1. PES

Pes atau sampar adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersinia

Pestis. Penyakit ini di alam bebas merupakan penyakit yang khas pada tikus dan

hewan pengerat lain yang ditularkan pada manusia (Santoso, 2009). Sedangkan

menurut Depkes RI (1998) penyakit pes termasuk dalam penyakit Zoonosa. Penyakit

ini adalah penyakit yang terdapat pada hewan rodent dan dapat menularkan pada

Page 5: Jenis Vektor

manusia melaui gigitan pinjal. Penyakit pes penyakit yang disebabkan oleh gigitan

pinjal. Pinjal adalah hewan yang termasuk Ordo Siphonaptera, berbentuk pipih lateral

(samping) lateral kanan kiri (dextra-sinistra,latero-lateral), pinjal dewasa berukuran

1,5 – 4 mm, berwarna cokelat muda atau cokelat tua, tubuh terbagi menjadi 3 bagian :

kepala (caput, cephalus), dada (thorax) dan perut (abdomen) yang terbagi secara jelas,

tidak bersayap, bertungkai panjang terutama sepasang tungkai belakang (mampu

melompat tinggi dan jauh), serta dilengkapi sisir sisir pada dua tempat : Genal comb

dan thoracal comb. Pinjal berberak aktif diantara rambut-rambut hospes. Pada tikus

dan mencit pinjal memparasit dan berada hampir diseluruh permukaan tubuh hospes

yang ditumbuhi rambut. Pinjal dewasa hidup sebagai parasit, yang muda (pra dewasa)

hidup ditanah atau daun semak semak ataupun diliang liang menunggu tikus lewat

untuk ditumpangi (Santoso, 2009).

Penyakit pes pertama kali masuk Indonesia pada tahun 1910 melalui Tanjung

Perak, Surabaya, kemudian tahun 1916 melalui pelabuhan Tanjung Mas, Semarang,

tahun 1923 melalui pelabuhan Cirebon dan pada tahun 1927 melalui pelabuhan

Tegal. Korban manusia meninggal karena pes dari 1910-1960 tercatat 245.375 orang,

kematian tertinggi terjadi pada tahun 1934, yaitu 23.275 orang.

Penyakit pes merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk dalam

UU nomor 4 tahun 1984 tentang penyakit menular/ wabah, Peraturan Menteri

Kesehatan RI nomor 560/Menkes/Per/VIII/1989 tentang jenis penyakit tertentu yang

dapat menimbulkan wabah, tata cara penyampaian laporannya dan tata cara

seperlunya tentang pedoman penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan

Kejadian Luar Biasa serta International Classification of Disease ( ICD ). Di

Indonesia telah diupayakan penanggulangan penyakit per melalui beberapa kegiatan

yang mendukung, seperti surveilans trapping, surveilans human, pengamnilan dan

Page 6: Jenis Vektor

pengiriman spesies, pengadaan obat-obatan dan Disponsible syringe, dan pengadaan

metal life trap.

Penyebaran penyakit plague/pes Plague, disebut juga penyakit pes, adalah

infeksi yang disebabkan bakteri Yersinia pestis (Y. pestis) dan ditularkan oleh kutu

tikus (flea), Xenopsylla cheopis. Pess terbagi menjadi 2 yaitu :

Pes Bubo

Pes Bubo merupakan penyakit yang mempunyai gejala demam tinggi, tubuh dingin,

menggigil, nyeri otot, sakit kepala hebat, dan ditandai dengan pembengkakan kelenjar

getah bening di pangkal paha, ketiak dan leher (bubo). Pada pemeriksaan cairan bubo

di laboratorium ditemukan kuman pes (Yersinis pestis). 

Pes Pneumonik

Pes pneumonik adalah penyakit yang mempunyai gejala batuk secara tiba-tiba dan

keluar dahak, sakit dada, sesak nafas, demam, muntah darah. Pada pemeriksaan

sputum atau usap tenggorok ditemukan kuman pes (Yersinis pestis), dan apabila

diperlukan dilakukan pemeriksaan darah untuk menemukan zat antinya.

2. Leptospirosis

Sebenarnya adalah penyakit pada binatang yang bisa menjangkiti manusia juga (zoonosis).

Sering dianggap sebagai penyakit pasca banjir karena sering muncul setelah banjir, atau di

daerah-daerah sehabis kebanjiran. Meskipun masyarakat kita belum lama mengenal

leptospirosis, setelah timbul wabah di beberapa kota yang kebanjiran beberapa waktu yang

lalu, tetapi sebenarnya ini bukan penyakit baru.

Page 7: Jenis Vektor

Leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp. yang dapat ditularkan dari hewan

ke manusia atau sebaliknya (zoonosis). Leptospirosis dikenal juga dengan nama Penyakit

Weil, Demam Icterohemorrhage, Penyakit Swineherd's, Demam pesawah (Ricefield fever),

Demam Pemotong tebu (Cane-cutter fever), Demam Lumpur, Jaundis berdarah, Penyakit

Stuttgart, Demam Canicola, penyakit kuning non-virus, penyakit air merah pada anak sapi,

dan tifus anjing.

Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1886 oleh Adolf Weil dengan

gejalapanas tinggi disertai beberapa gejala saraf serta pembesaran hati dan limpa. Penyakit

dengan gejala tersebut di atas oleh Goldsmith (1887) disebut sebagai Weil’s Disease. Pada

tahun 1915 Inada berhasil membuktikan bahwa “Weil’s Disease” disebabkan oleh

bakteriLeptospira icterohemorrhagiae. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang bersifat

umum pada berbagai spesies hewan peliharaan. Leptospirosis juga ditemukan pada berbagai

hewan liar, terutama pada binatang pengerat, yang biasanya berlaku sebagai hewan pembawa

penyakit.

Selama 1 Februari - 9 Maret 2004, telah dirawat 13 orang penderita leptospirosis,

tiga orang di antaranya meninggal. Gejala leptospirosis hampir sama dengan DBD.

Suhu badan panas selama 2-10 hari, menggigil, sakit kepala dan otot pada betis serta

mata tampak merah atau kekuning-kuningan.

I. Apa Itu Lestospirosis

Leptospirosis sesungguhnya tergolong penyakit hewan yang bisa menjangkiti

manusia juga, atau disebut zoonosis. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan

oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia

dan dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Tetapi dalam air laut,

Page 8: Jenis Vektor

selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati. Di dunia kedokteran

veteriner, penyakit ini bukan asing lagi, bahkan telah lama sekali dikenal. Vaksinasi

hewan piaraan terhadap penyakit leptospirosis pun telah rutin dilakukan.

II. Sumber Penularan

Penyebabnya bakteri Leptospira. Kuman ini hidup dan berbiak di tubuh hewan.

Semua binatang dapat terjangkiti. Paling banyak tikus dan hewan pengerat lainnya,

selain binatang ternak. Binatang piaraan, dan hewan liar pun adakalanya dapat

terjangkiti pula. Leptospira yang telah diketahui dari aspek imunologiknya banyak

mempunyai serovars, sekitar 175 serovars. Di antara serovars sedikit saja yang

memiliki kekebalan silang. Infeksi oleh leptospira dapat oleh satu atau lebih serovars.

Pada binatang, serovars yang sering ditemukan adalah L. hardjo, L. Pamona, L.

grippotyphosa, L. Canicola, dan L. Ichterohaemorrhagiae. Masa tunas leptospirosis

sekitar 10 hari. Dua pekan sehabis banjir reda di Jakarta, saat korban banjir

membersihkan bekas endapan banjir, kasus leptospirosis muncul. Boleh jadi kuman

ada dalam air kotor yang disisakan banjir.

Hewan yang menjadi sumber penularan adalah tikus (rodent), babi, kambing, domba,

kuda, anjing, kucing, serangga, burung, kelelawar, tupai dan landak. Sedangkan

penularan langsung dari manusia ke manusia jarang terjadi.

III. Cara Penularan

Manusia terinfeksi leptospira melalui kontak dengan air, tanah atau tanaman yang

telah dikotori oleh air seni hewan yang menderita leptospirosis. Bakteri masuk ke

dalam tubuh manusia melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang lecet

Page 9: Jenis Vektor

atau atau makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan terinfeksi leptospira. Masa

inkubasi selama 4 - 19 hari.

IV. Gejala Klinis

1. Stadium Pertama

Demam menggigil

Sakit kepala

Malaise

Muntah

Konjungtivitis

Rasa nyeri otot betis dan punggung

Gejala-gejala diatas akan tampak antara 4-9 hari

Gejala yang Kharakteristik

Konjungtivitis tanpa disertai eksudat serous/porulen (kemerahan pada mata)

Rasa nyeri pada otot-otot

2. Stadium Kedua

Terbentuk anti bodi di dalam tubuh penderita

Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan stadium pertama

Apabila demam dengan gejala-gejala lain timbul kemungkinan akan terjadi

meningitis.

Stadium ini terjadi biasanya antara minggu kedua dan keempat.

V. Komplikasi Leptospirosis

Pada hati : kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6

Page 10: Jenis Vektor

Pada ginjal : gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.

Pada jantung : berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal jantung

yang dapat mengikabatkan kematian mendadak.

Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas.

Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan,

saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva).

Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.

VI. Pencegahan

Kuman leptospira mampu bertahan hidup beberapa bulan di air dan tanah,

tetapi mati oleh desinfektan, seperti lisol. Oleh karena itu, upaya “lisolisasi” seluruh

permukaan lantai, dinding, dan bagian rumah yang diperkirakan tercemar air kotor

banjir yang mungkin sudah berkuman leptospira, dianggap cara mudah dan murah

mencegah munculnya leptospirosis. Selain sanitasi sekitar rumah dan lingkungan,

higiene perorangannya dilakukan dengan menjaga tangan selalu bersih. Selain

terkena air kotor, tangan dapat tercemar kuman dari binatang piaraan yang sudah

terjangkit penyakit dari tikus atau hewan liar. Hindari kontak dengan kencing

binatang piaraan.

Biasakan memakai alat pelindung diri, seperti sarung tangan karet sewaktu

berkontak dengan air kotor, pakaian pelindung kulit, beralas kaki, memakai sepatu

bot, terutama jika kulit ada luka, borok, atau eksim. Selalulah membasuh tangan

sehabis menangani binatang, ternak, atau membersihkan gudang, dapur, dan tempat-

Page 11: Jenis Vektor

tempat kotor. Binatang piaraan yang terserang leptospirosis langsung diobati, dan

yang masih sehat diberi vaksinasi. Vaksinasi leptospirosis berlaku bagi binatang.

Kebersihan lingkungan, khususnya rumah, harus dilakukan secara terus menerus.

Jangan memberi kesempatan tikus berkembang biak di dalam rumah. Bahkan tikus

rumah perlu dibasmi sampai ke sarang-sarangnya. Demikian pula jika terdapat

binatang pengerat lain.

Jangan lupa bagi yang aktivitas hariannya di peternakan, atau yang bergiat di

ranch. Kuda, babi, sapi, bisa terjangkit leptospirosis, selain tupai, dan binatang liar

lainnya yang mungkin singgah ke peternakan dan pemukiman, atau ketika kita sedang

berburu, berkemah, dan berolahraga di danau atau sungai. Leptospirosis tidak

menular langsung dari penderita ke penderita. Namun, kencing binatang berpenyakit

leptospirosis di air, makanan, dan tanah, yang menjadi ajang penularan penyakit

binatang ini terhadap tubuh manusia. Membiasakan diri dengan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS), Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar

terhindar dari tikus. Mencucui tangan dengan sabun sebelum makan. Mencucui

tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/

kebun/sampah/tanah/selokan dan tempat-tempat yang tercemar lainnya. Melindungi

pekerja yang berisiko tinggi terhadap leptospirosis (petugas kebersihan, petani,

petugas pemotong hewan, dan lain-lain) dengan menggunakan sepatu bot dan sarung

tangan. Membersihkan tempat-tempat air dan kolam renang. Menghindari adanya

tikus di dalam rumah/gedung. Menghindari pencemaran oleh tikus. Melakukan

Page 12: Jenis Vektor

desinfeksi terhadap tempat-tempat tertentu yang tercemar oleh tikus Meningkatkan

penangkapan tikus.

VII Pengobatan

Pengobatan dini sangat menolong karena bakteri Leptospira mudah mati dengan

antibiotik yang banyak di jumpai di pasar seperti Penicillin dan turunannya

(Amoxylline) Streptomycine, Tetracycline, Erithtromycine. Bila terjadi komplikasi

angka lematian dapat mencapai 20%, segera berobat ke dokter terdekat.

VIIi. Kewaspadan oleh Kader / Masyarakat.

Bila kader / masyarakat dengan gejala-gejala diatas segera membawa ke

Puskesmas / UPK terdekat untuk mendapat pengobatan

IX. Sistem Kewaspadaan Dini

Analisa data penderita Leptospirosis yang dilaporkan oleh Rumah Sakit

(SARS) ke Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta

X. Penanggulangan KLB

Penanggulangan KLB dilakukan pada daerah yang penderita Leptospirosis

cenderung meningkat (per jam/hari/minggu/bulan) dengan pengambulan darah bagi

penderita dengan gejala demam, sekitar 20 rumah dari kasus indeks.

Angka kematian akibat leptospirosis tergolong tinggi, mencapai 2,5 sampai

16,45 persen atau rata-rata 7,1 persen. Bahkan pada penderita berusia di atas 50

tahun, risiko kematian lebih besar, bisa mencapai 56 persen. Pada penderita yang

Page 13: Jenis Vektor

sudah mengalami kerusakan hati yang ditandai selaput mata berwarna kuning, risiko

kematian akibat leptospirosis lebih tinggi lagi.

Untuk itu, lakukan pencegahan sedini mungkin. Antara lain dengan menjaga

kebersihan lingkungan. Tempat-tempat yang kemungkinan bisa dijadikan tempat

bersarangnya tikus, segera dibersihkan agar tak ada tempat sedikitpun untuk

berkembangbiaknya bakteri leptospira yang mematikan.(berbagai sumber/Idh)

3. Sindrom hantavirus paru (HPS)

Hantavirus sindrom paru (HPS) adalah penyakit mematikan yang ditularkan

oleh tikus yang terinfeksi melalui urine, kotoran, atau air liur. Manusia bisa terkena

penyakit ini ketika mereka menghirup virus aerosol. HPS pertama kali diakui pada

tahun 1993 dan sejak itu telah diidentifikasi di seluruh Amerika Serikat. Meskipun

jarang, HPS berpotensi mematikan. Rodent control di dalam dan sekitar rumah tetap

menjadi strategi utama untuk mencegah infeksi hantavirus.

4. Rat-gigitan demam (RBF)

Rat-gigitan demam (RBF) adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh

bakteri moniliformis Streptobacillus yang dapat diperoleh melalui gigitan atau

goresan dari binatang pengerat atau menelan makanan atau air yang terkontaminasi

dengan kotoran tikus. Salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh tikus

adalah demam gigitan tikus. Penyakit demam tidak disebabkan oleh gigitan tikus

binatang pengerat tersebut langsung tetapi langsung mempengaruhi manusia oleh

Page 14: Jenis Vektor

mencemari atau buang air kecil dalam makanan dan air yang dikonsumsi oleh

manusia.

PENGENDALIAN TIKUS (Rodentstop Service)

a. Proofing Infestation

Memastikan bahwa seluruh konstruksi rumah tidak adanya celah yang

memungkinkan tikus masuk, baik dari bawah pintu, lubang pembuangan air,

atau dari bawah saluran air. Kami akan merekomendasikan kepada klien bila

ijumpai adanya celah masuk tikus untuk di-proofing/ditutup; biasanya dengan

jaring kawat pada area pembuangan air.

b. Sanitation

Bila ditemukan tempat yang sanitasinya kurang baik dan bisa menjadi factor

penarik tikus atau bahkan sumber makanan tikus atau menjadi tempat sarang

tikus, maka akan merekomendasikan diadakan perbaikan oleh klien.

c. Treatment Tikus (Rodent Control)

Pengendalian tikus menggunakan Rat Baiting. Penggunaan trap untuk jangka

panjang menimbulkan tikus jera umpan dan neophobia terhadap trap.

Penggunaan trap hanya untuk tempat-tempat yang sangat khusus dengan

populasi tikus yang rendah.

Penempatan Rodent Bait dilaksanakan pada area tertentu yang akan menarik

tikus dari dalam sarang ke luar, atau ketempat yang tidak sensitive, seperti

area parkir/garden, setelah itu baru difokuskan untuk tikus yang aktifitasnya

dengan radius pendek yakni tikus nyingnying (mice/Mus musculus), umpan

ditempatkan di dalam.

Page 15: Jenis Vektor

Keraguan akan adanya resiko bau bangkai dapat diatasi dengan konfigurasi

penempatan umpan untuk setiap kategori jenis tikus, jadi dengan penempatan

umpan pada suatu lokasi dapat dideteksi sampai sejauh mana lokasi tempat

tikus tersebut mati, ditambah tenaga serviceman cukup berpengalaman

mengatasi masalah tikus di puluhan Rumah (housing), Mall, industri

(pergudangan), RS, Hotel / Apartemen.

Tikus rumah adalah hewan pengerat yang sering dijumpai di lingkungan

rumah dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta melompat.

Ukuran normal sekitar 15 – 20 cm dengan ekor ± 20 cm. Tikus ini tergolong

subsuku murinae dan berasal dari Asia. Tetapi meskipun berasal dari Asia,

ternyata tikus ini menyebar ke Eropa melalui perdagangan sejak awal

penanggalan modern dan telah menyebar pada abad ke 6. Setelah itu tikus

jenis ini menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tikus rumah cenderung tersebar

di daerah yang lebih hangat, karena daerah dingin kalah bersaing dengan tikus

got.