jenis penelitian

28
JENIS-JENIS PENELITIAN Berbicara tentang jenis penelitian, menurut para ahli banyak pula macamnya, sesuai dari sudut mana mereka memandang. Umpamanya W.Surakhmad (1980: 131-148) mengelompokkan jenis penelitian berdasarkan derajad kepastian jawabannya, yang terdiri dari metoda penelitian historis, metode penelitian diskriptif, metode penelitian eksperimen dan ditambah oleh Sujana dan Ibrahim satu lagi yaitu metode penelitian ekspolratif. Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantung pada peristiwa dari mana seseorang hendak meninjau persoalannya. Namun secara umum, penelitian dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut : 1. Ditinjau dari segi tujuan esensialnya, penelitian bisa dibedakan dalam dua macam penelitian, yaitu: a. Penelitian dasar atau basic research, Penelitian dasar disebut pula sebagai penelitian murni. Penelitian jenis ini bertujuan menemukan suatu generelisasi atau keumuman, dan berusaha menemukan dalil-dalil atau teori-teori yang berlaku secara umum dimana penelitian ini

Upload: dikamuftia

Post on 23-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jenis penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: JENIS penelitian

JENIS-JENIS PENELITIAN

Berbicara tentang jenis penelitian, menurut para ahli banyak pula macamnya,

sesuai dari sudut mana mereka memandang. Umpamanya W.Surakhmad (1980: 131-

148) mengelompokkan jenis penelitian berdasarkan derajad kepastian jawabannya,

yang terdiri dari metoda penelitian historis, metode penelitian diskriptif, metode

penelitian eksperimen dan ditambah oleh Sujana dan Ibrahim satu lagi yaitu metode

penelitian ekspolratif.

Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantung pada peristiwa dari

mana seseorang hendak meninjau persoalannya. Namun secara umum, penelitian

dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut :

1. Ditinjau dari segi tujuan esensialnya, penelitian bisa dibedakan dalam dua

macam penelitian, yaitu:

a. Penelitian dasar atau basic research,

Penelitian dasar disebut pula sebagai penelitian murni. Penelitian jenis

ini bertujuan menemukan suatu generelisasi atau keumuman, dan berusaha

menemukan dalil-dalil atau teori-teori yang berlaku secara umum dimana

penelitian ini diselenggarakan dalam rangka memperluas dan

memperdalam pengetahuan secara teoritis.

Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum

serta berlaku secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk

memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsip-prinsip atau teori yang

dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan kata

lain, hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis. Contoh

penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah

penelitian dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian

Page 2: JENIS penelitian

tersebut sering digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap

untuk merubah perilaku melalui proses pembelajaran/pendidikan.

b. Penelitian penerapan atau applied research

Penelitian penerapan itu diarahkan pada penggunaan secara praktis di

bidang kehidupan sehari-hari. Penelitian ini diselenggarakan dalam rangka

mengatasi masalah nyata dalam kehidupan, untuk mencari sesuatu yang

lebih baik.

Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui

hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi

dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan bersifat umum, bukan

rekomendasi berupa tindakan langsung. Setelah sejumlah studi

dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu,

pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsi para

praktisi. Penelitian terapan lebih difokuskan pada pengetahuan teoretis dan

praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan pengetahuan yang bersifat

universal misalnya bidang kedokteran, pendidikan, atau teknologi.

Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori

dan praktek baru serta pengembangan metodologi untuk kepentingan

praktis. Penelitian terapan dapat pula diartikan sebagai studi sistematik

dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat dipraktekan

bagi pemecahan masalah tertentu.

2. Ditinjau dari segi Bidang yang diteliti ada dua macam penelitian yaitu :

a. Penelitian bidang social

Penelitian ini secara khusus berbentuk penilaian pendidikan, ekonomi,

hokum, psikologi dan lain-lain.

b. Penelitian bidang eksakta

Penelitian ini secara khusus berbentuk penelitian ilmu pengetahuan

alam, penelitian kimia dan sebagainya.

Page 3: JENIS penelitian

3. Ditinjau dari segi tempat dilaksanakan penelitian, ada tiga macam penelitian

yaitu :

a. Penelitian laboratorium

Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan dalam

ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable

pengganggu sebab dapat memengaruhi hasil dari pengujian hubungan

sebab akibat.

Penelitian jenis ini dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk

mengadakan studi-ilmiah dan kerja ilmiah. Tujuan penelitian laboratorium

untuk ilmu pengetahuan social ialah; mengumpulkan data, mengadakan

analisa, mengadakan test, serta memberikan interpretasi terhadap sejumlah

data, sehingga orang bisa meramalkan kecenderungan gerak satu gejala

social dalam satu masyarakat tertentu. Laboratorium pengetahuan social

ini memberikan bimbingan pada sejumlah ilmuwan dalam berbagai bidang

ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian secara kooperatif.

b. Penelitian kasus dan penelitian lapangan

Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara

intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau

gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya

meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat

penelitian , penelitian kasus lebih mendalam.

Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk

mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan

interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau

masyarakat.

Page 4: JENIS penelitian

Ciri-ciri dari penelitian kasus adalah

1) Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit social

tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan

terorganisasi dengan baik mengenai unit tersebut.

2) Dibanding dengan studi survey yang cenderung untuk meneliti

sejumlah kecil variable pada unit sampel yang besar, studi kasus

cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai

variable-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.

c. Penelitian perpustakaan

Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian yang

dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian

baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan.

Penelitian perpustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan

informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruang

perpustakaan, misalnya berupa : buku-buku, majalah, naskah-naskah,

catatan, kisah sejarah, dokumen dan lain-lain. Pada hakekatnya, data yang

diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan tersebut dijadikan fondasi

dasar dan alat utama bagi praktek penelitian ditengah lapangan.

4. Penggolongan jenis penelitian menurut tujuan umum dibagi dalam 3 jenis

penelitian yaitu:

a. Penelitian eksploratif

Jenis penelitian eksploratif, adalah jenis penelitian yang bertujuan

untuk menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu dapat saja

berupa pengelompokkan suatu gejala, fakta, dan penyakit tertentu.

Penelitian ini banyak memakan waktu dan biaya.

b. Penelitian pengembangan

Jenis penelitian ini adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan

pertumbuhan dan / atau perubahan sebagai fungsi waktu. Jenis penelitian

Page 5: JENIS penelitian

pengembangan ini juga bertujuan untuk mengembangkan aspek ilmu

pengetahuan. Misalnya: penelitian yang meneliti tentang pemanfaatan

terapi gen untuk penyakit-penyakit menurun.

c. Penelitian verifikatif

Jenis penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu

fenomena. Misalnya saja, masyarakat mempercayai bahwa air sumur Pak

Daryan mampu mengobati penyakit mata dan kulit. Fenomena ini harus

dibuktikan secara klinik dan farmakologik, apakah memang air tersebut

mengandung zat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit mata.

Penelitian evaluatif memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran

atau pengambilan data dan membandingkan hasil pengukuran dan

pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Berdasarkan hasil

perbandingan ini maka akan didapatkan kesimpulan bahwa suatu kegiatan

yang dilakukan itu layak atau tidak, relevan atau tidak, efisien dan efektif

atau tidak. Atas dasar kegiatan tersebut, penelitian evaluatif dimaksudkan

untuk membantu perencana dalam pelaksanaan program, penyempurnaan

dan perubahan program, penentuan keputusan atas keberlanjutan atau

penghentian program, menemukan fakta-fakta dukungan dan penolakan

terhadap program, memberikan sumbangan dalam pemahaman suatu

program serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Lingkup penelitian

evaluative dalam bidang pendidikan misalnya evaluasi kurikulum,

program pendidikan, pembelajaran, pendidik, siswa, organisasi dan

manajemen. Satu pengertian pokok yang terkandung dalam evaluasi

adalah adanya standar, tolok ukur atau kriteria. Mengevaluasi adalah

melaksanakan upaya untuk mengumpulkan data mengenai kondisi nyata

sesuatu hal, kemudian dibandingkan dengan kriteria agar dapat diketahui

kesenjangan antara kondisi nyata dengan kriteria (kondisi yang

diharapkan). Penelitian evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi pada

umumnya. 

Page 6: JENIS penelitian

5. Penggolongan jenis penelitian menurut pendekatan analitik, dibagi menjadi 2

macam penelitian yaitu:

a. Penelitian Pendekatan kuantitatif

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

data-data numerikal (angka-angka) yang diolah dengan metoda statistik.

Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada jenis penelitian

inferensial dan menyandarkan kesimpulan hasil penelitian pada suatu

probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metoda

kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau

signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya,

penelitian kuantitaif merupakan penelitian dengan jumlah sampel besar.

Bila disederhanakan penelitian berdasarkan pendekatan kuantitatif

secara mendalam dibagi menjadi: penelitian deskriptif dan penelitian

inferensial.

1) Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap

kejadian yang sedang atau sudah jadi. Si peneliti mendeskripsikan atau

memusatkan perhartian kepada masalah-masalah actual yang sedang

atau sudah terjadi dan data yang diinginkan apa adanya tanpa

manipulasi.

Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf

deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan data secara sistematik,

sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan.

Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan

akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai

bidang tertentu dan juga untuk membuat pencandraan secara

sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi

Page 7: JENIS penelitian

atau daerah tertentu. Analisis yang sering digunakan adalah: analisis

persentase dan analisis kecenderungan. Kesimpulan yang dihasilkan

tidak bersifat umum. Jenis penelitian deskriptif yang cukup dikenal

adalah penelitian survei.

2) Penelitian inferensial

Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antar variabel

dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian, kesimpulan penelitian

jauh melebihi sajian data kuantitatif saja, dan kesimpulannya

adakalanya bersifat umum.

b. Penelitian pendekatan kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif pada umumnya menekankan

analisis proses dari proses berfikir secara deduktif dan induktif yang

berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan

senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif tidak berarti

tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif, akan tetapi lebih

ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab

permasalahan yang dihadapi.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengembangkan konsep

sensitivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang

berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah (grounded theory), dan

mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang

dihadapi.

Cara memperoleh informasi tersebut melalui observasi secara

berpartisipasi, wawancara mendalam dan metoda lain yang menghasilkan

data deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya

peristiwa yang diteliti.

Page 8: JENIS penelitian

6. Penggolongan jenis penelitian menurut proses berlangsungnya prosedur

penelitian, dibagi menjadi 3 macam penelitian yaitu:

a. Penelitian Historis

Penelitian historis (historical research) adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara objektif,

sistematik, dan akurat. Melalui penelitian ini, bukti-bukti dikumpulkan,

dievaluasi, dianalisis, dan disintesiskan. Selanjutnya, dirumuskan

kesimpulan berdasarkan bukti-bukti itu. Adakalanya penelitian historis

digunakan untuk menguji hipotesis tertentu. 

Peneliti historis biasanya memperoleh data melalui catatan-catatan,

artifak-artifak, atau laporan-laporan verbal. Hasil penelitian biasanya

berupa narasi deskriptif (narative description) atau analisis terhadap

peristiwa-peristiwa yang muncul pada rentang waktu lama atau cukup

lama di masa lampau.

Tujuan penelitian historis ini adalah untuk membuat rekonstruksi masa

lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan,

mengevaluasi, memverifikasikan serta mensistensikan bukti-bukti untuk

menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.

Ciri – ciri dari penelitian historis ini adalah penelitian historis lebih

tergantung kepada data yang diobservasi orang lain daripada yang

diobservasi oleh peneliti sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh

kerja yang cermat menganalisis keotentikan, ketepatan, dan pentingnya

sumber-sumbernya.

b. Penelitian eksperimen

Penelitian eksperimen adalah salah satu metode yang bisa digunakan

dan di pilih dalam sebuah penelitian pembelajaran pada PTK. Jadi

penelitian ini bisa diartikan pembelajaran yang dilakukan secara

sistematis, objektif dan juga terkontrol guna memprediksikan kejadian-

Page 9: JENIS penelitian

kejadian. Penelitian eksperimental berguna untuk menyelidiki hubungan

antara sebab dan akibat.

Pada penelitian jenis ini si peneliti melakukan manipulasi perlakuan.

Perlakuan tersebut direncanakan terlebih dahulu, umpanya anda ingin

meneliti pengaruh besarnya jumlah anggota grup dalam melaksanakan

praktikum terhadap penguasaan materinya sesaat setelah kegiatan.

Penelitian eksperimen bertujuan untuk bisa meramalkan keadaan di masa

mendatang.

Penelitian eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesa tertentu

dan dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variable

penelitian. Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variable yang jelas

sekali dan pengukuran yang cermat.

Eksperimen dapat dilakukan tanpa atau dengan kelompok

pembanding. Dalam penelitian eksperimen yang tidak menggunakan

kelompok control hasil penelitian tersebut diragukan keabsahannya,

karena beberapa variable yang mengancam atau yang melemahkan

validitas penelitian tidak dikontrol. Maka untuk menghindari masalah

tersebut, berbagai penelitian eksperimen menggunakan lkelompok

pembanding.

c. Penelitian surivei

Dalam survey, informasi dikumpulkan dari responden dengan

menggunakan kuesioner. Umumnya pengertian survey dibatasi pada

penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk

mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitiasn survey adalah

penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey

adalah individu. Unit analisa ini perus sekali diperhatikan, terutama bagi

peneliti muda. Akhir-akhir ini penelitian survey banyak digunakan untuk

Page 10: JENIS penelitian

berbagai penelitian operasional. Pengamatan survey ini boleh dilakukan

pada keseluruhan yang diteliti (disebut sensus) dan boleh juga dilakukan

hanya kepada sebagian yang diteliti.

7. Penggolongan jenis penelitian menurut waktu, yaitu:

a. Penelitian Longitudinal

Penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan ciri:

waktu penelitian lama, memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan

populasi yang mendiami wilayah tertentu, dan dipusatkan pada perubahan

variabel amatan dari waktu ke waktu. Penelitian ini secara umum bertujuan

untuk mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan sesuatu

hal, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Jenis penelitian ini

sering digunakan pada penelitian lingkup Epidemiologi dengan beberapa

rancangan yang khas, seperti kohort, cross-sectional, dan kasus kontrol.

a. Kohort

Penelitian kohort sering juga disebut penelitian follow up atau

penelitian insidensi, yang dimulai dengan sekelompok orang (kohor) yang

bebas dari penyakit, yang diklasifikasikan ke dalam sub-kelompok tertentu

sesuai dengan paparan terhadap sebuah penyebab potensial terjadinya

penyakit atau outcome.

Penelitian kohort memberikan informasi terbaik tentang penyebab

penyakit dan pengukurannya yang paling langsung tentang resiko timbulnya

penyakit. Jadi ciri umum penelitian kohort adalah:

a. dimulai dari pemilihan subyek berdasarkan status paparan.

a. melakukan pencatatan terhadap perkembangan subyek dalam kelompok

studi amatan.

b. dimungkinkan penghitungan laju insidensi (ID) dari masing-masing

kelompok studi.

Page 11: JENIS penelitian

c. peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit dan tidak

dengan sengaja mengalokasikan paparan.

Oleh karena penelitian kohort diikuti dalam suatu periode tertentu,

maka rancangannya dapat bersifat restropektif dan prospektif, tergantung pada

kapan terjadinya paparan pada saat peneliti mau mengadakan penelitian.

Rancangan penelitian kohort prospektif, jika paparan sedang atau akan

berlangsung, pada saat penelitian memulai penelitiannya. Rancangan kohort

retrospektif, jika paparan telah terjadi sebelum peneliti memulai

penelitiannya. Jenis penelitian ini sering disebut sebagai penelitian prospektif

historik.

b. Penelitian cross-sectional (Lintas-Bagian)

Penelitian lintas-bagian adalah penelitian yang mengukur prevalensi

penyakit. Oleh karena itu seringkali disebut sebagai penelitian prevalensi.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dengan

paparan dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara serentak

pada individu dari populasi tunggal pada satu saat atau periode tertentu.

Penelitian lintas-bagian relatif lebih mudah dan murah untuk

dikerjakan oleh peneliti dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang

terikat erat pada karakteristik masing-masing individu. Data yang berasal dari

penelitian ini bermanfaat untuk: menaksir besarnya kebutuhan di bidang

pelayanan kesehatan dari populasi tersebut. Instrumen yang sering digunakan

untuk memperoleh data dilakukan melalui: survei, wawancara, dan isian

kuisioner.

c. Penelitian Kasus Kontrol (case control)

Penelitian kasus kontrol adalah rancangan epidemiologis yang

mempelajari hubungan antara paparan (amatan penelitian) dan penyakit,

dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol

berdasarkan status paparannya. Ciri penelitian ini adalah: pemilihan subyek

berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah

Page 12: JENIS penelitian

subyek mempunyai riwayar terpapar atau tidak. Subyek yang didiagnosis

menderita penyakit disebut: Kasus berupa insidensi yang muncul dari

populasi, sedangkan subyek yang tidak menderita disebut Kontrol.

8. Penggolongan jenis penelitian menurut rancangan, dibagi menjadi 5 macam

penelitian yaitu:

a. Penelitian Korelasional (correlational research)

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana

variasi-variasi pada suatu faktor berhubungan dengan variasi-variasi pada satu

atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Ciri ciri penelitian korelasional adalah

1) Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variable-variabel yang diteliti

rumit dan / atau tak dapat di teliti dengan metode eksperimental atau tak

dapat di manipulasi.

2) Studi macam ini memngkinkan pengukuran beberapa variable dan saling

hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.

3) Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling berhubungan

dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.

Contoh penelitian korelasional yang umum dilakukan:

1) Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor pada test masuk

perguruan tinggi dengan indeks prestasi.

2) Studi analisis faktor mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan,

pendidikan, dan status sosial dengan pemilihan jenis persalinan di desa

tertinggal.

Page 13: JENIS penelitian

b. Penelitian Kausal-Komparatif (causal-comparative research)

Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki

kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan berdasarkan atas pengamatan

terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi

penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode

eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi

yang dikontrol.

Penelitian kausal-komperatif bersifat ex post facto, artinya data

dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat).

Penelitian yang bersifat ex post facto merupakan suatu penelitian yang

meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan cara mengurut kebelakang

melalui data-data atau informasi-informasi yang mendahului atau menentukan

sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang di teliti. Peneliti mengambil

satu atau lebih akibat sebagai “dependent variable” dan menguji data itu

dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab,

saling hubungan, dan maknanya.

c. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (true-experimental research)

Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki

kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada

satu atau lebih kelompok eksperimental dengan satu atau lebih kondisi

perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok

kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

Ciri utama dari penelitian eksperimen meliputi:

1) Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara

tertib-ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun

dengan randomisasi (pengaturan secara rambang).

Page 14: JENIS penelitian

2) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk

dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenai

perlakuan eksperimental.

3) Memusatkan usaha pada pengontrolan varians dengan cara: pemilihan

subyek secara acak, penempatan subyek dalam kelompok-kelompok

secara rambang, dan penentuan perlakuan eksperimental kepada

kelompok secara rambang.

4) Validitas internal merupakan tujuan pertama metode eksperimental.

5) Tujuan ke dua metode eksperimental adalah validitas eksternal.

6) Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting

diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja

dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.

d. Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)

Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh

informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh

dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel

yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada

pada validitas internal dan validiti eksternal rancangannya dan berbuat sesuai

dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Ciri penelitian eksperimen semu meliputi:

1) Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis,

yang di dalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua

variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut.

2) Subyek penelitian adalah manusia, misalnya dalam mengukur aspek

minat, sikap, dan perilaku.

Page 15: JENIS penelitian

3) Tetap dilakukan randomisasi untuk sampel, sehingga validitas internal

masih dapat dijaga.

e. Penelitian Tindakan (action research)

Penelitian tindakan adalah suatu penelitian dengan melakukan tindakan

terhadap suatu kelompok orang atau masyarakat dengan tujuan untuk

menjadikan perubahan terhadap situasi, perilaku, dan/atau organisasi,

mekanisme kerja, akhir kerja dan sebagainya.

Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan

baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan

penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain. Contoh

penelitian tindakan misalnya adalah:

1) Penelitian tentang pelaksanaan suatu program inservice training untuk

melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah;

2) Penelitian untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan

kecelakaan pada pendidikan pengemudi;

3) Penelitian untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan

teknologi modern atau metode menanam padi yang inovatif.

Ciri penelitian tindakan adalah:

1) Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.

2) Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan

perkembangan baru.

3) Penelitian mendasarkan diri kepada observasi aktual dan data mengenai

tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan

pada pengalaman masa lampau.

Page 16: JENIS penelitian

4) Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan selama masa penelitiannya

dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on-the spot experimentation

dan inovasi.

Contoh penelitian pendekatan ini adalah

Umpamanya disalah satu kelas dari sebuah SMA di kota ini, terlihat siswa-

siswanya kurang acuh/kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan

guru Geografi. Setelah ditelusuri hal ini mungkin disebabkan oleh strategi

yang dipakai oleh guru yang bersangkutan kurang dapat menarik pehatian

mereka. Kemudian guru tersebut melakukan suatu tindakan, umpamanya

dalam proses pembelajarannya ia memakai media pengajaran yang dapat

memikat perhatian siswa, umpamanya membawa objek yang sesungguhnya

kedalam kelas atau menggunakan slide proyektor dan sebagainya. Dengan

demikian si guru sudah melakukan suatu tindakan. Akibat dari tindakan ini,

murid-murid yang semula banyak yang tidak/kurang memperhatikan

penjelasan dari guru geografi tadi, menjadi kurang jumlahnya. Dengan

demikian situasi kelas telah berubah.

9. Penelitian menurut jenis aktivitas yang dilakukan , terbagi menjadi 3 macam

penelitian yaitu :

Page 17: JENIS penelitian

Sumber :

Drs.Lufri,M.S dan Drs.Ardi, M.Si . 1999. Metodologi penelitian . Padang :

DIP Universitas Negeri Padang

Wasito, Drs.Hermawan . 1995 . Pengantar metodologi penelitian . Jakarta :

PT.Gramedia Pustaka Utama

Suryabrata, Sumadi . 2012 . Metodologi penelitian . Jakarta : PT.

RajaGrafindo Persada

Kartono, DR.Kartini . 1990 . Pengantar metodologi Riset social . Bandung :

Penerbit Bandar Maju

Singarimbun, Masri . 1999 . Bagian Satu : Proses penelitian

http://www.informasi-pendidikan.com/2013/09/penelitian-eksperimen.html

(di akses pada tanggal 12/9/2014 pukul 05.15 WIB)

http://shendud.wordpress.com/pendidikan/jenis-jenis-penelitian/ (Di akses

pada tanggal 12/9/2014 pukul 05.40 WIB)

http://cimmey-mdz.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-contoh-

penelitian.html (di akses pada tanggal 12/9/2014 pukul 06.01 WIB)

http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/04/pengertian-penelitian-

historis.html (di akses pada tanggal 12/9/2014 pukul 06.16 WIB)

http://pengembara9ilmu.blogspot.com/2012/09/penelitian-laboratorium.html

(di akses pada tanggal 12/9/2014 pukul 06.34 WIB)

Page 18: JENIS penelitian