bab iii metode penelitian 3.1. jenis penelitian · 2018. 7. 26. · bab iii . metode penelitian ....
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi penelitian
eksperimen semu mirip dengan penelitian eksperimen murni, yakni ada kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol. Walaupun memiliki persamaan, namun
pada kedua jenis eksperimen tersebut juga memiliki perbedaan. Eksperimen semu
lebih mementingkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tanpa
mementingkan variable kontrol. (Tritjahjo Danny Soesilo, 2015: 38). Penelitian
eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect
relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental
dan satu atau lebih kondisi eksperimen (Slameto, 2015: 123).
3.2. Desain Eksperimen
Desain ekperimen dalam penelitian ini adalah counter balance. Desain ini
dikenal juga dengan nama desain rotasi, desain crossover, atau desain switchover.
Desain ini digunakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan desain yang tidak
menggunakan kelompok kontrol dalam studi eksperimen atau kuasi eksperimen
terutama jika anggota sampel terbatas, tidak melakukan pre-tes dan yang dites
lebih dari satu variasi perlakuan (Muhammad Ali dan Muhammad Asrori: 2014).
Tabel 3.1
Desain Penelitian Counter Balance Kelompok A Xa 02a Xb 02b
Kelompok B Xb 02b Xa 02a
Keterangan :
Kelompok A : SDN Salatiga 10
Kelompok B : SDN Dukuh 01
Perlakuan 𝑋𝑎 : Metode Mind Mapping
Perlakuan 𝑋𝑏 : Model Concept Sentenece
02𝑎 : Posttest terhadap metode mind mapping
02𝑏 : Posttest terhadap model concept sentence
22
Pada sesi pertama, kelompok A memperoleh satu jenis perlakuan Xa,
kemudia dilakukan posttest 02𝑎 untuk mengukur pengaruh perlakuan tersebut.
Sementara itu, kelompok B memperoleh jenis perlakuan Xb, kemudian dilakukan
posttest 02𝑏 untuk mengukur pengaruh perlakuan itu. Pada sesi kedua, kelompok
A memperoleh jenis perlakuan Xb, kemudian dilakukan posttest 02𝑏 untuk
mengukur pengaruh perlakuan. Kelompok B memperoleh jenis perlakuan Xa,
kemudian dilakukan posttest 02𝑎 untuk mengukur pengaruh perlakuan itu.
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 10 dan SD Negeri Dukuh 01,
Kota Salatiga. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas 5 pada mata pelajaran
IPA semester II tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Januari sampai April 2017. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian dilakukan antara bulan Januari sampai bulan
Februari 2017. Tahap ini mencakup penyusunan judul penelitian, penyusunan
proposal, peyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian, permohonan surat
izin untuk observasi, uji validitas dan reliabilitas soal serta permohonan izin
untuk tempat penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan antara bulan Februari sampai bulan
April 2017. Pada tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
sekolah untuk pengambilan data.
3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017.
Tahap penyusunan laporan penelitian mencangkup pengolahan data dan
penyusunan laporan.
23
3.4. Variabel Penelitian
Jenis variable ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah variable yang diduga sebagai penyebab timbulnya variable
lain (Slameto, 2015: 195). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode
pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran Concept Sentence.
Sementara itu, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA yang didapatkan oleh siswa
kelas 5 SD.
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu sesuai yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan menarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 61). Populasi
dalam penelitian ini adalah keseluruhan subjek penelitian atau seluruh siswa SDN
Salatiga 10 dan SDN Dukuh 01.
3.5.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi (Sugiyono, 2013: 62). Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Salatiga 10 dan SDN Dukuh 01. Lebih
ringkasnya dijelaskan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Daftar Subjek Penelitian
No Nama Sekolah Kelas Jumlah
Siswa
Kelompok
1 SD Negeri Salatiga 10 5 33 Eksperimen
2 SDN Dukuh 01 5 32 Eksperimen
Jumlah Siswa Keseluruhan 65
24
3.6. Rencana Tindakan
Penitian eksperimen yang dilakukan akan melalui beberapa tahap. Tahap-
tahap eksperimen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
a. Menentukan subyek penelitian
b. Membuat kisi –kisi instrument soal tes.
c. Membuat instrumen posttest yang akan digunakan untuk mengukur hasil
belajar pada subjek yang telah dipilih, yaitu kelas 5 SD Negeri Salatiga
10 dan SDN Dukuh 01.
d. Mengujicobakan instrumen posttest pada kelas yang sudah dipilih, yaitu
kelas 5 SDN Salatiga 08.
e. Menganalisis data hasil instrumen tes posttest pada kelas uji coba untuk
mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal serta tingkat
kesukarannya.
2) Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan perlakuan kepada subjek (pertemuan pertama). Peneliti
menerapakan metode pembelajaran Mind Mapping pada kelompok A dan
model pembelajaran Concept Sentence pada kelompok B.
b. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa
setelah diberi perlakuan (treatment).
c. Memberikan perlakuan (pertemuan kedua). Peneliti menerapakan metode
pembelajaran Mind Mapping pada kelompok B dan model pembelajaran
Concept Sentence pada kelompok A.
d. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa
setelah diberi perlakuan (treatment).
3) Tahap Akhir
a. Menganalisis hasil postest yang telah dilakukan untuk mengetahui
pengaruh penerapan metode pembelajaran Mind Mapping dan model
pembelajaran Concept Sentence.
b. Menyusun hasil penelitian.
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.
25
d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.
3.7. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.7.1. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes merupakan alat penilaian yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes dalam
penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA
siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 10 dan SD Negeri Dukuh 01.
b. Observasi
Menurut Sukmadinata (2012:220) observasi (observation) atau pengamatan
merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran di
dalam kelas.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah
dilakukan tersebut. Adapun definisi dokumentasi adalah pemberian atau
pengumpulan bukti-bukti laporan.
3.7.2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian diartikan Sugiyono (2010) sebagai suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. Data
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil tes. Tes ini merupakan tes
kognitif siswa dengan memberikan soal-soal pilihan ganda dengan empat pilihan.
Berikut adalah kisi-kisi soal hasil belajar.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Tes Pertama
Standar
Kompetensi (SK)
Kompetensi
Dasar (KD) Indikator
Nomor
Item
7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan hubungannya
7.5
mendeskrispsika
n perlunya
pengematan air.
Menjelaskan
pengertian daur
air.
3, 6, 7, 19
Menjelaskan 1, 2, 4, 5,
26
dengan
penggunaan
sumber daya
alam.
tentang proses
daur air.
10, 12, 14,
15, 17, 18,
20, 28, 29
Mengidentifikasi
kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhi
daur air.
8, 9, 11,
13, 16, 21,
22, 23, 24,
25, 26, 27,
30
Jumlah Soal 30
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Tes Kedua
Standar
Kompetensi (SK)
Kompetensi
Dasar (KD) Indikator
Nomor
Item
7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam.
7.5
mendeskrispsika
n perlunya
pengematan air.
Memahami bahwa
persediaan air
bersih semakin
berkurang.
2, 5, 11,
15, 16, 17,
28, 29, 30
Menyebutkan
manfaat air.
3, 6, 7, 12,
13, 19, 20,
22, 23, 25,
26, 27
Menyebutkan cara
menghemat air.
1, 4, 8, 9,
10, 14, 18,
21, 24
Jumlah Soal 30
3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.8.1. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 219) validitas adalah keadaan yang
menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa
yang akan diukur.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Soal
No
Soal
r hitung Soal Tes 1 Soal Tes 2
r table keterangan r table Keterangan
1 0,325 0,330 Valid 0,521 Valid
2 0,325 0,423 Valid 0,364 Valid
3 0,325 0,394 Valid 0,145 Tidak Valid
4 0,325 0,374 Valid 0,130 Tidak Valid
5 0,325 0,514 Valid 0,340 Valid
27
6 0,325 0,290 Tidak Valid 0,379 Valid
7 0,325 0,424 Valid 0,142 Tidak Valid
8 0,325 0,327 Valid 0,027 Tidak Valid
9 0,325 0,342 Valid 0,010 Tidak Valid
10 0,325 0,293 Tidak Valid 0,367 Valid
11 0,325 0,308 Tidak Valid 0,503 Valid
12 0,325 0,530 Valid 0,421 Valid
13 0,325 0,525 Valid 0,616 Valid
14 0,325 0,530 Valid 0,447 Valid
15 0,325 0,375 Valid 0,411 Valid
16 0,325 0,164 Tidak Valid 0,602 Valid
17 0,325 0,406 Valid 0,459 Valid
18 0,325 0,174 Tidak Valid 0,103 Tidak Valid
19 0,325 0,530 Valid 0,402 Valid
20 0,325 0,453 Valid 0,306 Tidak Valid
21 0,325 0,124 Tidak Valid 0,351 Valid
22 0,325 0,040 Tidak Valid 0,420 Valid
23 0,325 0,458 Valid 0,356 Valid
24 0,325 0,124 Tidak Valid 0,585 Valid
25 0,325 0,124 Tidak Valid 0,403 Valid
26 0,325 0,362 Valid 0,492 Valid
27 0,325 0,530 Valid 0,621 Valid
28 0,325 0,593 Valid 0,613 Valid
29 0,325 0,559 Valid 0,199 Tidak Valid
30 0,325 0,339 Valid 0,609 Valid
3.8.2. Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 178) reliabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
28
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen
yang sudah dapat dipercaya, yang reliable, akan menghasilkan data-data yang
dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, hasilnya tetap akan sama.
Ketententuan reliabilitas soal pada penelitian ini mengacu kepada rentang
indeks reliabilitas yang dikemukakan oleh Wardani, dkk (2012:346).
Tabel 3.6
Rentang Indeks Reliabilitas
No. Indeks Intrepretasi
1. 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
2. < 0,80 – 0,60 Reliabel
3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliable
4. < 0,40 – 0,20 Agak reliable
5. < 0,20 Kurang reliable
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan batuan SPSS for windows,
didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Soal Tes 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.735 22
Tabel 3.8
Uji Reliabilitas Soal Tes 2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.729 23
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada kolom Cobrach Alpha dan
kemudian dicocokan dengan table rentang indeks reliabilitas untuk mengetahui
tingkat reliabilitas suatu soal.
29
3.8.3. Taraf Kesukaran Butir Soal
Menurut Wardani, dkk (2012:338) tingkat kesukaran soal adalah peluang
untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk indeks. Untuk memperoleh soal yang baik selain dengan
uji validitas dan reliabilitas yaitu dengan penentuan proporsi dan kriteria soal yang
masuk ke dalam kategori soal mudah, soal sedang atau soal sukar.
Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal sebagai
berikut:
P = 𝐵
𝑁
P =Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar atau jumlah peserta didik
yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik,
B = jumlah peserta didik yang menjawab betul.
N = Jumlah seluruh peserta didik.
Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel
pembagian tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Wardani (2012:39)
sebagai berikut:
Tabel 3.9.
Intepretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Rentang Nilai Kriteria
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
3.9. Prosedur Pemberian Perlakuan
3.9.1. Kelompok Eksperimen 1 (SDN Salatiga 10)
Pada pertemuan pertama dengan materi tentang daur air, siswa akan
diberikan perlakuan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping.
Pemberian perlakuan dilakukan sendiri oleh peneliti dan akan dinilai oleh
observer (guru kelas). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh data tentang bagaimana
pembelajaran berlangsung, apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai atau
belum sesuai dengan langkah-langkah Mind Mapping. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan
30
pembelajaran diawali dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan
pemberian tujuan pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada
tahap ini, siswa diberikan perlakuan menggunakan metode pembelajaran Mind
Mapping. Metode ini mempunyai beberapa langkah dalam pelaksanaannya.
Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh guru, sementara siswa
diminta untuk mencatat hal yang mereka rasa penting. Kemudian siswa dibagi ke
dalam kelompok dan meminta mereka untuk membuat mind mapping bersama
dengan teman kelompok mereka. Setelah pembuatan mind mapping selesai,
beberapa kelompok akan diminta untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan
mind mapping yang sudah mereka buat. Sementara itu, kelompok yang tidak maju
diminta untuk memperhatikan kelompok yang sedang maju, untuk kemudian
memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka. Setelah kegiatan inti selesai
dilakukan, tahapan terakhir adalah kegiatan penutup. Pada tahapan ini, dilakukan
pemberian soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara individu.
Pada petemuan kedua, peneliti memberikan perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Kegiatan pembelajaran
menggunakan model ini memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama,
kegiatan diawali dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan
pemberian tujuan pembelajaran. Tahapan selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada
ini siswa diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Concept
Sentence. Model pembelajaran Concept Sentence memiliki beberapa langkah
dalam pelaksanaannya. Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh
guru. Pada tahap ini siswa akan mendengarkan materi tentang daur ari. Tahap
selanjutnya membagi siswa ke dalam kelompok, di mana mereka akan
berpasangan dengan teman semeja mereka. Setelah siswa berada dalam kelompok,
mereka akan diberikan kata kunci yang berhubungan dengan materi yang sudah
disampaikan sebelumnya, kemudian kata kunci tersebut disusun ke dalam kalimat.
Kelompok yang berhasil menyelesaikan susunan kalimat terlebih dahulu, diminta
untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil kerja kelompok mereka. Ketika
salah satu kelompok maju di depan, kelompok yang lainnya diminta untuk
memperhatikan agar dapat memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka.
31
Setelah kegiatan inti pembelajaran sudah selesai dilakukan, tahap terakhir adalah
pemberian soal evaluasi kepada masing-masing siswa.
3.9.2. Kelompok Eksperimen 2 (SDN Dukuh 01)
Pada pertemuan pertama siswa akan diberikan perlakuan menggunakan
model pembelajaran Concept Sentence. Pemberian perlakuan dilakukan sendiri
oleh peneliti dan akan dinilai oleh observer (guru kelas). Hal ini dimaksudkan
agar diperoleh data tentang bagaimana pembelajaran berlangsung, apakah
pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai atau belum sesuai dengan langkah-
langkah Concept Sentence. Kegiatan pembelajaran menggunakan model ini
memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan diawali dengan
salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan pemberian tujuan
pembelajaran. Tahapan selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada ini siswa diberikan
perlakuan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Model
pembelajaran Concept Sentence memiliki beberapa langkah dalam
pelaksanaannya. Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh guru. Pada
tahap ini siswa akan mendengarkan materi tentang daur ari. Tahap selanjutnya
membagi siswa ke dalam kelompok, di mana mereka akan berpasangan dengan
teman semeja mereka. Setelah siswa berada dalam kelompok, mereka akan
diberikan kata kunci yang berhubungan dengan materi yang sudah disampaikan
sebelumnya, kemudian kata kunci tersebut disusun ke dalam kalimat. Kelompok
yang berhasil menyelesaikan susunan kalimat terlebih dahulu, diminta untuk maju
ke depan kelas dan membacakan hasil kerja kelompok mereka. Ketika salah satu
kelompok maju di depan, kelompok yang lainnya diminta untuk memperhatikan
agar dapat memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka. Setelah
kegiatan inti pembelajaran sudah selesai dilakukan, tahap terakhir adalah
pemberian soal evaluasi kepada masing-masing siswa.
Pada pertemuan kedua, siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan
metode pembelajaran Mind Mapping. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan pembelajaran diawali
dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan pemberian tujuan
32
pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada tahap ini, siswa
diberikan perlakuan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Metode
ini mempunyai beberapa langkah dalam pelaksanaannya. Langkah yang pertama
adalah pemberian materi oleh guru, sementara siswa diminta untuk mencatat hal
yang mereka rasa penting. Kemudian siswa dibagi ke dalam kelompok dan
meminta mereka untuk membuat mind mapping bersama dengan teman kelompok
mereka. Setelah pembuatan mind mapping selesai, beberapa kelompok akan
diminta untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan mind mapping yang sudah
mereka buat. Sementara itu, kelompok yang tidak maju diminta untuk
memperhatikan kelompok yang sedang maju, untuk kemudian memberikan
tanggapan terhadap hasil diskusi mereka. Setelah kegiatan inti selesai dilakukan,
tahapan terakhir adalah kegiatan penutup. Pada tahapan ini, dilakukan pemberian
soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara individu.
3.10. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga uji, yaitu uji normalitas, uji
homogenitas dan uji ANOVA dua arah.
3.10.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
dengan normal atau tidak. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai
siginifikan/probabilitas > 0,05 dan jika nilai signifikan probabilitas kurang dari
0,05 maka data tersebut dapat dikatakan tidak berdistribusi secara normal. Uji
normalitas data ini menggunakan bantuan software SPSS 16 for Windows, dengan
langkah sebagai berikut:
a. Copy total skor ke SPSS di Var 002
b. Kemuadian di Var 001 dibuat angka 1 untuk kelompok pertama dan 2
untuk kelompok kedua untuk membedakan jenis kelompoknya
c. Klik Analyze – nonparametric test – Legacy Dialogs – 1-sample K-S
d. Pindahkan variabel x dan y ke kolom Test Variable List.
e. Klik tombol OK.
33
3.10.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah rata-rata antara tiga
atau lebih kelompok data yang independen memiliki varian yang sama atau tidak.
Varian data kedua kelompok dikatakan homogen jika nilai
probabilitas/signifikansi lebih dari 0,05 dan jika nilai probabilitas kurang dari 0,05
maka data dikatakan tidak homogen. Analisis uji homogenitas varian ini
dilakukan menggunakan software SPSS 16 for Windows, dengan langkah sebagai
berikut:
a. Copy total skor ke SPSS di Var002
b. Lalu di Var001 dibuat angka 1 untuk kelompok pertama dan 2 untuk
kelompok kedua untuk membedakan jenis kelompoknya
c. Klik Analyze-Compare Means-One way Anova
d. Memasukkan total skor ke kotak Dependent List, dan treatment ke kotak
faktor. Selanjutnya klik tombol options.
e. Pada kotak dialog ‘One Way ANOVA: Options’, beritanda centang pada
Homogeneity of varience test. Kemudian klik tombol continue.
Selanjiutnya akan kembali ke kotak dialog sebelumnya, klik OK.
3.10.3. Uji ANOVA Dua Arah
Two Way ANOVA pada dasarnya sama dengan One Way Anova yaitu
analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara tiga atau lebih
kelompok sampel yang indepanden, namun dalam two way ANOVA ada variabel
kelompok yang dikelompokkan lagi. Langkah-langkahnya adalah:
a. Pada menu Toolbar SPSS dipilih Analyze, kemudian dipilih General
Linear Model >> Univariate.
b. Memasukkan variabel nilai pada posisi Dependent Variable;
c. Memasukkan variabel treatment dan sekolah pada Fixed Factor
d. Lalu klik tombol OK.
34
3.11. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini akan menggunakan uji
ANOVA dua arah atau two way ANOVA. Kriteria penerimaan dan penolakan
hipotesis didasarkan pada nilai signifikansi, di mana jika nilai signifikansi > 0,05
makan H0 diterima, sedengkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
H0= Tidak terdapat perbedaan signifikan antara penggunaan metode pembelajara
mind mapping dan model pembelajaran concept sentence terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas 5 SD.
Ha= Terdapat perbedaan signifikan antara penggunaan metode pembelajara mind
mapping dan model pembelajaran concept sentence terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas 5 SD.