bab iii metode penelitian 3.1 jenis, setting, dan waktu ......20 bab iii metode penelitian 3.1...
TRANSCRIPT
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis peneliatan yang pengamat lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas
yang biasanya disingkat menjadi PTK.
Terdapat dua jenis penelitian yaitu PTK yang dilaksanakan sendiri dan PTK
kolaboratif, dan PTK yang dilakukan oleh pengamat adalah PTK yang dilakukan
sendiri. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru. Dimana peneliti
di kelas V menerapkan model kooperatif tipe Team Game Tournament sendiri
dangan materi pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya. Sebelum melakukan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif model Team Game
Tournament, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap kelas yang
akan menjadi subjek penelitian guna menemukan fokus masalah yang akan di
angkat. Selanjutnya fokus masalah tersebut di diskusikan dengan guru kelas, dan
setelah mendapatkan masalah yang sudah sesuai maka peneliti memutuskan untuk
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT guna membantu meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa terhadap fokusan masalah. Guru dan peneliti
mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan.
3.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Watu
Agung 01 tahun pelajaran 2016/2017 Tuntang Kabupaten Semarang. Dengan
subyek penelitiannya yaitu peserta didik kelas V sebanyak 15 anak terdiri dari 10
anak perempuan dan 5 anak laki-laki.
3.1.3 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017
antara bulan Januari-April. Penelitian diawali dengan melaksanakan observasi
terhadap siswanya sendiri dan wawancara dengan guru kelas V.
21
Melalui observasi dan wawancara tersebut maka peneliti mendapatkan
pengetahuan tentang sejauh mana kemampuan siswa dalam materi IPA dan
masalah yang sering dihadapi guru dalam proses pembelajaran, untuk selanjutnya
merencanakan perbaikan yang dilaksanakan dalam dua siklus.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1. Variabel Bebas
Variabel bebas yang terdapat dalam penelitian ini adalah Pendekatan
Kontekstual yang memiliki pengertian menurut US Departement of Education the
National School-to-Work yang dikutip dalam (Al-Tabany, 2014) bahwa
Contextual teaching learning merupakan suatu konsepsi yang membantu guru
mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata, dan memotivasi
siswa membuat hubungan antara penegtahuan dan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja.
3.2.2. Variabel Terikat
Variabel terikat berupa hasil dari belajar siswa dalam mata pelajaran IPA,
dari hasil belajar siswa yang diuji secara tertulis dengan melalui tes, dan dilihat
dari proses belajar siswa maka akan terlihat perkembangan siswa dalam
pembelajaran.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian mengacu pada tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas yang
dilaksanakan dua siklus, sedangkan untuk model penelitiannya sendiri menganut
model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart dalam buku
yang ditulis oleh Suharsimi Arikunto (2006:92) digambarkan seperti dibawah ini :
22
Gambar 1
Skema Rangkaian Tahapan Penelitian
Dari rangkaian siklus yang tergambar di atas menurut C.Kemmis dan
Mc.Taggart , dapat ditarik beberapa komponen diantaranya perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Penelitian tindakan kelas
memiliki tujuan utama yaitu memperbaiki pembelajaran yang nanti diharapkan
akan berdampak pada peningkatan hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap
sub materi tersebut.
Perbaikan harus dilaksanakan secara terus menerus dalam beberapa siklus
yang berdaur dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi
sampai hasil yang diinginkan tercapai.
1. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi :
a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang berasal
dari siswa. Identifikasi masalah disini yaitu melihat keaktifan dan
kesungguhan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional. Selain itu, melihat nilai siswa.
Rencana Tindakan dan
Observasi
Refleksi
Rencana yang
direvisi Tindakan dan
Observasi
Refleksi
Rencana yang
direvisi
Tindakan dan
Observasi
Refleksi
23
b. Menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), sesuai dengan
pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan cahaya.
c. Menyiapkan alat evaluasi berupa ters obyektif yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar kognitif siswa.
d. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
e. Melakukan uji cuba dan analisis soal uji coba pokok bahasan IPA.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pengertian dari pelaksanaan tindakan dalam Suharsimi Arikunto
(2006:99) disebutkan bahwa pelaksanaan tindakan merupakan implementasi
atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan
di kelas.
Sedangkan observasi adalah pengamatan yang akan dilaksanakan oleh
peneliti, obeservasi dilakukan agar pengamat dapat melihat bagaimana proses
peserta didik dalam belajar.
3. Refleksi
Kegiatan refleksi disini yaitu mengumpulkan dan menganalisis data yang
telah diperoleh dari siklus I untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan
yang dilakukan. Hasil refleksi ini di menjadi acuan untuk memperbaiki kinerja
guru dan melakukan revisi terhadap perencanaan yang akan dilaksanakan pada
siklus berikutnya.
3.3.1 Siklus Pertama
a. Perencanaan
Berdasarkan studi prasiklus pada pendahuluan observasi pertama,
maka dalam perencanaan ini tersusun ke dalam beberapa tahap,
diantaranya :
1) Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan
penelitian di SD dan melakukan observasi dikelas V.
24
2) Membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3) Menyiapkan alat peraga yang mendukung dengan materi ajar dan
disesuaikan dengan pendekatan yang akan dilakukan.
4) Pembuatan lembar kerja soal.
5) Pembuatan lembar observasi.
6) Menyusun instrument-instrumen yang diperlukan dalam siklus.
7) Membuat desain pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual
materi sub pokok perkalian dan pembagian.
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan dalam tahap ini adalah implementasi dari
perencanaan yang telah dirancang sebelumnya. Untuk penggunaan
strategi atau metode pembelajaran harus mengacu pada pendekatan
kontekstual untuk membantu pemahaman siswa dalam sub pokok
materi cahaya dengan menghubungkan dengan situasi dan kondisi yang
konkret.
Proses pelaksanaan /Tindakan di kelas
Pertemuan 1
1) Guru mengatur tempat duduk siswa dan melakukan persensi.
2) Siswa diberi motivasi oleh guru.
3) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran.
4) Siswa mendengarkan penjelasan materi pembelajan yang
disampaikan guru mengenai arti cahaya serta sifat-sifatnya yang
bersangkutan dengan pengakaman sehari-hari atau benda nyata.
5) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yaitu tiap kelompok
terdiri 3 orang.
6) Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru terkait tugas
yang akan dikerjakan dalam kelompok.
7) Siswa mendengarkan petanyaan yang dibacakan oleh guru.
8) Siswa diminta menjawab setiap pertanyaan yang dibacakan guru,
dengan cara adu cepat.
25
9) Setelah semua pertanyaan habis, guru menghitung skor total setiap
kelompok.
10) Kelompok yang memiliki skor total terbanyak dinyatakan menang
dalam turnament yang pertama.
11) Guru memberikan reward.
12) Siswa dibantu guru menarik kesimpulan dari pembelajaran yang
telah dilakukan.
Pertemuan 2
1) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
2) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang arah rambat cahaya,
pemantulan cahaya dan cahaya dapat menembus benda bening.
3) Guru membagi kelas menjadi kelompok.
4) Siswa dibagikan kartu nomor, dan setiap kelompok mengambil
salah satu kartu nomor yang sudah dikocok oleh kelompok
penantang yang lain.
5) Kelompok yang mendapatkan kartu nomor harus menjawab soal
sesuai kartu no yang diambil.
6) Kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar
mendapatkan point jika salah menjawab akan diberikan kepada
kelompok lain untuk menjawabnya.
7) Kelompok yang mengumpulkan point terbanyak itulah pemenang
juara pada tournament yang ke 2.
8) Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
9) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
10) Siswa dibatu guru dalam menarik kesimpulan dari pembelajaran
telah dilakukan.
26
Observasi
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti meminta
bantuan kepada guru untuk mengawasi jalannya pembelajaran.
a) Observer mengamati proses pembelajaran.
b) Observer mencatat semua temuan masalah-masalah pada saat
pembelajaran sedang berlangsung
c. Refleksi
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I
dan pengamatan atas tindakan pemebelajaran di dalam kelas dan bila
hasilnya belum maksimal maka peneliti akan melakukan siklus II.
3.3.2 Siklus Kedua
a. Perencanaan
Dari serangkaian siklus pertama telah dihasilkan berbagai
informasi maka dari hasil tersebut disusun kembali perencanaan untuk
siklus kedua untuk menyempurnakan siklus I yang sebelumnya telah
dilaksakan.
1) Pembuatan RPP
2) Menyiapkan Media
3) Pembuatan Lembar soal
4) Pembuatan lembar observasi
5) Pembuatan lembar evaluasi
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pertemuan I
1) Guru memotivasi peserta didik.
2) Siswa mendengarkan tujuan dari pembelajaran yang disampaikan
oleh guru.
3) Siswa mendengarkan materi mengenai pembiasan cahaya.
27
4) Guru membagi kelas kedalam beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 3 orang.
5) Guru melakukan percobaan pembiasan.
6) Siswa dan guru bertanya jawab tentang terjadinya pembiasan
cahaya.
7) Siswa dengan kelompok berlomba-lomba menjawab pertanyaan
yang dibacakan oleh guru.
8) Guru memberikan point pada kelompok yang menjawab terlebih
dahulu dan benar
9) Siswa mendapatkan bimbingan dari guru dalam menyimpulkan
hasil belajar.
10) Guru memberikan reward.
Pertemuan II
1) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
2) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
guru.
3) Guru memberi contoh percobaan sifat cahaya dapat dibiaskan dan
diuraikan.
4) Siswa bersama guru membahas percobaan yang telah dikerjakan.
5) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang terdiri 3
orang.
6) Siswa dibagikan kartu nomor, dan setiap kelompok mengambil
salah satu kartu nomor yang sudah dikocok oleh kelompok
penantang yang lain.
7) Kelompok yang mendapatkan kartu nomor harus menjawab soal
sesuai kartu no yang diambil.
8) Kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar
mendapatkan point jika salah menjawab akan diberikan kepada
kelompok lain untuk menjawabnya.
28
9) Kelompok yang mengumpulkan point terbanyak itulah pemenang
juara pada tournament yang ke 2.
10) Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
11) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
12) Siswa dibatu guru dalam menarik kesimpulan dari pembelajaran
telah dilakukan.
13) Guru memberikan reward.
Observasi
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti meminta
bantuan kepada guru untuk mengawasi jalannya pembelajaran dan
selanjutnya sebgai rekan diskusi untuk membahas kekurangan saat
pembelajaran.
a) Observer mengamati proses pembelajaran.
b) Observer mencatat semua temuan masalah-masalah pada saat
pembelajaran sedang berlangsung.
Kegiatan observasi dilakukan selama proses belajar mengajar
berlangsung tahap ini yang diperlukan adalah memperhatikan
kesesuaian model pembelajaran dengan karateristik peserta didik.
Kegiatan ini meliputi pengamatan sebelum, selama dan setelah proses
kegiatan belajar mengajar peneliti sebagai guru dan obsever 1 dan guru
sebagai observer 2.
c. Refleksi
Refleksi kembali dilakukan, dari data yang diperoleh saat
pelaksanaan siklus I kemudian dibandingkan dengan hasil data dari
siklus II untuk melihat apakah ada peningkatan dalam hal kemampuan
dan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa dalam sub pokok materi
perkalian dan pembagian.
29
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberap
cara, yaitu:
a. Observasi
Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah observasi
langsung yang berarti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang diobservasi adalah kegiatan
siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe TGT.
b. Tes tertulis
Dalam penelitian ini digunakan tes tertulis yang diberikan pada setiap
akhir siklus dan tesnya berbentuk soal obyektif.
c. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan untuk mendapatkan
data-data tertulis, seperti daftar nama siswa, daftar nilai, foto selama proses
penelitian berlangsung dan faktor-faktor lainnya yang akan digunakan untuk
kepentingan penelitian selanjutnya.
3.4.2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang disediakan diantaranya :
a. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja berisikan tugas-tugas tentang sub pokok sifat-sifat cahaya
untuk membantu peneliti dalam melengkapi data saat melakukan observasi.
b. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar
Lembar observasi ini merupakan catatan penting untuk mengobservasi
pencampaian guru dalam pembelajaran dikelas. Sehingga pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan kondisi dan proses pembelajaran yang
diharapkan untuk melakukan observasi maka dibuatlah instrument observasi.
Berikut adalah lembar observasi yang akan digunakan selama
pembelajaran berlangsung :
30
Tabel 3.1
Lembar Observasi
Lembar Observasi
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas /Semester : V /II
Hari/Tanggal :
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Kesiapan ruang, alat peraga, dan siswa
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran
3 Melakukan kegiatan apersepsi
4 Menyampaikan materi secara hirarki belajar
5 Menguasai kelas
6 Melaksanakan pembelajaran sesuai model Teams Game Tournament
7 Menumbuhkan antusiasme peserta didik dalam pembelajaran
8 Memberikan waktu yang cukup untuk berdiskusi
9 Memberiakan kesimpulan
10 Melaksanakan tindak lanjut
Keterangan :
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
c. Tes formatif
berbentuk tes tertulis yang berisikan soal-soal yang sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
3.5 Indikator Kinerja
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menerapkan pendekatan
kontekstual pada siswa kelas V di SD Negeri Watu Agung 01 Tuntang Kabupaten
Semarang berindikator sebagai berikut :
a. Pembelajaran kontekstual yang diterapkan pada kelas tersebut meningkat
dengan cukup baik.
31
b. Adanya pencapaian prosentase nilai siswa diatas KKM yaitu minimal berkisar
75% .
c. Prosentase dari siklus I ke siklus II meningkat menjadi 90%.
3.6 Analisis Data
Analisis data adalah menelaah hasil pengamatan yang dilakukan untuk
menguji rancangan program, monitoring penelitian pada setiap refleksi penelitian
tindakan kelas, dan masing-masing analisis akan dipaparkan melalui tabel sebagai
laporan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis diskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan
nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, dan nilai tes setelah siklus II.
Sedangkan untuk data kualitatif di analisis menggunakan analisis diskriptif
komparatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap–tiap siklus. Analisis
data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar (tes
formatif/tes evaluasi) dengan cara persentase yaitu dengan menghitung
peningkatan ketuntasan belajar peserta didik secara individual jika peserta didik
tersebut mampu mencapai skor minimal 67 dan ketuntasan klasikal, jika peserta
didik yang memperoleh nilai 67 ini jumlahnya sekitar 90% dari jumlah seluruh
peserta didik dan masing-masing dihitung jumlahnya sekitar 90% dari jumlah
seluruh peserta didik.
Untuk mengetahui hasilbelajar IPA dapat kita analisis dengan rumus
ketuntasan belajar sebagai berikut :
3.7 Uji Prasyarat Instrument Penilaian
3.7.1 Uji Validitas Tes
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan sesuai instrumen. Sebuah instrument dinyatakan valid apabila mampu
32
mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto 2006:168).
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang dinilai (Nana Sudjana, 2010).
Uji coba soal evaluasi siklus 1 dan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal Maret
2017 di SD Negeri Wonokerso 01 Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung.
Instrumens soal evaluasi siklus 1 dan siklus 2 berjumlah 30 butir dan jumlah
peserta didik 24. Dari hasil test uji coba instrument soal evaluasi siklus 1 dan
siklus 2 yang dialaksanakan di kelas V SD Negeri Wonokerso 01 tersebut maka
dapat diukur ke validitasnya menggunakan SPSS 16 for windows dengan
menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan korlasi antar
skor item dengan total skor item. Untuk menguji item intrument soal evaluasi
siklus 1 dan siklus 2 diambil berdasarkan keputusan variable menggunakan r
Product Moment. Taraf signifikan 5% dilihat dari jumlah jumlah siswa
(responden) (Sugiyono 2011:373). Semakin banyak jumlah peserta didik maka
semakin rendah tarah signifikannya. Uji soal evaluasi siklus 1 dan siklus 2
terhadap 24 peserta didik maka taraf signifikannya >0.4044 maka instrument
dikatakan valid, sedangkan <0.4044 maka instrument dikatakan tidak valid. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
33
a. Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 1
Tabel 3.2
Validitas Hasil Soal Evaluasi Siklus 1
No Soal Corrected Item-Total Correlation Keputusan
1 .569 Valid
2 .513 Valid
3 .580 Valid
4 .395 Tidak valid
5 .736 Valid
6 .364 Tidak valid
7 .205 Tidak valid
8 .773 Valid
9 .612 Valid
10 .143 Tidak valid
11 .399 Tidak valid
12 .441 Valid
13 .161 Tidak valid
14 .623 Valid
15 .498 Valid
16 .441 Valid
17 .428 Valid
18 .470 Valid
19 .692 Valid
20 .067 Tidak valid
21 .262 Tidak valid
22 .117 Tidak valid
23 .313 Tidak valid
24 .121 Tidak valid
25 .325 Tidak valid
26 .657 Valid
27 -.234 Tidak valid
28 .325 Tidak valid
29 .615 Valid
30 .569 Valid
Dari tabel diatas setelah dianalis dengan menggunakan progam SPSS
versi.16 dan dilihat dari hasil signifikannya, diketahui soal yang valid adalah 16
butir soal sedangkan yang tidak valid sebanyak 14 butir, hanya 15 butir soal yang
valid dijadikan soal evaluasi siklus 1.
34
b. Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 2
Tabel 3.3
Validitas Hasil Soal Evaluasi Siklus 2
No Soal Corrected Item-Total Correlation Keputusan
1 .610 Valid
2 .608 Valid
3 .486 Valid
4 .780 Valid
5 .500 Valid
6 .745 Valid
7 .330 Tidak valid
8 .330 Tidak valid
9 .780 Valid
10 .528 Valid
11 .143 Tidak valid
12 .367 Tidak valid
13 .236 Tidak valid
14 .180 Tidak valid
15 .660 Valid
16 .580 Valid
17 .523 Valid
18 .514 Valid
19 .473 Valid
20 .726 Valid
21 .066 Tidak valid
22 .247 Tidak valid
23 .136 Tidak valid
24 .497 Valid
25 .161 Tidak valid
26 .367 Tidak valid
27 .664 Valid
28 -.222 Tidak valid
29 .288 Tidak valid
30 .649 Valid
Dari tabel diatas setelah dianalis dengan menggunakan progam SPSS
versi.16 dan dilihat dari hasil signifikannya, diketahui soal yang valid adalah 17
butir soal sedangkan yang tidak valid sebanyak 13 butir, hanya 15 butir soal yang
valid dijadikan soal evaluasi siklus 2.
35
3.7.2 Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah konsistensi skor, dan stabilitas data dari instrumen
penelitian (Fraenkel 1993:146) sedangkan menurut Sugiyono (2007:364)
realibiltas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.
Pengujian realibilitas menggunakan progam SPSS 16 for windows.
Reliabilitas instrument menggunakan kriteria yang menunjukkan derajat
relabilitas instrument sebagai berikut :
Tabel 3.4
Indeks Reliabilitas
Indeks Interpretasi
r ≤ 0.2 reliabilitas sangat rendah
0.2 < r ≤ 0.40 reliabilitas rendah
0.40 < r ≤ 0.60 reliabilitas sedang
0.60 < r ≤ 0.80 reliabilitas tinggi
0.80 < r ≤ 1.00 reliabilitas sangat tinggi
(J.P Guilford dalam Suherman 1993:156)
Menurut Naniek, dkk (2012: 346) “semakin tinggi koefisien reliabilitas
suatu tes (mendekati 1), semakin tinggi pula keajegan/ketepatannya”. Berdasarkan
uraian diatas, suatu instrumen dikatakan reliable memiliki rentang indeks > 0,60.
Hasil uji reliabilitas instrument siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat di tabel 3.5 dan
tabel 3.6 berikut ini :
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Siklus 1
Siklus 1 Gutman Split-Half Coefficien Keterangan
.886 Reliabilitas sangat tinggi
36
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2
Siklus 2 Gutman Split-Half Coefficien Keterangan
.887 Reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas siklus 1 dan hasil uji reliabilitas siklus
2 bahwa hasil uji reliabilita besarnya Gutman Split Half Coefficien untuk siklus 1
adalah .886 dan siklus 2 .887. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil uji reliabilitas
siklus 1 maupun siklus 2 adalah tinggi sehingga dapat digunakan pada penelitian
selanjutnya.