bab iii metode penelitian 3.1 jenis dan desain penelitian...

21
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:72), “penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dalam penelitian ini terdapat dua kelas dengan kondisi yang sama. Kelas pertama yaitu kelas kontrol atau kelas yang tidak diberikan perlakuan sedangkan kelas yang kedua yaitu kelas eksperimen atau kelas yang diberikan perlakuan. Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran picture and picture dengan model pembelajaran make a match. 3.1.2 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan quasi experimental design atau penelitian eksperimen semu. Pada quasi experimental design terbagi dua bentuk desain yaitu time-series design dan nonequivalent control group design. Bentuk quasi experimental design yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Sugiyono (2011: 79) menyatakan bahwa: “desain ini hampir sama dengan pretest posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random”. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua kelompok kelas yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pada kelas eksperimen akan diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran picture and picture dan pada kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran make a match.

Upload: hoangkhanh

Post on 09-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono

(2011:72), “penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi

yang terkendalikan”.

Dalam penelitian ini terdapat dua kelas dengan kondisi yang sama. Kelas

pertama yaitu kelas kontrol atau kelas yang tidak diberikan perlakuan sedangkan

kelas yang kedua yaitu kelas eksperimen atau kelas yang diberikan perlakuan.

Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model

pembelajaran picture and picture dengan model pembelajaran make a match.

3.1.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan quasi experimental design

atau penelitian eksperimen semu. Pada quasi experimental design terbagi dua

bentuk desain yaitu time-series design dan nonequivalent control group design.

Bentuk quasi experimental design yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonequivalent control group design. Sugiyono (2011: 79) menyatakan bahwa:

“desain ini hampir sama dengan pretest posttest control group design, hanya pada

desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara

random”.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua kelompok kelas yaitu

kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

akan diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran picture and picture dan

pada kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran make a

match.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

34

Dalam desain ini, menggunakan satu kelas eksperimen dan satu kelas

kontrol dengan diawali pemberian tes awal (pretest) yang diberikan pada kedua

kelas, kemudian diberi perlakuan (treatment) dan diakhiri dengan sebuah tes akhir

(posttest) yang diberikan pada kedua kelas tersebut. Tabel 3.1 menggambarkan

desain penelitian yang digunakan peneliti.

Gambar 3 Desain Experimen Nonequivalent Control Group Design

Keterangan :

X1 : Perlakuan model pembelajaran Picture and Picture

X2 : Perlakuan model pembelajaran Make a Match

O1 : Pengukuran awal hasil belajar (pretest) pada kelas eksperimen

O2 : Pengukuran akhir hasil belajar (posttest) pada kelas eksperimen

O3 : Pengukuran awal hasil belajar (pretest) pada kelas kontrol

O4 : Pengukuran akhir hasil belajar (posttest) pada kelas control

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam eksperimen ini

adalah siswa kelas V di SD Negeri Ngrambitan 01 sebagai kelas kontrol yang

berjumlah 25 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan serta

siswa kelas IV di SD Negeri Japah 02 sebagai kelas eksperimen berjumlah 23

siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah 48 siswa. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2

di bawah ini:

O1 X1 O2

……………………………………………………

O3 X2 O4

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

35

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jumlah Sampel Penelitian Kelas V SD

Kelas Nama sekolah Jumlah siswa Presentase

L P Total

Kelas

kontrol

SD Negeri

Ngrambitan 1

14 11 25 52 %

Kelas

eksperimen

SD Negeri Japah 2 11 12 23 48%

Jumlah seluruhnya 48 100%

Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Ngrambitan 01 sebagai kelas kontrol

dan SD Negeri Japah 02 sebagai kelas eksperimen, dilakukan tiga kali pertemuan.

Pemberian treatment pada subjek penelitian dilakukan oleh guru kelas 4 dan

mengikuti jadwal yang telah direncanakan. Jadwal pelaksanaan kegiatan

penelitian terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 3

berikut ini:

Tabel 3

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Terhadap Kelompok Kontrol

dan Kelompok Eksperimen Tahun Pelajaran 2014/2015

Pertemuan Hari dan Tanggal Uraian Kegiatan

1 Sabtu, 11 April 2015 Memberikan pretest pada subjek penelitian

yaitu kelas 4 SD Negeri Ngrambitan 01 dan

kelas 4 SD Negeri Japah 02 untuk menguji

kesetaraan antara kelas kontrol dengan kelas

eksperimen.

2 Senin, 15 April 2015 Memberikan treatment kepada kelas

eksperimen dengan penggunaan model

pembelajaran picture and picture dengan

materi Sumber Daya Alam dan memberikan

posttest untuk menguji pemahaman siswa

terkait materi yang telah diajarkan.

3 Selasa, 16 April 2015 Memberikan treatment kepada kelas kontrol

dengan penggunaan model pembelajaran

make a match dengan materi Sumber Daya

Alam dan memberikan posttest untuk

menguji pemahaman siswa terkait materi

yang telah diajarkan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

36

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 38).

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas

dan variabel terikat.

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011:39). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Picture and Picture

dan model pembelajaran Make a Match.

X1 : Model pembelajaran Picture and Picture

X2 : Model pembelajaran Make a Match

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,konsekuen.

Variabel kan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:39). Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah hasil belajar IPA.

Y : Hasil belajar IPA

3.3.2 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2012:31), “definisi operasional adalah penentuan

konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat

diukur”. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk

meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti

yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

37

mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik. Dalam penelitian ini,

definisi operasional mengenai model pembelajaran Make a Match, Model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, dan hasil belajar.

Model pembelajaran Make a Match adalah sebagai model pembelajaran

yang membuat siswa dapat aktif mencari pasangan melalui kartu pertanyaan dan

kartu jawaban pasangan berdasarkan permainan yang disajikan oleh guru,

sehingga suasana dalam pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa dapat

berfikir mencari informasi sendiri tentang materi yang sudah diajarkan. Model

pembelajaran Make a Match di susun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan

partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan

dan membuat keputusan dalam kerjasama berpasangan , serta memberikan

kesempatan pada siswa untuk berinterksi dan belajar bersama-sama siswa yang

berbeda latar belakangnya.

Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture merupakan

sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk

menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif saat

pembelajaran. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media

dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam

proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah

menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam

bentuk carta dalam ukuran besar.

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa akibat dari proses belajar

yang telah dilaluinya atau pengalaman belajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran IPA

setelah siswa memperoleh perlakuan dari guru yang menerapkan model

pembelajaran picrture and picture dibandingkan model pembelajaran make a

match.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

38

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.1 Tes

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian

ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes. Bentuk soal dari tes tersebut

adalah pilihan ganda dan uraian. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar

IPA siswa kelas IV materi Hubungan antara Sumber Daya Alam dengan

Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat.

3.4.1.2 Observasi

Penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu sebuah teknik

pengukuran untuk mendapatkan data tentang pencapaian guru dalam mengajar di

dalam kelas serta aktifitas siswa dalam pembelajaran, sehingga di dalam

pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang

diharapkan.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1 Lembar Soal Tes

Dalam membuat instrumen pengumpulan data, alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar

dalam bentuk tes. Sebelum dibuat instrumennya maka disusun kisi-kisi soal

terlebih dahulu.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

39

Tabel 4

Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal IPA Kelas IV

Semester II Tahun 2014/2015

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No

Item Soal

11.Memahami

hubungan antara

sumber daya alam

dengan

lingkungan,

teknologi, dan

masyarakat.

11.1 Menjelaskan

hubungan antara

sumber daya alam

dengan

lingkungan.

•Menjelaskan berbagai

jenis sumber daya alam. 3, 4,

22, 23,

28

Menggolongkan benda

yang bersasal dari

tumbuhan hewan dan

dari bahan alam tidak

hidup.

2, 9,

12, 15,

16, 18

Menggolongkan jenis

sumber daya alam yang

dapat diperbaharui.

6, 7,

10, 14,

24

Menggolongkan jenis

sumber daya alam yang

tidak dapat

diperbaharui.

1, 13,

17, 21,

25

Menggolongkan jenis

sumber daya alam

hayati.

8, 20,

27, 29

mengelompokkan jenis

sumber daya alam non

hayati

5, 11,

19,

26, 30

3.4.2.2 Lembar Observasi

Penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu sebuah teknik

pengukuran untuk melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Observasi dilakukan untuk hal implementasi RPP yaitu:

a. Kisi-kisi observasi implementasi RPP untuk aktifitas guru

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar

dalam pemberian treatment di dalam kelas, sehingga di dalam pelaksanaan

pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

40

Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan model pembelajaran

picture and picture dan model pembelajaran make a match. Untuk melakukan

observasi tersebut maka dibuat instrumen observasi. Sebelum instrumen observasi

dibuat, maka dibuat dulu kisi-kisi instrumen observasi. Konsep dasar penyusunan

instrumen observasi ini adalah teori dan langkah-langkah pelaksanaan

pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran

picture and picture dalam kegiatan pembelajaran. Secara lebih jelas kisi-kisi

observasi aktifitas guru dalam pembelajaran disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 5

Kisi-Kisi Observasi untuk Aktifitas Guru Menggunakan Model

Pembelajaran Picture and Picture (Kelas Eksperimen)

No Aspek Indikator No. Item

1 Kegiatan Awal

Pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat,

media dan siswa

1-2

Kegiatan Apresepsi dan motivasi 3

Menyampaikan Tujuan Pembelajaran 4

2 Kegiatan Inti

Pembelajaran

Langkah 1:

Menyampaikan

kompetensi yang ingin

dicapai

Menyampaikan KD, indikator-

indikator ketercapaian KD mata

pelajaran.

5-6

Langkah 2: Menyajikan

materi sebagai

pengantar

Memberi motivasi dan teknik yang

menarik perhatian siswa agar minat

siswa tertarik untuk belajar.

7

Penyampaian materi 8-10

Penerapan strategi pembelajaran

yang mendidik

11-15

Penggunaan bahasa 16-18

Langkah 3:

Menunjukkan gambar-

gambar kegiatan yang

berkaitan dengan materi

Pemanfaatan media 19-20

Membagikan gambar pada siswa 21

Langkah 4: Menunjuk/

memanggil siswa secara

bergantian

mengurutkan gambar

menjadi urutan yang

logis

Menunjuk siswa untuk

mengelompokkan gambar secara

bergantian.

22-24

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

41

Langkah 5: Menanya

dasar pemikiran urutan

gambar tersebut.

Tanya jawab pada siswa alasan/ atas

dasar pemikiran apa saat

mengurutkan/ mengelompokkan

gambar tersebut.

25

Langkah 6: Dari alasan

atau urutan gambar

tersebut menanamkan

konsep materi

Guru mulai menanamkan konsep

dengan memberi penekanan

26

Membentuk kelompok diskusi

dengan permainan “ Talking stick”

27-28

3 Kegiatan Akhir

Pembelajaran/ Penutup

Refleksi pembelajaran 29-30

Pelaksanaan evaluasi 31

Pelaksanaan tindak lanjut 32

Tabel 5 menunjukkan bahwa untuk kisi-kisi aktifitas guru pada model

pembelajaran picture and picture kelompok eksperimen yang pertama pada

kegiatan awal pembelajaran yaitu guru menganalisis/ memeriksa kesiapan ruang,

alat dan media sebelum melaksanakan model pembelajaran picture and picture

pada kelompok eksperimen, guru melakukan kegiatan apresepsi dan motivasi

pada siswa, dan guru merancang langkah-langkah apa saja dalam melaksanakan

pembelajaran menggunakan model picture and picture. Langkah kedua dalam

kegiatan inti pembelajaran yang diamati adalah guru menyampaikan KD,

indikator-indikator ketercapaian KD mata pelajaran, bagaimana guru menyajikan

materi sebagai pengantar yang dapat memberi motivasi dan teknik yang menarik

perhatian siswa agar minat siswa tertarik untuk belajar, pemanfaatan media

dengan menggunakan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi, guru

meminta siswa secara bergantian untuk mengelompokkan gambar yang sudah

dibagikan, guru bertanya pada siswa alasan/ atas dasar pemikiran apa saat

mengelompokkan gambar tersebut, setelah guru mengetahui dasar pemikiran

siswa guru mulai menanamkan konsep materi dengan memberi penekanan. Pada

langkah ketiga dalam kegiatan akhir pembelajaran/ penutup guru memberikan

kesempatan siswa untuk bertanya apa yang belum diketahui/ memberikan refleksi,

guru memberikan lembar evaluasi, setelah itu guru memberikan tindak lanjut.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

42

Tabel 6

Kisi-Kisi Observasi untuk Aktifitas Guru Menggunakan Model

Pembelajaran Make a Match (Kelas Kontrol)

No Aspek Indikator No. Item

1 Kegiatan Awal

Pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat, media

dan siswa

1-2

Kegiatan Apresepsi, Motivasi 3

Menyampaikan Tujuan Pembelajaran 4

2 Kegiatan Inti

Pembelajaran

Penyampaian materi 5-7

Penerapan strategi pembelajaran yang

mendidik

8-12

Penggunaan bahasa 13-15

Langkah1: Menyiapkan

kartu

Kartu soal dan jawaban disiapkan 16

Siswa dipersiapkan untuk menerima

kartu

17

Langkah 2: Mendapat

sebuah kartu soal dan

jawaban

Kartu soal maupun kartu jawaban

dibagikan siswa

18

Kartu dibuka bersama-sama 19

Langkah 3: Memikirkan

jawaban/ soal dari kartu

Siswa diberi batas waktu untuk

memikirkan jawaban yang berkaitan

dengan kartu yang dibawa

20

Langkah 4: Mencari

pasangan yang cocok

dengan kartunya.

Memberi kesempatan siswa untuk

bertanya dengan teman lainnya kartu apa

yang mereka bawa

21

Langkah 5: Mencocokkan

kartu sebelum batas

waktu yang ditentukan

Siswa berkompetisi untuk mencari

pasangan/mencocokkan kartu dengan

waktu yang sudah ditentukan.

22-23

Mempresentasikan hasil jawaban 24-26

Langkah 6: Setelah satu

babak, kartu dikumpulkan

dan dikocok lagi

Siswa mengumpulkan kartu soal dan

jawabannya kembali untuk dikocok lagi

pada babak ke-dua

27

3 Kegiatan Akhir

Pembelajaran/ Penutup

Refleksi pembelajaran 28-29

Pelaksanaan evaluasi 30

Pelaksanaan tindak lanjut 31

Pada tabel l6 menunjukkan bahwa kisi-kisi observasi aktifitas guru pada

model pembelajaran make a match kelompok kontrol yang pertama pada kegiatan

awal pembelajaran yaitu guru memeriksa kesiapan ruang, alat dan media sebelum

melaksanakan model pembelajaran make a match pada kelompok eksperimen,

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

43

guru melakukan kegiatan apresepsi dan motivasi pada siswa, guru mengkaji atau

menyampaikan tujuan yang akan dicapai. Langkah kedua dalam kegiatan inti

pembelajaran yang diamati adalah guru menyampaikan materi dengan penerapan

strategi pembelajaran yang mendidik, guru menjelaskan aturan main dalam

pembelajaran make a match, guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban, kartu

soal dan kartu jawaban dibagikan pada masing-masing siswa, siswa membuka

kartu secara bersamaan, guru meminta siswa untuk memahami dan memikirkan

jawaban soal masing-masing kartu yang sudah dipegang, Siswa berkompetisi

secara sehat mencari pasangan yang tepat dalam menemukan pasangan kartu soal

dan jawaban yang benar dengan waktu yang ditentukan, Guru memberikan point

untuk siswa yang terlebih dahulu menemukan pasangannya sesuai dengan waktu

yang ditentukan, setelah satu babak pertama selesai guru meminta siswa untuk

mengumpulkan kartu soal dan kartu jawabannya untuk dikocok kembali pada

babak ke dua. Pada langkah ketiga dalam kegiatan akhir pembelajaran/ penutup

guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apa yang belum diketahui/

memberikan refleksi, guru memberikan lembar evaluasi, setelah itu guru

memberikan tindak lanjut.

3.4.3. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas

3.4.3.1 Uji Validitas Tes

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2011:172).

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

melakukan fungsi ukurannya dan mampu memberikan hasil ukur yang sesuai

dengan maksud pengukuran. Uji validitas merupakan perhitungan derajat

kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan sebenarnya, validitas item didasarkan

pada besarnya korelasi yang diperoleh.

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang

hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatan valid apabila mempunyai

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

44

dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total

menjadi tinggi atau rendah. Validasi butir soal dalam penelitian ini dilakukan

dengan aplikasi program SPSS 21. Adapun langkah-langkah dalam menghitung

validasi butir soal dengan SPSS 21 yaitu: membuka SPSS 21 – file new data –

data view – memasukkan data pada tabel data view – variable view - analyze –

correlate - bivariate – bivarriate correlation – memasukkan semua variabel ke

dalam variables – ok. Hasil validitas pada butir soal dapat dilihat pada output

SPSS.

Kriteria kevalidan soal adalah jika rhitung > rtabel maka koefisien item soal

tersebut valid dan jika rhitung negatif dan rhitung ≤ rtabel maka koefisien item soal

tidak valid, ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (ɑ = 0,05) dengan derajat

kebebasan (dk) = n-2 (Sugiyono, 2010:373).

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan

validitas ditunjukkan oleh tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7

Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,800 - 1,00

0,600 - 0,800

0,400 - 0,600

0,200 - 0,400

0,00 - 0,200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2012:89)

Instrumen soal tes yang diberikan pada kelas control dan kelas eksperimen

dilakukan uji coba terlebih dahulu. Instrumen diujikan di kelas IV SD Negeri

Japah 2 pada tanggal 17 Maret 2015. Dalam uji tes ini, jumlah data siswa kelas IV

sebanyak 25 siswa sehingga dapat diperoleh (N=25). Untuk N=25 dan taraf

signifikan 5%, nilai r adalah 0,361. Sehingga butir soal dapat dikatakan valid jika

r hasil perhitungan > 0,361. Perhitungan dilakukan dengan bantuan SPP versi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

45

21,0. Setelah diuji cobakan, berikut disajikan pada tabel 8 hasil uji validitas

instrumen tes hasil belajar IPA.

Tabel 8

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA

No.

Indikator Butir Soal

Hasil Uji Validitas

Valid Tidak Valid

1. Menjelaskan berbagai jenis sumber

daya alam

3, 4, 22, 23,

28

4, 23 3, 22, 28

2. Menggolongkan benda yang

bersasal dari tumbuhan hewan dan

dari bahan alam tidak hidup.

2, 9, 12, 15,

16, 18

16, 18 2, 9, 12, 15

3. Menggolongkan jenis sumber daya

alam yang dapat diperbaharui.

6, 7, 10, 14,

24

6, 7, 10,

24

14

4. Menggolongkan jenis sumber daya

alam yang tidak dapat diperbaharui.

1, 13, 17, 21,

25

1, 13, 17,

21, 25

_

5. Menggolongkan jenis sumber daya

alam hayati.

8, 20, 27, 29 8, 27 29

6. Mengelompokkan jenis sumber

daya alam non hayati

5, 11, 19, 26,

30

11, 19,

26, 30

5

Jumlah 30 20 10

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

46

Tabel 9

Hasil Uji Validitas Instrumen Butir Soal Tes

No

Item Soal

R Keterangan

VAR00001 ,374 Valid

VAR00002 -,228 Tidak Valid

VAR00003 ,000 Tidak Valid

VAR00004 ,460 Valid

VAR00005 ,114 Tidak Valid

VAR00006 ,484 Valid

VAR00007 ,484 Valid

VAR00008 ,379 Valid

VAR00009 ,000 Tidak Valid

VAR00010 ,550 Valid

VAR00011 ,645 Valid

VAR00012 ,332 Tidak Valid

VAR00013 ,483 Valid

VAR00014 ,124 Tidak Valid

VAR00015 -,105 Tidak Valid

VAR00016 ,444 Valid

VAR00017 ,546 Valid

VAR00018 ,429 Valid

VAR00019 ,531 Valid

VAR00020 ,624 Valid

VAR00021 ,487 Valid

VAR00022 ,346 Tidak Valid

VAR00023 ,593 Valid

VAR00024 ,546 Valid

VAR00025 ,448 Valid

VAR00026 ,584 Valid

VAR00027 ,467 Valid

VAR00028 ,305 Tidak Valid

VAR00029 ,284 Tidak Valid

VAR00030 ,549 Valid

Berdasarkan tabel 9 setelah diuji validitas menggunakan SPP 21,0. terlihat

bahwa dari 30 item soal tes 20 valid dan 10 soal dinyatakan tidak valid karena r

tabel < 0,361 yaitu nomor 2, 3, 5, 9, 12, 14, 15, 22, 28, 29, sedangkan soal yang

tidak valid dibuang atau tidak digunakan untuk menguji instrumen penelitian/

menguji hasil belajar siswa dalam penelitian ini.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

47

3.4.3.2. Uji Reliabilitas Tes

Reliabilitas instrumen adalah ketetapan atau keajegan instrumen tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang sama. Hasil penelitian yang reliabel, bila

terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono,2011:172).

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini diukur

dengan menggunakan aplikasi program SPSS 21. Langkah-langkah dalam

menghitung atau mengetahui reliabilitas butir soal yaitu : analyze – scale –

reliability analysis – item soal yang valid dipindah ke dalam items, item yang

gugur diabaikan – statistics – scale if item deleted – continue – ok. Nilai r yang

diperoleh dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel dengan taraf

signifikan 5% . Jika rhitung> rtabbel maka item tes yang diuji cobakan tersebut

adalah reliabel.

Tabel 10

Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,800-1,00

0,600-0,800

0,400-0,600

0,200-0,400

0,00-0,200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2012:89)

Pengujian reliabilitas instrument menggunakan alpha dari cronbach dan

perhitungannya dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21,0. Hasil reliabilitas

instrument dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

48

Tabel 11

Hasil Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,884 20

3.4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Suatu tes hasil belajar yang baik memiliki butir soal dengan tingkat

kesukaran yang seimbang, artinya berdistribusi secara normal. Menurut Arikunto

Suharsimi (2012:222) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk usaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena

diluar jangkauannya.

Besarnya indeks kesukaran soal (difficulty index) pada soal evaluasi

berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Artinya soal dengan indeks kesukaran 0,0

menujukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya jika indeks 1,0 menunjukkan

bahwa soal tersebut terlalu mudah. Sehingga semakin mudah soal evaluasi yang

diberikan, maka semakin besar pula indeksnya. Menurut Arikunto Suharsimi

(2012:223) rumus untuk mencari tingkat kesukaran soal/ indeks kesukaran adalah

sebagai berikut:

𝑃 =𝐵

𝐽𝑆

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran soal diklasifikasikan pada tabel 3.13 berikut ini:

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

49

Tabel 12

Indeks Kesukaran Soal

P – P Klasifikasi

0,00 – 0,30 Soal Sukar

0,31 – 0,70 Soal Sedang

0,71 – 1,00 Soal Mudah

Berdasarkan instrumen soal yang telah dibuat, soal-soal tersebut dapat

diklasifikasikan berdasarkan indeks kesukaran soal. Klasifikasi tingkat kesukaran

soal dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini:

Tabel 13

Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal

Nomor Item Soal Indeks Kesukaran Soal Klasifikasi

1 0,92 Soal Mudah

2 0,96 Soal Mudah

3 1 Soal Mudah

4 0,64 Soal Mudah

5 0,6 Soal Sedang

6 0,96 Soal Mudah

7 0,96 Soal Mudah

8 0,64 Soal Sedang

9 1 Soal Mudah

10 0,84 Soal Mudah

11 0,64 Soal Sedang

12 0,6 Soal Sedang

13 0,68 Soal Sedang

14 0,64 Soal Sedang

15 0,2 Soal Sukar

16 0,84 Soal Mudah

17 0,8 Soal Mudah

18 0,88 Soal Mudah

19 0,72 Soal Mudah

20 0,6 Soal Sedang

21 0,8 Soal Mudah

22 0,64 Soal Sedang

23 0,56 Soal Sedang

24 0,8 Soal Mudah

25 0,8 Soal Mudah

26 0,52 Soal Sedang

27 0,48 Soal Sedang

28 0,72 Soal Mudah

29 0,6 Soal Sedang

30 0,72 Soal Sedang

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

50

Berdasarkan hasil uji validitas soal menggunakan SPSS for windows versi

21.0, dari 30 item soal terdapat 20 item soal yang valid dan 10 item soal tidak

valid. Dari 20 item soal tersebut diklasifikasikan menurut indeks kesukaran soal

seperti yang terdapat dalam tabel 14 berikut ini:

Tabel 14

Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal

Untuk Instrumen Penelitian

Nomor Item Soal Indeks Kesukaran Soal Klasifikasi

1 0,92 Soal Mudah

4 0,64 Soal Mudah

6 0,96 Soal Mudah

7 0,96 Soal Mudah

8 0,64 Soal Sedang

10 0,84 Soal Mudah

11 0,64 Soal Sedang

13 0,68 Soal Sedang

16 0,84 Soal Mudah

17 0,8 Soal Mudah

18 0,88 Soal Mudah

19 0,72 Soal Mudah

20 0,6 Soal Sedang

21 0,8 Soal Mudah

23 0,56 Soal Sedang

24 0,8 Soal Mudah

25 0,8 Soal Mudah

26 0,52 Soal Sedang

27 0,48 Soal Sedang

30 0,72 Soal Sedang

Tabel 15

Klasifikasi Tingkat Prosentase Kesukaran Soal

Untuk Instrumen Penelitian

No Keterangan Jumlah Persentase (%)

1. Soal Mudah 12 60%

2. Soal Sedang 8 40%

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas

dan uji realibitas diambil 20 butir soal pilihan ganda. Untuk hasil akhir pada

tingkat uji kesukaran soal didapat tingkat kesukaran mudah sebanyak 12 butir

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

51

soal dengan presentasi 60% dan tingkat kesukaran soal sedang sebanyak 8 butir

soal dengan presentasi 40%.

3.4.5 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kelas kontrol dengan

kelas eksperimen mempunyai varian yang sama atau tidak. Dalam uji

homogenitas ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 21.0 yaitu dengan

tabel F test (Levenes Test).

Kriteria pengujian uji homogenitas untuk menentukan kedua kelompok

berasal dari kelompok yang homogen atau tidak adalah jika signifikansi hasil

perhitungan > 0,05 maka data kedua kelompok berasal dari kelompok yang

homogen sebaliknya jika signifikansi hasil perhitungan < 0,05 maka data kedua

kelompok berasal dari kelompok yang tidak homogen.

Hasil uji homogenitas pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini:

Tabel 16

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

,711 1 46 ,403

Berdasarkan tabel F test (Levenes Test) pada Tabel 3.15 dapat dilihat

bahwa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari kelas yang

homogen. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan kriteria pengujian untuk nilai F

sebesar 0,711 dengan nilai signifikansinya 0,403. Karena signifikan > 0,05 maka

dapat diambil kesimpulan bahwa kedua kelas berasal dari kelas yang homogen.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

52

3.4.6 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan bantuan aplikasi

SPSS versi 21.0 yaitu dengan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Langkah-langkah

dalam uji normalitas yaitu: data view – variable view – analyze – nonparametric

tests – legacy dialogs – 1 samples KS – memindahkan data ke test variable list –

ok.

Kriterianya adalah jika signifikansi hasil perhitungan > 0,05 berarti data

berdistribusi normal sebaliknya jika signifikansi hasil perhitungan < 0,05 berarti

data berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas pretest kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini:

Tabel 17

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelas Kontrol Kelas

Eksperimen

N 25 23

Normal

Parametersa,b

Mean 51.8000 60.4348

Std.

Deviation

14.49713 13.13505

Most Extreme

Differences

Absolute .160 .114

Positive .160 .091

Negative -.114 -.114

Kolmogorov-Smirnov Z .802 .548

Asymp. Sig. (2-tailed) .540 .925

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 17 diperoleh hasil bahwa data uji normalitas kelas

kontrol dan kelas eksperimen yang didapat berdistribusi normal. Hal ini

dibuktikan dengan hasil signifikansi > 0,05 yaitu kelas kontrol sebesar 0,540 dan

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16073/3/T1_292011097_BAB... · 3.1 Jenis dan Desain penelitian . 3.1.1 Jenis Penelitian

53

kelas eksperimen sebesar 0,925. Jadi dari output tabel hasil uji normalitas dapat

diambil kesimpulan bahwa data tersebut dinyatakan berdistribusi normal.

3.5 Teknik Analisis Data

Menguji signifikansi perbedaan mean antar kelas eksperimen dan kelas

kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk

menguji signifikansi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Data yang terkumpul dari hasil tes 1 dan tes 2 pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan

rata-rata dipakai uji t (t-test) yang dilakukan dengan bantuan SPSS for windows

versi 21.0. Uji t (t-test) digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan pengaruh

hasil belajar IPA antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model

pembelajaran Picture and Picture ( kelas eksperimen) dengan siswa yang

mengikuti model pembelajaran Make a Macth yang pembelajarannya

menggunakan pembelajaran konvensional (kelas kontrol)

Dari nilai thitung selanjutnya dilihat dengan signifikansi atau probabilitas.

Jika diperoleh signifikansi > 0,05 (α) maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti

tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa kelas

IV yang mengikuti model pembelajaran Picture and Picture (kelas eksperimen)

dengan siswa yang mengikuti pembelajaran model Make a Match (kelas kontrol).

Tetapi jika signifikansi < 0,05 (α) maka H1 diterima dan H0 ditolak maka terdapat

perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa kelas IV yang

mengikuti model pembelajaran Picture and Picture (kelas eksperimen) dengan

siswa yang mengikuti pembelajaran model Make a Match (kelas kontrol).