jenis jenis penelitian
TRANSCRIPT
TUGAS INDIVIDU
JENIS-JENIS PENELITIAN
MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN
DOSEN : Dra. Hj. Khairawati, M.Pd
OLEH
WAHIDAH(1071108716)
SEMESTER V (LIMA)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONTIANAK
2009
JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan
dasar untuk memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Jenis-jenis penelitian
dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu.
1. Menurut Bidang, penelitian terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. penelitian akademis
penelitian akademis merupakan penelitian yang dilakukan oleh para
mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, dan disertasi. Penelitian ini merupakan
sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya yang
harus betul). Variabel penelitian terbatas serta kecanggihan analisis disesuaikan
dengan jenjang pendidikan S1, S2, S3.
b. penelitian profesional
penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti
(termasuk dosen). Tujuannya adalah mendapatkan pengetahuan (ilmu, teknologi
dan seni) baru. Variabel penelitian lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan
dengan kepentingan masyarakat ilmiah. Penelitian dilakukan dengan cara yang
betul (validitas internal) dan hasilnya dapat berguna untuk pengembangan ilmu.
c. penelitian institusional
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan
untuk pengembangan lembaga. Hasil penelitian akan sangat berguna bagi
pimpinan untuk pembuatan keputusan. Hasil penelitian lebih menekankan pada
validitas eksternal (kegunaan), variabel lengkap (kelengkapan informasi) dan
kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan.
2. Menurut Tujuan
a. penelitian dasar
menurut gay (1977), menyatakan bahwa penelitian dasar bertujuan untuk
mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat
praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang
kondisinya terkontrol ketat. Jadi penelitia dasar berkenaan dengan penemuan dan
pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan
masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan. (Sugiyono,
2009: 9)
Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure research ) LIPI memberi definisi
sebagai berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru
tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak
segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/jenis-jenis-penelitian.html
b. penelitian terapan
penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan
mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan
masalah-masalah praktis. (Sugiyono, 2009: 9)
Batasan yang diberikan LIPI adalah:
Penelitian terapan ialah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan
segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk
menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk
melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator.
Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan dengan
penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-konsep
teoritis tertentu.
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/jenis-jenis-penelitian.html
3. Menurut Metode
a. survey
Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang
diteliti:
i. Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;
ii. Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah
dsb;
iii. Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah
dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa;
iv. Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus
maupun secara sampel;
v. Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan
http://likalikuluke.multiply.com/reviews/item/3
b. Expostfacto
Adalah penelitian yang dilakukan setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu
telah terjadi. Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga setelah peristiwa
yang dipermasalahkan itu telah terjadi ( penelitian bersifat ex post facto ).
c. eksperimen
Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta
diadakan kontrol terhadap variabel tertentu; Untuk pengujian hipotesis tertentu;
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab - akibat variabel
penelitian; Konsep dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat. Tujuan
penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa
besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan
tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk
perbandingan. Dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel
yang diteliti.
http://likalikuluke.multiply.com/reviews/item/3
d. action reseach
a. Tujuan
Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-
keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah
dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.
b. Contoh
Suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekera
dengan anak putus sekolah; untuk menyusun program penjajagan dalam
pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi; dan untuk memecahkan
masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modem atau metode menanam
padi yang inovatif.
c. Ciri
1) Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
2) Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan
perkembangan barn, yang lebih baik dari pada cara pendekatan
impresionistik dan fragmentaris. Cara penelitian ini juga empiris dalam
arti bahwa penelitian tersebut mendasarkan diri kepada observasi aktual
dan data mengenai tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat
subyektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.
3) Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan selama masa
penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot
experimentation dan inovasi.
4) Walaupun berupaya supaya sistematis, namun penelitian tidak akan
terlepas dan ketidaktertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan
eksternalnya adalah lemah. Tujuannya situasional, sampelnya terbatas dan
tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil.
Karena itu, hasilnya walaupun berguna untuk dimensi praktis, namun
tidak secara langsung memberi sumbangan kepada ilmunya.
e. evaluasi
Penelitian Evaluasi adalah penelitian mencari jawaban tentang pencapaian
tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi disini mencakup formatif (melihat
dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program
untuk mengukur pencapaian tujuan);
http://likalikuluke.multiply.com/reviews/item/3
f. sejarah (historis)
Penelitian ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau sistematis dan
objektif memahami peristiwa-peristiwa masa lampau itu.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan. Maka
tingkat kepastian pemecahan permasalahan dengan metode ini adalah paling
rendah. Data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain seperti
surat-surat arsip atau dokumen-dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini jika
ditujukan kepada kehidupan pribadi seseorang, maka penelitian disebut penelitian
biografis.
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/jenis-jenis-penelitian.html
g. R & D (penelitian perkembangan)
menurut Borg and Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan
pengembangan (R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Tujuan penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki pola dan
perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
Beberapa contoh penelitian perkembangan yang lazim dilakukan:
a. Studi-studi longitudinal mengenai pertumbuhan yang
secara langsung mengukur sifat-sifat dan laju perubahan-perubahan pada
sampel sejumlah anak pada taraf-taraf perkembangan yang berbeda-beda.
b. Studi-studi cross-sectional yang mengukur sifat-sifat dan
laju perubahan-perubahan pada sejumlah sampel yang terdiri dari kelompok-
kelompok umur yang mewakili taraf perkembangan yang berbeda-beda.
c. Studi-studi kecenderungan yang dimaksudkan untuk
menentukan pola-pola perubahan di masa lampau agar dapat meramalkan
pola-pola dan kondisi-kondisi di waktu yang akan datang.
Ciri penelitian perkembangan yang menonjol sebagai berikut:
a) Penelitian perkembangan memusatkan perhatian
pada studi mengenai variabel-variabel dan perkembangannya selama
beberapa bulan atau beberapa tahun. Tugasnya adalah menjawab
pertanyaan-pertanyaan ~ pola-pola pertumbuhannya, lajunya, arahnya,
perurutannya, dan bagaimana berbagai faktor berhubungan satu sama lain
dan mempengaruhi sifat-sifat perkembangan itu?”.
b) Masalah sampling dalam studi longitudinal adalah
kompleks karena terbatasnya subyek yang dapat diikuti dalam waktu yang
lama; berbagai faktor mempengaruhi atrisi dalam studi longitudinal. Lebih
dan itu, sekali dimulai, metode longitudinal tidak memungkinkan
perbaikan dalam hal-hal teknis tanpa kehilangan kontinuitas metode itu.
c) Studi-studi cross-sectional biasanya meliputi subyek
lebih banyak, tetapi mencandra faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dari
pada studi longitudinal. Walaupun metode longitudinal itu adalah satu-
satunya metode langsung untuk mempelajari perkembangan manusia,
namun cara pendekatan cross-sectional lebih murah dan lebih cepat karena
kurun waktu yang panjang diganti oleh pengambilan sampel dan berbagai
kelompok umur. Dalam metode cross sectional soal sampling adalah
rumit. Untuk membuat generalisasi intrinsik mengenai pola perkembangan
dan sampel anak-anak dan perurutan umur ini mengandung risiko
mencampuradukkan perbedaan-perbedaan antar kelompok yang timbul
dan proses sampling.
d) Studi kecenderungan mengandung kelemahan
bahwa faktor-faktor yang tak dapat diramalkan mungkin masuk dan
memodifikasi atau membuat kecenderungan yang didasarkan masa lampau
menjadi tidak sah. Pada umumnya, ramalan untuk masa yang panjang
adalah hanya educated guess, sedang ramalan untuk waktu yang pendek
lebih reliabel dan lebih valid.
Langkah pokok yang harus dilakukan dalam penelitian perkembangan:
i. Definisikan masalahnya atau rumuskan
tujuan-tujuannya.
ii. Lakukan penelaahan kepustakaan untuk
menentukan garis dasar informasi yang ada dan memperbandingkan
metodologi-metodologi penelitian, termasuk alat-alat yang telah ada
dan teknik-teknik pengumpulan data yang telah dikembangkan.
iii. Rancangan cara pendekatan.
iv. Kumpulkan data.
v. Evaluasi data yang terkumpul
vi. Susun laporan mengenai hasil evaluasi itu.
4. Menurut Tingkat Eksplanasi
a. deskriptif
Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat
fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu. Misalnya: penelitian yang dilakukan
mahasiswa untuk menyusun tesis memperoleh gelar sarjana kependidikan di
IKIP, biasanya adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian mengenai
kemunduran prestasi belajar siswa, kemunduran rasa tanggung jawab.
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/jenis-jenis-penelitian.html
penelitian deskriptif juga dapat diartikan sebagai penelitian yang
mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat
serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh
dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam
masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak
menguji hipotesis
http://likalikuluke.multiply.com/reviews/item/3
b. komparatif
Penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada
dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. (sugiyono,
2009: 57)
c. asosiatif
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau
lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:
i. hubungan simetris
ii. hubungan kausal
iii. hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik
(sugiyono, 2009: 57)
5. Menurut Waktu
a. cross sectional
Penelitian lintas-bagian adalah penelitian yang mengukur prevalensi penyakit
Oleh karena itu seringkali disebut sebagai penelitian prevalensi. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dengan paparan dengan cara
mengamati status paparan dan penyakit secara serentak pada individu dan
populasi tunggal pada satu saat atau periode tertentu.
Penelitian lintas-bagian relatif lebih mudah dan murah untuk dikerjakan oleh
peneliti dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang terikat erat pada
karakteristik masing-masing individu. Data yang berasal dari penelitian ini
bermanfaat untuk: menaksir besarnya kebutuhan di bidang pelayanan kesehatan
dan populasi tersebut. instrumen yang sering digunakan untuk memperoleh data
dilakukan melalui: survei, wawancara, dan isian kuesioner.
Kelebihan penelitian lintas-bagian adalah: mudah untuk dilakukan, murah,
dan tidak memaksa subyek untuk mengalami faktor yang diperkirakan bersifat
merugikan kesehatan (faktor resiko) dan tidak ada subyek yang kehilangan
kesempatan untuk memperoleh terapi yang diperkirakan bermanfaat.
Kelemahan penelitian lintas-bagian adalah memiliki validitas inferensi yang
lemah dan kurang mewakili sejumlah populasi yang akurat, oleh karena itu
penelitian ini tidak tepat bila digunakan untuk menganalisis hubungan kausal
paparan dan penyakit.
b. longitudinal
Penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan ciri: waktu
penelitian lama, memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan populasi
yang mendiami wilayah tertentu, dan dipusatkan pada perubahan variabel amatan
dari waktu ke waktu. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari
pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan sesuatu hal, sejalan dengan
berlangsungnya perubahan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta
http://likalikuluke.multiply.com/reviews/item/3
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/jenis-jenis-penelitian.html
http://www.4shared.com/get/8-GPhC0-/JENIS_JENIS_PENELITIAN.html