jembatan bantar

Upload: adhitya-yoga

Post on 30-Oct-2015

109 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Jembatan BantarJembatan Bantar merupakan 6 jembatan yang dibangun melintas diatas sungai progo berada di Bantar, Jalan Wates KM 16,5. Jembatan yang ini terdiri dari jembatan gantung (suspension bridge), jembatan kereta api lama, jembatan kereta api baru, jembatan instalasi (pipa pertamina - minyak), jembatan rangka baja (truss), dan jembatan beton.Jembatan yang paling tua di Bantar ini adalah jembatan dengan tipe suspension bridge atau jembatan gantung. Jembatan ini dibangun pada zaman penjajahan Belanda, dengan baja sebagai bahan konstruksinya. Dahulu, bangunan ini berfungsi sebagai jembatan jalan raya, namun seiring dengan berjalannya waktu jembatan ini sekarang tidak berfungsi dengan baik sehingga hanya digunakan untuk lewat motor atau kendaraan dengan beban yang ringan dan tertutup untuk mobil dan yang lebih berat lagi. Desainnya cukup artistik pada jembatan ini, disusun dengan susunan tipe rangka atau truss yang kompleks, truss ini yang diperkirakan merupakan desain paling sesuai untuk jembatan, selain memberikan kekokohan dan kekuatan juga merupakan konstruksi paling stabil karena tersusun dari berbagai bentik segitiga. Pada jembatan gantung di Bantar ini, kondisinya sudah tidak layak dioperasikan, mengingat bajanya sudah rapuh, dan gelagar-gelagar kayu di bawah penutup jalan (aspal) sudah banyak yang keropos. Ketika dilewati beban berjalan yang tidak terlalu besar pun, jembatan ini sudah bergetar, tandanya sudah tidak kuat lagi. Pada samping jembatan ini disusun menggunakan bermacam-macam profil dan plat, diantaranya profil L, profil I, profil siku, profil H, profil C, cannal, double siku, dan sebagainya. Selain itu, pada sambungan jembatan ini tidak semuanya menggunakan baut (meskipun ada yang menggunakan baut) namun ada suatu jenis konstruksi pengikat antar baja yang belum diketahui apa jenisnya. Terdiri dari platbaja yang di press. Menurut pengamatan pada saat kuliah lapangan, bentuk sambungan ini meggelembung, seperti baja tersebut dikenakan beban sehingga berubah bentuk dan akhirnya terbentuk suatu konstruksi yang kuat. Jembatan gantung ini menggunakan kabel sebagai penggantung, kabel tersebut didalamnya terdiri dari banyak kabel kecil yang ribuan jumlahnya kemudian disusun hingga menjadi suatu kabel besar yang solid. Sambungannya berupa pin yang tidak mengalami momen. Towernya menggunakan truss juga, secara sederhana dapat dihitung tegangan dari cable utamanya dengan mencari luas ekuivalen, dan hanya mempertimbangkan kerangka utamanya. Tumpuannya berupa sendi pada jembatan ini yang tentu saja berat yang tumpuan sendi semacam ini sudah tidak digunakan lagi karena berat. Jembatan gantung seperti ini sekarang sudah tidak banyak dikembangkan lagi, yang sekarang banyak dibangun adalah jembatan dengan tipe cable stayed bridge. Perbedaan antara suspension bridge dengan cable stayed bridge adalah bentuknya, pada cable stayed ada tiang yang akan mengakomodasi dari banyak kabel dan kabel ini adalah kekuatan dari jembatan itu namun terdiri dari banyak jumlahnya, sehingga pada jembatan cable stayed ini lebih kuat dibanding yang suspension. Kalau jembatan suspension itu putus kabelnya maka akan tamat riwayat jembatan itu karena kekuatannya hanya terdiki dari satu kabel solid itu dan kekuatan tidak menyebar seperti cable stayed. Semua jembatan pasti bergetar, hanya saja frekuensi getarannya itu tidak sama, untuk jembatan jenis suspension ini getarannya lebih besar dibandingkan dengan tipe cable stayed. Contoh jembatan cable stayed adalah jembatan suramadu.

Biasanya, Suspension bridge dan cable stayed paling rentan dengan beban angin karena terdiri dari kabel-kabel, bukan karena beban jembatannya, seperti Tacoma Narrow bridge yang runtuh hanya dengan benban angin. Tetapi beban-beban yang berjalan di atas lantai jembatan juga diperhitungkan. Pada Tacoma narrow bridge tersebut jembatan gagal karena semilir angin yang frekuensinya tidak kencang. Telah diketahui sebabnya bahwa dinding jembatan tersebut tidak menggunakan struktur rangka atau truss, tetapi menggunakan struktur beam biasa sehingga tidak bisa menahan momen. Berbeda dengan system struktur truss, system ini system paling stabil dan paling kuat untuk suatu konstruksi yang membutuhkan kekokohan ekstra seperti jembatan, truss ini mempunyai dua tumpuan yaitu tumpuan sendi pada salah satu ujungnya dan tumpuan roll pada yang lainnya. Pada tumpuan sendi ini mempunyai kekuatan untuk menahan gaya horizontal dan vertical, Sifat-sifat tumpuan sendi, tidak bertlansasi (tidak bergeser dalam arah x dan y), mampu menahan reaksi arah x (horisontal) maupun arah y (vertikal), Dapat berputar (berotasi), tidak dapat menahan momen, jadi di tempat tsb. MA = 0, dan Pada tumpuan sendi timbul dua reaksi: RX dan RY. Sedangkan Sifat-sifat tumpuan rol (dengan bidang gelincir horisontal), tidak bertlansasi (tidak bergeser) dalam arah y, mampu menahan reaksi arah y (vertikal) RY, Dapat bertlansasi (bergeser) dalam arah x, tidak menahan reaksi arah x (horisontal) RX = 0, Dapat berputar (berotasi), tidak dapat menahan momen, jadi di tempat tersebut. MB = 0, dan pada tumpuan sendi timbul satu reaksi: RYJembatan rangka baja tersusun atas rangka yang didukung dengan konstruksi truss, biasanya dibangun diluar kota seperti di Bantar ini. Namun ada jembatan rangka baja di tengah kota yaitu di Jembatan Sardjito. Rangka baja yang akan digunakan biasanya dapat dirakit di tempat dimana pembangunan akan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Jembatan ini juga digunakan untuk jalan raya.Untuk jembatan yang ada sekarang ini, sendi dan rollnya sudah tidak menggunakan sendi dan roll yang asli seperti di suspension bridge, tetapi menggunakan bantalan lapisan karet yang didalamnya terdapat plat baja yang ditumpuk diselang seling yang disebut elastomeric marring. Fungsinya sama dengan sendi dan roll, hanya saja lebih tipis dan ringan. Ukurannya 4 cm, lebih pendek dari sendi dan roll yang tingginya bisa mencapai 40 cm.

Untuk bangunan jembatan apalagi yang besar dan banyak jumahnya seperti ini memerlukan perlindungan, terutama yang fondasi dan pilarnya berada di air atau di sungai. Perlindungan bisa berupa groundsill. Bentuknya mirip dengan bendungan, atau disebut juga dengan bendung atau dam. Bedanya, kalau bendungan merupakan penampung air dalam jumlah yang banyak, contoh waduk sermo, gajah mungkur, sempor, dll. Kalau bendung berfungsi untuk menaikkan muka airnya, sedangkan groundsill ini berfungsi untuk menaikkan dasar sungainya. Groundsill ini fungsinya sangat vital untuk melindungi 6 jembatan di sebelah utaranya, yaitu untuk melindungi jangan sampai terjadi kerusakan pada fondasi dan pilarnya, karena pilarnya rusak, jembatannya tidak akan bisa melayani transportasi jika pilarnya turun seperti jembatan srandakan. Groundsill ini dibangun 2 tahun yang lalu. Cara membangun groundsill ini, sungai dibendungan sementara separuh, aliran air dipaksa dialirkan setengah bentang sungai saja, kemudian yang separuh kering lalu dibangun groundsill separuh dulu, setelah separuh pertama selesai, kemudian airnya dipindah alirannya ke groundsill yang sudah jadi tadi kemudian berganti daerah seraruhnya lagi yang dikerjakan, setelah jadi kemudian dibuka bersama- sama. Groundsill ini menghasilkan perbedaan elevasi 2 meter dengan permukaan air tanah. Nilai ekonomis pembangunan groundsill ini hanya 43 miliar, jauh lebih murah dibandingkan dengan nilai ekonomis bangunan 6 jembatan yang dilindungi. Di sebelah kanan dan kiri groundsill ada bangunan bernama fishtrack yang berfungsi untuk menangkap kibasan air,agar ikan itu bisa naik merambat, karena berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa ada ikan yang bertelur itu harus lompat di fishtrack dulu.bangunan groundsill ini tidak boleh lebih dekat 100 meter dengan fondasi yang dilindungi, diketahui dari perhitungan debit air dan sebagainya. Alasan jarak pembangunan groundsill minimal 100 meter karena agar pembangunan groundsill ini tidak mengganggu atau merusak bangunan yang sudah ada.misalnya agar efek getaran tidak merusak bangunan yang sudah ada Groundsill ini lantainya dibangun utama dengan beton. Setiap jembatan yang dibangun di sungai (pilarnya dan fondasinya) ini harus dilindungi dengan groundsill, agar pasir-pasirnya tidak terbawa erosi aliran air. Atau ketika terjadi penambangan pasir di sekitar jembatan ini yang jika tidak dibangun groundsill maka pasir-pasir yang sehrusnya melindungi fondasi jembatan akan terbawa arus, sehingga permukaan tanahnya turun, dan pilarnya juga akan ikut turun sehingga menyebabkan rusaknya konstruksi jembatan struktur atas, sehingga jembatan rusak tidak bisa melayani transportasi.