jawaban tp mineragrafi acara 3

3
JAWABAN TP NO.2: Ketebalan 0,03 mm merupakan standar ketebalan internasional yang juga telah lama digunakan. Adapun pertimbangan pemakaian ketebalan 0,03 mm sebagai standar internasional adalah: Bila kurang dari 0,03 mm, sayatan yang dibuat akan lebih rentan terhadap kerusakan. Ukuran 0,03 mm dipilih agar dalam pengamatannya, mineral yang diamati akan lebih jelas terlihat dan dapat tembus cahaya. JAWABAN TP NO.3: Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku (Rock Forming minerals) berdasarkan penurunan suhu atau temperatur. Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan ke dalam dua golongan besar berdasarkan warnanya yaitu mineral mafic dan mineral felsic. pada suhu tinggi mineral-mineral tersebut bersifat ultrabasa dan pada suhu rendah (+- 600 derajat celcius) mineral tersebut berubah sifat menjadi mineral asam. Deret kontinyu

Upload: eftoon

Post on 01-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MINERAGRAFI

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban TP mineragrafi Acara 3

JAWABAN TP NO.2:

Ketebalan 0,03 mm merupakan standar ketebalan internasional yang

juga telah lama digunakan. Adapun pertimbangan pemakaian

ketebalan 0,03 mm sebagai standar internasional adalah:

Bila kurang dari 0,03 mm, sayatan yang dibuat akan lebih

rentan terhadap kerusakan.

Ukuran 0,03 mm dipilih agar dalam pengamatannya, mineral

yang diamati akan lebih jelas terlihat dan dapat tembus cahaya.

JAWABAN TP NO.3:

Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan

urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku (Rock

Forming minerals) berdasarkan penurunan suhu atau temperatur.

Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan ke dalam dua golongan

besar berdasarkan warnanya yaitu mineral mafic dan mineral felsic.

pada suhu tinggi mineral-mineral tersebut bersifat ultrabasa dan

pada suhu rendah (+- 600 derajat celcius) mineral tersebut berubah

sifat menjadi mineral asam. Deret kontinyu digambarkan pada reaksi

bagian kanan deret reaksi bowen dan deret diskontinyu pada bagian

kiri deret reaksi bowen.

Deret kontinyu menggambarkan pembentukan feldspar

plagioklas yang dimulai dari anorthite yang kaya akan Ca (kalsium)

menjadi Oligoklas yang kaya akan Na(natrium). Pada deret ini disebut

deret kontinyu karena pembentukan mineral yang satu dengan

Page 2: Jawaban TP mineragrafi Acara 3

mineral yang lain dalam satu deret memiliki hubungan yang dekat

seperti bitownite yang memiliki rumus kimia (Na, Ca) Al (Al,Si,)Si2O8

sangat berhubungan dengan pembentukan mineral andesin yang

juga memiliki rumus kimia yang sama hanya saja nanti ada

perbedaan dalam komposisi Na (natrium) dan Ca (kalsium) atau Al

(aluminium) dan Si (silikon) yaitu (Na, Ca) Al, 2Si3, 2O8 .

Pada deret diskontinyu menggambarkan pembentukan mineral-

mineral seperti olivine, piroksen, amfibol, dan biotit. Pembentukan ini

dimulai dari olivin kemudian semakin ke bawah menjadi biotit. Deret

ini disebut deret diskontinyu dikarenakan tidak terdapat hubungan

dalam pembentukan mineral-mineral ini dimana sebagai contoh olivin

memiliki rumus kimia XSiO4 sedangkan mineral seperti biotit memiliki

rumus kimia K(Mg, Fe2+)3(Al, Fe3+)Si3O10(OH,F)2 dapat dilihat

bahwa perbedaan rumus kimia yang sangat mencolok, oleh karen itu

deret ini disebut deret diskontinyu karena tidak terdapatnya

hubungan antara mineral yang terbentuk pertama dan yang

terbentuk setelahnya.

Akan tapi kedua deret ini bertemu pada satu titik dimana dalam

deret ini membentuk huruf seperti (Y). Kedua deret ini bertemu pada

pembentukan K-Feldspar, kemudian berlanjut ke pembentukan

muscovite, dan kuarsa.

JAWABAN TP NO.4