jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

14
JAWABAN SOAL & LATIHAN MTBS PUSKESMAS PRAMBON WETAN Dr Abdul Rochman BAGIAN 1 Kasus 1: Audi Audi anak perempuan, umur 7 bulan, Berat badan 5,8 kg. Panjang badan 59 cm. Suhu badan 38°C. Ibu berkata anaknya batuk sela ma 2 hari. Petugas kesehatan memeriksa tanda-tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa Audi dapat menyusu. Ia tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Frekuensi pernapasan Audi : 58 kali per menit. Ia tidak melihat tarikan dinding dada ke dalam dan tidak mendengar stridor. Catat gejala-gejala Audi dan klasifikasinya pada Formulir Pencatatan Kasus 2 : Anindita Anindita anak perempuan, umur 22 bulan. Berat badan 11 kg, Panjang badan 83 cm dan suhu badan 37°C. Ibu berkata anak batuk selama 3 hari. Petugas kesehatan memeriksa tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa anak bisa minum, tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Petugas kesehatan menghitung napas : 38 kali per menit, tidak melihat tarikan dinding dada ke dalam dan tidak mendengar stridor ketika mendengarkan napas anak itu. Catat gejala-gejala Anindita pada Formulir Pencatatan berikut ini. Klasifikasikan penyakit Anindita dan tulis jawaban saudara dalam kolom klasifikasi.

Upload: abdul-rochman

Post on 24-Jun-2015

4.201 views

Category:

Health & Medicine


39 download

DESCRIPTION

Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

JAWABAN SOAL & LATIHAN MTBS PUSKESMAS PRAMBON WETAN Dr Abdul Rochman

BAGIAN 1 Kasus 1: Audi

Audi anak perempuan, umur 7 bulan, Berat badan 5,8 kg. Panjang badan 59 cm. Suhu badan 38°C. Ibu berkata anaknya batuk sela ma 2 hari. Petugas kesehatan memeriksa tanda-tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa Audi dapat menyusu. Ia tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Frekuensi pernapasan Audi : 58 kali per menit. Ia tidak melihat tarikan dinding dada ke dalam dan tidak mendengar stridor. Catat gejala-gejala Audi dan klasifikasinya pada Formulir Pencatatan

Kasus 2 : Anindita Anindita anak perempuan, umur 22 bulan. Berat badan 11 kg, Panjang badan 83 cm dan suhu badan 37°C. Ibu berkata anak batuk selama 3 hari. Petugas kesehatan memeriksa tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa anak bisa minum, tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Petugas kesehatan menghitung napas : 38 kali per menit, tidak melihat tarikan dinding dada ke dalam dan tidak mendengar stridor ketika mendengarkan napas anak itu. Catat gejala-gejala Anindita pada Formulir Pencatatan berikut ini. Klasifikasikan penyakit Anindita dan tulis jawaban saudara dalam kolom klasifikasi.

Page 2: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

Kasus 3 : Ratri Ratri anak perempuan, umur 14 bulan. Berat badan 12 kg. Panjang badan 94 cm. Suhu badan 37.5°C. Ibu berkata bahwa anak mende rita diare selama 3 minggu, tidak ada tanda-tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar bernapas. Petugas kesehatan memeriksa diare Ratri. Ibu mengatakan bahwa tidak ada darah dalam tinja anak. Anak tampak selalu rewel dan gelisah. Matanya tidak cekung. Ia minum dengan lahap. Cubitan kulit perut kembali segera. Catat gejala pada Ratri dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan.

Page 3: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

Kasus 4 : Andi

Andi anak laki-laki, umur 3 tahun. Berat badan 10 kg. Tinggi badan 75 cm. Suhu badan 370C. Ibu datang hari ini karena Andi batuk dan diare. Andi tidak menunjukkan tanda bahaya umum dan batuk selama 3 hari. Ia menghitung napas: 36 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam atau stridor. Ibu mengatakan bahwa Andi diare sudah 2 minggu lebih. Tidak ada darah dalam tinja, anak tampak rewel dan gelisah. Mata tidak cekung, ia dapat minum tetapi tidak haus. Cubitan kulit perut segera kembali. Catat gejala Andi dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan.

Kasus 5 : Aditya Aditya anak laki-laki, umur 24 bulan, berat badan 9.5 kg Tinggi badan 75 cm. dan suhu badan 370 C. Ibu berkata anak tidak mau makan akhir-akhir ini. Petugas memeriksa tanda bahaya umum. Anak bisa minum, tidak muntah, tidak kejang dan masih sadar serta tidak letargis. Anak tidak batuk dan tidak diare. Ibu berkata Aditya teraba panas selama 2 hari. Daerahnya risiko tinggi malaria. Anak tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif Tidak ditemukan kaku kuduk, tidak pilek dan tak mempunyai ruam. Dia tidak mempunyai gejala yang mengarah ke campak. Tidak ada perdarahan dari hidung maupun gusi, tidak muntah dan beraknya normal, dan tidak ada tanda syok. Setelah diperiksa dengan teliti, petugas menemukan bintik perdarahan pada perut Aditya. Selanjutnya petugas melakukan uji Tourniquet dan ternyata hasilnya positif.

Page 4: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

Catat gejala pada Aditya dan klasifikasinya pada Formulir Pencatatan berikut ini :

Kasus 6 : Nabilla

Nabilla, anak perempuan umur 3 tahun, berat badan 13 kg, tinggi badan 86 cm. suhu badan 37.50C. Ibu datang ke klinik hari ini karena Anak demam selama 2 hari terakhir. Ia menangis tadi malam dan berkata bahwa telinganya sakit.

Page 5: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

Petugas kesehatan memeriksa dan tidak menemukan tanda bahaya umum. Anak tidak batuk atau sukar bernapas dan tidak diare. Risiko malaria di daerah tersebut tinggi. Demamnya diklasifikasikan sebagai MALARIA. Tidak ditemukan gejala yang mengarah ke DBD, oleh karena itu ia di klasifikasikan sebagai DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD Ibu berkata bahwa ia merasa pasti telinga Nabilla sakit. Hampir sepanjang malam anak menangis karena telinganya sakit. Petugas tidak menemukan cairan/nanah yang keluar dari telinga anak. Ia meraba bagian belakang telinga dan merasakan pembengkakan yang nyeri di belakang salah satu telinga. Catat gejala-gejala masalah telinga Nabilla dan klasifikasikan pada formulir Pencatatan

Kasus 7 : Rafli

Rafli, anak laki-laki umur 18 bulan, berat 6 kg, panjang badan 68 cm dan suhu 38.5°C. Ibu membawanya hari ini karena anak demam d an ada ruam. Petugas kesehatan melihat Rafli kelihatan seperti tulang tertutup kulit, anak bisa minum, tidak muntah, tidak kejang, sadar dan tidak letargis. Ia tidak batuk atau sukar bernapas dan tidak diare. Rafli tinggal di daerah risiko rendah malaria. Ibu membawa anak mengunjungi keluarga yang tinggal di daerah risiko malaria tinggi sekitar 1 minggu yang lalu. Anak demam selama 5 hari, mempuyai ruam kemerahan menyeluruh dan matanya merah. Ia menderita campak. Lehernya tidak kaku dan tidak ada pilek. Petugas kesehatan memeriksa gejala komplikasi campak. Anak tidak mempunyai luka di mulut. Tidak ada nanah keluar dari matanya dan tidak ada kekeruhan pada kornea. Tidak ada tanda perdarahan termasuk bintik perdarahan di kulit, dan tidak ada tanda-tanda syok atau gejala DBD yang lain. Rafli tidak mempunyai masalah telinga Selanjutnya petugas memeriksa status gizi dan anemia. Rafli tampak sangat kurus, tidak pucat, kedua kakinya tidak bengkak. Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif falsiparum.

Page 6: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Page 7: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

Kasus 8 : Hasan

Hasan, anak laki-laki umur 37 bulan, berat badan 9.6 kg, tinggi badan 87 cm dan suhu badan 37.5°C. Ia dibawa ibu ke klinik hari ini karena panas. Hasan terus menangis dan menggosok telinganya. Petugas tidak melihat tanda bahaya umum. Ia tidak batuk atau sukar bernapas. Ia tidak diare. Risiko malaria di daerah tersebut rendah. Tidak ada riwayat perjalanan keluar daerah dalam 2 minggu terakhir. Demam Hasan sudah 3 hari. Ia tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. Lehernya bergerak dengan mudah. Hasan pilek dan tidak ada gejala yang mengarah ke campak. Petugas memeriksa tanda perdarahan termasuk bintik perdarahan di kulit yang ternyata tidak ada. Hasan tidak mengeluh nyeri ulu hati dan tidak gelisah serta tidak ada tanda-tanda syok atau tanda-tanda lain dari DBD. Petugas menanyakan apakah anak mempunyai masalah telinga. Ibu mengatakan bahwa Hasan mengeluh nyeri telinga. Ibu juga melihat nanah keluar dari telinga kira-kira selama 5 hari. Petugas melihat nanah keluar dari telinga Hasan dan tidak menemukan pembengkakan yang nyeri di belakang kedua telinga. Selanjutnya, petugas kesehatan memeriksa status gizi dan anemia. Anak terlihat kurus, tetapi tidak ceking. Ia tidak pucat. Tak ada pembengkakan pada kedua kakinya. Petugas kesehatan menentukan berat badan menurut tinggi badan. Pada pemeriksaan RDT hasilnya negatif untuk semua plasmodium. Catat gejala-gejala Hasan dan klasifikasinya dalam Formulir Pencatatan.

Page 8: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Page 9: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Page 10: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Page 11: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

LATIHAN MTBM PUSKESMAS PRAMBON WETAN

BAGIAN 1 Kasus 1 : Hani Hani, bayi perempuan umur 3 minggu dibawa ibunya ke puskesmas karena diare selama 2 hari.at badan 3600 gram, suhu 36,30C. Hani sadar dan tidak letargis, gelisah dan rewal, matanya cekung. Pada pemeriksaan didapat cubitan kulit perut kembali segera dan terdapat pustul di kulit. Hitung napas 57 kali / menit.

Kasus 2: Erna Erna, bayi perempuan umur 1 bulan dibawa ibunya karena diare selama 3 hari. Berat badan 3700 gram, suhu 35.90C. Hitung napas 58 kali / menit. Erna masih bias minum, tidak muntah dan tidak ada riwayat kejang. Pada pemeriksaan tidak ditemukan tarikan dinding dada kedalam yang kuat, tidak merintih, mata tidak bernanah dan pusarnya normal. Anak tampak letargis, matanya cekung, cubitan kulit perut kembalinya lambat

Page 12: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

Kasus 3 : Eva Waktu kunjungan rumah, petugas memeriksa bayi perempuan Eva, umur 5 hari, berat badan 2.500 gram, suhu 36,1oC. Menurut ibu, tangan kanan bayi tidak bergerak sejak lahir dan mulai kemarin bayi tampak kuning. Pada pemeriksaan, hitung napas 57 kali/menit, tidak ada tanda/gejala kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri. Petugas melihat warna kuning yang meluas sampai dada, warna tinja tidak pucat. Tidak ada diare. Bayi disusui 3 - 4 kali sehari dan mendapat susu formula 2 botol sehari. Ketika menilai cara menyusui, didapatkan: badan bayi tersangga dengan baik, kepala dan tubuh bayi lurus, badan bayi menghadap ke dada ibu dan dekat ke ibu. Dagu bayi menempel payudara, mulut bayi kurang terbuka lebar, bibir bawah kurang membuka keluar dan areola bagian atas tampak lebih banyak. Bayi mengisap dengan cepat dan dangkal. Eva sudah mendapat imunisasi Hepatitis B saat lahir. Ibu juga mengatakan payudaranya bengkak dan terasa sakit waktu disentuh. Pada pemeriksaan, terlihat payudara kiri ibu bengkak, kemerahan dan puting masuk ke dalam

Page 13: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Page 14: Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan

BAGIAN 2