repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1419/2/bab iv.docx · web viewpenunjuk angka pergerakan...

12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Proses pengujian alat uji tarik ini di mulai dari pengujian setiap komponen yang bergerak diantaranya : 4.1.1 Rangka batang gripper Pengujian batang gripper untuk memastikan bahwa tidak terjadi hambatan pada saat batang gripper bergerak naik dan turun,batang gripper tersebut seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.1 pengujian batang gripper 19

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

26

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Proses pengujian alat uji tarik ini di mulai dari pengujian setiap komponen yang bergerak diantaranya :

4.1.1 Rangka batang gripper

Pengujian batang gripper untuk memastikan bahwa tidak terjadi hambatan pada saat batang gripper bergerak naik dan turun,batang gripper tersebut seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.1 pengujian batang gripper

4.1.2 Jack bottle hidrolik

Pengujian Jack bottle hidrolik untuk memastikan tidak ada kebocoran pada jack bottle hidrolik tersebut agar pergerakan poros jack bottle hidrolik tidak ada kemacetan,supaya saat di berikan beban akan bekerja maksimal.seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.2 pengujian jack bottle hidrolik

4.1.3 Pressure gauge

Pengujian ini untuk memastikan adanya tekanan yang di hasilkan akibat pergerakan poros jack bottle hidrolik disaat diberikan beban tanpa spesimen yang di jepit di gripper dan diberikan beban adanya spesimen yang di jepit pada gripper .seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

(a)(b)

Gambar 4.3 (a) pengujian pressure gauge tanpa spesimen (b) pengujian pressure gauge dengan ada spesimen.

4.2 Persiapan spesimen

Sebelum pengujian alat uji tarik dilakukan perlu dipersiapkan spesimen uji,proses persiapan ini yang perlu diperhatikan pada spesimen diantaranya :

1. Spesimen uji dari serat alam

2. Spesimen tidak ada retak dan patah

3. Spesimen telah di bentuk

4.3 Kalibrasi alat uji tarik komposit

Proses ini dilakukan berguna untuk ke akuratan data pada saat proses pembebanan dilakukan sehingga data yang dihasilkan sesuai yang diharapkan,maka perlu di kalibrasi.

4.4 Settingan alat uji ke posisi nol

Proses ini berguna untuk ke akuratan data pada saat pengujian pembebanan alat di lakukan, penyetelan nol yang perlu di perhatikan adalah seperti jarum penunjuk angka pergerakan gripper,dan pressure gauge harus berada pada titik nol, sebagaimana yang terlihat pada gambar (a) dan (b) dibawah ini.

(a)(b)

Gambar 4. 4 (a) jarum penunjuk angka pergerakan gripper di posisi nol. (b) jarum penunjuk angka tekanan pada pressure gauge di posisi nol

4.5 Pemasangan spesimen pada gripper alat uji tarik komposit

Penelitian yang dilakukan adalah pengujian alat uji dengan memasang spesimen pada alat uji tarik tersebut,  seperti terlihat pada gambar berikut

Gamabr 4.5 pemasangan spesimen

untuk dapat mengetahui fenomena pada saat pengujian tarik dan dapat mengetahui bagaimana untuk mengukur keelastisan suatu material yang di beri gaya tarik. Spesimen yang digunakan yang memiliki grip pada kedua sisinya, agar tidak terjadi slip atau tergelincir ketika ditarik.

Sebelum pengujian dilakukan alat uji tarik di posisikan terlebih dahulu ke posisi nol. Kemudian, spesimen ditempatkan pada penjepit yang ada di bagian atas dan bagian bawah alat. Untuk memberikan gaya tarik pada spesimen dengan cara di dorong dengan jack hidrolik, tegangan-regangan pada uji tarik sangat mempengaruhi sifat material spesimen uji tarik.

Tiga titik penting dalam grafik, yaitu : yield point, ultimate strength, dan titik potong. Yield point adalah titik persimpangan / perbatasan antara area elastisitas dan area plastis. Ultimate strength adalah titik tegangan maksimum yang bekerja pada alat uji tarik. Sedangkan titik potong adalah titik di mana material tersebut putus.

Jenis material dan suhu suatu material sangat mempengaruhi ketahanan uji tarik material. Bila suatu material memiliki kegetasan yang nilainya besar, material tersebut akan mudah untuk terputus. Karena, material tersebut tidak sempat memanjang pada saat gaya tarik berlangsung, melainkan langsung putus dan menghasilkan bentuk patahan yang tidak mengerucut. Suhu material juga mempengaruhi hasil pengamatan. Semakin dingin suatu material, maka semakin getas material tersebut yang menyebabkan material menjadi tidak elastis dan mudah putus pada saat ditarik. Karena, pada saat dingin susunan atom material menjadi sangat rapat dan sulit untuk terpisah. Umumnya pengujian tarik digunakan untuk mengetahui sifat mekanis dari suatu material terhadap tarikan. Sifat – sifat mekanis tersebut antara lain adalah keelastisitas material. Sifat keelastisitas  material sangat penting dalam hal merancang suatu komponen atau alat, karena apabila terjadi kesalahan dalam perancangan suatu alat, maka dapat berakibat fatal, dan memahayakan. Maka dari itu pengujian alat sangat diperlukan.

4.6 Pembebanan alat uji tarik komposit

Proses ini dilakukan dengan cara pemberian beban dengan jack bottle hidrolik, pada proses ini dilakukan pastikan semua komponen alat di posisikan pada titik nol. Sehingga mudah saat proses pembebanan dilakukan. Pada saat pembebanan dengan adanya spesimen yang di jepit pada griper maka terjadi nya pergerakan poros jack bottle hidrolik dan gripper penjepit spesimen sehingga jarum penunjuk angka dari titik nol ke titik 50 mm dan jarum penunjuk angka tekanan pada pressure gauge dari titik nol ke 0,10 MPa seperti terlihat pada gambar (a) dan (b) dibawah ini.

(a)(b)

Gambar 4.6 (a) pressure gauge saat diberi tekanan dari jack bottle hidrolik, (b) jarum penunjuk angka pada gripper

4.7 Pengujian Alat uji tarik komposit

Pengujian alat dengan cara memasang spesimen pada gripper kemudian dilakukan proses pembebanan dengan jack bottle hidrolik maka akan terjadi pergerakan poros jack bottle hidrolik sehingga menarik spesimen,dapat kita lihat seperti gambar (a) dan (b) dibawah ini

(a)(b)

Gambar 4.7 proses penarikan spesimen (sumber penelitian)

4.8 Bentuk patahan spesimen uji

Pada patahan spesimen uji tarik, terdapat dua macam jenis patahan yaitu patah getas dan patah ulet. Patah getas memiliki ciri pada patahannya tidak terdapat cup dan cone. Pada patah getas, tidak terjadi adanya necking sehingga spesimen langsung patah jika diberi beban diatas σu nya. Selain itu, patahannya membentuk sudut 900 terhadap sumbu normal spesimen. Patah getas terjadi karena adanya pengaruh dari tegangan normal. Berbeda dengan patah ulet, pada patah ulet disebabkan karena adanya tegangan geser. Sudut patahan membentuk sudut 450 terhadap sumbu normal spesimen. Patahan seperti ini diakibatkan oleh tegangan geser yang maksimum. Dimana beban tarik yang bekerjalah yang berperan dalam menimbulkan tegangan ini. Apabila tegangan yang diberikan terhadap spesimen melebihi batas luluhnya, maka pergerakan dislokasi ini akan mencapai permukaan. Pergerakan dislokasi hingga mencapai permukaan inilah yang dinamakan deformasi plastis. Deformasi plastis inilah yang  menyebabkan pertambahan panjang pada spesimen bersifat tetap. Apabila besarnya tegangan yang diberikan terhadap spesimen mencapai titik Ultimate, maka spesimen mulai mengalami pengecilan setempat pada bagian tengahnya. Pengecilan setempat inilah yang dikenal dengan fenomena necking. Fenomena ini terjadi karena deformasi plastis  yang terjadi pada material tidak  lagi homogen.

4.9 Data hasil penelitian

Setelah penelitian dilakukan maka data hasil yang di dapatkan, kondisi alat sebelum pengujian dan sesudah pengujian dengan tekanan dan pergerakan dapat di simpulkan seperti yang terlihat di tabel data hasil penelitian dibawah ini :

Tabel 4.1 Data hasil penelitian

Kondisi alat

Tekanan jack bottle hidrolik (MPa)

Pergerakan poros jack bottle hidrolik (mm)

Pergerakan gripper (mm)

Posisi sebelum Pengujian

0

0

0

Posisi Sesudah Pengujian

0,10

50

50

Dari hasil tabel (4.1) dapat kita simpulkan bahwa dengan adanya tekanan yang diberikan dengan beban adanya pergerakan poros jack bottle hidrolik sehingga bisa mampu menarik spesimen uji komposit yang di jepit pada gripper, Maka pengujian kelayakan alat uji tarik komposit tersebut dinyatakan sudah berfungsi dengan yang diharapkan.

19