iut_modul_6

12
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH MODUL VI PEMATOKAN Kelompok : 37 Annisa Salsabila 1206218070 Clarissa Rachma A 1206218051 Zainul Arifin W 1206238324 Tanggal Praktikum : 17 Mei 2014 Asisten Praktikum : Adimas Kusumo P Tanggal Disetujui : Nilai : Paraf : LABORATORIUM SURVEY DAN PEMETAAN DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIA

Upload: annisasalsabila

Post on 04-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan iut

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

MODUL VI

PEMATOKAN

Kelompok : 37

Annisa Salsabila 1206218070

Clarissa Rachma A 1206218051

Zainul Arifin W 1206238324

Tanggal Praktikum : 17 Mei 2014

Asisten Praktikum : Adimas Kusumo P

Tanggal Disetujui :

Nilai :

Paraf :

LABORATORIUM SURVEY DAN PEMETAAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2014

A. Tujuan

Untuk menentukan letak suatu titik dalam peta atau gambar diterapkan di

lapangan, dimana koordinat titik bantu diketahui di lapangan.

B. PERALATAN

- Theodolit

- Meteran

- Patok

- Unting-unting

- Alat hitung

- Payung

- Rambu

C. DASAR TEORI

Untuk menentukan letak titik-titik yang koordinatnya sudah diketahui di peta,

kemudian akan ditetapkan di lapangan dengan dua cara, pertama dengan

menggunakan Prisma dan yang kedua menggunakan Theodolit. Yang sekarang

banyak digunakan adalah yang menggunakan Theodolit, karena dengan alat ini

didapat hasil yang lebih teliti.

Theodolit diletakkan di sembarang titik misalnya kita sebut titik tersebut

adalah titik P, lalu kita tentukan koordinat titik P tersebut dengan cara mengikat ke

belakang cara Casini terhadap titik A, B, C, yang sudah diketahui koordinatnya dan

sudah diketahui letaknya di lapangan tersebut.

D. CARA KERJA

1. Membuat sketsa titik yang akan di bidik yang sudah diketahui letaknya di

lapangan, dan juga diketahui koordinatnya.

2. Memasang Theodolit di satu titik sembarang yang dimisalkan titik X.

3. Mengatur Theodolit agar nivo terletak ditengah-tengah.

4. Membidik titik pertama dan mencatat masing-masing batas dan sudut

horizontalnya.

5. Membidik titik kedua dan diatur searah jarum jam/berlawanan dengan jarum

jam.

6. Membidik titik ketiga, keempat, dan kelima. Mengulangi langkah 4 dan 5.

E. DATA PENGAMATAN

TitikSudut

BA (cm) BT (cm) BB (cm)Tinggi Alat

(cm)A 0° 143 139.8 136

121.5

B 0° 144 141.7 139C 45° 133.5 131 128.5D 45° 139.8 136.2 132.8E 90° 125 122.2 118.7F 90° 127.5 125.3 122.4G 135° 125.5 123.3 120.8H 135° 127.5 124 120.5I `80° 125 122 118J 180° 117.5 115 112.5K 225° 117.5 115 112.5L 225° 127 124.7 120M 270° 133.5 130 126.5N 270° 130.5 128.5 125.5O 315° 136.5 133.5 131.5P 315° 140 136 133

  dlapangan (cm)

A-X 687B-X 470C-X 485D-X 718E-X 690F-X 515G-X 492

H-X 709I-X 694J-X 460K-X 453

L-X 689M-X 704N-X 462O-X 440P-X 705

F. PENGOLAHAN DATA

doptis = (BA – BB) x 100

Δh (beda ketinggian) = |TA−BT|

Titik Sudut BA (cm) BT (cm) BB (cm) Tinggi Alat (cm) d optis (cm) Δh

A 0° 143 139.8 136 121.5 700 -18.3

B 0° 144 141.7 139 121.5 500 -20.2

C 45° 133.5 131 128.5 121.5 500 -9.5

D 45° 139.8 136.2 132.8 121.5 700 -14.7

E 90° 125 122.2 118.7 121.5 630 -0.7

F 90° 127.5 125.3 122.4 121.5 510 -3.8

G 135° 125.5 123.3 120.8 121.5 470 -1.8

H 135° 127.5 124 120.5 121.5 700 -2.5

I `80° 125 122 118 121.5 700 -0.5

J 180° 117.5 115 112.5 121.5 500 6.5

K 225° 117.5 115 112.5 121.5 500 6.5

L 225° 127 124.7 120 121.5 700 -3.2

M 270° 133.5 130 126.5 121.5 700 -8.5

N 270° 130.5 128.5 125.5 121.5 500 -7

O 315° 136.5 133.5 131.5 121.5 500 -12

P 315° 140 136 133 121.5 700 -14.5

Titik koordinat

Titik Koordinat (x) Koordinat (y)A -687 0B -470 0C -342.95 342.95D -507.7 507.7E 0 690F 0 515

G 347.89 347.89

H 501.34 501.34

I 694 0

J 460 0

K 320.32 -320.32

L 487.19 -487.19M 0 -704N 0 -462O -311.13 -311.13P -498.51 -498.51

Kesalahan relatif

Kesalahan Relatif = |doptis−dlapangandlapangan | x 100%

Titik doptis (cm) dlapangan (cm)Kesalahan

relative

A 700 687 1.89%

B 500 470 6.38%

C 500 485 3.09%

D 700 718 2.51%

E 630 690 8.70%

F 510 515 0.97%

G 470 492 4.47%

H 700 709 1.27%

I 700 694 0.86%

J 500 460 8.70%

K 500 453 10.38%

L 700 689 1.60%

M 700 704 0.57%

N 500 462 8.23%

O 500 440 13.64%

P 700 705 0.71%

G. ANALISIS

1. Analisa Percobaan

Praktikum modul enam ini berjudul “Pematokan”. Tujuan dari praktikum pematokan

ini adalah Untuk menentukan letak suatu titik dalam peta atau gambar diterapkan di lapangan,

dimana koordinat titik bantu diketahui di lapangan.

Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah satu buah theodolit, satu buah

statif, satu buah rambu ukur, satu buah payung, satu buah unting-unting, satu buah meteran,

dan tujus belas buah patok. Lokasi yang dipilih untuk praktikum kali ini adalah Lapangan

BP3 Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada hari Sabtu, 17 Mei 2014.

Langkah pertama yang dilakukan praktikan adalah menggambar sketsa. Sketsanya

dapat dilihat pada gambar dibawah :

Lalu praktikan mulai memasang satu patok sebagai titik X. Kemudian praktikan

menempatkan theodolite tepat diatas titik X lalu mengatur theodolit kemudian agar

gelembung pada nivo berada tepat ditengah, yang menandakan bahwa permukaan theodolit

sudah rata. Setelah mengatur nivo, praktikan mengatur sudut VA yang tertera pada layar

theodolit sampai menunjukkan angka 90o00’00” dengan mengatur sudut vertikal teropong.

Setelah itu praktikan menentukan letak titik tembak sebanyak delapan titik dengan

cara menancapkan patok pertama (titik A). Penentuan letak titik tembak pertama (titik A)

yang diatur HA nya sebagai 0o00’00”. dengan cara mengukur jarak dari tempat theodolit

(titik X) berdiri ke titik tembaknya sejauh lima meter. Kemudian menentukan titik B dengan

cara menambahkan dua meter dari titik A (menjadi tujuh meter dari titik X). Kemudian dari

titik B berlanjut ke titik C dengan HA 45o00’00” sejauh lima meter juga dari titik X setelah

itu mengukur titik D sejauh tujuh meter dari titik X. Selanjutnya titik E dan F, G dan H, I dan

J, K dan L, M dan N, O dan P pengerjaannya sama seperti titik sebelumnya dimana setiap

setiap dua titik itu HA nya berkelipatan 45o00’00”. Terakhir dilakukan pula pengukuran

antara theodolit dengan masing-masing titik tembak, dan juga pengukuran tinggi theodolit

pada lapangan dengan menggunakan meteran.

2. Analisa Hasil

Melalui praktikum ini praktikan memperoleh data Benang Atas (BA), Benang Tengah

(BT), Benang Bawah (BB), dan tinggi alat, dari data tersebut praktikan dapat menghitung

jarak dari theodolit ke patok dengan menggunakan rumus:

doptis=100×(BA−BB)

yang kemudian dibandingkan dengan dlapangan, dimana dapat diperoleh besar kesalahan relatif

melalui rumus:

Kesalahan Relatif =¿dlapangan−doptis

d lapangan

∨× 100 %

dimana melalui perhitungan rumus tersebut, diperoleh kesalahan relatif rata-rata dari

percobaan tersebut untuk setiap titik. Dalam percobaan kali ini nilai kesalahan relatif yang

dihasilkan terbilang cukup kecil untuk setiap titiknya dengan rata-rata kesalahan relatif

berada di bawah 20% yaitu sebesar 4.62%.

3. Analisa Kesalahan

Dari pengolahan data hasil praktikum, didapat kesalahan relatif sebesar 4.57%. Nilai

kesalahan relative tersebut diperoleh dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama

praktikum, kesalahan-kesalahan tersebut adalah:

Kesalahan pengukuran jarak antar titik atau kurang tepatnya pengukuran jarak

menggunakan meteran, dimana terkadang meteran tidak tegak lurus / mendatar atau

tersangkut benda lain ketika digunakan untuk mengukur jarak.

Kurang tepatnya perletakkan unting-unting (tidak tegak lurus patok) sehingga posisi

theodolit juga tidak persis berada pada titik yang berada di bawah theodolit

Kesalahan dalam pembacaan nilai BA, BT, dan BB akibat pandangan mata praktikkan

tidak tegak lurus dengan lensa theodolit.

Penempatan rambu ukur yang tidak tegak lurus terhadap bidang (permukaan tanah).

H. KESIMPULAN

Kesimpulan setelah melakukan praktikum waterpass memanjang dan

melintang ini adalah:

1. Dari pembacaan benang atas dan benang bawah serta sudut horizontal pada

masing-masing titik kita dapat menentukan jarak antara theodolit dengan titik

tembaknya serta titik koordinat dari masing-masing titik tembak tersebut.

2. Kesalahan relatif dapat diperoleh dari perbandingan nilai antara d optis dengan

jarak pada lapangan (d lap) yang diukur menggunakan meteran.

3. Nilai kesalahan relatif pada percobaan ini terbilang cukup kecil dengan rata-

rata kesalahan berada di bawah 20% yaitu sebesar 4.62%

I. REFERENSI

Laboratorium Survey dan Pemetaan. Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

J. LAMPIRAN