issn 2252-360x be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...mentalitas pemenang...

36
Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara Be rn as Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43, September 2017 ISSN 2252-360X [email protected]. @KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT SOSIALISASI AGAMA KONGHUCU DI NTT Memantau Realisasi 2017 dan Program Anggaran 2018

Upload: others

Post on 27-Aug-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

BernasEdisi

8 Tahu

n VI, N

omor 4

3, Sept

ember

2017

ISSN 2252-360X

[email protected].@KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT

SOSIALISASI AGAMA KONGHUCU DI NTT

Memantau Realisasi 2017 danProgram Anggaran 2018

Page 2: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

KELUARGA BESARKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMURBERSAMA

DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Selamat Merayakan

IDUL ADHA1438 H

Mengucapkan

Drs. Sarman MarselinusKakanwil

1 SEPTEMBER 2017

Page 3: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

1

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :Kepala Kantor Wilayah

Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Penanggungjawab :Kepala Bagian Tata Usaha

Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Pemimpin Umum :Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi./Redaktur Pelaksana :

John. B. Seja

Dewan Redaksi :Yohanes F. G.M. Wassa

Bobby BabaputraYakobus Sabon IgorGenoveva Menggol

Robertus FidiantoDaniel H. N. Ngaji, S.Kom

Sirkulasi :Genoveva Menggol; Gabriel Were

Design Grafis/Layout/ Foto :Daniel H. N. Ngaji, S.Kom

Kontributor Daerah :Kantor Kementerian Agama Kabupaten/

Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kementerian Agama NTTJl. Frans Seda Kupang,

Telp/Fax [email protected]

Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN :CV. INARA

Jl. Amabi, Samping Gereja Maranatha OebufuHP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASI DAN HUMAS

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

1

Salam sejahtera,

Semoga kami menemui pembaca sekalian dalam suasana penuh keceriaan untuk terus berkarya demi Indonesia yang lebih baik. Keceriaan yang sama juga kami rasakan dan coba kami kemas

dalam suguhan rubrik-rubrik khas Bernas edisi September 2017, kiranya mampu menyingkap tirai kabut dihati sekaligus mengisi harapan baru untuk menyongsong harapan bersama.

Pada edisi kali ini kami mengangkat tema tentang kinerja yang tertuang dalam rupa realisasi anggaran dan program tahun 2017 yang sebentar lagi akan selesai. Langkah strategis untuk mencapai realisasi anggaran sesuai target, minimal sama dengan apa yang dicapai pada tahun kemarin merupakan kewajiban kita semua selaku ASN Kementerian Agama sebagai bagian dari menjawab kepercayaan public. Dengan demikian diharapkan untuk sisa waktu yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik melalui kinerja bermutu untuk menyelesaikan berbagai program dan kegiatan sehingga dapat dinikmati oleh umat beragama yang kita layani.

Kabar tentang Sosialisasi Konghucu untuk pertama kalinya di Nusa Tenggara Timur yang dilakukan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT dalam hal ini Subbag Hukum dan KUB menjadi keceriaan tersendiri yang kami suguhkan pada rubrik Liputan Khusus.

Beragam informasi menarik yang terjadi di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT juga kami hadirkan kepada anda dalam rubrik Seputar Kanwil. Sementara itu, kehadiran Dirjen Bimas Katolik untuk menyerahkan SK Ijin Operasional SMAK Sta. Maria Fatima di Malaka menjadi salah satu berita yang kami pilihkan dan suguhkan kepada anda dalam rubrik Lintas Flobamora dari aneka berita pilihan sejumlah satker di daerah.

Spirit kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara dari bagian barat Pulau Flores, tepatnya Kota Bajawa coba kami ramu dan hadirkan kepada pembaca nan budiman untuk mengenal lebih dekat Drs. Julius David Kalumbang dalam rubrik Sahabat Bernas edisi ini sekaligus menutup perjumpaan kita.

Akhir kata, segenap redaksi Bernas menyampaikan Selamat Merayakan Hari Raya Idul Adha 1438 H dan Selamat Merayakan Tahun Baru Islam 1439 H kepada para pembaca setia Bernas yang merayakannya. Semoga dapat menikmati apa yang kami suguhkan dengan penuh keceriaan.***

Redaksi

Page 4: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

2

DAFTAR ISI

Salam Redaksi 1

Daftar Isi 2

Editorial 3

Fokus Utama 4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus 9-11

Bidik Lensa 12-14

Seputar Kanwil 15-20

Lintas Flobamora 21-29

Sahabat BERNAS 30-31

Bianglala 32

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 11

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

Memantau Realisasi 2017 danProgram Anggaran 2018

"Kita memang mengejar target realisasi anggaran namun serapan anggaran yang dilakukan harus sesuai dengan kaidah-kaidahnya. Jangan sampai keluar dari

regulasi yang ada,” Sarman Marselinus, Kakanwil Kemenag Prov. NTT

Bekerja Dengan Hati, Bekerja Tanpa Pamrih

Sejenak Bersama Drs. Julius David KalumbangKepala Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Ngada

Perdana, Sosialisasi Agama Khonghucu di NTT“Setiap agama pasti mengajarkan kebaikan, bukan sebaliknya. Itu bisa kita pastikan. Setiap prilaku baik manusia itu adalah implementasi ajaran yang mereka peluk atau imani. Apa yang dirasa, dipikirkan, dibicarakan dan apa yang dilakukan adalah selaras sama dari dalam dan yang keluar dalam perbuatan, itulah wujud nyata dari orang-orang yang beriman teguh”

Page 5: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

3

Editorial

Pencapaian yang diraih sesuai apa yang sudah ditargetkan merupakan kisah happy ending dalam sebuah cerita. Inilah harapan setiap orang ketika menyaksikan sebuah drama atau film. Harapan yang sama

juga berlaku bagi kita yang memasang target dan berupaya memenuhi target.Dalam kaitan dengan realisasi penyerapan anggaran tahun 2017, waktu

yang kita miliki tersisa 3 bulan saja. Ibarat mengikuti lomba adu cepat dilintasan MotoGP, 3 lap tersisa mesti diarungi dengan kecepatan tinggi tanpa harus terperosok jatuh. Ini berarti kita tidak sekedar butuh fokus dan cermat tetapi juga mesti memiliki mentalitas pemenang.

Mentalitas pemenang tidak lahir begitu saja tapi terbentuk dari sebuah proses panjang dari kebiasaan-kebiasaan yang selama ini hidup ditengah

kita. Mentalitas seorang pemenang adalah mengakhiri apa yang sudah ia mulai dan pantang untuk berhenti ditengah jalan. Ada istilah ‘winner never quit and quitter never win’. Seorang pemenang tidak mudah menyerah terhadap keadaan dan situasi yang dihadapinya sekalipun begitu sulit. Karena kemenangan bukan berarti tidak adanya kesulitan melainkan bagaimana mengalahkan kesulitan-kesulitan tersebut.

Tentang hal ini, kita bersyukur memiliki 5 Nilai Budaya Kerja yakni integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan sebagai roh yang mewarnai pelaksanaan tugas dan fungsi kita selaku ASN Kementerian Agama dan diharapkan dapat membentuk mentalitas pemenang sebagaimana yang diharapkan. Inilah kebiasaan yang mesti terus tumbuh subur dalam lingkungan kerja Kementerian Agama sehingga senantiasa dapat memberikan jawaban atas kepercayaan masyarakat melalui pelayanan prima dan tidak mengecewakan.

Rentang waktu 3 bulan tersisa merupakan kesempatan untuk kita mengeksekusi apa yang telah dipercayakan masyarakat dengan penuh optimisme, pantang menyerah, dan melihatnya sebagai sebuah peluang. Disinilah letak harapan itu dipresentasikan melalui aksi nyata. 5 Nilai Budaya Kerja yang menjadi roh pelaksanaan tugas dan fungsi kita akan terlihat apik tatkala kita mampu melewati berbagai rintangan yang menghadang dan finish sesuai target yang telah ditetapkan.

Bila masih meleset dari target yang telah ditetapkan, maka kita mesti berani melakukan introspeksi pada diri sendiri sekaligus menyatakan bahwa 5 Nilai Budaya Kerja belum teresapi dan mengakar dengan baik dalam diri setiap ASN Kementerian Agama secara khusus dilingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Boleh jadi itu penyebabnya!***

Mentalitas Pemenang

Page 6: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

4

Fokus Utama

Bernas - Satu semester pertama tahun anggaran 2017 telah terlampaui. Ada sekian capaian prestasi berhasil direngkuh. Meski demikian, tentu ada juga sekian hal yang penting untuk dilihat kembali. Perlu ditata dan memantapkan fokus agar program anggaran yang sudah ditetapkan melalui DIPA tahun 2017 hingga akhir tahun nanti dapat mencapai serapan anggaran yang maksimal. Paling tidak berada pada capaian yang setara dengan prosentasi serapan anggaran tahun lalu, 93,55 persen dan jika memungkinkan target tahun ini sesuai sesuai harapan nasional Kementerian Agama terjangkau bahkan terlampau.

Lepas semester pertama adalah kesempatan

untuk memperbaiki kekurangan dan melihat kekuatan potensial, memberdayakan segala cara asal sesuai regulasi sehingga target capai dapat terealisir. Optimisme harus selalu ada. Bahwa kesempatan itu sudah tersedia. Tinggal bagaimana mengusahakannya agar terwujud harapan besar itu.

Evaluasi, Melihat Capaian SerapanMemasuki bulan September 2017, artinya tinggal

tersisa tiga bulan ke depan. Apakah target nasional bisa terwujud? Ini pertanyaan menggugat. Tatkala data serapan yang terekam tidak sesuai dengan target paruh tahun. Sebagai contoh misalnya, berdasarkan data OMSPAN salah satu bidang teknis, program Bimas Katolik Kanwil Kemenag NTT, per 7 september 2017, realisasi anggaran baru mencapai 50,76 persen. Jika dilihat kembali target normal, sebenarnya serapan di triwulan ketiga harus berada pada angka 75 persen. Dengan melihat capaian angka yang jauh dari yang seharusnya maka perlu diambil langkah strategis dan tepat sehingga bisa menggenjot serapan paling tidak mengikuti patokan DIPA halaman tiga.

Memantau Realisasi 2017 danProgram Anggaran 2018

"Kita memang mengejar target realisasi anggaran namun serapan anggaran yang

dilakukan harus sesuai dengan kaidah-kaidahnya. Jangan sampai keluar dari regulasi

yang ada,” Sarman Marselinus,

Kakanwil Kemenag Prov. NTT

Page 7: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

5

Langkah strategis pertama perlu adanya ruang kesempatan untuk melihat kekurangan atau bila mau jujur dikatakan kegagalan kerja. Maka evaluasi melalui rapat koordinasi adalah langkah tepat untuk melihat, mengakui kekurangan dan kegagalan, melihat peluang dan mencari solusi secara bersama agar kondisi yang selalu berpola tahunan ini segera teratasi. Jika hal ini terlewati maka dapat menjadi contoh perubahan untuk tahun-tahun yang akan datang.

Memang sisa tiga bulan ke depan terasa waktu yang sudah sangat singkat. Kritis dan mengkhawatirkan karena itu butuh keseriusan dan kesungguhan dari semua aparatur untuk bekerja lebih sunggguh dan lebih maksimal. Tentu dalam mengejar target reallisasi anggaran harus tetap patuh pada kaidah-kaidah yang telah ditetapkan agar tidak keluar dari regulasi yang sudah ada. Regulasi pada hakikatnya adalah acuan untuk memudahkan dalam bekerja namun di sisi lain dapat menciptakan ketidakluwesan. Karena itu sangat penting melakukan pencermatan yang lebih tajam dan fokus terhadap program yang belum dilakukan. Pilih dan dahulukan program yang dapat dieksekusi dalam jangka waktu tiga bulan. Dan seandainya ada program-

program tertentu yang benar-benar tidak dapat dieksekusi segera dicarikan solusi bila perlu dialihkan jika hal itu memungkinkan. Tentu selalu merujuk pada kaidah-kaidah serapan anggaran.

Meminjam pernyataan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dalam Rapat Koordinasi bulan agustus kemarin, “Jangan sampai ada dana yang tidak bisa terserap hanya karena persoalan-persoalan teknis semata.”

I tu ar t inya j i ka dana tidak sampai terserap maka hal yang perlu dibangun yakni meniadakan ego sektoral dengan menjalin komunikasi sehingga dana tersebut dapat dialihkan ke program lain. Sekali lagi, Menag mengingatkan bahwa anggaran yang telah d iber ikan negara kepada Kementerian Agama, itu dana milik rakyat, dari pajak rakyat, dan ASN Kemenag mendapat kepercayaan, amanah untuk mengelola anggaran itu.

“Dalam bahasa agama " d z o l i m " , k e t i k a y a n g mendapatkan kepercayaan, kemuliaan sebagai ASN tidak mampu atau tidak bisa dalam mengelola anggaran rakyat untuk disalurkan, dimanfaatkan kembali ke rakyat. itu bukan uang saudara," tegas Menag.

ASN Kemenag semua mestinya sangat amat paham bagaimana birokrasi berjalan

dan sistem bekerja. Ini merupakan program atau aktivitas yang biasa dilakukan, karena itu setiap individu atau pejabat tentu dapat mengidentifikasi masalah yang terkait penyerapan anggaran.

Karena itu, perlu diingatkan untuk beberapa hal penting berikut yakni, pertama, segera melakukan percepatan pelaksaaan anggaran sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan sejak awal tahun anggaran dengan: Memperketat jadwal kegiatan, menyesuaikan Rencana Penarikan Dana (RPD) agar tidak terjadi deviasi yang mengakibatkan rendahnya kinerja pelaksanaan anggaran; Menyusun kembali jadwal pelaksanaan kegiatan yang lebih realistis jelang akhir tahun; Mengoptimalkan peran

Page 8: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

6

pengelola keuangan melalui mekanisme pembayaran UP, TUP dan LS.

Kedua, melakukan monitoring secara konsisten atas pelaksanaan anggaran agar sesuai dengan kaidah pelaksanaan anggaran sehingga diperoleh hasil yang akuntabel, dengan cara: Melakukan pengendalian secara memadai atas pembebanan DIPA akibat pelaksanaan kegiatan (Akun, Kegiatan, Program dan ketersediaan anggaran); Memberikan fasilitas yang memadai terhadap pelaporan pelaksanaan anggaran sebagai bagian dari upaya memperoleh dan mempertahankan opini WTP atas Laporan Keuangan Kementerian Agama tahun 2017.

Ketiga, melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran di unit kerja masing-masing dan segera melakukan revisi terhadap kegiatan yang lebih prioritas dan berkontribusi langsung dalam pencapaian misi kementerian agama;

K e e m p a t , m e n g h i t u n g optimalisasi anggaran secara cermat atas pelaksaaan kegiatan untuk dialihkan kepada kegiatan yang masih memerlukan dukungan anggaran serta menghindari terjadinya kekurangan anggaran (pagu minus).

Kelima, menyampaikan hasil telaahan terhadap RKAKL dalam bentuk action plan sebagaimana format matriks yang ada.

Unit Sekretariat pada masing - masing satker

pengelola anggaran harus mampu bertindak sebagai koordinator perencanaan dan pelaksanaan anggaran dan selalu berkoordinasi untuk pencapaian target pelaksanaan anggaran yang optimal dan akuntabel.

Pertahankan WTP dan Preview Anggaran 2018Penting untuk terus disadari bahwa seluruh

pelaksanaan anggaran harus selalu dibarengi dengan keuletan bekerja mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah diraih pada tahun 2016 silam. Karena itu, dalam mengejar target perlu pula memastikan agar seluruh pelaporan keuangan dilaksanakan sesuai dengan standar akuntasi

pemerintah. Pelaporan keuangan harus mampu memberi gambaran yang meyakinkan bahwa serapan

Page 9: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

7

a n g g a r a n t e l a h memenuhi unsur-u n s u r ke p at u h a n terhadap perundang-u n d a n g a n y a n g berlaku. Hal ini tentu d idukung dengan peran pengawasan i n t e r n a l y a n g m e m a d a i s e r t a s e c e p at m u n g k i n mengambil langkah t e p a t t e r h a d a p Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP).

D a l a m ka i ta n dengan WTP tersebut, hal yang tidak boleh diabaikan bahkan m e n j a d i s o r o t a n dalam penilaian yakni penataan Barang Milik Negara (BMN). Berbagai masalah seperti macetnya aplikasi SIMAK BMN, pembelian tidak menggunakan akun belanja persediaan/barang yang diserahkan kepada masyarakat, adanya selisih akumulasi persediaan yang tercatat pada SAIBA dengan yang tercatat pada SIMAK BMN dan kesalahan kode satker di bagian pemtongan pajak menyebabkan adanya suspen pajak perlu diperhatikan secara serius dan dibenahi secara benar dan tepat.

Tahun 2018 tidak lama lagi datang menjemput. Dalam rangkaian itu, hal yang dilakukan segera yakni melakukan preview atas program kerja dan anggaran

tahun 2018 nanti. Pagu indikatif yang telah ada di meja kerja masing-masing diharapkan dilakukan pencermatan dengan memperhatikan apa yang menjadi program fokus, baik itu program nasional maupun di tingkat Kanwil dengan berkaca pada Kebijakan Strategis yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis 2015-2019.

“Saya berharap agar program kerja dan kegiatan tidak asal disusun dengan copy paste kegiatan tahun-tahun sebelumnya tanpa memperhatikan program fokus dan indikator kinerja utama Kanwil yang sudah ditetapkan dalam Renstra. Jadikanlah Renstra sebagai

pedoman dalam menetapkan program yang harus dilaksanakan dalam tahun 2018,” kata Kakanwil Sarman Marselinus.

Kini tinggal aksi yang bersifat segera. Dengan semboyan Ikhlas Beramal dan patuh pada Lima Nilai Kerja Kementerian Agama maka ekspektas i terhadap terjangkaunya serapan realisasi anggaran sesuai target nasional bukan hanya harapan kosong. Kerja, kerja dan kerja bersama adalah jalan menuju capaian target. Jika bukan kita siapa lagi, jika bukan sekarang mau tunggu siapa dan kapan? ***(diolah dari berbagai sumber/bobbybabaputra)

Page 10: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

88

Sssttt...Ini Bukan SARA

Menemui TuhanPasien : Jadi dokter itu enak yaDokter : Kenapa Bu?Pasien : Lha Tuhan yang menyembuhkan,

tapi dokter yang terima bayaran.Dokter : Saya sih tidak memaksa ya Bu.

Tapi jika Ibu mau langsung ketemu Tuhan, ya silakan…

Indonesia BedaSeorang Guru menjelaskan bahwa konon didunia ini ada 4 macam sifat bangsa :1. Sedikit bicara, sedikit kerja (Nigeria, Angola).2. Sedikit bicara, banyak bekerja (Jepang, Korsel).3. Banyak bicara, banyak kerja (Amerika, China).4. Banyak bicara, sedikit kerja (Pakistan, India).Karena tak ada nama Indonesia, seorang siswa bertanya: “Kalau bangsa Indonesia masuk kategori yang mana?

Guru : “Tidak bisa dimasukkan diantara keempat itu.”

Siswa : “Koq bisa?”Guru : “ Karena di Indonesia yang

dibicarakan beda dengan yang dikerjakan.”

Page 11: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

9

Liputan Khusus

“Setiap agama pasti mengajarkan kebaikan, bukan sebaliknya. Itu bisa kita pastikan. Setiap prilaku

baik manusia itu adalah implementasi ajaran yang mereka peluk atau imani. Apa yang dirasa, dipikirkan, dibicarakan dan apa yang dilakukan

adalah selaras sama dari dalam dan yang keluar dalam perbuatan, itulah wujud nyata dari orang-

orang yang beriman teguh”

Secara eksplisit, konstitusi mengamanatkan jaminan kebebasan beragama melalui Pasal 28E dan Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 yang

secara tegas menyatakan negara menjamin kebebasan beragama dan kepercayaan. Bahkan, pasal 28 ayat 1 UUD 1945 memberikan penegasan lagi bahwa kebebasan beragama merupakan hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non derogable right). Dasar konstitusional ini dengan sendirinya memberikan peluang kepada agama-agama itu untuk hidup berkembang dan mengekspresikan keberagamannya bagi penganut-penganutnya sesuai keyakinan tanpa perlu khawatir diusik oleh siapa pun.

Tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama dalam hal ini adalah memberikan pelayanan di bidang agama (fungsi agama) dan pelayanan di bidang pendidikan agama dan keagamaan (fungsi pendidikan) bagi seluruh umat beragama yang diakui keberadaannya di Indonesia, teramasuk pelayanan kepada umat

Khonghucu. Kementerian Agama juga berupaya untuk memupuk dan membina kehidupan umat beragama secara berkelanjutan, menunjang sarana ibadahnya, memperkokoh iman para penganutnya, menanamkan arti pentingnya toleransi dalam konteks hubugan agama-agama, serta membuat konsep-konsep agar umat beragama mampu menaruh sikap saling menghormati antara sesama penganut agama yang memiliki hak yang sama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketentutan-ketentuan tersebut menunjukkan bahwa konstitusi telah menjamin kebebasan beragama sebagai prinsip yang sah. Hal ini mengimplikasikan suatu afirmasi yang nyata bahwa negara dalam kondisi apapun tidak boleh mengurangi hak kebebasan beragama sebagai hak intrinsik setiap warga negara. Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT sebagai instansi vertikal Kementerian Agama di NTT, melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian agama yang sama denga Tusi Kemenag Pusat di NTT. Dalam indikator kinerja utama Kanwil Kemenag NTT, sesuai visi-misinya, menyebut secara umum peningkatan kualitas pelayanan, pengamalan dan penghayatan umat beragama. Pelayanan kehidupan umat beragama ini, tentu saja pelayanan bagi agama resmi yang diakui negara yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu. Tugas pelayanan umat Khonghucu di NTT, sesuai dengan amanat UU, ada dibawah koordinasi Kepala Bagian Tata Usaha yang

Perdana, Sosialisasi Agama Khonghucu di NTT

Page 12: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

10

dilaksanakan oleh Subbag Hukum dan Kerukunan Umat Beragama.

Tentang Agama KhonghucuPada era reformasi tahun 1998 jaman

pemerintahan Presiden Aburrahman Wahid, larangan kepada umat beragama Khonghucu dicabut yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000. Warga Tionghoa Indonesia dan pemeluk Khonghucu dibebaskan untuk melaksanakan ajaran dan tradisi mereka. Tahun Baru Imlek pun kini ditetapkan mejadi hari libur keagaman resmi. Tokoh Khonghucu sekaligus menjabat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), Xs. Djaengrana Ongawijaya, saat menjadi narasumber pada kegiatan Sosialisasi Peraturan dan Perundangan Pelayanan Hasi Sipil Agama Khonghucu di Provinsi Nusa Tenggara Timur bertempat di On The Rock Hotel - Kupang, kepada para peserta menguraikan sepintas tentang agama Khonghucu yang sontak menjadi pusat perhatian.1. Nama dan Kitab Suci

Nama Nabi agama Khonghucu adalah Kongzi/Khongcu (dialek Hok Kian) yang lahir pada tahun 551 SM. Nama asal agama Khonghucu adalan Ru Jiao atau agama Ru. Kitab Suci agama Ru (agama Khonghucu) disebut Si Shu Wu Jing (dibaca: Se Su U Cing). Kitab Suci tersebut terbagi atas 2 (dua) bagian yakni Si Shu (Empat Kitab yang Pokok) dan Wu Jing (Lima kita yang Mendasari).2. Ajaran Iman

a) Konsep Keimanan Terbagi atas 2 (dua) yakni: Cheng Xin Zhi (Keimana yang Pokok) Ba Cheng Zhen Gui (Delapan Pengakuan

Keimanan)b) Konsep KetuhananKonsep Ketuhanan dalam agama Ru adalah hanya

mengimani satu Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan Yang Maha Esa: Dia itu tidak boleh digambarkan seperti apa meskipun Dia tidak dapat dilihat, tidak didengar dan tidak diraba; Dia tidak boleh diperkirakan lebih-lebih tidak dapat ditetapkan; dan sungguh Dia adalah iman, demikianlah DIA (Zhong Yong bab XV)3. Ajaran Pokok Agama Ru

a) Hubungan Vertikal, yang disebut Zhong, kepada Tian (Tuhan)

b) Hubungan Horisontal, yang disebut Zhu, kepada lingkungan (alam semesta)

4. Ajaran Kemanusiaan dan Etika Morala) Ajaran Kemanusiaan agama Ru diatur dalam

5 (lima) hubungan kemanusiaan yang disebut Ren Lun yang dihubungkan dengan 10 (sepuluh) Tata Aturan Pergaulan yang disebut Shi Lun

b) Ajaran Etika dan Moral bertumpu pada 11 (sebelas) indikator sekaligus juga dapat membentuk karakter bangsa yaitu Ba De dan San Da De

5. Penyebaran agama RuPenyebaran agama Ru (agama Khonghucu)

terjadi melalui orang tua (dari dulu sampai dengan sekarang) tanpa lewat penyebaran oleh misi. Saat ini, banyak tokoh Khonghucu ke daerah-daerah semata-mata untuk meng”khonghucu”kan orang-orang yang mengakui beragama Khonghucu.

Data Umat KhonghucuBerdasarkan data yang diperoleh dari Sub Bagian

Hukum dan Kerukunan Umat Beragam Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, jumlah umat Khonghucu di NTT ada pada kisaran angka 32 umat yang tersebar dibeberapa Kabupaten dan Kota. Jumlah tersebut masih ditelusuri keberadaannya karena terus mengalami perubahan oleh karena lemahnya pengakuan akan keberadaan umat Khoghucu di Indonesia dan kejelasan status bagi keluarga (orang tua dan anak) dalam hal pengurusan kepentingan dokumen administrasi.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, David M. Mangi, SH dalam catatan selaku narasumber pada kesempatan Workshop Sosialisasi Peraturan dan Perundangan Pelayanan Hasi Sipil Agama Khonghucu di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengurai bahwa belum terdata umat beragama Khonghucu yang terdeteksi melalui KTP, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan atau data pendukung lainnya. Menurut beliau, workshop ini menjadi sangat penting sebab keberadaan umat beragama Khonghucu yang telah diakui negara harus menjadi bagian tak terpisahkan dari tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Harapan penuh dihaturkan agar kesetaraan dan kesamaan mendapat pelayanan bagi umat beragama Khonghucu yang selama ini tidak terlayani, juga didapat. Aspek yuridis pelayanan kependudukan bagi agama Khonghucu menurut beliau juga sama pemberlakukannya bagi 5 (lima) agama yang lain. Tersebut, Surat Menteri Agama RI Nomor: MA/12/2006 tanggal 24 Januari 2006 berisi penjelasan mengenai status perkawinan menurut agama Khonghucu dan pendidikan agama Khonghucu dan Surat Mendagri Nomor: 470/336/Sj tanggal 24 Februari 2006 kepada seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota perihal pelayanan administrasi kependudukan

Page 13: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

11

penganut agama Khonghucu serta beberapa aturan yuridis lainnya telah menjadi acuan pelayanan terhadap umat beragama Khonghucu.

Tantangan Umat KhonghucuAgama Khonghucu menjadi agama yang diakui

negara dan di Indonesia kini terdapat 6 (enam) agama resmi (Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha dan Khonghucu). Agama Khonghucu masuk dalam struktur pada Kementerian Agama yang tertuang dalam PMA Nomor 42 Tahun 2016. Karena itu, hak kebebasan beragama terimplikasi pada terlayaninya pemenuhan hak sipil keagamaan, hak memperoleh pendidikan dan pemenuhan hak sipil lainnya. Dalam tataran inilah berbagai permasalahan kadang mengemuka dan menuntut kearifan dari berbagai pihak terkait untuk mencari solusinya. Tentu kita menghendaki pemenuhan hak sipil tersebut secara utuh, namun disisi lain pemenuhan hak sipil tidak boleh menganggu pengurangan hak sipil saudara kita yang lain. Khusus mengenai keberadaan umat agama Khonghucu di Indonesia, Kementerian Agama telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membentu percepatan pemenuhan hak sipil maupun pendidikan. Salah satu terobosan yang digunakan adalah dengan memunculkan nomenklatur baru yang khusus melayani agama Khonghucu yang dikenal dengan Bimas Khonghucu pada Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI. Namun harus diakui bahwa pelayanan itu belum dapat dilaksanakan secara optimal. Beberapa kendala mendasar yang menyebabkan masih lemahnya pelayana hak umat Khonghucu diantarannya:

1. Belum adanya pendataan secara komprehensif tentang jumlah pemeluk agama Khonghucu dan alamatnya di NTT;

2. Adanya Klenteng Khonghucu di Kota Kupang namun fungsinya lebih sebagai pelaksanaan ritual adat keturunan China dan penghormatan kepada leluhur, bukan pelaksanaan ritual keagamaan Khonghucu;

3. Kurangnnya regulasi atau sudah ada namun belum disosialisasikan dengan baik mengenai pelayanan umat Khonghucu baik pelayanan sipil warga Negara seperti perkawinan maupun pelayanan dalam rangka kualitas kehidupan agama, pendidikan agama dan keagamaan Khonghucu;

4. Minimnya sosialisasi kesetaraan agama Khonghucu secara optimal dan merata sampai ke daerah, dll.Tugas BersamaDengan berbagi pengetahuan, pengalaman,

pandangan dan pemikiran dalam mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi khususnya di bidang pelayanan agama Khonghucu, menjadi tugas kita untuk membentuk kesamaan persepsi tentang penyelenggaraan pelayanan agama Khonghucu. Bahwa agama Khonghucu juga berhak mendapat pelayanan yang sama baik dalam bidang agama maupun pendidikan agama. Kita tidak menjadi agen perubah namun tugas hakekat kita untuk bersama membangun kesetaraan dan kesamaan. Mengutip kata-kata akhir Tokoh Khonghucu dalam materinya: “Kami hanya mau membagi dan menebarkan kebajikan, karena kebajikan wujud pemberitaan cinta kasih. Ungkapan dalam berbahasa itulah perhiasan Cinta Kasih (Kitab Suci Li Ji)”. n

Page 14: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

12

Bidik Lensa

Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus bersama Kabag TU, H. Hasan Manuk, S.Pd,M.Pd, Pembimbing Syariah, Hj. Dra. Ening Murtiningsih, dan Pembimas Buddha, Aryadi Satyawira, SH pose bersama para Guru sekolah minggu Buddha dan Pengurus lembaga pendidikan sekolah minggu Buddha, bertempat di Hotel Neo Kamis (07/09/2017).

Para guru sekolah minggu Buddha dan pengurus

lembaga pendidikan sekolah minggu Buddha

tampak serius mengikuti kegiatan pembinaan yang

dilangsungkan di Hotel Neo, Kamis (07/09/2017).

Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd mewakili Kakanwil Kemenag Prov. NTT menyampaikan maksud kedatangan sekaligus menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan LP3K kepada Gubernur NTT, Frans Leburaya, Jumat (08/09/2017).

Page 15: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

13

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus menyerahkan SK. Pensiun kepada Salmon Taseseb, ASN pada Subbag Ortapeg yang memasuki masa Purna Bhakti pada pelaksanaan Apel Kesadaran, Senin, (18/09/2017).

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman

Marselinus menyerahkan SK. Pensiun kepada ASN pada Bidang Haji dan Bimas Islam, Gafur Jafar, S.Ag yang memasuki masa Purna

Bhakti disela-sela pelaksanaan Apel Kesadaran, Senin (18/09/2017).

Gubernur NTT, Frans Leburaya pose bersama rohaniwan Katolik dan Kabag TU, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd beserta Kabid Urakat, Yakobus Beda Kleden, MM usai pertemuan di ruang kerja Gubernur NTT, Jumat, (08/09/2017).

Page 16: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

14

Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd bersama sejumlah pejabat Eselon III dan IV lingkup Kanwil Kemenag Provinsi NTT menghadiri acara Halal Bihalal di MTsN Kupang,

Ketua MATAKIN Indonesia, Xs.

Djaengara Ongawijaya saat memberikan

sosialisasi peraturan dan perundangan pelayanan

Agama Khonghucu, bertempat di Hotel

On The Rock, Selasa (19/09/2017).

Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd memberikan

sambutan sekaligus membuka kegiata Sosialisasi

Peta Proses Bisnis, SOP, Standar Pelayanan dan

Pelayanan Terpadu yang digelar diruang SIMPADU

Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Senin,

(18/09/2017).

Page 17: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

15

Seputar Kanwil

Kupang (Bernas) - Bidang Pendidikan Islam (Pendis) Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT mengumpulkan sebanyak 72 orang tenaga perencana/operator seluruh satuan kerja Pendidikan Islam di Provinsi NTT guna mengikuti kegiatan penyusunan rencana kerja dan anggaran Pendidikan Islam tahun 2017.

Kegiatan yang berlangsung di Asrama Haji Transit Kupang ini berlangsung selama 3 hari yakni dari tanggal 20 s.d 23 September 2017 dengan tujuan untuk menjelaskan arah kebijakan Kementerian Agama dalam

perencanaan Pendidikan Islam dan mengevaluasi pelaksanaan program dan anggaran Pendidikan Islam tahun anggaran sebelumnya. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mensinergikan r e n c a n a ke r j a d a n anggaran Pendidikan Islam tahun anggaran 2017 serta melakukan v e r i f i k a s i d a n

pemantapan RKAKL 2017 untuk masing-masing satuan kerja.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus pada Rabu, (20/09/2017). Dalam sambutan pada acara pembukaan kegiatan, Kakanwil Sarman meminta Bidang Pendis dan jajaran untuk perlu ekstra kerja keras demi memenuhi target serapan anggaran agar lebih baik dari tahun sebelumnya dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.***(JW/Prily/yen)

Kupang (Bernas) - Tragedi kekerasan dan pembunuhan yang menimpa warga Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar bukan karena alasan agama tetapi karena konflik kepentingan politik dan ekonomi.

"Kasus Rohingya bukan karena konflik agama," demikian kata Pembimas Buddha, Aryadi SH selaku Pembina apel, Senin (4/9/2017). Menurutnya, kekerasan yang dialami warga Rohingya adalah tragedi kemanusiaan yang perlu mendapat perhatian seluruh umat manusia. Umat Buddha Indonesia, kata Aryadi, dalam waktu dekat melalui pertemuan tokoh-tokoh agamanya akan menyusun petisi dengan tujuan agar selekasnya memulihkan keadaan yang sedang terjadi di Myanmar. Umat Buddha Indonesia, tambah Aryadi, mengutuk tindakan kekerasan tersebut karena bukan saja menimpa warga muslim tetapi juga warga Buddha.

" M a ga b u d h i I n d o n e s i a

bekerjasama dengan tokoh umat lintas agama akan menggalang dana bantuan untuk kemudian disalurkan ke Myanmar," kata Aryadi

Aryadi mengajak masyarakat untuk jernih melihat masalah ini dan tidak terprovokasi dengan berita-berita di media dan opini-opini yang menggiring persoalan ini sebagai masalah SARA. ***(bobby/jw/yen)

Bidang Pendis Kumpul 72 Tenaga Perencana

Kasus Rohingya Bukan Karena Konflik Agama

Page 18: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

16

Kupang (Bernas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, dalam arahan pada Apel Kesadaran, Senin (18/09/2017), menegaskan kembali realisasi penggunaan anggaran dengan capaian target nasional Kementerian Agama sesuai amanah Menteri Agama di angka 98,00% serta usaha mempertahankan opini WTP.

“Bahwa saat ini kita berada pada bulan September dengan siklus pelaksaan program dan anggaran sedang berada pada triwulan III. Tinggal tiga bulan lagi dan kita akan menyelesaikan seluruh program anggaran kita. Saya mengajak kita fokus pada sisa waktu pelaksanaan anggaran untuk bisa menyelesaikan semua hal yang berkaitan dengan tugas dan pekerjaan sesuai perjanjian di awal tahun,” tegas Kakanwil.

“Hasil realisasi anggaran kita untuk semester I tahun 2017 menunjukkan kondisi yang kurang maksimal. Tercatat bahwa realisasi anggaran kita diangka 52% lebih. Menteri Agama menegaskan agar Kementerian Agama dengan pengelolaan anggaran yang besar tidak boleh turun dari angka 93,55%,” pinta Kakanwil.

“Kita tidak hanya sekedar menghabiskan anggaran namun dituntut administrasi baik, benar, jelas dan yang nantinya akan diaudit untuk menunjukkan hasil atas opini laporan keuangan,” imbau Kakanwil.

Tentang opini WTP, terang Kakanwil, telah dibahas secara khusus dengan Pejabat Eselon III dan Pejabat Keuangan terkait. Untuk hal ini, yang diperlukan adalah

partisipasi seluruh pihak. Tanpa peran penting, maka cita-cita besar Kementerian Agama tidak akan tercapai. Diharapkan agar para pejabat berwenang membangun kesungguhan untuk melakukan yang terbaik demi mencapai cita-cita bersama.

“Salah satu hal penting terkait usaha mempertahankan opini WTP ialah penyelesian TLHP. Sedapat mungkin agar temuan TLHP dikurangi atau dihilangkan agar kita tidak menjadi penyumbang yang berarti demi peningkatan kualitas laporan keuangan kita dengan WTP murni,” pungkas Kakanwil.

Pada kesempatan Apel Kesadaran tersebut, Kakanwil juga menyerahkan SK Pensiun kepada Kepala Seksi Pelayanan, Pembinaan Haji dan Umrah Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Prov. NTT, H. Gafur Jafar, S.Ag, dengan TMT SK pada 01 Agustus 2017 dan Staf pada Subbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemeng Prov. NTT, Salmon Taseseb, dengan TMT SK pada 01 Oktober 2017.

Sarman Marselinus atas nama Menteri Agama dan Kementerian Agama Prov. NTT mengucapkan

limpah terima kasih atas pengabdian yang diberikan oleh kedua (2) ASN tersebut selama masih aktif bertugas di Kementerian Agama. Sarman juga mengharapkan agar di masa-masa pensiunnya, kedua ASN ini tetap menunjukkan itikad baik dalam hidup bermasyarakat dan tetap menjadi suri teladan.

“Bapak-bapak akan tidak berada d i Kanwi l lag i namun akan tetap menjadi bagian dari Kanwil Kemenag Prov. NTT pada berbagai kegiatan yang mengharapkan kehadiran bapak-bapak,” ucap Kakanwil.***(Prily/JW/PHW/yen)

Sarman Marselinus IngatkanRealisasi Anggaran dan Opini WTP

Page 19: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

17

Kupang (Bernas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Bimbingan Masyarakat Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara TImur betempat di Aula Biara SSpS Belo Kupang, Rabu (13/09/2017).

Mengawali sambutan, Sarman Marselinus menghaturkan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini karena dua (2) alasan penting. Pertama, adanya korelasi dengan harapan Menteri Agama yang disampaikan pada Rakor Evaluasi Realisasi Anggaran Semester I TA 2017 yang dilaksanakan pada 15 Agustus 2017 di Jakarta. Bahwa banyak hal yang sudah dikerjakan yang mungkin menurut perspektif dan penilaian pribadi kita telah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, namun juga harus disadari bahwa ada

tolok ukur umum yang harus mengkaji acuan bersama dalam penilaian kinerja kita.

Kedua, rapat ini tidak hanya membicarakan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran tahun 2017, tetapi sekaligus juga preview atas perencanaan program dan kegiatan tahun 2018. Hal ini penting dilakukan supaya benar-benar fokus sesuai dengan harapan Presiden dan juga Menteri Agama agar sungguh-sungguh menjawabi kebutuhan umat Katolik yang dilayani dan sungguh-sungguh merupakan implementasi tugas dan fungsi Bimas Katolik.

Dihadapan para Kepala Seksi yang juga selaku PPK Program Bimas Katolik di Kemenag Kab/Kota, Kakanwil juga menyampaikan agar mempercepat realisasi anggaran dan pertahankan opini WTP Kementerian Agama.

"Bahwa dalam Rakor Evaluasi Anggaran di Jakarta yang saya hadiri, Menteri Agama menekankan agar realisasi anggaran tidak boleh lebih rendah dari target tahun 2016. Kalau tahun anggaran 2016 kita mampu menyerap 93,55% serta memperoleh peringkat dua (2) serapan tertinggi Kementerian/Lembaga dengan anggaran terbesar, maka ini harus tetap kita pertahankan dan tingkatkan. Di samping itu, kita juga memperoleh opini BPK WTP dan juga kenaikan signifikan pada LAKIP kita yang pada tahun 2015 nilainya 61,01%, pada tahun 2016 menjadi 68,14%,” jelas Kakanwil.

Lebih lanjut disampaikan Kakanwil, kita memang mengejar target realisasi anggaran, namum serapan yang dilakukan harus sesuai dengan kaidah-kaidah serapan anggaran yang telah ditetapkan. “Jangan sampai keluar dari regulasi yang ada. Birokrasi adalah mesin besar yang bekerja sesuai dengan regulasi dan aturan yang ada. Jangan sampai kita menjadi bagian yang menghambat anggaran yang harusnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kalau tidak bisa eksekusi, alihkan ke bidang lain, ke sektor lain,” tegas Kakanwil.

Ditambahkan Kakanwil, dalam mengejar target realisasi anggaran, jangan lupa memastikan agar pelaporan keuangan dilaksanakan sesuai dengan standar akutansi pemerintah, harus terdapat kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan, kepatuhan terhadap perundan-undangan yang berlaku,

pengawasan intern yang memadai serta penyelesaian TLHP. "Penting juga penataan BMN dan diharapkan kepada para Kepala Seksi untuk sungguh-sungguh membaca peraturan dan tatacara penataan BMN di seksi masing-masing sesuai ketentuan terbaru," pinta Kakanwil.

Selain itu Kakanwil Kemenag Prov. NTT mengatakan bahwa Pagu indikatif yang sudah ada, diharapkan agar dilakukan pencermatan dengan sungguh-sungguh dengan perhatikan program fokus Kakanwil dan kebijakan strategis yang digariskan dalam Renstra 2015-2019. Program kerja dan kegiatan tidak asal disusun dengan copy paste kegiatan-kegiatan tahun sebelumnya.

"Di Bidang Urusan Agama Katolik, satu hal yang mesti mendapat perhatian

dalam penyusunan program dan anggaran tahun 2018 adalah penyelenggaraan Pesparani Katolik. Diharapkan agar apa yang sudah dimulai tidak menjadi layu dan mati hanya karena terkendala anggaran. Kabid Urusan Agama Katolik dan para Kasi Bimas/Gara Katolik perlu perhatikan program ini dengan sungguh-sungguh," pinta Kakanwil.

Kakanwil juga mengucapkan proficiat kepada Kepala Bidang Pendidikan Katolik atas semangat untuk mendirikan PAUD dan SMAK yang sampai pada saat ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi. "Kita bersyukur bahwa pada bulan September ini ijin operasional SMAK pertama di daratan Timor telah terbit untuk Kab. Malaka. Diharapkan akan terus berkembang SMAK di seluruh daratan Timor dan perencanaan anggaran tahun 2018 perlu perhatian serius bagi pengembangan SMAK yang sudah ada dan prioritas bagi usulan pendirian SMAK atau PAUD yang sedang dalam proses," ungkap Kakanwil.

Mengakhiri sambutan, Kakanwil mengharapkan agar tidak dipelihara ego sektoral jika tidak sanggup melaksanakan tugas dan saling berbagi mencari jalan keluar. "Kita berdosa jika tidak mampu merealisasikan anggaran pelayanan kepada masyarakat hanya karena kesombongan dan ego sektoral kita," pungkas Kakanwil. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 13 s.d 15 September 2017 di Biara SSpS Belo Kupang ini, menghadirkan 7 (tujuh) orang narasumber dan 55 orang .peserta. ***(Prily/JW/yen)

Kakanwil Buka Kegiatan Rakor Bimas Katolik

Page 20: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

18

Kupang (Bernas) - Mengamati semakin gencarnya berita bohong atau hoax yang beredar melalui dunia maya yang berakibat pada munculnya sikap antipati, permusuhan bahkan berpotensi pecahnya konflik di tengah masyarakat, Kabid Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Yorhans Lopis mengajak aparatur sipil Negara yang bekerja di lingkungan Kementerian Agama untuk tidak gegabah dan begitu mudah menyebarkan berita bohong tetapi bersikap bijak, menahan diri sehingga bisa meredam potensi konflik di masyarakat.

Ajakan itu disampaikan Lopis, Senin (11/9/2017) berkaitan dengan adanya kelompok Saracen yang mengelola bisnis berita bohong dengan tujuan menyerang orang, kelompok bahkan Negara tertentu. Lopis meminta ASN untuk mewaspadai Saracen ini, karena menurutnya sangat berpotensi mengganggu kerukunan dan persatuan bangsa. Saracen, katanya, lebih berbahaya karena bukan saja mengakibatkan satu orang saja yang menderita tetapi dapat membunuh ribuan orang bahkan suatu bangsa.

“Bahaya kata-kata itu tidak seperti panah yang hanya membunuh satu orang saja, tetapi dia bisa membunuh

banyak orang bahkan suatu bangsa sekalipun,” kata Lopis.Karena itu, Lopis mengatakan ASN Kementerian Agama

harus memiliki kompetensi sebagai komunikator yang baik untuk dapat melawan hoax. Menurutnya, ada empat faktor yang harus dimiliki ASN sebagai komunikator yakni kemampuan membaca, menyimak, berbicara dan menulis.

“Kemampuan membaca dan menyimak dengan baik berbagai situasi dan kondisi. Kemampuan berbicara dalam arti mampu mengenal dengan siapa berbicara apalagi berbicara terkait isu isu sensitif. Menahan diri menulis hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu agama di media sosial karena akan memancing permusuhan,” jelas Lopis.

***(bobby/prily/yen)

Kupang (Bernas) - Kepala Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Yakobus Beda Kleden mengajak pegawai Katolik di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi agar membangun kesadaran agama yang resurrexit. "Kita perlu membangkitkan kesadaran agama yang resurrexit. Agama yang membangkitkan. Agama yang membawa Kabar Gembira bagi orang lain," kata Kleden disela kegiatan Pembinaan Mental Rohani Pegawai Katolik, Jumat (8/9/2017) di aula Kanwil Kemenag Prov. NTT.

Kleden menjelaskan, dewasa ini hadir penghayatan

agama yang bersifat restoratip. Menurutnya, pemeluk agama yang bersifat restoratip, berjuang menegakkan ajarannya dengan melakukan tindakan membela kesucian Allah melalui cara-cara kekerasan, seolah-olah wajah Allah tidak suci karena perbuatan dosa manusia.

Padahal menurutnya, wajah Allah tetap suci dan sempurna sekalipun manusia berbuat dosa. Penghayatan agama yang restoratip ini akan berdampak pada tindakan intoleransi,

diskriminasi, dan radikalisme atas nama agama dengan tujuan penyelamatan.

Karena itu, Kleden mengajak pegawai untuk tidak mengikuti ajaran agama yang restoratip yang menghancurkan nilai - nilai tetapi harus kembali menegakkan kemanusiaan, termasuk tidak menyebarkan bisnis kebencian.

"Stop sudah menyebarkan kebencian. Kalau sudah baca tidak perlu menyebarkan kepada banyak orang lain. Dengan menyebarkan hoax, sebenarnya kita tidak pernah jadi dewasa. Mari kita coba memerangi ini," ajak Kleden. ***( bobby/jw/yen)

Lawan Hoax, Lopis Ajak ASN Miliki Kompetensi Sebagai Komunikator

Kleden : Perlu MembangkitkanKesadaran Agama yang Resurrexit

Page 21: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

19

Kupang (Bernas) - Hal itu dikatakan Gubernur NTT, Frans Leburaya ketika menerima kehadiran Plh Kakanwil Kemenag NTT, Hasan Manuk dan Kabid Urusan Agama Kanwil Kemenag NTT, JB. Kleden bersama Vikjen Keuskupan Agung Kupang, RD. Gerardus Duka, di ruang kerjanya, Jumat (8/9/2017). "Segera secepatnya dibuatkan SK dan pengurusnya akan dilantik. Biar masyarakat tahu bahwa lembaga ini sudah ada," kata Leburaya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan baik dari Plh. Kakanwil Kemenag NTT, Hasan Manuk dan juga Kabid Urusan Agama Katolik, JB. Kleden, pada dasarnya, Leburaya menyambut baik penyelenggaraan PESPARANI. Leburaya memberi jaminan, NTT akan mengambil bagian dalam kegiatan PESPARANI Nasional di Ambon pada tahun 2018 dan menegaskan bahwa kegiatan PESPARANI adalah kegiatan untuk membangun solidaritas sekaligus membawa sukacita ke-Katolik-an.

Karena itu, Leburaya yang didampingi Karo Kesra Setda NTT, Barthol Badar, akan mengimbau kepada Bupati dan Walikota se-NTT agar juga secepatnya menerbitkan SK pembentukan LP3K di daerah. Sedangkan sosialisasi tentang LP3K dan PESPARANI kepada masyarakat, menurut Leburaya, dapat dilakukan melalui dua jalur yakni Keuskupan-Keuskupan dan juga pemerintah. Leburaya berharap setelah pelantikan LP3K Provinsi NTT, pengurus akan kembali bertemu dengannya guna membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan PESPARANI.

“Saya akan mengimbau para Bupati dan Walikota untuk

segera menerbitkan SK. Sedangkan Kakanwil Agama mengimbau Kepala Kantor di daerah untuk berkoordinasi dan menyiapkan langkah-langkah yang tepat dalam melaksanakan kegiatan ini,” kata Leburaya. Vikjen Keuskupan Agung Kupang, RD. Gerardus

Duka dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Uskup Agung Kupang juga menyambut baik tentang kehadiran LP3K dan kegiatan PESPARANI. Bahkan Uskup Agung Kupang, kata RD. Gerardus, menganjurkan agar kegiatan PESPARANI dilakukan setiap tahun di tingkat Provinsi.

Turut hadir dalam audensi tersebut, Kasi Pemberdayaan Umat Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kemenag NTT, Anis Mbira dan dari Komisi Liturgi Keuskupan Agung Kupang, Sr. Fransiska Romana Yasmini, RVM. *** (bobby/prily/yen)

Kupang (Bernas) - “Umat Katolik tidak hanya untuk kepentingan umat Katolik tapi juga untuk kepentingan sesama,” tegas Plh. Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Yakobus B. Kleden, MM saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan pembinaan kerukunan intern umat beragama Katolik, Kamis (31/08/2017), bertempat di Hotel Romyta Kupang.

Dalam perspektif membangun budaya dialogal dan solidaritas, Kepala Bidang Urusan Agama Katolik ini mengakui bahwa tidak mudah membangun budaya dialogal dan solidaritas. Karenanya, kesediaan untuk berbagi dengan sesama dengan membuka diri, berbelah rasa, dan bekerja sama menjadikan kegiatan ini penting untuk dilaksanakan.

Lebih lanjut, Pak Kleden mengatakan bahwa Gereja Katolik juga memberi perhatian yang sangat besar kepada Bangsa Indonesia. Sejarah membuktikan bahwa pasca Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tahun 1945, Vatikan merupakan Negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Bangsa Indonesia. Artinya, Gereja Katolik mendukung sepenuhnya

kemerdekaan Indonesia. “Kewajiban kita semua warga Indonesia untuk menjaga, memelihara, merawat kebhinekaan itu agar NKRI tetap berdiri. Bangsa ini didirikan bukan untuk dibubarkan,” ajak ayah dua orang putra ini mengakhiri sambutan sembari menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang berkenan hadir. Hal ini menandakan adanya persaudaraan/persekutuan dan merasa kegiatan ini penting.

Kegiatan pembinaan kerukunan intern umat beragama Katolik yang diselenggarakan oleh Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT ini menghadirkan dua orang narasumber yakni Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Djata Dominikus dengan materi peran Kanwil Kemenag Provinsi NTT dalam membangun kerukunan hidup umat beragama, dan Rm. Valentinus Doy yang membawakan materi tentang kerukunan dalam keberagaman dari perspektif Alkitab, dan 135 orang peserta.

Dengan tema membangun kerukunan internal umat Katolik ditengah keberagaman, Ketua Panitia, Drs. Petrus Mella, M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan karena walaupun tidak ada konflik ideologis dikalangan intern umat Katolik namun tidak dapat ditampik bahwa dalam hidup bersama kerap juga terjadi konflik yang disebabkan oleh berbagai macam faktor baik internal maupun eksternal umat Katolik. “Kegiatan ini bertujuan selain untuk meningkatkan pemahaman umat Katolik akan pentingnya hidup rukun ditengah keberagaman, juga untuk memotivasi umat Katolik untuk merealisasikan hidup bersama yang rukun,” terang Pit Mella saat menyampaikan laporan panitia. Kegiatan ini ditutup dengan perayaan Ekaristi Kudus.***(JW/Prily/Bpp/yen)

Gubernur NTT: Setelah Terbit SK, Kita Buat Pelantikan Pengurus LP3K

Umat Katolik Tidak Hanya Untuk Kepentingan Umat Katolik

Page 22: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

20

Kupang (Bernas) - Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus menemui umat Buddha sebanyak 50 orang di Hotel Neo Kupang pada pembukaan kegiatan pembinaan Guru sekolah minggu Buddha dan pengurus sekolah minggu Buddha Kamis, (07/09/2017).

Dalam pertemuan tersebut, Kakanwil Sarman saat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan menyampaikan harapannya kepada umat Buddha di NTT untuk senantiasa bertanggung jawab terhadap perilaku ditengah masyarakat. Untuk itu, Kakanwil menyebut pendidikan agama dan keagamaan memiliki peran yang sangat penting.

Lebih lanjut, Kakanwil mengatakan bahwa proses belajar mengajar dalam pendidikan keagamaan bermaksud agar mampu mengantarkan siswa secara berjenjang untuk memajukan pengetahuan, wawasan, sikap, maupun perilaku.

“Pendidikan agama dan keagamaan dimaksudkan agar umat beragama makin mengenal dan mencintai agamanya,” ujar Kakanwil.

Kakanwil pada kesempatan tersebut juga mengharapkan agar melalui sekolah minggu, khususnya generasi muda diberikan pengetahuan yang benar dan mendalam tentang agama. Karenanya, guru-guru sekolah minggu Buddha diharapkan memahami dengan sungguh kurikulum juga metode pembelajaran secara baik dan didukung oleh sarana prasarana yang memadai.

“Usahakan agar pelajaran tentang agama jangan sampai membuat siswa memiliki pemahaman yang keliru dan tidak utuh,” kata Kakanwil Sarman.

Pada kesempatan tersebut, Kakanwil juga mengajak umat Buddha di NTT untuk memanfaatkan waktu pertemuan dengan memberikan masukan kepada Pembimas Buddha sehingga bisa direncanakan dan dirancang program yang lebih tepat untuk kebutuhan umat serta semakin menjawab kebutuhan umat Buddha di NTT.

Lebih jauh, Kakanwil mengatakan bahwa tantangan saat ini adalah pendidikan agama dan keagamaan yang kurang

diminati. Namun, Kakanwil meyakini bahwa semua orang pasti menginginkan anak-anaknya memiliki hidup yang terjamin baik didunia maupun diakhirat. Karena itu, nilai-nilai agama menjadi sangat penting karena seseorang memiliki karakter yang baik buah dari penanaman nilai-nilai agama yang baik.

Terkait hal tersebut, orang nomor satu di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT ini menyoroti penguatan pendidikan karakter agar mendapat perhatian dari semua pihak. Kakanwil mengharapkan agar melalui pendidikan agama dan keagamaan Buddha, generasi muda diarahkan untuk melihat realitas lingkungan sekitar dengan wawasan nusantara yang menghargai aneka ragam suku, agama, maupun ras.

“Kiranya pendidikan agama membantu generasi muda makin mencintai agama maupun Negara dengan memupuk nasionalisme yang kuat,” pungkas Kakanwil Sarman sembari mengajak umat Buddha di NTT untuk sama-sama bertanggung jawab pelihara NTT dengan penuh rasa cinta.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 07 s.d 09 September ini melibatkan 50 orang peserta dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan sikap mental guru dan pengurus sekolah minggu Buddha mengingat pentingnya Guru Agama Buddha dan pengurus lembaga pendidikan Sekolah Minggu Buddha dalam pembinaan moral dan etika serta peningkatan mutu.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd, Pembimbing Syariah, Dra. Hj. Ening Murtiningsih, Pembimas Buddha, Aryadi Satyawira, SH.***(JW/Prily/Bbp/yen)

Kupang (Bernas) - Merayakan Idul Adha 1438 H, MTsN Kupang sembelih hewan kurban berupa 7 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Berbeda dengan jumlah hewan kurban tahun lalu yang lebih sedikit, tahun ini dengan jumlah hewan kurban tersebut dapat dibagikan kepada sekitar 700-an siswa dan keluarga besar di lingkungan Madrasah tersebut. Bukan hanya itu, daging kurban juga dibagikan kepada beberapa tokoh masyarakat yang diundang panitia Madrasah dalam acara sederhana Idul Adha

Temui Umat Buddha, Ini Harapan Kakanwil

bersama.Kepala MTsN Kupang, Drs. Rasyid Ridho Mukin

membenarkan Madrasah yang dipimpinnya tahun ini menggelar Idul Kurban dengan memotong hewan kurban seperti sapi dan kambing diperuntukkan kepada siswa dan keluarga MTsN Kupang. "Tahun ini kita potong 7 sapi dan kambing 2 ekor. Dagingnya dibagikan kepada sekitar 700-an siswa," kata Rasyid.

Kegiatan Idul Adha bersama yang dilaksanakan Sabtu, (2/9/2017) dihadiri pejabat dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT diantaranya Kabag TU, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd, Kabid Urusan Agama Katolik, Drs. Yakobus Beda Kleden,MM, Kabid Bimas Kristen, Drs. Yorhans Lopis, Kabid Pendidikan Islam, Drs. Husen Anwar, Wayan Alit mewakili Pembimas Hindu, Kasie Pendidikan Keagamaan Katolik, Drs. Benyamin Ndaeng mewakili Kabid Pendidikan Katolik, Kasubag Ortapeg, Siprianus Muda Hondo,S.Fil, Kasubag Hukum dan KUB, Bobby Octavianus, tokoh agama Kristen Pdt. Yehezkiel Hede dan juga Lurah Nunbaun Sabu, Ruth Jami.***(bbp/prily/yen)

Rayakan Idul Adha, MTsN Kupang Kurbankan 7 Sapi dan 2 Kambing

Page 23: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

21

Lintas FLOBAMORA

Kota Kupang (Bernas) - Demikian pernyataan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Drs. Ambrosius Korbaffo, M.Si, saat memimpin apel kehadiran Pegawai, Senin (04/09/2017), di halaman Kantor Kementerian Agama Kota Kupang yang dihadiri oleh seluruh Pejabat Eselon IV, para Staf, dan PTT.

Ambros Korbaffo mengatakan bahwa kebaikan hari ini belum tentu menjadi kebaikan hari esok. Untuk itu, ia

mengajak seluruh staf dan jajaran untuk terus berbuat baik sampai keburukan menjadi kalah dan lelah. "Kita semua harus memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada orang yang membutuhkan pelayanan, dengan melakukan berbagai pencairan anggaran yang dipercayakan kepada kita dengan cara yang benar dan tepat sasar, sehingga dapat mengejar ketinggalan pencairan anggaran dalam sisa waktu kurang lebih dua bulan ke depan," ungkapnya.

Lebih lanjut, terkait Idul Adha, ia mengatakan bahwa sejak berdirinya Kantor Kementerian Agama Kota Kupang ini, baru pertama kali terjadi penyembelihan dua ekor sapi sebagai korban dalam merayakan hari Idul Adha pada Jumat (02/09/2017). Hal ini sebagai ungkapan cinta serta penghayatan iman dan ketaqwaan kepada Tuhan.

"Memberi dan berkorban merupakan implementasi 5 NBK yakni melakukan hal lama dengan cara yang baru," tambahnya.

Ambros berharap agar peristiwa seperti ini terus ditumbuhkembangkan dalam kehidupan keagamaan masing-masing.***(SN/Prily)

Betun (Bernas) - Setelah melalui proses panjang untuk SMAK Sta. Maria Fatima Betun, akhirnya Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Drs. Eusabius Binsasi, secara resmi menyerahkan SK Ijin Operasioanl SMAK Sta. Maria Fatima Betun kepada Bupati Malaka, Ketua Komisi I DPRD Kab. Malaka dan Kepala Kantor Kemenag Malaka serta Deken Malaka di panggung pentahbisan Gereja Paroki Sta. Maria Fatima Betun, Rabu (06/09/2017).

Raut wajah kegembiraan terlihat pada seluruh undangan yang hadir. Dirjen Bimas Katolik RI pada kesempatan yang sangat berbahagia tersebut mengaku sangat senang dan bangga karena menyerahkan SK Ijin Operasioanl SMAK Sta. Maria Fatima Betun secara langsung di Rai Malaka.

“Kegembiraan ini sangat luar biasa karena SMAK Sta. Maria Fatima Betun merupakan Sekolah Agama Katolik pertama di Pulau Timor yang saya serahkan secara langsung Ijin Operasionalnya,”

ungkap mantan Kakanwil Kemenag Provinsi NTT ini.***(Frederico/JW)

Berikanlah Pelayanan Sebaik Mungkin

Dirjen Bimas Katolik Serahkan SKIjin Operasional SMAK Sta. Maria Fatima

Page 24: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

22

Soe (Bernas) - Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, didampingi Wakil Bupati TTS, Drs. Obed Naitboho, M.Si, Wakil Ketua I DPR TTS, Aleks Kase, S.Th, Kakankemenag TTS, Saturlino Correia, S.Th meresmikan dua ruang kelas baru SMTK Benfomeni di Kapan TTS, Selasa (05/09/2017).

Dalam sambutan, Kakanwil Sarman menyampaikan apresiasi dan terima kasih berlimpah atas dukungan Pemerintah Daerah Kab.TTS, Pimpinan DPRD Kab. TTS dan jajarannya, Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh adat dan agama, serta orang tua siswa yang mendukung kehadiran SMTK di daerah tersebut. Secara khusus, ia menyampaikan penghargaan dan rasa hormat yang tinggi bagi keluarga Fobia yang rela menghibahkan tanah warisan keluarga untuk dijadikan tempat pendirian SMTK tanpa imbalan apa pun, dan para inspirator pendiri SMTK. "Perjuangan mereka tidaklah gampang. Duduk bersama dan berpikir, berbicara dan berbuat demi pembangunan sebuah lembaga pendidikan demi masa depan anak- anak bangsa," ungkapnya.

Selanjutnya, Kakanwil menggambarkan keberadaan sekolah- sekolah yang berada dalam naungan Kemenag seperti SMTK dan SMPTK untuk Kristen, SMAK untuk Katolik, MIS- MIN untuk Islam. Dikatakannya bahwa jumlah SMTK di NTT saat ini sebanyak 30 buah dan di

TTS sendiri terdapat 10 buah dan 3 buah SMPTK. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat TTS, khususnya di wilayah Mollo Utara untuk terus mendukung keberadaan lembaga pendidikan tersebut yang bertujuan mendekatkan dunia pendidikan ditengah masyarakat. "Melalui SMTK, siswa akan mendapat nilai plus, karena disamping mendapatkan pengetahuan umum, siswa akan memperoleh pengetahuan keagamaan. Melalui pengetahuan keagamaan, siswa diharapkan menjadi insan yang beriman Kristen secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan menjadi kunci utama dalam kemajuan. Dan guru menjadi kunci utama peningkatan mutu. Untuk itu guru harus profesional dan sejahtera dalam tugas," ucapnya. Mengakhiri sambutan, ia meminta agar perlu dibangun kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk bantuan tenaga guru bagi SMTK. Usai sambutan dilakukan pembukaan selubung papan nama sekolah, pengguntingan pita, dan pembukaan pintu oleh Kakanwil dan Wakil Bupati TTS.*(moyfallo/phw)

Mbay (Bernas) - Bulan September, bulan Kitab Suci Nasional bagi umat Katolik Indonesia dimanfaatkan oleh seluruh ASN Kementerian Agama Kabupten Nagekeo untuk menggelar katekese perdana dengan mengangkat tema Kabar gembira di Zaman Teknologi. Kegiatan ketekese perdana yang difasilitasi oleh Yosef Meze, S.Fil. tersebut berlangsung di Ruang Rapat Ikhlas Beramal Kemenag Nagekeo, Rabu (6/9/2017).

Mengawali katekese di hari perdana, Kakankemenag Kab. Nagekeo, Yosef Nganggo, S.Ag, terlebih dahulu

memamparkan secara singkat cikal bakal terbentuknya bulan kitab suci nasional yang diinspirasi oleh beberapa misionaris masa lalu yang pernah berkarya di Indonesia saat itu. Ia kemudian mengajak semua ASN Kementerian Agama Kab. Nagekeo khusus yang beragam Katolik untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut secara penuh. Selain itu, sebagai bahan referensi bagi seluruh ASN bila kembali di tempat tinggal masing-masing dan dipercayakan menjadi fasilitator pada kegiatan yang sama.

Yosef meze pada kesempatan yang sama mengajukan beberapa pertanyaan terkait manfaat baik dan buruknya teknologi masa kini bagi perkembangan iman umat manusia yang dikhususkan bagi iman Katolik. Katekese tampak cair dan berjalan lancar setelah semua peserta memberikan tanggapan terkait pertanyaan yang bermuara pada pemanfaatan teknologi dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Untuk memberikan hasil nyata dari pertemuan tersebut maka para peserta bersepakat untuk melahirkan satu kesepakatan bersama sebagai tindakan nyata dari tema yang diangkat. *** (Vall N/Prily)

Kakanwil Kemenag NTT dan Wakil Bupati TTSResmikan SMTK Benfomeni -TTS

ASN Katolik Nagekeo Gelar Katekese Bertajuk Kabar Gembira

Page 25: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

23

Waingapu (Bernas) - Jumat (8/9/2017), bertempat di aula Kankemang Sumba Timur telah diadakan acara pengambilan sumpah dan pelantikan pejabat eselon IV di lingkup Kankemang Kab. Sumba Timur. Berdasarkan SK yang dibacakan Koordinator Kepegawaian, Peternich Weren Frits Djae,ST, Menteri Agama telah menetapkan Ruslin,S.Pd sebagai Kepala Seksi Bimas Islam di Kankemang Kab. Sumba Timur. Acara pengambilan sumpah tersebut dilakukan oleh Kakankemenag Kab. Sumba Timur, Maxy Lak’apu,S.Pd,M.Pd.K di hadapan Kasubbag TU, Hau Tanggumara, S.Pd dan para pejabat eselon IV, para Kepala Madarasah, para kepala KUA dan seluruh ASN lingkup Kankemenag Kab. Sumba Timur.

Kakankemenag dalam arahannya menyampaikan selamat datang, selamat bergabung, selamat menjadi keluarga besar Kemenag Sumba Timur. Kakankemenag mengatakan promosi, mutasi dan rotasi tidak akan terpisahkan dari yang namanya birokrasi dan semua ASN akan mengalami hal yang sama, diukur

melalui kinerja. "Marilah kita bekerja mewujudkan Visi dan Misi kita sebagai ASN Kementerian Agama," ajaknya.

Bertindak sebagai saksi dalam acara pengambilan sumpah tersebut, Kasi Urakris, Melkianus Bara Gah, S.IP, dan Kasi Bimkat, Blasius Ndajang,S.Fil. Sedangkan yang menjadi rohaniawan pendamping, Kepala KUA Kota Waingapu, Alfian H. Dahlan,S.Ag. ***(Jefry SFt/bbp)

Labuan Bajo (Bernas) - Dalam upaya menggalakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), jajaran ASN Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat, Jumat pagi (22/9/2017), melaksanakan jalan sehat bersama. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Manggarai Barat, Yohanes Daketi Ase, S.Fil, bersama Kasubbag TU, Anselmus Panggabean, S.Ag dan jajaran Kasi dan Penyelenggara ini merupakan tindaklanjut Surat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi NTT tentang Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, sebagaimana dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2017. Kegiatan mengambil titik start di halaman Kantor Kemenag Mabar menempuh rute sekitar 1 KM dengan melintasi Pengadilan Agama Labuan Bajo, Rumah Jabatan Bupati Manggarai Barat hingga mendekati ujung Bandara Komodo Labuan Bajo lalu belok kiri untuk berjalan di sisi samping pagar Bandara hingga kembali ke Kantor Kemenag Mabar. Dalam beberapa kesempatan, Kakankemenag

selalu mendorong dan mengajak jajarannya untuk selalu menjaga kebugaran dan kesehatan. Salah satu upaya menurutnya adalah melalui jalan sehat sebagai olahraga ringan yang menyehatkan. Jalan sehat, ingatnya, adalah media berkumpul yang sangat efektif dalam membangun komunikasi, kebersamaan dan kekompakan sebagai modal dasar yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kinerja individu dan lembaga sekaligus untuk mencapai visi dan misi organisasi.***(JM/Prily)

Ruslin Dilantik Jadi Kasi Bimas Islam Sumba Timur

Jalan Sehat Galakan GERMAS

Page 26: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

24

Borong (Bernas) – Tulisan MA Amaliah Pota dan MI Sa’atil Bahri Telage di gerbang masuk sekolah sebentar lagi hanya terpampang dalam ingatan. Sepak terjang kedua sekolah ini dalam dunia pendidikan selama kurang lebih 15 tahun di bawah Yayasan Nur Amaliah kini berestafet ke tangan Pemerintah yakni Kementerian Agama, melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 588 Tahun 2017 Tentang Penegerian 6 (enam) Madrasah pada

Provinsi Nusa Tenggara Timur. KMA Nomor 588 Tahun 2017, sebagai tanda sah penegerian kedua madrasah ini, diserahkan sendiri oleh Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, kepada Kakankemenag Manggarai Timur, Drs. Kristoforus Mahal, dalam Acara Penyerahan SK Penegerian MIN 3 Manggarai Timur dan MAN Manggarai Timur yang bertempat di MAS Amaliah/MAN Manggarai Timur pada Sabtu (09/09).

Acara penyerahan tersebut turut disaksikan oleh Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Prov. NTT, Kabid

Pendis Kanwil Kemenag Prov. NTT, Ketua Yayasan Nur Amaliah, Camat Sambi Rampas, Kapolsek Sambi Rampas, Danramil Sambi Rampas, dan para pejabat Eselon IV lingkup Kankemenag Matim, para pemuka dan tokoh agama/masyarakat, serta tamu dan undangan lainnya. Dengan penyerahan KMA, maka MI Sa’atil Bahri Telage berubah namanya menjadi MIN 3 Manggarai Timur dan MA Amalia Pota menjadi MAN Manggarai Timur. Secara seremonial, hal itu ditandai pula dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Prov. NTT dan Kakanwil Kemenag Prov. NTT.

Sebagai sebuah satker baru, dalam rangka mengisi kekosongan, optimalisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas, Kankemenag Matim sudah menyiapkan Pelaksana Tugas untuk kedua madrasah negeri ini, yakni Drs. Mustamin, sebagai Plt. MAN Manggarai Timur dan Hisamudin, S.Pd sebagai Plt. MIN 3 Manggarai Timur. Surat Plt ini diserahkan secara resmi oleh Kakankemenag Matim, Drs. Kristoforus Mahal, kepada Drs. Mustamin dan Hisamudin, S.Pd, yang masing-masing juga masih menjalankan tugas sebagai Kamad MTsN Manggarai Timur dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada MTsN Manggarai Timur. Pada kesempatan sambutan atas nama Yayasan Nur Amaliah, Drs. Mustamin selaku Ketua Yayasan menyampaikan terima kasih tak terhingga atas segala usaha pihak Kementerian Agama sehingga kedua madrasah ini sekarang menjadi madrasah negeri. Kepada para hadirin, Kamad MTsN Matim ini juga berkisah tentang "Berkelana membawa rahmat" sebagai kaleidoskop singkat Yayasan Nur Amaliah, di mana peristiwa suka duka membangun sektor pendidikan akhirnya berbuah manis dengan penegerian kedua madrasah. ***(dus bangkur/prily)

Waibakul (Bernas) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Tengah, Bulla Nggallu, S.Pd.,M.Si, membuka kegiatan Pembinaan Remaja Pra Nikah yang berlangsung di Aula Kantor Urusan Agama Kecamatan Kat ikutana, Selasa (12/09/2017). Kegiatan yang diselenggarakan oleh KUA Kec. Katikutana ini bermaksud untuk memberikan pembinaan dan pemahaman kepada 30 orang remaja pra nikah di Kabupaten Sumba Tengah agar lebih siap secara mental dan psikologis dalam membangun rumah tangga dan keluarga yang lebih berkualitas.

Dalam arahannya, Kepala Kantor berharap agar kegiatan ini terus berlanjut karena sangat strategis sebagai media untuk mewujudkan keluarga muslim yang sakinnah, mawaddah, dan warohmmah (Samawa). Lewat kegiatan ini, para remaja usia pra nikah yang menjadi peserta akan memiliki kesiapan psikologis untuk membentuk rumah tangga serta menjadi ibu dan ayah.

Menutut Bulla Nggallu, membangun kualitas keluarga atau rumah tangga adalah hal yang sangat penting dalam rangka

mewujudkan masyarakat dan negara yang berkualitas. Untuk itu, ia meminta para peserta untuk mengikuti kegiatan ini secara baik agar mereka memiliki pengetahuan tentang hukum perkawinan yang benar baik secara syariah maupun negara.

Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala Seksi Pendidikan dan Bimas Islam, Drs. H. Pua Monto Umbu Nay, Kepala KUA Kecamatan Katikutana, Ahmad Hamdi Mulyo, S.HI dan Staf Bimas Islam Kantor Kemenag Kab. Sumba Tengah.***(FRS/Prily)

Dua Madrasah di Pota Dinegerikan

Bulla Nggallu Buka Kegiatan Pembinaan Remaja Pra Nikah

Page 27: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

25

Larantuka (Bernas) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur membidik para penyuluh agama non PNS menjadi figur penting dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam bidang kerukunan umat beragama. Perhatian tersebut dilakukan dengan melibatkan para Penyuluh Agama Non PNS dalam kegiatan Dialog Kerukunan Lintas Agama, yang diselenggarakan di Aula Kantor Kemenag Flotim, Selasa (12/09/2017). Sebanyak 30 Penyuluh Agama Non PNS mengikuti kegiatan dimaksud dengan narasumber terdiri dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, Kapolres Flores Timur, Kepala Badan Kesbangpol Flotim dan Ketua FKUB Kabupaten Flores Timur. Kegiatan yang dilaksanakan sehari tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dalam diri para Penyuluh Agama Non PNS untuk menghargai setiap perbedaan yang ada di Kabupaten Flores Timur dan menjadikan perbedaan tersebut sebagai sebuah kekuatan bersama. Selain itu kegiatan dialog tersebut juga bertujuan untuk memberi masukan kepada Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur untuk merumuskan berbagai kebijakan bagi peningkatan kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Flores Timur.

Ketua Panitia Dialog Lintas Agama, Petrus Wai Leton, dalam laporannya menjelaskan bahwa Dialog Kerukunan Lintas Agama dapat menjembatani setiap benturan–benturan perbedaan yang dimiliki oleh setiap agama. "Agama sebagai salah satu pembatas peradaban, sehingga potensi konflik yang timbul dari perbedaan-perbedaan tersebut tetap ada. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi pecahnya konflik antar umat beragama, perlu dikembangkan upaya-upaya dialog untuk mengeliminir perbedaan-perbedaan tersebut,” ungkapnya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, Drs. Karolus Sara Buang Lera, dalam sambutannya berharap para pimpinan/tokoh-

tokoh agama, para pemuda dan tokoh masyarakat dapat mengajak masyarakatnya untuk hidup dalam suasana rukun dan damai. Para pemimpin/tokoh agama menurutnya merupakan fasilitator untuk menjembatani komunikasi dan kepentingan dalam kelompok masyarakatnya untuk meminimalisir benturan antar kelompok yang berbeda, bukan menghindarkan kontak dan komunikasi antar kelompok yang berbeda dalam masyarakat. "Para pemimpin/ tokoh-tokoh agama mempunyai peran strategis dalam menciptakan, menjaga dan memelihara kerukunan karena tugas mereka adalah memberi pencerahan kepada umat/kelompok atau anggotanya untuk meningkatkan toleransi, menghargai setiap perbedaan, dan memupuk rasa persaudaraan,” ungkapnya.

Karolus juga menegaskan bahwa konflik dan kekerasan maupun perpecahan dan penghancuran yang berkaitan dengan agama disebabkan karena perbedaan yang salah dipahami dan salah disikapi serta tidak dikelola secara baik dalam konteks kemajemukan. Selain itu ada fanatisme sempit serta kurangnya pemahaman secara lengkap, benar, dan mendalam tentang makna dan fungsi agama pada umumnya.

Kepada para Penyuluh Agama Non PNS yang menjadi ujung tombak Kementerian Agama di tengah masyarakat, beliau berharap agar dapat bekerja sama menciptakan suasana kehidupan yang rukun, damai, tenteram dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.***(peter/prily)

Atambua (Bernas) - Badan Litbang dan Pusdiklat Keagamaan Kementerian Agama RI telah memilih Kabupaten Belu sebagai salah satu daerah perbatasan untuk dilakukan Riset Aksi penguatan pendidikan Agama Islam. Hal ini tertuang dalam Surat Balitbang dan Diklat Nomor : B/P.II/3/TL.01/9/2017 tentang pemberitahuan Kegiatan Riset

Aksi Penguatan Pendidikan Keagamaan Islam di perbatasan negara.

Kabupaten Belu dijadikan lokus awal dari kegiatan ini yang dilaksanakan selama lima hari, terhitung dari tanggal 19 sampai dengan 23 September 2017. Dalam kegiatan Riset Aksi tersebut direncanakan akan dijalin kerjasama dengan

Kementerian Agama dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Kegiatan Riset Aksi ini bertujuan memberikan penguatan kelembagaan pendidikan keagamaan Islam melalui pendampingan yang dilakukan. Tahapan yang diambil meliputi studi awal sebagai penjajakan dan inventarisasi permasalahan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan keagamaan.***(deky/phw)

Dialog Kerukunan Lintas AgamaHadirkan Penyuluh Agama Non PNS

Belu, Daerah Perbatasan untuk Riset Aksi PAI

Page 28: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

26

Seba (Bernas) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua, Neang Pining Manimaki, SPd.,MM, mengajak seluruh ASN lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua agar mampu mengimplementasikan L i m a N i l a i B u d aya Ke r j a Kementerian Agama dengan penuh tanggung jawab. Hal itu diutarakannya pada Apel Kesadaran di hadapan seluruh ASN, Senin (18/09/2017), di halaman depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua.

Dalam penegasannya, Neang meminta para ASN untuk membuka ruang kebenaran dalam mengimplementasi Lima NBK tersebut. Menurut Neang, yang paling sulit dalam diri setiap orang adalah menjadi diri sendiri. Dan kesulitan terbesar adalah bagaimana memanajemen diri. “Silahkan menerjemahkan sendiri Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama dalam melaksanakan segala aktifitas, tapi yang perlu di garis bawahi adalah jangan merasa benar sendiri, namun berikan juga ruang kepada orang lain untuk memiliki kebenaran itu,” ucapnya.

Apel yang diadakan, harapnya, agar menjadi momen untuk mempertegas jati diri sebagai ASN Kemenag berdasarkan Lima NBK. "Saya berharap, apel hari ini menegaskan kembali kita sebagai ASN lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Sabu Raijua, agar dalam melaksanakan segala aktivitas selalu berpedoman pada 5 NBK dan menjadi roh dalam memberikan pelayanan kepada umat beragama yang ada di kabupaten Sabu Raijua ini yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan," ungkapnya.

Di samping itu berkaitan dengan penyerapan anggaran dan pelaporan, mantan Kepala Seksi Pendidikan Agama Kristen Bidang Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT ini berharap agar semua PPK lebih fokus dalam menyelesaikan segala pelaporan dan RKA-K/L dalam bentuk PDF dan segera diisi di aplikasi."Proses penyerapan anggaran terus digenjot, tapi jangan lupa dengan dokumen pertanggungjawabannya sehingga tidak beresiko saat pemeriksaan. Di samping itu RKA-K/L dalam bentuk PDF segera diimport untuk bisa mengisinya dalam aplikasi," pungkasnya.***(Lasarus Laga Letek Ama/Prily)

Berikan Ruang Kebenaran Kepada Orang Lain

Oelamasi (Bernas) – ASN dan DWP Kemenag Kabupaten Kupang turut berpartisipasi dalam program nasional dan daerah melalui gerakan menanam 500 cabai. Pencanangan gerakan t e r s e b u t d i p i m p i n langsung Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang, Drs.

ASN dan DWP Kemenag Kab. Kupang Tanam 500 Cabai

Page 29: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

27

Kefamenanu (Bernas)-Pameran Pembangunan Kabupaten Timor Tengah Utara yang dilaksanakan selama 10 Hari, 12 s/d 22 September 2017 bertempat di Lapangan Oemanu-Kefamenanu, dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kota Kefamenanu ke 95 Tahun 2017, akhirnya ditutup dengan resmi melalui upacara yang dipimpin langsung oleh Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt., Jumat (22/09/2017).

Pada upacara penutupan tersebut, Panitia Penyelenggara HUT Kota Kefa juga mengumumkan pemenang lomba stan terbaik. Berdasarkan penilaian mereka terhadap 78 stan instansi peserta Pameran Pembangunan, ditetapkan stan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai Juara III stan terbaik. Kriteria penilaian yang ditetapkan oleh Panitia antara lain kecepatan membangun stan, penataan ruangan, penampilan luar stan, ketersediaan data-data, kemampuan juru penerang dalam memberikan jawaban terhadap pertanyaan, serta jumlah pengunjung stan yang terdaftar dalam buku tamu.

Ketika dikonfirmasi Inmas Kantor Kemenag Kab.

TTU terkait rahasia keberhasilan stan Kemenag TTU tersebut, Ketua Panitia Pameran Pembangunan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Utara, Arnoldus Bria Sae, S.Ag. M.Si, menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut diperoleh atas kerja sama yang baik di antara seluruh ASN Kementerian Agama Kab. TTU, sejak saat persiapan sampai pelaksanaannya. Hal itu dipandangnya sebagai sesuatu yang amat positif, dan karena itu ia mengajak agar kebersamaan tetap dipupuk sehingga kehadiran Kementerian Agama di TTU tetap memberi pengaruh dan sumbangan positif. "Mari kita terus pupuk kebersamaan yang baik ini di masa yang akan datang, agar kehadiran Kementerian Agama di Kabupaten TTU senantiasa memberikan kontribusi positif bagi pembangunan masyarakat khususnya pembangunan bidang agama," ajak Arnold. ***(robi/phw)

Stan KemenagKabupaten TTURaih Juara III

Sem Saetban, MM, di Oelamasi, Jumat (22/09/2017). Sem Saetban mengatakan bahwa gerakan menanam 500 cabai ini merupakan aksi nyata segenap ASN dan Dharma Wanita Persatuan dalam mewujudkan program Pemda Kabupaten Kupang dan program Nasional untuk menanam sejuta cabai. Ia mengatakan bahwa menanam cabai hanyalah salah satu contoh dari pelbagai kegiatan positif lainnya yang menunjukkan eksistensi kita sebagai manusia yang menghargai lingkungan yang telah diciptakan Tuhan sekaligus juga sebagai usaha nyata kita untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Agama Kabupaten Kupang yakni mewujudkan masyarakat yang taat beragama, cerdas, rukun dan sejahtera. Selain itu juga untuk mendukung program Bupati Kupang yakni tanam paksa dan paksa

tanam untuk mewujudkan Taman Eden di Kabupaten Kupang.

Benih cabai, polybag dan pupuk dibagi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kupang kepada kelompok Dharma Wanita Persatuan Kemenag Kabupaten Kupang. Guna mendukung suksesnya usaha menanam cabai ini, Kantor Kemenag Kabupaten Kupang mendapat bimbingan langsung dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT. Dalam kesempatan tersebut Tim BPTP NTT yang terdiri dari Ir. Adriana Bire, M.Sc bersama Penyuluh, Raphael Dos Santos, S.ST dan Teknisi, Desri Baimneo, membekali para ASN dan Dharma Wanita Persatuan tentang Teknik Budidaya Cabai dalam pot/polybag.*** (humas kementerian agama kabupaten kupang/prily)

Page 30: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

28

Ende (Bernas) - Paduan Suara SMAK St. Thomas Morus Ende tampil memukau pada acara pembukaan kegiatan pembinaan Kompetensi Tenaga Pendidik SMAK Regio NTT yang berlangsung di Aula Lt. 2 Hotel Flores Mandiri Ende, Selasa (26/09/2017).

Diiringi musik organ oleh organis Sikstus Kaetanus Bakri, guru musik pada SMAK tersebut, paduan suara SMAK St. Thomas Morus Ende tampil gemilang dan memukau panitia, peserta kegiatan serta tamu undangan lainya. Membawakan lagu mars dan hymne SMAK pada sesi acara formal serimoni pembukaan kegiatan, serta dua lagu daerah flores: Mogi dan Besi Bero pada sesi ramah tamah, hadiran dibuat terpukau dan memberikan aplous spontan.

Daniel Mangu, Kasi Kurikulum dan Penilaian pada Kasubdit Pendidikan Menengah Direktur Pendidikan Katolik Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI selaku panitia penyelenggara kegiatan tersebut, mengungkapkan

kekagumannya. Ia mengatakan bahwa penampilan anak-anak SMAK St. Thomas Morus tersebut layak diikuti dan menjadi motivasi bagi SMAK lainnya. "Patut diacungkan jempol, layak ditiru dan menjadi motivasi serta tantangan bagi SMAK lainnya," ungkap Dan Mangu singkat. ***(NiPa/Prily)

MTsN Witihama (Bernas) - Didampingi tokoh muslim dan pengurus RA lainnya, Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, Drs. Bakir Doni Pulo, beberapa waktu lalu melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Radhatul Atfal (RA) sebagai lembaga pendidikan Islam baru di Honihama Desa Tuwagoetobi Kecamatan Witihama. Kedatangan rombongan Kasi Pendis Flotim disambut hangat dan mesra oleh pengurus RA dan masyarakat setempat.

Lokasi fisik bangunan yang letaknya bersebelahan dengan Masjid Al Muttaqim Honihama ini, diharapkan menjadi lokasi strategis kegiatan belajar mengajar karena peserta didik secara langsung melakukan praktik di Masjid ini.

Doni Pulo saat memberikan sambutan mengatakan hadirnya RA ini menambah aset pendidikan Islam di Lewo Tokan Witihama. Sambil berbincang-bincang dengan tokoh agama dan pengurus RA setempat, Doni Pulo menanyakan jumlah siswa, guru, penduduk, dan respon masyarakat atas hadirnya RA ini.

Yusuf Raya, selaku Ketua Pengurus yang juga mantan Kasi Pendis Kementerian Agama Sikka yang baru purna tugas akhir Agustus 2017, mengatakan jumlah siswa perdana sebanyak 12 orang, guru: 2 orang, dan jumlah penduduk muslim sekitar 400 jiwa. “Tahap awal jumlah siswa masih minim, salah satu faktor adalah Taman Kanak-kanak (TKK) Riangduli yang lokasinya hanya sekitar 500 meter dari RA. Kami optimis tahun pelajaran berikutnya jumlah siswa akan bertambah, ditunjang kesadaran

orang tua akan pentingnya lembaga pendidikan Islam yang menjadi kerinduan umat sejak dulu,” tandas Yusuf Raya.

Penamaan RA ini untuk mengenang jasa para tokoh pendidikan Islam tempo dulu, sepadan dengan nama Masjid di desa yang terletak di lereng Gunung Ile Boleng ini, konon nama Masjid ini diharumkan oleh tokoh Islam BL. Jabir Goran Tokan sekaligus sebagai pelopor eksitensi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Witihama dan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) Witihama yang sekarang beralih status menjadi MTs Negeri Witihama.

Usai seremonial, rombongan rehat sejenak sambil menikmati makanan khas Adonara jagung titi dan secangkir kopi hitam dalam suasana kekeluargaan. ***(NN/JW)

Peletakan Batu Pertama PembangunanRA Al Muttaqim Honihama

Paduan Suara SMAK St. Thomas Morus Memukau

Page 31: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

29

Baa (Bernas) - Bertempat di aula Kankemenag Kab. Rote Ndao, Senin (25/09/2017), Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Prov. NTT, Ny. Xaveria Adelheid Ghunu Sarman melakukan tatap muka dengan segenap jajaran Kankemenag Kab. Rote Ndao guna menyosialisasikan SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi). Tatap muka tersebut berlangsung kurang lebih dua jam.

Dalam sosialisasi ini, Ny. Xaveria didampingi oleh Sekretaris Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Pro. NTT, Ny. Hj. Iriana Hasan Manuk. Seluruh ASN dan Dharma Wanita Persatuan Kankemenag Kab. Rote Ndao antusias mengikuti kegiatan tersebut. Bagi ASN Kemenag Rote Ndao, SPAK merupakan hal baru dan bahkan baru didengar pada saat disampaikan oleh Ketua Dharma Wanita.

Ny. Xaveria pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa SPAK dibentuk atau didirikan oleh KPK dalam rangka upaya pencegahan korupsi. Dalam pelaksanaannya, KPK menggandeng beberapa

mitra. Salah satu mitra yang digandeng adalah Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI. Kemudian ditularkan secara berjenjang ke Dharma Wanita Persatuan tingkat Provinsi dan akhirnya ke Kabupaten-Kabupaten/Kota.

Menurut Ny. Xaveria, KPK mendirikan SPAK dan menggandeng Dharma Wanita sebagai mitra karena perempuan adalah ibu dan pendidik utama dalam keluarga. Melalui seorang ibu, dapat ditanamkan nilai-nilai kejujuran kepada anak. Kejujuran ini yang diharapkan dapat mencegah terjadinya korupsi di kemudian hari. ***(Frederich Amsikan/JW)

Waikabubak (Bernas) - Bertempat di ruangan Bimas Katolik, KanKemenag Kab. Sumba Barat, Senin (25/09/2017), Rm. Marsel Lamunde, Pr dan Pater Wili Ngongo Pala, CSsR, mengunjungi Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Barat.

Dalam pertemuan ini dibahas tentang stasi-stasi yang berada di wilayah Tanarighu, yang secara gerejani masuk Quasi Paroki Karuni, wilayah Kab. Sumba Barat Daya. Berdasarkan laporan ini, maka dilakukan tatap muka bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Barat, Seingo Bili, S.Pd.,M.M; Pengawas Katolik, Drs. Lourensius Juang, dua orang Penyuluh Agama Katolik, Blasius Werang, SS dan Krissostomus Kunses, S.Ag. Pembahasan ini guna mencari solusi untuk segera mungkin melakukan pemekaran sehingga stasi-stasi ini bisa menjadi sebuah Paroki.

Oleh karena itu, Rm. Marcel dan Pater Wili berharap Kantor Kementerian Agama bisa bekerjasama sebagai mitra untuk mendukung rencana pemekaran ini. Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Barat mendukung semua rencana untuk pemekaran. "Mari kita berjuang bersama," ajak Seingo Bili.***(Anggika/Prily)

Komkep Keuskupan dan Kepala STKIP Waitabula Kunjungi Kemenag Sumba Barat

Ketua DWP Kanwil Kemenag NTTSosialisasi SPAK Di Kemenag Ronda

Page 32: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

30

Sahabat BERNAS

Bernas - Pembawaannya sederhana dengan kacamata plus menghiasi wajahnya. Warna suaranya yang lumayan besar berbanding lurus dengan posturnya yang tinggi-tegap. Namun dibalik tampangnya yang demikian, anak Alm. Aiptu (Purn) Dominikus Dapa ini tetap low profile dan luwes dalam bergaul. Ya, beliau adalah nahkoda Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada. Drs. Julius David Kalumbang, demikian namanya. Bapak Julius, panggilan akrabnya sehari-hari.

Walau belum genap setahun bertugas sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten N g a d a , s a h a b a t B E R N A S k i t a kali ini bukanlah orang baru di lingkungan Kantor Ke m e n t e r i a n Agama Kabupaten N g a d a . P r i a kelahiran Bima, 16 April 1960 ini sebelumnya p e r n a h bertugas sebagai Kasubbag Tata Usaha di kantor yang sama para per iode 2003 – 2006 sebelum diangkat menjadi Kepa la Kantor Ke m e n te r i a n A g a m a

Kabupaten Sumba Barat. Sejak September 2016 beliau kembali bergabung di Kabupaten Ngada sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada menggantikan Drs. Karolus Sara Buang Lera.

“Mari kaka,” demikian sapaan penuh keakraban yang pertama kali dilontarkannya saat BERNAS menyambangi beliau di ruang kerjanya. Sapaan yang meretas sekat pemisah ini memang lekat pada pribadinya. Beliau akrab dengan semua ASN di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada.

Kisah cintanya dengan Kementerian Agama bermula ketika bersama Drs. Ope Rafael (sekarang Kakankemenag Belu) diterima sebagai CPNS Kementerian Agama Provinsi NTT pada Maret 1990. “Waktu itu saya dan Pak Ope merupakan dua orang pertama yang direkrut dan diangkat dari pelamar Sarjana Umum,” urainya di awal kisah. Berdasarkan SK yang diterima, Kantor Departemen Agama Kabupaten Sumba Barat kemudian menjadi tempat berlabuh cinta pertamanya dalam lingkungan Kementerian Agama Provinsi NTT. Selama lima tahun pertama beliau bertugas sebagai staf Seksi Bimas Katolik. Dalam sharing-nya, beliau berkisah bahwa walaupun pada saat itu, dari segi kepangkatan, pangkat beliau (III/a) lebih tinggi dari pangkat Kepala Seksi yang waktu itu (II/c) tetapi tidak membuat beliau menjadi sombong. Prinsip “Kerja Saja” begitu dihidupinya sehingga tanpa diminta, beliau melakukan apa saja yang dapat dikerjakan mulai dari menyapu dan membersihkan toilet sampai pada mengonsep surat atau dokumen lainnya. Lima tahun

berselang, sejak pengangkatan pertama tahun 1995, beliau dipercayakan menduduki jabatan Eselon Va yakni Kepala Urusan Kepegawaian.

Jabatan sebagai Kasubbag Tata Usaha pada Kantor Departemen Agama Kab. Ngada diembannya selama

tiga tahun, dari tahun 2003 hingga 2006. Kemudian dipromosi menjadi Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Sumba Barat yang diembannya dari tahun 2006 hingga 2011. Selanjutnya, setelah Kabupaten Sumba Barat Daya memekarkan diri dari Kabupaten Sumba Barat, beliau dipercayakan sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya yang pertama. Setelah lima tahun mengabdi di Sumba Barat Daya, maka pada 19 September 2016 ia dipercayakan untuk menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada.

Ketika ditanya oleh BERNAS perihal moto hidup yang menjadi roh dari seluruh pengabdiannya, beliau berkata bahwa moto “Bekerja dengan Hati dan Tanpa Pamrih” menjadi prinsip hidup yang menganimasi seluruh pelayanannya. Baginya, suatu pekerjaan dilakukan bukan karena ada imbalan tetapi sebagai suatu bentuk tanggung jawab moral dan loyalitas terhadap tugas yang telah dipercayakan. Spirit inilah yang kemudian ditularkannya kepada segenap ASN

Bekerja Dengan Hati, Bekerja Tanpa PamrihSejenak Bersama Drs. Julius David Kalumbang

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada

Page 33: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

31

BIODATANama : Drs. Julius David KalumbangNIP : 196004161990031001TTL : Bima, 16 April 1960Pangkat/Gol : Pembina Tk.1 – IV/bJabatan : Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada Riwayat Pendidikan : 1. SDK Don Bosko Kupang tamat 1973 2. SLTP St. Aloysius Weetebula tamat 1976 3. SMA Kristen Kupang tamat 1980 4. S1 Fakultas Ilmu Administrasi Negara UNDANA tamat 1986Riwayat Jabatan: 1. Staf Seksi Bimas Katolik Kantor Departemen Agama Kabupaten Sumba

Barat 2. Kepala Urusan Kepagawaian Kantor Departemen Agama Kabupaten

Sumba Barat 3. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupat-

en Ngada 4. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat 5. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya 6. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada Data KeluargaNama Isteri : Margaretha Nani BoeloeAnak : 1. Laurens L. Kalumbang 2. Freiderich P.B. Kalumbang 3. Stefanus M.V. Kalumbang

31

di Kemenag Ngada. Baginya, ASN yang baik itu mesti selalu siap bekerja tanpa disuruh. “Setiap ASN mesti kreatif untuk menciptakan pekerjaan sesuai dengan tugasnya masing-masing tanpa mesti tunggu perintah,”ujar ayah tiga putera ini.

Diakui oleh beliau, salah satu tantangan yang cukup sulit dihadapi adalah mengubah karakter seseorang. “Ada ASN yang begitu takut dengan pimpinan sehingga yang dikerjakannya itu asal-asalan, yang penting pimpinan senang. Ada juga ASN yang terlalu menganggap pimpinan sebagai raja yang tidak boleh didekati sehingga ia menciptakan jarak yang sedemikian jauh dengan pimpinan,” katanya sambil geleng-geleng kepala.

Pengagum Ki Hadjar Dewantara ini lantas memberi tips bahwa dalam situasi tersebut, ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara itu harus diterapkan secara utuh. Bukan saja menjadi suri tauladan (Ing Ngarso Sung Tulodo) dan pemberi dorongan moral dan semangat (Tut Wuri Handayani) tetapi juga mesti hadir di tengah-tengah, membaur bersama ASN tanpa menciptakan sekat-sekat (Ing Madyo Mbangun Karso). Pendekatan personal dan persuasif melalui ada dan bergaul dengan semua ASN dalam suasana keakraban menjadi hal yang telah dan selalu dibuatnya.

Di samping itu, beliau juga mengajarkan pada para ASN untuk selalu siap menghadapi risiko dari setiap pekerjaan. “Setiap pegawai harus belajar manajemen konflik dalam menghadapi risiko pekerjaan,” terangnya.

Berkaitan dengan dua pencapaian terakhir yang diperoleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada yakni penilaian baik dari Tim Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI terhadap kinerja ASN Kemenag Ngada dan urutan 8 terbaik dari 700-an satker se-Provinsi NTT dalam hal penyerapan anggaran 2016, beliau merasa bersyukur dan memberi apresiasi yang tinggi. Kepala Kantor yang pada masanya turut membidani lahir secara cepat dua satker baru yakni Kemenag Kab. Sumba Barat Daya dan Kemenag Kab. Sumba Tengah ini, percaya bahwa dua pencapaian tersebut terjadi berkat kerjasama dari semua elemen di lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada.

“Pencapaian yang fantastis dan amat diapresiasi,” ujar suami dari Margarehta Nani Boeloe ini penuh semangat. Menurut beliau, pencapaian itu lahir berkat keberhasilan menata sistem kerja, kepatuhan kepada regulasi, pengawasan yang integral dibarengi dengan motivasi yang kuat untuk menggenjot kinerja para ASN terlebih para PPK dan Bendahara dalam mengelola anggaran sebagaimana yang diamanatkan dalam lima nilai budaya kerja Kementerian Agama.

Sewaktu ditanya perihal pesan yang ingin disampaikan kepada segenap ASN Kemenag Ngada, Kakankemenag yang akan purna tugas pada Mei 2018 mendatang ini berkata bahwa menjelang memasuki masa pensiun, beliau akan terus mendorong para ASN Kemenag Ngada untuk senantiasa setia dan berkomitmen pada tugas. Di samping itu, beliau juga ingin agar diantara pimpinan dan segenap staf tetap terpelihara relasi yang akrab dan harmonis sehingga para ASN dapat berkerja tanpa rasa takut dan tanpa tekanan sambil tetap mengedepankan tanggung jawab terhadap tugas demi terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat.*** (yon)

Page 34: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

32

Bianglala

Kementerian Agama memiliki visi yang mulia yaitu : terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas dan sejahtera lahir batin

dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong (Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015).

Untuk mewujudkan visi ini, melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 39 tahun 2019 dirumuskan pula 7 Misi Kementerian Agama yaitu :1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran

agama2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang

merata dan berkualitas4. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah

yang berkualitas dan akuntabel.5. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan

potensi ekonomi keagamaan6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan berciri

agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan

7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan terpercaya.Visi dan misi ini haruslah menjadi nilai luhur tertinggi

dari seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama untuk diwujudnyatakan melalui seluruh karya pelayanan. Upaya mewujudkan visi dan misi ini ditampakkan, salah satunya dengan mengangkat Penyuluh Agama. Penyuluh Agama adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama. Kalau demikian, maka Penyuluh Agama berperan sebagai corong yang menyuarakan dan mengajarkan berbagai hal sehubungan dengan perwujudan Visi dan Misi Kementerian Agama di tengah-tengah masyarakat.

Tugas ini dalam realitasnya sangat tidak mudah. Di lapangan, para Penyuluh Agama harus berhadapan dengan berbagai hal yang menantang dan juga menghambat. Tantangan dan hambatan itu dapat dikelompokan dalam 2 bagian, yaitu :1. Tantangan dari dalam, seperti kemampuan spiritual,

intelektual, dan emosional Penyuluh, komitmen dan motivasi kerja yang terus perlu diperbaharui, kemampuan berkreasi, dan berinovasi yang perlu dimaksimalkan, dan integritas para Penyuluh Agama yang harus terus diperlihatkan.

2. Tantangan dari luar seperti : kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK ) yang membawa serta perubahan baik dalam hubungannya dengan perilaku maupun nilai dalam masyarakat sebagai sasaran penyuluhan, tantangan berupa media penyuluhan yang variatif sehingga menuntut

para penyuluh untuk dapat mengembangkan diri menguasai berbagai media juga mengembangkan berbagai metode penyuluhan. Selain itu, khusus di Kabupaten Kupang, sasaran binaan yang banyak dan lokasi penyuluhan dengan jarak tempuh yang jauh juga merupan tantangan besar dalam upaya mengoptimalkan kerja para Penyuluh Agama.Selain dari tantangan-tantangan diatas, regulasi untuk

Tugas dan Fungsi (Tusi) Penyuluh Agama yang belum mengatur banyak hal teknis di lapangan, membuat para Penyuluh sering diperhadapkan pada posisi dilematis antara mengoptimalkan kerja Penyuluh di satu sisi dan mencermati persoalan administrasi (absensi,dll) di sisi yang lain.

Untuk itu, maka ada beberapa point penting yang sekiranya dalam tulisan ini coba untuk ditawarkan, terutama dalam upaya mengoptimalkan kerja para Penyuluh Agama, yaitu :1. Perlunya regulasi yang jelas tentang tugas dan fungsi

Penyuluh Agama, yang dijelaskan secara rinci melalui petunjuk teknis (Juknis) dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) Penyuluh Agama. Hal ini karena didapati bahwa ada banyak hal yang belum secara rinci diatur dalam Juknis maupun Juklak Penyuluh Agama yang tersedia hingga kini. Hal ini memberi dampak pada munculnya berbagai kebingungan terutama dalam perhitungan angka kredit bagi para Penyuluh Agama. Regulasi ini penting untuk memberi arah dan tujuan yang jelas dari proses penyuluhan oleh para Penyuluh Agama.

2. Perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Penyuluh Agama. Dalam hal ini Pemerintah dapat melakukannya dengan pemberian Pendidikan dan Latihan (Diklat) baik bersifat umum maupun yang bersifat substantif, pemberian ijin belajar maupun tugas belajar ataupun bantuan pendidikan kepada para Penyuluh Agama yang ingin melanjutkan studi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, Penyuluh Agama sendiri harus secara aktif meningkatkan kualitasnya dengan terus belajar (long life education), membaca banyak buku, menggali berbagai informasi melalui media elektronik, dll.

3. Peningkatan fasilitas penyuluhan baik berupa media penyuluhan (Laptop, Proyektor Slide, buku-buku,dll) maupun penyediaan sarana transportasi untuk proses penyuluhan sehingga dapat menjangkau lokasi dan sasaran penyuluhan yang lebih luas. Peningkatan kerja para Penyuluh Agama secara kualitas

maupun kuantitas perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini karena wajah Kementerian Agama terlihat dalam kerja para Penyuluh Agama di lapangan, selain para Guru Agama. Diharapkan dengan pengoptimalan kerja Penyuluh Agama, maka Visi Misi Kementerian Agama dapat diwujudkan dan juga masyarakat dapat melihat sekaligus merasakan keberadaan Kementerian Agama yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.***

Penyuluh Agama Dalam Upaya Mengoptimalkan KerjaOleh : Helda Yolanda Adoe, S.Si,Teol, M.Si

Page 35: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

KELUARGA BESARKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMURBERSAMA

DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Selamat Merayakan

Tahun Baru1439 Hijriah

Mengucapkan

Drs. Sarman MarselinusKakanwil

Page 36: ISSN 2252-360X Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/16342652b496bd604de92ed...Mentalitas Pemenang Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017 4 Fokus Utama v r Satu semester pertama

BELUM

AD

A

ISSN 2252-360X