issn 2252-360x be rnas -...

36
Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara Be rn as Edisi 9 Tahun VI, Nomor 44, Oktober 2017 ISSN 2252-360X [email protected]. @KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT TAHUN 2018, TRANSAKSI PEMBAYARAN NON TUNAI DI KEMENAG

Upload: vuongthien

Post on 18-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

SOSIALISASI AGAMA KONGHUCU DI NTT

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

BernasEdisi

9 Tah

un VI

, Nom

or 44

, Okto

ber 2

017

ISSN 2252-360X

[email protected].@KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT

TAHUN 2018, TRANSAKSI PEMBAYARAN NON TUNAI DI KEMENAG

Page 2: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

KELUARGA BESARKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMURBERSAMA

DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Mengucapkan Selamat Hari

Drs. Sarman MarselinusKakanwil

PEMUDA INDONESIABERANI BERSATU”

Page 3: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

1

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :Kepala Kantor Wilayah

Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Penanggungjawab :Kepala Bagian Tata Usaha

Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Pemimpin Umum :Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi./Redaktur Pelaksana :

John. B. Seja

Dewan Redaksi :Yohanes F. G.M. Wassa

Bobby BabaputraYakobus Sabon IgorGenoveva Menggol

Robertus FidiantoDaniel H. N. Ngaji, S.Kom

Sirkulasi :Genoveva Menggol; Gabriel Were

Design Grafis/Layout/ Foto :Daniel H. N. Ngaji, S.Kom

Kontributor Daerah :Kantor Kementerian Agama Kabupaten/

Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kementerian Agama NTTJl. Frans Seda Kupang,

Telp/Fax [email protected]

Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN :CV. INARA

Jl. Amabi, Samping Gereja Maranatha OebufuHP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASI DAN HUMAS

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

1

Salam sejahtera,

Jumpa lagi dengan Bernas edisi Oktober 2017. Kiranya, kami menemui para pembaca nan budiman dalam keadaan yang diliputi sukacita. Dalam suasana sukacita yang sama, kami menyuguhkan

kepada para pembaca nan budiman berbagai informasi dan kegiatan yang terjadi selama Bulan Oktober di lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Salah satu informasi yang kami anggap ‘Hot’ yakni terkait perubahan yang sedang terjadi dalam tubuh Kementerian Agama Republik Indonesia. Ini setelah Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin secara resmi meluncurkan pembayaran non tunai di seluruh satker Kementerian Agama dimulai tahun 2018 sebagai salah satu upaya meningkatkan Indeks Reformasi Birokrasi yang terus menunjukkan perbaikan dan upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas layanan keuangan. Hal tersebut ditandai dengan dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2017 Tanggal 27 Oktober 2017 tentang Transaksi Pembayaran Non Tunai pada Kementerian Agama, dan Peluncuran Transaksi Non tunai pada Kementerian Agama oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Senin (30/10). Perubahan tersebut akan kami suguhkan dalam rubrik Fokus Utama.

Masih berkaitan dengan perubahan, kegiatan Asistensi Implementasi Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di aula utama Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT oleh Biro Ortala, Sekjen Kementerian Agama RI untuk mengetahui progress pelaksanaan RB pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT kami hadirkan kepada anda dalam rubrik Liputan Khusus.

Berbagai kegiatan yang terjadi di Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT selama Bulan Oktober juga akan kami hadirkan kepada para pembaca sekalian dalam rubrik khas Bernas Seputar Kanwil. Hal yang sama juga untuk berbagai kegiatan yang terjadi di satker daerah. Sudah kami pilihkan kepada para pembaca nan budiman berita-berita yang terjadi di satker daerah pada rubrik Lintas Flobamora.

Potret pilihan redaksi juga dapat dinikmati para pembaca nan budiman dalam rubrik Bidik Lensa. Tak sampai disitu, kami juga menyuguhkan seorang sahabat Bernas yang memasuki masa purna bhakti. Dari Anak Petani Jadi PNS.

Akhirnya, kami berharap apa yang disuguhkan kepada para pembaca setia Bernas dapat memberikan sukacita tersendiri. Tak lupa kami sampaikan Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke – 89 tahun 2017. Kiranya, semangat Sumpah Pemuda menginspirasi kita sekalian untuk terus berbuat yang terbaik untuk kemajuan Bangsa Indonesia tanpa pamrih.***

Redaksi

Page 4: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

2

DAFTAR ISI

Salam Redaksi 1

Daftar Isi 2

Editorial 3

Fokus Utama 4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus 9-11

Bidik Lensa 12-14

Seputar Kanwil 15-20

Lintas Flobamora 21-29

Sahabat BERNAS 30-31

Bianglala 32

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 11

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

Tahun 2018, Transaksi PembayaranNon Tunai di Kemenag

Asistensi Implementasi Reformasi Birokrasi,

Kanwil KemenagProv. NTT

Benahi 8 Area Perubahan RB

Dari Anak Petani jadi Abdi Negara

Sejenak Bersama Yohanes Lima Lejap, A.Ma.Pd

Page 5: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

3

Editorial

Perubahan Sebuah Keniscayaan

Anda pasti sudah pernah dengar kisah tentang Thomas A lva Ed ison

berhasil menciptakan bola lampu. Berdasarkan sejarah, Edison tekun sekali bereksperimen dengan bola lampu gasnya. Dia tidak hanya duduk diam saja di laboratoriumnya, melainkan berpetualang ke Cina, Jepang, Amerika, Jamaika, dan Burma untuk mencari serat yang tepat untuk dipijarkan di dalam bola lampu. Setelah 13 bulan bertubi-tubi mengalami kurang lebih 2000 eksperimen yang gagal, pada tanggal 21 Oktober 1879 Edison akhirnya sukses menciptakan bola lampu listrik idamannya.

Apa saja pelajaran yang kita petik dari kisah tersebut? Selain pesan tentang kegigihan, kesabaran, semangat, atau kekuatan untuk tidak menyerah pada kegagalan. Kisah itu juga mengingatkan pada kita bahwa untuk mencapai kesuksesan, Thomas Alva Edison bersedia melakukan 2000 perubahan. Edison melakukan perubahan sebanyak 2000 kali pada rancangannya. Edison memutuskan untuk terus mengubah dan memperbaiki ribuan kali sampai akhirnya ia sukses.

Pelajaran dari kisah Edison, kita tidak perlu melakukan perubahan bombastis untuk memperbaiki kondisi kekinian. Yang kita perlukan

hanyalah perubahan minor disana-sini seperti halnya Thomas Alva Edison yang melakukan modifikasi kecil sana-sini dalam rancangan bola lampunya. Lagi pula, jika kita mencari perubahan yang besar, terkadang kita sendiri jadi berat dan takut untuk beraksi. Akibatnya kita jadi diam dan begitu-begitu saja.

Dalam kaitan dengan kisah diatas, Kementerian Agama Republik Indonesia pun tak henti-hentinya melakukan perubahan untuk mencapai kondisi ideal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat beragama. Salah satu yang terbaru adalah pembayaran non tunai dalam setiap transaksi dan secara resmi sudah diluncurkan oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin di akhir Bulan Oktober.

K a b a r t e n t a n g p e r u b a h a n i n i menimbulkan berbagai macam reaksi terutama dari kalangan ASN dalam tubuh Kementerian Agama. Ada reaksi positif, ada pula reaksi negatif. Reaksi ini terasa wajar karena perubahan senantiasa menggilas kenyamanan. Kondisi ini dimaklumi sebagai sebuah bentuk sense of belonging para ASN pada Kementerian Agama RI.

Satu yang pasti perubahan akan terus terjadi. Karena perubahanlah, kita sampai pada saat ini. Alergi pada perubahan bukanlah pilihan bijak. Jika sebuah perubahan nanti menimbulkan masalah, maka akan dilakukan perubahan lagi. Kita mesti ingat sebuah pepatah,” Jika kau tidak menyukai suatu hal, ubahlah hal tersebut. Jika kau tidak bisa mengubahnya, ubahlah sikapmu dan jangan mengeluh lagi.” ***(Gerald Wassa)

Page 6: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

4

Fokus Utama

Bernas - Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia aparatur. Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperbaharui. Dengan demikian, reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Atau dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.

Tuntutan akan reformasi birokrasi juga didasari atas pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi, dan

komunikasi serta perubahan lingkungan strategis yang menuntut birokrasi pemerintahan untuk disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Kementerian Agama sebagai instansi pemerintahan yang bergerak dalam pembangunan di bidang agama dan keagamaan tentu saja tidak terlepas dari tuntutan untuk terus memperbaiki dan memperbaharui diri yang merupakan amanat reformasi birokrasi tersebut. Selain penguatan sumber daya aparatur melalui penanaman lima nilai budaya kerja serta penguatan fungsi-fungsi kelembagaan, Kementerian Agama juga terus melakukan perbaikan dan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang ketatalaksanaan.

Sebagai salah satu upaya meningkatkan Indeks Reformasi Birokrasi yang terus menunjukkan perbaikan, dari waktu ke waktu di tahun 2017 ini Kementerian Agama telah menetapkan tujuh langkah strategis. Salah satu dari tujuh langkah strategis tersebut adalah menerapkan Transasksi Pembayaran Keuangan

Non Tunai, sebagai upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas layanan keuangan. Terkait dengan ini, secara terbatas di tahun 2017, telah diterapkan uji coba pembayaran non tunai di lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI.

LANGKAH BARU DI 2018Mulai 1 Januari 2018 nanti, transaksi pembayaran non tunai

akan dilakukan di seluruh satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama. Hal tersebut ditandai dengan dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2017 Tanggal 27 Oktober 2017 tentang Transaksi Pembayaran Non Tunai pada Kementerian Agama, dan Peluncuran Transaksi Non tunai pada Kementerian Agama oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Senin (30/10).

Dalam Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2017, dinyatakan bahwa dasar umum percepatan implementasi transaksi pembayaran non tunai Kementerian Agama adalah demi pengelolaan

keuangan negara secara tertib, taat pada aturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Sementara maksud dan tujuannya adalah sebagai instrumen dan bukti komitmen Kementerian Agama dalam pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel serta, yang kedua, untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), terutama pada aspek pengelolaan keuangan negara dan mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Sementara, Menteri Agama pada saat acara peluncuran menambahkan bahwa selain menciptakan sistem pembayaran yang sistematis dan akuntabel, transaksi non tunai juga dapat membentengi seluruh aparatur Kementerian Agama dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Transaksi non tunai itu manfaatnya sangatlah besar, tidak hanya sebagai efisiensi, mempercepat dan mempermudah, tapi tidak kalah pentingnya, transaksi non tunai dapat membentengi kita untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak semestinya, ini cara yang dilakukan secara sistematis dan akuntabel. Perilaku tidak terpuji di masa lalu, agar menjadi kisah-kisah di masa lalu dan tidak terulang kembali,” ujarnya.

Dengan itu, secara tersirat, Menag mau mengata kan bahwa cara berpikir baru di jaman baru saja tidaklah cukup, tetapi harus diikuti dengan sistem kerja baru yang semakin meminimalisir godaan, memperketat pengawasan, dan mendukung prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dengannya, pengalaman kelam masa lalu yang sempat menodai citra Kementerian Agama di mata publik, tidak terulang kembali.

Apa yang dilakukan Kementerian Agama di bawah

Tahun 2018, Transaksi Pembayaran Non Tunai di Kemenag

Page 7: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

5

nakhoda Lukman Hakim Saifuddin ini tentu saja merupakan langkah cerdas dan inovatif. Bayangkan, dengan peluncuran tersebut, Kementerian Agama memproklamirkan diri menjadi instansi pemerintah yang akan melakukan seluruh transaksi pembayarannya secara non tunai. Pembayaran-pembayaran non tunai itu, sebagaimana dalam SE Menteri Agama Nomor 3/2017, meliputi semua transaksi pembayaran yang dilakukan Bendahara Umum Negara kepada pihak penerima, dan transaksi pembayaran yang dilakukan melalui Bendahara Satuan Kerja kepada pihak penerima. Ini berarti pembayaran-pembayaran termasuk gaji, perjalanan dinas, kegiatan, uang makan, tunjangan kinerja dan berbagai honor tidak lagi dibayarkan tunai, melainkan dengan cara ditransfer oleh Bendahara Satker ke rekening masing-masing pegawai.

Gebrakan baru ini juga menunjukkan bahwa Kementerian Agama termasuk dalam garda terdepan dalam mewujudkan amanat reformasi birokrasi. Dan bisa dipastikan, apa yang telah dimulai oleh Kementerian Agama ini pun akan diikuti oleh instansi-instansi pemerintah lainnya.

KEBUTUHAN DI ERA MODERNSalah satu catatan penting dari peluncuran transaksi non

tunai di 2018 adalah mewujudkan tata birokrasi pemerintahan yang selaras jaman. Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, yang hadir pada kesempatan itu menegaskan bahwa transaksi non tunai merupakan kebutuhan di era modern. Selain itu, transaksi non tunai juga merupakan kebutuhan perbaikan governance. “Jadi tidak hanya sekedar tren, tidak sekedar ikut-ikutan, tapi suatu kebutuhan,” katanya saat memberikan sambutan.

Mardiasmo menjelaskan bahwa ada 5 (lima) alasan mengapa transaksi non tunai menjadi kebutuhan di era modern saat ini. Pertama, meningkatkan transparansi. Transaksi non tunai dapat dimonitor setiap saat dan dari mana saja menggunakan sistem TI modern.

“Dalam rangka WTP, ini akan mendukung, karena semua transaksi akan tercatat tidak ada yang unrecorded, semua terlacak, visible dan audited, sehingga transparansi akan terwujud,” ujar Mardiasmo.

Kedua, meningkatkan keamanan. Tidak terdapat risiko keamanan atas penyimpanan uang tunai serta dapat meminimalisir terjadinya moral hazard. Ketiga, meningkatkan literasi keuangan. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk mewujudkan keuangan inklusif. Keempat, meningkatkan kecepatan. Transaksi non tunai dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, tidak terbatas pada ruang dan waktu. Kelima, meningkatkan akuntabilitas. Setiap transaksi non tunai otomatis akan tercatat dalam sistem sehingga akan menghasilkan informasi yang lebih akuntabel.

Wamenkeu juga menambahkan bahwa transaksi non tunai untuk Bendahara Penerimaan/Pengeluaran sudah difasilitasi melalui PMK 230/PMK.05/2016, baik untuk transaksi yang menyebabkan Pengeluaran Negara maupun Penerimaan Negara.

Apa yang disampaikan oleh Wamenkeu tersebut

menunjukkan bahwa transaksi pembayaran non tunai tidak saja penting bagi transparansi anggaran, tetapi juga mendukung tuntutan dan kebutuhan masyarakat modern yang segala sesuatunya harus cepat, mobile, dan terjamin keamanannya.

DUKUNGAN BANK INDONESIAKeberhasilan penerapan transaksi non tunai tentu

membutuhkan dukungan semua pihak, baik secara internal dari pimpinan dan aparatur Kementerian Agama, maupun secara eksternal dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas kebijakan moneter di Indonesia.

Dukungan dari Bank Indonesia terhadap pembayaran non tunai di Kementerian Agama nampak lewat kehadiran Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, saat acara peluncuran pembayaran transaksi non tunai. Menurutnya, dukungan BI terhadap peluncuran transaksi pembayaran non tunai ini merupakan bagian dari nota kesepahaman antara Kemenag RI dan BI. “Bagi BI, itu juga menandai kerja sama pelaksanaan kerja lebih lanjut dari nota kesepahaman yang sudah ditandatangani antara Kementerian Agama dengan Bank Indonesia yang terkait dengan peningkatan akses keuangan, elektronifikasi penyaluran bantuan, serta pengembangan perekonomian pondok pesantren yang sudah kita tandatangani 26 Mei tahun lalu,” ujarnya.

Menurutnya, Bank Indonesia merasa senang karena bagaimana upaya dan juga komitmen Kementerian Agama dalam berkontribusi meningkatkan efisiensi dan tata kelola keuangan negara. “Kami sangat mendukung transaksi non tunai untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi dan transparansi keuangan negara,” katanya.

Dukungan Bank Indonesia ini membuktikan bahwa gebrakan Kementerian Agama merupakan sesuatu yang positif dan patut diapresiasi. Sebagai aparatur Kementerian Agama, kita berharap agar dukungan dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia dapat dibarengi dengan animo dan antusiasme kita sebagai pihak yang terkait langsung dengan transaksi pembayaran non tunai tersebut.

Bank Negara Indonesia (BNI) yang ditetapkan menjadi

Page 8: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

6

salah satu bank yang dapat memberikan pelayanan transaksi pembayaran di lingkungan Kementerian Agama RI secara non tunai pun menyatakan kesiapannya. BNI akan menyajikan berbagai aplikasi yang mengusung layanan Cash Management untuk mewujudkan transaksi non tunai tersebut. Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati yang turut hadir saat acara peluncuran mengatakan BNI telah mempersiapkan Cash Management System dengan memberikan beragam fitur unggulan sehingga dapat membantu pengelolaan keuangan di Kementerian Agama secara efektif dan efisien. Fitur Layanan Cash Management BNI antara lain BNIDirect (Internet Banking), Solusi Pembayaran yang terintegrasi (Integrated Payment Solution), Corporate Billing, Account Pooling, serta BNI e-Tax, menurutnya telah terbukti memberikan kemudahan, kecepatan proses, dan pengendalian keuangan nasabah.

PERLU KOMITMEN BERSAMALangkah cerdas yang merupakan tonggak baru dalam

sejarah Kementerian Agama ini tentunya dibangun atas komitmen dan kesadaran akan pentingnya membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.

Aksi nyata peluncuran pembayaran non tunai ini membuktikan kepada publik bahwa semangat reformasi birokrasi di Kementerian Agama bukan sekedar lips service belaka, tetapi sungguh-sungguh diwujudnyatakan sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 81/2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025.

Semangat dan komitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan ini tentu mesti menjadi komitmen dan semangat bersama aparatur Kementerian Agama. Karena itu penyadaran, motivasi, dan pengawasan secara internal perlu terus dilakukan. Menteri sendiri berharap agar dengan berbekal lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu: integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan, seluruh pejabat eselon I dapat mengawal dan

mempersiapkan pelaksanaan transaksi pembayaran non tunai secara baik, sehingga di tahun 2018 nanti dapat dilaksanakan.

“Saya minta kepada Sekjen, para pejabat eselon 1 untuk mampu mengawal pelaksanaan transaksi non tunai ini. Sehingga mulai 1 Januari kita mampu melaksanakannya, kita masih ada waktu untuk mempersiapkan transaksi ini,” kata Menag.

KANWIL KEMENAG PROV. NTT SIAP!Sebagai bagian dari Kementerian Agama RI, Kanwil

Kementerian Agama Prov. NTT tentu akan memberlakukan juga transaksi pembayaran non tunai ini. Sesungguhnya secara infrastruktur dan sumber daya manusia, pemberlakuan non tunai ini tidak terlalu menimbulkan kesulitan berarti bagi ASN Kementerian Agama di NTT. Kita sudah cukup terbiasa dengan transaksi non tunai seperti melalui pembayaran gaji, tunjangan kinerja, dan uang makan yang telah diterapkan selama beberapa tahun terakhir ini. Dengan peluncuran transaksi pembayaran non tunai, maka item-item pembayaran yang selama ini biasanya dilakukan secara tunai akan dilakukan secara non tunai (cashless) dengan cara transfer langsung ke rekening yang bersangkutan.

Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, pada suatu kesempatan mengatakan bahwa transaksi non tunai

yang mulai berlaku 2018 nanti merupakan kebijakan nasional yang berlaku menyeluruh di instansi Kemenag RI. Itu artinya tidak ada tawar-menawar lagi dan Kanwil Kemenag Prov. NTT harus siap bagi pemberlakuan transaksi non tunai ini.

K a k a n w i l j u g a mengemukakan per lunya cara pandang positif terhadap inovasi dan perubahan yang terjadi, yang kini menjadi tren tahunan di Kementerian Agama.

"Ada tren bahwa ke depan akan selalu ada inovasi-inovasi, seperti Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan transaksi pembayaran non tunai ini. Oleh karena itu, diharapkan ada cara pandang positif terhadap tuntutan-tuntutan perubahan. Beberapa tantangan tentu ada

terkait hal-hal baru tersebut, tapi kita tidak boleh menyerah, dan harus berkomitmen untuk menjalankannya," ujarnya

Selain memberikan manfaat positif, tidak bisa dipungkiri bahwa penerapan transaksi pembayaran non tunai ini juga dapat menimbulkan kekhawatiran. Salah satu kekuatiran tersebut adalah sebagaimana diungkapkan Kabid Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Syamsul Ma'arif. Kekhawatiran tersebut agaknya cukup beralasan sebab terkait pula dengan kecakapan dan kesiapan SDM, serta keterbatasan sarana prasarana pendukung transaksi pembayaran non tunai ini.

Menurutnya, sebelum diterapkan harus dikaji secara mendalam sesuai dengan konteks masing-masing daerah, sehingga tidak terkesan sekedar mengikuti perkembangan jaman dan berimbas pada terganggunya kinerja kita sendiri.

Page 9: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

7

"Perlu dikaji tentang transaksi non tunai ini: efektivitasnya seperti apa, dan kelemahan apa yang dapat muncul. Jangan sampai ketidakcermatan kita atau hanya karena sekedar mengikuti perkembangan IT, justeru akan berdampak pada kinerja kita sendiri," ujar Syamsul.

Terhadap berbagai kekhawatiran yang muncul, Kabag TU, H. Hasan Manuk, S.Pd., M.Pd., meminta agar di tengah kekurangan yang nanti mungkin timbul, maka untuk saat ini sebaiknya fokus pada aspek manfaat dari penerapan transaksi non tunai ini.

"Untuk saat ini sebaiknya kita fokus pada aspek manfaat dari transaksi pembayaran non tunai, yaitu meminimalisir kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi bila menggunakan transaksi tunai. Dengan transaksi non tunai, apa yang kita terima itulah yang riil dibayar, tidak ada lebih atau kurangnya," ujarnya.

Kabag Hasan juga berpendapat bahwa masih lebih baik uang yang masuk agak terlambat daripada uang yang diterima tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain itu dengan transaksi non tunai ini, akuntabilitas dan alur transaksi akan selalu terekam dan terlacak dengan baik.

Meski demikian, kekhawatiran yang ada harus tetap diantisipasi dengan mulai membenahi persiapan-persiapan, terutama terkait SDM aparatur kita, kesiapan sarana prasarana, dan koordinasi dengan berbagai lembaga terkait lain yang merupakan mitra kita. Waktu satu bulan yang tersisa hendaknya dimanfaatkan untuk memberikan pelatihan-pelatihan praktis terutama kepada Bendahara Satker, agar cakap dan melek dalam memanfaatkan sarana dan aplikasi-aplikasi pembayaran

keuangan sehingga dapat dilakukan transaksi kapan dan di mana saja. Demikianpun ketersediaan sarana prasarana pendukung. Perlu kita lihat bagaimana ketersediaan sarana prasarana pendukung, mesin ATM misalnya. Di wilayah kita terutama di daerah-daerah pedesaan, ketersediaan ATM masih sangat terbatas, sehingga tentu akan sedikit menyulitkan mengubah yang berwujud cashless menjadi cash. Namun, toh transaksi non tunai ini sebenarnya bukan hal yang sama sekali baru. Selama ini pembayaran gaji, uang makan, dan tukin kita sudah dilakukan secara non tunai.

Yang perlu mendapat sedikit perhatian adalah pembayaran non tunai dalam kaitan dengan mitra kerja kita. Saat melakukan kegiatan yang melibatkan pihak luar misalnya, tentu akan menimbulkan kesulitan bila saat pembayaran honor si penerima tidak memiliki rekening Bank. Karena itu, kita juga perlu untuk senantiasa berkoordinasi dan menginformasikan kepada mitra Kementerian Agama tentang prosedur pembayaran non tunai ini.

Tentu masih ada hal lainnya yang perlu mendapat perhatian serius, dan perlu langkah-langkah antisipatif agar, sebagaimana diungkapkan Kabid Haji dan Bimas Islam, tidak justru menjadi batu sandungan bagi kinerja kita. Namun, mengulang lagi pesan Kabag TU, untuk saat ini kita fokus melihat sisi positifnya. Kelemahan yang ada tentu akan menjadi bahan masukan untuk refleksi dan evaluasi bagi Kementerian Agama nantinya untuk menyempurnakan transaksi non tunai ini. Mari kita songsong Transaksi Pembayaran Non tunai 2018. Kita tetap berharap dan optimis agar program ini berjalan lancar di Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT. *** (patrix)

Page 10: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

88

Sssttt...Ini Bukan SARA

Kentut Dalam Perspektif GuruBerbeda latar belakang, beda pula kesimpulannya. Ketika rapat Guru dengan Kepala Sekolah sedang

berlangsung, tiba-tiba terdengar suara angina yang dibarengi aroma tak sedap. Para Guru pun mengomentari….Guru Matematika : “Sesuatu yang tidak bisa dikali namun baunya bisa dibagi-bagi…”Guru Kesenian : “Bunyi nadanya terletak pada kunci K.”Guru Fisika : “Inilah yang disebut inner power, tenaga yang digunakan kecil namun hasilnya luar biasa.”Guru Biologi : “ Inilah ciri makhluk hidup melanjutkan hidupnya.”Guru Agama : “Ini salah satu penyebab batalnya Wudhu dan Shalat.”Guru Geografi : “Posisi keberadaannya mengikuti arah mata angin.”Guru Sosiologi : “Perilaku menyimpang pada sikap manusia.”Guru Sejarah : “Salah satu penyebab terjadinya perang mulut.”Guru Bahasa : “Kalimat bisa ditulis namun aromanya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata…”Guru Kimia : “Unsur senyawa yang terdiri dari H2S dengan tekanan tinggi didorong melewati lubang

sempit.”Guru Penjaskes : “Didalam tubuh dan jiwa yang sehat terdapat udara yang lewat…”Guru BK : “ Pelakunya bermental sehat jika dikeluarkan di tempat dan lingkungan yang tepat.”Guru TIK : “Hanya bisa diupload dan didownload suaranya tetapi tidak dengan rupa dan baunya…”Guru Ekonomi : “Besar kecil frekuensi dan volumenya tidak mempengaruhi harga pasar dan inflasi.”Guru PKn : ” Bukan bagian dari hak dan kewajiban warga Negara yang perlu dibuatkan UU ataupun

tata aturan lainnya.”Guru PLH : “ Termasuk salah satu sumber polusi udara alamiah.”Guru Antropologi dan Budaya : “Sesuatu yang sudah ada sejak zaman Nabi Adam hingga zaman Adam Jordan.

Sejak zaman Hawa hingga zaman Nur Halizah.”Guru Filsafat :”Sesuatu yang nyata tetapi tidak kasat mata dan tidak bisa diraba-raba.”Kepala Sekolah : “Saya yang kentut…kenapa??!!..Memangnya masalah buat Bapak dan Ibu semua???Para Guru : !@#$%^&&**()_+

4 Sekawan, Kemenag Menang Ada 4 sekawan akrab sedang duduk-duduk dideker bercerita di Jalan Salak. Masing-masing bercerita bangga soal pekerjaannya masing-masing.Yang bekerja di PLN : Akulah Terang Dunia….Yang bekerja di PDAM : Akulah Air Kehidupan…Yang bekerja di PU : Akulah Jalan Kebenaran….Mendengar hal tersebut, kawan yang satu bekerja di Kementerian Agama bingung harus bicara apa…tapi tak lama kemudian dia bangkit berdiri di depan ketiga temannya sambil menunjuk mereka.Yang bekerja di Kemenag : Heee…besong 3 dengar bae-bae…”Akulah Pokok Anggur dan kamulah ranting-

rantingnya…”

Page 11: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

9

Liputan Khusus

Bernas - Sebagian besar masyarakat percaya bahwa Reformasi Birokrasi (RB) merupakan salah satu syarat fundamental dalam perbaikan pelayanan kepada masyarakat dan perbaikan perekonomian bangsa secara menyeluruh. Dalam kenyataannya, reformasi tidak semudah membalikan telapak tangan, tanpa kerja keras semua komponen bangsa termasuk para birokrat itu sendiri. Reformasi birokrasi bukan sekadar p e r m a s a l a h a n p e n i n g k a t a n gaji/pendapatan atau remunerasi birokrat semata, n a m u n l e b i h j a u h d a r i i t u yaitu perubahan sikap mental dari ya n g d i l aya n i menjadi pelayan p r o f e s i o n a l s e s u a i t u g a s d a n ta n g g u n g jawabnya.

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Di mana birokrasi dituntut untuk dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional sesuai cita-cita reformasi birokrasi yakni terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, memiliki kepastian hukum, transparan, partisipatif, akuntabel dan memiliki kredibilitas serta berkembangnya budaya dan perilaku birokrasi yang didasari oleh etika, pelayanan dan pertanggungjawaban publik serta integritas pengabdian dalam mengemban misi perjuangan bangsa mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara.

Tahun 2009 Kementerian Agama mulai melakukan RB. RB pada Kementerian Agama dilaksanakan dengan melaksanakan 8 area perubahan Reformasi Birokrasi

(Road Map RB). Sejalan dengan hal tersebut, Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI sebagai unit teknis yang mengomandani pelaksanaan RB pada Kementerian Agama, telah melakukan berbagai upaya/kegiatan di tingkat pusat maupun daerah dalam rangka melakukan penataan 8 area perubahan tersebut. Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT pun telah mendapat

b e r b a g a i bimbingan dan sosialisasi terkait 8 area perubahan tersebut.

D a n p a d a , K a m i s (19/10/2017) , bertempat di Aula I Kantor Wilayah K e m e n t e r i a n Agama Prov. NTT. Biro Ortala Sekjen K e m e n t e r i a n A g a m a R I

melaksanakan asistensi implementasi RB pada kanwil Kemenag Prov. NTT untuk mengetahui progres pelaksanaan RB pada kanwil Kemenag Prov. NTT.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT Drs. Sarman Marselinus tersebut dihadiri oleh 30 orang peserta dengan 2 orang Narasumber, yakni Joko Sutaryo, Kasubag Evaluasi dan Pelaporan Biro Ortala Kemenag RI bersama stafnya, Gusli, S.HI.

Dalam sambutannya, Sarman Marselinus menyampaikan bahwa di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. NTT telah ditegaskan dan dilaksanakan 14 (empat belas) kebijakan terkait reformasi birokrasi antara lain ZI, SPIP, SPAK, Absensi 4 kali, juga Asesmen, yang semuanya berarah pada terwujudnya birokrasi yang bersih dan berkualitas.

Sarman Marselinus sangat mengapresiasi kegiatan yang telah diprogramkan oleh Biro Ortala Kemenag RI dan mengharapkan agar kegiatan terkait implementasi

Asistensi Implementasi Reformasi Birokrasi,

Kanwil Kemenag Prov. NTTBenahi 8 Area Perubahan RB

Page 12: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

10

reformasi ini t idak hanya sekedar diawali namun terus dibimbing dan diarahkan secara berkelanjutan pada pertemuan-pertemuan berikutnya sehingga pelaksanaan reformasi birokrasi di Kemenag Prov. NTT dapat berkembang semakin lebih baik.

Survey Pelaksanaan RB pada Kanwil Kemenag NTT

M e n g a w a l i K e g i a t a n A s i s t e n s i i m p l e m e n t a s i Reformasi Birokrasi, tim asistensi membagikan Lembar survey pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kanwil Kementaerian Agama Prov. NTT kepada 30 peserta kegiatan yang terdiri dari para pejabat eselon III dan IV serta JFU yang semuanya adalah anggota tim SAKIP–ZI Kanwil Kemenag Prov. NTT tahun 2017. Lembar tersebut diisi oleh peserta kegiatan kemudian dihimpun dan diproses untuk diketahui hasilnya.

Di sela-sela pemaparan, tim menyampaikan hasil survey. Secara sangat mengejutkan hasilnya luar biasa yakni memperoleh predikat Sangat Baik. Padahal, secara khusus belum pernah ada kegiatan tentang Road Map Reformasi Birokrasi. Yang selama ini terjadi adalah sosialisasi dan penguatan pelaksanaan pembangunan Zona Integritas dan penerapan SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah).

“Lembar survey yang kami bagikan kepada bapak ibu di awal acara ini tadi telah kami himpun dan nilai. Hasil penilaian Survey Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi

Nusa Tenggara Timur adalah 85,34 atau menyandang predikat Sangat Baik. Ini hal yang luar biasa, kami sampaikan selamat sekaligus hasil ini akan kami sampaikan kepada pimpinan kami di Biro Ortala Jakarta nanti,” kata Pak Rusli yang ditegaskan lagi oleh Pak Joko Sutaryo.

Langkah Strategis Reformasi Birokrasi KemenagTim Asistensi Implementasi RB dari Biro Ortala

Kementerian Agama RI, Joko Sutaryo, S.Kom juga menyampaikan informasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Agama, yang terdiri atas delapan area yakni penataan organisasi, Penguatan mental aparatur, tatalaksana, Penataan peraturan perundang-undangan, Penataan SDM aparatur, Penataan dan penguatan pengawasan, Akuntabilitas, dan pelayanan publik.

Disampaikan pula bahwa pada tanggal 11 – 15 April 2017 silam telah b e r l a n g s u n g k e g i a t a n m o n u m e n t a l terkait Reformasi Birokrasi pada K e m e n t e r i a n A g a m a y a k n i ter laksananya Rakor RB yang menghadirkan M e n t e r i Keuangan dan M e n P A N - R B d e n ga n t e m a u ta m a , " M a r i

Page 13: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

11

Akselerasi Reformasi Birokrasi.” Dalam Rakor RB ini telah dihasilkan enam prioritas Rencana Aksi Reformasi Birokrasi yakni pertama, sinergitas program RB Kemenag Pusat dan Daerah dengan cara menjadikan Reformasi Birokrasi ada dalam struktur Ortala Kemenag. Kedua, penganggaran yang tepat sasaran, sesuai dengan tugas pokok organisasi. Ketiga, penguatan peran Pokja RB (Kelompok Kerja Reformasi Birokrasi) sesuai delapan area perubahan RB. Keempat, implementasi regulasi reward and punishment. Kelima, optimalisasi peran agen perubahan pada setiap satuan kerja Kementerian Agama. Dan keenam, pelaksanaan penghitungan capaian kinerja individu melalui penerapan aplikasi SI-EKA (Sistem Informasi Evaluasi Kinerja ASN).

“Tahun depan (2018) Kemenag Pusat telah menyiapkan aplikasi SI-EKA (Sistem Informasi Evaluasi Kinerja ASN) yang akan menilai kinerja individu ASN secara elektronik. Hal ini berarti nanti pembayaran TUKIN bukan lagi ditentukan oleh absensi tetapi akan sangat tergantung pada hasil penilaian kinerja ASN ini. Setiap pegawai harus secara individu mempunyai kontribusi kinerja yang jelas terhadap kinerja

organisasi,” tegas Joko Sutaryo.Sebelum memperkenalkan aplikasi ePOKJARB

yang akan memonitoring implementasi Reformasi Birokrasi pada setiap satker Kemenag, Joko Sutaryo menginformasikan kepada segenap peserta kegiatan tentang 7 (tujuh) langka strategis dalam meningkatkan Indeks RB tahun 2017 yakni: (1) Menuntaskan seluruh rekomendasi evaluasi RB tahun sebelumnya, menyelesaikan seluruh rekomendari dari Kementerian PAN dan RB pada setiap area perubahan RB selama Tahun 2017; (2) Membentuk tim Reformasi Birokrasi dan memberdayakan agen perubahan; (3) Sinergitas RB Pusat dan Daerah, dengan pembangunan e-POKJA

RB Kementerian Agama : https://e-pokjarb.kemenag.go.id Progran Reformasi akan online dari satker pusat ke seluruh satker sehingga program RB Nasional dapat sinkron dengan program RB Kemenag; (4) Mengusulkan satker berpredikat Zona Integritas-Wilayah Bebas Korupsi, telah diusulkan 5 satker berpredikat ZI menuju WBBK berdasarkan hasil penilain dari Tim Penilai Internal (Inspektorat Jenderal) dan mekanismenya melalui aplikasi PMPZI https://pmpzi.kemenag.go.id; (5) Optimalisasi pemanfaatan e-Government terhadap kinerja dan layanan public, Kemenag membangun Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan beberapa aplikasi pelayanan public lainnya, seperti SISKOHAT, Haji Pintar, Umroh cerdas, SIMPUH, SIMBI, SIMPENAIS, SIMKAH SIMAS, SIHAT, SIWAK, e-PAI, Al-Qur’an Android, e-SOP, eMPA, dll; (6) Transaksi pembayaran non tunai, Kemenag menerapkan transaksi pembayaran non tunai dalam rangka meningkatkan akuntabilitas transparansi pengelolaan keuangan. Seperti gaji, uang makan dan tukin. Untuk Honor Kegiatan dan perjalanan dinas sudah mulai diterapkan oleh eselon I dan selanjutnya akan diterapkan ke eselon II dan III ; dan (7) Penyediaan

ruang konsultasi publik, pembangunan ruang Reformasi Birokrasi Corner, klinik akuntasi, TLHP corner, ruangan PPID, gerai PTSP, Ruang konsultasi penerbitan A l - Q u r ’a n , R u a n g Legalisasi Dokumen N i ka h , d a n R u a n g konsultasi Ibadah di Saudi Arabia.

M e n a n g g a p i p e m a p a r a n implementasi Reformasi Birokrasi ini, Kepala

Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus menyampaikan kesanggupan dan kesiapan untuk segera menindaklanjuti hasil asistensi implementasi RB ini. “Kami akan segera tindaklanjuti rencana aksi berupa pembentukan pokja dan agen perubahan. Untuk itu kami harapkan agar proses asistensi seperti ini tetap digelar. Dan jika memungkinkan, sosialisasi dan asistensi RB juga diselenggarakan bagi pejabat satker eselon III, supaya sekurang-kurangnya Kepala Kantor dan Kasubag TU-nya juga tahu tentang RB ini langsung dari sumber yang memiliki otoritas," pungkas Drs. Sarman Marselinus ketika menutup kegiatan sehari ini.***(yenni menggol)

Page 14: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

12

Bidik Lensa

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus ketika memberikan sambutan dalam acara pembukaan kegiatan Invitasi Bola Volly Perempuan Lintas Agama Prov. NTT yang berlangsung di halaman Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, Selasa, (03/10/2017).

Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk pose bersama Kepala Kantor Kemenag Kota Kupang, Drs. Ambrosius Korbaffo, M.Si, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor, Drs. Muhammad Marhaban, Ketua DWP Kanwil, Ny. Xaveria Ghunu Sarman dengan 2 tim keenaman volly sebelum laga final Invitasi Volly Lintas Agama digelar, Jumat (06/10/2017).

Ketua DWP Kanwil Kemenag Provinsi NTT,

Ny. Xaveria Ghunu Sarman bersama para

anggota DWP sebelum pelaksanaan kegiatan pemeriksaan deteksi

dini kanker serviks dan payudara, Jumat

(13/10/2017).

Page 15: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

13

Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus pose bersama rohaniwan pendamping dan para saksi beserta para Pejabat Eselon IV usai acara pengambilan sumpah dan pelantikan Pejabat Eselon IV di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Selasa (17/10/2017).

Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs.

Sarman Marselinus menyalami para

pejabat Eselon IV usai acara pengambilan

sumpah dan pelantikan, bertempat di aula

utama Kanwil, Selasa (17/10/2017).

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus didampingi Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd dan Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam, Drs. H. Moh. Syamsul Maarif pose bersama para ibu-ibu DWP sebelum melakukan pemeriksaan kanker serviks dan kanker payudara, Jumat (13/10/2017).

Page 16: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

14

Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus didampingi Ketua DWP Kanwil, Ny. Xaveria Ghunu Sarman pose bersama para Pejabat Eselon III dan IV beserta para narasumber juga peserta kegiatan Seminar Sehari Perempuan Lintas Agama, bertempat di Asrama Haji Transit Kupang, Selasa (24/10/2017).

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus saat

menyampaikan materi pada kegiatan Seminar

Sehari Perempuan Lintas Agama (PELITA) NTT,

bertempat di Asrama Haji Transit Kupang, Selasa

(24/10/2017).

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus bersama segenap Pejabat Eselon III pose bersama para pejabat Eselon IV yang baru dilantik di aula utama Kanwil, Selasa (17/10/2017).

Page 17: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

15

Seputar Kanwil

Surabaya (Bernas) - "Selamat datang Jemaah Haji NTT. Selamat bertemu kembali di tanah air," demikian ungkapan hati Wakil Gubernur Prov. NTT, Benny Litelnony, dan Ketua DPRD Prov. NTT, H. Anwar Pua Geno, saat menerima kedatangan haji jemaah asal Provinsi NTT yang telah kembali ke tanah air usai menunaikan ibadah haji di tanah suci, Jumat (29/9/2017), di Asrama Haji Surabaya.

Pada kesempatan itu Wakil Gubernur juga berharap agar para jemaah haji bisa membawa suasana baru di NTT. "Kiranya para jemaah bisa membawa suasana baru di NTT terutama dalam membina kerukunan dan persaudaraan di NTT," pesannya kepada jemaah kloter 65 yang lebih dahulu tiba di asrama haji Surabaya.

Hal senada diungkapkan pula oleh Ketua DPRD. "Semoga bapa ibu menjadi haji dan hajja yang

mabrur. Kiranya bapak ibu turut menyukseskan program pembangugnan di NTT. Itulah haji yang mabrur," ucap politisi Partai Golkar tersebut.

S e l a n j u t n y a s e l a i n menyampaikan sukacita atas kesehatan dan keselamatan para jemaah yang telah t iba di tanah air, Waki l Ketua DPRD menyampaikan ungkapan dukacita mendalam atas jemaah haji NTT yang meninggal dunia. Berdasarkan informasi dari Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Prov. NTT diketahui bahwa dari 670 orang rombongan haji NTT terdapat dua jemaah asal NTT yang meninggal dunia di Mekah, Arab Saudi, yaitu Siti Hawa Satobing asal Manggarai Barat dan Tabidenny Banna, asal kota Kupang. Siti Hawa wafat saat menempuh perjalanan dari Mina ke Mekkah akibat kelelahan usai melempar jumrah pada Senin (21/8),

sedangkan Tabidenny Banna meninggal pada pada Senin (4/9) pukul 10.00 waktu Arab Saudi.

Acara penerimaan ibadah haji yang berlangsung kurang lebih 30 menit tersebut kemudian diakhiri dengan penyematan pin IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) oleh wakil Gubernur kepada salah seorang jemaah haji yang menjadi perwakilan jemaah haji NTT, dan jabat tangan dengan barisan terdepan jemaah haji NTT. Selain Wagub dan Ketua DPRD, turut hadir dalam acara penyambutan jemaah haji ini antara lain Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Drs. Sarman Marselinus, Walikota Kupang, Wakil Bupati Ende, Kapolresta Kupang, Ketua DWP Kanwil Kemenag NTT, beberapa anggota DPRD Prov. NTT, beberapa Kakanmenag dan Kasubbag Kabupaten dan kota.

*** (phw/robert)

Selamat Datang Jemaah Haji NTT

Page 18: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

16

Kupang (Bernas) - Forum Pelita (Perempuan Lintas Agama) Provinsi Nusa Tenggara Timur selenggarakan Invitasi Voly yang melibatkan peserta dari ormas keagamaan perempuan yakni WKRI, Wanita Kristen, Majelis Taklim, dan Wanita Hindu Dharma.

Invitasi Voly yang dibuka oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus ditandai dengan pemukulan bola perdana ini dilangsungkan di lapangan Voly Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT dengan mengusung tema merajut kebersamaan dalam keberagaman.

Ketua Panitia, Ny. Fransina Jintan yang ditemui disela- sela pembukaan kegiatan Senin, (02/10/2017) menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk mewujudkan silahturahmi dan peningkatan kerukunan diantara Ibu-Ibu Pelita Provinsi NTT. Selain kegiatan Invitasi Voly, Istri dari Ambros Korbaffo ini membeberkan bahwa ada juga kegiatan seminar sehari dengan pembicara Dr. Anton Bele dan Dra. Mien Patymangoe yang akan dihadiri oleh anggota dan pengurus Pelita NTT serta anggota Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

Ia berharap melalui kegiatan Invitasi Voly yang diikuti oleh 7 tim Voly dari masing-masing ormas keagamaan perempuan mewakili 4 agama ini berlangsung dengan menjunjung tinggi sportivitas, fraternitas, dan terus merajut serta meningkatkan kerukunan dalam keberagaman agar kedamaian hidup ini menjadi milik bersama. Terkait jadwal pelaksanaan pertandingan, Ny. Fransina Jintan mengatakan

pertandingan akan dilangsungkan pada waktu pagi dan sore hari.

Sementara itu Ketua Forum Pelita Provinsi NTT, Ny. Xaveria Adelheid Ghunu Sarman saat memberikan sambutan berharap agar melalui kegiatan ini menjadi kesempatan yang baik untuk saling berbagi antar berbagai kelompok sehingga terwujudlah apa yang menjadi mimpi bersama yakni Nusa Tenggara Timur yang rukun dan damai.

“Semua ini kami lakukan semata-mata untuk bersama-sama mewujudkan kerukunan dan persaudaraan. Mari kita jaga sportivitas, persaudaraan, dan kerukunan diantara kita. Mari kita rajut kebersamaan dalam perbedaan,” ajak Ny. Delsi Sarman sembari menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memfasilitasi terselenggaranya kegiatan ini.

Untuk diketahui, kegiatan ini didukung oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Walikota Kupang, Pimpinan Honda Kupang, dan Kios Kaos. Dalam laga pembuka yang mempertemukan keenaman WKRI A dengan Wanita Kristen Maranatha berakhir untuk kemenangan WKRI A dengan skor 2-0. ***(JW/Bbp)

Tambolaka (Bernas) - Di sela- sela kunjungan kerja di Kantor Kemenag Kab. Sumba Barat, dalam rangka pembinaan ASN, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd juga menyempatkan diri memantau perkembangan proses pembangunan Kantor Kemenag Kabupaten Sumba Barat Daya, Minggu (08/10/2017).

Setelah melihat langsung lokasi dan fisik bangunan, Hasan sangat senang dan bangga dengan kerja panitia dan kontraktor yang sangat maksimal dan kompak.

Kepala Seksi Bimas Katolik Kemenag SBD selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Herman Yosep Reda Lete, S.Ag, M.AB dalam kesempatan tersebut memaparkan beberapa informasi teknis berkaitan dengan proses pelaksanaan pembangunan Lanjutan Kantor Kemenag SBD. Masih menurut

Invitasi Volly Pelita, Merajut KebersamaanDalam Keberagaman

Page 19: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

17

Kupang (Bernas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timmur, Drs. Sarman Marselinus, bertempat di Asrama Haji Kupang, Jumat (6/10/2017) menutup Trainning Center (TC) sekaligus melepas peserta Pekan Keterampilan dan Seni (Pentas PAI) Tk. Nasional VIII Tahun 2017 yang akan berlomba di Banda Aceh, 9-17 Oktober 2017. Peserta selanjutnya akan berangkat ke Banda Aceh pada Sabtu (7/10/2017) dari Bandara El Tari Kupang dengan menggunakan pesawat Lion Air.

Kepada peserta lomba Pentas PAI berjumlah 16 orang tersebut, Kakanwil mengingatkan tentang hakikat pelaksanaan lomba pentas PAI sebagai bagian dari pendidikan agama yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan kerohanian, serta sikap dan perilaku dalam hubungan yang baik dengan sesama. Pentas PAI selain menumbuhkan kecintaan terhadap agama dan pendidikan agama, dikatakannya pula dapat membantu pertumbuhan dan pemahaman keagamaan secara menyeluruh dan seimbang.

Terkait dengan target pada perlombaan nanti, di mana NTT akan mengikuti tiga dari delapan cabang lomba, Kakanwil mengharapkan para peserta dapat tampil sebaik-baiknya dan membawa harum nama NTT. Apalagi, diingatkannya, NTT pada ajang perlombaan dua tahunan ini selalu membawa pulang medali. Karena itu ia mengingatkan peserta untuk tampil penuh percaya diri

dan menjunjung tinggi sportivitas. "Kita dipercaya sebagai yang terbaik. Karena itu tampillah dengan sebaik-baiknya bagi seluruh yang menyaksikannya. Kita juga harus tampil dengan sportivitas yang tinggi," pesan Kakanwil sebelum menutup sambutannya.

Sebagaimana dijelaskan Ketua Tim Pentas PAI NTT,

Dahlin, SE, pada Pentas PAI kali ini tiga cabang yang diikuti NTT adalah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ), dan lomba Pidato PAI. Untuk MTQ dan MHQ masing -masing diikuti enam peserta putra/i untuk kategori SD, SMP, SMA, sedangkan untuk MHQ hanya diikuti empat peserta putra/i kategori SD dan SMP. Selain peserta sebanyak 16 orang tersebut, ikut pula dalam rombongan Pentas PAI NTT adalah delapan orang guru pendamping dan tiga orang pejabat dari Bidang Pendis Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT.*** (phw/jose)

Pak Heri, demikian biasa disapa, proyek pembangunan ini dikerjakan oleh CV. Pandua Tana sebagai pemenang tender beberapa waktu lalu.

H a d i r d a l a m ku n j u n ga n i n i , Kakankemenag Sumba barat Daya, Drs.Fransiskus, Kasubag TU, Alexsander, SH., M.Pd.K, Kasi Pendis Dan Bimas Islam, Jubair Lamludin, S.Ag.,M.Pd.I , Kasi Bimas Katolik, Herman Yosep Reda Lete, S.Ag, M.AB, dan Hadir pula Kakankemenag Kabupaten Sumba Barat, Seingo Bili, S.Pd, MM, Kasi Pendis dan Bimas Islam, H. Ahmad Rubaya, S.Ag dan Kepala KUA, H. Mohammad Rustam, S.Ag.

***(FridS MoFF/JW)

Kakanwil Tutup TC dan Lepas Kontingen Pentas PAI

Kabag TU Sambangi Kantor Kemenag SBD

Page 20: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

18

Banda Aceh (Bernas) – Tabuhan Rapai Passe (Alat musik tradisional aceh) oleh Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Saifuddin, menandakan dimulainya perhelatan akbar PENTAS PAI Tahun 2017 di bumi Serambi Mekkah pada Senin (09/10/2017) pukul 21.00 WIB.

PENTAS PAI ke-8 ini diikuti oleh seluruh kontingen dari 33 provinsi se-Indonesia yang terbagi dalam 8 cabang lomba di antaranya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabawah Hifzhil Quran (MHQ), Lomba Pidato PAI, Lomba Cerdas Cermat PAI, Lomba Kaligrafi Islam, Lomba Seni Nasyid, Lomba Debat PAI dan Lomba Kreasi Busana, untuk 3 jenjang SD, SMP dan SMA.

Kontingen PENTAS PAI asal Provinsi NTT yang langsung didampingi oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus dan Kepala Bidang Pendidikan Islam, Drs. H. Husen Anwar menurunkan 16 peserta yang terbagi pada 3 cabang lomba yakni MTQ, MHQ dan Lomba Pidato PAI. Turut menghadiri acara ini, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ma’aruf Peni, S.Pd. Juga hadir kepala Kantor Kemenag Kab. Alor, Drs. M. Marhaban dan kepala Kantor Kemenag Kota Kupang, Drs. Ambrosius Korbafo.

Berikut adalah nama peserta lomba asal NTT: Syarif S. Making asal dari SDI Kampung Binongko, Kabupaten Alor mengikuti lomba MTQ Tingkat SD; Mutmainnah asal SD Muhammadiyah 2 Kupang, Kota Kupang mengikuti lomba MTQ Tingkat SD; Furqan Abdul Aziz asal SMP Muhammadiyah Kupang, Kota Kupang mengikuti lomba MTQ Tingkat SMP; Suyanti Bere asal SMPN 1 Kalabahi, Kabupaten Alor memgikuti lomba MTQ Tingkat SMP; Sarah Indriani asal SMA Muhammadiyah Terang, Kabupaten Manggarai Barat mengikuti lomba MTQ Tingkat SMA; Sarif Hidayatulah asal SMA Muhammadiyah Terang, Kabupaten Manggarai Barat mengikuti lomba MTQ Tingkat SMA; Wahyudin A. Hasan asal SDI Umapura, Kabupaten Alor mengikuti lomba MHQ atau Tahfidz atau hafalan Qur'an; Halifa Jalika Hasyim asal SDI 2 Lewoleba, Kabupaten Lembata mengikuti lomba MHQ; Ramli S. Watang asal SMPN Ternate, Kabupaten Alor mengikuti lomba MHQ; Sumiyati S. Daka asal SMPN Ternate, Kabupaten Alor mengikuti lomba MHQ; Nurmulyadi J. W asal SDI Umapura, Kabupaten Alor mengikuti lomba Pidato;

Fachriani ST. Maemuna asal SDN Reo 1, Kabupaten Manggarai mengikuti lomba Pidato; Al Husain J.D asal SMPN Satap Ilawe, Kabupaten Alor mengikuti lomba Pidato; Aminah Djaha asal SMPN Satap Ilawe, Kabupaten Alor mengikuti lomba Pidato; Reinaldi Sallo asal SMAN 1 Kalabahi, Kabupaten Alor mengikuti lomba Pidato; dan Sukmawati Kasim asal SMKN Alor Besar, Kabupaten Alor mengikuti lomba Pidato.***(Jose/JW)

Kupang (Bernas) - Dalam rangka mewujudkan program Wanita Indonesia Bebas Kanker, DWP

Rapai Passe di Pentas PAI 2017,NTT Ikut 3 Cabang Lomba

DWP Kanwil Selenggarakan Sosialisasi

Deteksi Dini Kanker

Page 21: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

19

Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT bersama Dinas Kesehatan Provinsi NTT menyelenggarakan Sosialisasi Dini Deteksi Kanker Payudara dan Kanker Serviks, yang bertempat di Aula I Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (11/10/2017).

Kegiatan yang dihadiri Sekretaris dan seluruh anggota DWP, serta kayawati Kanwil Kemenag Prov. NTT ini menghadirkan pembicara tunggal dr. Maria Kurniawati Mari. Dalam penjelasannya, dr. Maria menyebutkan bahwa kanker serviks (rahim) dan kanker payudara merupakan dua jenis kanker yang paling banyak diderita oleh kaum wanita. Karena itu diingatkannya bahwa melakukan deteksi dini terhadap dua jenis kanker ini sangat penting untuk menghindari resiko yang lebih besar di kemudian hari. Apalagi, dikatakannya, bila sudah terkena kanker payudara, maka resiko

terkena kanker serviks pun makin besar.

Kupang (Bernas) – Bidang Urusan Agama Katolik (Urakat) Kanwil Kemenag Prov. NTT menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Bimbingan Keluarga Katolik tahun anggaran 2017 bertempat di Aula Utama Kanwil Kemenag Prov. NTT, pada Selasa (17/10/2017) pukul 13.00 WITA. Dalam rapat koordinasi ini, Bidang Urakat mengundang rohaniwan Katolik yakni pastor yang secara khusus menangani komisi Keluarga, komisi Kitab Suci dan Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Keuskupan Agung Kupang.

Kepala Bidang Urusan Agama Katolik, Drs. Yakobus Beda Kleden, MM yang pada kesempatan ini didampingi oleh Kepala Bidang Pendidikan Katolik, Drs. Djata Dominikus, M.Si menegaskan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka memperoleh masukan dari berbagai pihak

atas proses pembinaan keluarga yang telah dilakukan oleh Bidang Urusan Agama Katolik. “Kami berterima kasih kepada tiga romo yang bersedia hadir yakni Romo Ansel, Romo Sipri dan Romo Maxi. Kami menyadari betul bahwa peran Kementerian Agama terbatas pada fasilitasi kegiatan, sedangkan menyangkut materi pembinaan adalah kewenangan dari hierarki Gereja, yang hemat kami diwakili dalam diri para pastor yang bersedia hadir,” kata Jack Beda Kleden.

Kegiatan yang diketuai oleh Adrianus Mbira, S.Ag ini melibatkan peserta bukan hanya dari Bidang Urusan Agama Katolik dan Bidang Pendidikan Katolik Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, tetapi juga para Kepala Subbagian pada Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. NTT, para staf subbagian perencanaan dan keuangan, subbagian ortala dan kepegawaian, dan tiga orang pastor yakni Romo Anselmus Leu, Pr (Komisi Keluarga), Romo Siprianus Senda, Pr (Komisi Kitab Suci) dan Romo Maxi Un Bria, Pr (Komisi Kerasulan Awam).***(Jose/Phw)

Urakat Gandeng Pastor Evaluasi B imbingan Keluarga Katolik

Lebih lanjut menyangkut penyebab kanker payudara, dokter kelahiran Ruteng 13 Agustus 1985 ini menyebutkan beberapa faktor, di antaranya faktor resiko menetap dan faktor gaya hidup. Faktor resiko menetap terdiri atas faktor gender (perempuan 100 kali lebih beresiko daripada laki-laki), usia (resiko meningkat 18 persen di atas usia 40 tahun dan 77 persen di atas usia 50 tahun), genetik (keturunan), ras, riwayat radiasi dada, dan periode haid. Faktor gaya hidup di antaranya meliputi tidak mau mempunyai anak, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, terapi sulih hormon, dan alkohol. Pemberian ASI untuk jangka waktu yang lebih lama, yaitu antara 1,5 sampai 2 tahun, menurutnya, dapat mengurangi kanker payudara.

Sosialisasi ini merupakan satu dari dua rangkaian kegiatan DWP Kanwil dalam mewujudkan Program Wanita Indonesia Bebas Kanker. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan Pemeriksaan dan Deteksi Dini Kanker yang akan diadakan pada Jumat (13/10/2017) mendatang.***(phw/prily)

Page 22: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

20

Kupang (Bernas) – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus mengambil sumpah dan melantik 5 (lima) orang pejabat eselon IV di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT bertempat di aula utama Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Selasa (17/10/2017).

Kelima orang pejabat yang dilantik yakni Dhoru Falentinus, SE sebagai Kepala Seksi Sistem Informasi Pendidikan Katolik pada Bidang Pendidikan Katolik, Yuliana Un, S.Sos sebagai Kepala Seksi Kelembagaan pada Bidang Urusan Agama Katolik, Johanis Lani, SE sebagai Kepala Seksi Pendidikan Agama Kristen pada Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar pada Bidang Bimas Kristen, Elisabeth Helen Sumarsono, S.Si, TEOL,MA sebagai Kepala Seksi Pendidikan Keagamaan Kristen pada Bidang Bimas Kristen, serta Marthen Luther Nenobais, S.Pd sebagai Kepala Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi pada Bidang Bimas Kristen.

Kepada kelima orang pejabat yang dilantik, Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus harapkan agar tidak terjebak dalam rutinitas. Rutinitas, kata Kakanwil, seringkali menjebak ASN atau pejabat kedalam

zona nyaman dan sikap malas. Karenanya, Kakanwil mengharapkan agar pejabat yang dilantik mampu memberikan sumbangsih bagi kemajuan organisasi serta senantiasa inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Terima kasih karena anda telah bersedia memikul sebagian tanggung jawab untuk perkembangan kemajuan organisasi. Saya berharap agar pejabat mampu melahirkan inovasi-inovasi yang mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tutur Kakanwil.

Di akhir sambutan, Kakanwil mengingatkan tentang realisasi anggaran agar dapat diselesaikan sesuai target awal tahun agar anggaran yang sedemikian besar dapat terserap dan dinikmati masyarakat dengan tetap mempertahankan predikat WTP. ***(JW/Prily)

Ende (Bernas) – Rombongan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi NTT dan Bupati Ende dijemput dengan meriah di pintu gerbang MAS Anaraja dengan upacara pengalungan tenun ikat khas Ende serta diarak dengan tarian siswa MAS anaraja menuju tenda acara peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) Negri Ende, Senin (16/10/2017).

Nampak berarak dalam rombongan dan yang mendapat penghormatan khusus pengalungan kain tenun

tersebut, Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu, KaKanWil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus, Kabid Pendis, Drs. H. Husen Anwar, dan KaKan Kemenag Ende, Petrus Pedo Beke, S.Ag. Pengalungan dilakukan oleh Ketua Yayasan Al Ikhlas Anaraja, Camat Nangapanda, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.

Pada kesempatan ini, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) Negeri pertama di NTT, bertempat di Anaraja,

Kecamatan Nangapanda. Sebelum meletakan batu

perdana, Bupati Ende Marsel Petu, dalam doa bernuansa sastra adat kaya makna memohon restu leluhur pemilik hak ulayat setempat serta Tuhan Allah Maha penyelenggara, agar pembangunan lancar dan sukses demi menunjang proses pendidikan pada lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri pertama di Nusa Tenggara Timur ini.***(NiPa/Jose)

Lantik Pejabat Eselon IV, Kakanwil Harapkan Jangan Terjebak Rutinitas

Pembangunan Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri di Ende

Page 23: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

21

Lintas FLOBAMORA

Maumere (Bernas) – Hal tersebut dituturkan Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, ketika memberi sambutan saat penyerahan SK Izin Operasional kepada MIS Nur Wahid Gunung Sari di Pemana, Sabtu (28/10/2017).

Izin Operasional, kata Kakanwil, memiliki kekuatan hukum untuk melaksanakan pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Dengan adanya izin operasional ini, maka Yayasan dan pemerintah (red. Kemenag) membangun kerja sama yang intens untuk mengembangkan lembaga pendidikan tersebut.

Kakanwil menuturkan bahwa Madrasah telah ada di negara ini dengan sangat lama. Madrasah-madrasah yang ada di wilayah NTT, tambahnya, lahir dari inisiatif masyarakat dengan tujuan untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa yang memiliki akhlak yang mulia. Salah satunya, lanjut Kakanwil, adalah Yayasan Nur Wahid. Yayasan ini telah merangkul semua elemen masyarakat untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan program pemerintah dalam bidang pengembangan pendidikan. Madrasah itu hadir dengan tujuan untuk menciptakan generasi yang cerdas dan beraklak karimah.

Kakanwil mengingatkan Yayasan dan semua elemen masyarakat termasuk peserta didik dan tenaga pendidik di MIS Nur Wahid untuk bersikap lebih bijak dalam menyikapi perkembangan IPTEK saat ini. Madrasah harus menjamin agar generasi yang mengenyam pendidikan di dalamnya dapat memiliki karakter karimah.

Selain itu, Kakanwil mengucapkan syukur atas rahmat Allah untuk kesempatan bertemu di Gunung Sari. Hal ini dituturkan oleh Kakanwil, karena beliau bersama rombongan melewati jalan dari desa Pemana yang sedikit memacu adrenalin. "Untuk sampai ke Gunung Sari kami melewati Gelombang Darat yang amat tinggi dan besar, karena baru kali ini seorang Supir menguji Kakanwil, padahal biasanya Supir Kakanwilah yang selalu diuji terus menerus,” ujar kakanwil.

Kakanwil mengungkapkan kegembiraan dan kebanggannya karena sudah dapat sampai di Gunung Sari dengan penyambutan yang begitu hangat dari masyarakat setempat, karena masyarakat memiliki hati dan jiwa yang mulia. Kakanwil menyampaikan terima kasih kepada Yayasan, Kamad, dewan guru, para murid, orang tua/wali murid dan seluruh masyarakat atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin sampai Izin Operasional ini diturunkan.

Sebelumnya, Kakanwil menyerahkan I j in operasional kepada Plh. Kakan Kemenag Sikka, Hj. Nurhayati Bonda, S. PdI, dihadapan para tamu undangan yang hadir. Setelah itu Plh. Kakan menyerahkan SK tersebut kepada Ketua Yayasan Nur Wahid, Muhammad Syarifuddin, dan seterusnya Ketua Yayasan menyerahkannya kepada Kepala MIS Nur Wahid Gunung Sari, Hj. Umi Mubarokah, S. PdI, di halaman depan MIS Nur Wahid Gunung Sari. Masyarakat dan orang tua yang menyaksikan peristiwa tersebut larut dalam tangis haru karena harapan mereka selama ini telah terwujud. ***(Ky/bbp)

Kakanwil : Ijin OperasionalJadi Jaminan Hukum

Page 24: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

22

Ende (Bernas) - Ratusan warga Ikh las Beramal keluarga besar Kantor Kemenag Ende dengan mengendarai kendaraan roda dua dan roda empat dalam kawalan mobil voorijder pengaman lalu lintas ( S a t l a n t a s ) Po l r e s Ende beriringan dalam barisan yang apik dan dalam suasana doa sepanjang perjalanan melintasi jalan Negara E n d e - M a u m e r e menghantar Arca Bunda Maria Hati Tak Bernoda ke Paroki St.Maria Hari Tak Bernoda di Paroki Moni Kecamatan Kelimutu, Sabtu ( 28/10/2017)

Arca Bunda Maria Hati Tak Bernoda setinggi, 1,8 meter tampak didandani dengan balutan kain tenunan ikat khas daerah Ende-lio dan ditahtakan pada sebuah mobil Pick Up terbuka yang juga didandani, serta diapiti oleh pasutri Siprianus Pangga – Agnes Nalun Pangga dan dua staf PTT, Tyson dan Tejo dalam suasana kemeriahan dengan iringan lagu dan doa menggunakan pengeras suara. Suasana ziarah iman memaknai bulan suci Rosario para pegawai dan Guru Katolik lingkup Kemenag Ende sepanjang perjalanan kurang lebih 50 km tersebut terasa kian khidmat.

Perjalanan ziarah iman menghantar patung/arca Bunda Maria yang diadakan oleh komunitas pegawai

dan Guru Katolik Kemenag Ende sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab dalam membangun iman umat dalam kerja sama sinergis dengan Paroki Moni membangun destinasi wisata rohani Gua patung Bunda Maria, disekitar pintu masuk destinasi wisata dunia Taman nasional danau Tri Warna Kelimutu tersebut. Ikut dalam rombongan, Kakankemenag Ende, Petrus Pedo Beke, S. Ag, Kasi Pendkat, Drs. Fransiskus Naga, Kepala SMAK St. Thomas Morus, Arnoldus Banggo, S. Ag, serta para pegawai dan Guru agama Katolik, Pengawas PAK, serta para Guru dan siswa - siswi SMAK StaMor berjumlah 260 orang. ***(NiPa/JW/bbp)

Oelamasi (Bernas) – Kementerian Agama Kabupaten Kupang sukses gelar Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) memperebutkan Bupati Cup III yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kupang, Drs. Korinus Masneno. Kegiatan ini diselenggarakan di aula Gereja Elim, Naibonat pada tanggal 23 s/d 25 Oktober 2017.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang, Drs. Sem Saetban, MM mengatakan bahwa Pesparawi adalah kegiatan pembinaan mental spiritual umat Kristen sekaligus sebagai salah satu

perwujudan iman Kristen dalam kehidupan berjamaat, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Ratusan Warga Ikhlas Beramal Hantar Arca Bunda Maria

Kemenag Kupang Sukses Gelar Pesparawi, Ini Hasilnya

Page 25: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

23

Larantuka (Bernas) - Membangun suasana kerukunan umat beragama dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa terutama di kalangan pelajar menjadi prioritas FKUB Kabupaten Flores Timur saat ini. Berbagai kegiatan dengan memanfaatkan sumber dana yang ada difokuskan pada pendidikan nilai kerukunan di setiap satuan pendidikan.

Setelah memantau pelaksanaan pendidikan nilai kerukunan di setiap satuan pendidikan, kali ini dalam rangka menyongsong hari Sumpah Pemuda, FKUB Kabupaten Flores Timur menggelar Dialog Kerukunan Pelajar Lintas Agama di wilayah Kecamatan Tanjung Bunga, Jumad (27/10/2017).

Kegiatan yang berpusat di Aula SMA Negeri INI Tanjung Bunga tersebut diikuti oleh 50 pelajar lintas

agama yang berasal dari Satuan Pendidikan tingkat SMA dan SMP. Tercatat ada 4 satuan pendidikan yang mengikuti kegiatan dimaksud yakni : SMAN I Tanjung Bunga, SMPN I Tanjung Bunga, SMPN Laka dan SMP Swasta Batu Payung.

Dalam acara pembukaan Ketua FKUB Kabupaten Flores Timur, Rm. Bernardus Bala Kerans, Pr memperkenalkan FKUB Flotim dengan tugas yang diembannya dalam membina dan membangun kerukunan umat beragama. Sebagai salah satu lembaga yang hadir dalam membina kerukunan umat beragama, FKUB Kabupaten

Flores Timur menurutnya selalu berkomitmen dalam menjalankan misi untuk kerukunan serta persatuan dan kesatuan bagi seluruh masyarakat umat beragama. "FKUB hadir dalam sebuah komitmen

yang sama yakni bagaimana merawat kerukunan umat beragama di daerah ini yang berasal dari berbagai keberagamaan yang ada," ungkapnya.

Terkait dialog kerukunan pelajar lintas agama, Rm. Adu mengatakan momentum Hari Sumpah Pemuda merupakan sebuah kesempatan istimewa untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kerukunan dalam semangat sumpah pemuda sehingga generasi muda dapat mengimplementasikan ikrar satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam dialog tersebut para anggota FKUB Kabupaten Flores Timur memberikan materinya mulai dari kerukunan dalam perspektif budaya Lamaholot serta ajaran masing-masing agama tentang kerukunan. ***(peter/bbp)

Sem menambahkan, Pesparawi adalah sarana peningkatan sumber daya manusia di bidang seni bernyanyi, budaya yang bernafaskan kekristenan sekaligus sumber motivasi dan inspirasi untuk mempererat tali silaturahmi dan rasa persaudaraan di tengah kebhinekaan dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Dikatakan, Pesparawi tingkat SD, SMP dan SMA/Kejuruan, SMTK merupakan wadah pertemuan, pembinaan dan peningkatan kualitas bernyanyi juga sebagai wadah pertemuan para siswa Kristen se-Kabupaten Kupang untuk meningkatkan persekutuan, keakraban, serta persaudaraa sejati, saling membangun dalam rangka mengemban misi Gereja Tuhan di dunia khususnya di Kabupaten Kupang.

Menurut Ketua Panitia, Yanyer R. J. Lakapu, M.Pd.K,

HSP, FKUB Flotim Gelar DialogKerukunan Pelajar Lintas Agama

jumlah Peserta dalam Pesparawi kali ini adalah yang terbanyak sepanjang perlombaan Pesparawi di Kabupaten Kupang untuk semua kategori yaitu sebanyak 107 Peserta dengan perincian sebagai berikut: Kategori SD = 70 Tim; Kategori SMP = 25 Tim; Kategori SMA = 12 Tim.

Bertemakan ‘Nyanyikanlah Nyanyian Baru Bagi Tuhan’ (Maz. 96:1a) dan sub tema : ‘Melalui puji-pujian kita kembangkan kreativitas dan kecerdasan spiritual anak dalam rangka pembentukan karakter bangsa’, dewan juri dalam Pesparawi kali ini adalah juri yang telah mendapat lisensi dari Lembaga Pengembangan Pesparawi tingkat Provinsi NTT dan Lembaga Pengembangan Pesparawi Nasional. Ketiga Dewan juri tersebut adalah : Relin Y. Huka, M.Sn; Max J. Bola, SP dan Live Nupu, SE.***(nn/bbp)

Page 26: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

24

Maumere (Bernas) - Draft struktur kepengurusan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (LP3K) Kabupaten Sikka yang telah disetujui dan ditetapkan bersama dalam rapat pengurus LP3K Kabupaten Sikka tanggal 19 September lalu telah disahkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Sikka nomor 359 /HK/2017 tertanggal 16 Oktober 2017.

Pengesahan melalui SK Bupati tersebut adalah sesuai dengan juknis PMA No.35 tahun 2016 bahwa penetapan kepengurusan LP3K Daerah Kabupaten /Kota ditetapkan oleh dan bertanggungjawab kepada Bupati/Walikota. Menurut Sekretaris Umum LP3K Kabupaten Sikka, Cyrilus Don Ferdinand RH,S.Sos, M,Si yang juga adalah Kepala Seksi Urusan Katolik Kemenag Sikka saat diwawancarai Inmas di ruang

kerjanya, Jumad (26/10/2017) mengatakan bahwa untuk kronologinya, SK dikonsep oleh Kasi Urakat lalu diketik staf seksi Urakat, Venensius Soge,S.Fil kemudian dikoreksi kembali oleh Kasi Urakat dan diparaf.

Draft SK sebanyak 15 halaman yang termasuk didalamnya adalah lampiran nama-nama kepengurusan tersebut kemudian dikoreksi dan diparaf secara berjenjang oleh pejabat yang berkompeten lingkup Kemenag Sikka yaitu Kasubag TU Kemenag Sikka, Martinus Tupen Payon, S.Ag dan oleh Kakan Kemenag Sikka, Drs. Petrus Fahik.

Draft SK lalu disampaikan ke Bagian Hukum Setda Kab. Sikka untuk dikaji kembali, dikoreksi dan diparaf oleh Kabag hukum selanjutnya oleh Kabag Hukum diteruskan kepada Asisten Pemerintah dan Kesra, Sekretaris Daerah, Wakil Bupati untuk diparaf dan pada akhirnya dibawa ke meja Bupati untuk dikoreksi dan ditandatangani. "paraf berjenjang ini dimaksudkan untuk koreksi dari pejabat-pejabat yang berkompeten selain itu pertanggungjawaban bersama dalam menghindari pemalsuan SK oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, mengingat SK tersebut mempunyai konsekwensi hukum," kata Don Ferdinand.

"sebagai tindak lanjut telah diterbitkannya SK tersebut, para pengurus akan meggelar rapat bersama guna membahas rencana upacara pelantikan pengurus LP3K Kabupaten Sikka," tandas Don. ***(Yunita/bbp)

Soe (Bernas) - Kepala Kantor Kemenag Kab. TTS, Saturlino Correia, S.Th bersama para Pengawas Pendidikan Kristen melakukan monitor pembangunan fisik gedung SMPTK Abal Balat Baus Kecamatan Boking, SMPTK Piter Midelkop Kecamatan Kuatnana dan SMTK Iman Pusmanu Kecamatan Amanatun Selatan, Jumat (20/10/2017).

Maksud monitoring ini adalah memantau perkembangan pembangunan fisik dua buah

ruangan kelas baru masing-masing gedung ketiga sekolah itu. SMPTK Piter Midelkop Kuatnana dan SMPTK Abal Balat Baus menggunakan anggaran tahun 2016 dan dalam proses finising. Sedangkan SMTK Iman Pusmanu dalam proses membangun dengan menggunakan anggaran tahun 2017. Semua dana ini bersumber dari DIPA Bidang Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT.

Ada pun harapan Saturlino ketika mengadakan tatap muka dengan dewan guru dan komite ketiga sekolah

Setelah Melalui Proses Panjang Akhirnya Bupati Sikka Terbitkan SK LP3K

Saturlino dan Jajaran Monitor Pembangungan SMPTK dan SMTK

Page 27: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

25

Ruteng (Bernas) - Bertempat di ruang kerja Kepala Kantor Kemenag Manggarai, PGRI Kab Manggarai melalui Sekretaris Bidang Pengembangan Profesi dan Karier, Drs. Maksimus Salut menyerahkan bantuan dana perawatan kesehatan kepada anggota PGRI, Ahmad Yani, Guru Kemenag yang bertugas di MIN Reok. Bantuan senilai 1,5 juta ini diserahkan kepada Reginaldus S.S.Serang, S.Fil, M.Th oleh Salut kemudian diteruskan kepada Ahmad Yani.

D a l a m ke s e m p a ta n i t u , S a l u t menjelaskan bahwa, PGRI sebagai organisasi profesi yang terhimpun dari guru dan tenaga kependidikan memiliki program bantuan perawatan kesehatan bagi anggota yang sakit. "PGRI memberikan bantuan dana perawatan bagi anggota yang sakit dan menjalankan perawatan baik di dalam daerah dan luar daerah. Ini bentuk solidaritas antar anggota," ungkap Salut.

Bantuan ini sangat diapresiasi oleh Kepala Kantor Kemenag Manggarai, Reginaldus S.S. Serang,S.Fil, M.Th.

"Bagi saya ini pengalaman baru di mana PGRI Manggarai juga memperhatikan Guru-guru Kemenag. Kerjasama seperti ini perlu ditingkatkan dan guru kemenag diharapkan terlibat aktif dalam organisasi profesi seperti PGRI ini," ungkap Reginaldus.

Bantuan ini sangat dirasakan oleh Yani yang

sebelumnya menjalani Operasi Katarak di Makasar."Saya sangat terkesan dengan bantuan yang sangat

bermanfaat dari PGRI ini. Ini menjadi motivasi bagi saya dan saya wartakan kepada teman-teman guru untuk terlibat aktif dalam PGRI," katanya.

Sebelumnya, PGRI Kab. Manggarai juga telah memberikan dan perawatan sakit kepada salah seorang Pengawas Pendidikan Katolik, Aloysius Alamat,S.Ag. PGRI seperti yang diungkapkan Salut akan terus memperhatikan kesejahteraan anggota khususnya yang mengalami musibah dan sakit. ***(Willy J/bbp)

PGRI Manggarai Bantu Guru Kemenag

di lokasi masing masing adalah semoga pembangunan fisik tersebut cepat rampung dan diharapkan agar pelaporannya pun segera di selesaikan agar pertang gungjawabannya penggunaan anggaran jelas pula. Selain itu para pengawas juga mengharapkan agar semua guru baik PNS maupun honorer segera mendaftar di SIMPATIKA agar terdaftar sebagai tenaga pendidik.

***(moyfallo/edykatu/bbp)

Page 28: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

26

Atambua (Bernas) - Pernikahan merupakan bibit pertama dan cikal bakal kehidupan masyarakat, dan aturan yang bersifat alami bagi alam semesta serta sunnatullah untuk menjadikan kehidupan semakin bernilai dan mulia. Hal ini dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu, Drs. Ope Rafael, MM saat membuka kegiatan Kursus Pra Nikah Tingkat Kecamatan Kota Atambua, Selasa (17/10/2017), bertempat di Balai Nikah KUA Kecamatan kota Atambua.

Menurut Ope, keluarga yang kuat adalah keluarga yang mampu mengelola kesulitan-kesulitan yang dihadapi dengan cara bervariatif maupun kreatif. Ini menunjukkan keluarga tersebut merupakan keluarga yang kuat. Akan tetapi keluarga tersebut bukanlah keluarga yang tanpa ada permasalahan, namun keluarga tersebut adalah keluarga yang tahan banting serta cenderung mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Dia menambahkan karakteristik keluarga yang kuat adalah cenderung mampu melihat sisi positif dari suatu permasalahan, membangun suatu kebersamaan dan komunikasi yang efektif, fleksibilitas dan mampu mengalokasikan waktu bersama.

Hal-hal yang mampu meningkatkan kekuatan suatu keluarga adalah adanya kasih sayang, saling menghargai, memiliki waktu bersama, saling

menguatkan, berkomitment, komunikasi, kesiapan menghadapi perubahan, spiritualitas, komunitas dan ikatan keluarga, peran yang jelas.

"Masalah-masalah yang muncul akhir-akhir ini terkait dengan perkawinan dan keluarga berkembang pesat antara lain: tingginya angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kasus perkawinan sirri, polighami, dan perkawinan di bawah umur meningkat tajam yang sangat berpengaruh terhadap eksistensi kehidupan sebuah keluarga,"ungkapnya.

Oleh sebab itu, Ope menegasakan b a h w a s e i r i n g d e n g a n m e n i n g k a t n y a populasi penduduk d a n k e l u a r g a , maka masyarakat bersama unsur t e r k a i t p e r l u kembali manata p e r a n d a n fungs inya agar l e b i h s e s u a i dengan kondisi dan p e r ke m b a n ga n t e r k i n i . U n t u k m e n j a w a b persoalan tersebut, masyarakat harus m e n y i a p k a n

seluruh perangkat pelayanan tersmasuk SDM, sarana dan prasarana yang memadai.

"Pendidikan pra nikah atau pembinaan bagi calon pengantin merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh setiap pasangan pengantin, dan calon pengantin tersebut akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah lulus dalam mengikuti kursus catin tersebut," katanya

Jelasnya lagi bahwa kepala KUA bertugas membina pasangan yang akan menikah. Mekanisme kerja BP4 di KUA adalah sebatas Penasehat pra Nikah atau Kursus Calon Pengantin. KUA dengan BP4 melakukan pembekalan terhadap calon pengantin sesuai dengan rekomendasi izin menikah dari pemerintah. Peserta kegiatan sebanyak 30 orang muda-mudi se-Kecamatan Kota Atambua.***(deky/phw/bbp)

KUA Kota Atambua Gelar Kursus Pra Nikah

Page 29: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

27

Larantuka (Bernas) - Pembukaan Milad ke- VIII MTsN Witihama Kabupaten Flores Timur yang dibuka langsung oleh Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hajon, pada Jumat (13/10/2017) lalu menjadi berkah tersendiri bagi MTsN Witihama. Pasalnya pada acara pembukaan tersebut, Bupati Flotim, Antonius Gege Hajon langsung menjanjikan untuk mengakomodir 2 tenaga guru pada MTsN Witihama menjadi guru kontrak pada Dinas Penddikan Dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur tahun 2017. Pernyataan dari Bupati tersebut langsung disambut dengan tepukan tangan yang meriah oleh para undangan dan seluruh masyaarakat yang hadir di halaman MTsN Witihama.

Bupati Flotim menegaskan bahwa seluruh tenaga kontrak di Kabupaten Flores Timur harus memperoleh gaji atau penghasilannya sesuai dengan UMR yang ada. Hal tersebut sesuai dengan visi misinya yang telah dijanjikan selama masa kampanye pada proses Pilkada Flotim beberapa yang lalu. Sehingga kepada Kepala Dinas PKO Kab. Flotim, beliau meminta untuk memperhatikan tenaga kontrak yang ada dengan mendatakan kembali tenaga kontrak sesuai dengan lamannya masa kontrak.

Tidak tanggung-tanggung, ia menanyakan kepada Kepala Dinas PKO Kab. Flotim berapa jumlah tenaga kontrak yang direkrut pada tahun 2017 ini dan berapa anggaran yang disediakan pada tahun 2017 ini.

“Nanti dari sekian orang yang ada, pastikan kepada saya bahwa harus ada 2 guru di MTsN Witihama harus dikontrak di tahun 2017 ini,” ungkapnya langsung disambut tepukan tangan.

Dalam sambutan, Bupati Flores Tmur, Antonius Gege Hajon mengingatkan seluruh pengelola lembaga

pendidikan untuk memperhatikan setiap tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan saat ini yang berdampak pada menurunnya nilai-nilai keagamaan, budaya, dan peradaban.

“ L e m b a g a p e n d i d i k a n h a r u s m a m p u mempertahankan nilai-nilai kebersamaan dan kegotong royongan yang sudah menjadi tradisi kelamaholotan kita ditengah berbagai tantangan yang dihadapi saat ini,” katanya.

Beliau berharap MTsN Witihama yang memasuki usianya yang ke - 8 tahun tersebut harus terus tumbuh dan berkembang serta mampu menjawab tantangan-tantangan kehidupan yang dari hari kehari terus dialami dan dirasakan oleh semua pengelola lembaga pendidikan baik pada persoalan ilmu pengetahuan dan tekhnologi maupun persoalan tentang moral dan akhlak.

Bupati Flotim pada saat itu juga mengaku bangga dengan siswa/i MTsN Witihama yang berkesempatan mengenakan busana daerah (Nowi dan Kewatek). Baginya apa yang ditampilkan oleh siswa/i MTsN Witihama sejalan dengan Peraturan Bupati Flores Timur yang mewajibkan seluruh ASN di Kabupaten Flores Timur untuk mengenakan Busana Daerah pada setiap Senin pertama dalam bulan.

“Saya bangga dengan penampilan siswa/i disini yang dapat memakai busana daerah pada kegiatan ini. Hal ini juga sejalan dengan Peraturan yang sudah saya buat untuk mewajibkan ASN,” jelasnya.

Beliau menambahkan bahwa Peraturan tersebut juga bisa diterapkan di lingkungan pendidikan sehingga semua orang Flores Timur merasa bangga dengan budayanya sendiri.***(peter/JW)

Bupati Anton Janjikan 2 Guru Kontrak di MTsN Witihama

Page 30: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

28

Waikabubak (Bernas) - Bertempat di Madrasah Aliyah Swasta Islamiyah, Apel Kesadaran selasa, 17 Oktober 2017 diikuti oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat bersama seluruh jajarannya, guru pada MAS Islamiyah Waikabubak, ASN Kementerian Agama, beserta siswa/siswi MAS Islamiyah Waikabubak.

Apel Kesadaran ini dilaksanakan dibawah pimpinan Siswa/Siswi MAS Islamiyah Waikabubak dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat, Seigo Bili., S.Pd., MM bertindak Selaku Pembina Upacara dan seorang Guru pada MAS Islamiyah Waikabubak

sebagai Pembaca Panca prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia.

Apel Berjalan tenang dan kh idmad d imula i tepat pada Pukul 07.30 Wita , da lam ape l in i diserahkan pula Kartu Pegawai kepada 4(empat) ASN. Ape l Kesadaran diluar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba B a rat i n i m e r u p a ka n salah satu program untuk mempererat hubungan antara Kementerian Agama dan Madrasah/sekolah yang bekerja sama dan berada

pada payung Hukum yang sama. Selain i t u A p e l K e s a d a r a n

diluar Kantor Kementerian Agama juga bertujuan agar ada hubungan saling mengenal dan mempererat tali Silaturahim antara Jajaran Kementerian Agama baik JFT maupun JFU dengan Guru-guru beserta siswa/siswi dari Madrasah dan sekolah yang sama-sama berada dibawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat.

Selanjutnya, apel Kesadaran yang rutin dilaksanakan tanggal 17(Tujuh Belas) setiap bulannya ini akan dilaksanakan bergantian di Madrasah lainnya seperti MIN Sumba Barat, MTsN Sumba Barat dan SMTK Waikabubak. ***(Aty/bbp)

Kota Kupang (Bernas) - "Barang persedian miliki Negara yang ada ditangan pemakai harap jangan dibawa pulang ke rumah. Hal ini demi penertiban SIP (Surat Izin Pemakai ) agar tetap menjaga sehingga pendistribusian barang harus tepat waktu, tepat sasaran guna memberikan laporan berupa ADK dari masing-masing Satker," demikian ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Drs. Ambrosius Korbaffo, M.Si, dalam rapat bersama semua Kepala Seksi, Penyelenggara,

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bertempat di Loby Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Kamis (26/10/2017).

Ambros korbaffo berharap agar semua pejabat yang dipercayakan sebagai pengelola anggaran negara sudah harus mencapai prosentasi kurang lebih 80?lam mengejar ketinggalan dalam sisa waktu kurang lebih satu setengah bulan kedepan menuju akhir tahun anggaran, dengan berpedoman pada regulasi yakni tepat guna dan tepat sasaran, dan disesuaikan tuntutan

Kemenag Sumba Barat Apel Kesadaran di MAS Islamiyah Waikabubak

Barang Inventaris Negara Jangan Dibawa Pulang

Page 31: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

29

W a i b a k u l ( B e r n a s ) - Ke p a l a Ka n to r K e m e n t e r i a n Agama Kabupaten Sumba Tengah, B u l l a N g ga l l u , S . P d . , M . S i , m e l a k u k a n S o s i a l i s a s i 4 K o n s e n s u s K e b a n g s a a n di SMP Katol ik Matawoga Desa Matawoga Kec. Katikutana, Kamis (12/10/2017).

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Kepala Kantor menyampaikan tentang pentingnya menanamkan nilai 4 Konsensus Kebangsaan bagi kalangan siswa. Menurut beliau, pada era keterbukaan informasi dewasa ini, banyak hal-hal profokatif dan negatif muncul ke publik yang apabila tidak dilihat secara jeli oleh masyarakat hal itu bisa saja mengancam keutuhan negara.

"Untuk itu, siswa sebagai generasi muda penerus bangsa harus menyadari dan memahami tentang pentingnya mempertahankan keutuhan negara sebagaimana yang terkandung dalam nilai 4 konsensus kebangsaan," ujar bulla Nggallu itu.

Dengan memahami nilai yang terkandung dalam 4 konsensus kebangsaan, Bulla Nggallu berharap, bangsa Indonesia terutama kalangan siswa sebagai generasi

muda tidak akan terpengaruh apalagi terjerumus pada pola hidup negatif. Selain itu, siswa juga akan lebih menghargai dan mau menerima keberagaman bangsa ini sebagai sebuah anugerah yang harus dipertahankan dan diperjuangkan terus.

Untuk diketahui, kegiatan sosialisasi ini merupakan program inovasi dari penyelenggara pendidikan Katolik Kantor Kemenag Kab. Sumba Tengah. Karena selain di SMP Katolik Matawoga, pada hari yang sama juga dilakukan kegiatan sosialisasi ke beberapa sekolah berciri Katolik di sekitar Kota Waibakul yakni oleh Kasie Urusan Agama Katolik, Stanis Laus Wadan, S.Ag di SD Katolik Waimamongu; Penyelenggara Pend. Katolik, Francy R.S.da Lopez, SH di SD Katolik Wailawa; serta Penyuluh Agama Katolik , Hermanus Dappa, S.Ag di SD Katolik Katikuloku dan SD Katolik Anajiaka.

***(FRS/Prily/bbp)

Sosialisasi 4 Konsensus Kebangsaan di SMP Katolik Matawoga

aplikasi SAIBA dan Laporan BMN.Masih dalam kesempatan

yang sama, Ambros Korbaffo menandaskan agar semua bentuk laporan keuangan laporan pengelola BMN, penyelesaian ADK SAIBA, ADK Barang Persediaan, ADK BMN, ADK SIMAK sudah harus rampung dan siap ready sebelum memasuki rakor tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan pada bulan November 2017 nanti.***(SN/Prily/bbp)

Page 32: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

30

Sahabat BERNAS

30

Bernas - Tidak pernah terbayangkan dalam hidup akan menjadi seorang abdi negara. Berasal dari keluarga tani, karir hidup diawali dengan menjadi buruh kasar. Pekerjaan itu dianggap paling baik karena dalam rekam jejak keluarga besarnya, nyaris tidak ada satu pun yang bergelut dalam dunia birokrasi. Keinginannya menjadi buruh kasar terpatri kuat karena inilah pekerjaan yang menjadi karakter pembentuk dalam keluarga. Masa pendidikan yang dihabiskan di luar kampung halaman, membuat tekad pria paruh baya kala itu ingin hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang tua. Selepas masa sekolah, pekerjaan menjadi buruh kasar digeluti demi mengais rejeki dan mendapat sesuap nasi di Kota Kupang. Tak kenal rasa malu meski dengan pekerjaan tambahan sebagai penjual es keliling. Tekad pada komitmen tidak bergantung pada keluarga, seluruh

pekerjaan asal halal terus digeluti.Ketika ditemui di rumahnya, Opa Jhon, sapaan akrab

Bapak Yohanes Lima Lejap, dengan senyum dan perangai luwes tanpa terlihat sungkan menceritakan detail kisah perjalanan karir dalam hidupnya yang nyaris tak satu pun terlewatkan. Dikisahkan, setelah beberapa tahun bekerja sebagai buruh kasar (tukang), pada tahun 1984, beliau dipanggil untuk bekerja sebagai pegawai pada Kantor Asuransi Bumi Putra 1912. Dua (2) tahun bekerja sebagai pegawai Asuransi Bumi Putra 1912, tahun 1986, Opa Jhon

mengikuti tes CPNS pada Kantor Departemen Agama Prov. NTT. Nasib memihak pada dirinya, kata Opa Jhon, hasil tes menyatakan “Lulus” dan TMT 1 Maret 1987 beliau menerima SK CPNS. Rasa bahagia dan bangga dirasakan beliau karena tidak menyangka bahwa dirinya dapat menjadi seorang Calon Pegawai Negeri Sipil, berbeda dari nasib sebagian besar anggota keluarga yang bekerja sebagai tani dan buruh kasar.

Opa Jhon, mengawali tugas sebagai CPNS pada Sub Bagian Kepegawaian. Sempat diceritakan bagaimana susahnya bertugas sebagai Staf Kepegawaian yang mengurus seluruh berkas administrasi pegawai Kantor Wilayah Departemen Agama se - Prov. NTT. Bermodal mesin tik dan sebuah mesin stensil yang ada pada Sub Bagian Keuangan, pekerjaannya dilakukan sampai melewati jam kerja kantor berlangsung (lembur).

Tetap semangat, kata Opa jhon, karena itu telah menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dari Subbag Kepegawaian, Opa Jhon ditempatkan pada beberapa unit kerja berbeda pada Kantor Wilayah Departemen Agama Prov. NTT. Berdasarkan rekam jejak pekerjaan yang digeluti selama 30 tahun 8 bulan, hampir sebagian masa baktinya dijalani terkait dengan urusan pengelolaan administrasi keuangan (bendahara). Meski berlatar belakang tamatan SMA (bukan pula jurusan keuangan), Opa Jhon tetap mengeluti tugas sebagai bendahara dengan baik karena terus membekali diri dengan belajar dari para senior bagian keuangan dan mengikuti beberapa pelatihan tentang bendahara dan perencanaan. Semua

pekerjaan dilakukan dengan baik, dengan prinsip tidak meninggalkan cacat dan cela. “Sedikit luka gores pasti ada, namun jangan sampai berbuah luka besar,” ungkap Opa Jhon.

Ketika ditanya suka dan duka pernah bekerja dan menghabiskan masa bakti sebagai Staf di Kementerian Agama Prov. NTT, Opa Jhon menyatakan terlampau banyak hal itu karena di masa aktif sebagai pegawai, beliau telah melewatkan 6 (enam) tampuk kepemimpinan Kepala Kantor Wilayah dan beberapa atasan langsung. Penuh

Dari Anak Petani jadi Abdi NegaraSejenak Bersama Yohanes Lima Lejap, A.Ma.Pd

Page 33: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

31

BIODATANama : Yohanes Lima Lejap, A.Ma.PdNIP : 195910191987031004Tempat/Tanggal Lahir : Watuwawer, 19 Oktober 1959Riwayat Pendidikan : 1. SDK Watuwawer Kec. Atadei, Kab. Lembata tamat tahun 1972 2. SMP Budi Bhakti Kec. Atadei, Kab. Lembata tamat tahun 1977 3. SMA Kristen Kupang tamat tahun 1982 4. D II Kateketik STIPAS Keuskupan Agung Kupang tamat tahun 2000Riwayat Jabatan : 1. Staf Sub Bagian Kepegawaian Kanwil Departemen Agama Prov

NTT tahun 1987 s.d 1999 2. Staf Pengendalian Program Kanwil Departemen Agama Prov. NTT

tahun 1999 s.d 2007 3. Staf Sub Bagian Keuangan dan IKN Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT tahun 2007 s.d 2009 4. Staf Sub bagian Humas Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT tahun 2009 s.d 2013 5. Staf Sub Bagian Hukum dan KUB Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT tahun 2013 s.d 2017 Data KeluargaIstri : Aplonia L. SelanPekerjaan : IRTAnak : 1. Yoseph Marselinus Tatabuang Lejap, S.Pd 2. Khristanti Bona Lejap 3. Markus Venansius Rupa Lejap

31

lika-liku karena harus mengeksekusi perintah yang bisa saja selaras dan bisa juga sangat bertentangan dengan apa yang harusnya dilaksanakan. Satu hal yang menjadi catatan manis dari semua yang telah dilakukan dan dikatakan oleh beliau yakni tetap menghargai atasan (pejabat) sebagai atasan kita dan laksanakan apa yang diperintah karena tugas kita adalah melaksanakan perintah atasan. Sebuah sikap loyal yang patut dicontohi. Terbesit oleh tim Inmas, masa 30 tahun 8 bulan selayaknya Opa Jhon pastinya menduduki sebuah jabatan di Kementerian Agama Prov. NTT, namun baginya jabatan adalah amanah dan diberikan kepada siapa saja yang layak mendapatkan. Tidak pernah berambisi dan berharap apalagi bersungut-sungut, semuanya dijalani dengan sepenuh hati dan amanah. Masa baktinya sungguh dinikmati karena merasa menjadi lebih berarti dapat menjalankan tugas dengan baik sebagai seorang staf dan menopang kerja atasan.

Di usia 58 tahun, tampilan fisik Opa Jhon masih kelihatan segar. Kesibukan yang dijalani usai pensiun sebagai PNS, menurut beliau, tetap dijalani sama seperti masa aktif sebagai PNS. Karena baginya, beginilah hidupnya dan inilah yang akan terus dijalani hingga sampai kapan waktunya beristirahat santai bersama keluarga di rumah. Rutinitas dijalani dengan terus menjaga fisik agar tetap prima sampai tugasnya selesai mengurus anak-anaknya yang akan dan hampir mencapai titik akhir belajar di dunia pendidikan.

Berteman motto hidup “3 S : Santai, Serius dan Sukses”, seluruh aktifitas dijalani Opa Jhon dengan tidak ingin meninggalkan rasa stress/beban dalam hidup yang membebani dirinya dan melaksankan tugas sebaik-baiknya sambil menyerahkan seluruhnya dalam

perlindungan Yang Kuasa. Motto hidup inilah yang menurut Opa Jhon, menjadikan dirinya dan tugas yang dijalaninya dapat terlaksana dengan baik semasa aktif sebagai PNS pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT dan tetap merasa segar dan prima hingga mengakhiri masa tugasnya sebagai PNS.

Dipenghujung sua bersama tim Inmas, ketika ditanya info aktual rencana penerapan transaksi non tunai dan sertifikasi bendahara pada Kementerian Agama tahun 2018, Opa Jhon menjawab lugas. “Nah…kenapa tidak dari dulu saja diterapkan prinsip itu pada kantor kita?”. Runtutan alasan yang disampaikan Opa Jho atas pernyataannya mencengangakan karena seolah sudah mampu menebak arah dan maksud transaksi non tunai tanpa dijabarkan terlebih dahulu. Transaksi non tunai itu sangat baik, kata Opa Jhon, hal ini terkait dengan pengelolaan aggaran keuangan yang lebih baik, menghindari terjadinya korupsi keuangan dan pekerjaan kita tanpa neko-neko (aneh-aneh/macam-macam). Sebagai senior mantan bendahara, jika hal ini dilakukan sejak zaman dahulu maka Kementerian Agama pastilah lebih baik dan tidak akan mengalami citra buruk terkait pengelolaan dan penggunaan anggaran Negara. Dan bila bendahara harus memiliki sertifikat bendaharawan, dengan sedikit sangsi namun penuh optimis, beliau meyakini bahwa perubahan ini akan mengarahkan/membawa Kementerian Agama jauh lebih baik di tahun-tahun mendatang.

Pesan tetap semangat, sukses dan limpah terima kasih pada seluruh jajaran Kementerian Agama Prov. NTT disampaikan opa Jhon diakhir bincang bersama tim Inmas.***(Yanto Ngadji)

Page 34: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

Edisi 8 Tahun VI, Nomor 43 September 2017

32

Bianglala

Revolusi mental dan budaya kerja mulai bergaung kembali ketika Jokowi-JK terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Hal itu menyata melalui rumusan visi-misi mereka yang menekankan pentingnya Indonesia berdaulat, mandiri, berkepribadian dan berlandaskan gotong royong. Untuk mencapai visi-misi ini, maka gerakan revolusi mental secara menyeluruh sebagai sebuah keharusan, dengan mengagendakan prioritas-prioritas pembanguan yang dikenal dengan Nawacita, seperti tertuang dalam Undang-Undang Rencana Pembangunan Nasional (UU RPJMN No. 2 Tahun 2015).

Karakter yang diharapkan dalam kurun waktu ini adalah Bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang tangguh dan kompetetitif dalam pelbagai aspek nilai dan senantiasa berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan Pancasila dan dijiwai iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tentu tidak mudah untuk mencapai cita-cita akbar ini. Karena itu gerakan Revolusi Mental menjadi strategi dalam membangun budaya kerja. Revolusi mental merupakan bentuk strategi yang berperan memberi arah bagi tercapainya kemaslahatan hidup berbangsa dan bernegara. Revolusi mental adalah gerakan mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara guna menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat di era persaingan global ini.

Sebagai sebuah gerakan bersama, baik sebagai individu maupun kelompok atau komunitas, sesungguhnya revolusi mental harus diartikan sebagai gerakan bersama, untuk mengubah cara lama menjadi cara baru yang harus dimulai dari diri, kelompok sampai kepada sebuah bangsa yang besar.

Implementasi nyata dari revolusi mental adalah

masing-masing pribadi memiliki pemahaman yang komprehensif tentang makna kerja. Dari pemahaman tersebut lahirlah sikap, perilaku, dan etos kerja. Pemahaman yang dalam akan makna kerja membuat seseorang berperan lebih aktif, bertanggung jawab, punya sense of belonging terhadap pekerjaan yang pada akhirnya membuahkan pengakuan, kebanggaan, penghargaan, dan prestasi yang gemilang.

Nilai-nilai eksternal lainnya harus muncul sebagai akibat dari adanya revolusi mental. Hal itu itu menyata melalui meningkatnya kerja sama dan koordinasi antar individu, kelompok, dan unit kerja. Hal lain yang patut disebutkan adalah adanya sinkronisasi, keselarasan, komunikasi, partisispasi, dan suasana kerja yang menyenangkan serta dapat mengeliminasi segala hambatan yang terjadi baik dalam diri pribadi maupun dalam organisasi. Semua ini dapat terlaksana tergantung dari mentalitas seseorang atau revolusi mental yang dialami seseorang. Proses internalisasi nilai-nilai diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Perilaku tersebut berhubungan dengan sikap mental yang senantiasa mencari perbaikan, penyempurnaan, dan perbaikan terhadap apa yang telah dicapai.

Dengan demikian, kunci utama dalam mewujudkan revolusi mental adalah mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, dan perilaku, serta cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain di dunia. Melalui gerakan revolusi mental, kita dapat membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistis dalam menata masa depan sebagai kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, berpotensi, dan produktif.***

REVOLUSI MENTAL DAN BUDAYA KERJAOleh Kepala Subbag Organisasi & Tata Laksana

Siprianus Muda Hondo

Page 35: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

“Ayo ! Sukseskan

Pembayaran Non Tunai di Kementerian

Agama”

Page 36: ISSN 2252-360X Be rnas - ntt.kemenag.go.idntt.kemenag.go.id/file/majalah/c1940aa8889d87b73a89437b2c417ff4.pdf · HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT ... Provinsi Nusa Tenggara Timur

ISSN 2252-360X