isolasi dan identifikasi bakteri pada jaringan … · jaringan lemak digunakan pada penelitian ini...

28
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN LEMAK IMAGO BETINA ULAT SUTERA LIAR Attacus atlas (Lepidoptera: Saturniidae) RAHMAD ARSY FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Upload: lyhanh

Post on 23-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN

LEMAK IMAGO BETINA ULAT SUTERA LIAR

Attacus atlas (Lepidoptera: Saturniidae)

RAHMAD ARSY

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler
Page 3: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Isolasi dan Identifikasi

Bakteri pada Jaringan Lemak Imago Betina Ulat Sutera Liar Attacus Atlas

(Lepidoptera: Saturniidae) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2015

Rahmad Arsy

NIM B04100061

Page 4: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler
Page 5: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

ABSTRAK

RAHMAD ARSY. Isolasi dan Identifikasi Bakteri pada Jaringan Lemak Imago

Betina Ulat Sutera Liar Attacus atlas (Lepidoptera: Saturniidae) Dibimbing oleh

USAMAH AFIFF dan DAMIANA RITA EKASTUTI.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri yang hidup

dalam jaringan lemak imago betina Attacus atlas yang dikumpulkan dari

perkebunan teh PTPN VIII Pangleujar Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat.

Sampel diambil dari jaringan lemak dari 5 imago betina. Sampel ini dibiakkan

dalam agar darah dan Mac Conkey Agar. Identifikasi bakteri didasarkan pada

serangkaian tes yaitu, koloni dan morfologi individu, karakteristik pewarnaan

Gram, dan tes biokimia standar. Ada 2 genus bakteri diidentifikasi: Aeromonas dan

Bacillus. Spesies diidentifikasi seperti Aeromonas sp. dan Aeromonas schubertii.

Aeromonas adalah genus yang paling umum yang ditemukan dalam jaringan lemak

imago betina.

Kata kunci: A. atlas, bakteri, jaringan lemak, imago

ABSTRACT

RAHMAD ARSY. Isolation and Identification of Bacteria in Female Fat Body

Imago Wild Silkworm Attacus atlas (Lepidoptera: Saturniidae) Supervised by

USAMAH AFIFF and DAMIANA RITA EKASTUTI.

The aim of this study was to identify the bacteria that lived in the fat body

of female imagoes Attacus atlas which was collected from tea plantation PTPN VIII

Pangleujar Purwakarta Regency West Java Province. Samples were taken from fat

body of 5 female imagoes. These samples were cultured in the Blood Agar and Mac

Conkey Agar. The identification of the bacteria were based on series of tests such

as, colony and individual morphology, Gram stain characterisic, and standard

biochemistry tests. There were 2 genus of bacteria were identified such as

Aeromonas and Bacillus. The species were identified as Aeromonas sp and

Aeromonas schubertii. Aeromonas is the most common genus which were found in

the fat body of the female imagoes.

Keywords: A. atlas, bacteria, fat body, imagoes

Page 6: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler
Page 7: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN

LEMAK IMAGO BETINA ULAT SUTERA LIAR

Attacus atlas (Lepidoptera: Saturniidae)

RAHMAD ARSY

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 8: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler
Page 9: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

Judul Skripsi: Isolasi dan ldentifikasi Bakteri pad a J aringan Lemak Imago Betina

Ulat Sutera Liar Attacus Atlas (Lepidoptera: Saturniidae) Nama NIM

: Rahmad Arsy : B04100061

Disetujui oleh

Drh Usamah Afiff, MSc Pembimbing I

Tanggal Lulus: J 4 JAN 2015

Dr Drh Damiana Rita Ekastuti, MS, AIF Pembimbing II

oleh

MS PhD APVet

Page 10: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler
Page 11: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

PRAKATA

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas berkat, rahmat, dan

hidayahNya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Isolasi

dan Identifikasi Bakteri pada Jaringan Lemak Imago Betina Ulat Sutera Liar

Attacus Atlas (Lepidoptera: Saturniidae). Skripsi ini merupakan prasyarat kelulusan

jenjang sarjana di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Dengan segala syukur dan berbahagia, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Drh Usamah Afiff, MSc dan Dr Drh Damiana Rita Ekastut, MS, AIF selaku

dosen pembimbing yang selalu mengarahkan penulis dengan penuh

kesabaran sehingga tulisan ini dapat terselesaikan;

2. Dr Drh Eko Sugeng Pribadi, MS selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan motivasi dan arahan selama penulis menjadi mahasiswa

di FKH IPB;

3. Bapak Nursam dan Bapak Ismet yang telah membantu menyediakan bahan

penelitian;

4. Keluarga tercinta, papa R.A Syarkawi, mama Zubaidah, serta kakak dan

adik-adikku tersayang yang senantiasa memberikan rasa cinta dan kasih

sayang serta dukungan secara moril dan materiil selama penulis melalui

jenjang sarjana;

5. Teman-teman satu penelitian Muhammad Fajar dan Andra Adi Esnawan

yang memberikan masukan dan semangat;

6. Sahabat-sahabat terlemes Acromion FKH 47 Agvinta Nilam W, Nafisatul

Ulfa, Dini Nurwahyuni, Kukuh Syirotol Ichsan, Novan Eko Kurniawan,

Gamma Prajnia, Tri Apriyadi Hidayat, Intan Pandini RM, Moh. Zenal

Abidin M, dan teman-teman lain yang selalu memberikan semangat;

7. Drh Mira Fatmawati, MSi yang senantiasa memberikan motivasi dan

masukan.

Bogor, Januari 2015

Rahmad Arsy

Page 12: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler
Page 13: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 1

TINJAUAN PUSTAKA 2

METODE 4

Tempat dan Waktu Penelitian 4

Alat dan Bahan 4

Metode Penelitian 5

Pengambilan dan Pemeliharaan Kokon 5

Pengambilan Sampel 5

Isolasi Bakteri 5

Identifikasi Bakteri 5

Analisis Data 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Isolasi Bakteri 7

Identifikasi Bakteri 9

KESIMPULAN DAN SARAN 11

Kesimpulan 11

Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

RIWAYAT HIDUP 14

Page 14: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

DAFTAR TABEL

1 Identifikasi bakteri pada ulat sutera Bombyx mori yang sakit 4 2 Koloni bakteri yang tumbuh pada media agar darah dan MCA 8 3 Hasil pengamatan mikroskopis bakteri yang tumbuh pada media TSA 8 4 Hasil uji Indol, TSIA, Oksidase, Urea, dan Sitrat Bakteri Gram Negatif 11

DAFTAR GAMBAR

1 Distribusi Attacus atlas 2 2 Diagram alir identifikasi bakteri Gram Negatif 6

3 Diagram alir identifikasi bakteri Gram Positif 7 4 Koloni bakteri yang terbentuk pada media MCA dan agar darah 8 5 (A) Pewarnaan Gram Negatif dan (B) Positif, perbesaran 100X 9 6 Hasil Uji Indol dan Oksidase 10 7 Hasil Uji Karbohidrat, Urea, dan Sitrat 10

Page 15: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

hayati yang melimpah. Salah satunya adalah serangga penghasil serat sutra yaitu

Attacus atlas. A.atlas merupakan serangga asli Indonesia yang mengalami

metamorfosis sempurna yaitu telur, larva, pupa, dan imago. A.atlas hidup sepanjang

tahun dan tidak pada musim-musim tertentu saja. Benang sutra yang dihasilkan

A.atlas memiliki keunggulan seperti warna benang coklat, lebih mengkilat,

sehingga mempunyai harga jual yang lebih tinggi. Benang sutera ini digunakan

sebagai bahan utama dalam dunia mode karena memiliki nilai eksklusivitas yang

tinggi sebagai rancangan adibusana.

Permintaan benang sutera yang tinggi merupakan masalah yang besar bagi

Indonesia karena jumlah produksi benang sutera di Indonesia masih terbatas. Hal

tersebut dikarenakan budidaya ulat sutera masih belum banyak dikembangkan.

Beberapa daerah telah mencoba untuk membudidayakan ulat sutera A.atlas seperti

Yogyakarta, Sukabumi, dan Purwakarta. Saat ini benang sutera A.atlas diperoleh

dari kokon sutera liar yang diambil di alam dalam jumlah yang besar sehingga

mengancam populasinya.

Perilaku ulat sutera sangat dipengaruhi oleh perubahan cuaca, terutama oleh

suhu dan kelembaban. Perubahan tersebut menyebabkan ulat sutera mudah

terserang oleh agen penyakit. Menurut Solihin et al. (2010), larva A. atlas dapat

diserang oleh jamur Aspergillus sp. dan bakteri Bacillus thuringiensis. Penyakit

yang menyerang A. atlas yang dapat menghambat perkembangan ulat sutera ini

belum banyak dilaporkan. Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena

jaringan lemak merupakan cadangan energi dan berfungsi untuk pematangan telur.

Apabila pada jaringan lemak terdapat bakteri berbahaya, maka memungkinkan telur

terinfeksi bakteri. Hal tersebut yang melandasi penelitian ini dilakukan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri yang terdapat pada jaringan

lemak imago ulat sutera liar A. atlas di kawasan kebun teh Purwakarta.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai bakteri

yang bersifat flora normal atau pun bersifat patogen yang terdapat pada jaringan

lemak imago ulat sutera liar A. atlas.

Page 16: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

2

TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Attacus atlas

Ulat sutera adalah serangga yang masuk ke dalam Ordo Lepidoptera, yang

mencakup semua jenis kupu dan ngengat. Menurut Peigler (1989), klasifikasi A.

atlas sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Arthopoda

Kelas : Insekta

Ordo : Lepidoptera

Famili : Saturniidae

Genus : Attacus (Linnaeus)

Spesies : Attacus atlas (Linnaeus)

Distribusi Geografis Attacus atlas

Ulat sutera dapat digolongkan ke dalam familia Bombycidae, Saturnidae, dan

Thaumeto pocidae. Ulat sutera Bombyx mori dari familia Bombycidae, dan ulat

sutera A.atlas dari familia Saturniidae. Penyebaran A.atlas di daerah tropis sangat

luas, mulai dari daerah Himalaya, China bagian Selatan, Srilanka, Myanmar, Asia

tenggara, dan Australia bagian Utara. Perbedaan iklim dan letak geografis

mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

1989).

Gambar 1 Distribusi Attacus atlas (Peigler 1989)

Siklus Hidup Attacus atlas

Ulat sutera adalah serangga yang mengalami metamorfosa sempurna yang

berarti bahwa setiap generasi melewati 4 stadium, yaitu telur, larva, pupa, dan

Page 17: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

3

imago. Kisaran waktu daur hidupnya berbeda-beda sesuai tanaman inangnya

(Solihin et al. 2010). Selama metamorfosa, stadium larva adalah satu-satunya masa

ulat makan, fase ini merupakan masa yang sangat penting untuk sintesis protein

sutera dan pembentukan telur. Telur dihasilkan imago betina yang kawin maupun

tidak kawin. Telur A. atlas di alam diletakkan berkelompok di bawah permukaan

daun atau cabang-cabang pohon tanaman inang (Kalshoven 1981).

Telur akan menetas menjadi larva dalam 6–10 hari. Tahap larva A. atlas

terdiri atas enam tahapan instar. Larva instar I memiliki ciri-ciri panjang tubuh rata-

rata 0.5 cm, warna kepala cokelat kehitaman dan warna tubuh kuning kecokelatan

(Zebua et al. 1997). Larva instar II memiliki panjang tubuh 1–1.5 cm (Awan 2007).

Bagian kepala berwarna cokelat agak terang sedangkan pada bagian belakang

abdomen terdapat bercak merah. Permukaan tubuh dilindungi serbuk putih (Peigler

1989). Panjang tubuh larva pada instar III mencapai 2–2.5 cm, kepala berwarna

cokelat agak terang dan terdapat bercak merah pada bagian belakang tubuh (Awan

2007). Larva instar IV mempunyai ukuran tubuh 2.5–3 cm, kepala berwarna putih

kehijauan cerah, dan bercak berwarna cokelat tua yang merata di seluruh tubuh.

Selain itu, seluruh permukaan tubuh ditutupi serbuk putih yang semakin menebal

(Awan 2007). Larva yang telah mencapai instar ini lebih aktif dan mengkonsumsi

pakan lebih banyak.

Instar V terlihat pertambahan yang sangat terlihat nyata karena pada instar ini

aktivitas makan semakin meningkat. Panjang tubuh larva dapat mencapai 6.5–8 cm.

Bagian kepala ikut mengalami perubahan ukuran dan berwarna hijau muda. Tubuh

ditutupi dengan serbuk putih (Awan 2007). Instar terakhir yaitu pada instar VI.

Ukuran tubuhnya mencapai 8–10 cm, berwarna hijau tua hingga hijau kehitaman.

Tubuh larva terlihat sangat besar, gemuk, dan kokoh serta serbuk putih mulai

menghilang. Larva akan mengeluarkan cairan sutera yang digunakan untuk

membentuk serat-serat sutera kokon (Awan 2007).

Pupasi adalah terbentuknya pupa setelah stadium larva. Pupa berwarna

cokelat kehitaman dan terlindung dalam suatu kokon (Triplehorn dan Johnson

2005). Kokon A. atlas terbentuk dari serat atau filamen sutera yang berasal dari

kelenjar sutera (Solihin et al. 2010) atau modifikasi kelenjar-kelenjar air liur yang

bermuara pada labium (Triplehorn dan Johnson 2005). Perbedaan antara pupa

jantan dan betina pada ukuran dan penutupan antena. Pada pupa jantan penutupan

antena 1/2 dari panjang antena, sedangkan betina penutupan antena 1/4–1/3 dari

panjang antena (Peigler 1989).

Imago akan keluar dari kokon setelah 24 hari (Mulyani 2008). Perbedaan

antara imago jantan dan betina dapat dibedakan dari ukuran tubuh, bentang sayap

dan tipe antena. Tubuh imago jantan lebih kecil dari betina dengan warna lebih

cokelat kekuningan. Bentangan sayap imago jantan 15–22 cm sedangkan sayap

imago betina 16.5–24 cm (Awan 2007). Antena jantan lebih besar dibandingkan

betina dan memiliki warna cokelat kekuningan. Panjang dari antena jantan 25–30

mm dan lebar 10–13 mm. Sementara pada betina panjang antena berukuran 17–21

mm dan 3 mm. Fungsi antena pada imago jantan antara lain untuk mendeteksi

feromon yang dikeluarkan imago betina sebagai isyarat kimia untuk melakukan

kopulasi. Imago betina akan mengeluarkan feromon dari ujung abdomen untuk

menarik jantan yang selanjutnya akan melakukan perkawinan. Perkawinan akan

berlangsung selama sehari penuh (Peigler 1989).

Page 18: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

4

Jaringan Lemak Ulat Sutera

Selama metamorfosis, jaringan lemak ulat sutera mengalami perubahan.

Jaringan lemak imago berasal dari beberapa sel lemak larva yang bertahan pada

masa pupa atau kepompong. Jaringan lemak pada fase pupa berbeda antara betina

dan jantan. Jaringan lemak lebih banyak ditemukan pada pupa betina dibandingkan

pupa jantan. Sebagian besar sel lemak pupa betina dimanfaatkan untuk pematangan

sel telur, sementara sebagian besar sel lemak pupa jantan dimanfaatkan sebagai

cadangan energi untuk bertahan hidup (Tajima 1978).

Bakteri pada Ulat Sutera

Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada ulat sutera

Bombyx mori telah dilaporkan. Menurut Sakthivel et al. (2012), bakteri yang

berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari ulat sutera Bombyx mori yang sakit dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Identifikasi bakteri pada ulat sutera Bombyx mori yang sakit (Sakthivel et

al. 2012).

No Bakteri

1 Bacillus subtilis

2 Streptococcus pneumoniae

3 Staphylococcus aureus

4 Escherichia coli

5 Pseudomonas fluorescence

6 Bacillus cereus

7 Klebsiella cloacae

METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sampai dengan Juli 2014.

Pemeliharaan imago ulat sutera liar A. atlas dilakukan di Laboratorium

Metabolisme Divisi Fisiologi Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi

Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Identifikasi bakteri dilakukan

di Laboratorium Riset Mikrobiologi Divisi Mikrobiologi Medik Departemen Ilmu

Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan

Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan adalah kandang kasa ukuran 50 cm x 50 cm x 50

cm, cawan petri, lemari pendingin, alat bedah minor berupa gunting, scalpel, dan

Page 19: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

5

pinset, botol 5 ml, ose, needle, gelas objek, tabung reaksi, cawan petri, pipet, rak

tabung reaksi, pembakar Bunsen, mikroskop cahaya, spidol, label nama, inkubator,

dan camera digital. Bahan-bahan yang digunakan adalah jaringan lemak imago

betina ulat sutera liar A. atlas sebanyak 5 ekor yang diambil di bagian toraks,

akuades steril, media untuk mengisolasi seperti agar darah, Mac Conkey Agar

(MCA), dan Trypticasein Soy Agar (TSA), media untuk mengidentifikasi bakteri

seperti Triple Sugar Iron Agar (TSIA), indol, kaldu gula-gula (glukosa, sukrosa,

manitol, maltosa, dan laktosa), zat warna Gram (kristal violet, lugol, aseton alkohol,

safranin), dan alkohol 70%.

Metode Penelitian

Pengambilan dan Pemeliharaan Kokon Kokon ulat sutera A. atlas diambil dari perkebunan teh PTPN VIII Pangleujar

kabupaten Purwakarta provinsi Jawa Barat. Kokon disimpan dalam kandang kasa

berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Pemisahan antara kokon betina dan jantan

dengan cara kulit kokon digunting untuk melihat bakal imago jantan dan betina ulat

sutera A. atlas. Pupa yang memiliki antena yang besar akan menjadi imago jantan

sedangkan pupa yang memiliki antena kecil akan menjadi imago betina.

Pengambilan Sampel Imago betina dimasukkan ke dalam freezer selama 60 menit sampai imago

mati. Kemudian imago dinekropsi dengan menggunakan seperangkat alat bedah

minor steril berupa pinset, scalpel, dan gunting. Bagian yang akan dinekropsi

disterilkan dahulu dengan alkohol 70 %. Setelah itu, dilakukan pengambilan

jaringan lemak menggunakan pinset dan dimasukkan ke dalam botol kaca yang

berisi akuades steril 2 ml. Sampel diambil dari 5 ekor imago ulat sutera liar A. atlas

di bagian toraks.

Isolasi Bakteri Sampel diambil dengan menggunakan ose dan dibiakkan ke dalam media

agar darah dan MCA dengan goresan T dan diinkubasi selama 24 jam dalam

inkubator dengan suhu 37 oC. Setelah 24 jam, koloni terpisah dari bakteri yang

tumbuh pada media agar darah dan MCA dicatat ciri koloninya. Setiap koloni yang

tumbuh berbeda sepanjang goresan dibiakkan ke dalam agar miring TSA dan

dilakukan pelabelan untuk setiap koloni. Biakan agar miring TSA diinkubasi

selama 24 jam menggunakan inkubator dengan suhu 37 oC.

Identifikasi Bakteri

Koloni yang tumbuh pada media TSA diwarnai dengan pewarnaan Gram

untuk dilihat morfologi, sifat Gram, dan kemurniannya. Menurut Lay (1994),

preparat ulas ditetesi dengan larutan kristal violet dan didiamkan kurang lebih 60

detik. Preparat dibilas dengan akuades. Setelah dicuci, preparat ditetesi larutan

lugol selama 60 detik dan dibilas dengan akuades hingga bersih. Preparat diberi

larutan pemucat berupa aseton alkohol kurang lebih 15 detik dan dibilas kembali

dengan akuades hingga bersih. Preparat ditetesi larutan safranin kurang lebih 15–

20 detik dan dibilas kembali dengan akuades hingga bersih. Setelah itu, preparat

Page 20: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

6

dikeringkan dengan kertas saring dan diamati di bawah mikroskop dengan

perbesaran objektif 100x yang sebelumnya ditetesi minyak emersi. Hasil

pewarnaan Gram, bakteri Gram positif berwarna ungu sedangkan bakteri Gram

negatif berwarna merah. Apabila terdapat koloni bakteri yang belum murni, maka

dilakukan kembali isolasi pada agar darah maupun MCA dengan goresan T.

Apabila hasil dari pewarnaan Gram kurang meyakinkan, maka dilakukan uji

KOH 3% untuk menentukan sifat Gram bakteri. Bakteri Gram negatif akan

memberikan hasil adanya masa gelatin yang membentuk benang-benang halus saat

diangkat menggunakan ose. Secara ringkas alur identifikasi bakteri Gram Positif

dan negatif dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3. Identifikasi akhir mengacu pada

Jang et al. (1976), Barrow dan Feltham (1993), dan Bergey dan Breed (1994),

seperti tampak pada Gambar 2 dan 3.

Gambar 2 Diagram alir identifikasi bakteri Gram Negatif

Sumber: Bergey dan Breed 1994; Lay 1994

Bakteri Gram Negatif

Batang

(+)

Nonenterobacteriaceae

PseudomonasAeromonas

Vibrio

(-)

Enterobacteriaceae

MacConkey Agar

Laktosa Negatif

TSIAIndolSitrat

MRVPFermentasi Karbohidrat

Laktosa Positif

TSIAIndolSitrat

MRVPFermentasi Karbohidrat

kokus

Neisseria

Page 21: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

7

Gambar 3 Diagram alir identifikasi bakteri Gram Positif

Sumber: Bergey dan Breed 1994; Lay 1994

Analisis Data

Analisis data dengan menggunakan metode deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Isolasi Bakteri

Terdapat tiga koloni bakteri yang tumbuh pada media agar darah dan MCA

(Tabel 2). Koloni bakteri yang didapatkan pada media agar darah berukuran sedang,

berbentuk bulat, permukaan kasar, tidak mengkilat, tepi tidak rata, elevasi

cembung, berwarna krem ,dan hemolisis β. Satu koloni bakteri yang terbentuk pada

Page 22: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

8

media MCA berukuran sedang, berbentuk bulat, permukaan halus, mengkilat, tepi

tidak rata, elevasi cembung, dan berwarna merah. Sedangkan satu koloni bakteri

yang lain berukuran sedang, berbentuk bulat, permukaan halus, mengkilat, tepi

tidak rata, elevasi cembung, dan berwarna pink. Menurut Lay (1994), warna koloni

yang yang sama dengan media menunjukkan koloni tersebut tidak

memfermentasikan laktosa dan biasanya bersifat patogen.

Tabel 2 Koloni bakteri yang tumbuh pada media agar darah dan MCA

Media Agar darah MCA MCA

Karakteristik Koloni 1 Koloni 2 Koloni 3

Ukuran Sedang Sedang Sedang

Bentuk Bulat Bulat Bulat

Permukaan Kasar Halus Halus

Aspek Tidak Mengkilat Mengkilat Mengkilat

Tepi Rata Rata Rata

Elevasi Cembung Cembung Cembung

Warna Krem Merah Pink

Hemolisis β

Gambar 4 Koloni bakteri yang terbentuk pada media MCA dan agar darah

Koloni bakteri terpisah yang didapatkan dibiakkan ke dalam media TSA.

Media ini merupakan media pertumbuhan bakteri yang umum digunakan dan

mengandung nutrisi untuk menjaga bakteri tetap tumbuh. Koloni bakteri yang

tumbuh pada media TSA diuji dengan pewarnaan Gram untuk melihat sifat Gram

dan morfologinya. Koloni 2 dan koloni 3 yang diwarnai dengan pewarnaan Gram

memiliki karakteristik berbentuk batang, susunan tunggal, berwarna merah, dan

termasuk ke dalam Gram negatif. Koloni 1 yang diwarnai memiliki karakteristik

berbentuk batang, susunan berantai, berwarna ungu, berspora, dan termasuk ke

dalam Gram positif. Hasil pewarnaan Gram dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil pengamatan mikroskopis bakteri yang tumbuh pada media TSA

Karakteristik Koloni 1 Koloni 2 Koloni 3

Morfologi Batang Batang Batang

Susunan Rantai Tunggal Tunggal

Warna Ungu Merah Merah

Spora Berspora Tidak berspora Tidak berspora

Gram Positif Negatif Negatif

Page 23: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

9

A B

Gambar 5 (A) Pewarnaan Gram Negatif dan (B) Positif, perbesaran 100X

Identifikasi bakteri

Berdasarkan hasil pengamatan makroskopik dan mikroskopik, koloni 1

merupakan bakteri yang termasuk ke dalam genus Bacillus. Hal tersebut

ditunjukkan dengan hasil pewarnaan Gram yang memiliki karakteristik berbentuk

batang, susunan berantai, memiiki spora, berwarna ungu, dan bersifat Gram positif.

Menurut Lay (1994), genus Bacillus merupakan bakteri Gram positif, berbentuk

batang, dan memiliki spora. Terdapatnya spora, letak spora, dan ukuran spora dapat

digunakan untuk mengidentifikasi genus Bacillus (Pelzar dan Chan 1986).

Menurut Sakthivel et al. (2012), bakteri yang berhasil diisolasi dan

diidentifikasi yang dapat menyebabkan penyakit pada larva ulat sutera Bombyx

mori adalah Bacillus subtilis, B. cereus, Escherichia coli, Streptococcus

pneumonia, dan Staphylococcus aureus. Bakteri yang paling banyak menginfeksi

larva Bombyx mori adalah Streptococcus sp, Bacillus cereus, B. thuringiensis, B.

bombyseptieus, dan Staphylococcus aureus (Kundu 2014). Hal tersebut

memungkinkan Bacillus sp yang terdapat pada jaringan lemak imago betina A. atlas

bisa berasal dari lingkungan yang tercemar oleh Bacillus sp selama fase larva.

Koloni bakteri Gram negatif diuji dengan menggunakan media oksidase,

indol, TSIA, urea, dan sitrat. Pengujian koloni bakteri dengan media TSIA untuk

membedakan genus bakteri dalam famili Enterobacteriaceae dan

Nonenterobacteriaceae. Pengujian koloni 2 dan koloni 3 didapatkan hasil asam

pada slant dan butt, menghasilkan gas dan tidak menghasilkan H2S yang berarti

bakteri tersebut dapat memfermentasikan glukosa dan laktosa. Berdasarkan hasil

uji TSIA tersebut, koloni bakteri mengarah ke genus Aeromonas, Eschericia,

Erwinia, Serratia, Klebsiella, dan Proteus (Jang et al. 1976) dan (Lay 1994).

Page 24: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

10

Koloni bakteri tersebut diuji lanjut dengan menggunakan media indol, sitrat,

urea, dan karbohidrat untuk mengetahui genusnya. Pada koloni 2 uji indol

menghasilkan hasil positif dan non motil. Pada koloni 3 uji indol didapatkan hasil

uji negatif dan non motil. Pengujuian dengan menggunakan media sitrat dan

oksidase didapatkan hasil uji positif untuk koloni 2 sedangkan utuk koloni 3 hasil

uji oksidase positif dan uji sitrat didapatkan hasil uji negatif. Uji urea dan uji VP

didapatkan hasil uji negatif untuk koloni 2 dan koloni 3.

Gambar 6 Hasil Uji Indol dan Oksidase

Pengujian dengan menggunakan media karbohidrat pada koloni 2 didapatkan

hasil uji positif untuk glukosa, sukrosa, maltosa, dan manitol, hasil uji negatif untuk

laktosa. Hal tersebut menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat memfermentasikan

karbohidrat berupa glukosa, sukrosa, maltosa, dan manitol sebagai sumber karbon.

Akan tetapi bakteri tersebut tidak dapat memfermentasikan laktosa sebagai sumber

karbon. Pada koloni 3 didapatkan hasil uji positif untuk glukosa, laktosa, sukrosa,

maltosa, dan manitol.

Berdasarkan hasil uji diatas, koloni 2 dan koloni 3 termasuk kedalam genus

Aeromonas. Menurut Abbot et al. (2003), spesies anggota Aeromonas (A.

hydrophila, A. bestiarum, A. salmonicida, A. caviae, A. media, A. eucrenophila, A.

sobria, A. veronii, dan A. veronii bv. sobria) semuanya memberikan hasil positif

untuk uji indol. Aeromonas schubertii memiliki hasil uji indol negatif (Awan et al.

2005). Selain itu menurut Awan et al. (2005), spesies Aeromonas yang memiliki

hasil uji sitrat negatif adalah A. schubertii dan A. jandaei. Menurut Jayavignesh et

al. (2011), Aeromonas hydrophila memiliki kemampuan untuk memfermentasi

laktosa. Aeromonas hydrophila dan Aeromonas sobria tidak memiliki kemampuan

untuk memfermentasi laktosa (Erdem et al. 2012). Hasil uji dapat dilihat seperti

yang tertulis pada Tabel 4.

Gambar 7 Hasil Uji Karbohidrat, Urea, dan Sitrat

Page 25: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

11

Tabel 4 Hasil uji Indol, TSIA, Oksidase, Urea, dan Sitrat bakteri gram negatif

Karakteristik Koloni 2 Koloni 3

Indol + -

Motilitas - -

TSIA

Slant Asam Asam

Butt Asam Asam

Gas + +

H2S - -

Oksidase + +

Urea - -

Sitrat + -

VP - -

Karbohidrat

Glukosa + +

Laktosa - +

Sukrosa + +

Maltosa + +

Manitol + +

Hasil Identifikasi Aeromonas sp Aeromonas schubertii

Menurut Anand et al.(2010), Aeromonas sp merupakan bakteri flora normal

yang hidup pada saluran pencernaan larva ulat sutera Bombyx mori yang memakan

daun murbei. Bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk mendegradasi

polisakarida yang terdapat pada daun murbei. Aeromonas sp yang ditemukan pada

jaringan lemak imago betina A. atlas diduga berasal dari fase larva yang bertahan

sampai fase imago.

Aeromonas hydrophila dan A. schubertii dapat ditemukan di berbagai

lingkungan perairan seperti air tanah, air permukaan, air payau, air laut, dan air

limbah (EPA 2006) termasuk di air kolam ikan (Wulandari 2012). Menurut BKIPM

(2011), Aeromonas sp banyak ditemukan pada sumber air yang berada di

Purwakarta. Bakteri ini biasanya patogenik pada hewan seperti ikan, reptil, dan

jarang pada mamalia (Quinn et al. 2002).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Bakteri yang berhasil diidentifikasi pada jaringan lemak imago betina Attacus

atlas adalah genus Aeromonas yang terdiri dari dua spesies yaitu Aeromonas sp dan

Aeromonas schubertii. Kedua spesies tersebut merupakan bakteri Gram Negatif.

Bakteri Gram Positif yang berhasil diidentifikasi merupakan bakteri genus Bacillus.

Saran

Perlu dilakukan uji lebih lanjut untuk mengidentifikasi bakteri sampai tingkat

spesies dengan memperbanyak jenis uji biokimiawi dan atau menggunakan

polymerase chain reaction (PCR). Selain itu perlu penelitian lain untuk

Page 26: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

12

mengidentifikasi mikroorganisme selain bakteri yang hidup pada jaringan lemak

imago betina ulat sutera Attacus atlas.

DAFTAR PUSTAKA

Abbot SL, Sharon W, Cheung KW, Janda JM. 2003. The genus aeromonas:

biochemical characteristics, atypical reaction, and phenotypic

identification schemes. J Clin Microbiol. 41(6): 2348.

Anand AAP, Vennison SJ, Sankar SG, Prabhu DIG, Vasan PT, Raghuraman T,

Geoffrey CJ, Vendan SE. 2010. Isolation and characterization of bacteria

from the gut of Bombyx mori that degrade cellulose, xylan, pectin, and

starch and their impact on digestion. Journal of Insect Science 10:107.

Awan A. 2007. Domestikasi ulat sutera liar A. atlas (Lepidoptera: Saturniidae)

dalam usaha meningkatkan persuteraan nasional [Disertasi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Awan BM, Ahmed MM, Barii A, Saad AM. 2005. Biochemical characterization

of the aeromonas species isolated from food and environtment. Pak J

Physiol: 1(1–2).

Barrow GI, Feltham RKA, editor. 1993. Cowan and Steel’s Manual for the

Identification of Medical Bacteria. Ed ke-3. UK [kota tidak diketahui]:

Cambridge Univ Pr.

Bergey DH, Breed RS. 1994. Identification flow charts Bergey’s manual of

determinative bacteriology [Internet]. Diunduh pada [2014 1 Sep].

Tersedia pada:

http://www.uiweb.uidaho.edu/micro_biology/250/IDFlowcharts.pdf.

[BKIPM] Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanaan Hasil

Perikanan. 2011. Stasiun karantina ikan pengendalian mutu dan keamanan

hasil perikanan kelas II Cirebon. [Internet]. Diunduh pada [2014 11 Nov].

Tersedia pada:

http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipm/profil/upt/37.0/Stasiun%20Karantina

%20Ikan%20Kelas%20II%20Cirebon.html.

[EPA] Environmental Protection Agency. 2006. Aeromonas: Human Health

Criteria Document. Health and Ecological Criteria Division Office of

Science and Technology Office of Water. Wahington (USA):

Environmental Protection Agency.

Erdem B, Kariptas E, Cil E, Isik I. 2011. Biochemical identifications and

numerical taxonomy of Aeromonas sp. isolated from food sample in

Turkey. Turk J Biol 35. 463–472.

Jang SS, Biberstein EL, Hirsh DC. 1976. A Manual of Veterinary Clinical

Bacteriology and Micology. Davis (US): Univ California.

Jayavignesh V, Kannan KK, Bath AD. 2011. Biochemial Characterization and

Citotoxicity of the Aeromonas hydrophila Isolated from Catfish. CODEN

(USA) AASRC9ISSN 0975–508x.

Kalshoven LGE. 1981. Pests of Crops in Indonesia. Jakarta (ID): PT Ichtiar

Baru- Van Hoeve.

Page 27: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

13

Kundu S. 2014. Silk Biomaterials for Tissue Engineering and Regenerative

Medicine. India (IND): Woodhead Publishing.

Lay BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta (ID): Raja Grafindo

Persada.

Mulyani N. 2008. Biologi A. atlas L. (Lepidoptera: Saturniidae) dengan pakan

daun kaliki (Ricinus communis L.) dan jarak pagar (Jatropha curcas L.)

[Tesis]. Bogor (ID): IPB.

Peigler RS. 1989. A Revision of The Indo-Australian Genus Attacus. California

(USA): The Lepidoptera Research Fondation, Inc.

Pelzar MJ, ECS Chan. 1986. Microbiology. New York (USA): MC Graw Hill

Book Company.

Quinn PJ, Markey BK, Carter ME, Donnelly WJ, Leonard FC. 2002. Veterinary

Microbiology and Microbial Disease. London (GB): Blackwell Science.

Sakthivel S, Angaleswari C, Mahalingam PU. 2012. Isolation and identification

of bacteria responsible for flacherie in silkworms. Adv Appl Sci Res

3:4066–4068.

Solihin DD, Fuah AM, Ekastuti DR, Siregar HCH, Wiyawan KG, Setyono DD,

Mansjoer SS, Nenni BN. 2010. Budidaya Ulat Sutera Alam A. atlas.

Bogor (ID): Penebar Swadya.

Tajima Y. 1978. The silkworm, an important Laboratory Tool. Tokyo (JPN):

Koddansha.

Triplehorn CA, Johnson NF. 2005. Borror and Delong’s Introduction to the

study of Insect. 7thEdition, Melbourne.

Wulandari R. 2012. Deteksi Gen Virulen dan Uji Patogenitas Bakteri Aeromonas

hydrophila Isolat Air Sukabumi pada Ikan Gurami (Osphronemus

gourami). [Skripsi]. Bandung (ID): Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA.

Universitas Pendidikan Indonesia.

Zebua TU, Situmorang J, Nugroho W. 1997. Daur hidup (Attacus atlas L.)

dengan pemberian pakan daun dadap (Erythrina lithosperma Miq.) di

Laboratorium. Biota 2: 67–72.

Page 28: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA JARINGAN … · Jaringan lemak digunakan pada penelitian ini karena ... mengakibatkan terbentuknya berbagai macam spesies dan ras Attacus (Peigler

14

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 29 Mei 1993, anak dari

pasangan Bapak R.A Syarkawi dan Ibu Zubaidah. Pendidikan formal penulis

sampai dengan tingkat SMA diselesaikan di Pagaralam, yaitu SDN 5 Pagaralam,

SMPN 1 Pagaralam, dan SMAN 1 Pagaralam. Penulis lulus dari SMA dan pada

tahun yang sama diterima di jurusan kedokteran hewan melalui jalur USMI.

Selama menjadi mahasiswa IPB, penulis bergabung dalam organisasi

mahasiswa. Adapun organisasi yang diikuti yaitu himpunan Minat dan Profesi

Satwa Liar sebagai anggota (2011–2014) dan beberapa kepanitiaan kegiatan

kampus FKH IPB.