isi

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki letak geografis strategis serta banyak gunung berapi aktif di setiap daerah yang sewaktu-waktu bisa memuntahkan lahar panasnya. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia seperti, banjir bandang, longsor, gempa vulkanik, Tsunami, banjir roob, gempa tektonik telah menimbulkan banyak kerugian dan luka mendalam dengan trauma dan kesedihan bagi warga yang mengalaminya. Hampir sebagian bencana yang terjadi di negri kita ini terjadi akibat ulah manusia juga yang mengeksploitasi Sumber Daya alam secara berlebihan tanpa memikirkan kelestarian alam, kebiaasan penduduk yang sering membuang sampah ke sungai/sembarangan juga berakibat tercemarnya air serta banjir didaerah sekitarnya. Dengan disusunnya makalah ini,kami mengharapkan pembaca mengetahui tentang apa itu mitigasi bencana. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi 1

Upload: gyan-rieza

Post on 20-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mitigasi bencana

TRANSCRIPT

Page 1: Isi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki letak geografis

strategis serta banyak gunung berapi aktif di setiap daerah yang sewaktu-waktu bisa

memuntahkan lahar panasnya. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia seperti,

banjir bandang, longsor, gempa vulkanik, Tsunami, banjir roob, gempa tektonik telah

menimbulkan banyak kerugian dan luka mendalam dengan trauma dan kesedihan bagi

warga yang mengalaminya. Hampir sebagian bencana yang terjadi di negri kita ini

terjadi akibat ulah manusia juga yang mengeksploitasi Sumber Daya alam secara

berlebihan tanpa memikirkan kelestarian alam, kebiaasan penduduk yang sering

membuang sampah ke sungai/sembarangan juga berakibat tercemarnya air serta banjir

didaerah sekitarnya.

Dengan disusunnya makalah ini,kami mengharapkan pembaca mengetahui

tentang apa itu mitigasi bencana. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk

mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan

peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Tujuan utama dari mitigasi

bencana yaitu mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh bencana kususnya

bagi penduduk seperti korban jiwa,kerugian ekonomi,dan lain lain.

B. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas matakuliah Mitigasi Bencana

2. Menambah wawasan mengenai arti penting mitigasi bencana

3. Memahami tentang bagaimana tindakan yang dilakukan kita apa bila terjadi

yang namanya bencana

1

Page 2: Isi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mitigasi Bencana

Mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu

titik tolak utama dari manajemen bencana untuk mengurangi  kerugian akibat

kemungkinan terjadinya bencana, baik itu korban jiwa dan/atau kerugian harta benda

yang akan berpengaruh pada kehidupan dan kegiatan manusia.

Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang

termasuk ke dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat dari

perbuatan manusia (man-made disaster).  Untuk mendefenisikan rencana atau srategi

mitigasi yang tepat dan akurat, perlu dilakukan kajian resiko (risk assessmemnt).

Kegiatan mitigasi bencana hendaknya merupakan kegiatan yang rutin dan

berkelanjutan (sustainable). Hal ini berarti bahwa kegiatan mitigasi seharusnya sudah

dilakukan dalam periode jauh-jauh hari sebelum kegiatan bencana, yang seringkali

datang lebih cepat dari waktu-waktu yang diperkirakan, dan bahkan memiliki intensitas

yang lebih besar dari yang diperkirakan.

Secara umum, dalam prakteknya mitigasi dapat dikelompokkan

ke dalam mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.

1. Mitigasi Struktural

Mitigsasi struktural merupakan upaya untuk meminimalkan bencana

yang dilakukan melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan

menggunakan pendekatan teknologi, seperti pembuatan kanal khusus untuk

pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, bangunan yang

2

Page 3: Isi

bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang digunakan untuk

memprediksi terjadinya gelombang tsunami.

Mitigasi struktural adalah upaya untuk mengurangi kerentanan

(vulnerability) terhadap bencana dengan cara rekayasa teknis bangunan tahan

bencana. Bangunan tahan bencana adalah bangunan dengan struktur yang

direncanakan sedemikian rupa sehingga bangunan tersebut mampu bertahan

atau mengalami kerusakan yang tidak membahayakan apabila bencana yang

bersangkutan terjadi. Rekayasa teknis adalah prosedur perancangan struktur

bangunan yang telah memperhitungkan karakteristik aksi dari bencana.

B. Manfaat mengetahui ilmu mitigasi bencana

Manfaat dari Mitigasi Bencana adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi

mahasiswa, seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy

costs) dan kerusakan fasilitas perkuliahan.

2. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.

3. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan masyarakat dalam menghadapi

serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga mahasiswa atau

masyarakat dapat hidup serta menuntut ilmu dan bekerja dengan aman.

C. Langkah lagkah yang harus dilakukan bila terjadi suatu bencana.

1. Bencana gempa bumi

Penyebab

Gempa bumi terjadi karena gesekan antar lempeng-lempeng

tektonik di bawah permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi

yang luar biasa besar dan menimbulkan goncangan di permukaan.

Indonesia sangat rawan gempa karena secara geografis negara indonesia

3

Page 4: Isi

berada dekat dengan lempeng - lempeng yang aktif dan saling

berhubungan satu sama lain, serta karena adanya gunung-gunung berapi

yang aktif.

Dampak

Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan sarana seperti

bangunan, jembatan dan jalan-jalan yang besar dan luas. Gempa juga

dapat diikuti bencana alam berbahaya seperti tanah longsor dan. Korban

jiwa biasanya terjadi karena tertimpa bagian-bagian bangunan roboh atau

obyek berat lain seperti pohon dan tiang listrik. Orang sering

terperangkap dalam bangunan runtuh. Gempa bumi sering diikuti oleh

gempa susulan dalam beberapa menit, jam, hari atau bahkan minggu

setelah gempa yang pertama, walaupun sering tidak sekuat yang pertama.

Ancaman gempa susulan adalah runtuhnya bangunan yang telah goyah

dan rusak akibat gempa pertama.

Tindakan kesiapsiagaan

Merencanakan kesiapsiagaan terhadap bencana tidak hanya

mencakup perencanaan fisik bangunan belaka. Setiap orang yang berada

di lingkungan perkuliahan sebaiknya tahu apa yang harus dilakukan dan

ke mana harus pergi bila situasi darurat terjadi.

  Prinsip rencana siaga untuk lingkungan perkuliahan :

a. Sederhana 

Rencana darurat perkarangan universitas dibuat sederhana

sehingga mudah diingat oleh seluruh orang yang aktif di perkarangan

perkuliahan tersebut. Bencana adalah situasi yang sangat mencekam

sehingga mudah mencetus kebingungan. Rencana darurat yang baik

hanya berisi beberapa rincian saja yang mudah dilaksanakan.

4

Page 5: Isi

b. Tentukan jalan melarikan diri 

Pastikan Anda dan orang yang ada diperkarangan kampus

tahu jalan yang paling aman untuk keluar dari banguna kampus saat

gempa. Jika Anda berencana meninggalkan bangunan atau daerah

kampus , rencanakan beberapa jalan dengan memperhitungkan

kemungkinan beberapa jalan yang putus atau tertutup akibat gempa.

c. Tentukan tempat bertemu dengan keluarga anda

Dalam keadaan anggota keluarga terpencar,misalnya ibu di

rumah, ayah di tempat kerja, sementara adik di sekolah saat gempa

terjadi, tentukan tempat bertemu. Yang pertama semestinya lokasi

yang aman dan dekat rumah. Tempat ini biasanya menjadi tempat

anggota keluarga anda bertemu pada keadaan darurat. Tempat kedua

dapat berupa bangunan atau taman di luar tempat tinggal, digunakan

dalam keadaan anggota keluarga tidak bisa kembali ke rumah. Setiap

orang mestinya tahu tempat tersebut.

Prinsip rencana siaga untuk Universitas

Sama juga dengan prinsip rencana siaga di rumah dengan

keluarga. Gedung kampus perlu diperiksa ketahanannya terhadap gempa

bumi. Sebaiknya kampus dibangun berdasarkan standar bangunan tahan

gempa. Mahasiswa juga perlu dapat ilmu pengarahan untuk melakukan

tindakan penyelamatan diri bila terjadi gempa, misalnya sekurang

kurangnya 2 kali dalam setahun dan memperhatikan kondisi sekitar serta

mengambil keputusan yang matang dan cermat akan keselamatan diri,

seperti berikut :

5

Page 6: Isi

a. Kunci Utamaa

- Mengenali apa yang disebut gempa bumi

Pastikan bahwa struktur dan letak lingkungan kampus terhindar

dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi

- Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan kampus

agar terhindar dari bahaya gempabumi.

b. Kenali Lingkungan Tempat Anda Belajar

- Perhatikan letak pintu serta tangga , apabila terjadi gempabumi,

sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K

- Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat

terjadi gempa bumi.

c. Persiapan Rutin pada tempat belajar

- Perabotan (lemari, papan nama,cabinet, dll) diatur menempel

pada dinding (dipaku, diikat, dll)

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak

mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

d. Persiapan Rutin pada tempat belajar

- Perabotan (lemari, papan nama,cabinet, dll) diatur menempel

pada dinding (dipaku, diikat, dll)

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak

mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

6

Page 7: Isi

Menyiapkan bangunan Universitas tahan gempa

a. Minta bantuan ahli bangunan. Tanyakan tentang perbaikan dan

penguatan bagian bangunan kampus yang tahan gempa sebagai titik

atau ruang berlindung

b. Periksa apakah fondasi gedung kuliah kokoh

c. Letakkan barang yang besar dan berat di bagian bawah rak dan

pastikan rak tertempel mati pada tembok

d. Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak

e. Perbaiki keretakan-keretakan pada atap dan fondasi bangunan, dan

pastikan hal itu bukan karena kerusakan struktur

2. Bencana tsunami

Penyebab

Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh

pergeseran bumi di dasar laut. Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang

yang berarti “gelombang pelabuhan” karena bencana ini hanya terjadi di

wilayah pesisir. Tsunami bisa terjadi kapan saja, pada saat musim hujan

ataupun musim kemarau baik siang maupun malam hari. Tanda

peringatan akan terjadinya bencana tsunami bisa dilihat di bawah ini.

Dampak

Banjir dan gelombang pasang yang tinggi Kerusakan pada sarana

dan prasarana di sekitar kawasan pesisir Pencemaran sumber-sumber air

bersih

  Tindakan kesiapsiagaan

Mengenali gejala yang mungkin terjadi

a. Biasanya diawali gempa bumi yang sangat kuat, biasanya lebih

dari 6 skala richter, berlokasi di bawah laut. Anda dapat

7

Page 8: Isi

merasakan gempa tersebut jika berada di yang dekat dengan pusat

gempa. Namun tsunami bisa tetap terjadi meskipun Anda tidak

merasakan goncangan.

b. Bila Anda menyaksikan permukaan laut turun secara tiba-tiba,

waspadalah karena itu tanda gelombang raksasa akan datang

(merupakan tanda peringatan datangnya tsunami).

c. Hembusan angin berbau air laut yang keras 

d. Tsunami adalah rangkaian gelombang. Bukan gelombang pertama

yang besar dan mengancam, tetapi beberapa saat setelah

gelombang pertama akan menyusul gelombang yang jauh lebih

besar 

e. Bila Anda melihat laut menjadi berwarna gelap atau mendengar

suara gemuruh lebih keras dari biasanya, itu dapat berarti

gelombang tsunami sedang mendekat. Saat mengetahui ada gejala

akan terjadi tsunami, segera sampaikan pada semua orang,

khususnya aparat pemerintah setempat sehingga mereka dapat

memberikan tanda peringatan untuk mengungsi. Segera lakukan

pengungsian,karena tsunami bisa terjadi dengan cepat hingga

waktu untuk mengungsi sangat terbatas. Mengungsi ke daerah

yang tinggi dan sejauh mungkin dari pantai, mengikuti tanda

evakuasi, melalui jalur evakuasi ke tempat evakuasi. Ikuti

perkembangan terjadinya bencana melalui media atau sumber

yang bias dipercaya.

  Mengurangi dampak dari tsunami

a. Hindari membangun universitas di daerah tepi pantai yang landai .

Berdasarkan penelitian, daerah ini merupakan daerah yang

mengalami kerusakan terparah akibat bencana Tsunami, badai dan

angin rebut.

8

Page 9: Isi

b. Disarankan untuk menanam tanaman yang mampu menahan

gelombang seperti bakau, palem, ketapang, waru, beringin atau jenis

lainnya Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah

setempat 

c. Buat bangunan bertingkat dengan ruang aman di bagian atas Bagian

dinding yang lebar usahakan tidak sejajar dengan garis pantai

9

Page 10: Isi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kami dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa

mitigasi bencana adalah sebuah upaya untuk memperingan suatu dampak dari

terjadinya bencana. Mitigasi bencana harus benar-benar dilakukan ketika terjadi

suatu bencana baik longsor, banjir bandang, tsunami dan lain-lain. Mitigasi

bencana juga harus benar-benar direncanakan sematang mungkin baik dalam

pelaksanaan perkuliahan maupun penerapan pada saat sebelum terjadinya

bencana agar hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi.

10

Page 11: Isi

DAFTAR PUSTAKA

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008. Pedoman Penyusunan Rencana

Penanggulangan Bencana. Jakarta

BAKORNAS PBP. 2002. Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan di Indonesia

Diposaptono, Subandono, Budiman. 2008. Hidup akrab dengan Gempa dan Tsunami.

Buku ilmiah populer. Bogor

Konsorsium Pendidikan Bencana. 2009. Laporan Lokakarya di 4 Wilayah dalam Review

DraftNol Strategi Nasional Pengurangan Risiko Bencana di Dalam Sistem

Pendidikan. Jakarta

11