isi

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan hal mutlak yang dibutuhkan bagi pelajar pada umumnya. Pembelajaran tersebut dapat berupa sesuatu yang didapatkan pelajar saat kegiatan belajar mengajar (KBM) ataupun dengan mengamati. Sebagai salah satu cara pembelajaran dengan cara mengamati, terdapat kegiatan yang sering diadakan oleh sekolah-sekolah pada umumnya yaitu study tour. Kegiatan study yang diadakan oleh SMA Negeri 1 Lemahabang ini diadakan kembali setelah beberapa tahun tidak dilaksanakan terkait izin dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon saat itu. Namun, seiring bergantinya Kepala Dinas kegiatan study tour mendapatkan izin. Dengan tekad dari para pelajar kelas 11 MIPA dan IPS SMA Negeri 1 Lemahabang untuk ingin melaksanakan study tour, serta dengan salah satu program kerja OSIS SMA Negeri 1 Lemahabang maka kegiatan study tourpun dapat dilaksanakan kembali. 1.2 Tujuan Kegiatan Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan, maka tujuan study tour ini adalah sebagai berikut. 1

Upload: maman-rukmana-reusquintero

Post on 15-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Isi Karya Tulis Study Tour

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPembelajaran merupakan hal mutlak yang dibutuhkan bagi pelajar pada umumnya. Pembelajaran tersebut dapat berupa sesuatu yang didapatkan pelajar saat kegiatan belajar mengajar (KBM) ataupun dengan mengamati. Sebagai salah satu cara pembelajaran dengan cara mengamati, terdapat kegiatan yang sering diadakan oleh sekolah-sekolah pada umumnya yaitu study tour. Kegiatan study yang diadakan oleh SMA Negeri 1 Lemahabang ini diadakan kembali setelah beberapa tahun tidak dilaksanakan terkait izin dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon saat itu. Namun, seiring bergantinya Kepala Dinas kegiatan study tour mendapatkan izin. Dengan tekad dari para pelajar kelas 11 MIPA dan IPS SMA Negeri 1 Lemahabang untuk ingin melaksanakan study tour, serta dengan salah satu program kerja OSIS SMA Negeri 1 Lemahabang maka kegiatan study tourpun dapat dilaksanakan kembali.

1.2 Tujuan KegiatanBerdasarkan permasalahan yang telah disebutkan, maka tujuan study tour ini adalah sebagai berikut.1. Mengadakan pengamatan dalam rangka pembelajaran di luar sekkolah.2. Melaksanakan agenda tahunan SMA Negeri 1 Lemahabang.3. Mengetahui lokasi-lokasi yang dikunjungi..4. Mendeskripsikan lokasi-lokasi yang dikunjungi.5. Mengetahui sejarah tempat-tempat yang dikunjungi.6. Memberikan pengalaman yang mengesankan sesama angakatan.7. Membuat suatu karya tulis yang diarahkan pada standard karya tulis di Perguruan Tinggi.

1.3 Waktu dan Lokasi KegiatanKegiatan study tour ini dilaksanakan dari Kamis, 11 Juni 2015 sampai Sabtu, 13 Juni 2015. Adapun lokasi pada kegaitan study tour ini adalah sebagai berikut.1. Keraton Yogyakarta2. Tamansari3. Candi Prambanan4. Museum Dirgantara5. Pantai Prangtritis6. Malioboro

1.4 Peserta KegiatanPeserta kegiatan study tour ini adalah 281 peserta didik SMA Negeri 1 Lemahabang kelas 11 MIPA dan IPS tahun pelajaran 2014/2015 dengan rincian sebagai berikut.1. 11 MIPA 1 sebanyak 33 pelajar2. 11 MIPA 2 sebanyak 36 pelajar3. 11 MIPA 3 sebanyak 35 pelajar4. 11 MIPA 4 sebanyak 28 pelajar5. 11 IPS 1 sebanyak 23 pelajar6. 11 IPS 2 sebanyak 30 pelajar7. 11 IPS 3 sebanyak 35 pelajar8. 11 IPS 4 sebanyak 35 pelajar9. 11 IPS 5 sebanyak 26 pelajar

1.5 Susunan AcaraSusunan acara kegiatan study tour SMA Negeri 1 Lemahabang adalah sebagai berikut.NoHari /TanggalWaktuKegiatanLokasi

1Kamis, 11 Juni 201514.30 - 15.30Kumpul, Chek in pesertaSMAN 1 Lemahabang

15.30 - 16.00Persiapan Pemberangkatan

16.00 - 03.00Perjalanan menuju JogjaBus

2Jumat, 12 Juni 201503.00 - 07.00ISOMA, sarapan pagiRM. Kampung Ulu

07.00 08.00Perjalanan menuju keraton yogyakartaBus

08.00 13.30Wisata di keraton yogyakarta dan tamansariKeraton Yogyakarta, Yamansari

13.30 14.30Perjalanan menuju candi prambananBus

14.30 16.00Wisata di candi prambananCandi Prambanan

16.00 17.00Perjalanan menuju hotel sahid rayaBus

17.00Check in hotelHotel Sahid Raya

17.00 06.00Istirahat di hotel

3Sabtu, 13 Juni 201506.00 07.00Sarapan pagi

07.00 08.00Check out

08.00 08.30Perjalanan menuju museum dirgantaraBus

08.30 10.00Wisata di museum dirgantaraMuseum dirgantara

10.00 11.00Perjalanan menuju pantai parangtritisBus

11.00 15.00Wisata di pantai parangtrisisPantai Parangtritis

15.00 16.00Perjalanan menuju malioboroBus

16.00 - 19.00Wisata di malioboroMalioboro

19.00 20.00Perjalanan menuju RM candi masBus

20.00 22.00Makan malam dan live musikRM.Candi Mas

22.00 06.00Perjalanan menuju cirebonBus

4Minggu, 14 Juni 201506.00Tiba di Kampus SMA Negeri 1 LemahabangLemahabang

BAB IIISI KEGIATAN2.1 Keraton YogyakartaSilsilah Kraton NgayogyakartaHadiningrat antara lain adalah:1) Ki Ageng Pamanahan ; Menerima tanah perdikan Mataram dari Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya)2) Panembahan Senopati (Raden Sutawijaya) 1587-1601 ; Menjadikan Mataram sebagai kerajaan merdeka3) Panembahan Hanyakrawati (Raden Mas Jolang) 1601-16134) Adipati Martapura (1613 menjabat selama 1 hari)5) Sultan Agung 1613-16456) Amangkurat I (Sinuhun Tegal Arum) 1645-16777) Amangkurat II (Pendiri Kartasura) 1680-17028) Amangkurat III (Dibuang VOC ke Srilangka)9) Pakubuwana I (Pernah memerangi dua raja sebelumnya; juga dikenal dengan nama Pangeran Puger) 1705-171910) Amangkurat IV (Leluhur raja-raja Surakarta dan Yogyakarta)1719-172611) Sri Sultan Hamengku Buwono IKeraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta. Dan untuk itulah pada tahun 1995 Komplek Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Pada masa lalu keraton berfungsi sebagai tempat tinggal para raja. Kraton didirikan pada tahun 1756, selain itu di bagian selatan dari Kraton ini, terdapat komplek kesatriaan yang digunakan sebagai sekolah putra-putra sultan. Sekolah mereka dipisahkan dari sekolah rakyat karena memang sudah merupakan aturan pada Kraton bahwa putra- putra sultan tidak diperbolehkan bersekolah di sekolah yang sama dengan rakyat. Sementara itu, fungsi Kraton pada masa kini adalah sebagai tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh siapapun baik turis domestik maupun mancanegara. Selain sebagai tempat untuk berwisata, tidak terlupakan pula fungsi Kraton yang bertahan dari dulu sampai sekarang yaitu sebagai tempat tinggal Sultan.Pada saat kita akan memasuki halaman kedua dari Kraton, terdapat gerbang dimana di depannya terdapat dua buah arca. Setiap arca ini memiliki arti yang berlawanan. Arca yang berada di sebelah kanan disebut Cingkorobolo yang melambangkan kebaikan, sementara itu arca yang terletak di sebelah kiri disebut Boloupotu yang melambangkan kejahatan. Selain itu kami juga mendapatkan sedikit informasi tentang Sultan Hamengku Buwono IX. Sultan ke IX dari Kraton Yogyakarta ini lahir pada tanggal 12 April 1940 dan wafat dalam usianya yang ke 48 yaitu pada tanggal 3 Oktober 1988. Ia memiliki berbagai macam hobi, diantaranya adalah menari, mendalang, memainkan wayang, dan yang terakhir memotret. Sultan ini memiliki suatu semboyan yang terkenal yaitu, Tahta untuk rakyat. Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (Hanacaraka:, Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat) adalah negara dependen yang berbentuk kerajaan. Kedaulatan dan kekuasaan pemerintahan negara diatur dan dilaksanakan menurut perjanjian/kontrak politik yang dibuat oleh negara induk Kerajaan Belanda bersama-sama negara dependen Kesultanan Ngayogyakarta. Kontrak politik terakhir antara negara induk dengan kesultanan adalah Perjanjian Politik 1940 (Staatsblad 1941, No. 47). Sebagai konsekuensi dari bentuk negara kesatuan yang dipilih oleh Republik Indonesia sebagai negara induk, maka pada tahun 1950 status negara dependen Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (bersama-sama dengan Kadipaten Pakualaman) diturunkan menjadi daerah istimewasetingkat provinsi dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwana I kemudian segera membuat ibukota kerajaan beserta istananya yang baru dengan membuka daerah baru (jawa: babat alas) di Hutan Paberingan yang terletak antara aliran Sungai Winongo dan Sungai Code. Ibukota berikut istananya tersebut tersebut dinamakan Ngayogyakarta Hadiningrat dan landscape utama berhasil diselesaikan pada tanggal 7 Oktober1756. Para penggantinya tetap mempertahankan gelar yang digunakan, Hamengku Buwono. Untuk membedakan antara sultan yang sedang bertahta dengan pendahulunya, secara umum, digunakan frasa " ingkang jumeneng kaping...ing Ngayogyakarto Hadiningrat " (bahasa Indonesia: "yang bertakhta ke .... di Yogyakarta"). Selain itu ada beberapa nama khusus antara lain Sultan Sepuh (Sultan yang Tua) untuk Hamengku Buwono II.

Gambar 12.2 TamansariTaman Sari YogyakartaatauTaman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istanaKeraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dapat dibandingkan denganKebun Raya Bogorsebagai kebunIstana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara1765-1812ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja. Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh SusuhunanPaku Buwono IIsebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi keImogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklahTumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh BupatiMadiun,Tumenggung Prawirosentiko, besrta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih olehPangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang Portugisyang lebih dikenal denganDemang Tegis. Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.

Gambar 2Gambar 32.3 Candi PrambananCandi Prambananadalah komplekscandiHinduterbesar diIndonesiayang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untukTrimurti, tiga dewa utama Hindu yaituBrahmasebagai dewa pencipta,Wishnusebagai dewa pemelihara, danSiwasebagai dewa pemusnah. Berdasarkanprasasti Siwagrhanama asli kompleks candi ini adalahSiwagrha(bahasa Sanskertayang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang digarbagriha(ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.Kompleks candi ini terletak di kecamatanPrambanan, Sleman dan kecamatanPrambanan, Klaten,kurang lebih 17 kilometer timur lautYogyakarta, 50 kilometer barat dayaSurakartadan 120 kilometer selatanSemarang, persis di perbatasan antaraprovinsiJawa TengahdanDaerah Istimewa Yogyakarta.Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desaBokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desaTlogo, Prambanan, Klaten. Candi ini adalah termasukSitus Warisan DuniaUNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun850masehi olehRakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas olehBalitung Maha Sambu, di masakerajaan Medang Mataram.Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai olehRakai Pikatansebagai tandingan candi BuddhaBorobudurdan jugacandi Sewuyang terletak tak jauh dari Prambanan. Beberapa sejarawan lama menduga bahwa pembangunan candi agung Hindu ini untuk menandai kembali berkuasanyakeluarga Sanjayaatas Jawa, hal ini terkait teori wangsa kembar berbeda keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu dan wangsaSailendrapenganut Buddha. Pastinya, dengan dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsaSailendracenderung lebih mendukungBuddhaaliranMahayana. Hal ini menandai bahwakerajaan Medangberalih fokus dukungan keagamaanya, dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap Siwa.Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi olehRakai Pikatandan secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan rajaBalitung Maha Sambu. Berdasarkanprasasti Siwagrhaberangka tahun 856 M, bangunan suci ini dibangun untuk memuliakan dewaSiwa, dan nama asli bangunan ini dalam bahasa Sanskerta adalahSiwagrha atauSiwalaya.Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pembangunan candi Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalahsungai Opakyang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi Prambanan. Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini berbelok melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi sehingga erosi sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros utara-selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi. Bekas aliran sungai asli kemudian ditimbun untuk memberikan lahan yang lebih luas bagi pembangunan deretan candi perwara (candi pengawal atau candi pendamping).

Gambar 4Gambar 52.4 Museum DirgantaraMuseum TNI AU (Lanud Adisutjipto, Yogyakarta) diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Rusmin Nuryadin berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang Bukit, Jakarta. Dengan pertimbangan antara lain bahwa Yogyakarta merupakan tempat lahir dan pusat perjuangan TNI AU periode 1945-1949 serta tempat penggodokan Karbol AAU, maka pada bulan November 1977 Museum AURI di Jakarta dipindahkan dan diintegrasikan dengan Museum di Ksatrian AAU di Pangkalan Adisutjipto, Yogyakarta, dan tanggal 29 Juli 1978 diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Mengingat semakin bertambahnya koleksi, maka pada tahun 1984 Museum dipindahkan ke Wonocatur menempati sebuah gedung bersejarah. Gedung tersebut semasa penjajahan Belanda adalah sebuah pabrik gula dan pada waktu pendudukan Jepang digunakan sebagai Depo Logistik. Pada bulan Oktober 1945 BKR dan para pejuang kemerdekaan berhasil merebut Pangkalan Udara Maguwo (sekarang Lanud Adisutjipto) dari tangan Jepang, termasuk segala unsur logistik dan fasilitasnya yang kemudian digunakan sebagai unsur kekuatan awal TNI Angkatan Udara. Museum TNI AU memiliki lebih dari 10.000 koleksi komponen alutsista dan 40 pesawat terbang dari negara barat sampai timur, serta terdapat koleksi berupa diorama-diorama, foto-foto, lukisan-lukisan, tanda-tanda kehormatan, dan lain-lain yang disusun dan ditata berdasar kronologi peristiwa. Koleksi pesawat antara lain) Pesawat WEL RI X merupakan produksi pertama bangsa Indonesia yang dibuat pada tahun 1948 oleh Biro Rencana dan Konstruksi, Seksi Percobaan Pembuatan Pesawat Terbang, Magetan, Madiun, dibawah pimpinan Opsir Udara III (Kapten) Wiweko Supomo. Pesawat ini memakai mesin Harley Davidson 2 Silinder model tahun 1928. Pesawat Pembom Guntai direbut dari Jepang saat Belanda melancarkan aksi blokade terhadap dirgantara Indonesia, pesawat buatan tahun 1930 ini dengan penerbangnya Kadet Mulyono melaksanakan pemboman terhadap kedudukan lawan di Semarang pada tanggal 29 Juli 1947. Pesawat Jet Star merupakan pesawat kepresidenan hadiah dari pemerintah Amerika Serikat kepada Presiden RI Soekarno, pernah digunakan dalam kunjungan ke beberapa negara antara lain Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand.Monumen Perjuangan TNI AU dahulu disebut Monumen Ngoto dibangun oleh AURI pada tanggal 1 Maret 1948. Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI AU gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo. Monumen ini pernah dua kali mengalami pemugaran, yang pertama pada bulan Juli 1981 saat Kasau dijabat oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi dan yang kedua berdasarkan Skep Kasau nomor Skep/78/VII/2000 Kasau dijabat oleh Marsekal TNI Hanafie Asnan, dan pada saat itu Monumen Ngoto diubah menjadi Monumen Perjuangan TNI AU. Pemberian nama tersebut adalah agar para prajurit-prajurit TNI AU dapat mengambil teladan tentang semangat juang, semangat berbakti, pengorbanan dan kepahlawanan mereka. Peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA pada tanggal 29 Juli 1947 oleh TNI Angkatan Udara dijadikan momentum sebagai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara, sehingga tanggal 29 Juli tiap tahunnya selalu diperingati. Pesawat Dakota VC-CLA milik perusahaan penerbangan India yang dicarter untuk mengangkut sumbangan obat-obatan untuk Palang Merah Indonesia, yang ditembak jatuh oleh dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda saat akan mendarat di PU Maguwo.

Gambar 6Gambar 7

2.5 Pantai ParangtritisParangtritis merupakan pantai wisata dan desa daerah populer di pantai selatan Jawa di Kabupaten Bantul dalam provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada jalan yang baik ke daerah yang berjarak sekitar 30 km sebelah selatan dari kota Yogyakarta, yang terletak hanya di perbatasan antara Bantul dan Gunung Kidul kabupaten. Pantai parangtritis sangat erat kaitannya dengan mitos dan misteri Nyi Roro Kidul yangtumbuhdi dalamnya. Sejarah mencatat bahwa cerita-cerita mengenaisejarahtumbuhparangtritis pantai di Yogyakartabeserta Nyi Roro Kidul muncul di kalangan masyaratak khususnya yang berada di wilayah Yogyakarta sejak ribuantumbuhsilam. Fenomena-fenomenatumbuhyang terjadi di wilayah pantai parangtritis sertaasal usul kisah nyi roro kidulmenambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke pantai yang terkenal akan ombak ganas-nya tersebut. Bertemunya nyi roro kidul dengan raja Mataram yakni Sultan Agung Hanyakrakusuma sebagaimana yang telah kami tulisakan dalam artikel yang berjudulasal usul kisah nyi roro kiduldiyakini menjadi awal mula kemunculan legenda yang hingga kini masih terjaga kelestariannya secara turun temurun. Beranjak dari hal tersebutsejarah mitos parangtritis pantai di Yogyakartajuga memiliki beberapa mitos yang hingga kini diyakini oleh masyarakat sekitar. Adapun beberapa fenomena yang kerap terdengar dari warga sekitar adalah sebagai berikut.1. Pantai parangtritis merupakan pintu masuk atau gerbang kerajaan tak kasap mata yang sering dikenal sebagai kerajaan pantai selatan dengan ratu nyi roro kidul.2. Barang siapa memakai pakaian berwana hijau dan mandi di pantai parangtritis maka ia akan terseret ombak. Mitos ini diyakini masyarakat sekitar karena warna hijau merupakan warna kesukaan ratu pantai selatan sekaligus sebagai seragam bala tentaranya.3. Menyimpan lukisan nyi roro kidul diyakini akan ditemui oleh nyi roro kidul baik dalam mimpi atau dalam kenyataan.

Gambar 8Gambar9

2.6 MalioboroJalan Malioboro adalah nama salah satukawasan jalandari tiga jalan diKota Yogyakartayang membentang dariTugu Yogyakartahingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan porosGaris Imajiner Kraton Yogyakarta. Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 10.30 olehSri Sultan Hamengkubuwono X,nama dua ruas jalan Malioboro dikembalikan ke nama aslinya, Jalan Pangeran Mangkubumi menjadi jalan Margo Utomo, dan Jalan JenderalAchmad Yanimenjadi jalan Margo Mulyo. Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lainTugu Yogyakarta,Stasiun Tugu,Gedung Agung, Pasar Beringharjo,Benteng Vredeburg, danMonumen Serangan Oemoem 1 Maret. Jalan Malioboro sangat terkenal dengan parapedagang kaki limayang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warunglesehandi malam hari yang menjual makanangudegJogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya parasenimanyang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis,hapening art,pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanKegiatan study tour merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang sangat dibutuhkan oleh pelajar umumnya SMA. Dengan adanya kegiatan study tour ini diharapkan siswa dapat memahami, mengetahui, dan dapat mendeskripsikan objek-objek yang dikunjunginya serta dapat melestarikan budaya Indonesia agar tidak diambil oleh negara lain.

3.2 SaranKegiatan study tour ini hendaknya dilaksanakan lebih terkomunikasi antar semua pihak yang terlibat, terarahkan dan dapat menjadikan suatu kegiatan rutin yang dapat bermanfaat bagi semua pihak.

DAFTAR PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambananhttps://en.wikipedia.org/wiki/Parangtritishttp://antoksoesanto.blogspot.com/2015/01/sejarah-pantai-parangtritis.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioborohttp://dirgantaramandala.blogspot.com/

15