isi resume buku the structure of scientific revol

16
Filsafat Sains BAB I PENDAHULUAN Sains berkembang dan mengalami perubahan seiring dengan perubahan waktu. Secara umum ilmu pengetahuan terbangun dari dua bagian pokok yaitu bagian produk yang berupa fakta, teori, dan hukum, serta bagian proses yang mendasari pembentukan teori dan hukum tersebut. Produk dan proses sains tersebut merupakan suatu siklus dalam perkembangan sains yang tidak terpisahkan. Tanpa teori dasar dan hukum seseorang yang melaksanakan proses sains akan berjalan tanpa arah. Di lain pihak, tanpa adanya proses maka tidak akan terjadi perkembangan sains. Dalam perkembangan filsafat sains terjadi suatu pergerakan yang pelan namun pasti menuju arah yang lebih baik dan melalui serangkain proses yang disebut dengan Revolusi Sains. Pergantian paradigma yang lama menjadi paradigma baru merupakan ciri utama dari revolusi sains. Perkembangan revolusi sains selaras dengan sifat kemajuan sains yang bergantung pada ciri- ciri masyarakat ilmiah yang menuntut banyak eksplorasi dan study tambahan. Sains itu akan selalu berubah, hal itu dikarenakan meningkatnya kebutuhan manusia, meningkatnya kemampuan manusia dalam memecahkan suatu permasalahan baru, dan alasan yang utama adalah karena manusia mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar. Resume The Structure of Scientific Revolution 1

Upload: winarsa

Post on 23-Oct-2015

187 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

BAB I

PENDAHULUAN

Sains berkembang dan mengalami perubahan seiring dengan perubahan

waktu. Secara umum ilmu pengetahuan terbangun dari dua bagian pokok yaitu

bagian produk yang berupa fakta, teori, dan hukum, serta bagian proses yang

mendasari pembentukan teori dan hukum tersebut. Produk dan proses sains

tersebut merupakan suatu siklus dalam perkembangan sains yang tidak

terpisahkan. Tanpa teori dasar dan hukum seseorang yang melaksanakan proses

sains akan berjalan tanpa arah. Di lain pihak, tanpa adanya proses maka tidak akan

terjadi perkembangan sains.

Dalam perkembangan filsafat sains terjadi suatu pergerakan yang pelan namun

pasti menuju arah yang lebih baik dan melalui serangkain proses yang disebut

dengan Revolusi Sains. Pergantian paradigma yang lama menjadi paradigma baru

merupakan ciri utama dari revolusi sains. Perkembangan revolusi sains selaras

dengan sifat kemajuan sains yang bergantung pada ciri-ciri masyarakat ilmiah

yang menuntut banyak eksplorasi dan study tambahan. Sains itu akan selalu

berubah, hal itu dikarenakan meningkatnya kebutuhan manusia, meningkatnya

kemampuan manusia dalam memecahkan suatu permasalahan baru, dan alasan

yang utama adalah karena manusia mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar.

Perubahan paradigma yang terjadi, menunjukkan bahwa masyarakat ilmiah

mulai menuntut banyak eksplorasi dan studi tambahan, hal ini menunjukkan juga

bahwa masyarakat ilmiah sudah semakin kritis dalam menerima perubahan-

perubahan berdasarkan kajian-kajian ilmu tertentu. Revolusi sains merupakan

suatu hal yang harus terjadi seiring dengan meningkatnya pemikiran manusia

tentang kehidupannya.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mencoba untuk menganalisis sebuah

buku yang berjudul The Structure of Scientific Revolution karya Thomas S.Khun

untuk memahami mengenai revolusi sains secara lebih luas dan mendalam.

Resume The Structure of Scientific Revolution 1

Page 2: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

BAB II

RINGKASAN BUKU

I. Sebuah Peran Bagi Sejarah

Sejarah dapat menghasilkan transformasi yang menentukan dalam citra sains,

dimana citra sains itu telah terbentuk sejak awal bahkan sejak terbentuknya sains

itu sendiri. Seiring dengan perkembangan zaman maka sains juga mengalami

perkembangan, di mana perkembangan sains merupakan suatu proses yang

akhirnya akan membentuk teknik dan pengetahuan sains yang baru, sedangkan

sejarah sains menjadi pedoman yang berturut-turut mencatat tambahan tentang

perkembangan yang terjadi terus-menerus.

Pilihan mencampakan teori-teori itu menyebabkan sulitnya melihat

perkembangan sains sebagai proses pertambahan. Kita terlalu sering mengatakan

bahwa sejarah disiplin yang murni bersifat deskriptif. Namun, tesis yang

dikemukakan sering bersifat interpretatif dan kadang-kadang normatif. Semua

keraguan dan kesulitan ini mengakibatkan tahap awal revolusi dalam bidang sains.

II. Jalan Menuju Sains yang Normal

Normal Science atau “Sains yang normal” berarti riset yang dengan teguh

berdasar satu atau lebih pencapaian ilmiah yang lalu, pencapaian ilmiah yang lalu,

pencapaian yang oleh masyarakat ilmiah tertentu pada suatu ketika dinyatakan

sebagai pemberi fundasi bagi praktek selanjutnya. Pencapaian yang baru dan

terbuka yang dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan inilah yang dikenal dengan istilah

“Paradigma”.

Studi tentang paradigma-paradigma adalah untuk mempersiapkan mahasiswa

bagi keanggotaanya dalam masyarakat ilmiah tertentu, yang akan melakukan

praktek dikemudian hari. Transisi yang berurutan dari suatu paradigma ke

paradigma yang lain yaitu revolusi menjadi pola pengembangan yang umum bagi

ilmu pengetahuan dewasa ini. Paradigma-paradigma ini akan selalu mengalami

perubahan karena objek yang dipelajarinya juga mengalami perubahan sampai

akhirnya ditemukan paradigma yang paling cocok dengan objek tersebut.

Perolehan paradigma atau perolehan riset yang cocok ini merupakan tanda

kematangan dalam perkembangan bidang sains manapun.

Resume The Structure of Scientific Revolution 2

Page 3: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

III.Sifat Sains yang Normal

Sains yang normal terdiri atas perwujudan janji, dimana perwujudan janji ini

dicapai dengan memperluas pengetahuan tentang fakta-fakta yang dimana

paradigma fakta-fakta ini digunakan sebagai jalan untuk membuka pemikiran

manusia ke tingkat yang lebih tinggi.

Sains yang normal memiliki mekanisme yang melekat, yang memastikan

pelongaran pembatasan yang mengikat riset manakala paradigma yang

menurunkannya itu sudah tidak lagi berfungsi secara efektif. Antara sains dan

paradigma saling berhubungan namun kadang kala dalam sebuah sains, paradigma

jarang merupakan objek bagi replikasi. Akan tetapi, seperti keputusan yudikatif

yang diterima dalam hukum tak tertulis, ia adalah objek bagi pengutaraan dan

rincian lebih lanjut dalam keadaan yang baru atau yang lebih keras.

IV. Sains Normal Sebagai Pemecah Teka-Teki

Masalah-masalah klasik yang dihadapi oleh sains normal ditunjukkan untuk

menghasilkan penemuan-penemuan baru yang besar, yang konseptual, yang hebat.

Para ilmuwan mencoba untuk mencari jalan keluarnya dengan memusatkan

perhatian mereka kepada masalah-masalah yang hanya akan tidak mereka

pecahkan jika mereka sendiri kurang lihai dalam memecahkan teka-teki alam ini

hasilnya permasalahan itu mulai bisa diatasi dan sains yang normal kemajuannya

sangat pesat.

Teka-teki adalah kategori khusus dari masalah-masalah yang dapat digunakan

untuk menguji kelihayan atau keterampilan dalam pemecahan. Dengan adanya

sains yang normal yang diperoleh melalui riset normal merupakan tambahan bagi

ruang lingkup dan presisi yang dapat diterapkan oleh paradigma. Hal ini

mengantarkan masalah riset yang normal kepada kesimpulan mencapai apa yang

diantisipasi dengan suatu cara baru dan suatu pemecahan segala jenis teka-teki

instrumental, konseptual dan matematis yang rumit.

V. Keunggulan Paradigma

Penyelidikan historis yang cermat terhadap suatu spesialitas tertentu pada

masa tertentu menyingkapkan seperangkat keterangan yang berulang-ulang dan

kuasistandar tentang berbagai teori dalam penerapan konseptual, observasional,

dan instrumental.

Resume The Structure of Scientific Revolution 3

Page 4: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

Paradigma adalah pencapaian yang baru dan terbuka yang dilakukan oleh

ilmuwan-ilmuwan. Paradigma-paradigma ini dijadikan pedoman riset dengan

memberi contoh langsung maupun melalui kaidah-kaidah yang diringkaskan, hal

itu dimungkinkan karena paradigma-paradigma bisa menentukan sains yang

normal tanpa campur tangan kaidah-kaidah yang dapat ditemukan.

VI. Anomali dan Munculnya Penemuan Sains

Krisis merupakan fase prakondisi yang diperlukan dan penting bagi

munculnya suatu pembaharuan dalam bidang sains, pembaharuan dalam bidang

sains ini ditandai dengan runtuhnya teori-teori yang telang usang diganti dengan

teori-teori yang baru. Penemuan teori ini diawali dengan kesadaran akan anomali,

yakni dengan pengakuan bahwa alam, dengan suatu cara, telah melanggar

pengharapan yang di dorong oleh paradigma yang menguasai sains yang normal.

VII. Krisis dan Munculnya Teori Sains

Munculnya penemuan baru akibat kesadaran akan adanya anomali. Seteleh

penemuan ini diasimilasikan para ilmuan bisa melaporkan gejala-gejala alam yang

lebih luas, atau dengan presisi yang lebih baik,melaporkan gejala alam yang lebih

baik dari sebelumnya. Munculnya teori-teori itu pada umumnya di dahului oleh

periode ketidakpastian yang tampak.

Ketidakpastian itu ditimbulkan oleh gagalnya teka-teki sains yang normal

memberi jawaban seperti yang diharapkan. Kegagalan ini merupakan pendahuluan

bagi pencarian teori yang baru. Kondisi ini merupakan krisis yang diperlukan dan

penting bagi munculnya teori-teori baru.

VIII.Tanggapan Terhadap Krisis

Krisis ilmu yang disebabkan oleh munculnya ketidakpastian yang ditimbulkan

oleh kegagalan sains normal memberi jawaban sesuai yang diinginkan

menimbulkan respon dari ilmuwan dan masyarakat.

Mereka mulai kehilangan kepercayaan dan kemudian mempertimbangkan

alternatif-alternatif, mereka tidak meninggalkan paradigma yang telah membawa

mereka ke dalam krisis. Artinya, mereka tidak memperlakukan anomali-anomali

sebagai kasus pengganti meskipun dalam perbendaharaan kata filsafat sains

demikian adanya. Melainkan, mereka pada umumnya memikirkan banyak

Resume The Structure of Scientific Revolution 4

Page 5: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

artikulasi dan modifikasi khusus untuk suatu maksud dari teori mereka dalam

rangka menghapuskan semua konflik nyata.

IX. Sifat dan Perlunya Revolusi Sains

Revolusi sains merupakan perubahan secara bertahap tentang sains,

perkembangan ini dimungkinkan karena sains itu harus selalu menyesuaikan

dirinya dengan perubahan zaman agar mampu memenuhi kebutuhan hidup

manusia. Suatu revolusi sains adalah suatu peristiwa pengembangan yang tidak

kumulatif dimana suatu paradigma lebih tua digantikan sebagian atau utuh oleh

suatu hal yang baru yang tidak cocok atau bertentangan. Paradigma baru muncul

dengan perubahan bersifat menyusun kembali kepercayaan tentang alam. Sebagai

konsekwensi, tradisi “normal-scientific” yang muncul dari suatu revolusi sains

tidaklah hanya bertentangan tetapi sering benar-benar tidak dapat dibandingkan

dengan apa yang telah diketahui sebelumnnya.

Revolusi sains ini dibuka oleh kesadaran yang semakin tumbuh dalam benak

manusia, di mana mereka berpikir bahwa bahwa paradigma yang ada tidak sesuai

dengan keadaan alam yang sebenarnya. Dengan adanya revolusi paradigma yang

selanjutnya menghasilkan evolusi dalam sains.

X. Revolusi Sebagai Perubahan Pandangan Atas Dunia

Selama revolusi ilmiah, ilmuwan melihat hal baru dan hal-hal yang berbeda-

beda ketika pemandangan dengan instrumen umum dikenal pada tempatnya

mereka sudah melihat sebelumnya, sehingga sejarahwan sains bisa tergugah untuk

menyatakan bahwa jika paradigma-paradigma berubah. Selama proses perubahan

itu berlangsung, para ilmuwan melihat hal-hal yang baru yang berbeda, seakan-

akan mereka dipindahkan ke planet lain dimana objek-objek yang sangat dikenal

tampak dalam penerangan yang berbeda dan juga berbaur dengan objek-objek

yang tidak dikenal.

Dengan adanya cara pandang baru para ilmuan ini kemudian mencoba untuk

menyesuaikan diri dengan menggunakan instrument-instrument baru dan

memanfaatkan segala macam kekayaan yang ada di tempat yang baru itu.

Perubahan-perubahan ini menyebabkan para ilmuan bebeda memandang kegiatan

risetnya, sehingga dapat dikatakan bahwa setelah revolusi sains, terjadi perubahan

pandangan atas dunia.

Resume The Structure of Scientific Revolution 5

Page 6: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

XI. Tak Tampaknya Revolusi

Pergeseran paradigma biasanya dipandang bukan sebagai revolusi tetapi

sebagai penambahan ke pengetahuan ilmiah, sebab sejarah dari bidang diwakili di

dalam buku teks yang baru yang menemani suatu paradigma baru, sehingga suatu

revolusi ilmiah nampak tak kelihatan.

Gambaran dari aktivitas ilmiah kreatif sebagian besar diciptakan oleh suatu

teks bidang tertentu. Buku teks menjadi sarana pedagogis untuk mengabadikan

ilmu pengetahuan normal. Teks ini menjadi sumber yang berwibawa dari sejarah

ilmu pengetahuan. Sehingga orang awam dan praktisi memperoleh pengetahuan

dari buku teks. Suatu teks tertentu harus ditulis ulang sebagai akibat adanya suatu

revolusi ilmiah.

Rekonstruksi historis paradigma dan teori sebelumnnya membuat sejarah ilmu

pengetahuan terlihat kumulatif atau linier, suatu kecenderungan yang genap

mempengaruhi ilmuwan yang menoleh ke belakang pada riset mereka sendiri.

Inilah suatu miskonstruksi yang memandang revolusi tak kelihatan. Mereka juga

bekerja untuk menyangkal revolusi sebagai fungsi ilmu pengetahuan.

XII. Pemecahan Revolusi

Perdebatan paradigma bukan benar-benar mengenai kemampuan relatif

memecahkan masalah meskipun karena alsan-alasan yang baik. permasalahannya

adalah paradigma yang mana pada masa mendatang harus jadi pedoman riset

tentang masalah-masalah tersebut. Dalam hal ini diperlukan keputusan diantara

cara-cara alternatif mempraktekkan sains, dan dalam keadaan demikian,

keputusan itu harus didasarkan lebih atas janji masa depan dari pada atas

pencapaian masa lalu. Orang yang menganut suatu paradigma baru pada tahap

awal harus mempunyai keyakinan bahwa paradigma yang baru itu akan berhasil

dengan banyak masalah besar yang bisa dihadapinya, sedangkan ia tahu bahwa

paradigma yang lama hanya gagal beberapa masalah dan keputusan seperti itu

hanya dapat dibuat berdasarkan keyakinan.

XIII.Kemajuan Melalui Revolusi

Struktur yang esensial dari revolusi sains yang berkesinambungan telah

menyadarkan kita untuk menyimpulkan bahwa sebagian dari kesulitan kita dalam

melihat perbedaan-perbedaan yang besar antara sains dan teknologi mesti

Resume The Structure of Scientific Revolution 6

Page 7: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

berhubungan dengan kenyataan bahwa kemajuan itu merupakan atribut yang

nyata dari kedua bidang. Penyelesaian dari kasus ini tergantung dari mana sudut

kita memandang permasalahan tersebut.

Adanya paradigma baru dalam berpikir ini memberikan andil yang besar

terhadap timbulnmya revolusi sains tersebut. Revolusi tersebut memberikan

kemajuan bagi perkembangan sains saat ini. dengan adanya revolusi memberikan

pemecahan terhadap suatu masalah tentang alam dengan cara menggunakan teori

teori yang dimiliki oleh sains. Masyarakat sains merupakan instrumen yang sangat

efisien untuk memecahkan masalah-masalah atau teka-teki yang ditetapkan oleh

paradigmanya. Hasil pemecahan masalah itu tidak bisa lain harus kemajuan.

XIV. PASCAWACANA-1969

Buku karya The Structure of Scientific Revolutions karya Thomas S. Kuhn ini

jika dapat dicerna dengan baik akan banyak memberikan pengetahuan pada kita

tentang perkembangan sains dari zaman dulu sampai lahirnya sains modern

seperti sekarang. Buku ini juga menjelaskan bagaimana sejarah sains berkembang

dengan timbulnya paradigma baru yang menenggelamkan paradigma lama,

menghasilkan sains normal yang mampu menjadikan suatu fakta-fakta yang ada

menjadi suatu fakta ilmiah yang dapat dipandang dari sisi sains.

Resume The Structure of Scientific Revolution 7

Page 8: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam buku The Structure of Scientific Revolutions, karya Thomas S.Kuhn

menguraikan tentang sejarah perkembangan sains yang normal, dan dalam buku

ini juga dipaparkan mengenai patokan yang dijadikan dasar perubahan sains yaitu

paradigma. Selain itu juga dijelaskan tahapan-tahapan perubahan sains yang mana

akan didahului oleh suatu anomali, kemudian perubahan paradigma, sampai

akhirnya perubahan sains itu sendiri.

Contoh-contoh sains yang berkembang dan berubah juga termuat dalam buku

ini khususnya dalam ilmu fisika, hal ini disebabkan latar belakang pendidikan

penulis tesis ini adalah fisika. Langkah-langkah di mana suatu paradigma itu

menjadi satuan teori, praktik, instrumentasi dan aplikasi yang menghadirkan suatu

model kenyataan ke ilmuwan, digantikan oleh suatu paradigma baru. Kemajuan

ilmiah menurut Thomas S.Kuhn, tidak menghadirkan suatu akumulasi

pengetahuan berangsur-angsur. Sebagai gantinya, ini terdiri dari periode "normal"

ilmu pengetahuan.

Thomas S.Kuhn mempresentasikan suatu teori dari perubahan ilmiah sebagai

siklus dari tahap secara relatif yang tergambar secara jelas, memusatkan pada

ciptaan, pengembangan, dan pembentukan kembali suatu paradigma, suatu kata

yang telah masuk kosa kata yang umum abad 21.

Gambaran sains Thomas S.Kuhn sangat konservatif, suatu titik yang

dilewatkan oleh kebanyakan dari para pendukungnya. Untuk memastikan,

revolusi digambarkan pada buku pertamannya yang berjudul The Copernican

Revolution ( 1957) dan menjadi dasar oleh para pembaca. Banyak pembaca sudah

membayangkan dia untuk menjadi pemikir radikal. Meskipun demikian Kuhn

mendukung suatu konsepsi revolusi menerima dari tradisi politis yang konservatif,

yang mana suatu revolusi terjadi didalam suatu keadaan alami. Revolusi didalam

sains terjadi ketika paradigma tidak bisa lagi memecahkan permasalahan yang

telah ditetapkan untuk dirinya sendiri. Suatu krisis terjadi, dari hasil suatu

paradigma baru yang kemudian menyediakan dasar untuk sains yang normal.

Resume The Structure of Scientific Revolution 8

Page 9: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

Filosofi dari kritik yang menginspirasi sains adalah diizinkan hanya sekali

paradigma berada dalam krisis.

Pada hakekatnya, struktur Kuhn's menawarkan suatu pengertian filosofi

sejarawan, sosiologi ahli filsafat, dan suatu pengertian sejarah sosiologi. Pada era

globalisasi ini perkembangan sains terjadi sangat pesat, dimana sains selalu

berkembang dan mengalami perubahan seiring dengan perubahan waktu. Secara

umum ilmu pengetahuan terbangun dari dua bagian pokok, yaitu bagian produk

yang berupa fakta, teori, dan hukum, serta bagian proses yang mendasari

pembentukan teori dan hukum tersebut. Produk dan proses sains tersebut

merupakan suatu siklus dalam perkembangan sains yang tidak terpisahkan. Tanpa

teori dasar dan hukum seseorang yang melaksanakan proses sains akan berjalan

tanpa arah. Di lain pihak, tanpa adanya proses maka tidak akan terjadi

perkembangan sains.

Dulu orang hanya mengetahui ada lima planet di cakrawala kita. Kemudian

ditemukan tiga planet baru dan ribuan "planet kecil". Ini merupakan kemajuan

astronomi yang pesat. Tetapi, jika hanya menyangkut bertambahnya jumlah planet

yang diketahui, ini bukan revolusi.

Setiap masyarakat yang beradab sekarang percaya bahwa bumi bersama

semua anggota tata surya kita ini beredar mengelilingi matahari (teori

heliosentrisme). Padahal, semula orang menganggap bahwa bumilah pusat alam

semesta. Semua benda angkasa beredar mengelilingi bumi (teori geosentrisme).

Ini merupakan suatu contoh perubahan paradigma sains yaitu dari paradigma

geosentrisme ke paradigma heliosentrisme. Mungkinkah orang percaya kepada

paradigma geosentrisme dan kepada paradigma heliosentrisme sekaligus? Di

sinilah terjadinya revolusi sains dalam bidang astronomi.

Dengan membaca buku ini, kita menjadi tahu bahwa ilmu yang kita pelajari

tidak muncul begitu saja tetapi perlu proses yang panjang dalam perumusan suatu

teori sains. Selain kita akan lebih bisa bersikap dengan sains yaitu bahwa sains itu

selalu berkembang atau berubah, dan sebagai orang intelek kita harus bisa

mengikuti perkembangan sains itu, dan yang lebih baik lagi kita bisa mengadakan

suatu riset untuk mengembangkan sains yang telah ada.

Resume The Structure of Scientific Revolution 9

Page 10: Isi Resume Buku the Structure of Scientific Revol

Filsafat Sains

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Adapun kesimpulan yang penulis dapatkan dari membaca buku ini adalah

sebagai berikut.

1. Revolusi sains dapat terjadi seiring dengan adanya perubahan paradigma.

Dimana dalam revolusi sains terjadi perombakan besar dari paradigma

yang lama yang mengalami krisis, dan akhirnya orang mencampakannya

serta merangkul paradigma yang baru menuju ke arah perbaikan.

2. Proses revolusi sains memerlukan waktu yang lama dan bertahap sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat yang mendasarinya.

3. Dalam proses revolusi sains itu ada beberapa tahapan yang dilalui, dimana

perubahan sains itu terjadi karena adanya anomali yang menyebabkan

perubahan paradigma sampai akhirnya perubahan sains itu sendiri yang

biasanya disebut sebagai revolusi sains.

4.2 Saran

Pemahaman dan pengertian dari revolusi sains sangat berguna didalam

perkembangan sains untuk itu sebagai calon pendidik hendaknya membaca buku

ini dan memahaminya serta menerapkannya di dalam kehidupan nyata tujuanya

tiada lain untuk mencapai kesejahteraan umat manusia.

Isi dari tesis yang berjudul The Structure of Scientific Revolution yang

diterjemahkan oleh Tjun Surjaman kedalam bahasa Indonesia isinya sangat

menarik, namun untuk mengetahui inti permasalahan sangat sulit dicari hal itu

dikarenakan buku ini merupakan terjemahan asli sehingga banyak mengandung

istilah-istilah asing yang tidak baku, dan juga menyangkut masalah yang sangat

umum dan luas cakupannya serta tata bahasa yang masih rancu sehingga masih

perlu pemikiran yang lebih dalam mencari intisari dari isi buku ini. Selain itu

permasalahan yang diajukan bersifat abstrak dan dipaparkan secara panjang lebar

(tidak terfokus) sehingga untuk dapat memahami isi buku ini secara keseluruhan

hendaknya kita membaca berulang-ulang isi dari buku dan berkonsentrasi untuk

mencari maksud (intisari) dari isi buku ini.

Resume The Structure of Scientific Revolution 10