isi laporan pengenalan mikroskop

27
PENGENALAN MIKROSKOP LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Oleh: Nama : Devi Pramanik Lisnasuri NIM : J1C112029 Kelompok : 1 (satu) Asisten : Rudy Hermawan KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Upload: devi-pramanik-lisnasuri

Post on 29-Nov-2015

487 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Laporan biologi Pengenalan Mikroskop

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

PENGENALAN MIKROSKOP

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Oleh:

Nama : Devi Pramanik Lisnasuri

NIM : J1C112029

Kelompok : 1 (satu)

Asisten : Rudy Hermawan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI BIOLOGI

BANJARBARU

2012

Page 2: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara tentang praktikum biologi, maka tidak akan bisa lepas dari yang

namanya mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat terpenting dalam

kegiatan praktikum biologi. Karena dengan mikroskop, kita dapat melihat dan

mengamati secara langsung organel-organel sel pada suatu organisme yang

ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dengan

demikian keberadaan mikroskop dalam ilmu biologi sangat esensial. Tanpa

mikroskop kita tidak dapat mengetahui bagian-bagian terkecil dari organisme

makhluk hidup ( Bajpati, 1997 ).

Penglihatanmata manusia memiliki kemampuan daya lihat yang sangat

terbatas. Oleh karena itu, banyak masalah mengenai benda atau organisme yang

akan diamati dan pengamatan itu hanya dapat dilakukan dengan menggunakan alat

bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan yang tidak

dapat dilihat dengan mata biasa adalah mikroskop. Dalam bahasa latinmikroberarti

kecil sedangkanscopiumberarti penglihatan. Mikroskop berfungsi untuk

meningkatkan kemampuan daya lihat seseorang sehingga memungkinkan dapat

mengamati objek yang sangat halus dan tidak dapat terlihat oleh mata telanjang

(Dwidjoseputro, 1994).

Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan

yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata

telanjang.Mikroskop merupakan alat optik yang terdiri dari kombinasi alat optik.

Mikroskop terdiri dari beberapa bagian dan setiap bagian memiliki fungsi-fungsi

tersendiri. Bagian-bagian mikroskop harus dalam keadaan bersih agar tidak

menimbulkan kesalahan (Pramesti,2000).

Sejarahmikroskop diawali pada tahun 1595 oleh Hans Janssen, seorang

pembuat kacamata yang pertama kali mengkonstruksi mikroskop sederhana.

Kemudian pada tahun 1610, GalileoGalilei menggunakan teropongnya bagaikan

mikroskop dengan cara memperpanjang pipanya. Sebagai okular dia menggunakan

lensa konkav (cekung) dan lensa obyektifnya dia gunakan lensa konvex (cembung).

Page 3: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

Sedangkan pioneer dalam mikroskop modern adalah Robert Hooke yangpada

tahun1665 membuat mikroskop dari beberapa lensa yang disusun. Selanjutnya, pada

tahun 1685 Antoni van Leeuwenhoek untuk pertama kalinya berhasil membuat

mikroskop dengan perbesaran hingga270x, sehingga mikroskop tersebut dapat

mengamati bakteri (Sunardi, 2007).

Bagi praktikan, mikroskop merupakan hal yang paling membantu dalam

pengamatan, khususnya dalam praktikum biologi. Oleh karena itu, praktikum

tentang pengenalan mikroskop sangatlah penting bagi praktikan, sehingga menjadi

hal pertama yang harus dilaksanakan sebelum melakukan praktikum tentang

pembahasan yang lain ( Kimball, 1997 ).

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop,

memahami fungsi dan terampil menggunakannya.

Page 4: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam melakukan pengamatan terhadap suatu benda yang memiliki ukuran

renik dimana pancaindera kita tidak mampu untuk melihatnya. Pancaindera manusia

memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh karena itu banyak masalah

mengenai benda atau organisme yang akan diamati tanpa digunakan alat Bantu. Alat

bantu yang sering digunakan dalam pengamatan terutama dalam bidang biologi,

yaitu mikroskop (Muchlis, 1980).

Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium yang

berarti penglihatan. Mikroskop yang paling sederhana adalah kaca pembesar,

sedangkan yang biasa digunakan dalam laboratorium adalah mikroskop monokuler.

Objek yang diamati kecil sehingga tembus pandang (Amir, 1981).

Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati

obyek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan

manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop

berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi

(mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan

berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya

dan mikroskop elektron (Breneman, 1959).

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop

mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan

stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa

okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung

tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal

(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat

dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung

mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa

yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan

lensa-lensa mikroskop yang lain(Bima, 2004).

Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron

digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu

Page 5: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM

digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya),

dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk

mengamati struktur detil internal sel (Bima, 2004).

Hingga saat ini sudah ada dua macam mikroskop yaitu mikroskop cahaya yang

biasa banyak digunakan dalam bidang pendidikan dan mikroskop elektron yang

digunakan bidang kedokteran karena mikroskop elektron ini mempunyai

pembesaran yang lebih dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elekron

ini menggunakan elektron berkecepatan tinggi yang dapat di samakan dengan sinar-

x (0.05 angstrom atau satu million satuan inci) (Sears, 1898).

Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa

cembung yaitu sebagai lensa obyektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat

dengan benda). Baik obyektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang

berbeda. Lensa obyektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang

putar (Volk dan Wheeler,1984).

Mikroskop merupakan alat bantu optik, biasanya terdiri atas kombinasi lensa-

lensa yang berguna untuk memberi bayangan dari benda-benda yang ingin dilihat

dengan ukuran sangat kecil dan tidak terlihat mata biasa dengan cara diperbesar.

Lensa pada mikroskop terdiri dari lensa objektif (lensa yang dekat dengan benda)

dan lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata pengamat). Mikroskop mempunyai

fungsi yaitu sebagai alat untuk memperbesar bayangan benda-benda yang

mikroskopik atau berukuran kecil serta benda yang tembus pandang atau transparan

(Soekarno, 1996).

Sejarah yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali adalah 2

ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah-anak) pada tahun

1590. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei

(Italia), untuk membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan pembuatan

mikroskop pada tahun 1609, dan mikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama

mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut

mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optic memiliki kemampuan

terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi

cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang

Page 6: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu, mikroskop

berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer

(Saktiono, 2007).

Perkembangan mikroskop terus berkembang setelah mikroskop ditemukan

oleh Antonius Van Leuweenhook (1675). Antonius Van Leuweenhook adalah orang

yang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakn suatu alat optik yang terdiri

dari lensa-lensa bikonveks. Dari hasil penemuan itu, sehingga membuka peluang

untuk melakukan penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan

jasad renik penyebabnya penyakit (Dwidjoseputro, 1994).

Tak lama kemudian seorang ilmuwan bernama Robert Hooke juga

menemukan mikroskop berlensa tunggal yang merupakan pengembangan dari

mikroskop sebelumnya. Mikroskop Robert Hooke memiliki lampu kondensor,

sehingga dapat melihat objek dengan sangat jelas. Meskipun beberapa pendapat

mengatakan bahwa penemuan bakteri sebenarnya telah ditemukan oleh beberapa

penemu sebelumnya, tetapi penemuan terbesar dan diakui adalah penemuan yang

dilakukan oleh Antonio Van Leuweenhook (Dwidjoseputro, 1994).

Page 7: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 9 Oktober 2012 pukul

08.00 – 10.00 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop cahaya

monokuler, mikoskop cahaya binokuler dan alat tulis.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Mencari Bidang Penglihatan

a. Menaikkan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar), hingga

lensa objektif tidak membentur meja/panggung bila revolver diputar-

putar.

b. Menempatkan lensa objektif pembesaran lemah (4x atau 10x) dengan

memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan

lensa okuler).

c. Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke

belakang.

d. Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, hingga terlihat

lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler.

Mikroskop siap digunakan.

2. Mencari Bayangan Sediaan

a. Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, hingga jarak

antara lensa objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.

b. Meletakkan sediaan yang akan diamati ditengah-tengah lubang meja

benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.

Page 8: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

c. Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (dengan hati-hati),

sambil menempatkan noda sediaan tepat di bawah lensa objektif,

hingga jarak antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca

penutup hanya ± 1mm.

d. Membidikkan mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke

depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang

jelas.

e. Mendapatkan pembesaran kuat, diputar revolver dan lensa objektif

yang sesuai. Kemudian dimainkan fungsi mikrometer secara perlahan

dan hati-hati (bila menggunakan lensa objektif 100x, maka di atas

sediaan perlu ditetesi minyak emersi terlebih dahulu).

3. Memelihara Mikroskop

a. Mengangkat dan membawa mikroskop dalam posisi tegak, dengan satu

tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain

menyangga pada dasar atau kakinya.

b. Mencondongkan tabung dalam posisinya,maka cukup dilakukan

dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Setelah selesai

maka menegakan kembali.

c. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu

poros di bawah lensa okuler. Diatur kedudukan tabung sedemikian rupa

sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja

benda.

d. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada

posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.

e. Apabila pengamatan dengan menggunakan minyak emersi telah

berakhir, dibersihkan sisa minyak dengan menggunakan cairan Xilol

sesegera mungkin dan dikeringkan dengan kain lap yang bersih.

f. Selanjutnya setiap akan menggunakan mikroskop, dibersihkan lensa

atau bagian lainnya dengan kain lap dari bahan yang halus (flanel).

4. Pengukuran Mikroskop/Mikrometri

Page 9: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

Mengetahui ukuran objek yang diamati dengan menggunakan

mikroskop dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut

Mikrometer Objektif dan Mikrometer Okuler.

5. Menggambar Hasil

Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk

gambar, yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengan tangan (manual).

Gambar yang baik harus dapat menyampaikan ide yang jelas dan suatu

struktur yang nyata sebagaimana tampak hubungan antara bagian-bagian

yang diamati. Adapun ciri-ciri gambar yang baik adalah; jelas, mempunyai

keterangan yang lengkap, rapi dan cermat. Mengatur gambar sedemikian

rupa, di bagian tengah halaman buku, menyertakan judul, keterangan

pembesaran, biasanya satu halaman hanya untuk 1-2 gambar saja, letak

keterangan gambar pada sisi yang sama dengan jarak garis penunjuk

diusahakan sama dan tidak saling berpotongan.

Page 10: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut :

No Gambar Keterangan

1 Mikroskop Monokuler

Page 11: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

No Gambar Keterangan

2 Mikroskop Binokuler

Page 12: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengenalan Mikroskop

Mikroskop pertama kali dikembangkan oleh dua orang ilmuwan Jerman,

Hans Janssen dan Zacharias Janssen pada tahun 1590. Pada tahun 1906, Galileo juga

membuat alat serupa yang menggunakan lensa optik sehingga dikenal sebagai

Mikroskop Galileo atau Mikroskop Optic. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa

optik, sehingga disebut mikroskop optik Namun, mikroskop yang sempurna baru

dibuat pada tahun 1683 oleh seorang ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van

Leeuwenhoek. Mikroskop buatan van Leeuwenhoek ini mampu membesarkan objek

hingga 300x ukuran sebenarnya (Pattisahusiwa, 2008).

4.2.2 Macam-Macam Mikroskop

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah

mikroskop optikal. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau

lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang

ditaruh di bidang focal dari lensa tersebut (Saktiono, 2007).

Berdasarkan banyak lensa yang digunakan, mikroskop dapat dibedakan

menjadi mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler. Perbedaannya terdapat

pada jumlah lensa okulernya. Pada lensa monukuler, lensa okulernya hanya satu

sedangkan pada mikroskop binokuler, lensa okulernya ada dua.

Berdasarkan perkembangan fisika dan elektronika sekarang ini, maka

mikroskop dapat dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu :

1. Mikroskop cahaya, terdiri dari mikroskop stereo, mikroskop medan gelap,

mikroskop fluorentasi, mikroskop polarisasi, dan mikroskop ultraviolet.

2.Mikroskop elektron, terdiri dari mikroskop elektron transisi dan mikroskop

elektron scanning.

(Gabriel, 1995).

1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa

okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung

tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa

berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah

Page 13: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa

atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan

tempat preparat.Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan

untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain(Saktiono, 2007).

Benda atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop cahaya harus

berukuran sangat kecil dan tipis agar dapat ditembus oleh cahaya (sinar matahari

atau lampu) (Aziddin,1996).

Jenis-jenis dari mikroskop cahaya antara lain :

1. Mikroskop lapangan terang

Mempergunakan lensa-lensa dan kondensor standart dan memberikan bayangan

yang terbatas sekitar 0,3µm.

2. Mikroskop fase kontras

Mempergunakan lensa-lensa objektif dan kondensor yang telah dimodifikasi

sehingga dapat dilakukan pengamatan langsung pada sel-sel hidup tanpa diksasi

atau pulasan. Keistimewaannya adalah mikroskop fase kontras mempunyai

kondensor dan objektif yang mengubah sedikit perbedaan pada indeks refraksi

struktur jaringan dan memberikan perbedaan dalam intensitas cahaya. Alat ini

dipakai terutama untuk mempelajari sel-sel hidup dan jaringan-jaringan yang

tidak dipulas.

3. Mikroskop kontras interferensi diferensial (Mikroskop cahaya Nomanski)

Menggunakan lensa kondensor dan lensa objektif khusus untuk mengubah

perbedaan indeks refraksi menjadi suatu bayangan yang menampakkan sifat tiga

dimensi.

4. Mikroskop cahaya fluoresensi

Digunakan untuk menentukan zat fluoresensi yang ada dalam sel atau yang

dilabel dengan fluoresen. Mikroskop fluoresensi mempunyai sumber cahaya

dengan intensitas tinggi dan dua filter khusus.

a. Filter eksitasi

Terletak diantara sumber cahaya dan jaringan , menghalangi semua sumber

cahaya kecuali yang memancarkan fluoresensi.

Page 14: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

b. Filter barrier

Terletak diantara jaringan dan okuler, menghalangi semua gelombang cahaya

kecuali yang memancarkan fluoresensi.

2. Mikroskop Elektron

Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang dipercepat

dalam suatu kolom elektromagnet, dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter

seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari

cahaya. Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat

berperan sebagai lensa dan cermin seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya.

Dari sinilah asal mula ditemukannya mikroskop elektron. Mikroskop elektron

pertama ditemukan oleh Ernst Ruska dan Max Knoll pada tahun 1931. Mikroskop

elektron ini telah dikembangkan sejak 1950an dan mendapatkan kemajuan besar

dalam bidang Sains ( Saktiono, 2007).

Mikroskop elektron mampu membesarkan butiran terperinci dengan perbesaran

tinggi yang disebabkan penggunaan elektron dan bukannya cahaya untuk menyebar

materi, pembesaran mencapai 500,000 kali gandaKelebihan pancaran elektron

adalah ia mempunyai jarak gelombang lebih kecil daripada pancaran cahaya.

Mikroskop cahaya memberikan resolusi sekitar 0.2 mikrometer, sementara

mikroskop elektron mampu mempunyai resolusi serendah 0.1 nanometer (Saktiono,

2007).

Mikroskop elektron terdiri dari dua yaitu :

a. Mikroskop ultraviolet

Menggunakan sinar ultraviolet, dilengkapi dengan alat pemotret sebagai

pengamat.

b. Mikroskop fase kontras

Mikroskop ini dilengkapi dengan diafragma celah berbentuk cincin dan lensa

obyektif dengan dilengkapi dengan lempeng difraksi

4.2.3 Bagian-Bagian Mikroskop

Secara umum, mikroskop dibagi menjadi dua bagian, yakni bagian mekanis

dan bagian optik.

Page 15: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

1. Bagian Mekanis

Bagian mekanis adalah bagian mikroskop yang mengatur perbesaran dan

merupakan bagian yang bersifat sekunder namun sangat penting agar mikroskop

dapat digunakan dengan baik. Bagian mekanis sebuah mikroskop terdiri dari :

a. Kaki dasar atau basis ; dapat berbentuk tapal kuda, persegi atau bentuk yang lain.

Kaki dasar berfungsi untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan

mantap di atas meja.

b. Pilar, lengan , dan engsel penggerak ; di atas kaki terdapat pilar, diatas pilar

terdapat lengan sebagai pegangan mikroskop. Bagian pilar dan lengan

dihubungkan oleh engsel penggerak yang berfungsi untuk mengatur kedudukan

mikroskop sesuai dengan yang dikehendaki.

c. Meja Benda ; merupakan tempat untuk meletakkan benda atau obyek yang akan

diamati. Pada bagian tengah meja terdapat lubang yang berfungsi untuk

meloloskan cahaya yang berasal dari cermin pemantul. Di bawah meja atau

panggung terdapat sub panggung yang padanya melekat kondensor yang

berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke obyek yang akan diamati. Di bawah

kondensor terdapat diafragma untuk mengatur sedikitnya cahaya yang

diperlukan.

d. Sekrup penggerak sediaan atau obyek ; jumlahnya dua (2) tersusun pada satu

sumbu yang berfungsi untuk menggerakkan sediaan ke muka dan ke belakang

(sekrup atas), serta menggerakkan sediaan ke kiri dan ke kanan (sekrup bawah).

e. Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan ; jumlahnnya 2 buah atau

menjadi satu, yang mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai pengatur atau

penggerak kasar (makrometer) dan sebagai penggerak halus (mikrometer)

2. Bagian Optik

Bagian optik adalah bagian mikroskop yang mengatur cahaya dan merupakan

bagian yang utama atau primer dari sebuah mikroskop. Bagian ini terdiri dari:

a. Cermin ; berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke obyek

yang diamati. Pada setiap mikroskop selalu dilengkapi cermin dengan

permukaan ganda, yaitu permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan

datar digunakan apabila sumber cahaya cukup terang, sedangkan permukaan

cekung digunakan apabila intensitas sumber cahaya kurang atau tidak terang.

Page 16: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

b. Lensa kondensor ; mikroskop yang baik biasanya dilengkapi dengan lensa

kondensor yang merupakan kombinasi dari dua lensa yang berfungsi untuk

memfokuskan cahaya ke obyek yang sedang diamati. Apabila kondisi ruangan

kekurangan cahaya , maka dengan menggunakan cermin cekung dan mengatur

kondensor akan diperoleh pencahayaan yang lebih baik dari semula.

c. Diafragma ; merupakan bagian yang dapat diputar atau digeser tangkainya ke

salah satu arah yang kita suka. Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas

cahaya yang diperlukan saat sedang mengamati obyek yang akan diamati.

d. Lensa obyektif ; yang letaknya dekat dengan sediaan, biasanya terdapat 2, 3

atau lebih, lensa dipasang sekaligus pada revolver yang dapat diputar. Pada

umunmnya dijumpai mikroskop dengan tiga lensa obyektif yaitu : 4Х , 10Х, dan

40Х atau 45Х .

e. Lensa okuler ; terletak pada bagian atas tabung berdekatan dengan mata apabila

seseorang mengamati obyek dengan mikroskop lensa okuler biasanya

mempunyai perbesaran : 5Х, 10Х, 12,5Х, dan 15Х. Pembesaran total sebuah

mikroskop dapat diperoleh dengan mengalikan angka – angka pada lensa

obyektif dan lensa okuler yang digunakan.

4.2.4 Cara Kerja dengan Mikroskop

Cara penggunaan mikroskop yang baik dan benar adalah:

1. Mikroskop selalu diangkat dan dibawa dalam keadaan tegak, dengan satu

tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga

pada dasar atau kakinya.

2. Apabila tabung perlu dicondongkan posisinya, maka cukup dilakukan dengan

memutar engsel penggerak ssebagai titik putar. Setelah selesai harus ditegakkan

kembali.

3. Usahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu poros dibawah

lensa okuler. Aturlah kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa

objektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja benda.

4. Aturlah kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak

agar debu tidak banyak menempel.

Page 17: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

5. Apabila pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir,

bersihkan sisa minyak dengan menggunakan cairan Xilol sesegera mungkin, dan

keringkan dengan kain lap yang bersih.

6. Setiap akan mengggunakan mikroskop, bersihkann lensa atau bagian lainnya

dengan kain lap bersih dari bahan yang halus (flanel).

Page 18: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa:

1. Mikroskop merupakan alat bantu untuk dapat memberikan bayangan yang

diperbesar dari obyek yang kecil atau bahkan sangat kecil.

2. Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, mikroskop dibagi

menjadi dua yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan

mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).

3. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop

cahaya dan mikroskop elektron.

4. Melakukan pengamatan denga mikroskop terlebih dahulu mikroskop harus

dibersihkan, dikontrol kelengkapan bagian-bagiannya.

5. Sifat bayangan yang diperoleh dari pengamatan pada mikroskop yaitu

diperbesar, terbalik dan nyata.

1.2 Saran

Dalam praktikum kali ini praktikan menyarankan agar dalam pelaksanaan

praktikum, waktu yang telah ditentukan semestinya digunakan sebaik-baiknya

sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu,

kerja sama antara asisten dengsn praktikan harus ditingkatkan, terutama dalam

membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-sungguh

dalam melaksanakan praktikum.

Page 19: Isi Laporan Pengenalan Mikroskop

DAFTAR PUSTAKA

Amir, A. 1981. Biologi umum. Gramedia: Jakarta.

Bima. 2004. Mikroskop dan Penggunaannya.http://bima.ipb.ac.id.Diakses tanggal 10 Oktober 2012

Kimball, John W. 1997. Biologi. Erlangga: Jakarta.

Saktiono. 2007. Mikroskop.http://www.google.com/mikroskop/wikipedia.htmlDiakses ada 10 Oktober 2012

Soekarno.1996. Biologi Umum. Balai Pustaka:Jakarta.