isi kewiraan

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bel akang Manu si a adal ah ma kh lu k yang me mi li ki akal yang da lam eks iste nsi nya sela lu membut uhk an ora ng lai n sebaga i zoon politicon . Karena kodratnya sebagai makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain, akhirnya mereka akan membentuk suatu komunitas yang mana dalam komunitas tersebut akan ada yang ditunjuk sebagai pemimpin di antara komun it as it u. Wila yah atau ar ea da er ah yang lu as di bumi in i mengakibatkan adanya pembagian kekuasaan antara komunitas-komunitas tersebut. Pembagian area tersebut dimungkinkan atas perbedaan yang ada  pada system kehidupan komunitas itu, baik itu nilai, norma, budaya,  bahasa dan lainnya. Beranjak dari tulisan di atas, maka timbullah istilah otonomi di Ind one sia sebagai per eali sasi atas UUD !" # yan g tel ah dia man atkan dalam pasal-pasalnya. $tonomi tersebut lahir sebagai pengukuhan rasa  persamaan ras yang ada di suatu daerah sebagai %iri budaya kesatuan Indonesia. &elain itu, luasnya 'ilayah daerah Indonesia, yang mana ada komuni tas at au sek umpulan ma syara katnya yang ti ngga l di da era h  pegunungan, pantai atau kepulauan menyebabkan sulitnya pemerintah  pusat untuk langsung menunggangi semuanya. (tas dasar inilah mun%ul otonomi daerah sebagai sarana untuk bisa menjamah daerah yang tidak  bisa dijangkau pemerintah pusat. B. Rumusan Mas al ah . (pa y ang di maksu d dengan peng ertian d an Dasa r )uku m $to nomi Daerah* +. Bag aimana terb entu kny a sejara h otonomi dae rah* . (pa arti pen ting da ri oton om daerah* ". Bag aimana bentuk rumusan pas al UUD !"#* C. Tu juan

Upload: yuyun-rinjani

Post on 03-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

VVVV

TRANSCRIPT

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 1/14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang memiliki akal yang dalam

eksistensinya selalu membutuhkan orang lain sebagai zoon politicon .

Karena kodratnya sebagai makhluk yang saling membutuhkan satu sama

lain, akhirnya mereka akan membentuk suatu komunitas yang mana dalam

komunitas tersebut akan ada yang ditunjuk sebagai pemimpin di antara

komunitas itu. Wilayah atau area daerah yang luas di bumi ini

mengakibatkan adanya pembagian kekuasaan antara komunitas-komunitas

tersebut. Pembagian area tersebut dimungkinkan atas perbedaan yang ada

 pada system kehidupan komunitas itu, baik itu nilai, norma, budaya,

 bahasa dan lainnya.

Beranjak dari tulisan di atas, maka timbullah istilah otonomi di

Indonesia sebagai perealisasi atas UUD !"# yang telah diamanatkan

dalam pasal-pasalnya. $tonomi tersebut lahir sebagai pengukuhan rasa

 persamaan ras yang ada di suatu daerah sebagai %iri budaya kesatuan

Indonesia. &elain itu, luasnya 'ilayah daerah Indonesia, yang mana ada

komunitas atau sekumpulan masyarakatnya yang tinggal di daerah

 pegunungan, pantai atau kepulauan menyebabkan sulitnya pemerintah

 pusat untuk langsung menunggangi semuanya. (tas dasar inilah mun%ul

otonomi daerah sebagai sarana untuk bisa menjamah daerah yang tidak 

 bisa dijangkau pemerintah pusat.

B. Rumusan Masalah

. (pa yang dimaksud dengan pengertian dan Dasar )ukum $tonomi

Daerah*

+. Bagaimana terbentuknya sejarah otonomi daerah*

. (pa arti penting dari otonom daerah*

". Bagaimana bentuk rumusan pasal UUD !"#*

C. Tujuan

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 2/14

. Untuk mengetahui pengertian dan Dasar )ukum $tonomi Daerah.

+. Untuk memahami proses terbentuknya sejarah otonomi daerah.

. Untuk mengetahui tentang arti penting dari otonomi daerah.". Untuk memahami bentuk rumusan pasal UUD !"#.

BAB II

PEMBAHASAN

+

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 3/14

A. Pengertian an Dasar Hukum !t"n"mi Daerah

Perberlakuan sistem otonomi daerah merupakan amanat yang

diberikan oleh Undang-Undang Dasar egara /epublik Indonesia 0ahun

!"# amandemen kedua tahun +111 untuk dilaksanakan berdasarkan

Undang-Undang yang dibentuk khusus untuk mengatur pemerintahan

daerah. UUD !"# pas%a-amandemen itu men%antumkan permasalahan

 pemerintahan daerah dalam Bab 2I, yaitu pasal , pasal (, dan pasal

B. &istem otonomi daerah sendiri tertulis se%ara umum dalam pasal

untuk diatur lebih lanjut oleh Undang-Undang.

Pasal ayat 3+4 menyebutkan, 5Pemerintahan daerah pro6insi,

daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan

 pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.7 &elanjutnya,

 pada ayat 3#4 tertulis, 5Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-

luasnya ke%uali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang

ditentukan sebagai urusan pemerintahan pusat.7 Dan ayat 384 pasal yang

sama menyatakan, 5 Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan

daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan

tugas pembantuan.7

&e%ara khusus, pemerintahan daerah diatur dalam Undang-Undang

 omor ++ tahun !!! tentang Pemerintahan Daerah. amun, karena

dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan,

dan tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah, maka aturan baru pun

dibentuk untuk menggantikannya. Pada # $ktober +11", Presiden

Mega'ati &oekarnoputri mengesahkan Undang-Undang omor + 0ahun

+11" tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang omor + 0ahun

+11" memberikan de9inisi otonomi daerah sebagai berikut.

5$tonomi daerah adalah hak, 'e'enang, dan ke'ajiban daerah

otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.7

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 4/14

UU omor + 0ahun +11" juga mende9inisikan daerah otonom

sebagai berikut.  5Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah

kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas 'ilayah yang

 ber'enang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat dalam system egara Kesatuan /epublik Indonesia.7

B. Sejarah !t"n"mi Daerah

&ejarah terbentuknya sistem otonomi daerah di Indonesia

mengalami beberapa periodesasi. Dasar-dasar pembentukan otonomi

daerah ini juga tidak terlepas dari landasan historis yang ada di daerah

masing-masing terhadap Indonesia. Berikut periodisasi dari system

otonomi daerah :

#. Peri"e I $#%&'(#%&)*

Peraturan perundangan yang pertama yang mengatur otonomi

daerah di Indonesia adalah UU o. 0ahun !"#. Undang-undang ini

dibuat dalam keadaan darurat, sehingga sehingga hanya mengatur hal-

hal yang bersi9at darurat dan segera saja.UU ini menekankan pada

aspek %ita-%ita kedaulatan rakyat melalui pengaturan pembentukan

Badan Per'akilan /akyat Daerah.

UU o. 0ahun !"# menyebutkan ada tiga jenis daerah yang

memiliki otonomi yaitu:

a. Karesidenan. b. Kota otonom.

%.  Kabupaten serta lain-lain daerah yang dianggap perlu 3ke%uali

daerah &urakarta dan ;ogyakarta4.

Pemberian otonomi itu dilakukan dengan membentuk Komite

 asional Daerah sebagai Badan Per'akilan /akyat Daerah. &ebagai

 penyelenggara pemerintahan daerah adalah Komite asional Daerah

 bersama-sama dengan dan dipimpin oleh Kepala Daerah. Untuk 

"

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 5/14

 pemerintahan sehari-hari dibentuk Badan <ksekuti9 dari dan oleh

Komite asional Daerah dan dipimpin oleh Kepala Daerah.

+. Peri"e II $#%&)(#%',*

Peraturan kedua yang mengatur tentang otonomi daerah di

Indonesia adalah UU omor ++ 0ahun !" yang ditetapkan dan

mulai berlaku pada tanggal # (pril !".UU ini ber9okus pada

 pengaturan tentang susunan pemerintahan daerah yang demokratis.

Dalam UU dinyatakan bah'a ada tiga tingkatan daerah otonom, yaitu:

a. Pro6insi.

 b. Kabupaten=Kota Besar.

%. Desa=Kota Ke%il, negeri, marga dan lain-lain.

UU ini menganut sistem atau ajaran materiil . &ebagai mana

dikatakan ugroho 3+114 bah'a peraturan ini menganut otonomi

material, yakni dengan mengatur bah'a pemerintah pusat menentukan

ke'ajiban apa saja yang diserahkan kepada daerah. (rtinya setiap

daerah otonom dirin%i 'e'enangnya yang diserahkan, diluar itu

merupakan 'e'enang pemerintah pusat

-.  Peri"e III $#%',(#%'*

Pada periode ini berlaku UU o. 0ahun !#> tentang Pokok-

Pokok Pemerintahan Daerah yang disebut juga Undang-Undang tentang

 pokok-pokok pemerintahan !#8.

Dalam perjalanannya, UU ini mengalami dua kali penyempurnaan,

yaitu dengan Penetapan Presiden omor 8 0ahun !#! dan Penetapan

Presiden omor # 0ahun !81. (dapun nama resmi dari sistem otonomi

yang dianut adalah sistem otonomi riil, sebagaimana se%ara tegas

dinyatakan dalam penjelasan UU tersebut. 3&oejito?!>84

&. Peri"e I/ $#%'(#%,&*

#

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 6/14

Pada periode ini berlaku UU o. 0ahun !8# tentang Pokok-

 pokok Pemerintahan Daerah. UU ini menganut sistem otonomi yang

seluas-luasnya.

Dikatakan oleh &ujamto3!!14, seperti halnya UU o. 0ahun

!#> UU ini juga menganut sistem otonomi riil.

Dalam pelaksanaannya, meski konsepsinya adalah penyerahan

otonomi daerah se%ara riil dan seluas-luasnya, namun kenyataannya

otonomi daerah se%ara keseluruhan masih berupa penyerahan oleh

 pusat, daerah tetap menjadi aktor yang pasi9.

'.  Peri"e / $#%,&(#%%%*

Pada periode ini berlaku UU o. # 0ahun !>" tentang Pokok-

Pokok Pemerintahan di Daerah.

Menurut Undang-Undang omor # 0ahun !>", otonomi daerah

adalah hak, 'e'enang dan ke'ajiban daerah untuk mengatur dan

mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Dalam Undang-Undang ini juga menganut

 prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung ja'ab.

Menurut Undang-Undang ini se%ara umum Indonesia dibagi

menjadi satu ma%am Daerah $tonom sebagai pelaksanaan asas

desentralisasi dan Wilayah (dministrati9 sebagai pelaksanaan asas

dekonsentrasi.

Daerah !t"n"m

0ingkatan omenklatur Daerah $tonom

8

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 7/14

0ingkat I Deerah 0ingkat I=3Dati I4=Daerah Khusus

Ibukota=Daerah Istime'a

0ingkat II Daerah 0ingkat II 3Dati II4

0ila1ah Aministrasi

0ingkatan omenklatur Wilayah (dministrati9  

0ingkat I Pro6insi=Ibukota egara

0ingkat II Kabupaten=Kotamadya

0ingkat IIa Kota (dministrati9  

0ingkat III Ke%amatan

 ama dan batas Daerah 0ingkat I adalah sama dengan nama dan batas

Wilayah Pro6insi atau Ibukota egara. Ibukota Daerah 0ingkat I adalah ibukota

Wilayah Pro6insi.

 ama dan batas Daerah 0ingkat II adalah sama dengan nama dan batas

Wilayah Kabupaten atau Kotamadya. Ibukota Daerah 0ingkat II adalah ibukota

Wilayah Kabupaten.

Undang-undang o. # 0ahun !>" ini juga meletakkan dasar-dasar sistem

hubungan pusat-daerah yang dirangkum dalam tiga prinsip:

. Desentralisasi, penyerahan urusan pemerintah dari Pemerintah atau Daerah

tingkat atasnya kepada Daerah menjadi urusan rumah tangganya.

+. Dekonsentrasi, pelimpahan 'e'enang dari Pemerintah atau Kepala Wilayah

atau Kepala Instansi 2ertikal tingkat atasnya kepada Pejabat-pejabat di daerah.

. Tugas Pembantuan, tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusan

 pemerintahan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah oleh Pemerintah oleh

Pemerintah Daerah atau Pemerintah Daerah tingkat atasnya dengan ke'ajiban

mempertanggungja'abkan kepada yang menugaskannya.

Meskipun harus diakui bah'a UU o. # 0ahun !>" adalah suatu

komitmen politik, namun dalam prakteknya yang terjadi adalah sentralisasi yang

dominan dalam peren%anaan maupun implementasi pembangunan Indonesia.

&alah satu 9enomena paling menonjol dari pelaksanaan UU o. # 0ahun !>" ini

>

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 8/14

adalah ketergantungan Pemerintah daerah yang relati9 tinggi terhadap pemerintah

 pusat.

.  Peri"e /I $#%%%(+22&*

Pada periode ini berlaku UU o. ++ 0ahun !!! tentang Pemerintahan

Daerah.

Menurut UU ini Indonesia dibagi menjadi satu ma%am daerah otonom

dengan mengakui kekhususan yang ada pada tiga daerah yaitu (%eh, @akarta, dan

;ogyakarta dan satu tingkat 'ilayah administrati9.

0iga jenis daerah otonom adalah Daerah Pro6insi, Daerah Kabupaten, dan

Daerah Kota. Ketiga jenis daerah tersebut berkedudukan setara dalam artian tidak 

ada hirarki daerah otonom. Daerah Pro6insi berkedudukan juga sebagai 'ilayah

administrati9.

Undang-Undang menentukan bah'a pemerintahan lokal menggunakan

nomenklatur APemerintahan DaerahA. Pemerintahan Daerah adalah

 penyelenggaraan Pemerintahan Daerah $tonom oleh Pemerintah Daerah dan

DP/D menurut asas Desentralisasi. Daerah $tonom 3disebut Daerah

Pro6insi=Kabupaten=Kota4 adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

 batas daerah tertentu, ber'enang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan

 egara Kesatuan /epublik Indonesia.

,.  Peri"e /II $mulai +22&*

Pada periode ini berlaku UU o. + 0ahun +11" tentang Pemerintahan

Daerah. UU ini menggantikan UU o. ++ 0ahun !!!.

Menurut UU ini Indonesia dibagi menjadi satu jenis daerah otonom

dengan perin%ian egara Kesatuan /epublik Indonesia dibagi atas daerah-daerah

 pro6insi dan daerah pro6insi itu dibagi atas daerah kabupaten dan daerah kota.

&elain itu egara mengakui kekhususan dan=atau keistime'aan yang ada pada

empat daerah yaitu (%eh, @akarta, Papua, dan ;ogyakarta. egara juga mengakui

dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat 3Desa atau nama

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 9/14

lain4 beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan

 perkembangan masyarakat dan prinsip egara Kesatuan.

Diberlakukannya UU o. + dan UU o. tahun +11", ke'enangan

Pemerintah didesentralisasikan ke daerah, ini mengandung makna, pemerintah

 pusat tidak lagi mengurus kepentingan rumah tangga daerah-daerah. Ke'enangan

mengurus, dan mengatur rumah tangga daerah diserahkan kepada masyarakat di

daerah. Pemerintah pusat hanya berperan sebagai super6isor, pemantau, penga'as

dan penilai.

2isi otonomi daerah dapat dirumuskan dalam tiga ruang lingkup utama,

yaitu : Politik, <konomi serta &osial dan Budaya.

C. Arti Penting !t"n"mi Daerah

Krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia sejak tahun !!> telah

memporak-porandakan seluruh sendi-sendi ekonomi dan politik negeri ini yang

telah di bangun %ukup lama. Krisis tersebut salah satunya diakibatkan oleh

sistem manajemen egara dan pemerintah yang sentralisasikan oleh sistem

manejemen egara dan pemerintah yang sentralistik, di mana ke'enangan dan

 pengelolahan segala sektor pembangunan berada dalam ke'enangan pemerintah

 pusat. &ementara daerah tidak memiliki ke'enangan untuk mengelolah dan

mengatur daerahnya.

  &ebagai respon dari krisis tersebut pada masa re9ormasi di %anangkan suatu

restrukturisasi sistem-sistem pemerintah yang %ukup penting yaitu melaksanakan

otonomi daerah dan pengaturan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah.

Paragdima lama dalam menejemen egara dan pemerintah yang berporos padasentralisme kekuasaan diganti menjadi kebijakan otonomi yang berpusat pada

desentralisme

  Desentralisme dianggap dapat menja'ab tuntutan pemerintah, pembangunan

sosial ekonomi, penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan kehidupan

 berpolitik yang e9ekti9. (da beberapa alasan mengapa Indonesia membutuhkan

desentralisasi. Pertama, kehidupan berbngsa dan bernegara selama ini sangat

terpusat di @akarta 3jakrta entris4. &ementara itu pembangunan di beberapa

!

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 10/14

'ilayah lain dilalaikan. Kedua pembagian kekayaan sebara tidak adil dan merata.

Daerah-daerah yang memiliki sumber kekayaan yang melimpah, seperti (%eh,

/iau, Irian @aya 3papua4, Kalimantan, dan &ula'esi ternyata tidak menerima

 perolehan dana yang patut dari pemerintah, Ketiga, kesenjangan sosial antara satu

daerah dengan daerah lain sengat terasa.

D. Mengenai Pem3agian Daerah

Demi me'ujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial untuk 

seluruh rakyat Indonesia, republik Indonesia dibagi dalam beberapa daerah,

 pembagian tersebut adalah konsekuensi logis dari sistem pemerintahan yang

desentralistis dan demi kemudahan manajemen pemerintahan mengingat luas

daerah yang sangat besar dengan jumlah penduduk yang banyak, mengingat

 pentingnya pengaturan mengenai ketentuan tentang pemerintahan daerah dalam

struktur egara Kesatuan /epublik Indonesia. Maka dalam pasal UUD !"#

setelah amademen ke-+ 0ahun +111 di rumuskan %ukup rin%i sebagai berikut:

. egara Kesatuan /epublik Indonesia dibagi atas kabupaten dan kota,

yang tiap-tiap pro6insi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintah

daerah yang di atur dengan undang-undang.

+. Pemerintahan daerah pro6insi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

 pembantuan.

. Pemerintahan daerah pro6insi, daerah kabupaten, dan kota memiliki

DP/D yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

". Cubernur, bupati dan 'alikota masing-masing sebagai kepala pemerintah

daerah pro6insi, kabupaten, dan kota dipilih se%ara demokratis.#. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, ke%uali urusan

 pemerintahan yang oleh UU di tentukan sebagai urusan pemerintah.

8. Pemerintah daerah berhak menentukan peraturan daerah dan peraturan-

 peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

>. &usunan dan tata %ara penyelegaraan pemerintahan daerah di atur dalam

undang-undang.

Mengenai pembagian daerah Indonesia yang semula diatur dalam satu

 pasal tanpa ayat diubah menjadi satu pasal dengan tujuh ayat. &ubstansi

1

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 11/14

 pembagian daerah yang semula diatur dalam Pasal , setelah diubah

ketentuan tersebut diatur menjadi Pasal ayat 34 dengan rumusan sebagai

 berikut.

Rumusan Peru3ahan 4 Pasal #) A1at #

 egara Kesatuan /epublik Indonesia dibagi atas daerah-daerah pro6insi dan

daerah pro6insi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap pro6insi,

kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan

undang-undang.

Rumusan Peru3ahan 4 Pasal #)

Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan ke%il, dengan bentuk 

susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan meman-

dang dan mengingati dasar permusya'aratan dalam sistem pemerintahan

negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersi9at istime'a.

Perubahan itu dimaksudkan untuk lebih mem-perjelas pembagian daerah

dalam egara Kesatuan /epublik Indonesia 3K/I4 yang meliputi daerah

 pro6insi dan dalam daerah pro6insi terdapat daerah kabupaten dan kota.

Ketentuan Pasal ayat 34 mempunyai keterkaitan erat dengan ketentuan

Pasal +#( mengenai 'ilayah egara Kesatuan /epublik Indonesia.

Ungkapan dibagi atas 3bukan terdiri atas4 dalam ketentuan Pasal ayat 34

 bukanlah istilah yang digu-nakan se%ara kebetulan. Ungkapan itu digunakan

untuk menjelaskan bah'a negara kita adalah negara kesatuan yang

kedaulatan negara berada di tangan Pusat. )al itu konsisten dengan

kesepakatan untuk tetap mem-pertahankan bentuk negara kesatuan. Berbeda

dari terdiri atas yang lebih menunjukkan substansi 9ederalisme karena istilah

itu menunjukkan letak kedaulatan berada di tangan negara-negara bagian.

Ketentuan Pasal ayat 34 ini sesuai dengan sejarah Indonesia, yakni asal

muasal negara Indonesia adalah negara kesatuan.

Untuk menjabatkan sistem pasal UUD !"#, maka ketentuan tersebut

menghendaki di bentuknya undang-undang yang mengatur tentang system

 pemerintahan di daerah. amun mengingat sempitnya 'aktu dan keadaan

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 12/14

ketika permulaan kemerdekaan tahun !"#, maka panitia persiapkan

kemerdekaan republik indonesia sebagai berikut:

I. Untuk sementara 'aktu daerah egara Indonesia di bagi dalam delapan

 pro6insi yang masing-masing kepalai oleh seorang gubernur dan pro6insi

tersebut ialah :

. @a'a Barat.

+. @a'a 0engah.

. @a'a 0imur.

". &umatera.

#. Borneo 3Kemudian Berubah menjadi Kalimantan4.

8. &ula'esi.

>. Maluku.. &unda Ke%il.

II. Daerah pro6insi di bagi dalam kedisidenan yang di kepalai oleh seorang

residen di bantu oleh komite nasional daerah.

III. Untuk sementara 'aktu kedudukan kooti 3s'apraja4 dan sebagainya di

teruskan seperti sekarang.

I2. Untuk sementara 'aktu kedudukan kota 3gemeente4 di teruskan seperti

sekarang 3Koesoeddiprodjo,!#:"4.

BAB III

PENUTUP

A. 5esim6ulan

Perberlakuan sistem otonomi daerah merupakan amanat yang diberikan

oleh Undang-Undang Dasar egara /epublik Indonesia 0ahun !"#

amandemen kedua tahun +111 untuk dilaksanakan berdasarkan Undang-

Undang yang dibentuk khusus untuk mengatur pemerintahan daerah. UUD

!"# pas%a-amandemen itu men%antumkan permasalahan pemerintahan

daerah dalam Bab 2I, yaitu pasal , pasal (, dan pasal B. system

+

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 13/14

otonomi daerah sendiri tertulis se%ara umum dalam pasal untuk diatur 

lebih lanjut oleh Undang-Undang.

Berdasarkan Undang-undang yang mengatur tentang otonomi daerah,

maka sejarah otonomi daerah di Indonesia dibagi menjadi > periode, yaitu:

a. Periode I 3!"#-!"4, berlaku UU o. 0ahun !"#

 b. Periode II 3!"-!#>4, berlaku UU o. ++ 0ahun !"

%. Periode III 3!#>-!8#4, berlaku UU o. 0ahun !#>

d. Periode I2 3!8#-!>"4, berlaku UU o. 0ahun !8#

e. Periode 2 3!>"-!!!4, berlaku UU o. # 0ahun !>#

9. Periode 2I 3!!!-+11"4, berlaku UU o. ++ 0ahun !!!

g. Periode 2II 3mulai +11"4, berlaku UU o. + 0ahun +11"

Demi me'ujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial untuk 

seluruh rakyat Indonesia, republik Indonesia dibagi dalam beberapa

daerah, pembagian tersebut adalah konsekuensi logis dari sistem

 pemerintahan yang desentralistis dan demi kemudahan manajemen

 pemerintahan mengingat luas daerah yang sangat besar dengan jumlah

 penduduk yang banyak mengingat pentingnya pengaturan mengenai

ketentuan tentang pemerintahan daerah dalam struktur egara kesatuan

republik Indonesia.

B. Saran

Bagi pemba%a makalah ini, kami selaku penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai masukan

untuk perbaikan makalah ini ke depannya.

7/18/2019 Isi Kewiraan

http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 14/14

DA7TAR PUSTA5A

http:=='''.blog.lim%"u.%om=+1+=+=penjelasan-pasal--uud-!"#.html

(bdul /aak, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education).

I< UI &yari9 )idayah @akarta dan 0he (sia Eoundation, @akarta :+11"

"