tugas kewiraan 2 sosial ekonomi
TRANSCRIPT
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
1.1 PENDAHULUAN
1.2 Maksud dan tujuan
1.3 Filosofis sumpah pemuda
1.4 filosofis pancasila
1.5 Kondisi saat ini
1.6 Faktor yang mempengaruhi
BAB II
2.1 MASALAH YANG TERJADI SETELAH RUNTUHNYA REZIM SOEHARTO
2.2 FLOATING MASS dan TARIK MENARIK KEBIJAKAN EKONOMI
2.3 Sekilas Informasi Tentang Indonesia: Informasi Terakhir Sosial Ekonomi
2.4 Perbedaan indonesia dan negara negara lain di asia
2.5 Ulasan pasca reformasi
2.6 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 1
Tema : “Aktualisasi sumpah pemuda 1928 menghadapi masalah-masalah kehidupan sosial
dewasa ini”
Juddul : Indonesia pasca revormasi
BAB I
1.1 PENDAHULUAN
Kewarganegaraan merupakan salahsatu mata kuliah umum yang mesti di ambil oleh
setiap mahasiswa teknik mesin demi menempuh gelar sarjananya. Mata kuliah kewiraan ini
mengajarkan kita tentang peranan kita sebagai generasi penerus bangsa untuk dapat
mengetahui tugas dan peranan kita kepada negara kesatuan republik indonesia. Menciptakan
tatanan hubungan yang terjalin antara warganegara dengan negaranya ataupun sebaliknya
negara dengan warganya.
Mata kuliah kewiraan ini memiliki bobot sebanyak 2 sks, meskipun demikian setiap
tugas atau pun ujian yang di berikan haruslah di kerjakan dengan sungguh-sungguh, oleh karna
itu penulis menyusun makalah ini dengan sungguh-sungguh, demi memenuhi nilai. Rasa
tanggung jawab penulis terhadap kedua orang tua saya yang telah membesarkan dan
membiayai saya sampai sejauh ini, mendorang saya untuk dapat menyelesaikan salahsatu tugas
kewiraan ini.
Kehidupan bermasarakat, berbangsa, dan bernegara tidak lah luput dari nilai nilai sosial
politik dudaya bangsa itu sendiri. Dimana nilai nilai seperti ini sangat berpengaruh terhadap
foktor kehidupan bermasarakat, berbangsa, dan bernegara. Hubungan saling membutuhkan
antara setiap individu manusia juga mempengaruhi kita selaku manusia untuk nenunjang
prospek ekonomi manusia. Manusia selain makhluk individu juga merupakan makhluk sosial
yang saling membutuhkan.
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 2
Maka pada makalah ini penulis berusaha membahas persoalan yang timbul pasca terjadi
revormasi tahun 1998 dimana terjadi banyak sekali penyimpangan yang terjadi di indonesia
termasuk di dalamnya kenapa indonesia gagal landas dan semakin tertinggal dari bagsa lain se-
asia.
Akhir kata penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung penulis untuk dapat menyelesaikan laporan makalah ini. Rasa sukur penulis juga
saya tujukan kepada allah S.W.T yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada penulis.
Sekian dan terima kasih.
1.2 Maksud dan Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan.
Mencari tahu kondisi Indonesia pasca revormasi.
Untuk dapat menumbuhkan makna filosopi sumpah pemuda
1.3 Filosofis Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam mempersatukan bangsa
Indonesia. Bangsa indonesia sendiri yang memiliki banyak suku bangsa, dimana setiap suku
abgsa memiliki karateristik, bahasa dan budaya yang berbeda-beda, akan sangat sulit sekali
untuk mendapatkan kesamaan dan saling tolong menolong. Dengan adanya gagasan konsep
sumpah pemuda maka para pemuda di zaman itu mengadakan kongres untuk menghasilkan
persatun. Maka saat kongres itu selesai di hasilkan tiga buah sumpah yang diberi nama sumpah
pemuda.
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 3
1.4 Filosofis Pancasila
pancasila sebagai ideologi yang di anut oleh bangsa indonesia dengan semakin
moderenya zaman dan banyaknya pengaruh asing yang masuk ke Indonesia, maka ideologi
panca sila ini semakin banyak di uji. Sampai sejauhmana pemikiran konsep dasar pancasila
merasuk kepada tiap warga negara indonesia dengan datangnya pengaruh asing. Pancasila itu
sendiri sebenarnya ada dalam setiap kepribadian bangsa dan pancasila ini menentukan
berbagai arah penentuan kebijakan politik, sosial maupun ekonomi. Namun tak banyak yang
mengerti akan hal itu tersebut maka hasilnya indonesia hanya mencapai tingkat seperti
sekarang ini.
1.5 Kondisi saat ini
Kondisi indonesia saat ini merupakan buah hasil dari masa lalu indonesia. Dimana
penumpukan hutang indonesia sangat lah membengkak dari hutang awalnya disebabkan para
elit indonesia pada masanya hanya memikirkan solusi sesaat tanpa mempertimbangkan
msadepan indonesia akan seperti apa.
Sangat ironis melihat indonesia negara yang sebetulnya kaya akan sumberdaya alamnya
dan tanah air yng makmur ini hanya menjadi boneka dunia. Dampaknya bukan kesejahteraan
yang rakyat rasakan namun malah kesengsaraan yang di dapatnya. Para elit kita harus di
hadapkan pada dua buah pihan antara perut rakyat dan perut perusahaanya membawa kepada
kemiskinan bagi rakyat dan yang kaya semakin kaya.
1.6 Faktor yang Mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi kondisi indonesia saat ini tidak lain dari kebijakan yang
kurng kreatif, dimana kebijakan itu hanya menawarkan solusi sesaat. Resep instan bak angin
surga yang membawa sengsara. Peranan IMF dan instansi yang serupa sangatlah kuat dimana
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 4
mereka memegang kendali atas jalanya berbagai kebijakan politik indonesia yang elit-elitnya
selalu mengikuti berbagai saran yang mereka intruksikan. Terbukti ketergantungan indonesia
sangatlah besar dan akan sulit sekali untuk mandiri.
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI BANGSA INDONESIA PASCA REFORMASI
2.1 MASALAH YANG TERJADI SETELAH RUNTUHNYA REZIM SOEHARTO
Ketika Presiden Soeharto lengser, terjadi berbagai persoalan social dan ekonomi di
berbagai wilayah Indonesia. Kerusuhan yang terjadi di bulan Mei 1998 meluas kearah
kerusuhan rasial. Warga peranakan Tionghoa yang sudah menjadi WNI sejak lama menjadi
sasaran sentiment pribumi dan antar pribumi. Hal tersebut juga dilatarbelakangi oleh
kecemburuan social.
Kerusuhan social berikutnya muncul di Maluku Utara dan Ambon antara umat Islam dan
Kristen. Kerusuhan yang bernuansa religius itu menghancurkan rumah-rumah, tempat
beribadah, sarana pendidikan, dan lain-lain. Kerusuhan social yang bernuansa etnis kembali
terjadi di Sambas, Singkawang, dan Jakarta. Ketimpangan ekonomi antara etnik Dayak dan
Madura mendorong tindakan pembunuhan di antara kedua etnis tersebut.
Presiden Abdurrahman Wahid mendorong pluralismedan keterbukaan. Dia
membolehkan umat cina konfusius untuk melakukan perayaan secara terbuka. Dia
memutuskan Irian Jaya dinamakan kembali sebagai Papua. Kerusuhan antar etnis terus
berlanjut. Kerusuhan yang terutama berbahaya adalah pembunuhan antarumat Islam dan
Kristen di Maluku yang masih berlanjut. Lebih dari 1000 orang mati sepanjang tahun 1999.
Informasi tentang garis kemiskinan yang terakhir menunjukkan bahwa 1999-2002,
persentase penduduk di bawah garis kemiskinan turun dari 23% menjadi 18%. Akan tetapi,
masih banyak sekali penduduk Indonesia merasa terancam. Pada masa pemerintahan
Megawati, masih ada beberapa daerah yang ingin menambah otonomi mereka atau malah
melepaskan diri dari Indonesia, terutama Aceh dan Papua. Di Papua, seorang pemimpin
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 6
gerakan kemerdekaan, Theys Eluay dibunuh pada bulan November 2001. Tujuh anggota TNI
dihukum penjara atas pembunuhan itu.
2.2 FLOATING MASS dan TARIK MENARIK KEBIJAKAN EKONOMI
Sangat sukar untuk membedakan ideologi, visi dan strategi berbagai partai politik yang
ada di indonesia. Rakyat bisa di berikan nama dan lambang lambang partai yang berbeda-beda,
namun sebenarnya esensi maupun program yang di tawarkan tidak jauh berbeda, maka dalam
konteks seperti itu demokrasi yang di harapkan mampu mengurangi kecenderungan masa
mengambang ( floating mass) justru menimbulkan gejala yang sebaliknya, yaitu kecenderungan
masa mengambang.
Dalam kondisi seperti ini maka alhasil dominasi pragmatisme dan politik uang, sangat
mudah sekali dipengaruhi oleh pandangan ekonomi neoliberal, yang semakin memngecilkan
peranan negara dalam mensejahterakan rakyat. Negara hanya mewakili dan memperjuangkan
kaum elit sementara rakyat di lepas kepada mekanisme belas kasihan rakyat.
Pada masa semenjak revormasi hinga masa memerintaha SBY-Budiono tarrik menarik
dalam kebijakan ekonomi sejak masa pemerintahan habibie, gusdur, mega dan sby tampak
jelas upaya pemerintah untuk mengembalikan kedaulatan ekonomi dan upaya untuk
menghindari peran besar lembaga-lembaga internasional untuk menentukan arah kebijakan
ekonomi nasional, namun karna peranan ekonomi, tetapi karna kevakuman ideologi, dominasi
pragmatisme serta kelemahan visi, pada akhirnyaperanan lembaga-lembaga internasional
seperti IMF dan bank dunia sangat dominan dalam menentukan arah dan kebijakan ekonomi
indonesia.
Hinga akhirnya sekarang Pada masa pemerintahan SBY, Kabinet Persatuan Nasional
disusun berdasarkan profesionalisme, namun dengan dasar merangkul seluruh kekuatan politik
yang ada di Indonesia.
Tim ekonomi yang baru dibentuk pada akhir tahun 2005 adalah tim ekonomi yang
propasar terbuka. Mereka menginginkan Indonesia ikut dalam pasar terbuka dunia. Artinya,
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 7
Indonesia bisa mendapat devisa yang banyak jika dapat bertanding dalam pasar terbuka
tersebut.
2.3 Sekilas Informasi Tentang Indonesia: Informasi Terakhir Sosial Ekonomi
Indonesia telah melampaui krisis politk dan ekonomi dalam beberapa tahun lalu. Dalam
dekade terakhir, negeri yang terdiri dari 231,6 juta penduduk telah mengalami Krisis
Finansial Asia, turunnya Bapak Suharto dari kursi kepresidenan setelah menjabat selama 32
tahun, pemilihan umum yang bebas semenjak era 1960, kemerdekaan Timor Timur,
gerakan separatis menuntut propinsi independen, konflik agama dan etnik berdarah.
Kejadian bencana alam seperti yang terakhir adalah Tsunami yang memporak- porandakan
propinsi Sumatra dan Aceh.
Kesulitan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut. Di awal tahun 2008, prediksi-prediksi
ekonomi menggambarkan perkembangan yang kurang baik. Menurut pandangan ADB’s
Asian Development (2008),
Perkembangan dari perlambatan ekonomi di tahun terakhir telah membawa ke
perkembangan ketenagakerjaan, walaupun dalam skala 9,1% di bulan Agustus 2007,
angka PHK masih tinggi dibanding dengan beberapa Negara di bagian timur dan
selatan Asia. Terlebih, angka pengangguran juga masih tinggi di 27,6% dalam
ketenagakerjaan. Sementara masalah ini masih dapat dianggap bahwa pasca krisis
Indonesia masih belum mendapati peningkatan skala ekonomi semestinya bisa
menurunkan pengangguran dan kemiskinan, perkembangan yang telah dicapai
belum dapat seimbang dengan peningkatan ketenagakerjaan (ADB, 2008)
Walaupun telah sukses dalam menurunkan kemiskinan akibat dampak dari krisis keuangan
1997, tingkat kemiskinan di Indonesia masih tinggi, dan kecil kemungkinan untuk turun
secara signifikan di masa depan. Menurut ADB, “walaupun bagian dari populasi yang
berada di bawah garis kemiskinan (hidup dalam pendapatan kurang dari $1/hari) telah
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 8
menurun dalam beberapa tahun hingga 8,5%, hampir separuh dari populasi, masih hidup
dalam pendapatan kurang dari $2 per hari. Tabel 1 menyediakan gambaran dalam situasi
demografik dan ekonomi makro :
Kriteria 2004 2005 2006
Jumlah Penduduk (Ribu) - 218.869 222.192Jumlah Penduduk Aktif secara Ekonomi (’000)
- 105.800 106.390
Garis Kemiskinan Nasional ( Rupiah perkapita/Bulan)
122.775 129.108 151.997
Jumlah Penduduk di bawah garis
kemiskinan (%)
16.7 15.97 17.75
Angka bisa membaca (%) 90.4 90.9 -Perkiraan Umur Hidup
(thn)- 69.8 -
Rasio Peningkatan Penduduk per tahun(%)
1.23(2000-2005)
1.27(2005-2010)
1.18(2010-2015)
PDB (Rasio Peningkatan %)
5.05 5.60 5.50
Inflasi Rate (%) 6.40 17.11 6.60Bunga (%) 13.41 16.23 15.07
Kurs Mata Uang (1 USD = Rp.)
9,790 10,330 9,520
Rasio Pengangguran (%) 10.26 10.45Tabel 1, Data Demografik dan Ekonomi Makro untuk Indonesia
Pada tingkat akumulasi, sektor perbankan menunjukkan rasio pinjaman terhadap
deposit (LDR) yang relatif rendah dan tidak mampu secara maksimal untuk membiayai
pendapatan dan pertumbuhan ketenagakerjaan melalui cara penyaluran kredit. Walaupun
terjadi reformasi terkini pada sistem perbankan, Pemerintah Indonesia mengakui bahwa system
perbankan berkinerja kurang baik pada tugasnya di dalam intermediasi keuangan serta
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 9
kontribusi di pertumbuhan ekenomi. Lebih jelasnya kekurangan itu ada pada ‘kemauan atau
kapasitas untuk menyalurkan pada proyek-proyek infrastruktur dan usaha-usaha kecil dan
menengah” (IMF,2007b:50).
2.4 Perbedaan indonesia dan negara negara lain di asia
Kebijakan ekonomi demokrasi indonesia telah “dibajak” oleh tokoh dan kekuatan lama masa
orde baru, yamng telah berhasil melakukan akumulasi finansial maupun jaringan semasa 32
tahun pemerintahan orde baru
mendapat devisa yang banyak jika dapat bertanding dalam pasar terbuka tersebut
Sangat sukar untuk membedakan ideologi, visi dan strategi berbagai partai politik yang
ada di indonesia. Rakyat bisa di berikan nama dan lambang lambang partai yang berbeda-beda,
namun sebenarnya esensi maupun program yang di tawarkan tidak jauh berbeda, maka dalam
konteks seperti itudemokrasi yang di harapkan mampu mengurangi kecenderungan masa
mengambang ( floating mass) justru menimbulkan gejala yang sebaliknya, yaitu kecenderungan
masa mengambang.
Dalam kondisi seperti ini maka alhasil dominasi pragmatisme dan politik uang, sangat
mudah sekali dipengaruhi oleh pandangan ekonomi neoliberal, yang semakin memngecilkan
peranan negara dalam mensejahterakan rakyat. Negara hanya mewakili dan memperjuangkan
kaum elit sementara rakyat di lepas kepada mekanisme belas kasihan rakyat.
Pada masa semenjak revormasi hinga masa memerintaha SBY-Budiono tarrik menarik
dalam kebijakan ekonomi sejak masa pemerintahan habibie, gusdur, mega dan sby tampak
jelas upaya pemerintah untuk mengembalikan kedaulatan ekonomi dan upaya untuk
menghindari peran besar lembaga-lembaga internasional untuk menentukan arah kebijakan
ekonomi nasional, namun karna peranan ekonomi, tetapi karna kevakuman ideologi, dominasi
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 10
pragmatisme serta kelemahan visi, pada akhirnyaperanan lembaga-lembaga internasional
seperti IMF dan bank dunia sangat dominan dalam menentukan arah dan kebijakan ekonomi
indonesia.
Ketika kerisis ekonomi yang melanda asia pada tahun 1997 negara-negara asia timur
dan tenggara tersebut justru memenfaatka itu semua sebagai momentum historis untuk
melakukan berbagai langkah perbaikan struktural. Misyalnya mahatir dengan sadar menolak
resep IMF karna akan menimbulkan gejolak ekonomidan politik di malaysia. Hasilnya sangat
mengembirakan dalam bentuk stabilitas ekonomi dan finansial maysia, pertumbuhan ekonomi
dan penciptaan lapangan kerja juga tinggi.
Singapura, melanjtkan tradisi berfikir goh keng sweeyang kritis terhadap dampak negatif
dari kapitalisme predatori mengambil langkah-langkah penguatan lembaga keuangan dalam
negri dan perbaikan corporate grovernance untuk meredam badai krisis moneter.
Perdana mentri chuan leekpai dari thailand yang semula mengikuti resep IMF dan
banyak di puji oleh banyak kreditor akhirnya malah justru digulingkan oleg rakyatmelalui pemilu
perdana mentri ynag pada waktu itu Taksin sinawatra menang mutlak dari chuan leekpai. Sama
halnya dengan megawati yang banyak di puji oleh IMF namun iapun sama halnya dengan
chuan, ia kalah telak oleh rakyat dalam pemilihan kepala negara. Dengan mendapat
kemenangan besar, Thaksin segera merubah haluan pemerintahanya yang asalnya pro-IMF
menjadi pro rakyat dan ternyata hasilnya sangat mengembirakan baik dalam segi pertumbuhan
ekonomi, pertumbuhan investasi, maupun penciptaan lapangan pekerjaan. Sayangnya
kemudian, warna otoriter Thaksin terlalu kuat sehinggan memancing oposisi dari dolongan
menengah.
Indonesia justru sebaliknya terjadinya kerisis moneter malah membuat pola fikir
indonesia sangat ketergantungan kepada pola fikir IMF terutama karna elite kebijakan ekonomi
tidak mengambengkan pola fikir kreatif dan memiliki ketergantungan kuat terhadap hutang dan
pola fikir IMF yang sangat konservatif dan sangat monetaris, sebagai akibat dari para elit
tersebut hutang indonesia meningkat pesat menjadi dua kali lipatnya, dampaknya
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 11
pengangguran sangat tinggi. Sementara propaganda bahwa investasi akan masuk bila indonesia
mengikuti berbagai saran IMF ternyata hanyalah angin sorga. Tim ekonomi megawati yang
banyak mengikuti IMF justru inilah yang membuat kekalahan telak megawati pada pemilu
legistratif maupun pemilu kursi no 1 di indonesia. Nasib megawati nyaris sama dengan mantan
perdana mentri thailand chuan leekpai yang di puji oleh kreditor namun di tolak oleh rakyatnya
sendiri karna fokusnya hanya pada kesetabilan finansial sedangka dampaknya banyak rakyat
yang asalnya miskin menjadi makin miskin dan banyaknya rakyat yang menganggur.
Peningkatan pengangguran tersebut terjadi karna tidak adanya visi, lemahnya
kepemimpinan dan konservatisme ekonomi ala IMF yang sangat monetaris fokus utama hanya
kepada kesetabilan moneter seperti nilai inflsi dan nilai tukar. Tetapi mengabaikan penciptaan
lapangan kerja dan penyelesaian berbagai masalah di sektor rill seperti investasi, industri,
pertanian dan sebagainya. Di sektor rill fokus utama hanyalah penjualan berbagai penjualan
saham aset negara dan aset warisan dari pemerintah sebelumnya secara serampangan dan
merugikan negara..
Kasus kekalahan tekal megawati dan chuan leekpai seharusnya dapat menjadi pelajaran
bagi pemerintahan saat ini. Keatifitas dan kepemimpinan pro-rakyat akan sangat menentukan
keberhasilan seorang pemimpin. Keberhasilan yang pro menetaris akhirnya akan mencelakakan
pemimpin yang bersangkutan. Juga perlu dicatat bahwa negara di asia timur dan juga asia
tenggara secara sadar untuk memilih kepada payung keamanan (scurity umbrella) amerika dan
politik luar negri yang manut amerika
2.5 Ulasan pasca reformasi
setelah krisis tahun 1997, maupun dalam bidang desentralisasi, kebijakan persaingan dan
privatisasi telah banyak dikupas. Bahkan hingga berganti empat presiden pasca reformasi,
Indonesia masih dalam keadaan degradasi yang cukup signifikan di berbagai sektor.
Dalam buku Melewati Perubahan yagng berisikan sekumpulan tulisan dalam media Jawa
Pos & Indopos, terdapat enam bahasan masalah pasca reformasi ng masing-masing sub
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 12
bahasannya terdiri sedikitnya 6-15 kasus pasca rerormasi mulai dari periode Habibie hingga
SBY. Mari kita soroti melalui ekonomi. Menurut Kwik Kian Gie, ekonomi reformasi berubah
menjadi anarki, dan terjajah oleh kekuatan asing. Korupsi, sudah pasti. Internal maupun
eksternal, perekonomi Indonesia mengalami degradasi yang parah khususnya kasus korupsi dan
suap-menyuap. Sebut saja Akbar Tandjung, Jaksa Agung M.A Rahman, anggota-anggoa DPR.
Kasus korupsi ini biasanya dapat merembet ke berbagai elemen pemerintahan lain seperti
kasus yang terjadi pada DPRD Surabaya yaitu anggotanya seakan-akan memiliki ideologi yang
sama dalam mempraktikan korupsi. Anggota DPRD seakan-akan bersatu dan bergotong-royong
dalam “memperlancar” aksinya untuk korupsi.
Berdasarkan laporan konferensi United Nations Support Facilit for Indonesian Recovery,
terjadi banyak perubahan mendasar pada sistem politik selama reformasi diantaranya struktur
politik telah berubah secara dramatis dari monopoli ke persaingan. Ketika dibebaskan dalam
berpartai, muncul partai-partai yang berjubel. Mulai dari partai “sungguhan” hingga partai
“bohong-bohongan”. Timbulnya partai-partai ini membuat kasus sogok-menyogok menjadi
kemakluman. Peran militer juga telah berubah dengan cara mengherankan. Masyarakat sipil
dan pers pun banyak lebih bersemangat. Terbukti bahwa media elektronik semacam TV lebih
banyak berpengaruh. RUU tentang penyiaran banyak mengalami revisi. Bahkan, terlalu bebas,
budaya kesopanan Indonesia sudah tidak lagi menjadi prioritas, demikian juga dengan
pendidikan. TV lebih banyak menyorot budaya luar negeri yang notabene terlalu bebas, tidak
ada unsur pendidikan. DPR seakan susah untuk mengendalikan politik TV dan Radio yang
dinilai terlalu bebas. Lebih parah, menurut Lembaga Survei Indonesia, kabar terakhir mengenai
problematika pasca reformasi ialah merosotnya popularitas Presiden hingga 50%. Masyarakat
benar-benar kehilangan kepercayaannnya kepada Presiden, sang pemipin negara
Sektor pertahanan keamanan pasca reformasi juga mengalami penurunan. kurangnya
kesadaran dan kerjasama dari semua pihak. menurut Yudhoyono (2004), tindakan hukum tidak
jarang didiskreditkan bahkan dijadikan komoditas politik. Hingga pemilihan Presiden keempat
pasca reformasi pun, hukum di Indonesia masih didiskreditan. Bukan hanya itu, konflik internal
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 13
menjadi salah satu problematika dalam pertahanan keamanan. Seperti yang terjadi di Aceh dan
Poso. Perpecahan makin meluas. Pertama di Ambon, Poso. Perpecahan antar Muslin dan
Kristen yang semula hidup berdampingan secara damai. Hingga pemerintah memutuskan untuk
Darurat militer di Poso. Begitu pula yang terjadi di Aceh. Sebagian masyarakat menginginkan
kebebasan dari NKRI. Namun, meski pemerintah mengirimkan pasukannya ke daerah tersebut,
penyelesaian kasus tersebut belum terpecahkan. Poso masih bergolak, begitu pula dengan
GAM di Aceh.
Reformasi yang bertujuan untuk mensejahterakan bangsa, realitasnya hingga kini
bangsa Indonesia dililit berbagai masalah seperti yang disebutkan sebelumnya. Mulai dari
masalah persatuan bangsa yang sudah kacau seperti kasus Ambon dan Poso, hingga masalah
eksternal Indonesia seperti banyaknya investor menarik sahamnya dari Indonesia. namun, di
sisi lain, eksplorasi sumber daya alam milik Indonesia dilakukan besar-besaran oleh pihak luar,
seperti kasus Freeport di Papua.
Nampaknya, masa pasca reformasi belum dapat memulihkan kondisi Indonesia yang
mengalami penurunan kualitas di berbagai sektor. Mungkinkah akan adanya reformasi jilid 2?
2.6 Kesimpulan
Reformasi yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat pasca orde baru pada
kenyataannya justru sebaliknya. Pasca reformasi pun ternyata hingga pemerintahan sekarang,
tetap terjadi penurunan kualitas di bidang sosial, budaya, politi, pertahanan dan keamanan
sebagaimana reformasi dahulu. Problematika terjadi baik di internal maupun eksternal. Semua
pihak, mulai dari masyarakat hingga pemerintah punya andil besar dalam problematika yang
terjadi selama kuran glebih tiga setengah decade ini.
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 14
DAFTAR PUSTAKA
http://rhizkii.blogspot.com/2010/03/c-perkembangan-sosial-ekonomi-bangsa.html
BUKU SEJARAH SMA
Rafick, Ishak “ Catatan Hitam Lima Presiden Indonesia” Ufuk Publishing House, jakarta
INDONESIA PASCA REVORMASI Page 15