Download - Isi Kewiraan
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 1/14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang memiliki akal yang dalam
eksistensinya selalu membutuhkan orang lain sebagai zoon politicon .
Karena kodratnya sebagai makhluk yang saling membutuhkan satu sama
lain, akhirnya mereka akan membentuk suatu komunitas yang mana dalam
komunitas tersebut akan ada yang ditunjuk sebagai pemimpin di antara
komunitas itu. Wilayah atau area daerah yang luas di bumi ini
mengakibatkan adanya pembagian kekuasaan antara komunitas-komunitas
tersebut. Pembagian area tersebut dimungkinkan atas perbedaan yang ada
pada system kehidupan komunitas itu, baik itu nilai, norma, budaya,
bahasa dan lainnya.
Beranjak dari tulisan di atas, maka timbullah istilah otonomi di
Indonesia sebagai perealisasi atas UUD !"# yang telah diamanatkan
dalam pasal-pasalnya. $tonomi tersebut lahir sebagai pengukuhan rasa
persamaan ras yang ada di suatu daerah sebagai %iri budaya kesatuan
Indonesia. &elain itu, luasnya 'ilayah daerah Indonesia, yang mana ada
komunitas atau sekumpulan masyarakatnya yang tinggal di daerah
pegunungan, pantai atau kepulauan menyebabkan sulitnya pemerintah
pusat untuk langsung menunggangi semuanya. (tas dasar inilah mun%ul
otonomi daerah sebagai sarana untuk bisa menjamah daerah yang tidak
bisa dijangkau pemerintah pusat.
B. Rumusan Masalah
. (pa yang dimaksud dengan pengertian dan Dasar )ukum $tonomi
Daerah*
+. Bagaimana terbentuknya sejarah otonomi daerah*
. (pa arti penting dari otonom daerah*
". Bagaimana bentuk rumusan pasal UUD !"#*
C. Tujuan
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 2/14
. Untuk mengetahui pengertian dan Dasar )ukum $tonomi Daerah.
+. Untuk memahami proses terbentuknya sejarah otonomi daerah.
. Untuk mengetahui tentang arti penting dari otonomi daerah.". Untuk memahami bentuk rumusan pasal UUD !"#.
BAB II
PEMBAHASAN
+
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 3/14
A. Pengertian an Dasar Hukum !t"n"mi Daerah
Perberlakuan sistem otonomi daerah merupakan amanat yang
diberikan oleh Undang-Undang Dasar egara /epublik Indonesia 0ahun
!"# amandemen kedua tahun +111 untuk dilaksanakan berdasarkan
Undang-Undang yang dibentuk khusus untuk mengatur pemerintahan
daerah. UUD !"# pas%a-amandemen itu men%antumkan permasalahan
pemerintahan daerah dalam Bab 2I, yaitu pasal , pasal (, dan pasal
B. &istem otonomi daerah sendiri tertulis se%ara umum dalam pasal
untuk diatur lebih lanjut oleh Undang-Undang.
Pasal ayat 3+4 menyebutkan, 5Pemerintahan daerah pro6insi,
daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.7 &elanjutnya,
pada ayat 3#4 tertulis, 5Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-
luasnya ke%uali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang
ditentukan sebagai urusan pemerintahan pusat.7 Dan ayat 384 pasal yang
sama menyatakan, 5 Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan
daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan.7
&e%ara khusus, pemerintahan daerah diatur dalam Undang-Undang
omor ++ tahun !!! tentang Pemerintahan Daerah. amun, karena
dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan,
dan tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah, maka aturan baru pun
dibentuk untuk menggantikannya. Pada # $ktober +11", Presiden
Mega'ati &oekarnoputri mengesahkan Undang-Undang omor + 0ahun
+11" tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang omor + 0ahun
+11" memberikan de9inisi otonomi daerah sebagai berikut.
5$tonomi daerah adalah hak, 'e'enang, dan ke'ajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.7
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 4/14
UU omor + 0ahun +11" juga mende9inisikan daerah otonom
sebagai berikut. 5Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas 'ilayah yang
ber'enang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam system egara Kesatuan /epublik Indonesia.7
B. Sejarah !t"n"mi Daerah
&ejarah terbentuknya sistem otonomi daerah di Indonesia
mengalami beberapa periodesasi. Dasar-dasar pembentukan otonomi
daerah ini juga tidak terlepas dari landasan historis yang ada di daerah
masing-masing terhadap Indonesia. Berikut periodisasi dari system
otonomi daerah :
#. Peri"e I $#%&'(#%&)*
Peraturan perundangan yang pertama yang mengatur otonomi
daerah di Indonesia adalah UU o. 0ahun !"#. Undang-undang ini
dibuat dalam keadaan darurat, sehingga sehingga hanya mengatur hal-
hal yang bersi9at darurat dan segera saja.UU ini menekankan pada
aspek %ita-%ita kedaulatan rakyat melalui pengaturan pembentukan
Badan Per'akilan /akyat Daerah.
UU o. 0ahun !"# menyebutkan ada tiga jenis daerah yang
memiliki otonomi yaitu:
a. Karesidenan. b. Kota otonom.
%. Kabupaten serta lain-lain daerah yang dianggap perlu 3ke%uali
daerah &urakarta dan ;ogyakarta4.
Pemberian otonomi itu dilakukan dengan membentuk Komite
asional Daerah sebagai Badan Per'akilan /akyat Daerah. &ebagai
penyelenggara pemerintahan daerah adalah Komite asional Daerah
bersama-sama dengan dan dipimpin oleh Kepala Daerah. Untuk
"
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 5/14
pemerintahan sehari-hari dibentuk Badan <ksekuti9 dari dan oleh
Komite asional Daerah dan dipimpin oleh Kepala Daerah.
+. Peri"e II $#%&)(#%',*
Peraturan kedua yang mengatur tentang otonomi daerah di
Indonesia adalah UU omor ++ 0ahun !" yang ditetapkan dan
mulai berlaku pada tanggal # (pril !".UU ini ber9okus pada
pengaturan tentang susunan pemerintahan daerah yang demokratis.
Dalam UU dinyatakan bah'a ada tiga tingkatan daerah otonom, yaitu:
a. Pro6insi.
b. Kabupaten=Kota Besar.
%. Desa=Kota Ke%il, negeri, marga dan lain-lain.
UU ini menganut sistem atau ajaran materiil . &ebagai mana
dikatakan ugroho 3+114 bah'a peraturan ini menganut otonomi
material, yakni dengan mengatur bah'a pemerintah pusat menentukan
ke'ajiban apa saja yang diserahkan kepada daerah. (rtinya setiap
daerah otonom dirin%i 'e'enangnya yang diserahkan, diluar itu
merupakan 'e'enang pemerintah pusat
-. Peri"e III $#%',(#%'*
Pada periode ini berlaku UU o. 0ahun !#> tentang Pokok-
Pokok Pemerintahan Daerah yang disebut juga Undang-Undang tentang
pokok-pokok pemerintahan !#8.
Dalam perjalanannya, UU ini mengalami dua kali penyempurnaan,
yaitu dengan Penetapan Presiden omor 8 0ahun !#! dan Penetapan
Presiden omor # 0ahun !81. (dapun nama resmi dari sistem otonomi
yang dianut adalah sistem otonomi riil, sebagaimana se%ara tegas
dinyatakan dalam penjelasan UU tersebut. 3&oejito?!>84
&. Peri"e I/ $#%'(#%,&*
#
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 6/14
Pada periode ini berlaku UU o. 0ahun !8# tentang Pokok-
pokok Pemerintahan Daerah. UU ini menganut sistem otonomi yang
seluas-luasnya.
Dikatakan oleh &ujamto3!!14, seperti halnya UU o. 0ahun
!#> UU ini juga menganut sistem otonomi riil.
Dalam pelaksanaannya, meski konsepsinya adalah penyerahan
otonomi daerah se%ara riil dan seluas-luasnya, namun kenyataannya
otonomi daerah se%ara keseluruhan masih berupa penyerahan oleh
pusat, daerah tetap menjadi aktor yang pasi9.
'. Peri"e / $#%,&(#%%%*
Pada periode ini berlaku UU o. # 0ahun !>" tentang Pokok-
Pokok Pemerintahan di Daerah.
Menurut Undang-Undang omor # 0ahun !>", otonomi daerah
adalah hak, 'e'enang dan ke'ajiban daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam Undang-Undang ini juga menganut
prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung ja'ab.
Menurut Undang-Undang ini se%ara umum Indonesia dibagi
menjadi satu ma%am Daerah $tonom sebagai pelaksanaan asas
desentralisasi dan Wilayah (dministrati9 sebagai pelaksanaan asas
dekonsentrasi.
Daerah !t"n"m
0ingkatan omenklatur Daerah $tonom
8
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 7/14
0ingkat I Deerah 0ingkat I=3Dati I4=Daerah Khusus
Ibukota=Daerah Istime'a
0ingkat II Daerah 0ingkat II 3Dati II4
0ila1ah Aministrasi
0ingkatan omenklatur Wilayah (dministrati9
0ingkat I Pro6insi=Ibukota egara
0ingkat II Kabupaten=Kotamadya
0ingkat IIa Kota (dministrati9
0ingkat III Ke%amatan
ama dan batas Daerah 0ingkat I adalah sama dengan nama dan batas
Wilayah Pro6insi atau Ibukota egara. Ibukota Daerah 0ingkat I adalah ibukota
Wilayah Pro6insi.
ama dan batas Daerah 0ingkat II adalah sama dengan nama dan batas
Wilayah Kabupaten atau Kotamadya. Ibukota Daerah 0ingkat II adalah ibukota
Wilayah Kabupaten.
Undang-undang o. # 0ahun !>" ini juga meletakkan dasar-dasar sistem
hubungan pusat-daerah yang dirangkum dalam tiga prinsip:
. Desentralisasi, penyerahan urusan pemerintah dari Pemerintah atau Daerah
tingkat atasnya kepada Daerah menjadi urusan rumah tangganya.
+. Dekonsentrasi, pelimpahan 'e'enang dari Pemerintah atau Kepala Wilayah
atau Kepala Instansi 2ertikal tingkat atasnya kepada Pejabat-pejabat di daerah.
. Tugas Pembantuan, tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusan
pemerintahan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah oleh Pemerintah oleh
Pemerintah Daerah atau Pemerintah Daerah tingkat atasnya dengan ke'ajiban
mempertanggungja'abkan kepada yang menugaskannya.
Meskipun harus diakui bah'a UU o. # 0ahun !>" adalah suatu
komitmen politik, namun dalam prakteknya yang terjadi adalah sentralisasi yang
dominan dalam peren%anaan maupun implementasi pembangunan Indonesia.
&alah satu 9enomena paling menonjol dari pelaksanaan UU o. # 0ahun !>" ini
>
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 8/14
adalah ketergantungan Pemerintah daerah yang relati9 tinggi terhadap pemerintah
pusat.
. Peri"e /I $#%%%(+22&*
Pada periode ini berlaku UU o. ++ 0ahun !!! tentang Pemerintahan
Daerah.
Menurut UU ini Indonesia dibagi menjadi satu ma%am daerah otonom
dengan mengakui kekhususan yang ada pada tiga daerah yaitu (%eh, @akarta, dan
;ogyakarta dan satu tingkat 'ilayah administrati9.
0iga jenis daerah otonom adalah Daerah Pro6insi, Daerah Kabupaten, dan
Daerah Kota. Ketiga jenis daerah tersebut berkedudukan setara dalam artian tidak
ada hirarki daerah otonom. Daerah Pro6insi berkedudukan juga sebagai 'ilayah
administrati9.
Undang-Undang menentukan bah'a pemerintahan lokal menggunakan
nomenklatur APemerintahan DaerahA. Pemerintahan Daerah adalah
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah $tonom oleh Pemerintah Daerah dan
DP/D menurut asas Desentralisasi. Daerah $tonom 3disebut Daerah
Pro6insi=Kabupaten=Kota4 adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas daerah tertentu, ber'enang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan
egara Kesatuan /epublik Indonesia.
,. Peri"e /II $mulai +22&*
Pada periode ini berlaku UU o. + 0ahun +11" tentang Pemerintahan
Daerah. UU ini menggantikan UU o. ++ 0ahun !!!.
Menurut UU ini Indonesia dibagi menjadi satu jenis daerah otonom
dengan perin%ian egara Kesatuan /epublik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
pro6insi dan daerah pro6insi itu dibagi atas daerah kabupaten dan daerah kota.
&elain itu egara mengakui kekhususan dan=atau keistime'aan yang ada pada
empat daerah yaitu (%eh, @akarta, Papua, dan ;ogyakarta. egara juga mengakui
dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat 3Desa atau nama
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 9/14
lain4 beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip egara Kesatuan.
Diberlakukannya UU o. + dan UU o. tahun +11", ke'enangan
Pemerintah didesentralisasikan ke daerah, ini mengandung makna, pemerintah
pusat tidak lagi mengurus kepentingan rumah tangga daerah-daerah. Ke'enangan
mengurus, dan mengatur rumah tangga daerah diserahkan kepada masyarakat di
daerah. Pemerintah pusat hanya berperan sebagai super6isor, pemantau, penga'as
dan penilai.
2isi otonomi daerah dapat dirumuskan dalam tiga ruang lingkup utama,
yaitu : Politik, <konomi serta &osial dan Budaya.
C. Arti Penting !t"n"mi Daerah
Krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia sejak tahun !!> telah
memporak-porandakan seluruh sendi-sendi ekonomi dan politik negeri ini yang
telah di bangun %ukup lama. Krisis tersebut salah satunya diakibatkan oleh
sistem manajemen egara dan pemerintah yang sentralisasikan oleh sistem
manejemen egara dan pemerintah yang sentralistik, di mana ke'enangan dan
pengelolahan segala sektor pembangunan berada dalam ke'enangan pemerintah
pusat. &ementara daerah tidak memiliki ke'enangan untuk mengelolah dan
mengatur daerahnya.
&ebagai respon dari krisis tersebut pada masa re9ormasi di %anangkan suatu
restrukturisasi sistem-sistem pemerintah yang %ukup penting yaitu melaksanakan
otonomi daerah dan pengaturan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah.
Paragdima lama dalam menejemen egara dan pemerintah yang berporos padasentralisme kekuasaan diganti menjadi kebijakan otonomi yang berpusat pada
desentralisme
Desentralisme dianggap dapat menja'ab tuntutan pemerintah, pembangunan
sosial ekonomi, penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan kehidupan
berpolitik yang e9ekti9. (da beberapa alasan mengapa Indonesia membutuhkan
desentralisasi. Pertama, kehidupan berbngsa dan bernegara selama ini sangat
terpusat di @akarta 3jakrta entris4. &ementara itu pembangunan di beberapa
!
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 10/14
'ilayah lain dilalaikan. Kedua pembagian kekayaan sebara tidak adil dan merata.
Daerah-daerah yang memiliki sumber kekayaan yang melimpah, seperti (%eh,
/iau, Irian @aya 3papua4, Kalimantan, dan &ula'esi ternyata tidak menerima
perolehan dana yang patut dari pemerintah, Ketiga, kesenjangan sosial antara satu
daerah dengan daerah lain sengat terasa.
D. Mengenai Pem3agian Daerah
Demi me'ujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial untuk
seluruh rakyat Indonesia, republik Indonesia dibagi dalam beberapa daerah,
pembagian tersebut adalah konsekuensi logis dari sistem pemerintahan yang
desentralistis dan demi kemudahan manajemen pemerintahan mengingat luas
daerah yang sangat besar dengan jumlah penduduk yang banyak, mengingat
pentingnya pengaturan mengenai ketentuan tentang pemerintahan daerah dalam
struktur egara Kesatuan /epublik Indonesia. Maka dalam pasal UUD !"#
setelah amademen ke-+ 0ahun +111 di rumuskan %ukup rin%i sebagai berikut:
. egara Kesatuan /epublik Indonesia dibagi atas kabupaten dan kota,
yang tiap-tiap pro6insi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintah
daerah yang di atur dengan undang-undang.
+. Pemerintahan daerah pro6insi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
. Pemerintahan daerah pro6insi, daerah kabupaten, dan kota memiliki
DP/D yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
". Cubernur, bupati dan 'alikota masing-masing sebagai kepala pemerintah
daerah pro6insi, kabupaten, dan kota dipilih se%ara demokratis.#. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, ke%uali urusan
pemerintahan yang oleh UU di tentukan sebagai urusan pemerintah.
8. Pemerintah daerah berhak menentukan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
>. &usunan dan tata %ara penyelegaraan pemerintahan daerah di atur dalam
undang-undang.
Mengenai pembagian daerah Indonesia yang semula diatur dalam satu
pasal tanpa ayat diubah menjadi satu pasal dengan tujuh ayat. &ubstansi
1
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 11/14
pembagian daerah yang semula diatur dalam Pasal , setelah diubah
ketentuan tersebut diatur menjadi Pasal ayat 34 dengan rumusan sebagai
berikut.
Rumusan Peru3ahan 4 Pasal #) A1at #
egara Kesatuan /epublik Indonesia dibagi atas daerah-daerah pro6insi dan
daerah pro6insi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap pro6insi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang.
Rumusan Peru3ahan 4 Pasal #)
Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan ke%il, dengan bentuk
susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan meman-
dang dan mengingati dasar permusya'aratan dalam sistem pemerintahan
negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersi9at istime'a.
Perubahan itu dimaksudkan untuk lebih mem-perjelas pembagian daerah
dalam egara Kesatuan /epublik Indonesia 3K/I4 yang meliputi daerah
pro6insi dan dalam daerah pro6insi terdapat daerah kabupaten dan kota.
Ketentuan Pasal ayat 34 mempunyai keterkaitan erat dengan ketentuan
Pasal +#( mengenai 'ilayah egara Kesatuan /epublik Indonesia.
Ungkapan dibagi atas 3bukan terdiri atas4 dalam ketentuan Pasal ayat 34
bukanlah istilah yang digu-nakan se%ara kebetulan. Ungkapan itu digunakan
untuk menjelaskan bah'a negara kita adalah negara kesatuan yang
kedaulatan negara berada di tangan Pusat. )al itu konsisten dengan
kesepakatan untuk tetap mem-pertahankan bentuk negara kesatuan. Berbeda
dari terdiri atas yang lebih menunjukkan substansi 9ederalisme karena istilah
itu menunjukkan letak kedaulatan berada di tangan negara-negara bagian.
Ketentuan Pasal ayat 34 ini sesuai dengan sejarah Indonesia, yakni asal
muasal negara Indonesia adalah negara kesatuan.
Untuk menjabatkan sistem pasal UUD !"#, maka ketentuan tersebut
menghendaki di bentuknya undang-undang yang mengatur tentang system
pemerintahan di daerah. amun mengingat sempitnya 'aktu dan keadaan
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 12/14
ketika permulaan kemerdekaan tahun !"#, maka panitia persiapkan
kemerdekaan republik indonesia sebagai berikut:
I. Untuk sementara 'aktu daerah egara Indonesia di bagi dalam delapan
pro6insi yang masing-masing kepalai oleh seorang gubernur dan pro6insi
tersebut ialah :
. @a'a Barat.
+. @a'a 0engah.
. @a'a 0imur.
". &umatera.
#. Borneo 3Kemudian Berubah menjadi Kalimantan4.
8. &ula'esi.
>. Maluku.. &unda Ke%il.
II. Daerah pro6insi di bagi dalam kedisidenan yang di kepalai oleh seorang
residen di bantu oleh komite nasional daerah.
III. Untuk sementara 'aktu kedudukan kooti 3s'apraja4 dan sebagainya di
teruskan seperti sekarang.
I2. Untuk sementara 'aktu kedudukan kota 3gemeente4 di teruskan seperti
sekarang 3Koesoeddiprodjo,!#:"4.
BAB III
PENUTUP
A. 5esim6ulan
Perberlakuan sistem otonomi daerah merupakan amanat yang diberikan
oleh Undang-Undang Dasar egara /epublik Indonesia 0ahun !"#
amandemen kedua tahun +111 untuk dilaksanakan berdasarkan Undang-
Undang yang dibentuk khusus untuk mengatur pemerintahan daerah. UUD
!"# pas%a-amandemen itu men%antumkan permasalahan pemerintahan
daerah dalam Bab 2I, yaitu pasal , pasal (, dan pasal B. system
+
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 13/14
otonomi daerah sendiri tertulis se%ara umum dalam pasal untuk diatur
lebih lanjut oleh Undang-Undang.
Berdasarkan Undang-undang yang mengatur tentang otonomi daerah,
maka sejarah otonomi daerah di Indonesia dibagi menjadi > periode, yaitu:
a. Periode I 3!"#-!"4, berlaku UU o. 0ahun !"#
b. Periode II 3!"-!#>4, berlaku UU o. ++ 0ahun !"
%. Periode III 3!#>-!8#4, berlaku UU o. 0ahun !#>
d. Periode I2 3!8#-!>"4, berlaku UU o. 0ahun !8#
e. Periode 2 3!>"-!!!4, berlaku UU o. # 0ahun !>#
9. Periode 2I 3!!!-+11"4, berlaku UU o. ++ 0ahun !!!
g. Periode 2II 3mulai +11"4, berlaku UU o. + 0ahun +11"
Demi me'ujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial untuk
seluruh rakyat Indonesia, republik Indonesia dibagi dalam beberapa
daerah, pembagian tersebut adalah konsekuensi logis dari sistem
pemerintahan yang desentralistis dan demi kemudahan manajemen
pemerintahan mengingat luas daerah yang sangat besar dengan jumlah
penduduk yang banyak mengingat pentingnya pengaturan mengenai
ketentuan tentang pemerintahan daerah dalam struktur egara kesatuan
republik Indonesia.
B. Saran
Bagi pemba%a makalah ini, kami selaku penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai masukan
untuk perbaikan makalah ini ke depannya.
7/18/2019 Isi Kewiraan
http://slidepdf.com/reader/full/isi-kewiraan 14/14
DA7TAR PUSTA5A
http:=='''.blog.lim%"u.%om=+1+=+=penjelasan-pasal--uud-!"#.html
(bdul /aak, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education).
I< UI &yari9 )idayah @akarta dan 0he (sia Eoundation, @akarta :+11"
"