isi hipertensi case

Upload: chicy-fauziah

Post on 06-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    1/49

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Congestive Heart Failure atau gagal jantung kongestif merupakan suatu

    keadaan saat terjadi bendugan sirkulasi akibat gagal jantung dan kompensatoriknya.

    Gagal jantung adalah komplikasi tersering dari segala jenis penyakit jantung

    kongenital maupun didapat. Penyebab dari gagal jantung adalah disfungsi miokard,

    endokard, pericardium, pembuluh darah besar, aritmia, kelainan katup, dan gangguan

    irama.

    Gagal jatung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung dan

    merupaka penyebab penigkatan morbiditas dan mortalitas pasien jantung.

    Diperkirakan hampir ! dari pasien yang dira"at di rumah sakit, #,$! "anita dan

    ,%! laki&laki. 'nsiden gagal jantung dalam setahun diperkirakan (,)&),$ perseribu

     penderita pertahun.

    Di *ropa dan +merika, disfungsi miokard yang paling sering terjadi akibat

     penyakit jantung koroner, biasanya akibat infark miokard yang merupakan penyebab

     paling sering pada usia kurang dari $ tahun, disusul hipertensi dan diabetes. Di

    *ropa kejadian gagal jantung berkisar ,# !&( ! dan meningkat pada usia yang lebih

    lanjut, dengan rata&rata umur $# tahun.

    Prevalensi gagal jantug di +merika -erikat mencapai #, juta orang dengan

    ribu kasus baru pertahunnya. Di 'ndonesia belum ada angka pasti tentang

     prevalensi peyakit gagal jantung. Di /- 0antung Harapan 1ita, setiap hari ada sekitar 

    %

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    2/49

    #& pasien berobat jalan dan sekitar 2 ! adalah pasien gagal jantung. 3eskipun

    terapi gagal jantung mengalami perkembangan pesat, angka kematian dala &% tahun

    tetap tinggi, sekitar ) ! dari pasien penyakit gagal jantung lanjut dan &% !

    dari pasien dengan gagal jantung ringan.

    1ejadian gagal jantung akan semakin meingkat di masa depan karena semakin

     bertambahnya usia harapan hidup dan berkembangya terapi penanganan infark 

    miokard mengakibatkan perbaikan harapan hidup penderita dengan penurunan fungsi

     jantung.

    Gagal jantung susah dikenali secara klinis, karena beragamnya keadaan klinis

    serta tidak spesifik dan hanya sedikit tanda&tanda klinis pada tahap a"al penyakit.

    Perkembangan terkini memungkinkan untuk mengenali gagal jantung secara dini

    serta pengembangan pengobatan yang memperbaiki gejala klinis, kualitas hidup,

    memperlambat progresifitas penyakit dan meningkatkan kelangsungan hidup.

     Prognosa darigagal jantung tidak begitu baik bila penyebabnya tidak dapat

    diperbaiki, setengah dari populasi pasien gagal jantung aka meninggal dalam # tahun

    sejak diagnosis ditegakkan, dan pada keadaa gagal jantug berat lebih dari ! akan

    meinggal dalam tahun pertama.

    1.2 Tujuan Penulisan

    1.2.1 Tujuan Umum

    3engetahui dan memahami tentang Congestive Heart Failure 4CHF5 dan

    hipertensi.

    (

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    3/49

     

    1.2.2 Tujuan Khusus

    %. 3engetahui dan memahami tentang definisi, etiologi, klasifikasi, patogenesa,

    diagnosa, dan penatalaksanaan Congestive Heart Failure 4CHF5.

    (. 3engetahui dan memahami tentang definisi, etiologi, diagnosa, dan

     penatalaksanaan hipertensi.

    1.3 an!aat Penulisan

    %. -ebagai laporan kasus yang menyajikan analisis kasus tentang Congestive Heart

    Failure 4CHF5 dan hipertensi.

    (. 6ntuk memenuhi tugas case report session kepaniteraan klinik senior di 7agian

    'lmu Penyakit Dalam /-6D -olok (%2.

    BAB II

    )

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    4/49

    TIN"AUAN PU#TAKA

    2.1. $agal "antung K%ngesti! &Congestive Heart Failure'

    2.1.1. De!inisi

    Gagal jantung adalah keadaan patofisiologis ketika jantung sebagai pompa

    tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Ciri&ciri yang

     penting dari definisi ini adalah pertama, definisi gagal adalah relatif terhadap

    kebutuhan metabolik tubuh. 1edua, penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi

     pompa jantung secara keseluruhan. 'stilah gagal miokardium ditujukan spesifik pada

    fungsi miokardium8 gagal miokardium umumnya mengakibatkan gagal jantung,

    tetapi mekanisme kompensatorik sirkulasi dapat menunda atau bahkan mencegah

     perkembangan penyakit menjadi gagal jantung.

    7eberapa istilah dalam gagal jantung 9

    %. Gagal 0antung -istolik dan Diastolik 9

    1edua jenis ini terjadi secara tumpang tindih dan sulit dibedakan dari

     pemeriksaan fisis, foto thoraks, atau *1G dan hanya dapat dibedakan dengan

    echocardiography.

    Gagal jantung sistolik adalah ketidakmampuan kontraksi jantung memompa

    sehingga curah jantung menurun dan menyebabkan kelemahan, kemampuan

    aktivitas fisik menurun dan gejala hipoperfusi lainnya.Gagal jantung diastolik adalah gangguan relaksasi dan gangguan pengisian

    ventrikel. Gagal jantung diastolik didefinisikan sebagai gagal jantung dengan

    fraksi ejeksi lebih dari !. +da ) macam gangguan fungsi diastolik 8

    Gangguan relaksasi, pseudo&normal, tipe restriktif.

    (.  Low Output dan High Output Heart Failure

     Low output heart failure disebabkan oleh hipertensi, kardiomiopati dilatasi,

    kelainan katup dan perikard.  High output heart failure  ditemukan pada

     penurunan resistensi vaskular sistemik seperti hipertiroidisme, anemia,

    #

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    5/49

    kehamilan, fistula + : ;, beri&beri, dan Penyakit  Paget . -ecara praktis, kedua

    kelainan ini tidak dapat dibedakan.

    ). Gagal 0antung 1iri dan 1anan

    Gagal jantung kiri akibat kelemahan ventrikel, meningkatkan tekanan vena

     pulmonalis dan paru menyebabkan pasien sesak napas dan orthopnea. Gagal

     jantung kanan terjadi kalau kelainannya melemahkan ventrikel kanan seperti

     pada hipertensi pulmonal primer

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    6/49

    air yang abnormal, yang sering menyebabkan edema. 1ongesti ini dapat terjadi dalam

     paru atau sirkulasi perifer atau keduanya, bergantung pada apakah gagal jantungnya

     pada sisi kanan atau menyeluruh.

    Gagal jantung kongestif merupakan keadaan patofisiologis berupa kelainan

    fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi

    kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada jika disertai dengan

     peninggian volume diastolik secara abnormal. Gagal jantung kongestif biasanya

    disertai dengan kergagalan pada jantung kiri dan jantung kanan.

    2.1.2. E(i)emi%l%gi

    Gagal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung danmerupakan penyebab peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien jantung. Di *ropa

    kejadian gagal jantung berkisar ,#! & (! dan meningkat pada usia yang lebih lanjut,

    dengan rata&rata umur $# tahun. Prevalensi gagal jantung di +merika -erikat

    mencapai #, juta orang dengan ribu kasus baru per tahunnya. Di 'ndonesia

     belum ada angka pasti tentang prevalensi penyakit gagal jantung, di /- 0antung

    Harapan 1ita, setiap hari ada sekitar #& pasien berobat jalan dan sekitar 2!

    adalah pasien gagal jantung. 3eskipun terapi gagal jantung mengalami

     perkembangan yang pesat, angka kematian dalam &% tahun tetap tinggi, sekitar )&

    #! dari pasien penyakit gagal jantung lanjut dan &%! dari pasien dengan gejala

    gagal jantung yang ringan.Prevalensi gagal jantung di negara berkembang cukup tinggi dan makin

    meningkat. >leh karena itu gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang utama.

    -etengah dari pasien yang terdiagnosis gagal jantung masih punya harapan hidup

    tahun. Penelitian Framingham menunjukkan mortalitas tahun sebesar 2(! pada pria

    dan #(! "anita.

    2.1.3. Eti%l%gi

    +da beberapa penyebab dimana fungsi jantung dapat terganggu. ?ang paling

    sering menyebabkan kemunduran dari fungsi jantung adalah kerusakan atau

     berkurangnya kontraktilitas otot jantung, iskemik akut atau kronik, meningkatnya

    2

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    7/49

    resistensi vaskuler dengan hipertensi, atau adanya takiaritmia seperti atrial fibrilasi

    4+F5.

    Penyakit jantung koroner adalah yang paling sering menyebabkan penyakit

    miokard, dan $! akan berkembang menjadi gagal jantung. 3asing &masing %!

    dari penyakit jantung katup dan kardiomiopati akan menjadi gagal jantung juga.

    Penyebab dari gagal jantung dapat diklasifikasikan berdasarkan gagal jantung

    kiri atau gagal jantung kanan dan gagal low output  atau high output .

    =abel %. Penyebab gagal jantung

    0antung kiri primer 

    • Penyakit jantung iskemik 

    • Penyakit jantung hipertensi

    • Penyakit katup aorta

    • Penyakit katup mitral

    • 3iokarditis

    • 1ardiomiopati

    • +myloidosis jantung

    0antung kanan primer 

    • Gagal jantung kiri

    • Penyakit pulmonari kronik 

    • -tenosis katup pulmonal

    • Penyakit katup trikuspid

    • Penyakit jantung kongenital

    4;-D,PD+5

    • Hipertensi pulmonal

    • *mbolisme paru massif 

    Gagal output rendah

    • 1elainan miokardium

    • Penyakit jantung iskemik 

    • 1ardiomiopati

    • +myloidosis

    • +ritmia

    • Peningkatan tekanan

     pengisian

    • Hipertensi sistemik 

    • -tenosis katup• -emua menyebabkan gagal

    ventrikel kanan disebabkan

     penyakit paru sekunder 

    Gagal output tinggi

    • 'nkompetensi katup

    • +nemia

    • 3alformasi arteriovenous

    • >verload volume plasma

    $

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    8/49

    Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh 9

    1 !elainan otot "antung 

    Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan

    menurunnya kontraktilitas jantung. 1ondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi

    otot mencakup aterosklerosis koroner, hipertensi arterial, dan penyakit degeneratif 

    atau inflamasi.

    # $terosklerosis koroner 

    3engakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke

    otot jantung. =erjadi hipoksia dan asidosis 4akibat penu%pukan asa% laktat 5. 'nfark 

    miokardium 4ke%atian sel "antung 5 biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.

    Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung

    karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung menyebabkan

    kontraktilitas menurun.

    & Hipertensi siste%ik atau pul%onal  

    3eningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan

    hipertrofi serabut otot jantung 4peningkatan afterload5, mengakibatkan hipertropi

    serabut otot jantung. *fek tersebut 4hipertropi miokard5 dianggap sebagai kompensasi

    karena meningkatkan kontraktilitas  jantung, karena alasan yg tidak jelas hipertropi

    otot jantung dapat berfungsi secara normal, akhirnya terjadi gagal jantung.

    ' Peradangan dan penyakit %yocardiu% degeneratif, 

    7erhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung

    merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.

    Penyakit "antung lain

    Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya,

    yang secara langsung mempengaruhi jantung. 3ekanisme yang biasanya terlibat

    mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung 4 stenosis katup se%iluner 5,

    ketidak mampuan jantung untuk mengisi darah 4ta%ponade, perikardiu%, perikarditif 

    konstriktif, atau stenosis $ 5, peningkatan mendadak after load.

    http://askep-net.blogspot.com/2012/05/cara-kerja-jantung.htmlhttp://askep-net.blogspot.com/2012/05/cara-kerja-jantung.html

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    9/49

    * Faktor siste%ik 

    =erdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam perkembangan dan

     beratnya gagal jantung. 3eningkatnya laju metabolisme 4%isal + de%a%,

    tirotoksikosis   5, hipoksia dan anemia memerlukan peningkatan curah jantung untuk 

    memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. Hipoksia dan anemia juga dapat menurunkan

    suplai oksigen ke jantung. +sidosis respiratorik atau metabolik dan abnormalitas

    elektrolit dapat menurunkan kontraktilitas jantung

    2.1.*. Klasi!ikasi

    Gagal jantung dapat diklasifikasikan menurut beberapa faktor. he -ew .ork 

     Heart $ssociation (-.H$) membagi gagal jantung menjadi # kelas, berdasarkan

    hubungannya dengan gejala dan jumlah atau usaha yang dibutuhkan untuk 

    menimbulkan gejala, sebagai berikut9

    %. 1elas ' 9 Penderita dengan gagal jantung tanpa adanya

     pembatasan aktivitas fisik, dimana aktivitas biasa tidak menimbulkan

    rasa lelah dan sesak napas.

    (. 1elas '' 9 Penderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan

    adanya pembatasan aktivitas fisik yang ringan, merasa lega jika

     beristirahat.). 1elas ''' 9 Penderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan

    adanya pembatasan aktivitas fisik yang ringan, kegiatan fisik yang

    lebih ringan dari kegiatan biasa sudah memberi gejala lelah, sesak 

    napas.

    #. 1elas '; 9 Penderita dengan gagal jantung yang tidak sanggup

    melakukan kegiatan apapun tanpa keluhan, gejala sesak napas tetap

    ada "alaupun saat beristirahat.

     $%erican /ollege of /ardiology0$%erican Heart $ssociation ($//0$H$)

    heart failure guidelines  melengkapi klasifikasi @?H+ untuk menggambarkan

     perkembangan penyakit dan dibagi menjadi # stage, yaitu9

    A

    http://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://circ.ahajournals.org/content/112/12/1825.fullhttp://circ.ahajournals.org/content/112/12/1825.fullhttp://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://circ.ahajournals.org/content/112/12/1825.fullhttp://circ.ahajournals.org/content/112/12/1825.full

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    10/49

    %. -tage + pasien beresiko tinggi untuk gagal jantung tetapi tidak 

    memiliki penyakit jantung struktural atau gejala&gejala dari gagal

     jantung

    (. -tage 7 pasien memiliki penyakit jantung struktural tetapi tidak 

    memiliki gejala&gejala dari gagal jantung

    ). -tage C pasien memiliki penyakit jantung structural dan memiliki

    gejala&gejala dari gagal jantung#. -tage D pasien memiliki gagal jantung berat yang menuntut intervensi

    khusus.

    2.1.+. Pat%!isi%l%gi

    7ila jantung mendadak menjadi rusak berat, seperti infark miokard, maka

    kemampuan pemompaan jantung akan segera menurun. -ebagai akibatnya akan

    timbul dua efek utama penurunan curah jantung, dan bendungan darah di vena yang

    menimbulkan kenaikan tekanan vena jugularis.

    -e"aktu jantung mulai melemah, sejumlah respons adaptif lokal mulai

    terpacu dalam upaya mempertahankan curah jantung. /espons tersebut mencakup

     peningkatan aktivitas adrenergik simpatik, peningkatan beban a"al akibat aktivasi

    sistem renin&angiotensin&aldosteron, dan hipertrofi ventrikel. 3ekanisme ini mungkin

    memadai untuk mempertahankan curah jantung pada tingkat normal atau hampir 

    normal pada a"al perjalanan gagal jantung, dan pada keadaan istirahat. @amun,

    kelainan kerja ventrikel dan menurunnya curah jantung biasanya tampak saat

     beraktivitas. Dengan berlanjutnya gagal jantung, kompensasi menjadi semakin

    kurang efektif.

    %. Peningkatan aktivitas adrenergik simpatis 9

    -alah satu respons neurohumoral terhadap penurunan curah jantung adalah

     peningkatan aktivitas sistem adrenergik simpatis. 3eningkatnya aktivitas adrenergik 

    simpatis merangsang pengeluaran katekolamin dari saraf&saraf adrenergik jantung

    %

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    11/49

    dan medulla adrenal. 1atekolamin ini akan menyebabkan kontraksi lebih kuat otot

     jantung 4efek inotropik positif5 dan peningkatan kecepatan jantung. -elain itu juga

    terjadi vasokontriksi arteri perifer untuk menstabilkan tekanan arteri dan redistribusi

    volume darah dengan mengurangi aliran darah ke organ&organ yang metabolismenya

    rendah misal kulit dan ginjal untuk mempertahankan perfusi ke jantung dan otak.

    ;asokonstriksi akan meningkatkan aliran balik vena ke sisi kanan jantung, untuk 

    selanjutnya menambah kekuatan kontraksi sesuai dengan hukum -tarling. 1adar 

    katekolamin dalam darah akan meningkat pada gagal jantung, terutama selama

    latihan. 0antung akan semakin bergantung pada katekolamin yang beredar dalam

    darah untuk mempertahankan kerja ventrikel.namun pada akhirnya respons

    miokardium terhadap rangsangan simpatis akan menurun8 katekolamin akan

     berkurang pengaruhnya terhadap kerja ventrikel.

    Gambar %. 3ekanisme aktivasi sistem syaraf simpatik dan parasimpatik pada gagal

     jantung.

    (. Peningkatan beban a"al melalui aktivasi sistem /enin&+ngiotensin&+ldosteron 9

    %%

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    12/49

    +ktivasi sistem renin&angiotensin&aldosteron menyebabkan retensi natrium

    dan air oleh ginjal, meningkatkan volume ventrikel. 3ekanisme yang mengakibatkan

    aktivasi sistem renin angiotensin aldosteron pada gagal jantung masih belum jelas.

     @amun apapun mekanisme pastinya, penurunan curah jantung akan memulai

    serangkaian peristi"a berikut9

    & Penurunan aliran darah ginjal dan penurunan laju filtrasi glomerulus

    & Pelepasan renin dari apparatus jukstaglomerulus

    & 'nteraksi renin dan angiotensinogen dalam darah untuk menghasilkan

    angiotensin '

    & 1onversi angotensin ' menjadi angiotensin ''

    & /angsangan sekresi aldosteron dari kelenjar adrenal.

    & /etensi natrium dan air pada tubulus distal dan duktus kolektifus.

    +ngiotensin '' juga menghasilkan efek vasokonstriksi yang meningkatkantekanan darah.

    %(

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    13/49

    Gambar (. -istem /enin & +ngiotemsin& +ldosteron

    ). Hipertrofi ventrikel 9

    /espon kompensatorik terakhir adalah hipertrofi miokardium atau bertambah

    tebalnya dinding. Hipertrofi miokardium akan mengakibatkan peningkatan kekuatan

    kontraksi ventrikel.

    +"alnya, respon kompensatorik sirkulasi memiliki efek yang

    menguntungkan8 namun akhirnya mekanisme kompensatorik dapat menimbulkan

    gejala, meningkatkan kerja jantung, dan memperburuk derajat gagal jantung. /etensi

    cairan yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan kontraktilitas menyebabkanterbentuknya edema dan kongesti vena paru dan sistemik. ;asokontriksi arteri juga

    meningkatkan beban akhir dengan memperbesar resistensi terhadap ejeksi ventrikel8

     beban akhir juga meningkat karena dilatasi ruang jantung. +kibatnya, kerja jantung

    dan kebutuhan oksigen miokardium juga meningkat. Hipertrofi miokardium dan

    rangsangan simpatis lebih lanjut akan meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium.

    0ika peningkatan kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi akan terjadi iskemia

    miokardium dan gangguan miokardium lainnya. Hasil akhir dari peristi"a yang

    saling berkaitan ini adalah meningkatnya beban miokardium dan terus

     berlangsungnya gagal jantung.

    %)

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    14/49

    Gambar ). Pola remodelling jantung yang terjadi karena respon terhadap

    hemodinamik berlebih.

    2.1.,. Diagn%sis

    Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala dan penilaianklinis, didukung oleh pemeriksaan penunjang seperti *1G, foto toraks, biomarker,

    dan ekokardiografi Doppler.

    1 Pasien segera diklasifikasikan apakah disfungsi sistolik atau disfungsi

    diastolik dan karakteristik forward orbackward , left or right heart failure1riteria diagnosis gagal jantung menurut Fra%ingha% Heart tudy +

    a. 1riteria mayor 9

    %5 Paroksismal nokturnal dispneu(5 /onki paru

    )5 *dema akut paru

    #5 1ardiomegali5 Gallop -)

    25 Distensi vena leher 

    $5 /efluks hepatojugular 

    5 Peningkatan tekanan vena jugularis b. 1riteria minor 9

    %5 *dema ekstremitas

    %#

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    15/49

    (5 7atuk malam hari

    )5 Hepatomegali

    #5 Dispnea dBeffort5 *fusi pleura

    25 =akikardi 4%(

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    16/49

     berguna dalam menggambarkan kelainan ba"aan dan katup,

    namun, ekokardiografi dan pencitraan resonansi magnetik 43/'5

    dapat memberikan informasi yang sama tanpa mengekspos pasien

    untuk radiasi pengion.

    )5 *chocardiografi*kokardiografi dua dimensi dianjurkan sebagai bagian a"al dari

    evaluasi pasien dengan gagal jantung kongestif yang diketahui atau

    diduga. Fungsi ventrikel dapat dievaluasi, dan kelainan katup

     primer dan sekunder dapat dinilai secara akurat. *kokardiografi

    Doppler mungkin memainkan peran berharga dalam menentukan

    fungsi diastolik dan dalam menegakkan diagnosis HF diastolik. Dua

    dimensi dan *kokardiografi Doppler dapat digunakan untuk 

    menentukan kinerja sistolik dan diastolik E;4ventrikel kiri5, cardiac

    output 4fraksi ejeksi5, dan tekanan arteri pulmonalis dan pengisian

    ventrikel. *chocardiography juga dapat digunakan untuk 

    mengidentifikasi penyakit katup penting secara klinis.=ingkat

    kepercayaan di echocardiography adalah tinggi, dan tingkat temuan

     positif palsu dan negatif palsu yang rendah.2.1.-. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan penderita dengan gagal jantung meliputi penalaksanaan

    secara non farmakologis dan secara farmakologis. Penatalaksanaan gagal jantung

     baik akut maupun kronik ditujukan untuk mengurangi gejala dan memperbaiki

     prognosis, meskipun penatalaksanaan secara individual tergantung dari etiologi serta

     beratnya kondisi.

    1.  @on Farmakalogi 9

    a. +njuran umum 9%5 *dukasi 9 terangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan.

    (5 +ktivitas sosial dan pekerjaan diusahakan agar dapat dilakukan

    seperti biasa. -esuaikan kemampuan fisik dengan profesi yang

    masih bisa dilakukan.

     b. =indakan 6mum 9

    %2

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    17/49

    %5 Diet 4hindarkan obesitas, rendah garam ( g pada gagal jantung

    ringan dan % g pada gagal jantung berat, jumlah cairan % liter pada

    gagal jantung berat dan %, liter pada gagal jantung ringan.

    (5 Hentikan rokok 

    )5 Hentikan alkohol pada kardiomiopati. 7atasi (&) g

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    18/49

    sudah stabil. Pada gagal jantung klas fungsional '' dan '''. Penyekat

    7eta yang digunakan carvedilol, bisoprolol atau metaprolol. 7iasa

    digunakan bersama&sama dengan penghambat +C* dan diuretik.

    d. +ngiotensin '' antagonis reseptor dapat digunakan bila ada intoleransi

    terhadap +C* ihibitor.e. Digoksin diberikan untuk pasien simptomatik dengan gagal jantung

    disfungsi sistolik ventrikel kiri dan terutama yang dengan fibrilasi atrial,

    digunakan bersama&sama diuretik, +C* inhibitor, beta blocker.

    f. +ntikoagulan dan antiplatelet. +spirin diindikasikan untuk pencegahan

    emboli serebral pada penderita dengan fibrilasi atrial dengan fungsi

    ventrikel yang buruk. +ntikoagulan perlu diberikan pada fibrilasi atrial

    kronis maupun dengan ri"ayat emboli, trombosis dan rancient 

     2sche%ic $ttacks, trombus intrakardiak dan aneurisma ventrikel.

    g. +ntiaritmia tidak direkomendasikan untuk pasien yang asimptomatik 

    atau aritmia ventrikel yang menetap. +ntiaritmia klas ' harus dihindari

    kecuali pada aritmia yang mengancam nya"a. +ntiaritmia klas '''

    terutama amiodaron dapat digunakan untuk terapi aritmia atrial dan

    tidak digunakan untuk terapi aritmia atrial dan tidak dapat digunakan

    untuk mencegah kematian mendadak.h. +ntagonis kalsium dihindari. 0angan menggunakan kalsium antagonis

    untuk mengobati angina atau hipertensi pada gagal jantung.

    Pada penderita yang memerlukan pera"atan, restriksi cairan 4%, : ( l

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    19/49

    kardiogenik. Gagal jantung akut yang berat serta syok kardiogenik biasanya timbul

     pada infark miokard luas, aritmia yang menetap 4fibrilasi atrium maupun ventrikel5

    atau adanya problem mekanis seperti ruptur otot papilari akut maupun defek septum

    ventrikel pasca infark.

    Gagal jantung akut yang berat merupakan kondisi emergensi dimana

    memerlukan penatalaksanaan yang tepat termasuk mengetahui penyebab, perbaikan

    hemodinamik, menghilangan kongesti paru, dan perbaikan oksigenasi jaringan.

    3enempatkan penderita dengan posisi duduk dengan pemberian oksigen konsentrasi

    tinggi dengan masker sebagai tindakan pertama yang dapat dilakukan. 3onitoring

    gejala serta produksi kencing yang akurat dengan kateterisasi urin serta oksigenasi jaringan dilakukan di ruangan khusus.  3ase e4cess menunjukkan perfusi jaringan,

    semakin rendah menunjukkan adanya asidosis laktat akibat metabolisme anerob dan

    merupakan prognosa yang buruk. 1oreksi hipoperfusi memperbaiki

    asidosis,pemberian bikarbonat hanya diberikan pada kasus yang refrakter.

    Pemberian loop diuretik intravena seperti furosemid akan menyebabkan

    venodilatasi yang akan memperbaiki gejala "alaupun belum ada diuresis. Eoop

    diuretik juga meningkatkan produksi prostaglandin vasdilator renal. *fek ini

    dihambat oleh prostaglandin inhibitor seperti obat antiflamasi nonsteroid, sehingga

    harus dihindari bila memungkinkan.

    >pioid parenteral seperti morfin atau diamorfin penting dalam

     penatalaksanaan gagal jantung akut berat karena dapat menurunkan kecemasan, nyeri

    dan stress, serta menurunkan kebutuhan oksigen. >piat juga menurunkan preload dan

    tekanan pengisian ventrikel serta udem paru. Dosis pemberian ( : ) mg intravena dan

    dapat diulang sesuai kebutuhan.

    Pemberian nitrat 4sublingual, buccal dan intravenus5 mengurangi preload serta

    tekanan pengisian ventrikel dan berguna untuk pasien dengan angina serta gagal

     jantung. Pada dosis rendah bertindak sebagai vasodilator vena dan pada dosis yang

    lebih tinggi menyebabkan vasodilatasi arteri termasuk arteri koroner. -ehingga dosis

     pemberian harus adekuat sehingga terjadi.keseimbangan antara dilatasi vena dan

    %A

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    20/49

    arteri tanpa mengganggu perfusi jaringan. 1ekurangannya adalah teleransi terutama

     pada pemberian intravena dosis tinggi, sehingga pemberiannya hanya %2 : (# jam.

    -odium nitropusside dapat digunakan sebagai vasodilator yang diberikan pada

    gagal jantung refrakter, diberikan pada pasien gagal jantung yang disertai krisis

    hipertensi. Pemberian nitropusside dihindari pada gagal ginjal berat dan gangguan

    fungsi hati. Dosis ,) : , Jg

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    21/49

    Pada pasien yang telah mendapat terapi penyekat beta, dosis yang dibutuhkan lebih

    tinggi yaitu % : ( Jg

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    22/49

    regurgitasi mitral atau ruptur septum interventrikel. Pemasangan pacu jantung

     bertujuan untuk mempertahankan laju jantung dan mempertahankan sinkronisasi

    atrium dan ventrikel, diindikasikan pada penderita dengan bradikardia yang

    simtomatik dan blok atrioventrikular derajat tinggi.  2%plantable cardioverterdevice

     bertujuan untuk mengatasi fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel. ascular $ssist 

     5evice  merupakan pompa mekanis yang mengantikan sebgaian fungsi ventrikel,

    indikasi pada penderita dengan syok kardiogenik yang tidak respon terhadap terapi

    terutama inotropik.

    2.1.. Pr%gn%sis3eskipun penatalaksanaan pasien dengan gagal jantung telah sangat

     berkembang, tetapi prognosisnya masih tetap jelek, dimana angka mortalitas setahun

     bervariasi dari ! pada pasien stabil dengan gejala ringan, sampai )&! pada

     pasien dengan gejala berat dan progresif. Prognosisnya lebih buruk jika disertai

    dengan disfungsi ventrikel kiri berat 4fraksi ejeksiI (!5, gejala menonjol, dan

    kapasitas latihan sangat terbatas 4konsumsi oksigen maksimal I % ml

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    23/49

    ()

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    24/49

    2.2 Hi(ertensi

    2.2.1 De!inisi

    Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya

    %# mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya A mmHg menurut 0@C ;''.

    2.2.2 E(i)emi%l%gi

    Data epidemiologi menunjukkan bah"a dengan meningkatnya populasi usia

    lanjut maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga bertambah, di

    mana baik hipertensi sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik dan diastolik 

    sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia K 2 tahun. -elain itu, laju pengendalian tekanan darah yang dahulu terus meningkat dalam dekade terakhir tidak 

    menunjukkan kemajuan lagi 4pola kurva mendatar5 dan pengendalian tekanan darah

    ini hanya mencapai )#! dari seluruh pasien hipertensi.

    -ampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari

    negara maju. Data dari he -ational Health and -utrition 64a%ination urvey

    4@H@*-5 menunjukkan bah"a dari tahun ke %AAA&(, insiden hipertensi pada

    orang de"asa adalah sekitar (A&)%! yang berarti terdapat &2 juta orang hipertensi

    di +merika dan terjadi peningkatan % juta dari data @H@*- ''' tahun %A&%AA%.

    Hipertensi esensial sendiri merupakan A! dari seluruh kasus hipertensi.

    2.2.3 Kriteria

    7erdasarkan penyebabnya hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi hipertensi

    esensial< primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    25/49

    tekanan darah pada orang de"asa terbagi menjadi kelompok normal, prehipertensi,

    hipertensi derajat %, dan hipertensi derajat (.

    =abel $. 1lasifikasi =ekanan Darah menurut 0@C $

    Klasi!ikasi Tekanan Darah menurut "N/ -

    Klasi!ikasi

    Tekanan Darah

    TD# &mmHg' TDD &mmHg'

     @ormal I %( Dan I

    Prehipertensi %(&%)A +tau &A

    Hipertensi derajat % %#&%A +tau A&AA

    Hipertensi derajat ( %2 +tau %

    Pasien dengan prehipertensi berisiko mengalami peningkatan tekanan darah

    menjadi hipertensi, yang tekanan darahnya %)&%)A

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    26/49

    • Hipertensi -ekunder 

    Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang terjadi sebagai akibat

    suatu penyakit, kondisi dan kebiasaan. 1arena itu umumnya hipertensi ini

    sudah diketahui penyebabnya. =erdapat %! orang menderita apa yang

    dinamakan hipertensi sekunder. -kitar &%! penderita hipertensi penyebabnya

    adalah penyakit ginjal 4stenoisarteri renalis, pielonefritis, glomerulonefritis,

    tumor ginjal5, sekitar %&(! adalah penyakit kelaian hormonal

    4hiperaldosteronisme, sindroma cushing5 dan sisanya akibat pemakaian obat

    tertentu 4steroid, pil 175.

    2.2.+ Pat%!isi%l%gi

    a. Hipertensi primer 

    7eberapa teori patogLnesis hipertensi primer meliputi 9

    • +ktivitas yang berlebihan dari sistem saraf simpatik

    • +ktivitas yang berlebihan dari sistem /++

    • /etensi @a dan air oleh ginjal

    • 'nhibisi hormonal pada transport @a dan 1 mele"ati dinding sel pada ginjal

    dan pembuluh darah

    • 'nteraksi kompleks yang melibatkan resistensi insulin dan fungsi endotel

    -ebab : sebab yang mendasari hipertensi esensial masih belum

    diketahui. @amun sebagian besar disebabkan oleh resistensi yang semakin tinggi

    4kekakuan atau kekurangan elastisitas5 pada arteri : arteri yang kecil yang paling

     jauh dari jantung 4arteri periferal atau arterioles5, hal ini seringkali berkaitan

    dengan faktor&faktor genetik, obesitas, kurang olahraga, asupan garam berlebih,

     bertambahnya usia, dll.

     b. Hipertensi -ekunder 

    Hipertensi sekunder disebabkan oleh suatu proses penyakit sistemik yang

    meningkatkan tahanan pembuluh darah perifer atau cardiac output, contohnya adalah

    renal vaskular atau parenchymal disease, adrenocortical tumor,feokromositoma dan

    (2

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    27/49

    obat&obatan. 7ila penyebabnya diketahui dan dapat disembuhkan sebelum terjadi

     perubahan struktural yang menetap, tekanan darah dapat kembali normal.

    2.2., 3anifestasi 1linis

    Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala "alaupun

    secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan

    dengan tekanan darah tinggi. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan

    dari hidung, pusing, "ajah kemerahan, dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada

     penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

    0ika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut9

    • -akit kepala

    • 1elelahan

    • 3ual&muntah

    • -esak napas

    • Gelisah

    • Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,

    mata, jantung, dan ginjal

    • 1adang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan

     bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak   disebut ensefalopati

    hipertensif  yang memerlukan penanganan segera.

    2.2.- Diagn%sis

    %. +namnesis+namnesis yang perlu ditanyakan kepada seorang penderita hipertensi

    meliputi9

    a. Eama menderita hipertensi dan derajat tekanan darah

     b. 'ndikasi adanya hipertensi sekunder 1eluarga dengan ri"ayat penyakit ginjal 4ginjal polikistik5

    ($

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hidunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Otak

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    28/49

    +danya penyakit ginjal, infeksi saluran kemih hematuri, pemakaian oba&

    obatan analgesic dan obat< bahan lain.

    *pisode berkeringat, sakit kepala, kecemasan palpitasi 4feokromositoma5.

    c. Faktor&faktor resiko 4ri"ayat hipertensi< kardiovaskular pada pasien atau

    keluarga pasien, ri"ayat hiperlipidemia, ri"ayat diabetes mellitus, kebiasaan

    merokok, pola makan, kegemukan, insentitas olahraga5

    d. Gejala kerusakan organ

    • >tak dan mata9 sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan, transient

    ischemic attacks, defisit neurologis

    • 0antung9 Palpitasi,nyeri dada, sesak, bengkak di kaki

    • Ginjal9 Poliuria, nokturia, hematuria

    e. /i"ayat pengobatan antihipertensi sebelumnya

    (. Pemeriksaan Fisik 

    a. 3emeriksa tekanan darah

    • Pengukuran rutin di kamar periksa

    & Pasien diminta duduk dikursi setelah beristirahat selam menit, kaki di

    lantai dan lengan setinggi jantung

    & Pemilihan manset sesuai ukuran lengan pasien 4de"asa9 panjang %(&%), lebar 

    ) cm5

    & -tetoskop diletakkan di tempat yang tepat 4fossa cubiti tepat diatas arteri

     brachialis5

    & Eakukan penngukuran sistolik dan diastolic dengan menggunakan suara

    1orotkoff fase ' dan ;& Pengukuran dilakukan ( dengan jarak %& menit, boleh diulang kalau

     pemeriksaan pertama dan kedua bedanya terlalu jauh.

    Pengukuran (# jam 4+mbulatory 7lood Pressure 3onitoring&+7P35

    & Hipertensi borderline atau yang bersifat episodic& Hipertensi office atau "hite coat

    & Hipertensi sekunder & -ebagai pedoman dalam pemilihan jenis obat antihipertensi

    & Gejala hipotensi yang berhubungan dengan pengobatan antihipertensi Pengukuran sendiri oleh pasien

     b. *valuasi penyakit penyerta kerusakan organ target serta kemungkinan hipertensi

    sekunder 

    (

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    29/49

    6mumnya untuk penegakkan diagnosis hipertensi diperlukan pengukuran

    tekanan darah minimal ( kali dengan jarak % minggu bila tekanan darah I

    %2

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    30/49

    +lgoritma penanganan hipertensi dimulai terlebih dahulu dengan perubahan

    lifestyle atau gaya hidup. Perubahan lifestyle yang dapat menimbulkan penurunan

    terhadap tekanan darah, antara lain

    =abel . +lgoritma penanganan hipertensi dengan perubahan lifestyle

    3odifikasi /ekomendasi Penurunan =ekanan

    Darah -istolik 

    3enurunkan 7erat 7adan 3engendalikan berat

     badan sesuai dengan '3=normal yaitu %,&(#,Akg

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    31/49

    42& mg @a5

    → Diet ini diberikankepada pasien

    edema

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    32/49

    untuk "anita

    -top merokok 

    +pabila dengan perubahan lifestyle tidak tercapai target tekanan darah yang

    diinginkan 4tekanan darah I %#

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    33/49

    kombinasi. -edangkan pada hipertensi derajat ( digunakan kombinasi ( jenis obat

    untuk sebagian besar kasusnya, umumnya diuretic jenis thiaid dan +C*' atau +/7

    atau CC7. -edangkan pada pasien dengan indikasi medis yang memaksa, obat yang

    diberikan adalah obat&obatan untuk indikasi medis yang memaksa dan anti hipertensi

    lain 4diuretika, +C*', +/7, CC75sesuai dengan kebutuhan.

    0enis&jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang

    dianjurkan 0@C $ yaitu9

    • Diuretika terutama jenis hia8ide 4=hia5 atau $ldosterone $ntagonist 4+ldo

    +nt5

    •  3eta 3locker 4775

    • /alciu% /hannel 3locker atau /alciu% $ntagonist 4CC75•  $ngiotensin /onverting 6n8y%e 2nhibitor 4+C*&'5

    •  $ngiotensin 22 9eceptor 3locker atau +=% 9eceptor $ntagonist atau  3locker 

    4+/75

    3asing&masing obat antihipertensi memiliki efektivitas dan keamanan dalam

     pengobatan hipertensi tetapi pemilihan obat antihipertensi juga dipengaruhi beberapa

    faktor yaitu9

    • Faktor sosio&ekonomi

    • Profil faktor risiko kardiovaskuler 

    • +da tidaknya kerusakan organ target

    • +da tidaknya penyakit penyerta

    • ;ariasi individu dari respon pasien terhadap obat antihipertensi

    • 1emungkinan adanya interaksi dengan obat yang digunakan pasien untuk 

     penyakit lain

    • 7ukti ilmiah kemampuan obat antihipertensi yang akan digunakan dalam

    menurunkan risiko kardiovaskuler 

    6ntuk sebagian besar pasien hipertensi, terapi dimulai secara bertahap dan

    target tekanan darah tinggi dicapai secara progresif dalam beberapa minggu.

    Dianjurkan untuk menggunakan obat antihipertensi dengan masa kerja panjang atau

    yang memberikan efikasi (# jam dengan pemberian sekali sehari. Pilihan memulai

    ))

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    34/49

    Angiotensin II Receptor Blocker

    Diuretika

    Calcium Channel Blocker

    Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

    α Blocker

    Blocker

    terapi dengan % jenis obat antihipertensi atau dengan kombinasi tergantung tekanan

    darah a"al dan ada tidaknya komplikasi. 0ika terapi dimulai dengan % jenis obat

    dalam dosis rendah dan kemudian tekanan darah belum mencapai target, maka

    langkah selanjutnya adalah meningkatkan dosis obat tersebut atau berpindah ke

    antihipertensi lain dengan dosis rendah. *fek samping umumnya bisa dihindarkan

    dengan dosis rendah baik tunggal maupun kombinasi. -ebagian besar pasien

    memerlukan kombinasi obat antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah

    tetapi terapi kombinasi dapat meningkatkan biaya pengobatan dan menurunkan

    kepatuhan pasien karena jumlah obat yang semakin bertambah.

    Gambar . 1ombinasi obat antihipertensi

    1ombinasi yang telah terbukti efektif dan dapat ditoleransi pasien

    hipertensi adalah9

    • CC7 dan 77

    • CC7 dan +C*' atau +/7

    )#

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    35/49

    • CC7 dan diuretika

    • +7 dan 77

    • 1adang diperlukan ) atau # kombinasi obat

    =abel A. =atalaksana hipertensi menurut 0@C $

    Klasi!ikasi

    Tekanan

    Darah

    TD#

    &mmHg'

    TDD

    &mmHg'

    Per0aikan

    P%la

    Hi)u(

    Tera(i 0at

    Aal tan(a

    In)ikasi

    emaksa

    Tera(i

    0at Aal

    )engan

    In)ikasi

    emaksa

     @ormal I %( dan I Dianjurka

    nPrehipertens

    i

    %(&%)A atau &

    A

    ?a =idak indikasi

    obat

    >bat&obatan

    untuk

    indikasiyang

    memaksa

    Hipertensi

    derajat %

    %#&%A atau A&

    AA

    ?a Diuretika jenis

    hia8ide untuk sebagian besar

    kasus, dapat

    dipertimbangk 

    an +C*&',+/7, 77,

    CC7, atau

    kombinasi

    >bat&obatan

    untukindikasi

    yang

    memaksa

    >batantihiperten

    si lain

    4diuretika,+C*&',

    +/7, 77,

    CC75 sesuaikebutuhan

    Hipertensi

    derajat (

    %2 atau

    %

    ?a 1ombinasi (

    obat untuk

    sebagian besar

    kasusumumnya

    diuretika jenis

    hia8ide dan+C*&' atau

    +/7 atau 77

    atau CC7

    )

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    36/49

    Pasien yang telah mulai mendapakan pengobatan harus dilakukan evaluasi

    lanjutan dan pengaturan dosis obat sampai target tekanan darah tercapai. -etelah

    tekanan darah stabil, kunjungan berikutnya datang dengan interval )&2 bulan,

    frekuensi kunjungan ini ditentukan dengan adanya tidaknya komorbiditas seperti

    gagal jantung, diabetes dan kebutuhan akan pemeriksaan laboratorium.

    Pada beberapa pasien adakalanya terjadi hipertensi yang resisten. +pabila

    terjadi hal demikian, perlu dipertimbangkan adanya kedaan sebagai berikut9

    a. Pengukuran tekanan darah yang tidak benar 

     b. Dosis belum memadai

    c. 1etidakpatuhan pasien dalam penggunaan obat anti hipertensi

    d. 1etidakpatuhan pasien dalam memperbaiki pola hidup

    • +supan alkohol berlebih

    • 1enaikan berat badan berlebih

    e. 1elebihan volume cairan tubuh

    • +supan garam berlebih

    • =erapi diuretika tidak cukup

    • Pennurunan fungsi ginjal berjalan progresif 

    f. +danya terapi lain

    • 3asih menggunakan bahan

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    37/49

    • -elain hipertensi ada kondisi lain seperti diabetes mellitus atau

     penyakit ginjal 4laju filtrate glomerulus mencapai I2 ml

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    38/49

    3.1. I)entitas Pasien

     @ama 9 @y. H

    0enis 1elamin 9 Perempuan

    6mur 9 2 =ahun

    +gama 9 'slam

    Pekerjaan 9 Petani

    +lamat 9 Gantuang ciri

     @o. 3/ 9 %%2(

    =anggal 3asuk4'GD5 9 ( 3aret (%2

    3.2. Anamnesis

    1. Keluhan Utama

    -esak nafas sejak ) hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.

    2. ia4at Pen4akit #ekarang

    & -esak nafas sejak ) hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, sesak 

     bertambah saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat. -esak nafas

    tidak menciut, tidak dipengaruhi cuaca, makanan dan emosi. Pasien

    merasa semakin sesak napas pada posisi tidur dan berkurang saat tidur 

    dan lebih nyaman bernafas saat duduk.

    & Pasien mengeluhkan batuk sejak M seminggu ini. 7atuk tidak berdahak 

     ber"arna putih, tidak bercampur darah, dan pasien mengeluhkan

    dahaknya susah dikeluarkan, batuk sudah dirasakan pasien M sudah

    setahun ini.

    & @yeri dada dirasakan saat batuk, dan nyeri dada dirasakan terasa berat.

    & Demam dirasakan M sejak ) hari yang lalu, demam tidak menggigil dan

    tidak berkeringat.

    )

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    39/49

    & Pasien mual dan muntah sebanyak % kali, muntah tidak berdarah.

    & @afsu makan pasien menurun sehingga pasien merasakan penurunan

     berat badan, hal ini berlangsung M ( tahun ini.

    & 7+1 pasien normal, pasien pasang kateter.

    & 7+7 pasien normal.

    3. ia4at Pen4akit Dahulu

    & -ebelumnya pasien pernah dira"at dengan keluhan sesak nafas, pasien

    dira"at dibangsal interna "anita M sudah 2 kali. =erakhir dira"at yaitu

    sekitar % bulan yang lalu.

    & Pasien memiliki ri"ayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, tekanan darah

     pasien pernah mencapai () mmHg, namun pasien tidak pernah

    mengontrol tekanan darah dan tidak mengkonsumsi obat antihipertensi.

    & /i"ayat batuk lama ada, batuk dirasakan M sudah setahun ini, batuk tidak 

     berdahak dan tidak berdarah, pasien tidak pernah periksa ke dokter.

    & /i"ayat diabetes melitus tidak ada

    & /i"ayat asma tidak ada

    *. ia4at Pen4akit Keluarga

    5 =idak ada keluarga pasien yang memiliki ri"ayat penyakit yang sama

    dengan pasien.

    )A

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    40/49

    5 >rang tua, adik, kakak, pasien tidak ada menderita penyakit hipertensi,

    diabetes melitus,s sakit jantung dan stroke.

    +. ia4at Psik%s%sial )an Ke0iasaan

    & Pasien seorang petani dengan sosial ekonomi rendah.

    & 1ebiasaan merokok dan alkohol tidak ada.

    3.3. Pemeriksaan 6isik 

    %. 1eadaan 6mum 9 -edang(. ;ital -ign 9

    a. 1esadaran 9 Compos 3entis Cooperative

     b. =ekanan Darah 9 %#

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    41/49

    e.Hidung 9 7entuk dan ukuran dalam batas normal, sekret tidak ada

    f. 3ulut 9 7ibir kering, lidah tidak kotor 

    g. Eeher 9 0;P 4 O ( cmH(>5

    h. 1elenjar Getah 7ening 9=idak ada pembesaran kelenjar getah bening 41G75

    submandimula, sepanjang 3.sternocleidomastoideus,

    supra

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    42/49

    Ginjal 9 bimanual 4&5, ballotement 4&5, nyeri ketok C;+

    4&5

    & Perkusi 9 =impani, sifting dullness 4&5& +uskultasi 9 7ising usus 4O5 normal

    l. *kstremitas

    a5 -uperior  

    & 'nspeksi 9 edema 4&5, sianosis 4&5& Palpasi 9 perabaan normal

    & =es sensibilitas 9sensibilitas halus normal dan sensibilitas kasar normal.

    & /efleks fisiologis

    kanan 1iri/efleks biseps O O

    /efleks triseps O O

    /efleks brachioradialis O O

    & /efleks patologis

    kanan 1iri

    /efleks Hoffman&=romer & &

     b5 'nferior 

    & 'nspeksi 9 edema 4&5, sianosis 4&5, ulkus 4&5

    & Palpasi 9perabaan normal, palpasi +.dorsalis pedis, kuat angkat

    +.tibialis posterior kuat angkat , dan +.poplitea kuat angkat.

    & =es sensibilitas9 sensibilitas halus normal dan sensibilitas kasar normal.

    & /efleks fisiologis

    1anan 1iri

    /efleks Patella O O

    /efleks Cremaster O O

    #(

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    43/49

    /efleks +chilles O O

    & /efleks Patologis

    1anan 1iri

    /efleks babinski & &

    /efleks gordon & &

    /efleks oppenheim & &

    /efleks chaddoks & &

    3.* Pemeriksaan La0%rat%rium

    a. Pemeriksaan darah tanggal ( 3aret (%2 4'GD5

    & Hemoglobin 9 %), g

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    44/49

    (. -uspek bronkopneumonia

    3., Diagn%sis Ban)ing

    %. Congestive Heart Failure Fungsional kelas ''', /;H E;H, 'rama -inus =akikardi

    ec Penyakit jantung koroner

    3.- Pemeriksaan Anjuran

    %. /ontgen =hora

    (. *1G

    3. Penatalaksanaan

    %. @onfarmakologi

    a. Pasien istirahat total.

     b. Diet 0antung ''.c. Diet rendah garam.

    (. Farmakologi

    & ';FD /E %( jam( ( l

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    45/49

    & uo ad vitam 9 dubia ad malam

    & uo ad sanationam 9 dubia ad malam

    & uo ad functionam 9 dubia ad malam

    3.18 6%ll% U(

    Haribjective +ssessment Plan

    /abu<

    )

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    46/49

    0umat%

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    47/49

    Hari ke

    $

    -elasa

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    48/49

    HHD

    %ntgen th%ra9 tanggal 815a(ril5281,

    Kesan: ;ar)i%megali )engan e)ema (aru

    BAB I<

    PENUTUP

    #

  • 8/16/2019 Isi Hipertensi Case

    49/49

    *.1 Kesim(ulan

    & Gagal jantung kongestif merupakan keadaan patofisiologis berupa kelainan

    fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk 

    memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada

     jika disertai dengan peninggian volume diastolik secara abnormal. Gagal

     jantung kongestif biasanya disertai dengan kergagalan pada jantung kiri dan

     jantung kanan.& Gagal jantug merupakan tahap akhir penyakit jantung yang dapat

    menyebabkan meningkatnya mortalitas dan morbiditas penderita penyakit

     jantung. Diagnosa gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala

    klinis dan pemeriksaan penunjang seperti *1G,foto thorak, biomarker, dan

    ekokardiografi Doppler.& 1riteria diagnosis gagal jantung yang di pakai adalah menurut  Fra%ingha%

     Heart tudy Penatalaksanaan meliputi penanganan gagal jantung kronik dan

    gagal jantung akut, dengan penatalaksanaan non medikamentosa,

    medikamentosa serta dengan menggunakan terapi invasive.

    & Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya

    %# mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya A mmHg menurut 0@C ;''.

    & 3enurut he eventh of he 7oint -ational /o%%ittee on Prevention,

     5etection, 6valuation, and reat%ent of High 3lood Pressure 40@C $5

    klasifikasi tekanan darah pada orang de"asa terbagi menjadi kelompok 

    normal, prehipertensi, hipertensi derajat %, dan hipertensi derajat (.