case study farkot lanjut hipertensi depresi 2016

5
Case Study Farmakoterapi Lanjut 2016 Hipertensi – Depresi Tn. GT (43 th, 165 cm, 68 kg), seorang duda tanpa anak, dibawa oleh adiknya ke spesialis kesehatan jiwa karena sudah 4 bulan ini mengurung diri di rumah, terutama setelah istrinya meninggal. Tn. GT tidak memiliki keturunan. Tn. GT seringkali berucap ‘Tidak ada gunanya lagi saya hidup. Lebih baik saya mati saja. Untukapa hidup bila sendiri”. Ia juga seringkali tiba-tiba menangis di pagi hari. Ia terlihat sangat lesu dan tidak ingin beraktivitas. Walaupun begitu ia merasa lelah sepanjang hari. Selama 4 bulan terakhir nafsu makannya terus berkurang dan berat badannya telah turun 8 kg. Tn. GT kesulitan tidur dan seringkali terbangun di tengah malam. Ia mengaku sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan. Hasil pemeriksaan hematologi dan kimia klinik lab menunjukkan hasil yang normal. Hasil pemeriksaan petanda vital: TD 160/90; R 22x/min; N 80x/min; S afebris. Pemeriksaan hematologi dan kimia klinik (SGOT, SGPT, ureum, kreatinin) menunjukkan nilai dalam batas normal. 1) Analisislah kondisi pasien! Subject : 4 bulan sudah mengurung di rumah semenjak istrinya meninggal Merasa tidak berguna dan memiliki keinginan untuk mati saja Sering tiba-tiba menangis di pagi hari Sangat lesu dan tidak ingin beraktivitas. Merasa lelah Nafsu makan berkurang dan berat badan turun 8 kg Kesulitan tidur dan seringkali terbangun di tengah malam Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan Object : Parameter Nilai Normal Nilai Pemeriksaan Tekanan Darah 140/90 160/90 (Hipertensi Stage 2) Respiration Rate 12-16x/menit 22x/min Denyut Nadi 60-100x/menit 80x/min SGPT 5-35 U/L Normal SGOT 5-35 U/L Normal Ureum 1,2 -3 mmol/L Normal Kreatinin 0,6-1,3 mg/dL Normal

Upload: silviaaryani

Post on 12-Jul-2016

23 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Contoh kasus farmakoterapi lanjutan

TRANSCRIPT

Page 1: Case Study Farkot Lanjut Hipertensi Depresi 2016

Case StudyFarmakoterapi Lanjut 2016Hipertensi – Depresi

Tn. GT (43 th, 165 cm, 68 kg), seorang duda tanpa anak, dibawa oleh adiknya ke spesialis kesehatan jiwa karena sudah 4 bulan ini mengurung diri di rumah, terutama setelah istrinya meninggal. Tn. GT tidak memiliki keturunan. Tn. GT seringkali berucap ‘Tidak ada gunanya lagi saya hidup. Lebih baik saya mati saja. Untukapa hidup bila sendiri”. Ia juga seringkali tiba-tiba menangis di pagi hari. Ia terlihat sangat lesu dan tidak ingin beraktivitas. Walaupun begitu ia merasa lelah sepanjang hari. Selama 4 bulan terakhir nafsu makannya terus berkurang dan berat badannya telah turun 8 kg. Tn. GT kesulitan tidur dan seringkali terbangun di tengah malam. Ia mengaku sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan. Hasil pemeriksaan hematologi dan kimia klinik lab menunjukkan hasil yang normal.

Hasil pemeriksaan petanda vital: TD 160/90; R 22x/min; N 80x/min; S afebris. Pemeriksaan hematologi dan kimia klinik (SGOT, SGPT, ureum, kreatinin) menunjukkan nilai dalam batas normal.

1) Analisislah kondisi pasien!Subject :

4 bulan sudah mengurung di rumah semenjak istrinya meninggal Merasa tidak berguna dan memiliki keinginan untuk mati saja Sering tiba-tiba menangis di pagi hari Sangat lesu dan tidak ingin beraktivitas. Merasa lelah Nafsu makan berkurang dan berat badan turun 8 kg Kesulitan tidur dan seringkali terbangun di tengah malam Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan

Object :Parameter Nilai Normal Nilai PemeriksaanTekanan Darah 140/90 160/90 (Hipertensi Stage 2)Respiration Rate 12-16x/menit 22x/minDenyut Nadi 60-100x/menit 80x/minSGPT 5-35 U/L NormalSGOT 5-35 U/L NormalUreum 1,2 -3 mmol/L NormalKreatinin 0,6-1,3 mg/dL Normal

Analisa Subjek Pasien

Dari analisa subjek pasien, maka pasien didiagnosa mengalami Major Depressive Episode. Dimana pasien memiliki lebih dari 5 tanda dan gejala depresi

Page 2: Case Study Farkot Lanjut Hipertensi Depresi 2016

Analisa Objek

2) Jelaskan rekomendasi terapi farmakologi dan nonfarmakologi pada pasien!3) Monitoring apa saja yang perlu dilakukan pada pasien?

Monitoring tekanan darah pasien Monitoring efek samping obat yang digunakan oleh pasien Monitoring perubahan dalam fungsi sosial dan nilai kerja Monitoring munculnya ide bunuh diri setelah inisiasi dari antidepresan apapun. Monitoring berat badan dan disfungsi seksual, peristiwa umum yang terkait dengan

sebagian besar antidepresan, serta ketidakpatuhan Pasien harus dimonitoring pada interval yang lebih sering di awal pengobatan. Monitoring

kemudian dilanjutkan secara teratur sepanjang kelanjutan dan pemeliharaan fase pengobatan. Monitoring berkala untuk kembali munculnya sasaran harus dilanjutkan selama beberapa bulan setelah terapi antidepresan dihentikan.Berikut terdapat daftar monitoring efek samping penggunaan obat antidepresan.

Hasil analisa objek pada pasien, pasien didiagnosa hipertensi dengan kondisi hipertensi stage 2

Page 3: Case Study Farkot Lanjut Hipertensi Depresi 2016

Parameter monitoring yang dilakukan berdasarkan golongan obat antihipertensi yang digunakan

Page 4: Case Study Farkot Lanjut Hipertensi Depresi 2016

Setelah diterapi dengan obat pilihan Anda, kondisi Tn. GT membaik. Namun, pada bulan ke-7 pasien terlihat kembali mengalami gejala yang sama seperti di atas.

4) Faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan kondisi kekambuhan ini?5) Apa strategi terapi Anda terhadap kondisi ini?

4 bulan sudah mengurung di rumah semenjak istrinya meninggalMerasa tidak berguna dan memiliki keinginan untuk mati sajaSering tiba-tiba menangis di pagi hariSangat lesu dan tidak ingin beraktivitas.Merasa lelahNafsu makan berkurang dan berat badan turun 8 kgKesulitan tidur dan seringkali terbangun di tengah malamSulit berkonsentrasi dan membuat keputusan