anti depresi

23
Disusun oleh : Fulki Ghilman (G1F011067) Suci Ramadhani (G1F014023) Windi Ale !i"a A$%& D' R'S&

Upload: alimwijaya

Post on 04-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anti depresi

TRANSCRIPT

ANTI DEPRESI

Disusun oleh :Fulki Ghilman(G1F011067)Suci Ramadhani(G1F014023)Windi Agle Liza (G1F014025)

ANTI DEPRESIDepresi adalah gangguan mental umum yang menyajikan dengan mood depresi, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, tidur terganggu atau nafsu makan, energi rendah, dan hilang konsentrasi. Masalah ini dapat menjadi kronis atau berulang dan menyebabkan gangguan besar dalam kemampuan individu untuk mengurus tanggung jawab sehari-harinya (WHO, 2011).

PENGERTIAN

GEJALA & TANDA DEPRESIperasaan tertekan/depresi sepanjang hari, hampir setiap harikehilangan interes atau kesenangan terhadap hampir semua aktivitasberkurangnya berat badan secara signifikan, atau bertambah BB, dengan penurunan atau kenaikan nafsu makan hampir setiap hariinsomnia atau hipersomnia hampir setiap harikemunduran psikomotorkelelahan atau kehilangan energiperasaan tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak semestinyatidak bisa konsentrasi berpikir, daya ingat menurunsecara berulang berpikir tentang ingin mati atau bunuh diri, atau usaha bunuh diri

JENIS DEPRESIberdasar waktu terjadinyaDepresi kronis termasuk berat, terjadi sepanjang waktu, responsive terhadap obatDepresi musiman (seasonal) timbul pada saat/musim tertentu (puncak di musim dingin, sembuh di musim semi atau panas)Depresi post partum onset terjadi dalam jangka waktu 1 bulan setelah melahirkan bisa ringan (blue baby syndrome) atau berat (postpartum major depression)

PENYEBABDasar penyebab depresi yang pasti tidak diketahui, banyak usaha untuk mengetahui penyebab dari gangguan ini. Faktor-faktor yang dihubungkan dengan penyebab depresi dapat dibagi atas: faktor biologi, faktor genetik dan faktor psikososial. Dimana ketiga faktor tersebut juga dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

TATALAKSANA TERAPINir-obatNon farmakologiDengan obatFarmakologiPsikoterapi

Obat-obat antidepresanOBAT ANTIDEPRESANObat antidepresan yaitu obat-obatan yang mampu memperbaiki suasana jiwa (mood) atau obat untuk mengatasi atau mencegah depresi mental (Anonim, 2007). Berdasarkan mekasnisme aksinya dibedakan menjadi :

PENGGOLONGAN OBAT1. Golongan TrisiklikGolongan obat ini bekerja dengan menghambat ambilan kembali (reuptake) neurotransmiter di otak. Dari beraneka jenis antidepresi trisiklik terdapat perbedaan potensi dan selektivitas hambatan ambilan kembali (reuptake) berbagai neurotransmiter. Ada yang sangat sensitif terhadap norepinefrin, ada yang sangat sensitif terhadap serotonin dan ada pula yang sensitive terhadap dopamin. Efek samping Obat depresi golongan ini biasanya menyebabkan mulut kering, tremor ringan, detak jantung cepat, konstipasi dan mengantuk. Contoh Obat golongan ini yaitu, Imipramine, Amitriptiline, dan Nortriptilin.Imipramine Mekanisme kerja : Menghambat reuptake norepinefrin dan pada tingkat yang lebih rendah, serotonin di SSP.Farmakokinetik : Imipramin diabsorpsi secara cepat di saluran cerna walau tidak sempurna (50%). Kadar plasma puncak terjadi pada 0,5 1 jam setelah pemberian per oral. Dengan waktu paruh 16 jam. Pemberian dosis adalah 100 200 mg/hari. Efek samping : mempunyai efek samping muskarinik dan efek samping pada jantung.

Efek muskarinik: mata hiperemis, miosis kuat, bronkostriksi, laringospasme, rinitis alergika, salivasi, muntah, diare, keringat berlebih9AmitriptilineMekanisme Kerja : Amitriptilin bekerja dengan cara menghambat ambilan kembali (reuptake) neuron transmitter seperti norepinefrin dan serotonin di ujung saraf pada sistem saraf pusat. Amitriptilin digunakan terutama untuk pengobatan depresi berat dan depresi klinis.Farmakokinetik : Mudah diabsorbsi per oral dan karena bersifat lipofilik, tersebar luas dan mudah masuk SSP, obat mempunyai waktu paruh yang panjang. Obat ini dimetabolisme di hati. dosis awal 75 mg 1 kali (lansia dan remaja 30-75 mg/hari), dosis terbagi, atau dosis tunggal menjelang tidur. Naikkan bertahap bila perlu, maksimal 150 mg.Efek Samping : Mulut kering, mata kabur, konstipasi, takikardia dan hipotensi.

2. Golongan TetrasiklikMeningkatkan aktifitas noradrenergik dan serotonergik sentral melalui efek antagonis terhadap autoreseptor dan heteroreseptor adrenergik 2 presenaptik sentral. Contoh obatnya yaitu Mirtazapin

MirtazapinMekanisme Obat : Mekanisme kerjanya sebagai antagonis pada presinaptic 2 adrenergic autoreseptor dan heteroreseptor, sehingga meningkatkan aktivitas nonadrenergik dan seratonergik. Efek Samping : Berupa mulut kering, peningkatan berat badan, dan konstipasi

3. Golongan AminoketoneMekanisme kerja obat golongan ini yaitu antidepresan yang memiliki efek yang tidak begitu besar dalam reuptake norepinefrin dan serotonin. Bupropion merupakan satu satunya obat golongan aminoketon.

BupropionBupropion bereaksi secara tidak langsung pada sistem serotonin, dan efikasi Bupropion mirip dengan antidepresan trisiklik dan SSRI (Mann, 2005). Bupropion digunakan sebagai terapi apabila pasien tidak berespon terhadap antidepresan SSRI (Mann, 2005). Dosis lazim bupropion adalah 150-300 mg/hari (Mann, 2005). Efek samping yang ditimbulkan Bupropion yaitu mual, muntah, tremor, insomnia, mulut kering, dan reaksi kulit.

4. Golongan SSRI (Selective Serotonin Uptake Inhibitors)Obat ini bekerja dengan mengahmbat reuptake serotonin menuju ke ujung syaraf, namun tidak mempengaruhi reuptake norefinefrin maupun dopamin. Efek samping dari obat ini adalah mulut kering, mual, kecemasan, insomnia, masalah seksual dan sakit kepala. Contoh obatnya adalah Fluoksetin (paling sering digunakan), Sitalopram, Fluvoksamin, Paroksetin dan Sertalin (Nugroho, 2012).

FluoksetinFluoxetin khusus menghambat saraf pengambilan kembali (reuptake) serotonin, sehingga meningkatkan konsentrasi serotonin pada sinapsis dan memperkuat transmisi sarafserotonergik. Untuk pemberian awal, biasanya dosis fluoxetine dimulai 20 mg per hari pada pagi hari. Selanjutnya, dosis lazim untuk mengatasi depresi berkisar 20-40 mg per hari. Farmakokinetik : Fluoksetin diabsorbsi mudah secara per oral dari saluran pencernaan dengan konsentrasi plasma puncak 6-8 jam setelah pemberian oral. Fluoksetin didistribusikan ke seluruh tubuh. Waktu paruh antara 1 sampai 4 hari setelah dosis tunggal dan rata-rata hampir 70 jam. Fluoksetin dimetabolisme di hati. Efek Samping : Efek samping fluoxetin bermacam-macam. Efek yang sering timbul antara lain efekseretogenik dan sindroma serotonin. Efek seretogenik yang timbul berupa mual ,muntah, malaise umum, nyeri kepala,gangguan tidur dan nervositas. Sindroma serotonin adalah gejala berupa kegelisahan, demam, dan menggigil, konvulsi,dan kekakuan hebat, tremor, diare, gangguan koordinasi.

ParoksetinFarmakokinetik : Pada pengobatan depresi, pemberian paroxetine diawali dengan dosis 20 mg per hari. Pasien tua bisa memulai dengan dosis 10 mg per hari. Batas atas dosis adalah 40 -60 mg per hari. Efek Samping : Efek samping paroxetine secara umum mirip dengan SSRI lainnya. Tapi paroxetine lebih cenderung menimbulkan sedasi dan konstipasi. Hal ini disinyalir sebagai akibat aktivitas antikolinergiknya.

SertalineSertraline adalah penghambat ambilan (uptake) serotonin (5HT) yang poten dan spesifik. Farmakokinetik : Pada pemberian dosis tunggal antara 50200 mg, maka didapatkan kadar puncak plasma 4,58,4 jam setelah pemberian peroral. Waktu paruh plasma berkisar antara 26 jam. Ikatan protein plasma adalah 98%. Sertraline mengalami metabolisme pertama di hati.Efek Samping : Pada umumnya adalah anoreksia, mual, diare, dispepsia, tremor, sakit kepala, insomnia, kantuk, berkeringat, mulut kering, disfungsi seksual.

5. Golongan Monoamine Oxidase (MAO) inhibitorsJenis obat golongan ini beraksi dengan menghambat kerja enzim MAO sehingga meningkatkan konsentrasi norefinefrin (noradrenalin atau NA), serotonin dan dopamin dalam otak. Efek samping termasuk mulut kering, tremor, insomnia, delirium, konvulsi, hipotensi postural dan konstipasi. Contoh obatnya adalah Fenelzin, Selegillin, dan Tranilsipromin.FenelzinDosis lazim 30-90 mg/hari. Efek samping dari obat ini yang sering muncul yaitupostural hipotensi. Efek samping ini lebih sering muncul pada penggunaan fenelzin dan tranilsipromin.

6. Golongan TriazolopiridinMekanisme kerja obat golongan ini yaitu antagonis pada reseptor 5-HT2 dan menghambat ambilan kembali 5-HT, contoh obatnya yaitu Trazodon dan nefazodon.

7. Golongan SNRI (Serotonin /Norepinephrin Reuptake Inhibitor)Antidepresan golongan Serotonin /Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI) mekanisme kerjanya mengeblok monoamin dengan lebih selektif daripada antidepresan trisiklik, serta tidak menimbulkan efek yang tidak ditimbulkan antidepresan trisiklik (Mann, 2005). Obat yang termasuk golongan SNRI yaitu Venlafaxine dan Duloxetine..

VenlafaxineCara kerja menginhibisi reuptake norepinefrin dan serotonin secara kuat. Dosis awal venlafaxine XR yang direkomendasikan adalah 37.5 mg -75 mg per hari. Dosis bisa dinaikkan dengan penambahan hingga 75 mg per hari, setiap 4-7 hari, sampai dengan dosis maksimum per hari 225 mg. Profil keamanan vanlafaxine sebanding dengan SSRI dan lebih rendah dari TCA. Efek samping yang paling umum dijumpai adalah nausea, pusing, insomnia, mengantuk, dan mulut kering. Efek antikolinergik secara signifikan lebih ringan dibandingkan dengan antidepresan lainnya.

SEKIANTERIMAKASIH