isi anemia jadi

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal.Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita.Untuk laki-laki, anemia secara khas ditetapkan sebagai tingkat hemoglobin yang kurang dari 13.5 gram/100ml dan pada wanita-wanita sebagai hemoglobin yang kurang dari 12.0 gram/100ml. Hemoglobin adalah pigmen merah yang memberikan warna merah yang dikenal pada sel-sel darah merah dan pada darah.Secara fungsi, hemoglobin adalah senyawa kimia kunci yang bergabung dengan oksigen dari paru- paru dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh.Oksigen adalah penting untuk semua sel- sel dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Pada saat terjadi anemia transportasi oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan energi. Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain. Anemia pada dasarnya disebabkan oleh : Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 1

Upload: cecep-supriadi

Post on 19-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kekurangan trombosit

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Anemia Jadi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah

merah atau hemoglobin kurang dari normal.Tingkat normal dari

hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-

wanita.Untuk laki-laki, anemia secara khas ditetapkan sebagai

tingkat hemoglobin yang kurang dari 13.5 gram/100ml dan pada

wanita-wanita sebagai hemoglobin yang kurang dari 12.0

gram/100ml.

Hemoglobin adalah pigmen merah yang memberikan

warna merah yang dikenal pada sel-sel darah merah dan pada

darah.Secara fungsi, hemoglobin adalah senyawa kimia kunci

yang bergabung dengan oksigen dari paru-paru dan mengangkut

oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh.Oksigen adalah

penting untuk semua sel-sel dalam tubuh untuk menghasilkan

energi. Pada saat terjadi anemia transportasi oksigen akan

terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan

mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan energi.

Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa

mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik

dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas.

Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh

karena mestatase sel kanker dari tempat lain. Anemia pada

dasarnya disebabkan oleh :

1. Pengurangan produksi sel darah merah atau

hemoglobin, atau

2. Kehilangan atau penghancuran darah.

Selain itu, bermacam-macam penyakit-penyakit sumsum

tulang yang luas juga dapat menyebabkan anemia. Pada pasien

dengan gagal ginjal mungkin kekurangan hormon yang

diperlukan untuk menstimulasi produksi sel darah merah oleh

sumsum tulang (bone marrow).

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 1

Page 2: Isi Anemia Jadi

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan umum

Mahasiswa mampu mengetahui konsep dasar dan asuhan

keperawatan anemia.

Tujuan khusus.

- Mahasiswa mengetahui definisi anemia

- Mahasiswa mengetahui etiologi anemia

- Mahasiswa mengetahui patofisiologi anemia

- Mahasiswa mengetahui klasifikasi anemia

- Mahasiswa mengetahui penatalaksanaan medis anemia

- Mahasiswa mengetahui asuhan keperawatan anemia

C. MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat yang dapat setelah penulisan ini adalah :

- Mahasiswa mampu memahami definisi anemia

- Mahasiswa mampu memahami etiologi anemia

- Mahasiswa memahami patofisiologi anemia

- Mahasiswa mampu mengetahui klasifikasi anemia

- Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan medis

anemia

- Mahasiswa memahami asuhan keperawatan anemia yang bisa

dilakukan saat nanti terjun ke lapangan

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 2

Page 3: Isi Anemia Jadi

BAB II

KAJIAN TEORI

A. DEFINISIAnemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merah dan

kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal (brunner &suddaret)Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan

komponen darah, elemen tak adekuat, atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah. (Doengoes E. Marilynn. 2000)

Anemia adalah suatu keadaan sebagai penurunan volume eytrosit atau kadar Hb sampai dibawah rentan nilai yang berlaku untuk orang sehat. (Nelson, 2000 : 1680)

Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal.Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita.Untuk laki-laki, anemia secara khas ditetapkan sebagai tingkat hemoglobin yang kurang dari 13.5 gram/100ml dan pada wanita-wanita sebagai hemoglobin yang kurang dari 12.0 gram/100ml.

B. ETIOLOGITergantung dari jenis Anemiannya, antara lain:1. Anemia Micrositik Hipokrom

1) Anemia defisiensi besiDisebabkan :- Asupan besi dalam makanan kurang

- Perdarahan kronik

- Gangguan absorsi sedangkan kebutuhan meningkat

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 3

Page 4: Isi Anemia Jadi

- Pada anak – anak karena besi dalam susu dan makanan berkurang2) Anemia penyakit kronik

Disebabkan :- Penyakit penyakit infeksi seperti infeksi ginjal, dan paru – paru

- Infeksi kronis seperti artrisis keumatia dan neoplasma2. Anemia macrositik

1) Anemia defisiensi vitamin B12Disebabkan oleh faktor :- Karena gangguan absorbsi vitamin yang merupakan penyakit herediter

autoimun- Karena kekurangan masukan vitamin B12

2) Anemia defisiensi asam polatDisebabkan :- Asupan asam folat dalam makanan kurang

- Masa absorbsi asam folat

- Kebutuhan asam folat meningkat

- Eksresi asam folat lenbih dalam urine3. Anemia karena perdarahan

Disebabkan :- Perdarahan akibat persalinan

- Perdarahan menahun seperti pada penyakit cacingan4. Anemia hemolitik

- Kelainan glikolisis seperti defisiensi virupat kinase

- Hemoglobinopati seperti anemia sel sabit

- Gangguan sistem imun

- Infeksi seperti akibat plasmodium5. Faktor Aplastik

Disebabkan: - Karena kelainan bawaan seperti sindrom fanconi

- Radiasi

- Infeksi, keganasan, gangguan endokrin

-C. KLASIFIKASI

1. Anemia defisiensi besi2. Anemia penyakit kronik3. Anemia defisiensi vitamin B12 dan asam folat4. Anemia karena perdarahan5. Anemia hemolitik6. Anemia plastik

D. MANIFESTASI KLINISSecara umum tanda dari anemia adalah :

- Cepat lelah - palpitasi

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 4

Page 5: Isi Anemia Jadi

- Takikardi - takipne pada latihan fisik1. Anemia defisiensi besi

- Cepat lelah - palpitasi

- Takikardi - takipne pada latihan fisik

- Perubahan kulit dan mukosa yang progresif seperti lidah halus2. Anemia penyakit kronik

Kebanyakan tidak menunjukan gejala3. defisiensi vitamin B12 dan asam folat

- Anoreksia - diare

- Dispepsia - lidah pucat

- Pucat - gangguan neurologis4. Anemia karena perdarahan

- Pucat

- Takikardi

- Tekanan darah menurun

- Renjatan yang reversibel5. Anemia hemolitik

- Gejala bervariasi dari ringan sampai berat. Klien mengeluh patigue bersamaan dengan angina atau gagal jantung kongestif

- Pada pemeriksaan fisik didapat ikterus dan splenomegali6. Anemia aplastik

- Pucat

- Lemah

- perdarahanE. PATOFISIOLOGI

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan

sel darah merah secara berlebihan atau keduanya.  Kegagalan sumsum dapat terjadi

akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat

penyebab yang tidak diketahui.  Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau

hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai

dengan ketahanan sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.

Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam

system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa.  Hasil samping proses ini

adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah.  Setiap kenaikan destruksi sel

darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma

(konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada

sclera).

Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada

kelainan hemolitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia). 

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 5

Page 6: Isi Anemia Jadi

Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein

pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan

berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). 

Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh

penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi

biasanya dapat diperoleh dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2.

derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara

pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya

hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Kadar porfirin eritrosit bebas meningkat2. Konsentrasi besi serum menurun

3. Saturasi transferin menurun

4. Konsentrasi feritin serum menurun

5. Hemoglobin menurun

6. Rasio hemoglobin porfirin eritrosit lebih dari 2,8 ug/g adalah

diagnostic untuk defisiensi besi

7. Mean cospuscle volume ( MCV) dan mean cospuscle hemoglobin

concentration ( MCHC ) menurun menyebabkan anemia hipokrom

mikrositik atau sel-sel darah merah yang kecil-kecil dan pucat.

8. Selama pengobatan  jumlah retikulosit meningkat dalam 3

sampai 5 hari sesuadh dimulainya terapi besi mengindikasikan

respons terapeutik yang positif.

9. Dengan pengobatan, hemoglobin kembali normal dalam 4

sampai 8 minggu mengindikasikan tambahan besi dan nutrisi

yang adekuat.

G. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab

dan mengganti darah yang hilang. Penatalaksanaan anemia

berdasarkan penyebabnya, yaitu :

1. Anemia pada defisiensi besi.

Dengan pemberian makanan yang adekuat.Pada defisiensi

besi diberikan sulfas ferosus 3 x 10 mg/hari. Transfusi darah

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 6

Page 7: Isi Anemia Jadi

diberikan bila kadar Hb kurang dari 5 gr %. Pada defisiensi asam

folat diberikan asam folat 3 x 5 mg/hari.

2. Anemia pada penyakit kronis.

Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak

memerlukan penanganan untuk aneminya, dengan keberhasilan

penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum tulang

dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.

3. Anemia karena kekurangan vitamin B12 dan asam folat

- Pada paien dialisis harus ditangani dengan pemberian besi

dan asam folat

- Ketersediaan eritropoetin rekombinan

- Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian

vitamin B12, bila difisiensi disebabkan oleh defekabsorbsi

atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapat diberikan

vitamin B12 dengan injeksi

- Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12

harus diteruskan selama hidup pasien yang menderita

anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat

dikoreksi.

- Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet

dan penambahan asam folat 1 mg/hari, secara IM pada

pasien dengan gangguan absorbsi.

4. Anemiakarena perdarahan.

Dengan memberikan transfusi darah dan plasma. Dalam

keadaan darurat diberikan cairan intravena dengan cairan

infus apa saja yang tersedia.

5. Anemia hemolitik.

Dengan penberian transfusi darah menggantikan darah yang

hemolisis.

6. Anemia aplastik.

Dengan transplantasi sumsum tulang dan terapi

immunosupresif dengan antithimocyte globulin ( ATG ) yang

diperlukan melalui jalur sentral selama 7-10 hari. Prognosis

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 7

Page 8: Isi Anemia Jadi

buruk jika transplantasi sumsum tulang tidak berhasil. Bila

diperlukan dapat diberikan transfusi RBC rendah leukosit dan

platelet ( Phipps, Cassmeyer, Sanas & Lehman, 1995 ).

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. Penpengkajian 1. Data Objektif

- Takikardi- Pucat- Lemah- Anorexia

- Tekanan darah menurun

- Dipsneu- Sakit kepala

2. Data Subjektif

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 8

Page 9: Isi Anemia Jadi

- Pasien mengatakan sering kelelahan saat beraktifitas

- Pasien mengatakan sering merasa sesak

- Paisen mengatakan jantungnya sering terasa berdebar debar

- Pasien mengatakan tidak napsu makanB. MASALAH KEPERAWATAN

1. Inefektif perfusi jaringan 2. Intoleransi Aktifitas

3. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

4. Kelelahan/ fatigue

5. Resiko tinggi kerusakan kulit

6. Konstipasi atau diare

7. Resiko tinggi terhadaf infeksi

8. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi prognosis dan

kebutuhan pengobatan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No

Diagnosa Tujuan Intervensi

1 Perfusi jaringan in efektif b/d.penurunan konsentrasi HB dan Darah

Perfusi jaringan terpenuhi setelah dilakukan tindakan perawatan. Kriteria Hasil :Kulit tidak pucat,tanda vital dalam batas normal, nilai Hb dan eritrosit dalam rentang normal

Monitor tenda-tanda vitalAtur posisi dengan kepala datar atau tubuh lebih rendahHindari pergerakan yang berlebihanAwasi kesadaran dan tanda-tanda terhadap penurunan kesadaranManajemen terapi tranfusi sesuai terapi

6.      Pemberian O2 pernasal sesuai programMonitoring keefektifan suplai O2

2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan berkurangnya suplay oksigen ke susunan

Setelah dilakukan tindakan keparawatan selama 3x24 jam klien dapat meningkatkan toleransi aktivitas dengan kriteria :Bebas dari kelelahan setelah beraktivitasKeseimbangan kebutuhan

Ukur vital signKaji penyebab intoleransi aktivitas klienLatih ROM bila keadaan klien memungkinkaAjarkan klien teknik penghematan energi untuk beraktivitasTingkatkan aktivitas klien sesuai dengan kemampuan

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 9

Page 10: Isi Anemia Jadi

saraf pusat.

aktivitas dan istirahatAdanya peningkatan

   toleransi aktivitas3 Ketidak

seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual; muntah; anoreksia.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya dengan kriteria hasil Intake nutrisi adekuat.Mual, muntah, anoreksi hilangBebas dari tanda-tanda malnutrisi.

-  Tidak terjadi penurunan BB

Kaji status nutrisi pasienKaji masukan selama perawatan per shifKaji terhadap ketidaknyamanan (mual,muntah)Beri makanan dalam kondisi hangat,porsi kecil tapi seringMotivasi anak untuk menghabiskan makanan dengan melibatkan orang tua.Lakukan oral hygeneKolaborasi dengan ahli gizi akan kebutuhan kalori, protein dan cairan sesuai ndengan penyakit, usia dan kebutuhan metabolism

4 Kelelahan/ Keletihan berhubungan dengan kondisi fisik kurang

Konservasi energiSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam , kelelahan dapat teratasi dengan keriteria hasil :klien menunjukkan peningkatan aktivitas bertahapklien tidak tampak lelah.

-       TTV dbn.Aktivitas klien berjalan normal.

Monitor intake nutrisi adekuatMonitor tanda vital dan respon klien (wajah pucat, konjunctiva).Tentukan aktivitas yang mampu dilakukan klien sesuai dengan petunjuk dokter.Ajarkan mobilisasi bertahap dan peningkatan aktivitas fisik yang sesuaiDorong kemandirian klien.

5 Resiko tinggi kerusakan kulit b/d perubahan sirkulasi & neurologis

Mempertahankan integritas kulitMengidentifikasi faktor resiko individu untuk mencegah cedera dermal

Kaji integritas kulit, catat perubahan turgor, gangguan warnaUbah posisi secara periodik dan pijat permukaan tulang bila pasien tidak bergerakBantu untuk latihan rentan gerak pasif atau aktifAjarkan permukukaan kulit kering dan bersih

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 10

Page 11: Isi Anemia Jadi

u

6 Konstipasi /

diare b/d

perubahan

proses

pencernaan

Membuat pola normal dari fungsi ususMenunjukan perubahan prilaku / pola hidup

Auskultasi bunyi ususAwasi masukan dengan perhatian khusus pada makananHindari makanan yanng membentuk gasKonsul dengan ahli gizi untuk memberikan diet seimbang dengan tinggi seratBerikan pelembek peses

7 Resiko

tinggi

terhadap

infeksi b/d

pertahanan

sekunder

tidak

adekuat

Mengidentifikasi perilaku untuk mencegah resiko infeksiMeningkatkan penyembuhan luka, bebas drainase purulen atau eritema dan demam

Tingkatkan cuci tangan baik oleh pemberi perawatan dan pasienPertahankan teknik aseptik ketatBatasi pengunjung, berikan isolasi bila memungkinkanBerikan antiseptik topikal

8 Kurangnnya

pengetahuan

tentang

kondisi

prognosis

Menyatakan pemahaman proses penyakit, prosedurr diagnostik, dan rencana pengobatan

Berikan pengetahuan tentang anemia spesifikTinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikJelaskan bahwa darah diambil untuk pemeriksaan laboratorium

D. EVALUASI

Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah :

1. Kebutuhan nutrisi terpenuhi.

2. Pasien dapat mempertahankan/meningkatkan

ambulasi/aktivitas.

3. Peningkatan perfusi jaringan.

4. Pasien terhindar dari resiko infeksi

5. Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur

diagnostic dan rencana pengobatan.

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 11

Page 12: Isi Anemia Jadi

BAB IIIPENUTUP

A.   Kesimpulan

Anemia Adalah dimana kadar Hemoglobin menurun sehingga tubuh

akan mengalami hipoksia sebagai akibat kemampuan kapasitas

pengangkutan oksigen berkurang. Secara fisiologis, anemia terjadi apabila

terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke

jaringan sehingga tubuh akan mengalami hipoksia.

B.   Saran

Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat

mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Anemia

dengan tepat sehingga dapat mencegah terjadinya kegawatdaruratan dan

komplikasi yang tidak diinginkan.

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 12

Page 13: Isi Anemia Jadi

DAFTAR PUSTAKA

Bare, Brenda G dan Smelttzer, Susanne G. 2002 . Keperawatan

Medikal-Bedah. Jakarta: EGC

Engram,Barbara. 1998 .Rencana Asuhan Keperawatan Medical

Bedah.jakarta.EGC

Brunner, suddarth. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta. EGC

Doengoes E. Marilynn, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta,

EGC

Wijayaningsih S. K, 2012, Standar Asuhan Keperawatan, Traans Info

Media

Asuhan keperawatan anemia oleh kelompok 1 | 13