ipi164224
DESCRIPTION
SUMURANTRANSCRIPT
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN ELASTIS PONDASI BORED PILE
PADA PROYEK FLY OVER SIMPANG POS MEDAN
Manna Grace S.1, Roesyanto2
1Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jln. Perpustakaan No.2 Kampus USU Medan
e-mail: [email protected] 2Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jln. Perpustakaan No.2 Kampus USU
Medan
ABSTRAK
Pondasi, merupakan bagian dari struktur bawah (sub structure), mempunyai peranan penting
dalam memikul beban struktur atas sebagai akibat dari adanya gaya-gaya yang terjadi pada struktur
atas (upper structure) seperti gaya angin, gaya gempa maupun berat struktur itu sendiri. Berdasarkan
The British Standart Code of Practice for Foundation, tiang dibagi menjadi 3 (tiga kategori) yaitu
tiang perpindahan besar (large displacement piles), Tiang perpindahan kecil (small displacement
piles) dan tiang tanpa perpindahan (non displacement piles). Untuk pondasi non displacement,
konstruksi tiang bor langsung dilakukan di lokasi proyek dan pada umumnya disebut dengan pondasi
bored pile.
Metode perhitungan daya dukung dari hasil SPT menggunakan metode Reese & Wright dan
bantuan software Allpile. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung ultimit (Qu) dari hasil SPT adalah
496,61 ton, hasil software AllPile 612,39 ton dan hasil pengujian PDA 679,9 ton, dan untuk
penurunan kelompok tiang yang terjadi adalah sebesar 3,09 cm Terdapat perbedaan signifikan
diantara beberapa metode, namun dapat diputuskan hasil perhitungan mana yang dapat digunakan
agar tiang bor yang digunakan aman dan ekonomis.
Kata Kunci : SPT, Allpile, PDA, Kapasitas Daya Dukung, Penurunan Elatis.
ABSTRACT
The foundation , a part of the bottom structure (sub-structure), has an important role in
shouldering the burden of the structure as a result of the forces that occur in the structure (upper
structure) such as wind forces , earthquake forces and weight of the structure itself. Based on the
British Standard Code of Practice for the Foundation , the pole is divided into three categories
namely large displacement piles , small displacement piles and non- displacement piles ). For non-
displacement foundation, bored pile construction is done directly at the project site.
The calculation of bearing capacity by Standard Penetration Test (SPT) using Reese& Wright
method and Software Allpile analysis. AS it is calculated 496,61 tons for SPT, 612,39 tons for
Software AllPile and by PDA test result 679,9 tons, and for elastic settlement is 3,09 cm in
depth.There are significant differences between a number of ways, but it can be decided where the
calculation results can be used in order to pile used safe and economically.
Keywords : SPT , Allpile , PDA , Bearing Capacity , Elastic Settlement.
1. Pendahuluan
Salah satu bagian penting dalam sebuah perencanaan jembatan adalah perencanaan pondasi.
Hal utama yang perlu diketahui dalam mendesain jembatan adalah daya dukung tanah.Dalam
konstruksi Jembatan layang (fly over) Simpang Pos, Medan dilakukan berbagai penyelidikan tanah
(soil investigation) untuk mengetahui daya dukung pondasinya .
Pondasi bored pile sebagai pilihan jenis pondasi yang digunakan dalam pembangunan fly over
Simpang Pos ini menjadi pilihan yang tepat karena direncanakan berdasarkan fungsi pembangunan
transpotasi untuk kepentingan umum dengan masa layan yang cukup lama sehingga penting diketahui
dan dibahas hal-hal apa saja yang menyangkut daya dukung dan penurunannya, agar dapat
dipertimbangkan nilai kegunaanya berdasarkan faktor keamanannya dan pemeliharaannya.
2. Perumusan Masalah
Dalam beberapa dekade ini penggunaan pondasi bored pile semakin sering karena beberapa
alasan, oleh sebab itu sangat menarik untuk meninjau perkembangan berbagai pemakaiannya dan
pelaksanaan konstruksi jenis pondasi dalam ini, namun demikian pengalaman menunjukkan bahwa
pada setiap pekerjaan pondasi bored pile, muncul masalah-masalah spesifik dengan kondisi yang
berbeda menyangkut segi pelaksanaan konstruksi maupun hal-hal yang menyangkut daya dukung
tanah di lokasi proyek. Dalam pemilihan pondasi sangat dibutuhkan pengetahuan tentang jenis tanah,
daya dukung dan penurunan yang akan ditimbulkan dalam batas aman, pengendalian mutu menjadi
salah satu kunci penting keberhasilan pondasi bored pile. Peralatan mesin bor yang lebih mudah
bergerak dalam area lapangan proyek menjadikan kapasitas pemancangan yang cenderung lebih
efektif dalam pengeboran
Dengan dilakukannya test SPT dan pengujian PDA maka dapat diketahui apakah kondisi
tanah di fly over Simpang Pos Medan adalah aman atau tidak. Analisa lebih lanjut dapat dilakukan
dengan menggunakan bantuan software AllPile bored pile yang sesuai dengan dimensi yang
dibutuhkan di lapangan dan dapat didesain tiang yang mampu memikul beban rencana dari struktur
atasnya.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menghitung dan membandingkan hasil daya dukung bored pile
dari hasil pengujian SPT, pengujian PDA, dan bantuan software AllPile dan besar penurunan elastis
yang terjadi pada proyek fly over simpang pos Simpang Pos Medan.
4. Metode Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pada proyek Fly Over Simpang Pos, Medan
2. Tiang yang ditinjau adalah pondasi bored pile.
3. Menghitung daya dukung pondasi bored pile tunggal dari data Standard Penetration Test
(SPT) dengan metode Resse & Wright.
4. Menggunakan software AllPile 6.5 untuk menghitung perbandingan kapasitas daya dukung
vertikal dan horizontal yang terjadi
5. Menghitung efisiensi tiang kelompok dengan menggunakan persamaan Conferse-Labare
Formula.
6. Penurunan yang ditinjau adalah penurunan elastis (elastic settlement)
5. Tinjauan Pustaka
Hal- hal yang perlu dihindari dalam perencanaan pondasi adalah keruntuhan geser dan
deformasi yang berlebihan. Pada perencanaan pondasi juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Daya dukung pondasi harus lebih besar daripada beban yang bekerja pada pondasi baik
beban statik maupun beban dinamiknya
2. Penurunan yang terjadi akibat pembebanan tidak melebihi dari penurunan yang diijinkan.
Daya dukung bored pile diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang
diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity)
yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara bored pile dan tanah disekelilingnya.
Pada Gambar 1 diperlihatkan bentuk tiang bor secara skematis.
Gambar 1. Skematis Tiang Bor
Bored pile berinteraksi dengan tanah untuk menghasilkan daya dukung yang mampu memikul
dan memberikan keamanan pada struktur atas. Untuk menghasilkan daya dukung yang akurat maka
diperlukan suatu penyelidikan tanah yang akurat juga. Ada dua metode yang biasa digunakan dalam
penentuan kapasitas daya dukung bored pile yaitu dengan menggunakan metode statis dan metode
dinamis.
1. Daya dukung ujung pondasi bored pile (end bearing), (Reese & Wright,1977).
Qp = Ap . qp (1)
Dimana :
Ap = Luas penampang bore pile (m2)
qp = Tahanan ujung per satuan luas (ton/m2)
Qp = Daya dukung ujung tiang (ton)
Untuk tanah kohesif :
qp = 9 Cu (2)
Cu = N-SPT/2 . 2/3 . 10 (3)
Untuk tanah non kohesif :
Gambar 2. Daya Dukung Ujung Batas Bored Pile pada Tanah Pasiran (Reese & Wright, 1977)
Dimana :
Untuk N < 60 maka qp = 7N (t/m2) < 400 (t/m
2)
Untuk N > 60 maka qp = 400 (t/m2)
N adalah nilai rata – rata SPT
2. Daya dukung selimut bored pile (skin friction), (Resse & Wright, 1977).
Qs = f . Li . p (4)
Dimana :
f = Tahanan satuan skin friction (ton/m2)
Li = Panjang lapisan tanah (m)
P = keliling tiang (m)
Qs = daya dukung selimut tiang (ton)
Pada tanah kohesif :
F = α . cu (5)
Dimana :
α = Faktor adhesi.
- Berdasarkan penelitian Resse & Wright (1977) α = 0,55
- Metode Kullway (1984), berdasarkan Grafik Undrained Shearing Resistance VS
Adhesion Factor.
cu = Kohesi tanah (ton/m2)
Pada tanah non kohesif :
Untuk N < 53 maka f = 0,32 N (ton/m2)
Untuk 53 < N < 100 maka f diperoleh dari korelasi langsung dengan NSPT (Resse & Wright)
Gambar 3. Tahanan geser selimut bored pile pada tanah pasiran ( Reese & Wright,1977)
Nilai f juga dapat dihitung dengan rumus :
f = Ko . v’ . tan ϕ
Dimana :
Ko = 1 – sin ϕ
v’ = Tegangan vertikal efektif tanah, (ton/m2)
6. Hasil dan Pembahasan
Setelah melalui hasil analisis maka diperoleh:
Tabel 1. Resume Daya Dukung Lateral dan Kedalaman Bored Pile Diameter 100 cm dengan
Menggunankan Software Allpile Pada Proyek Fly Over Simpang Pos Medan.
Kedalaman
(m)
SPT
BH-04
Allpile
BH-04
PDA
P4.7
PDA
P5.2
15,5
18,5 -
496.61 ton -
612,39 ton
696,7 ton
-
-
679,9 ton
Tabel 2. Resume Daya Dukung Lateral dan Kedalaman Bored Pile Diameter 100 Cm dengan
Menggunankan Software Allpile Pada Proyek Fly Over Simpang Pos Medan.
Titik Kedalaman
(m)
Daya Dukung
Lateral
(ton)
P1 17 84,8
P2 17 133,0
P3 14 112,0
P4 15 101,0
P5 15 86,0
P6 12 56,5
Tabel 3. Resume Penurunan dan Kedalaman Bored Pile Diameter 100 cm dengan
menggunankan Software Allpile Pada Proyek Fly Over Simpang Pos Medan
Titik Kedalaman
(m)
Penurunan
(cm)
P1 17 0,67
P2 17 0,6
P3 14 0,33
P4 15 0,53
P5 15 0,62
P6 12 0,45
7. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, kesimpulan yang dapat dibuat adalah:
1. Dari hasil penyelidikan tanah ditemukan lapisan lensa padat dengan nilai N SPT berkisar 60.
Untuk BH-P2 (20,00 m - 26,00 m); BH-P4 (20,00 m - 26,00 m); BH-P9 (20,00 m - 30,00 m);
BH-P11 (20,00 m - 22,00 m)
2. Kedalaman bored pile untuk mencapai daya dukung 350 ton berkisar antara 13,00
s/d 1,00 m di bawah lapisan permukaan tanah
3. Dari hasil perhitungan daya dukung dan penurunan bored pile dengan mengunakan beban
rencana 250 ton, maka memberikan daya dukung aktual yang lebih kecil dan penurunan yang
tejadi lebih kecil dari penurunan yang diizinkan.
4. Penurunan kelompok tiang (pile group) yang terjadi adalah 3,09 cm
Daftar Pustaka Bowles, J. E., 1982, Foundation Analysis and Design, Terjemahan oleh Pantur Silaban. Jilid
I,Penerbit Erlangga, Jakarta
Bowles, J. E., 1984, Foundation Analysis and Design, Terjemahan oleh Pantur Silaban. Jilid
II,Penerbit Erlangga, Jakarta
Bowles, J. E., 1984, Foundation Analysis and Design, Terjemahan oleh Pantur Silaban. Jilid IV,
Jakarta: Erlangga
Brooms, B., 1946, The Lateral Resistance of Piles in Cohesive Soils”. Journal of Soil Mechanics and
Foundation Engneering
Das, B. M., 1985, Principle of Geotechnical Engineering Jilid I, Jakarta: Erlangga.
Das, B. M., 1985, Principle of Geotechnical Engineering Jilid II, Jakarta: Erlangga.
Das, B. M., 2008, Principles of Foundation Engineering Seventh Edition, PWS Publising, Pasific
Grove.
Hadiyatmo, H.C., 2002, Teknik Fondasi 1, Edisi kedua Jilid 2, Yogyakarta: Beta Offset.
Hadiyatmo, H.C., 2002, Teknik Fondasi 2, Edisi kedua Jilid 4, Yogyakarta: Beta Offset.
Irsyam, M., Rekayasa Pondasi, Bandung : ITB.
Jadi, S., 2013, Analisa Daya Dukung Tiang Bor Pada Proyek Medan Focal Point Medan, Tugas Akhir
Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Lambe, W. T., Whitman, Robert V., 1969, Soil Mechanics, Jhon Willey & Sons, Inc., New York.
Peck, R. B., 1988, Komunikasi pribadi dengan Paulus P Rahadjo
Poulus, H.G., 1977, Estimation of Pile Group Settlements, Proceedings of the ASCE, vol.97
Prakash, S., Sharma, H., 1990, Pile Foundation Analysis and Design, New York
Rahardjo, P.P., 1997, Strategi Penyelidikan Tanah untuk Desain Pondasi, Prosiding Seminar PILE’97,
Bandung
Reese, L.C & Wright, S.J., 1977, Drilled Shaft Design and Construction Guideliness Manual
Setiadi, B.,& Purwanti N., Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Bor Jembatan Mahkota II Samarinda
dengan Menggunakan Metode t-z dan p-y serta Metode Elemen Hingga 3 Dimensi, Tugas
Akhir Teknik Sipil, Bandung : ITB
Tarigan, S. D., 2013, Laporan penyelidikan tanah pada proyek pembengunan Fly Over Simpang Pos
Medan.