investasi dan manajemen investasi

4
INVESTASI DAN MANAJEMEN INVESTASI Aulia Alfia Rohma 120413423864 1. Konsep Investasi Investasi adalah penundaan konsumsi dimasa sekarang untuk menuai keuntungan dimasa yang akan datang, dimana didalam proses itu mungkin akan timbul adanya resiko-resiko yang akan dihadapi, misalnya terjadinya kegagalan dalam melakukan investasi tersebut. Maka dari itu untuk mengkompensasi adanya resiko tersebut investasi akan memberikan suatu keuntunga atas penundaan konsumsi tersebut. Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Dengan kata lain, investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current consumption) dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa datang. (Tandelilin, 2010: 1). Manajemen Investasi adalah manajemen yang mengatur dan mengelola beberapa sekuritas atau surat berharga yang nantinya akan membuahkan hasil untuk para investornya. Bila kita mau melakukan investasi kita akan dihadapkan dua pilihan: a. Investasi secara periodik (berturut-turut) Melakukan investasi secara rutin. (setahun sekali, enam bulan sekali, sebulan sekali, dsb). Sangat ampuh untuk mengejar target dana yang besar kelak. Tidak perlu memiliki jumlah dana yang besar pada saat ini, tapi cukup menyisihkan sebagian kecil penghasilan untuk diinvestasikan ke dalam sebuah produk investasi. b. Investasi secara sekali saja (Lump Sum) Melakukan investasi yang dilakukan sekali tapi kemudian menjadi bertambah seiring berjalannya waktu. Bertambahnya investasi secara bertahap. 2. Jenis-Jenis Investasi a. Investasi pada aktiva riil (real asset) Investasi yang digunakan pada aktiva yang bisa terlihat dan dapat diukur dengan jelas, misalnya membeli tanah, rumah, emas, dsb. Risikonya relatif lebih kecil karena aktivanya riil, tetapi tingkat pengembaliannya juga relatif lebih kecil daripada aktiva keuangan. b. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets) Dilakukan pada aktiva yang bersifat keuangan seperti deposito, saham, obligasi, dan derivatif dari saham. Risikonya umumnya lebih tinggi dari investasi riil karena investor hanya akan

Upload: aulialfia

Post on 17-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

investasi dan manajemen investasi

TRANSCRIPT

Page 1: Investasi Dan Manajemen Investasi

INVESTASI DAN MANAJEMEN INVESTASI

Aulia Alfia Rohma

120413423864

1. Konsep Investasi

Investasi adalah penundaan konsumsi dimasa sekarang untuk menuai keuntungan dimasa yang

akan datang, dimana didalam proses itu mungkin akan timbul adanya resiko-resiko yang akan

dihadapi, misalnya terjadinya kegagalan dalam melakukan investasi tersebut. Maka dari itu untuk

mengkompensasi adanya resiko tersebut investasi akan memberikan suatu keuntunga atas

penundaan konsumsi tersebut.

Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini

dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Dengan kata lain, investasi merupakan

komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current consumption) dengan

tujuan memperbesar konsumsi di masa datang. (Tandelilin, 2010: 1).

Manajemen Investasi adalah manajemen yang mengatur dan mengelola beberapa sekuritas atau

surat berharga yang nantinya akan membuahkan hasil untuk para investornya.

Bila kita mau melakukan investasi kita akan dihadapkan dua pilihan:

a. Investasi secara periodik (berturut-turut)

Melakukan investasi secara rutin. (setahun sekali, enam bulan sekali, sebulan sekali, dsb).

Sangat ampuh untuk mengejar target dana yang besar kelak. Tidak perlu memiliki jumlah

dana yang besar pada saat ini, tapi cukup menyisihkan sebagian kecil penghasilan untuk

diinvestasikan ke dalam sebuah produk investasi.

b. Investasi secara sekali saja (Lump Sum)

Melakukan investasi yang dilakukan sekali tapi kemudian menjadi bertambah seiring

berjalannya waktu. Bertambahnya investasi secara bertahap.

2. Jenis-Jenis Investasi

a. Investasi pada aktiva riil (real asset)

Investasi yang digunakan pada aktiva yang bisa terlihat dan dapat diukur dengan jelas,

misalnya membeli tanah, rumah, emas, dsb. Risikonya relatif lebih kecil karena aktivanya riil,

tetapi tingkat pengembaliannya juga relatif lebih kecil daripada aktiva keuangan.

b. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)

Dilakukan pada aktiva yang bersifat keuangan seperti deposito, saham, obligasi, dan derivatif

dari saham. Risikonya umumnya lebih tinggi dari investasi riil karena investor hanya akan

Page 2: Investasi Dan Manajemen Investasi

mendapatkan surat bukti misalnya sertifikat reksadana atau pencatatan sebagai pemegang

saham.

Tapi dalam manajemen investasi ini kita akan lebih memfokuskan pada investasi keuangan

atau financial assets.

3. Prinsip Investasi

a. Don’t put your eggs in one basket

Jangan letakkan semua uang anda pada satu portofolio investasi, karena ketika nilainya

jatuh, maka semua uang anda pun akan jatuh nilainya. Oleh karena itu, diversifikasi portfolio

investasi itu penting. Beberapa ahli keuangan juga mengusulkan agar anda menaruh “telur

investasi” anda di tempat yang sangat berbeda, misalnya di sektor perbankan, sektor

migas, lifestyle, dan lain-lain.

b. Buy what you know, know what you buy

Belilah apa yang anda tahu, dan pahami apa yang anda beli. Jika anda kurang mengenal

produk investasi yang ditawarkan, carilah lebih banyak informasi mengenai produk tersebut.

Ketika anda sudah membelinya pun, stay up to date dengan berbagai informasi seputar

produknya. Dengan demikian, anda akan tahu kapan produk anda mengalami kenaikan nilai,

kapan perlu membeli lagi, atau kapan sebaiknya dijual.

c. Buy low, sell high

Prinsip ekonomi dasar – dengan modal serendah-rendahnya, mendapatkan untung setinggi-

tingginya. Prinsip yang sama juga berlaku untuk investasi. Perhatikan situasi pasar, dan

ketika produk yang anda incar nilainya sedang turun, silakan dibeli. Dan jika anda ingin

menjualnya kembali, juallah ketika nilainya sedang tinggi.

d. Low risk low return, high risk high return

Hal ini berlaku pada setiap investasi, apapun bentuknya. Karena itu, penting untuk mengenal

profil resiko anda – apakah Anda termasuk yang suka mengambil resiko atau memilih

bermain aman. Semakin rendah tingkat resiko, maka semakin rendah profit yang bisa anda

harapkan. Dan sebaliknya, semakin tinggi tingkat resikonya, semakin tinggi juga profit yang

bisa anda dapat.

4. Proses Investasi

Proses investasi menunjukan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan

investasi pada efek-efek yang dapat di pasarkan untuk itu diperlukan tahapan sbb :

a. Menentukan Tujuan Investasi

Page 3: Investasi Dan Manajemen Investasi

ada 3 hal yang perlu di pertimbangkan dalam tahapan ini yaitu:

- Tingkat pengembalian yang di harapkan (expected rate of return)

- Tingkat resiko (rate of risk)

- Persediaan jumlah dana yang akan di investasiikan

b. Melakukan Analisis

Dalam tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek/sekelompok efek. Salah satu

tujuan pilihan ini adalah untuk mengindentifikasi efek yang sama saja (miss priced) apakah

harga terlalu tinggi / terlalu rendah

Untuk itu ada 2 pendekatan yang dapat di gunakan :

- Pendekatan fundamental

- Pendekatan teknikal

c. Membentuk Portofolio

Dalam tahap ini dilakukan indentifikasi terhadap efek-efek mana yang akan di pilih dan berapa

proporsi dana yang akan di investasikan pada masing masing efek tersebut. efek yang di pilih

dalam rangka pembentukan portofolio adalah efek-efek yang mempunyai koefisien korelasi

negatif (mempunyai hubungan berlawanan) . Hal ini di lakukan karna dapat menurunkan

resiko (jangan biarkan telur dalam satu ranjang).

Page 4: Investasi Dan Manajemen Investasi

DAFTAR PUSTAKA

http://hartoyo.staff.ipb.ac.id/files/2011/03/Chapter-11-Konsep-Dasar-Investasi.pdf Diakses pada 15

Januari 2015.

http://pasarmodalinvestasi.blogspot.com/2011/11/bab-ii-proses-investasi.html Diakses pada 15

Januari 2015.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: KANISIUS