intervensi hipertiroid.docx
TRANSCRIPT
1. Penurunan curah jantung
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan pasien
dapat mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
KH :
- Nadi perifer dapat teraba normal
- Vital sign dalam batas normal (HR:60-100 X/menit)
- Pengisian kapiler normal
- Status mental baik
- Tidak ada disritmia
Intervensi :
a. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan.
Perhatikan besarnya tekanan nadi
Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat
dari vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi
b. Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien.
Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot
jantung atau iskemia
c. Auskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti
krekels)
Rasional : Murmur yang menonjol berhubungan dengan curah jantung meningkat
pada keadaan hipermetabolik
d. Observasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa membran kering, nadi lemah,
penurunan produksi urine dan hipotensi
Rasional : Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkan volume
sirkulasi dan menurunkan curah jantung
e. Catat masukan dan keluaran
Rasional : Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkan
dehidrasi berat
2. Ketidak efektifan pola napas
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan pasien
pasien menunjukkankeefektifan pola nafas
KH :
- Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
- Tanda tanda vital dalam rentang normal (RR = 16-20x/menit ; N = 70-80 x/menit)
- Tidak ada sianosis dan dyspneu
Intervensi :
a. Kaji fungsi paru, adanya bunyi napas tambahan. Perubahan irama dan
kedalaman,penggunaan otot-otot tambahan.
Rasional : Menjadi bahan parameter monitoring serangan gagal napas dan
menjadi data dasar intervensi selanjutnya
b. Evaluasi keluhan sesak napas baik secara verbal dan non verbal
Rasional : Tanda gejala meliputi adanya kesukaran bernapas saat bicara.
Pernapasan dangkal dan irregular, menggunakan otot – otot bantu napas dan
perubahan pola napas.
c. Beri ventilasi mekanik
Rasional : Ventilasi mekanik digunakan jika pengkajian sesuai kapasitas vital.
d. Pemberian humidifikasi oksigen 3L/menit.
Rasional : Membantu pemenuhan oksigen yang sangat diperlukan tubuh dengan
kondisi laju metabolisme sedang meningkat.
e. Berikan penkes mengenai teknik relaksasi.
Rasional : Relaksasi dapat meningkatkan pola pernapasan.
f. Lakukan pemeriksaan kapasitas vital pernapasan.
Rasional : Kapasitas vital klien dipantau lebih sering dan dengan interval yang
teratur dalam penambahan kecepatan pernapasan dan kualitas pernapasan
sehingga pernapasan yang tidak efektif dapat diantisipasi.
3. Intoleransi aktivitas
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pasien
bertoleransi terhadap aktivitas.
KH :
- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi
dan RR
- Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
- Keseimbangan aktivitas dan istirahat
Intervensi :
a. Pantau keadaan fisik pasien.
Rasional : Kedaan fisik pasien yang buruk mengindikasikan sirkulasi oksigen
yang tidak normal.
b. Tunjukkan teknik penggunaan inhaler.
Rasional : Pemberian obat yang tepat meningkatkan keefektifannya.
c. Berikan penkes mengenai pentingnya teknik perawatan diri yangakan
meminimalkan konsumsi oksigen.
Rasional : Pengetahuan mengenai teknik ini dapat meminimalisir konsumsi
oksigen sehingga faktor intoleransi aktivitas dapat dikurangi.
d. Kolaborasi dengan ahli farmasi (penkes obat pernafasan, efek samping dan reaksi
yang tidak diinginkan).
Rasioanl : Penkes mengenai obat pernapasan, efek samping dan reaksi yang tidak
diinginkan akan menambah pengetahuan pasien.