international trade theory

28
INTERNATIONAL TRADE THEORY Tugas Mata Kuliah Bisnis Global Dosen: Ibu Andarwati, SE., ME., Dr. disusun oleh : Ely Trianasari 0610220079 Eni Rohmawati 0610223051 Shella Puji D. 0710223093 JURUSAN MANAJEMEN

Upload: elyte

Post on 14-Jun-2015

2.715 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

international business

TRANSCRIPT

Page 1: International Trade Theory

INTERNATIONAL TRADE THEORY

Tugas Mata Kuliah Bisnis Global

Dosen: Ibu Andarwati, SE., ME., Dr.

disusun oleh :

Ely Trianasari 0610220079

Eni Rohmawati 0610223051

Shella Puji D. 0710223093

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2009

Page 2: International Trade Theory

OVERVIEW

Merkantilisme mulai muncul sekitar abad 16-17. Merkantilisme

menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kemakmuran negara yaitu dengan

meningkatkan ekspor dan mengurangi impor. Karenanya, campur tangan

pemerintah dalam pembatasan import dengan pemberlakuan tarif dan quota

diperlukan. Berikutnya, teori Adam Smith yang disebut dengan Teori Keunggulan

Absolut (Absolute Advantage). Teori Smith (1776) yang pertama kali

mengungkapkan tentang free trade dan mendukung invisible hand yang mengatur

mekanisme pasar. Perdagangan bebas (free trade) hanya dapat terlaksana jika

pemerintah tidak memberi batasan atau quota untuk membeli dari negara lain,

atau untuk memproduksi dan menjual ke negara lain. Sekitar abad 19, tepatnya

pada tahun 1817, David Ricardo (salah satu pendukung Smith) mengungkapkan

tentang keunggulan komparatif antar negara. Suatu negara yang memiliki

kelemahan absolut dalam memproduksi dua barang dibanding negara lain namun

memiliki suatu keunggulan komparatif atau relatif dalam memproduksi barang,

dimana kelemahan absolutnya berkurang, masih dapat berdagang dengan negara

lain. Abad 20, munculah teori dari ekonom Swedia, yaitu Eli Heckser dan Bertil

Ohlin, yang biasa disebut H-O Theory.

KEUNTUNGAN DAN MANFAAT PERDAGANGAN

Kekuatan besar Teori Smith, Ricardo dan Heckscher-Ohlin adalah bahwa

mereka sama-sama berpendapat bahwa melakukan perdagangan internasional

adalah menguntungkan. Akal sehat menyatakan bahwa beberapa negara

diuntungkan dengan adanya perdagangan internasional. Teori Smith, Ricardo dan

Heckscher-Ohlin menunjukkan kenapa suatu negeri diuntungkan untuk terlibat

dalam perdagangan internasional, untuk bisa menghasilkan produk untuk diri/

negeri sendiri. Ini adalah suatu konsep sulit untuk diserap orang-orang. Perasaan

kebangsaan yang sama dapat diamati di banyak negara-negara lain.

Bagaimanapun, Teori Smith, Ricardo, dan Heckscher-Ohlin menunjukkan bahwa

suatu ekonomi negeri boleh memperoleh jika warganegaranya membeli produk

tertentu dari negara-negara yang lainnya bisa jadi produk tersebut adalah

produksi dari dalam negari sendiri. Keuntungan muncul sebab perdagangan

2

Page 3: International Trade Theory

internasional mengijinkan suatu negara untuk mengkhususkan pembuatan dan

ekspor produk yang dapat diproduksi lebih efisien di dalam negeri dan

mengimpor produk yang dapat diproduksi lebih efisien di negara-negara lain.

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah:

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan

4. Transfer teknologi modern

POLA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Teori Smith, Ricardo, dan Heckscher-Ohlin membantu ke arah menjelaskan

pola perdagangan internasional yang kita amati di dunia ekonomi. beberapa aspek

pola mudah untuk dipahami. Teori Ricardo menawarkan suatu penjelasan dalam

kaitannya dengan perdagangan internasional karena perbedaan produktivitas.

Teori Heckscher-Ohlin menekankan saling mempengaruhi antara proporsi di

mana faktor-faktor produksi ada di negara-negara berbeda dan proporsi dimana

mereka diperlukan untuk memproduksi barang-barang tertentu. penjelasan ini

percaya pada asumsi bahwa negara-negara mempunyai bermacam-macam

endowment berupa faktor-faktor produksi. Dari teori ini, menyatakan bahwa lebih

sedikit penjelasan kuat dunia nyata tentang pola berdagang dibanding pemikiran-

pemikiran yang muncul.

Satu tanggapan awal terhadap kegagalan Teori Heckscher-Ohlin untuk

menjelaskan pola perdagangan internasional yang diamati adalah Teori Product

Life-Cycle. Teori yang diusulkan oleh Raymon Vernon ini menyatakan bahwa

awal daur hidup produk, kebanyakan produk baru diproduksi dan diekspor dari

negeri di mana mereka telah dikembangkan. setelah produk baru diterima secara

luas atau secara internasional, maka produksi mulai ke negara-negara lain. sebagai

hasilnya, teori menyarankan, produk akhirnya bisa diekspor kembali ke negeri

dimana inovasi produk tersebut berasal.

Sekitar tahun 1980 ahli ekonomi Paul Krugman dari Massachusetts

Institute of Technology mengembangkan apa yang nantinya dikenal sebagai teori

perdagangan baru (New Trade Theory). Teori ini menekankan bahwa dalam

3

Page 4: International Trade Theory

beberapa hal negara-negara tidak mengkhususkan produksi dan ekspor dari

produk tertentu karena mendasari perbedaan dalam faktor endowment, tetapi

karena pasar dunia industri tertentu hanya mendukung suatu jumlah terbatas

perusahaan. Dalam industri yang demikian, perusahaan yang pertama masuk pasar

dan membangun suatu keunggulan kompetitif, sesudah itu sukar untuk

menghadapi tantangan. pola perdagangan tiba pada kemampuan perusahaan di

suatu Negara yang ditentukan oleh bagaimana untuk menangkap first-mover

advantage.

Dalam teori perdagangan baru, Michael Porter dari Harvard Business

School mengembangkan suatu teori yang dikenal sebagai teori National

Competitive Advantage, dengan mencoba untuk menjelaskan mengapa negara-

negara tertentu mencapai sukses internasional dalam industri tertentu. sebagai

tambahan terhadap faktor endowment, Porter menunjukkan pentingnya faktor

negeri seperti permintaan domestik dan persaingan domestik dalam menjelaskan

suatu kekuatan bangsa dalam produksi dan ekspor produk tertentu.

FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Banyak faktor menjadi pendorong suatu negara melakukan perdagangan

internasional, diantaranya:

1. Perbedaan iklim dan sumber daya (resource) tiap negara

2. Perbedaan produktivitas

3. Adanya faktor-faktor produksi

4. Perbedaan skill

5. Adanya pionir (first mover) – berasal dari inovasi

6. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara

7. Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari

negara lain

8. Terjadinya era globalisasi

TEORI PERDAGANGAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Walaupun semua teori setuju perdagangan internasional bermanfaat bagi

negara kurang setuju dengan kebijakan pemerintah. Jadi solusinya adalah adanya

4

Page 5: International Trade Theory

pembatasan intervensi pemerintah karena hal tersebut dapat dikatakan sebagai

pemborosan (westing).

MERKANTILISME

Teori perdagangan internasional pertama muncul pada abad 16 dan terus

berkembang di negara-negara Eropa, yaitu merkantilisme. Sistem ini didasarkan

pada gagasan bahwa pemerintah terlibat dalam transfer barang-barang antar

bangsa agar meningkatkan kekayaan diantara bangsa-bangsa yang terlibat.

Kekayaan didapat dengan mengumpulkan logam berharga terutama emas. Sebagai

konsekuensinya pemerintah membuat kebijakan memaksimalkan eksport dan

meminimalkan import. Untuk meminimalkan import yaitu dengan pemberlakuan

tarif dan quota sedang untuk memaksimalkan eksport diperlukan pemberian

subsidi. Pada periode ini daerah koloni yang ada memberikan suatu sumber daya

alam berupa bahan-bahan baku atau logam berharga. Dalam sistem perdagangan

ini negara-negara koloni dieksploitasi dan perusahaan lokal ditekan. Negara

koloni sering diminta membeli barang-barang dari negara induknya. Kelemahan

konsep merkantilisme adalah adanya keyakinan yang kurang tepat bahwa emas

atau logam berharga mempunyai nilai intrinsik, padahal emas tidak dapat

digunakan untuk produksi atau untuk dikonsumsi. Jadi bangsa yang menganut

merkantilisme, kekayaannya non produktif. Selain itu merkantilisme mengabaikan

konsep efisiensi produksi melalui spesialisasi yang mampu menekan biaya

produksi secara efektif. Teori ini ditentang oleh Adam Smith, David Hume dan

John Locke.

KEUNGGULAN MUTLAK (ABSOLUTE ADVANTEGE)

Teori ini mendasarkan pada teori ekonomi perdagangan bebas dengan

pertumbuhan perusahaan-perusahaan swasta pada saat itu. Dalam buku The

Wealth of Nations (1776), Adam Smith menolak pendapat Merkantilisme bahwa

emas sama dengan kekayaan. Smith menyatakan bahwa negara banyak

diuntungkan oleh perdagangan bila mereka dapat memperoleh barang yang tidak

dapat diproduksi oleh pabrik dengan efisiensi yang maksimal. Konsep keunggulan

mutlak yatu negara akan memproduksi barang yang diambil dari alam atau sumer

5

Page 6: International Trade Theory

daya yang tersedia dan yang mempunyai keunggulan tinggi. Menurut konsep ini,

dengan spesialisasi memproduksi barang yang paling efisiensi bagi suatu negara,

maka negara tersebut dapat meningkatkan kemakmurannya melalui perdagangan

internasional. Keunggulan tersebut dicapai karena bangsa tersebut mengeluarkan

ongkos paling murah untuk menghasilkan satu unit produk.

Teori tersebut didasarkan pada asumsi pokok antara lain:

1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja

2. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama

3. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang

4. Biaya transfer diabaikan

KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE)

Dari gambaran tersebut di atas, teori Adam Smith juga mempunyai

kelemahan. Karena dalam perdagangan internasional akan terjadi keunggulan

absolut yang berbeda, dimana hanya ada satu negara yang memiliki keunggulan

absolut untuk kedua jenis produk, maka tidak akan terjadi perdagangan

internasional yang menguntungkan. Teori ini kemudian diperbaiki dan

dikembangkan lagi oleh David Ricardo dengan teori Comparative Advantagenya.

Menurut Ricardo, jika negara tidak memiliki keunggulan mutlak maka hendaknya

melihat perbandingan efisiensi antara dua produk dan menghasilkan produk yang

lebih efisien. Dalam bukunya Pricipless of Political Economy (1817), Ricardo

menyebutkan bahwa suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan

internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana

negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang

dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang atau tidak efektif.

Teori ini berlandaskan pada asumsi:

1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh

jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut,

dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang

dipergunakan untuk memproduksinya.

2. Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan

barang.

6

Page 7: International Trade Theory

3. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal

pemasaran

4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak

berpengaruh.

5. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu,

suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan

mengekspornya bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan

mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam

memproduksi.

Ada kalanya suatu negara dapat menghasilkan dua jenis produk dan

mempunyai keuntungan mutlak untuk kedua produk tersebut. Menurut teori

absolute advantage maka perdagangan tidak mungkin terjadi tetapi secara

comparative advantage perdagangan tersebut dapat terjadi. Karena yang dilihat

disini adalah keuntungan komparatif yang diperoleh oleh suatu negara

dibandingkan dengan negara lainnya.

KEUNTUNGAN DARI PERDAGANGAN

Pesan dasar dari teori keunggulan komparatif adalah produksi dunia

potensi itu adalah lebih besar dengan perdagangan bebas tak terbatas

dibandingkan dengan perdagangan terbatas. Teori Ricardo menyatakan bahwa

konsumen dalam semua negara dapat mengkonsumsi lebih jika tidak ada

pembatasan pada perdagangan. Ini terjadi bahkan di negara-negara yang

kekurangan suatu keunggulan absolut dalam produksi. Dengan kata lain, dengan

derajat tingkat lebih besar dibanding teori kenggulan absolut, teori komparatip

keuntungan menyatakan bahwa perdagangan adalah suatu positive-sum game di

mana semua negara dapat mengambil bagian keuntungan ekonomi. Teori ini

menyediakan suatu dasar pemikiran kuat untuk memberi harapan kepada mereka

yang berharap pada perdagangan bebas. Teori Ricardo ini merupakan suatu

senjata intelektual utama yang sangat kuat yang dapat digunakan bagi mereka

yang membantah untuk perdagangan bebas.

7

Page 8: International Trade Theory

BERBAGAI BATASAN DAN ANGGAPAN

Kesimpulan bahwa perdagangan bebas bermanfaat secara universal

merupakan sebuah gambaran yang lebih berani dari model yang sederhana. model

sederhana kita banyak memasukkan anggapan-anggapan yang tidak nyata:

1. Kita beranggapan dunia yang sederhana yang mana hanya ada dua negara dan

dua harta benda. Di dunia nyata, ada banyak nagara dan banyak harta benda.

2. Kita beranggapan banyak biaya transportasi antar negara.

3. Kita beranggapan banyak perbedaan pada harga dari sumber daya alam di

negara yang berbeda. Kita tidak mengatakan tentang tingkat kurs,

perumpamaan sederhana bahwa coklat dan beras tidak dapat ditukar satu per

satu.

4. Kita beranggapan bahwa sumber daya dapat pindah secara bebas pada

produksi satu barang ke yang lain di dalam suatu negara. Pada kenyataannya,

ini adalah tidak selalu kasus.

5. Kita telah mengasumsikan return konstan dengan skala; itulah, spesialisasi itu

dari Ghana atau Korea Selatan tidak mempunyai pengaruh pada jumlah

sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan satu ton cocoa atau beras.

Pada kenyataannya, kedua-duanya mengurangi dan meningkatkan

keuntungan untuk spesialisasi yang ada. Jumlah sumber daya memerlukan

untuk menghasilkan pengurangan atau peningkatkan tenaga sebagai bangsa

yang mengkhususkan produksi barang-barang itu.

6. Kita beranggapan bahwa setiap negara mempunyai persediaan sumber daya

tetap dan perdagangan bebas tidak mengubah efisiensi penggunaan sumber

daya sebuah negara.

7. kita sudah mengasumsikan akibat-akibat dari pedagangan distribusi

pendapatan di dalam suatu negeri.

Dengan asumsi-asumsi ini dapat disimpulkan bahwa perdagangan bebas

menguntungkan satu sama lain yang diperluas ke dunia nyata dari banyak negara-

negara, banyak barang-barang, biaya-biaya transportasi positif, nilai tukar yang

8

Page 9: International Trade Theory

mudah berubah, sumber daya domestik tak bergerak, pengembalian tidak tetap

pada spesialisasi, dan perubahan dinamis.

PERLUASAN MODEL RICARDIAN

Sumber Daya Tak Bergerak

Pada model komparatif sederhana kita dari Ghana dan Korea Selatan kita

mengasumsikan bahwa para penghasil (para petani) dapat merubah lahan dengan

mudah dari produksi coklat sampai beras, dan vice versa. Walaupun asumsi ini

bisa menjga beberapa hasil pertanian, sumber daya tidak selalu cepat berubah

dengan mudah dari memproduksi satu barang ke barang yang lain.

Sumber daya tidak selalu berpindah dengan dari kegiatan ekonomi satu ke

kegiatan ekonomi yang lain. Sebuah proses menimbulkan perselisihan dan juga

penderitaan bagi manusia. Meskipun teori memprediksikan bahwa keuntungan

dari perdagangan bebas mempertimbangkan biaya-biaya dengan kesempatan

penting, ini merupakan kenyamanan yang memikul biaya. Jadi, perlawanan politik

untuk mengadopsi perdagangan bebas kalangan khusus datang dari pekerjaan-

pekerjaan yang berisiko.

Diminishing returns

Diminishing returns untuk spesilisasi terjadi ketika banyak unit sumber

daya dibutuhkan untuk memproduksi setiap unit tambahan/ekstra. Setiap 10 unit

sumber daya cukup untuk meningkatkan output coklat Ghana dari dari 12 ton

sampai 13 ton, 11 unit sumber daya dibutuhkan untuk menngkatkan output dari 13

sampaii 14 ton, 12 unit sumber daya untuk meningkatkan 14 sampai 15 ton, dst.

Diminishing returns menyatakan PPF cembung untuk Ghana.

G

cocoa

G'

0 Rice

9

Page 10: International Trade Theory

Ghana’s PPF under Diminishing Returns

Figure diatas lebih realistis untuk mengasumsikan diminishing return karena dua

alasan. Pertama, tidak semua sumber daya berkualitas sama. Alasan kedua karena

diminishing return yang barangnya berbeda menggunakan sumber daya dengan

proporsi yang berbeda.

Diminishing return untuk spesialisasi mempengaruhi keuntungan dari

spesialisasi yang kemungkinan menjadi habis sebelum spesialisasi lengkap.

Kesimpulan dasar dari perdagangan bebas tertutup adalah keuntungan yang tetap

dijaga, meskipun karena diminishing return, keuntungan tidak bisa sama besar

dengan yang diusulkan dalam kasus return konstan.

Pengaruh Dinamis Dan Pertumbuhan Ekonomi

Model keuntungan komparatif sederhana mengasumsikan bahwa

perdagangan tidak merubah persediaan negara atau sebuah efisiensi dengan

menggunakan sumber daya tersebut. Asumsi statis ini tidak membuat kelonggaran

untuk perubahan dinamis yang menghasilkan kekuatan dari perdagangan. Jika kita

mengendurkan asumsi ini, jelas terlihat bahwa sebuah ekonomi terbuka untuk

perdagangan kemungkinan menyebabkan dua jens dari keuntungan dinamis.

Pertama, kekuatan perdagangan bebas menngkatkan persediaan sumber daya

milik negara seperti meningkatnya penawaran modal dan tenaga kerja dari luar

negri menjadi tersedia untuk digunakan dalam sebuah negara. Kedua, kekuatan

perdagangan bebas juga meningkatkan efisiensi bila sebuah negara menggunakan

sumber dayanya.

Tinjauan Samuelson

Tinjauan Samuelson melihat apa yang terjadi ketika sebuah negara kaya –

the United States- masuk ke dalam perjanjian perdagangan bebas dengn negara

miskin –China- yang dengan cepat memperbaiki produktivitasnya setelah

pengenalan kawasan perdagangan bebas.

Samuelson mencatat bahwa dia mengutamakan tentang kemampuan untuk

menghabiskan pekerjaan pelayanan lepas pantai yang secara tradisional bukan

10

Page 11: International Trade Theory

internasional, seperti software debuging, call center jobs, accounting jobs dan

juga diagnosis medis dari MRI scans. Samuelson mengakui bahwa perdagangan

bebas menurut sejarah menguntungkan negara kaya.

Fakta hubungan antara perdagangan dan pertumbuhan

Sesuai prediksi teori standar dari keuntungan komparatif, negara yang

memilihjalan lebih terbuka menuju perdagangan internasional menikmati tingkat

pertumbuhan lebih tinggi daripada perdagangan ekonomi yang tertutup.

TEORI HECKSCER-OHLIN

Teori Heckscer-Ohlin memprediksi bahwa negara-negara yang akan

mengekspor barang secara intensif menggunakan faktor berlimpah secara lokal,

sambil mengimport barang secara intensif menggunakan faktor-faktor lokal yang

langka. Jadi, teori Heckscer-Ohlin mencoba menjelaskan pola dari perdagangan

internasional yang kita teliti pada ekonomi dunia.

Teori Heckscer-Ohlin mempunyai pertimbangan akal sehat. Contohnya,

Amerika serikat telah lama menjadi eksportir besar dari produk-produk pertanian,

mencerminkan negara tersebut mempunyai pertanian yang melimpah karena

tanahnya baik untuk ditanami. Sebaliknya, China unggul pada ekspor barang-

barang produksi dalam tenaga kerja intensif industri manufaktur. Ini

mencerminkan China mempunyai tenaga kerja dengan biaya rendah berlimpah. Di

Amerika serikat, yang kekurangan tenaga kerja dengan biaya rendah, telah

memilih untuk mengimpor buruh. Secara relatif, tidak mutlak, sumbangan adalah

penting; sebuah negara bisa mempunyai jumlah lahan dan tenaga kerja lebih besar

dari negara lain, tetapi menjadi relatif melimpah satu dari mereka.

PARADOKS LEONTIEF

Menggunakan teori Heckscer-Ohlin, Leontief mendalilkan bahwa sejak

modal Amerika Serikat relatif melimpah dibanding negara-negara lain, Amerika

serikat akan menjadi eksporter dari barang-barang modal intensif, dan importir

tenaga kerja intensif. Dia terkejut, bagaimanapun, dia menemukan bahwa modal

intensif ekspor US lebih sedikit daripada import US. Sejak hasil tersebut sama

11

Page 12: International Trade Theory

sekali berbeda dengan prediksi dari teori, itu menjadi dikena sebagai paradoks

Leontief.

Tak ada yang cukup yakin mengapa kita meneliti paradoks Leontief. Satu

kemungkinan keterangan adalah bahwa Amerika Serikat mempunyai keuntungan

spesial dalam memproduksi produk baru atau barang-barang yang dibuat dengan

teknologi inovatif.

TEORI PRODUCT LIFE-CYCLE

Raymond Vernon pada awalnya mengemukakan teori product life-cycle di

pertengahan 1960. Teori Vernon didasarkan pada penelitian bahwa untuk

kebanyakan dari abad 20 proprsi yang sangat besar dari produk baru dunia telah

dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan US dan pertama kali dijual di pasar

US ( mis: TV, kamera instan, alat fotokopi, dll). Untuk menjelaskan ini, Vernon

berpendapat bahwa kekayaan dan ukuran pasar US memberi perusahaan-

perusahaan dorongan kekuatan untuk mengembangkan produk baru konsumen.

Sebagai tambahan, biaya tenaga kerja yang tinggi memberikan dorongan intensif

pada perusahaan US untuk mengembangkan proses inovasi penghematan biaya.

Vernon meneruskan membuktikan bahwa pada awal produk life-cycle

khusus produk baru, saat permintaan mulai tumbuh dengan cepat di US,

permintaan negara-negara maju lainnya terbatas pada kelompok-kelompok

berpendapatan tinggi. Terbatasnya permintaan awal pada negara maju lainnya

tidak membuat hal tersebut bermanfaat untuk perusahaan pada negara itu untuk

memulai memproduksi produk baru, tetapi itu mengharuskan beberapa ekspor dari

Amerika Serikat.

MENGEVALUASI TEORI PRODUCT LIFE-CYCLE

Menurut sejarah, Teori Product Life-Cycle memperlihatkan sebuah

penjelasan akurat dari pola perdagangan internasional. Pertimbangan mesin

fotocopy; produk yang dikembangkan di awal 1960 oleh Xerox di US dan

awalnya dijual untuk pengguna di US. Mula-mula Xerox mengekspor mesin

fotokopi mulai Amerika Serikat, terutama ke Jepang dan negara-negara maju di

Eropa Barat. Karena permintaan mulai meningkat di negara-negara itu, Xerox

12

Page 13: International Trade Theory

masuk menjadi usaha gabungan untuk membangun produksi di Jepang dan

Britania Raya. Dari waktu ke waktu banyak kompetitor masuk ke pasar.

Akhirnya, Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya (Jepang dan Britania

Raya) berubah dari pengekspor mesin fotocopy menjadi pengimpor. Evolusi pada

pola perdagangan internasional mesin fotocopy tersebut cocok dengan prediksi

dari teori dari produk life-cycle bahwa industri-industri yang dewasa keluar dari

Amerika dan masuk ke lokasi-lokasi biaya rendah. Bagaimanapun, Teori Product

Life-Cycle bukan tanpa kelemahan. Dilihat dari segi Asia dan Eropa, argumen

Vernon bahwa banyak produk baru dikembangkan dan dikenalkan di Amerika

Serikat kelihatan etnosentris.

TEORI PERDAGANGAN BARU (NEW TRADE THEORY)

Teori perdagangan baru mulai muncul pada tahun 1970an ketika sejumlah

ahli ekonomi menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk mencapai

tingkat kekuatan ekonomi mempunyai implikasi penting untuk perdagangan

internasional.

Teori perdagangan baru membuat dua poin penting: pertama, karena

pengaruhnya pada skala ekonomi, perdagangan dapat meningkatkan

keanekaragaman dari barang-barang yang tersedia untuk konsumen dan

mengurangi biaya rata-rata barang tersebut. Kedua, industri-industri itu ketika

output diperlukan untuk mencapai skala ekonomi yang menggambarkan proporsi

penting dari total permintaan dunia, pasa global barangkali hanya mampu

mendukung sejumlah kecil dari perusahaan-perusahaan.jadi perdagngan dunia

pada produk tertentu mungkin dikuasai oleh negara-negara yang mempunyai

perusahaan-perusahaan yang merupakan first mover di produksi mereka.

MENINGKATKAN VARIASI PRODUK DAN MENGURANGI BIAYA

Dalam indutri, dimana skala ekonomi adalah penting, variasi barang yang

dapar diproduksi suatu negara dan skala produksi keduanya terbatas oleh ukuran

dari pasar. Jika pasar sebuah negara adala kecil, tidak ada kemungkinan cukup

permintaan untuk penghasil mencapai skala ekonomi untuk produk-produk

tertentu. Karena itu, produk tersebut bisa diproduksi, dengan cara membatasi

13

Page 14: International Trade Theory

variasi produk yang tersedia untuk konsumen. Kemungkinan lain, mereka bisa

memproduksi produk, tetapi dalam volume rendah yang biaya dan harga unitnya

lebih tinggi daripada kekuatan mereka jika skala ekonomi bisa dicapai.

Sekarang mengingat apa yang terjadi ketika perdagangan negara satu sama

lain. Pasar negara individual dikombinasikan ke dalam pasar dunia yang lebih

besar. Seperti ukuran pasar yang berkaitan dengan luas perdagangan, perusahaan-

perusahaan individual mungkin dapat mencapai skala ekonomi lebih baik. Sebuah

implikasi, menurut teori perdagangan baru, bahwa setiap negara mampu untuk

menspesialisasi dalam memproduksi produk lebih sempit pada kekurangan

perdagangan, masih dengan membeli barang-barang dari negara lain, setiap

negara dapat secara serempak meningkatkan variasi dari barang-barang yang

tersedia untuk konsumennya dan biaya yang lebih rendah dari barang-barang

tersebut – jadi perdagangan menawarkan sebuah kesempatan untuk keuntungan

bersama bahkan ketika negara-negara tidak berbeda pada sumber daya pendukung

atau teknologi mereka.

SKALA EKONOMI, KEUNTUNGAN FIRST-MOVER DAN POLA

PERDAGANGAN

Keuntungan first-mover adalah keuntungan ekonomis dan strategis yang

tumbuh untuk pengikut yang masuk lebih awal ke dalam sebuah industri.

Kemampuan untuk menangkap skala ekonomi lebih dulu dari pengikut

selanjutnya, dan pada prinsipnya keuntungan dari struktur biaya yang lebih

rendah, adalah sebuah keuntungan first-mover yang penting. Teori perdagangan

bebas beragumen bahwa untuk produk-produk dimana skala ekonomi adalah

penting dan menunjukkan proporsi permintaan dunia yang kuat, first mover pada

sebuah industri dapat mencapai keuntungan biaya berdasarkan skala agar

pengikut-pengikut selanjutnya hampir tidak mungkin menemukan tandingan. Jadi,

pola perdagangan yang kita teliti untuk produk yang bisa menggambarkan

keuntungan first-mover. Negara-negara bisa mendominasi eksppor dari barang-

barang tertentu karena skala ekonomi penting dalam produksi mereka dan karena

perusahaan berlokasi di negara-negara yang pertama menggambarkan skala

ekonomi, memberi mereka sebuah keuntungan first-mover.

14

Page 15: International Trade Theory

IMPLIKASI NEW TRADE THEORY

Teori perdagangan baru mempunyai implikasi penting. Teori itu

menyatakan bahwa negara-negara bisa tetap untung ketika mereka tidak berbeda

dalam sumber daya pendukung dan teknologinya. Teori tersebut juga menyatakan

bahwa suatu negara bisa mendominasi ekspor dari sebuah barang yang sederhana

karena cukup menguntungkan mempunyai satu atau lebih perusahaan pertama

untuk memproduksi barang itu.

Teori ini cukup berguna dalam menjelaskan pola-pola perdagangan. Studi

empiris nampaknya mendukung prediksi dari teori bahwa perdagangan

meningkatkan spesialisasi produksi di dala sebuah industri, menambah variasi

produk yang tersedia untuk konsumen, dan menghasilkan harga rata-rata yang

lebih rendah.

Mungkin banyak yang memperdebatkan implikasi dari teori perdagangan

baru dengan argumen bahwa teori perdagangan baru menimbulkan campur tangan

pemerintah dan kebijakan perdagangan strategis. Ahli teori perdagangan baru

menekankan keuntungan, entrepreneurship, dan inovasi dalam memberi

perusahaan keuntungan-keuntungan first-mover.

KEUNTUNGAN KOMPETITIF NASIONAL: PORTER’S DIAMOND

15

Endowment factors

Related and Supporting industries

Demandcondition

Firm’s StrategyStructureRivalry

Page 16: International Trade Theory

Atribut-atribut Porter’s Diamond

- Faktor endowment (pendukung) - posisi sebuah negara dalam faktor produksi

seperti tenaga kerja terlatih atau kebutuhan infrastruktur untuk bersaing dalam

industri.

- Demand Condition (kondisi permintaan) - Permintaan terhadap produk dan

jasa dalam negeri.

- Relating and Supporting Industries (pemasok) - Kehadiran pemasok dan

industri sejenis yang sangat kompetitif secara internasional.

- Firm Strategy Structure and Rivalry (Strategi, struktur dan persaingan

perusahaan) - Kondisi pemerintahan yang membentuk bagaimana perusahaan

diciptakan, diorganisasikan, diatur serta mengetahui bagaimana kondisi

persaingan domestik.

Porter beragumen bahwa perusahaan-perusahaan banyak kemungkinan

untuk sukse dalam industri atau segmen industri dimana the diamond paling

menguntungkan. Dia juga beragumen bahwa the diamond menguatkan sistem satu

sama lain. Akibat dari satu atribut bergantung pada negara lainnya. Contohnya,

Porter beragumen kondisi permintaan yang menguntungkan tidak akan

menghasilkan keuntungan kompetitif kecuali jika persaingan negara cukup

menyebabkan perusahaan merespon mereka.

FAKTOR ENDOWMENT

Faktor endowment berada di pusat H-O Theory. Sedang porter tidak

porpose apapun secara radikal, ia meneliti karakteristik faktor-faktor produksi. Ia

mengenali hirarki antar faktor, membedakan basis factor dan advanced factor. Ia

membantah jika advanced factor tersebut adalah yang penting untuk competitive

advantage. Tidak sama dengan basis factor yang secara alami diberkati, advanced

factor adalah suatu produk investasi oleh individu, perusahaan dan pemerintahan .

Seperti, investasi pemerintahan dalam pendidikan dasar dan lebih tinggi, dengan

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang umum, tingkat populasi dan

merangsang riset lanjutan (advanced) secara simultan pada institusi pendidikan

16

Page 17: International Trade Theory

lebih tinggi, dapat meningkatkan mutu advanced factor bangsa. Hubungan antara

basis factor dan advanced factor adalah kompleks. basis factor dapat

menyediakan suatu keuntungan awal yang sesudah itu diperkuat dan diperluas

oleh investasi didalam advanced factor. Dan sebaliknya kerugian didalam basis

factor dapat menciptakan tekanan untuk menanam modal dalam advanced factor.

KONDISI PERMINTAAN

Porter menekankan home demand berperan dalam meningkatkan mutu

competitive advantage. perusahaan paling sensitif dengan kebutuhan pelanggan

terdekat mereka. seperti, karakteristik home demand terutama penting dalam

membentuk atribut dari produk domestik dibuat dan dalam menciptakan tekanan

untuk inovasi dan mutu. porter berpendapat bahwa suatu keuntungan competitive

advantage perusahaan nasional jika konsumen domestik mereka canggih dan

menuntut, seperti konsumen memaksa perusahaan lokal untuk memiliki standard

yang tinggi untuk mutu produk dan menghasilkan model yang inovatif.

YANG TERKAIT DAN MENDUKUNG INDUSTRI

Atribut yang ketiga dari keuntungan nasional dalam suatu industri adalah

kehadiran para penyalur/pemasok atau hubungan industri yang secara

internasional kompetitif. keuntungan-keuntungan invesments dalam faktor-faktor

produksi lanjut oleh yang terkait dan pendukung industri dapat mencurah keluar

ke dalam suatu industri, dengan demikian membantunya mencapai suatu posisi

yang kompetitif dan kuat secara internasional.

STRATEGI PERUSAHAAN, STRUKTUR DAN PERSAINGAN

Atribut yang keempat dari manfaat kompetisi nasional dalam Model Porter

adalah strategi, struktur, dan persaingan perusahaan di dalam suatu bangsa. Porter

memenangkan perdebatan dua penting di sini. dulu, negara-negara adalah

characteristized oleh ideologi manajemen berbeda, baik bantuannya maupun

tidak membantunya untuk membangun manfaat kompetisi nasional.

17

Page 18: International Trade Theory

MENGEVALUASI TEORI PORTER

Porter menetapkan bahwa derajat tingkat bagi suatu bangsa mungkin untuk

mencapai sukses internasional dalam suatu industri tertentu adalah suatu fungsi

dampak faktor endowment yang dikombinasikan, kondisi-kondisi permintaan

domestik, hubungan dan dukungan industri, dan persaingan domestik. ia

membantah bahwa kehadiran dari semua empat komponen pada umumnya

diperlukan untuk Diamond ini untuk menaikkan capaian kompetisi. Porter juga

menetapkan bahwa pemerintahan dapat mempengaruhi masing-masing empat

komponen diamond itu. Faktor endowment dapat dipengaruhi oleh tunjangan,

kebijakan ke arah pasar modal, kebijakan ke arah pendidikan, dan seterusnya.

pemerintahan dapat membentuk permintaan domestik melalui standard produk

lokal atau dengan regulasi dan dengan mempengaruhi persaingan perusahaan,

seperti dengan peraturan pasar modal, mengenakan kebijakan pajak, dan hukum

yang melarang monopoli industry.

Jika porter benar, kita harapkan modelnya untuk meramalkan pola

perdagangan internasional yang kita mengamati. Negara-negara harus

mengekspor produk dari industri itu dimana semua empat komponen tidaklah

baik. Belum dilakukan pengujian empiris terhadap Teori Porter. Banyak teori

menyakinkan, tetapi hal yang sama dikatakan oleh Teori Perdagangan Baru (New

Trade Theory), Teori Keuntungan Kompetitif (Competitive Advantage), dan Teori

Heckscher-Ohlin (H-O Theory). Mungkin saja bahwa masing-masing teori ini,

melengkapi satu sama lain, menjelaskan tentang suatu pola perdagangan

internasional.

18