pengaruh trade off theory dan pecking order...

125
i PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER THEORY TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ45 PERIODE 2010-2014 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : AISHA ABDULLAH 1111081000128 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1436 H/2015 M

Upload: dangnguyet

Post on 21-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

i

PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER THEORY

TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI INDEKS LQ45 PERIODE 2010-2014

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

AISHA ABDULLAH

1111081000128

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

1436 H/2015 M

Page 2: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

ii

PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER THEORY

TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI INDEKS LQ45 PERIODE 2010-2014

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Aisha Abdullah

NIM : 1111081000128

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I ` Pembimbing II

(Dr. Hj. Pudji Astuty) (Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA)

NIP. 0311065805 NIP.

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

1436 H/2015 M

Page 3: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 10 Maret 2015 telah dilakukan ujian komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Aisha Abdullah

2. NIM : 1111081000128

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Trade Off Theory Dan Pecking Order Theory

Terhadap Struktur Modal Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Lq45

Periode 2010-2014”.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Maret 2015

1. Najwa Khairani, M. Sc

NIP.

2. Lili Supriadi, MM

NIP.

3. Amalia, SE., MSM

NIP.

Page 4: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin 22 September 2015 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

5. Nama : Aisha Abdullah

6. NIM : 1111081000128

7. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

8. Judul Skripsi : “Pengaruh Trade Off Theory Dan Pecking Order Theory

Terhadap Struktur Modal Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Lq45

Periode 2010-2014”.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 September 2015

1. Dr. Desmadi Saharuddin, MA

NIP. 19720711 200501 1 007

2. Titi Dewi Warninda ( )

NIP. 19731221 200501 2 002 Sekretaris

3. Dr. Hj. Pudji Astuty ( )

NIP. 0311065805 Pembimbing I

4. Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA ( )

NIP. Pembimbing II

5. Adhitya Ginanjar, M.Si

NIP. 19740810 201101 1 001

Page 5: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aisha Abdullah

No.Induk Mahasiswa : 1111081000128

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen / Keuangan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melalukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, 10 Juli 2015

Page 6: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Aisha Abdullah

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 15 April 1992

Alamat : Komp. Billabong blok C1G no. 22 Kab. Bogor

16962

Status Perkawinan : Belum menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Email : [email protected]

PENDIDIKAN

2011 – 2015 : UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007 – 2010 : SMAN 60 Jakarta

2004 – 2007 : SMPN 182 Jakarta

1998 – 2004 : SDN 05 Rawajati

1997 – 1998 : TK Al-Islah

PENGALAMAN ORGANISASI

1. HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) manajemen 2012-2013

PENGALAMAN KERJA

1. Staff Administrasi Kementrian Agama Direktorat Jenderal

Penyelenggaraan Haji dan Umroh 2015

Page 7: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

vii

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of the pecking order theory

and trade off on the capital structure of the companies listed in LQ45 . The

sampling method used in this research is purposive sampling , which LQ45 as

research samples . The data used in this research is secondary data obtained from

the company's financial statements for 2010-2014 . The methodology used in the

formation of capital structure pecking order theory and static trade off theory.

Results of this study found the capital structure of the companies listed in LQ45

wear pecking order theory approach . Pecking order theory prefers mengunakaan

earnings to finance operations of the company .

Keywords : Pecking Order Theory, Static Trade Off Theory, Capital Structure

Page 8: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh teori pecking order

dan trade off pada struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di indeks

LQ45. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, dimana indeks LQ45 sebagai sampel penelitian. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan

keuangan perusahaan tahun 2010-2014. Metodologi yang digunakan dalam

pembentukan struktur modal adalah pecking order theory dan static trade off

theory. Hasil dari penelitian ini menemukan struktur modal perusahaan yang

terdaftar di indeks LQ45 memakai pendekatan pecking order theory. Pecking

order theory lebih mengutamakan mengunakaan laba untuk membiayai kegiatan

operasional perusahaan.

Kata Kunci : Pecking Order Theory, Static Trade Off Theory, Struktur Modal

Page 9: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, syukur alhamdulillah atas

karunia-Mu ya Rabb, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam proses

penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Trade Off Theory dan Pecking

Order Theory terhadap Struktur Modal Perusahaan yang terdaftar di

Indeks LQ45 Periode 2010-2014”, semata-mata bukanlah hasil usaha penulis

sendiri, melainkan dari berbagai pihak yang memberikan bantuan, bimbingan dan

motivasi. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis mengucapkan rasa syukur

sebagai wujud dari rasa terima kasih kepada :

1. Orang tua yang sangat aku cintai yang memiliki peran penting dan tak

terkira, yang telah memberiku doa tulus ikhlas, dan kasih sayang serta

dukungan moril dan materil kepada penulis.

2. Untuk kakak-kakakku yang selalu membantu dan memberikan motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Arief Mufrainy. Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan motivasi

kepada penulis selama menimba ilmu di FEB UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.

5. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty sebagai dosen pembimbing I, yang telah

meluangkan waktunya dan tak pernah lelah dalam membimbing dan

memberikan semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga

akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan.

6. Bapak Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA, sebagai dosen pembimbing II,

yang telah bersedia memberikan waktunya yang sangat berharga untuk

membimbing penulis selama menyusun skripsi.

Page 10: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

x

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah sabar dan ikhlas mendidik dan

memberikan ilmu yang Insya Allah dapat bermanfaat.

8. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

9. Kawan-kawan kelas Manajemen D angkatan 2011, terutama untuk Debi,

Dede, Dina, dan Priska yang selalu memberikan semangat dan membantu

jika sedang kesulitan. Mereka merupakan teman-teman seperjuangan yang

sering menemani dalam pembuatan skripsi.

10. Kawan-kawan Kelas Manajemen Keuangan angkatan 2011 yang bersama-

sama kita suka tukar pikiran dan saling menyemangati dalam tiap belajar,

ujian bahkan sampai pengerjaan skripsi.

11. Untuk Roby Akbar yang sering menemani, membantu dan selalu

menyemangati dalam pembuatan skripsi.

Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca

umumnya.

Ciputat, 08 September 2015

Penulis

Page 11: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .......................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ..................................................................... iv

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ...................................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................ vi

Abstract ..............................................................................................................vii

Abstrak ...............................................................................................................viii

Kata Pengantar ................................................................................................... ix

Daftar Isi ............................................................................................................. xi

Daftar Tabel .......................................................................................................xiii

Daftar Gambar .................................................................................................... xv

Daftar Lampiran ................................................................................................. xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ........................................................................10

D. Manfaat Penelitian ......................................................................11

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Struktur Modal ...........................................................................12

B. Trade Off Theory .......................................................................18

C. Pecking Order Theory ...............................................................23

D. SignallingTheory .......................................................................25

Page 12: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

xii

E. Modigliani and Miller Theory ...................................................26

F. Agency Cost ................................................................................31

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ..................32

1. Struktur Aktiva ....................................................................32

2. Ukuran Perusahaan ..............................................................32

3. Intensitas Modal ..................................................................33

4. Likuiditas .............................................................................34

5. Profitabilitas .........................................................................35

6. Harga Saham ........................................................................36

7. Pertumbuhan Perusahaan .....................................................37

H. Penelitian Terdahulu ..................................................................39

I. Kerangka Pemikiran ..................................................................49

J. Hipotesis ....................................................................................50

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .........................................................52

B. Teknik Penentuan Sampel .........................................................53

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................56

D. Metode Analisis ........................................................................56

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................62

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Analisis .....................................................................67

1. Deskriptif Data Sampel .......................................................67

2. Analisa Data Penelitian .......................................................68

3. Analisis dan Pembahasan ....................................................81

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................98

B. Saran ..........................................................................................99

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................101

Page 13: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ................................................................. 44

Tabel 3.1 : Operasional Variabel Penelitian ............................................... 65

Tabel 4.1 : Daftar Nama Perusahaan yang terdaftar di LQ45..................... 68

Tabel 4.2 : Daftar Struktur Modal Perusahaan ........................................... 69

Tabel 4.3 : Daftar Struktur Aktiva Perusahaan .......................................... 71

Tabel 4.4 : Daftar Ukuran Perusahaan ....................................................... 72

Tabel 4.5 : Daftar Intensitas Modal ........................................................... 74

Tabel 4.6 : Daftar Likuiditas ...................................................................... 75

Tabel 4.7 : Daftar Profitabilitas .................................................................. 77

Tabel 4.8 : Daftar Harga Saham ................................................................. 79

Tabel 4.9 : Daftar Pertumbuhan Perusahaan ............................................... 80

Tabel 4.10 : Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test ........................................ 83

Tabel 4.11 : Hasil Uji multikolinearitas ........................................................ 85

Tabel 4.12 : Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 85

Tabel 4.13 : Hasil Analisis Regresi Berganda .............................................. 86

Tabel 4.14 : Tabel Anova ............................................................................. 88

Page 14: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

xiv

Tabel 4.15 : Model Summary ........................................................................ 89

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Normal P-Plot ........................................................................... 82

Gambar 4.2 : Scatterplot ................................................................................. 84

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil output spss regresi linear berganda.................................. 104

Lampiran 2 : Hasil output spss regresi linear berganda .................................. 105

Lampiran 3 : Hasil output spss regresi linear berganda .................................. 106

Lampiran 4 : Data Perusahaan.... .................................................................... 107

Page 15: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Dalam perusahaan, manajemen keuangan mempunyai arti penting dalam

kegiatan operasi, dan pengelolaan perusahaan. Manajemen keuangan diharapkan

bisa menangkap dan mengantisipasi perubahan di masa yang akan datang dengan

penyesuaian dan pengambilan keputusan secara tepat dan akurat. Manajemen

keuangan dapat juga dipandang sebagai suatu manajemen yang mempelajari

fungsi-fungsi dengan tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan dan

memaksimumkan kemakmuran dan kekayaan pemegang saham serta

memaksimumkan harga saham, selain itu tujuan manajemen keuangan adalah

memaksimalkan nilai dari perusahaan (Zulkifli:2012). Tujuan perusahaan menurut

pandangan manajemen keuangan, pada dasarnya adalah mengoptimalkan nilai

perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera

pula share holdernya. Nilai perusahaan akan tercemin dari harga sahamnya

(Fama:1978, Wright & Ferris :1997, dan Walker :2000 dalam Hasmawati: 2005).

Jadi semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan

diterima oleh pemilik perusahaan.

Agar tujuan tercapai maka manajer keuangan harus dapat menjalankan

fungsi-fungsi dari manajemen dengan baik. Menurut Sutrisno (2007 : 5), fungsi

manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh

suatu perusahaan, yaitu :

Page 16: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

2

a. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus

mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat

mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.

b. Keputusan Pendanaan

Keputusan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada

keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan

menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi

perusahaan guna mempelajari kebutuhan-kebutauhan investasi.

c. Keputusan Dividen

Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk

menentukan:

1. Besarnya presentase laba yang dibagikan kepada para pemegang

saham dalam bentuk cash dividend,

2. Stabilitas dividen yang dibagikan,

3. Dividen saham (stock dividen),

4. Pemecahan saham (stock spilit), serta

5. Penarikan kembali saham beredar, yang semuanya ditujukan untuk

meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.

Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam

kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan

atau keputusan struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan

Page 17: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

3

dengan komposisi hutang, saham preferen, dan saham biasa yang harus digunakan

oleh perusahaan. Manajer harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber

dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien. Secara efisien

disini dimaksudkan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang

mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Biaya

modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi

yang secara langsung timbul dari keputusan yang dilakukan manajer keuangan.

Ketika manajer menggunakan hutang, jelas biaya modal yang timbul

sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer

menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul opportunity cost dari

dana atau modal sendiri yang digunakan.

Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan

menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi yang selanjutnya

dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan. Keputusan pendanaan

perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan

aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap resiko perusahaan itu

sendiri. Perusahaan memerlukan dana untuk investasi dan operasinya, dalam

memperoleh dana tersebut perusahaan dapat mengundang investor sebagai

investor ekuitas dan investor utang. Ketika suatu perusahaan perlu mendapatkan

dana, perusahaan itu bisa mengundang investor untuk menanamkan uang kas

sebagai ganti bagian laba di masa depan, atau menjanjikan untuk melunasi kas

investor itu plus tingkat bunga tetap (Brarely Myers dan Brigham,2009).

Page 18: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

4

Sejak diterbitkannya Paket Kebijaksanaan Desember 1988, pengusaha

memperoleh kemudahan untuk mendapatkan dana melalui pasar modal yaitu

dengan dipermudahnya persyaratan untuk go public. Kemudahan tersebut telah

mendorong pengusaha untuk melakukan ekspansi guna menunjang pertumbuhan

ekonomi. Terkadang ekspansi yang digunakan perusahaan telah menyebabkan

besarnya sumber modal pinjaman dalam struktur permodalan perusahaan.

Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko

yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau

tingkat keuntungan yang diharapkan.

Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak saja

berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap

risiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Risiko keuangan tersebut meliputi

kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban–

kewajibannya dan kemungkinan tidak tercapainya laba yang ditargetkan

perusahaan.

Perusahaan memiliki fleksibilitas yang cukup besar dalam memilih

struktur modal. Selain memutuskan kombinasi pendanaan, manajer keuangan juga

harus memutuskan secara pasti bagaimana dan dimana perusahaan akan

mendapatkan uang. Biaya-biaya yang terkait dengan melakukan pendanaan jangka

panjang bisa jadi cukup besar jumlahnya, sehingga berbagai kemungkinan harus

dievaluasi secara cermat ( Ross Westerfield Jordan, 2009:4,5).

Page 19: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

5

Dalam proses pengambilan keputusan mengenai sumber pendanaan yang

akan digunakan, seorang manajer akan melakukan analisis mengenai sifat dan

karakteristik serta biaya yang ditimbulkan dari penggunaan sumber dana tersebut.

Manajer dihadapkan pada pilihan untuk menggunakan sumber dana internal

ataupun eksternal. Sumber dana internal dapat berasal dari retained earning,

sedangkan sumber dana eksternal dapat berupa hutang atau saham. Proporsi

masing-masing sumber dana akan mempengaruhi cost of capital dari struktur

modal perusahaan. Hal yang harus dipertimbangkan adalah konsekuensi baik

finansial maupun non finansial atas penggunaan sumber dana tersebut. Keputusan

pembiayaan menjadi isu yang penting bagi perusahaan utamanya berkaitan

dengan optimal financing mix dimana perusahaan berusaha mencapai proporsi

debt to equity yang mampu meminimalkan cost of capital sehingga mampu

menaikkan nilai perusahaan di pasar.

Yang jadi permasalahan dari struktur modal adalah bagaimana agar

perusahanan dengan cepat memadukan komposisi dana permanen yang

digunakannya dengan mencari paduan dana yang dapat meminimumkan biaya

modal perusahaan dan dapat memaksimalkan harga saham. Hal inilah yang

menjadi tujuan akhir dari struktur modal, yakni membuat komposisi sumber

pembiayaan yang paling optimal. Capital structure (struktur modal) pada intinya

terdiri dua bagian penting, yaitu debt dan equity. Nilai perusahaan didefinisikan

sebagai penjumlahan nilai dari utang dan ekuitas perusahaan. Jika tujuan

manajemen adalah membuat perusahaan semakin bernilai, maka perusahaan harus

Page 20: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

6

menentukan debt equity ratio yang membuat pie (semacam kue bola) sebesar

mungkin. Ada dua pertanyaan penting:

a. Kenapa pemegang saham harus peduli tentang maksimalisasi nilai

perusahaan?

Mungkin mereka harus tertarik dengan strategi yang

memaksimalkan nilai pemegang saham.

b. Berapakah rasio debt to equity yang memaksimalkan nilai

pemegang saham?

Selanjutnya, perubahan pada struktur modal akan menguntungkan

pemegang saham, jika dan ahanya jika nilai perusahaan meningkat. (Rodoni dan

ali,2014:130)

Dalam mempelajari pembentukkan struktur modal perusahaan, terdapat

lima teori yang dapat diandalkan yaitu Trade-off Theory, Pecking Order Theory,

Signalling Theory, MM Theory dan Agency Cost Theory . Pemilihan alternatif

dalam sumber dana berdasarkan Trade-off Theory, didasarkan kepada

pertimbangan biaya dan manfaat antara biaya modal dan penggunaan hutang,

yaitu antara biaya kebangkrutan dan keuntungan pajak. Pemilihan alternatif dalam

sumber dana berdasarkan Pecking Order Theory, didasarkan pada hierarki

keamanan penggunaan sumber dana (dimulai dari yang paling kecil biayanya)

yakni internal (retained earning), hutang, sampai kemudian pada saham sebagai

pilihan terakhir. Dalam Signalling Theory hal tersebut didasarkan bahwa manajer

menggunakan struktur modal sebagai sinyal. Ross mengatakan bahwa nilai

Page 21: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

7

perusahaan akan naik seiring dengan penggunaan hutang, karena peningkatan

hutang mengangkat presepsi pasar tentang nilai perusahaan (Suad Husnan dalam

Sholihah 2006). Ada informasi tertentu yang hanya diketahui oleh manajer,

sedangkan pemegang saham tidak tahu informasi tersebut. Jadi, ada informasi

yang tidak simetri (asymmetric information) antara manajer dan pemegang saham.

Informasi ini menerangkan bahwa didalam pasar selalu ditemukan informasi yang

tidak sama bagi pihak-pihak yang berbeda, sehingga dikatakan informasi yang

didapat tidak sempurna. Penambahan hutang baru misalnya, memberikan

informasi bahwa perusahaan dapat dipercaya oleh pihak peminjam, sedangkan

penerbitan saham baru dapat dianggap bahwa perusahaan sedang dalam kesultan

dalam pendanaannya. Akibatnya, ketika struktur modal perusahaan mengalami

perubahan, hal itu dapat membawa informasi kepada pemegang saham yang akan

mengakibatkan nilai perusahaan berubah. Dengan kata lain, terjadi pertanda atau

sinyal (signalling).

Dalam teori Modigliani-Miller (1958) capital structure irrelevance

proposition, yang mengasumsikan bahwa tidak terdapatnya bankruptcy cost,

agency cost, asymetric information dan berada pada pasar yang efisien sehingga

nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan tersebut

didanai (hutang dan ekuitas) dan bagaimana kebijakan dividennya. Teori M&M

ini mempengaruhi munculnya pengembangan teori struktur modal seperti trade-

off theory dan pecking order theory (Stewart C. Myers,1984).

Dalam Agency Cost Theory menyatakan bahwa dalam menentukan

struktur modal perlu pula dipertimbangkan biaya yang ditimbulkan dengan

Page 22: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

8

adanya perbedaan kepentingan antara pemilik dengan pihak manajemen

perusahaan. Berdasarkan teori ini struktur modal berpengaruh positif terhadap

kemungkinan kebangkrutan, nilai lebih arus kas, nilai likuiditas, target take over,

dan reputasi manager. Struktur modal berpengaruh yang lebih besar bagi pemberi

hutang, sehingga biaya hutang menjadi lebih besar juga. Biaya hutang yang besar

tersebut merupakan monitoring cost bagi manajemen. Karena biaya bunga

sifatnya tetap, biaya yang tinggi tersebut membuat para manager akan berusaha

untuk menggunakan dana tersebut untuk investasi yang benar.

Penelitian ini mengambil perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45.

Menurut Triharjono (2013), indeks LQ45 merupakan saham likuid berkapitalisasi

pasar yang tinggi, memiliki frekuensi perdagangan yang tinggi, memiliki prospek

pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik, tidak berfluktuatif dan

secara objektif telah diseleksi oleh BEI dan merupakan saham yang aman dimiliki

karena fundamental kinerja saham tersebut yang bagus, sehingga dari sisi risikko

kelompok saham LQ45 memiliki risiko terendah dibandingkan saham-saham lain.

Dalam penelitian ini, untuk menghitung struktur modal perusahaan

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45, peneliti menggunakan DER (Debt

to Equity Ratio). Peneliti memilih menggunakan DER karena DER melihat

kekuatan modal dibagi hutang. DER juga biasa digunakan bank untuk melihat

tingkat besaran yang di berikan.

Page 23: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

9

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah:

1. Apakah terdapat pengaruh variabel trade off theory yang terdiri

dari variabel struktur aktiva, total aktiva (ukuran perusahaan),

intensitas modal dan likuiditas terhadap struktur modal perusahaan

yang terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia secara

parsial dan simultan.

2. Apakah terdapat pengaruh variabel pecking order theory yang

terdiri dari variabel profitabilitas (ROA), intensitas modal, harga

saham, dan pertumbuhan perusahaan (GROWTH) terhadap

struktur modal perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di

Bursa Efek Indonesia secara parsial dan simultan.

3. Dari kedua indikator tersebut, yaitu trade off theory yang terdiri

dari variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan, intensitas modal

dan likuiditas pecking order theory yang terdiri dari variabel

profitabilitas (ROA), intensitas modal, harga saham dan

pertumbuhan perusahaan (GROWTH), indikator apa yang

mempunyai pengaruh paling dominan terhadap struktur modal

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek

Indonesia.

Page 24: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

10

C. Tujuan Penelitian

Penilitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut

1. Untuk menguji pengaruh variabel trade off theory yang terdiri dari

variabel struktur aktiva, total aktiva (ukuran perusahaan), intensitas

modal dan likuiditas terhadap struktur modal perusahaan yang

terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia secara

parsial dan simultan.

2. Untuk menguji pengaruh variabel pecking order theory yang terdiri

dari variabel profitabilitas (ROA), intensitas modal, harga saham

dan pertumbuhan perusahaan (GROWTH) terhadap struktur modal

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek

Indonesia secara parsial dan simultan.

3. Untuk menguji ketiga indokator tersebut yaitu trade off theory

yang terdiri dari variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan,

intensitas modal dan likuiditas pecking order theory yang terdiri

dari variabel profitabilitas (ROA), intensitas modal, harga saham

dan pertumbuhan perusahaan (GROWTH), indikator apa yang

mempunyai pengaruh paling dominan terhadap struktur modal

perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

Page 25: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

11

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi investor dan masyarakat , dengan adanya penelitian ini

diharapkan investor serta masyarakat dapat memberikan masukan

dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan pembentukan

struktur modal untuk menghasilkan struktur modal yang optimal.

2. Dunia penelitian dan Akademis, dapat menambah literatur mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat leverage perusahaanpada

perusahaan-perusahaan yang go public di Indonesia. Selain itu,

penelitian ini diharapkan dapat memacu penelitian yang lebih baik

mengenai pengaruh faktor-faktor penentu kebijakan struktur modal

terhadap tingkat leverage perusahaan pada masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti, diharapkan dapat memberikan kontribusi konseptual

bagi pengembangan literatur dan menambah referensi tetntang

kebijakan struktur modal perusahaan dan faktor yang mempengaruhi,

sehingga dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan penelitian

yang sejenis.

Page 26: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Struktur Modal

Struktur modal sangatlah penting bagi perusahaan karena menyangkut

kebijakan penggunaan sumber dana yang paling menguntungkan. Dalam

mendanai kebutuhan pendanaan perusahaan dapat menggunakan modal sendiri

dan modal asing atau utang. Jika menggunakan utang maka perusahaan akan

menanggung biaya tetap yaitu bunga. Masalah leverage muncul karena

perusahaan menggunakan aset yang menyebabkan harus membayar biaya tetap

dan menggunakan utang yang menyebabkan perusahaan menanggung beban tetap.

Struktur modal adalah kombinasi atau perimbangan antara utang dan

modal sendiri (saham preferen dan saham biasa) yang digunakan perusahaan

untuk merencanakan mendapatkan modal. (Ambarwati, 2010:1). Perusahaan harus

mengambil keputusan permodalan yang paling optimal sehingga antara utang dan

ekuitas benar-benar kombinasi yang dapat menghasilkan keuntungan atau return

bagi perusahaan yang akhirnya memaksimalkan nilai perusahaan.

Struktur modal (capital structure) sebuah perusahaan adalah kombinasi

spesifik ekuitas dan utang jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk

mendanai operasinya. Manajer keuangan memiliki dua kepentingan dalam area ini

(Ross, Westerfield, dan Jordan, 2009:4).

Page 27: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

13

Dalam menentukan struktur yang paling optimal, teori tersebut telah

banyak dikembangkan oleh para pakar dengan menganalisa komposisi utang dan

modal. Teori struktur modal yang dikenal pertama kali ialah yang dicetuskan oleh

Franco Modigliani dan Merton Miller (disebut teori MM). Menurutnya, dalam

struktur yang menggunakanyang menggunakan dana dari utang tidak mempunyai

pengaruh apa pun terhadap nilai perusahaan. Namun bila mulai dipertimbangkan

faktor pajak, penggunaan utang akan sellau lebih menguntungkan dan dapat

meningkatkan nilai perusahaan, dengan asumsi bahwa yang dipergunakan dalam

model ini adalah: Pertama; tidak ada biaya kebangkrutan. Kedua, tidak ada biaya

transaksi. Ketiga, bunga pinjaman dan simpanan besarnya sama bagi perorangan

atau pun perusahaan.

Modigliani Miller juga menjelaskan bahwa pembiyaan modal perusahaan

yang berasal dari luar perusahaan, baik berupa penerbitan obligasi atau pun

pinjaman jangka panjang mempunyai biaya yang relatif lebih kecil dibandingkan

biaya modal sendiri. Hal tersebut disebabkan karena pertama, penghasilan yang

diterima oleh pemilik modal sendiri bersifat lebih tidak pasti dibandingkan dengan

pemberian kredit. Kedua, karena dalam peristiwa likuidasi pemilik modal sendiri

akan menerima bagian paling akhir setelah kredit-kredit dilunasi. Selain itu dilihat

dari segi pajak penggunaan utang (jangka panjang), biaya bunga dapat digunakan

untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak (tax deductibility of interest

payment). Menghemat pajak merupakan manfaat bagi pemilik perusahaan. Namun

yang terpenting dalam keputusan perusahaan menetukan proporsi paduan jenis

atau seumber pembiayaannya haruslah memperhatikan risiko.

Page 28: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

14

Teori yang dikenal dengan Trade off model, mengatakan bahwa bila

perusahaan menggunakan leverage maka perusahaan akan memperoleh

keuntungan berupa penghematan pajak (tax shield). Namun disisi lain harus pula

diperhitungkan biaya yang akan ditimbulkan dari penggunaan leverage tersebut,

seperti biaya kebangkrutan dan biaya keagenan (Keown, et.al:2005).

Dalam teori Asymetris information diterangkan bahwa dalam pasar selalu

ditemukan informasi yang tidak sama bagi pihak-pihak yang berbeda, sehingga

dapat dikatakan informasi yang didapattidak sempurna. Penambahan utang baru,

misalnya memberikan informasi bahwa perusahaan dapat dipercaya oleh pihak

peminjam, sedangkan penerbitan saham baru dapat dianggap bahwa perusahaan

sedang dalam kesulitan dalam hal pendanaanya. Beberapa pengujian

membuktikan bahwa harga saham berpengaruh positif terhadap penambahan

utang dan berpengaruh negatif terhadap penerbitan saham baru.

Dapat disimpulkan bahwa didalam menentukan struktur modal,

perusahaan harus membuat komposisi yang tepat dari paduan sumber dananya,

sehingga diharapkan tingkat pengembalian investasinya dari sumber dana tersebut

dapat mempengaruhi harga saham melalui return yang diperoleh meningkat.

Selain itu, pengaturan komposisi ini dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan

timbulnya risiko. Dengan kata lain struktur modal yang optimal harus membawa

keseimbangan antara risiko dan pengembalian (Rodoni dan Ali, 2014: 130)

Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya sejalan dengan

perkembangan yang dialami, selalu membutuhkan tambahan modal. Pada saat

perusahaan didirikan, pemilik bisa menentukan sumber modal apa yang dipakai,

Page 29: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

15

apakah semuanya bersumber dari modal saham biasa atau perlu ada hutang jangka

panjang. Setiap keputusan yang diambil tentang sumber modal selalu ada

dampaknya. Misalnya bila sumber modal saham biasa ada kewajiban membayar

deviden dan keputusan-keputusan kebijakan atau pengelolaan dari pemegang

saham perlu diperhatikan. Bila sumber modal dari saham preferen ada kewajiban

membayar deviden yang harus diprioritaskan demikian pula dalam keadaan

perusahaan likuidasi maka pemegang saham preferen akan didahulukan

pengembalian nilai sahamnya. Jika sumber modal berasal dari hutang jangka

panjang ada kewajiban membayar bunga dan pengembalian hutang pada saat jatuh

tempo (Dewi Astuti, 2004: 138).dengan demikian, Manajer keuangan akan

berhubungan dengan sisi kanan neraca. Jika kita melihat pendanaan gabungan

untuk perusahaan-perusahaan dari berbagai macam industri, akan terlihat

perbedaan yang jelas. Beberapa perusahaan memiliki hutang yang lebih besar dari

perusahaan-perusahaan lain. Apakah jenis pendanaan yang dipakai memiliki

pengaruh terhadap perbedaan-perbedaan yang timbul dan apakah pendanaan

gabungan tertentu dapat memberikan hasil yang terbaik (Indo Yama dan Hemmy

Fauzan, 2006).

Struktur modal perusahaan (atau struktur keuangan) adalah campuran

antara hutang jangka panjang dan modal perusahaan yang digunakan untuk

membiayai operasinya (Ross, Westerfield, dan Jordan, 2006: 3). Menurut Van

Horne dan Wachowicz (2007: 232) dalam buku prinsip-prinsip manajemen

keuangan, struktur modal adalah bauran (atau proporsi) pendanaan permanen

Page 30: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

16

jangka panjang perusahaan yang diwakili oleh hutang, saham preferen, dan

ekuitas saham biasa.

Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal

pinjaman yang terdiri dari hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang

jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan saham

biasa (Sjahrial, 2008). Struktur modal menggambarkan proporsi antar hutang

jangka panjang dan modal sendiri (Moeljadi, 2006: 236). Menurut Warsono

(2003), struktur modal merupakan bauran dari segenap sumber pembelanjaan

jangka panjang yang digunakan perusahaan. Sedangkan menurut Dewi Astuti

(2004: 138), struktur modal merupakan bauran atau perpaduanhutang jangka

panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang ditargetkan adalah

perpaduan antara hutang, saham preferen,saham biasa yang dikehendaki

perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal

adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan

pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.

Dalam laporan keuangan neraca sisi kredit, dapat dilihat susunan atau

struktur modal yang ada pada suatu perusahaan. Bagian dari struktur modal ini

disebut komponen modal. Jadi pos-pos yang berada pada sisi kanan neraca yang

terdiri berbagai jenis hutang, saham preferen dan ekuitas saham biasa disebut

komponen modal. Komponen modal adalah salah satu jenis modal yang

digunakan perusahaan untuk mendapatkan dana (Dewi Astuti, 2004: 127).

Page 31: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

17

Capital structure atau strukturn modal merupakan proporsi atau

perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan,

apakah dengan cara menggunakan utang, ekuitas, atau dengan menerbitkan saham

(Brigham dan Gapenski: 2003). Sedangkan menurut Keown, et.al. (2005), struktur

modal adalah panduan atau kombinasi sumber dan jangka panjang yang

digunakan oleh perusahaan. Weston dan Copeland (2005) mengatakan bahwa

struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka

panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Sedangkan menurut

Bambang Riyanto (1992) memberikan gambaran tentang pengertian struktur

modal bahwa struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana

mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.

Apabila struktur financial tercermin pada keseluruhan passive dalam neraca, maka

struktur modal hanya tercermin pada utang jangka panjang dan unsur-unsur modal

sendiri, di mana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana

jangka panjang.

Berdasarkan referensi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur

modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja

perusahaan, di mana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau panduan

sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama,

yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. (Rodoni dan Ali,2014:129)

Page 32: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

18

B. Trade Off Theory

Model ini dikembangkan oleh Baxter (1967), Kraus and Litzenberger

(1973) dan Kaaro (2002), yang mencoba menguji pendapat MM dengan

menghubungkan asumsi-asumsi MM dengan biaya kebangkrutan (financial

distress cost) yang mana hal itu dapat meningkat sebanding dengan leverage yang

digunakan:

1. Pada tingkat leverage rendah manfaat penghematan pajak akibat

penggunaan utang dapat melebihi biaya kebangkrutan perusahaan, dan

2. Pada tingkat leverage tinggi biaya kebangkrutan justru bisa melebihi

manfaat penghematan pajak akibat penggunaan utang tersebut

3. Semakin besar penggunaan utang maka semakin besar pula keuntungan

akibat utang tersebut namun PV biaya financial distress dan agency juga

besar bahkan lebih besar.

Jadi disebut model trade-off karena struktur modal optimum terjadi jika

terdapat keseimbangan antara biaya financial distress dan agency problem dan

manfaat atas penggunaan leverage atau utang (tax-shield). Model trade-off

memang logis secara teori tapi secara empiris bukti-bukti yang mendukung model

ini kurang kuat, namun demikian MM dan Miller sangat berperan dalam

mengembangkan teori struktur modal. (Ambarwati, 2010: 49-50)

Page 33: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

19

Menurut trade-off theory (Myers, 2001: 81) “Perusahaan akan berhutang

sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari

tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress)”.

Biaya kesulitan keuangan (financial distress) adalah biaya kebangkrutan

(bankruptcy costs) atau reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang

meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. Trade-off theory

dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor

antara lain pajak, biaya keagenan dan biaya kesulitan keuangan tetapi tetap

mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symetric information sebagai

imbangan dan manfaat penggunaan hutang.

Pengembangan teori MM adalah teori perimbangan statis (static trade-off).

Utang memiliki manfaat dan biaya. Utang menguntungkan perusahaan karena

pembayaran bunga, tidak seperti pembayaran dividen, diperhitungkan sebagai

biaya dan mengurangi penghasilan kena pajak, sehingga jumlah pajak yang

dibayarkan berkurang (Budi Frensidy, 2008).

Disebut model trade off karena struktur modal yang optimal dapat

ditemukan dengan menyeimbangkan keuntungan penggunaan hutang (tax shield

benefits of leverage) dengan biaya financial distress dan agency problem

(Warsono, 2003).

Berbagai faktor, seperti adanya corporate tax, biaya kebangkrutan, dan

personal tax, telah dipertimbangkan untuk menjelaskan mengapa suatu

perusahaan akhirnya memilih struktur modal tertentu. Penjelasan tersebut

Page 34: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

20

termasuk dalam lingkup balancing theories. Esensi balancing theories adalah

menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat

penggunaan hutang. Sejauh manfaat masih lebih besar, hutang akan ditambah.

Tetapi, apabila pengorbanan karena menggunakan hutang sudah lebih besar, maka

hutang tidak boleh lagi ditambah (Husnan dan Pudjiastuti, 2004: 275).

Perusahaan mendasarkan keputusan pendanaan pada struktur modal yang

optimal. Struktur modal optimal dibentuk dengan menyeimbangkan manfaat dari

penghematan pajak atas penggunaan hutang terhadap biaya kebangkrutan.

Penggunaan hutang mengakibatkan peningkatan EBIT yang mengalir ke investor,

jadi semakin besar hutang perusahaan, semakin tinggi nilainya dan harga saham

perusahaan. Berdasarkan makalah Modigliani-Miller dengan pajak, harga saham

perusahaan akan dimaksimalkan jika menggunakan hutang 100 persen. Dalam

kenyataannya, jarang ada perusahaan yang menggunakan hutang 100 persen

karena perusahaan membatasi penggunaan hutang untuk menekan biaya-biaya

yang berkaitan dengan kebangkrutan (Brigham dan Houston, 2006).

Teori struktur modal yang disebut sebagai balancing theories (Myers,

1984 dan Bayles and Diltz, 1994). Disebut sebagai teori-teori keseimbangan,

karena tujuannya adalah untuk menyeimbangkan komposisi hutang dan modal

sendiri. Pembicaraan balancing theories dimulai dari keadaan ekstrem, yaitu pada

kondisi pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak. Tentu saja kondisi

seperti ini tidak ada dalam dunia nyata (Husnan,2004: 324).

Page 35: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

21

Model trade off tidak dapat menentukan secara tepat struktur modal yang

optimal karena sulit untuk menentukan secara tepat PV biaya financial distress

dan PV agency cost. Namun demikian model ini memberikan 3 masukan penting

(Lukas Setia Atmaja, 2008: 260):

1. Perusahaan yang meiliki aktiva yang tinggi variabilitas keuntungannya

akan memiliki probabilitas financial distress yang besar. Perusahaan

semacam ini harus menggunakan sedikit hutang.

2. Aktiva tetap yang khas (tidak umu), aktiva yang tidak nampak (intangible

assets) dan kesempatan bertumbuh akan kehilangan banyak nilai jika

terjadi financial distress. Perusahaan yang menggunakan aktiva semacam

ini seharusnya menggunakan sedikit hutang.

3. Perusahaan yang membayar pajak yang tinggi (dikenai tingkat pajak yang

besar) sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibanding perusahaan

yang membayar pajak lebih rendah.

Menurut (Brigham :2001) dalam Hasa (2008), hutang mempunyai keuntungan

pada:

1. Biaya bunga yang mempengaruhi penghasilan kena pajak, sehingga

hutang menjadi lebih rendah.

2. Kreditur hanya mendapatkan biaya bunga yang bersifat relatif tetap,

kelebihan keuntungan akan menjadi klaimbagi pemilik perusahaan.

Page 36: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

22

Dalam static trade off theory, terdapat dua implikasi penting yaitu

perusahaan dengan resiko bisnis tinggi lebih baik menggunakan sedikit hutang.

Hal ini akan memperbesar biaya bunga serta menurunkan laba, sehingga

perusahaan mengalami biaya kesulitan keuangan.

Menurut Erwin Prasetya dalam bukunya yang berjudul “hutang menjadi

untung”, dia mengungkapkan bahwa “hutang akan baik-baik saja apabila

penggunaanya baik, konseptual, dan berkomitmen” agar tidak terjebak kedalam

keputusan berhutang yang keliru, ada minimal 3 pertanyaan kunci yang perlu

diajukan sebelum memutuskan berhutang:

1. untuk apa hutang tersebut digunakan,

2. Berapa besar hutang yang ingin dan mampu anda ambil,

3. Bagaimana hutang itu bisa dilunasi dalam keadaan darurat.

Static trade off theory mengemukakan bahwa hutang mempunyai dua sisi.

Sisi positif dari hutang adalah bahwa pembayaran bunga akan mengurangi

pembayaran kena pajak. Penghematan pajak ini akan meningkatkan nilai pasar

perusahaan. Hutang menguntungkan perusahaan karena adanya perbedaan

perlakuan pajak terhadap bunga dan dividen serta pembayaran bunga

diperhitungkan sebagai biaya dan mengurangi penghasilan kena pajak, sehingga

jumlah pajak yang dibayar perusahaan perusahaan berkurang. Sebaliknya,

pembagian dividen kepada pemegang saham tidak mengurangi pembayaran

pembayaran pajak perusahaan. Jadi, dari sisi pajak akan lebih menguntungkan jika

perusahaan membiayai investasi dengan hutang karena adanya penghematan

Page 37: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

23

pajak. Menurut teori ini, semakin besar laba (EBIT) yang dihasilkan oleh

perusahaan, semakin besar pula tingkat hutangnya agar pajak yang dibayar

berkurang. Namun demikian, besarnya hutang ini dibatasi oleh besarnya biaya-

biaya kepailitan dan biaya tekanan keuntungan yang timbul menjelang perusahaan

bangkrut (cost of financial distress).

C. Pecking Order Theory

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004: 275) dalam buku “dasar-dasar

manajemen keuangan”, disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hirarki sumber dana yang

paling disukai. Teori ini mendasarkan diri atas informa asimetrik (asymmetric

information), suatu istilah yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai

informasi yang lebih banyak (tentang prospek, risiko, dan nilai perusahaan)

daripada pemodal publik. Manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak

dari pemodal karena merekalah yang mengambil keputusan-keputusan keuangan,

yang menyusun berbagai rencana perusahaan, dan sebagainya. Kondisi ini dapat

dilihat dari reaksi harga saham pada waktu manajemen mengumumkan sesuatu

(seperti peningkatan pembayaran deviden).

Menurut pecking order theory terdapat skenario urutan dalam memilih

sumber pendanaan (Smart, Megginson dan Gitman, 2004: 458-459):

1. Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam

atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal. Dana internal

Page 38: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

24

tersebut diperoleh dari laba ditahan yang dihasilkan dari kegiatan

operasional perusahaan.

2. Jika pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan memilih

pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman, yaitu hutang yang

paling rendah risikonya, turun ke hutang yang lebih berisiko, sekuritas

hybrid seperti obligasi konversi, saham preferen, dan yang terakhir saham

biasa.

3. Terdapat kebijakan dividen yang konstan, yaitu perusahaan akan

menetapkan jumlah pembayaran dividen yang konstan, tidak terpengaruh

seberapa besarnya perusahaan tersebut untung atau rugi.

4. Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan

deviden yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keutungan, serta

kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio

investasi yang lancar tersedia. Pecking order theory tidak

mengindikasikan target struktur modal. Pecking order theory menjelaskan

urut-urutan pendanaan. Manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat

hutang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan

investasi. Pecking order theory ini dapat menjelaskan mengapa

perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru

mempunyai tingkat hutang yang kecil.

Informasi asimetrik ini mempengaruhi pilihan antara sumber dana internal

(yaitu dana dari hasil operasi perusahaan) ataukah eksternal, dan antara penerbitan

hutang baru ataukah ekuitas baru. Karena itu teori ini disebut pecking order

Page 39: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

25

theory. Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini menjelaskan

mengapa perusahaan akan menentukan hirarki sumber dana yang paling disukai.

Sesuai dengan teori ini, maka investasi akan dibiayai dengan dana internal terlebih

dahulu (yaitu laba yang ditahan), kemudian baru diikuti oleh penerbitan saham

hutang baru, dan akhirnya dengan penerbitan ekuitas baru. Dengan adanya

asimetrik informasi tersebut juga akan mengakibatkan perusahaan lebih suka

pendanaan internal daripada eksternal. Penggunaan dana internal tidak

mengharuskan perusahaan mengungkapkan informasi baru kepada pemodal

sehingga dapat menurukan harga saham (Husnan dan Pudjiastuti, 2004: 278).

D. Signalling Theory

Model ketiga tentang struktur modal adalah teori signalling yang

dikembangkan Ross (1977). Model ini, seperti juga teori pecking order,

berdasarkan asumsi adanya asimetri informasi antara manajer dan investasi ( Budi

Frensidy, 2008).

Signalling Theory (Teori Persinyalan) menurut Brigham dan Houston

(2006) merupakan suatu tindakan yang diambil manajemen memandang prospek

perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba

menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang

diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk menggunakan utang di luar sasaran

struktur modal yang normal. Perusahaan yang kurang menguntungkan akan

cenderung untuk menjual sahamnya, yang artinya menarik investor-investor baru

untuk berbagi kerugian yang mereka alami. Adanya pengumuman penawaran

Page 40: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

26

saham biasanya akan dianggap sebagai suatu sinyal bahwa prospek perusahaan

seperti ayng dilihat manajemen tidak terlalu cerah. Hal ini selanjutnya

menunjukkan bahwa ketika sebuah perusahaan mengumumkan penawaran saham

baru, biasanya harga sahamnya akan menurun.

Karena asimetri ini, pemegang saham tidak mempercayai pernyataan

manajemen bahwa prospek perusahaan bagus karena manajemen perusahaan lain

juga akan berkata sama. Bukankah berbicara dan berjanji itu mudah dan murah.

Kalau mau, manajer perusahaan bagus dapat melakukan signaling yang tidak

dapat diikuti perusahaan yang tidak bagus karena berharga terlalu mahal untuk

mereka. Ross mengatakan hanya perusahaan bagus yang dapat dipercaya kreditor

untuk berhutang banyak atau memperoleh hutang baru dan tetap dapat bertahan.

Perusahaan-perusahaan jelek tidak dapat mengambil langkah ini. Kalaupun

dipaksakan, sangat mungkin mereka akan berakhir dengan kebangkrutan karena

harus membayar bunga bank/obligasi yang sangat besar.

Menurut model ini, rasio hutang itu bergantung pada bagus jeleknya

perusahaan. Perusahaan bagus akan mempunyai rasio hutang yang besar

sementara perusahaan jelek akan menjaga rasio hutangnya tetap rendah (Budi

Frensidy, 2008).

E. Modigliani and Miller Theory

Teori ini dipelopori oleh Modigliani dan Miller pada tahun 1958 (dalam

Karadeniz et al, 2009) berdasarkan pendekatan Modigliani dan Miller tersebut

semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal perusahaan maka akan

Page 41: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

27

semakin besar pula nilai perusahaan, karena adanya efek corporate tax rate shield.

Hal tersebut dikarenakan pada saat berada dalam pasar sempurna dan ada pajak,

pada umumnya bunga yang dibayarkan akibat penggunaan hutang dapat

digunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak. Pendekatan ini

akan membawa pada kesimpulan semakin banyak penggunaan hutang pada

struktur modal maka semakin besar penghematan yang diraih sehingga semakin

besar nilai perusahaan. Namun nilai perusahaan justru tidak akan maksimal

dengan penggunaan hutang 100%. Ketidaksempurnaan pasar modallah yang

menyebabkan timbulnya biaya kebangkrutan serta tingginya biaya modal baik

disebabkan rating kredit yang rendah atau bila hutang telah mencapai titik

tertentu.

Teori Modigliani dan Miller (MM) adalah teori yang berpandangan bahwa

struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan. MM

mengajukan beberapa asumsi untuk membangun teori mereka (Brigham dan

Houston, 2001) yaitu:

1. Tidak terdapat agency cost

2. Tidak ada pajak

3. Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama

dengan perusahaan

4. Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen

mengenai prospek perusahaan di masa depan

5. Tidak ada biaya kebangkrutan

Page 42: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

28

6. Earning before interest and taxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh

penggunaan dari hutang

7. Para investor adalah price-takers

8. Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar

(market value).

Dengan asumsi-asumsi tersebut, MM mengajukan dua preposisi yang

dikenal sebagai preposisi MM tanpa pajak. Preposisi I: nilai dari perusahaan yang

berhutang sama dengan nilai dari perusahaan yang tidak berhutang. Implikasi dari

preposisi ini adalah struktur modal dari suatu perusahaan tidak relevan, perubahan

struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan dan weighted average cost of

capital (WACC) perusahaan akan tetap sama tidak dipengaruhi oleh bagaimana

perusahaan memadukan hutang dan modal untuk membiayai perusahaan.

Preposisi II: biaya modal saham akan meningkat apabila perusahaan melakukan

atau mencari pinjaman dari pihak luar. Risk of the equity bergantung pada resiko

dari operasional perusahaan (business risk) dan tingkat hutang perusahaan

(financial risk).

Banyak penelitian yang mencoba menjelaskan tentang perilaku organisasi

dalam keputusan berkaitan dengan struktur modalnya guna merumuskan struktur

modal yang paling optimal. Struktur modal merupakan bauran antara proporsi

sumber dana eksternal yang berupa hutang jangka panjang dan modal sendiri

(Musyafikin 2005). Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber

dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan dengan cara yang akan

Page 43: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

29

memaksimumkan harga saham perusahaan (Keown et al. 2000 dalam Rahardjo &

Hartaningrum 2006).

Teori struktur modal modern dimulai oleh Franco Modigliani dan Merton

H. Miller pada tahun 1958. Modigliani-Miller (MM) (1958) dalam Frensidy

(2008) menyatakan bahwa rasio hutang tidak relevan dan tak ada struktur modal

yang optimal. Nilai perusahaan bergantung pada arus kas yang akan dihasilkan

dan bukan pada rasio utang dan ekuitas. Inti dari teori ini adalah tidak ada rasio

hutang yang optimal dan rasio hutang yang tidak menjelaskan nilai perusahaan.

Asumsi yang digunakan dalam teori ini adalah tidak ada pajak, tidak ada asimetri

informasi, dan tidak ada biaya transaksi.

Namun, teori ini dianggap kurang relevan karena adanya pengurangan

pajak penghasilan atas penggunaan hutang, kondisi pasar dengan asimetri

informasi, serta biaya transaksi dalam pasar modal yang tidak dimasukkan ke

dalam teori MM ini (Frensidy 2008). Sisi positif dari hutang adalah hutang

menurunkan biaya keagenan (agency cost) ekuitas. Penggunaan hutang juga akan

mendisplinkan manajer untuk tidak sembarangan menggunakan aktiva perusahaan

untuk kepentingannya karena pengawasan oleh kreditur iasanya jauh lebih ketat

dan efektif daripada pengawasan para pemegang saham diluar [erusahaan dengan

informasi yang relatif terbatas (Hartono 2004)

Brealey, Myers dan Marcus (1999) menyimpulkan dari teori MM tanpa

pajak ini yaitu tidak membedakan antara perusahaan erhutang atau pemegang

saham berhutang pada saat kondisi tanpa pajak dan pasar yang sempurna. Nilai

perusahaan tidak bergantung pada struktur modalnya. Dengan kata lain, manajer

Page 44: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

30

keuangan tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan merubah proporsi

debt dan equity yang digunakan untuk membiayai perusahaan.

Perusahaan menggunakan utang atau tidak ternyata nilai perusahaan dan

biaya modal perusahaan adlaah tetap. Atau dengan kata lain nilai perusahaan yang

menggunakan utang sama dengan nilai perusahaan yang tidak menggunakan

utang, VL=VU . implikasinya adalah:

a. Struktur modal perusahaan menjadi tidak relevan

b. WACC perusahaan akan tetap sama apapun perimbangan utang

modal sendiri atau struktur modal yang digunakan untuk mendanai

perusahaan. (Ambarwati, 2010: 45)

Adapula teori MM dengan pajak, menurut Brigham dan Davis (2004) dan

seperti yang dikutip Lukas (1999) maka untuk melanjutkan teori ini MM

menerbitkan artikel tahun 1963 dengan mengubah asumsi adanya pajak terhadap

penghasilan perusahaan (corpoorate taxes). Menurut asumsi iini maka

penggunaan utang dapat meningkatkan nilai perusahaan atau dengan kata lain

perusahaan lebih memilih mendanai perusahaan menggunakan utang

dibandingkan modal sendiri. Hal ini dikarenakan adanya penghematan

pembayaran pajak penghasilan karena adanya biaya bunga (tax-deductible). Teori

ini menyatakan bahwa penggunaaan utang akan mempengaruhi nilai perusahaan,

jika perusahaan tidak menggunakan utang maka nilai perusahaan sama dengan

nilai modal sendiri perusahaan. (Ambarwati, 2010: 46)

Page 45: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

31

F. Agency Cost Theory

Hal yang berhubungan dekat dengan biaya kebangkrutan dekat dengan

biaya kebangkrutan dalam hal dampaknya atas struktur modal dan nilai modal

adalah biaya agensi (agency cost). Biaya keagenan adalah biaya yang timbul

karena perusahaan menggunakan utang dan melibatkan hubungan antara pemilik

perusahaan dengan kreditur. Jika perusahaan menggunakan utang, ada

kemungkinan pemilik perusahaan juga menggunakan utang dan menggunkannya

untuk melakukan kegiatan yang merugikan kreditur. Agency cost terdiri dari biaya

kehilangan kebebasan dan biaya untuk memonitor perusahaan. (Horne-

Wachowicsz, 2006)

Pihak manajemen dapat dianggap, sebagai agen dari pemilik perusahaan,

yaitu pemilik saham. Para pemegang saham ini, dengan harapan bahwa agen akan

bertindak demi kepentingan para pemegang saham, akan mendelegasikan otoritas

pengambilan keputusan ke pihak manajemen, agar pihak manajemen dapat

membuat keputusan yang optimal atas nama para pemegang saham, merupakaan

hal yang penting agar pihak manajemen tidak hanya mendapat insentif yang tepat

(gaji, bonus, opsi saham, dan kompensasi). Jensen dan Meckling telah

mengembangkan teori yang bagus yaitu teori biaya agensi. Di antaranya, mereka

menunjukkan bahwa siapapun yang mengeluarkan biaya pengawasan, biaya

tersebut pada akhirnya ditanggung oleh para pemegang saham. Semakin besar

kemungkinan biaya pengawasan, semakin tinggi biaya bunga, dan semakin rendah

nilai bagi para pemegang sahamnya, jika semua hal lai dianggap tetap.

(Ambarwati, 2010: 53)

Page 46: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

32

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

1. Struktur aktiva

Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-

masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap

(Riyanto, 2001). Aktiva lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali berputar

dalam proses produksi, dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu

yang pendek (umumnya kurang dari satu tahun). Sedangkan aktiva tetap adalah

aktiva yang tahan lama yang secara berangsur-angsur habis turut serta dalam

proses produksi (Riyanto, 2001). Perusahaan yang struktur aktivanya memiliki

perbandingan aktiva tetap jangka panjang lebih besar akan menggunakan hutang

jangka panjang lebih banyak karena aktiva tetap yang ada dapat digunakan

sebagai jaminan hutang (Brigham & Houston, 2011:188). Dengan demikian

struktur aktiva dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar hutang jangka

panjang yang dapat diambil dan hal ini akan berpengaruh juga terhadap penentuan

besarnya struktur modal. Jadi, struktur aktiva berpengaruh positif dengan

menggunakan pendekatan teori trade off.

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala, yaitu dapat diklasifikasikan besar

kecilnya perusahaan dengan berbagai cara, antara lain total aktiva, log size, nilai

pasar saham, dan stabilitas penjualan (Hol dan Wijst, 2006). Hubungan antara

ukuran perusahaan dan leverage dipengaruhi oleh akses perusahaan ke pasar

modal. Perusahaan dengan ukuran besar lebih terdiversifikasi, sehingga

Page 47: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

33

mengurangi risiko kebangkrutan dan akan lebih mudah mendapatkan akses

mendapatkan pinjaman, sehingga semakin besar kesempatannya untuk

menghimpun dana yang lebih cepat dan mempunyai kesempatan peminjaman

yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini diakibatkan

karena perusahaan yang besar akan membutuhkan dana yang relatif besar, oleh

karena itu dengan saham yang tersebar luas, perusahaan lebih berani dalam

ekspansi perusahaan dengan penggunaan pinjamannya dalam bentuk hutang

(Frank dan Goyal, 2003). Menurut Brigham dan Houston (2011:40), perusahaan

yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal.

Biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada biaya

untuk penerbitan surat hutang yang mendorong perusahaan untuk lebih banyak

mengandalkan hutang. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:299)

perusahaan yang lebih besar di mana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih

berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk

membiayai pertumbuhan penjualannya dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.

Hal ini akan mempermudah perusahaan dengan ukuran lebih besar untuk

memperoleh pinjaman atau dana eksternal. Jadi dapat disimpulkan bahwa ukuran

perusahaan mempunyai pengaruh positif dengan pendekatan teori trade off.

3. Intensitas Modal

Menurut Myers dalam Sholihah (2006), intesitas modal mempunyai

hubungan yang positif dengan struktur modal. Pendapat ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Pudji Astuty (2005), hasil penelitian menunjukkan

Page 48: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

34

bahwa intensitas modal berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Intensitas

modal berpengaruh positif dengan menggunakan pendekatan teori pecking order.

4. Likuiditas

Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor yang

penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk

menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang

saham. CR (current ratio) atau rasio lancar adalah salah satu ukuran dari rasio

likuiditas. CR berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (Hanafi dan

Halim, 2005).

Semakin besar R (current ratio) menunjukkan semakin tinggi kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingginya CR

(current ratio) menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan

perusahaan: untuk membayarkan dividen yang dijanjikan (Handayani dalam

Marlina dan Danica, 2010). Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva

lancar dengan hutang lancar untuk memperkirakan seberapa besar aktiva lancar

yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi hutang lancarnya.

Ukuran lain dari rasio likuiditas adalah Cash ratio yang merupakan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (current

liability) melalui sejumlah kas (dan setara kas, seperti giro atau simpanan lain di

bank yang dapat ditarik setiap saat) yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi

cash ratio menunjukkan kemampuan kas suatu perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya (Brigham, 1983 dalam Chasanah 2008). Dengan

Page 49: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

35

semkin meningkatnya keyakinan para investor untuk membayar dividen yang

diharapkan oleh investor.

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan didalama membayar hutang jangka pendek yang telah jatuh tempo.

Perusahaan yang dapat segera mengembalikan utang-utangnya akan mendapat

kepercayaan dari kreditur untuk menerbitka utang dalam jumlah yang besar.

Bambang Riyanto (1995:301) menyatakan bahwa kebutuhan dana untuk

aktiva lancar pada prinsipnya dibayai dengan kredit jangka pendek. Sehingga

semakin likuid suatu perusahaan, maka semakin tinggi penggunaannya. Dapat

disimpulkan bahwa variabel likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur

modal dengan pendekatan teori trade off.

5. Profitabilitas

Profitabilitas menurut Riyanto (2001) adalah kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Keuntungan yang diraih dari

investasi yang akan ditanamkan merupakan pertimbangan utama bagi sebuah

perusahaan dalam rangka pengembangan bisnisnya. Profitabilitas diukur dengan

menggunakan rasio profitabilitas, yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir

dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan bagi perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan. Konsep ROA merupakan kriteria penilaian yang sangat luas dan

dapat dianggap paling valid untuk dipakai sebagai alat ukur tetang hasil

pelaksanaan untuk mengukur sampai sejauh mana efektifitas penggunaan modal

dalam perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya, perusahaan yang

mempunyai tingkat pengembalian yang tinggi dalam menghasilkan keuntungan,

Page 50: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

36

lebih suka untuk membiayai kegiatan operasional perusahaannya dengan profit

yang didapat yaitu laba ditahannya, oleh karena itu biasanya perusahaan

menggunakan hutang yang relatif kecil dibanding dengan total modal sendiri.

Pengertian profitabilitas menurut Agus Sartono (2008:122) adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva

maupun modal sendiri. Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor

penting dalam menentukan struktur modal. Perusahaan dengan profitabilitas yang

tinggi akan memiliki dana internal (laba ditahan) yang lebih banyak dari pada

perusahaan dengan profitabilitas rendah. Dengan laba ditahan yang besar,

perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan

hutang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh

positif dengan pendekatan teori pecking order.

6. Harga Saham

Apabila harga saham perusahaan meningkat, maka semakin tinggi pula

kemakuran pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham juga merefleksikan

kemakmuran perusahaan, artinya perusahaan mempunyai modal yang cukup

untuk memenuhi kebutuhannya. Kebijaksanaan struktur modal akan

mempengaruhi harga saham, menurut Brigham dan Houston (2001) dalam

Sriwardany (2006), selama tingkat hutang menaikkan laba persaham yang

diharapkan, leverage bekerja mengungkit harga saham. Namun tingkat hutang

yang lebih tinggi juga meningkatkan resiko perusahaan, yang menaikkan biaya

ekuitas dan selanjutnya menurunkan harga saham.

Page 51: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

37

7. Pertumbuhan perusahaan (GROWTH)

Menurut Lukas Setia Atmaja (2008: 274) dalam buku teori dan praktek

manajemen keuangan, jika faktor lain dianggap tetap, perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang tinggi, pada umunya lebih tergantung pada modal dari luar

perusahaan. Pada perusahaan yang tingkat pertumbuhan yang rendah kebutuhan

modal baru relatif kecil sehungga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Karena adanya

faktor “asyimmetric information” serta kenyataan bahwa floation cost berhutang

lebih rendah dari pada floation cost menerbitkan saham biasa, perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besar

daripada perusahaan dengan pertumbuhan rendah.

Selanjutnya berdasarkan teori pecking order, tingkat pertumbuhan

mempunyai hubungan yang positif dengan struktur modal, karena perusahaan

dengan tingkat pertumbuhan yang cepat, harus lebih banyak mengandalkan pada

modal eksternal. Laju pertumbuhan dan kemantapan penjualan dimasa yang akan

datang, semakin tinggi pertumbuhan dan semakin stabil penjualan dimasa yang

akan datang, kecenderungan meleverage semakin besar (Warsono, 2003).

Menurut Riyanto (2001), struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi

oleh banyak faktor, dimana faktor-faktor yang utama adalah:

1. Tingkat Bunga

Pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan kebutuhan modal

adalah sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku pada waktu itu.

Page 52: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

38

Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik,

apakah perusahaan akan mengeluarkan saham ataukah obligasi.

2. Stabilitas dari Earnings

Suatu perusahaan yang mempunyai earnings yang stabil akan selalu dapat

memenuhi kewajiban finansialnya sebagai akibat dari penggunaan modal asing.

Sebaliknya perusahaan yang mempunyai earnings yang tidak stabil dan

unpredictable akan menanggung resiko tidak dapat membayar beban bunga pada

tahun atau keadaan yang buruk.

3. Susunan dari Aktiva

Kebanyakan perusahaan manufaktur dimana sebagian besar dari modalnya

tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan

modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan modal asing

sifatnya adalah sebagai pelengkap. Sementara itu, perusahaan yang sebagian besar

dari aktivanya adalah aktiva lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan

dananya dengan hutang jangka pendek.

4. Kadar Resiko dari Aktiva

Tingkat atau kadar resiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah

tidak sama. Semakin panjang jangka waktu penggunaan suatu aktiva didalam

perusahaan, semakin besar derajat resikonya. Dengan perkembangan dan

kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan yang tiada henti, dalam artian

ekonomis dapat mempercepat tidak digunakannya suatu aktiva, meskipun dalam

artian teknis masih dapat digunakan.

Page 53: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

39

5. Besarnya Jumlah Modal yang dibutuhkan

Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sangat besar, maka dirasakan

perlu bagi perusahaan tersebut untuk mengeluarkan beberapa golongan sekuritas

secara bersama-sama, sedangkan bagi perusahaan yang membutuhkan modal yang

tidak begitu besar cukup hanya mengeluarkan satu golongan sekuritas saja.

6. Keadaan Pasar Modal

Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan disebabkan karena

adanya gelombang konjungtur. Pada umumnya apabila gelombang meninggi (up

saving) para investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya dalam saham.

Oleh karena itu, dalam rangka mengeluarkan atau menjual sekuritasnya,

perusahaan harus menyesuaikan dengan keadaan pasar modal tersebut.

7. Sifat Manajemen

Sifat manajemen akan mempunyai pengaruh langsung dalam pengambilan

keputusan mengenai cara pemenuhan kebutuhan dana. Manajemen yang

menyukai risiko akan cenderung menggunakan lebih banyak hutang. Sebaliknya,

manajemen yang tidak menyukai risiko akan cenderung memilih pendanaan yang

bersumber dari modal sendiri.

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berhubungan dengan struktur modal telah dilakukan oleh

para peneliti sebelumnya, sehingga beberapa poin penting dari hasil penelitian

sebelumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini. Berikut ini akan diuraikan

beberapa penelitian terdahulu mengenai struktur modal.

Page 54: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

40

1. Cahyo Widodo (2013)

Pada penelitian Cahyo Widodo menganalisa tentang analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi struktur modal perusahaan sektor pertambangan yang

terdaftar di bursa efek indoesia. Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa size,

growth, struktur aktiva, ROA dan sales secara bersama-sama berpengaruh

terhadap LDER dengan Adjusted R2 sebesar 37,1%. Hasil penelitian secara parsial

menunjukkan bahwa variabel size, ROA, dan sales masing-masing berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap LDER, variabel growth berpengaruh positif dan

signifikan terhadap LDER sedangkan variabel struktur aktiva memiliki arah

hubungan yang negatif tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap LDER.

2. Bhagas Pratyaksa Mahardika (2013)

Bhagas melakukan penelitian tentang pengujian pecking order theory dan

trade off theory pada struktur modal perusahaan consumer goods di bei 2008-

2012. Dalam penelitian ini akan menjelaskan hubungan antara variabel defisit

pendanaan terhadap perubahan total hutang dan perubahan hutang jangka panjang

perusahaan dalam pandangan pecking order theory dan hubungan antara variabel

tangibility assets, growth, size dan profitabilitas terhadap total hutang perusahaan

dan hutang jangka panjang perusahaan dalam pandangan trade off theory. Dalam

penelitian ini menggunakan model regresi (Pooled Ordinary Least Squares dan

fixed effect method). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam

pandangan pecking order theory variabel defisit pendanaan berpengaruh terhadap

perubahan hutang jangka panjang, tetapi tidak berpengaruh terhadap perubahan

total hutang perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Page 55: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

41

dan menurut pandangan trade off theory tentang pengaruh faktor-faktor

determinan struktur modal terhadap total hutang, variabel profitabilitas

berpengaruh terhadap total hutang dan variabel tangibility assets, growth dan size

tidak berpengaruh terhadap total hutang perusahaan consumer goods yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Dumas Lusangji (2012)

Pada penelitian Dumas Lusangaji menganalisa tentang pengaruh ukuran

perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas terhadap

struktur modal. Berdasarkan hasil perhitungan dan uji regresi linier berganda,

maka dapat diketahui bahwa secara simultan variabel ukuran perusahaan, struktur

aktiva, pertumbuhan penjualan, dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal. Sedangkan secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa

selama periode penelitian terdapat tiga variabel saja yang signifikan, yakni ukuran

perusahaan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. Serta hasil penelitian ini

juga menegaskan bahwa variabel yang perlu diperhatikan sekaligus yang

mempengaruhi struktur modal paling dominan adalah ukuran perusahaan.

Berdasarkan temuan dan hasil penelitian, maka dalam penetapan struktur

modalnya, perusahaan makanan dan minuman perlu untuk melihat variabel

ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, dan profitabilitas, terutama pada

variabel ukuran perusahaannya.

Page 56: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

42

4. Herman Ruslim (2009)

Herman Ruslim melakukan penelitian tentang pengujian struktur modal

(teori pecking order) analisis empiris terhadap saham LQ45. Penelitian ini

menggunakan beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal, faktor tersebut

antara lain DEF, profitabilitas, dan long term debt terhadap struktur modal pada

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 yang dicerminkan dalam book

value only. Bentuk penelitian adalaha penelitian deskriptif dan verikatifkarena

penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan informasi mengenai

pengaruh profit, defisit pendanaan internal dan hutang jangka panjang perusahaan

terhadap struktur modal dinamis. Hasil penelitian ini yaitu variabel long term debt

dan variabel pendanaan internal secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel struktur modal. Secara simultan variabel-variabel tersebut berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal atas emiten non keuangan di LQ45.

Perusahaan LQ45 tidak mengikuti teori pecking order.

5. Sutapa, Hendri dan Heri (2007)

Sutapa, Hendri dan Heri melakukan penelitian sebelumnya membahas

tentang pengujian teori pecking order di Indonesia dengan studi kasus pada

emiten syariah 2001 hingga 2004. Variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini sebagian besar memberikan hasil yang konsisten dengan prediksi

teori pecking order. Variabel-variabel tersebut adalah profitabilitas dan ukuran

perusahaan. Dengan semakin tingginya tingkat keuntungan perusahaan-

perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index semakin rendah tingkat

Page 57: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

43

hutang yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar yang

ditunjukkan dengan nilai aktiva memberikan akses yang lebih besar bagi

perusahaan-perusahaan pada Jakarta Islamic Index untuk mendapatkan hutang.

Sementara untuk variabel kesempatan bertumbuh tidak ditemukan berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat (leverage). Secara umum, hasil penelitian

sebelumnya memberikan dukungan atas berlakunya teori pecking order di

Indonesia.

6. Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah (2006)

Pada penelitian Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah menganalisa

pengaruh teori balance, teori pecking ordr, dan teori signalling terhadap struktur

modal perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta tahun 2000 sampai 2005. Hasil penelitian pada analisis persamaan regresi

pertama untuk menguji teori balance menunjukkan ukuran perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan sedangkan intensitas modal berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Hasil analisa persamaan regresi

kedua, untuk menguji pecking order theory dan signalling theory, menunjukkan

profitabilitas (ROA) dan tingkat pertumbuhan berpengaruh positif dan signifikan.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah perusahaan industri makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2000-2005

menggunakan teori signalling dalam menentukan struktur modal.

7. Pudji Astuti (2005)

Pudji Astuti mengkaji sejauh mana pengaruh pecking order, balance dan

kebijakan makro terhadap pengambilan keputusan leverage. Menggunakan

Page 58: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

44

sampel 92 perusahaan industri dengan dimensi waktu sebelas tahun (1991-2001)

dari data time series dan cross sectional yang digabung menjadi panel data. Hasil

penelitian tersebut diantaranya adalah ukuran perusahaan dan intensitas modal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan

profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1991-2001.

8. Saidi (2004)

Penelitian yang dilakukan oleh Saidi (2004) dalam Laksmi (2010) tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dengan menggunakan variabel

independen antara lain: ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan

perusahaan, profitabilitas dan struktur kepemilikan, menghasilkan suatu temuan

yang menyatakan bahwa secara simultan, semua variabel independen berpengaruh

terhadap struktur modal. Namun, secara parsial hanya variabel risiko bisnis

(business risk) berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.

Tabel 2.1 Rincian Hasil Penelitian Terdahulu

N

o

Nama Tahun Judul Hasil

1. Cahyo

Widodo

2013 analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi

struktur modal

perusahaan sektor

pertambangan yang

Hasil dari penelitian ini

mengatakan bahwa size, growth,

struktur aktiva, ROA dan sales

secara bersama-sama berpengaruh

terhadap LDER dengan Adjusted

Page 59: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

45

terdaftar di bursa efek

indoesia.

R2 sebesar 37,1%. Hasil penelitian

secara parsial menunjukkan

bahwa variabel size, ROA, dan

sales masing-masing berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap

LDER, variabel growth

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap LDER sedangkan

variabel struktur aktiva memiliki

arah hubungan yang negatif tetapi

tidak berpengaruh signifikan

terhadap LDER.

2. Bhagas

Pratyaksa

Mahardika

2013 pengujian pecking

order theory dan tade

off theory pada

struktur modal

perusahaan consumer

goods di bei 2008-

2012.

pandangan pecking order theory

variabel defisit pendanaan

berpengaruh terhadap perubahan

hutang jangka panjang, tetapi

tidak berpengaruh terhadap

perubahan total hutang

perusahaan consumer goods yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dan menurut pandangan trade off

theory tentang pengaruh faktor-

Page 60: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

46

faktor determinan struktur modal

terhadap total hutang, variabel

profitabilitas berpengaruh

terhadap total hutang dan variabel

tangibility assets, growth dan size

tidak berpengaruh terhadap total

hutang perusahaan consumer

goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

3. Dumas

Lusangaji

2012 pengaruh ukuran

perusahaan, struktur

aktiva, pertumbuhan

perusahaan, dan

profitabilitas terhadap

struktur modal.

secara simultan variabel ukuran

perusahaan, struktur aktiva,

pertumbuhan penjualan, dan

profitabilitas berpengaruh

signifikan terhadap struktur

modal. Sedangkan secara parsial,

hasil penelitian menunjukkan

bahwa selama periode penelitian

terdapat tiga variabel saja yang

signifikan, yakni ukuran

perusahaan, pertumbuhan

penjualan dan profitabilitas. Serta

hasil penelitian ini juga

menegaskan bahwa variabel yang

Page 61: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

47

perlu diperhatikan sekaligus yang

mempengaruhi struktur modal

paling dominan adalah ukuran

perusahaan.

4. Herman

Ruslim

2009 Struktur modal (teori

pecking order)

analisis empiris

terhadap saham LQ45

variabel long term debt dan

variabel pendanaan internal secara

bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel struktur modal.

Secara simultan variabel-variabel

tersebut berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal atas

emiten non keuangan di LQ45.

Perusahaan LQ45 tidak mengikuti

teori pecking order.

5. Sutapa,

Hendri

dan Heri

2007 Pengujian teori

pecking order di

Indonesia dengan

studi kasus pada

emiten syariah 2001

hingga 2004.

Variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini sebagian

besar memberikan hasil yang

konsisten dengan prediksi teori

pecking order.

6. Ahmad

Rodoni

2006 Pengaruh teori

balance, teori pecking

Kesimpulan dari penelitian

tersebut adalah perusahaan

Page 62: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

48

dan

Maratush

Sholihah

order, dan teori

signalling terhadap

struktur modal

perusahaan industri

makanan dan

minuman yang

terdaftar di Bursa Efek

Jakarta tahun 2000

sampai 2005.

industri makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta pada tahun 2000-2005

menggunakan teori signalling

dalam menentukan struktur

modal.

7. Pudji

Astuti

2005 pengaruh pecking

order, balance dan

kebijakan makro

terhadap pengambilan

keputusan leverage.

ukuran perusahaan dan intensitas

modal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur

modal, sedangkan profitabilitas

(ROA) berpengaruh negatif

terhadap struktur modal

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta

pada tahun 1991-2001.

8. Saidi 2004 Faktor-faktor yang

mempengaruhi

struktur modal

ukuran perusahaan, risiko bisnis,

pertumbuhan perusahaan,

profitabilitas dan struktur

kepemilikan, menghasilkan suatu

temuan yang menyatakan bahwa

Page 63: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

49

secara simultan, semua variabel

independen berpengaruh terhadap

struktur modal. Namun, secara

parsial hanya variabel risiko

bisnis (business risk) berpengaruh

tidak signifikan terhadap struktur

modal.

I. Kerangka Penelitian

Kerangka peelitian merupakan bagian dari tinjauan pustaka yang

berisikan rangkuman atas semua dasar-dasar teori yang dijadikan landasan

dalam penelitian ini, dimana dalam kerangka penelitian ini diberikan

skema singkat mengenai alur-alur penelitian yang menggambarkan proses

penelitian yang akan dilakukan.

Page 64: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

50

Perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 periode 2010-

2014

J. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini merupakan pernyataan

singkat yang disimpulkan dari tinjauan pustaka dan merupakan uraian sementara

dari permasalahan yang perlu diujikan kembali. Suatu hipotesis akan diterima jika

hasil analisis data empiris membuktikan bahwa hipotesis tersebut benar, begitu

Laporan Keuangan

Neraca Laba Rugi

Struktur Aktiva (X1)

Ukuran Perusahaan (X2)

Intensitas Modal (X3)

Likuiditas (X4)

Profitabilitas (X5)

Harga Saham (X6)

Pertumbuhan perusahaan (X7)

Struktur Modal (Y)

Hasil Analisis

Kesimpulan

Analisis Regresi Linier

Page 65: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

51

pula sebaliknya.

Berdasarkan telaah pustaka dan hasil penelitian terdahulu, maka hubungan

antara faktor-faktor yang diduga mempengaruhi struktur modal yang menjadi

hipotesis sementara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis yang akan diuji berkaitan dengan pengukuran variabel trade

off theory adalah: struktur aktiva, ukuran perusahaan, intensitas modal

dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

2. Hipotesis yang akan diuji berkaitan dengan pengukuran variabel

pecking order theory adalah: profitabilitas, intensitas modal, harga

saham dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal.

Page 66: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian diperlukan adanya penekanan batasan

lokasi, waktu atau sektor dan variabel-variabel yang dibahas agar peneliti tidak

keluar dari wilayah yang diteliti dan akan sangat berguna bagi para peneliti

pemula (Abdul Hamid, 2007:28). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh Trade-off Theory dan Pecking Order Theory terhadap struktur modal

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 yang terdaftar di bursa efek

indonesia periode 2010-2014.

Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai

tempat untuk melakukan riset. Bursa Efek Indonesia (BEI) dipilih karena

dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang

diperlukan berupa laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh BEI. Data

yang dijadikan sampel berupa laporan keuangan pada perusahaan-perusahaan

yang sudah go public.

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada tahun

2014 dalam indeks LQ45 dan data keuangan perusahaan sampel yang digunakan

dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2010-2014. Serta data-data

lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang bersumber dari media cetak, karya

ilmiah, dan internet.

Page 67: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

53

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dilakukan terhadap 12 perusahaan yang konsisten

terdaftar di indeks LQ45 secara berturut-turut 5 tahun

2. Periode penelitian dari 31 desember 2010- 2014

3. Menyajikan laporan keuangan dari tahun 2010-2014

4. Laporan keuangan disajikan dalam bentuk rupiah

5. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan non bank

6. Varibel yang digunakan adalah struktur modal, struktur aktiva,

ukuran perusahaan, intensitas modal, likuiditas, profitabilitas

(ROA), harga saham dan pertumbuhan perusahaan.

B. Teknik Penentuan Sampel

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau

data tidak langsung. Sumber data diperoleh dari situs www.idx.co.id yang

mencantumkan laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45

dari tahun 2010-2014.

2. Populasi dan Sampel

Populasi memiliki pengertian sebagai seluruh kumpulan elemen (orang,

kejadian, produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.

Populasi bisa disebut sebagai totalitas subjek penelitian (Tony Wijaya, 2013: 27).

Populasi adalah seluruh elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa

kesimpulan (Uma Sekaran, 2006:121). Populasi merupakan gabungan dari seluruh

Page 68: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

54

elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang

serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang

sebagai semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 di BEI periode

2010-2014. Pemilihan populasi perusahaan yang terdaftar di LQ45 adalah karena

tingkat pertumbuhan laba yang bagus. Sampel adalah bagian dari populasi yang

diambil/ditentukan berdasarkan karakteristik dan teknik tertentu (Tony Wijaya,

2013: 27). Sampel adalah menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi atau

kesimpulan tentang keseluruhan populasi yang diperoleh (Uma Sekaran,

2006:123). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Perusahaan yang

terdaftar dalam indeks LQ45 yang terdapat laporan keuangannya di BEI selama

periode 2010-2014.

Munculnya ide sampling disebabkan sampel yang sifatnya ekonomis dan

cepat, jika populasinya besar, dengan menyeleksi bagian dari elemen-elemen

(unsur) populasi, maka kesimpulan tentang keseluruhan populasi dapat diperoleh

sebaik seperti jika menggunakan populasi (generalisasi), hasilnya lebih baik,

cermat dan akurat, jika populasi homogen. Teknik sampling dikelompokkan

menjadi dua bagian yaitu non probabilitas dan probabilitas (Tony Wijaya, 2013:

27).

Sampling non probabilitas adalah semua elemen dalam populasi tidak

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Kesimpulan dari

teknik ini tidak dapat digeneralisasi. Beberapa jenis sampel non probabilitas yaitu:

Page 69: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

55

Sampel mudah (convenience) atau sampel kebetulan (accidential)

yaitu peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang

ditemui untuk dijadikan responden, jenis ini memiliki bias yang

tinggi.

Sampel bertujuan (purposive) yaitu sampel yang memiliki tujuan

untuk memahami informasi tertentu pada sumber tertentu. Sampel

in dapat dikelompokkan menjadi sampel keputusan (judgement)

yang memilih anggota-anggota sampel yang sesuai dengan

beberapa kriteria tertentu atas dasar catatan yang lalu atau tujuan

penelitian yang ingin dicapi, dan sampel kuota (quota sampling)

yaitu sampel dipilih berdasarkan kuota atau kategori tertentunya,

memilih responden atas karakteristik relevan tertentu yang

menggambarkan dimensi-dimensi (proporsi) populasi misalnya

konsumen berdasarkan jenis kelamin (Tony Wijaya, 2013: 28).

Penelitian sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

3. Metode Sampling

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodesampel bertujuan

(purposive sampling), yaitu metode penetapan sampel dengan cara menetukan

target elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan

datanya, artinya data yang diambil adalah data yang berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI), studi kepustkaan,

seperti jurnal, buku, website, skripsi, tesis dan lain-lain yang berhubungan dengan

penelitian ini.

Page 70: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

56

Penelitian ini dilakukan pada 26 perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45

di BEI selama periode 2010-2014 yang go public dan memiliki laporan keuangan

yang telah diaudit.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam rangkan memperoleh data yang diperlukan, maka pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan metode:

1. Data Primer

Mengumpulkan data-data dari laporan keuangan perusahaan yang telah

diaudit di BEI per 31 desember 2010-2014. Data-data laporan keuangan diperoleh

dari laporan keuangan yang diterbitkan ICMD, www.yahoofinance.com dan

www.idx.co.id.

2. Data Sekunder

Dalam penelitian ini peneliti melengkapi penelitiam dengan membaca dan

mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan penelitian melalui buku, jurnal,

dan skripsi.

D. Metode Analisis

Tujuan dari analisis data adalah mendapatkan informasi relevan yang

terkandung di dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan

suatu masalah (Ghozali, 2009).

1. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu:

Page 71: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

57

Variabel Endogen

Variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel eksogen dan merupakan variabel antara. Variabel

endogen dalam penelitian ini adalah struktur modal (Y).

Variabel Eksogen

Variabel eksogen adalah variabel yang diduga secara bebas

berpengaruh terhadap variabel endogen. Variabel eksogen

dalam penelitian terdiri dari variabel struktur aktiva(X1),

ukuran perusahaan (X2), intensitas modal (X3), likuiditas (X4),

profitabilitas (X5), harga saham (X6), dan pertumbuhan

perusahaan (X7).

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis dan skewnes (kemencengan distribusi).

3. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan analisis regresi berganda dalam

pengujian hipotesis. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh

antara variabel independen yaitu ukuran perusahaan, intesitas modal, profitabilitas

dan likuiditas terhadap struktur modal perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai

Variabel dependen. Persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut:

Page 72: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

58

Rumus:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + e

Y = Debt to equity ratio

α = Konstanta

β1,2,3,4,5,6,7 = Penaksiran koefisien regresi

X1 = struktur aktiva

X2 = ukuran perusahaan

X3 = intensitas modal

X4 = likuiditas

X5 = profitabilitas

X6 = harga saham

X7 = pertumbuhan perusahaan

E = Variabel Residual (tingkat kesalahan)

4. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi

menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif maka model yang

digunakan tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik

yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

Page 73: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

59

normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil (Ghozali, 2009). Secara statistik ada dua komponen

normalitas yaitu skewness dan kurtosisi. Skewness berhubungan dengan simetri

distribusi. Skewed variabel (variabel menceng) adalah variabel yang nilai mean-

nya tidak di tengah-tengah distribusi. Sedangkan kurtosis berhubungan dengan

puncak dari suatu distribusi. Jika variabel terdistribusi secara normal maka nilai

skewnees dan kurtosis sama dengan nol. Dengan melihat pada normal probability

plot data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal

dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sebaliknya, apabila data

menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2009). Cara yang dapat

digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji

Durbin Watson (DW test). Pengambilan keputusan menurut Ghozali (2006) ada

tidaknya autokorelasi:

Bahwa nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4–

du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada

autokorelasi positif.

Page 74: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

60

Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl),

maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autukorelasi

positif.

Bila nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau lower bound (4–dl),

maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi

negatif.

Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW

terlatak antara (4–du) dan (4–dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2009), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk menguji ada tidaknya

heteroskedastisitas, yaitu dengan menggunakan analisis grafik scatterplot. Hal ini

bisa dilakukan dengan melihat plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED),

dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan dasar analisis:

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 75: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

61

Dalam uji heteroskedastisitas ada beberapa cara lain, yaitu:

Uji Park

Park menemukakan metode bahwa variance (s2) merupakan fungsi dari

variabel-variabel independen yang dinyatakan dalam persamaan sbb:

σ2i = α + β LnXi + vi

karena s2i umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan

residual Ut sebagai proksi, sehingga persamaan menjadi:

LnU2i = α + β LnXi + vi

Uji Glejser

Seperti uji Park, Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual

terhadap variabel independen (Gujarati, 2003) dengan persamaan regresi :

| Ut| = α + βXt + vt

Uji White

Pada dasarnya uji White mirip dengan kedua uji Park dan Glejser. Menurut

White, uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U2t) dengan

variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian (interaksi)

variabel independen. Misalkan kita punya dua variabel independen X1 dan X2,

maka persamaan regresinya sbb:

U2t = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X1

2 + b4X2

2 + b5X1X2

Page 76: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

62

d. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak, model yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas

(Ghozali, 2009). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam

model regresi adalah sebagai berikut:

Memiliki korelasi antar variabel bebas yang sempurna (lebih dari

0,9), maka terjadi problem multikolinearitas.

Memiliki nilai VIF lebih dari 10 (>10) dan nilai tolerance kurang

dari 0,10 (<0,10). Maka model terjadi problem multikolinearitas.

Cara mengatasi masalah multikolinearitas antara lain:

Menggabungkan data cross section dan time series

Mengeluarkan satu atau lebih variabel independen yang

mempunyai korelasi tinggi dari model regresi dan indentifikasikan

variabel independen lainnya untuk membentu prediksi

Melakukan transformasi variabel. Tranformasi dapat dilakukan

dalam bentuk Logaritma Natural (LN)

E. Operasional Varibel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat 2 jenis variabel yaitu endogen dan

eksogen. Berikut ini rincian variabel endogen dan eksogen:

1. Variabel endogen adalah variabel antara atau variabel terikat.

Dalam variabel ini variabel endogen (Y) adalah stuktur modal yang dihitung

menggunakan rumus DER (debt to equity ratio). Mengacu pada penelitian

Page 77: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

63

Bramantyo Arief (2011) untuk mengukur tingkat hutang yang digunakan

perusahaan maka dalam penelitian ini digunakan Debt to Equity Ratio (DER),

yaitu suatu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan

biaya hutang melalui modal sendiri yang dimilikinya yang diukur melalui total

hutang dan total ekuitas (equity).

Rumus : Struktur Modal =

Dimana:

Total Debt: total hutang

Total Equity: total hutang

2. Variabel Independen (Independent Variabel)

Variabel independen disebut juga variabel prediktor (predictor variable)

yang biasa dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel dependen, baik secara positif maupun negatif. Jika terdapat variabel

independen, variabel dependen juga ada, dan dengan setiap unit kenaikan dalam

variabel independen, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel

dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Struktur Aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara aktiva

tetap dengan total aktiva. Jadi, struktur aktiva merupakan susunan

dari penyajian aktiva dalam rasio tertentu dari laporan keuangan,

yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan total aktiva (Riyanto,

2001).

Rumus : Struktur Aktiva =

Page 78: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

64

b. Ukuran perusahaan adalah variabel yang mengukur besarnya

perusahaan, dalam penelitian ini diukur dengan total aktiva dari tiap-

tiap perusahaan yang diteliti.

c. Intensitas modal adalah perbandingan dari total aktiva dibagi dengan

penjualan yang diukur dengan rumusan sebagai berikut:

Rumus: Intensitas Modal=

d. Likuiditas (Menurut Dewi Astuti: 2005 : 11) yaitu menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek

perusahaan seperti melunasi hutangnya yang jatuh tempo dalam

jangka pendek. Dalam penelitian ini saya menggunakan rasio lancar

(current ratio) yang membandingkan antara aktiva lancar dengan

hutang lancar.

Rumus: Current Ratio:

e. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam

memperoleh laba. Ukuran profitabilitas yang digunakaan dalam

penelitian ini adalah ROA. ROA yaitu perbandingan antara laba

setelah pajak dan total aktiva

Rumus: ROA:

f. Harga Saham

Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan

(closing price) akhir tahun dari tiap-tiap perusahaan yang menjadi

objek penelitian (Michell Suharli, 2006).

Page 79: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

65

g. Pertumbuhan perusahaan (GROWTH)

Tingkat pertumbuhan perusahaan dapat dihitung dengna

menggunakan perubahan total asset (total aktiva) atau perubahan

total sales (penjualan) (Titman dan Wessels, 1988 dalam Darminto,

2007). Dalam penelitian ini digunakan perubahan total aset dengan

perhitungan sebaga berkut:

Rumus: I=

Tabel 3.1

Ringkasan Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Penelitian

Variabel Definisi Pengukuran

Struktur Modal Kemampuan perusahaan dalam

memenuhi total hutang (total debt)

berdasarkan total modal sendiri (total

shareholder equity)

Struktur Aktiva Hasil bagi antara aktiva dengan total

aktiva

Ukuran

perusahaan

Dilihat dari nilai total aktiva Total Aktiva

Intensitas Modal Perbandingan antara total aktiva

dengan penjualan

Page 80: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

66

Likuiditas Rasio yang didapatkan dari

perbandingan curretn asset dengan

current liabilities

Profitabilitas Rasio yang didapat dari perbandingan

antara EAT dengan total aktiva

Harga Saham Dilihat dari closing price setiap akhir

tahunnya

Closing Price

Pertumbuhan

perusahaan

Dilihat dari peningkatan aset dari

tahun sebelumnya ke tahun sekarang

I=

Page 81: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

67

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Deskriptif Analisis

1. Deskriptif Data Sampel

Berdasarkan pengambian sampel secara purposive sample maka dapat diperoleh

populasi sebagai berikut:

Perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut 5 tahun di indeks LQ45

pada tahun 2010-2014 sebanyak 21 perusahaan.

Dari 21 perusahaan tersebut diseleksi lagi dan diambil perusahaan yang

non bank sebagai sampel dalam penelitian ini.

Dari daftar tersebut peneliti mengambil 16 perusahaan sebagai sampel

yang teliti.

Dari 16 data perusahaan peneliti menyeleksi lagi dan yang diambil hanya

perusahaan-perusahaan yang menyajikan laporan keuangan yang telah

diaudit dalam bentuk rupiah.

Data yang terkumpul sebanyak 12 perusahaan.

Page 82: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

68

Tabel 4.1 Sampel Data Penelitian

Sumber: data diolah

2. Analisis Data Penelitian

Data-data yang diperoleh dari variabel abserved/indicator

yang diteliti diantaranya adalah:

a. Struktur Modal

Struktur modal perusahaan adalah campuran antara hutang jangka panjang

dan modal perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasinya (Ross,

Westerfield, dan Jordan, 2006: 3, Van Horne dan Machowicz 2007: 232).semakin

besar rasio struktur modal, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki resiko yang

No. Kode Emiten

1. AALI Astra Argo Lestari Tbk

2. ASII ASTRA Internasional Tbk

3. GGRM Gudang Garam Tbk

4. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

5. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

6. JSMR Jasa Marga Tbk

7. KLBF Kalbe Farma Tbk

8. LPKR Lippo Karawaci Tbk

9. LSIP Pp London Sumatra Indonesia Tbk

10. PTBA PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk

11. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

12. TINS Timah Tbk

Page 83: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

69

cukup tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan lebih banyak memanfaatkan hutang.

Tetapi kalau dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah,

maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang dapat

memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal yang

terbaik.

Tabel 4.2 Struktur Modal Emiten LQ45 Tahun 2010-2014

No. Nama

Perusahaan

Struktur Modal

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,037 0,037 0,048 0,091 0,220

2 ASII 0,301 0,387 0,426 0,345 0,351

3 GGRM 0,044 0,041 0,041 0,043 0,036

4 INDF 0,506 0,289 0,354 0,534 0,534

5 INTP 0,069 0,060 0,047 0,039 0,034

6 JSMR 0,971 1,015 0,850 1,196 1,411

7 KLBF 0,020 0,020 0,021 0,021 0,023

8 LPKR 0,612 0,701 0,865 0,866 0,815

9 LSIP 0,085 0,072 0,076 0,084 0,095

10 SMGR 0,075 0,148 0,198 0,169 0,162

11 PTBA 0,176 0,175 0,288 0,247 0,296

12 TINS 0,097 0,120 0,128 0,105 0,113

MIN 0,020 0,020 0,021 0,021 0,023

MAX 0,971 1,015 0,865 1,196 1,411

RATA-RATA 0,249 0,255 0,279 0,312 0,341

Sumber: data diolah

Pada tabel 4.2 diatas menunjukkan perusahaan yang memiliki struktur

modal paling kecil pada tahun 2010-2014 adalah KLBF (Kalbe Farma Tbk)

sebesar 0.020, 0.020, 0.021, 0.021, 0.023. Sedangkan perusahaan yang memiliki

struktur modal paling besar pada tahun 2010 adalah TINS (Timah Tbk) sebesar

0.971. Pada tahun 2011, 2013 dan 2014 adalah JSMR (Jasa Marga Tbk) sebesar

Page 84: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

70

1.015, 1.196, dan 1.411. Pada tahun 2012 adalah LPKR (Lippo Karawaci Tbk)

sebesar 0.865.

Sedangkan nilai rata-rata struktur modal perusahaan yang terdaftar sebagai

emiten LQ45 pada 2010-2014 sebesar 0.249, 0.255, 0.279, 0.312, 0.341. Hal ini

dapat diinterpretasikan bahwa rata-rata perusahaan dalam memenuhi kebutuhan

dananya tidak menggunakan hutang jangka panjang..

b. Struktur Aktiva

Struktur aktiva yang diukur oleh proporsi aktiva tetap terhadap total

aktiva, memiliki hubungan yang positif terhadap struktur modal. Artinya apabila

struktur aktiva mengalami peningkatan maka semakn tinggi pula jumlah utang

dan semakin tinggi pula struktur modal perusahaan. Karena perusahaan yang

struktur aktivanya memiliki perbandingan aktiva tetap yang lebih tinggi akan

cenderung menggunakan hutang lebih banyak karena aktiva tetap yang ada dapat

digunakan sebagai jaminan hutang (Weston dan Brigham, 1993). Data mengenai

struktur aktiva perusahaan yang terdaftar sebagai emiten di LQ45 dapat dilihat

pada tabel 4.3 dibawah ini.

Page 85: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

71

Tabel 4.3 Struktur Aktiva Emiten LQ45 Tahun 2010-2014

No. Nama

Perusahaan

Struktur Aktiva

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,767 0,815 0,857 0,887 0,870

2 ASII 0,586 0,572 0,584 0,587 0,588

3 GGRM 0,255 0,223 0,278 0,318 0,338

4 INDF 0,575 0,543 0,558 0,578 0,523

5 INTP 0,512 0,432 0,359 0,367 0,443

6 JSMR 0,784 0,809 0,817 0,865 0,886

7 KLBF 0,284 0,276 0,316 0,337 0,346

8 LPKR 0,242 0,255 0,217 0,233 0,207

9 LSIP 0,734 0,623 0,657 0,749 0,785

10 SMGR 0,528 0,611 0,690 0,676 0,661

11 PTBA 0,238 0,230 0,315 0,445 0,499

12 TINS 0,301 0,302 0,356 0,363 0,328

MIN 0,238 0,223 0,217 0,233 0,207

MAX 0,784 0,815 0,857 0,887 0,886

RATA-RATA 0,484 0,474 0,500 0,534 0,539

Tabel 4.3 menunjukkan perusahaan yang memiliki struktur aktiva paling

kecil pada tahun 2010 adalah PTBA (PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk)

sebesar 0.238. Pada tahun 2011 adalah GGRM (Gudang Garam Tbk) sebesar

0.223. Pada tahun 2012, 2013 dan 2014 adalah LPKR (Lippo Karawaci Tbk)

sebesar 0.217, 0.233, dan 0.207. Sedangkan perusahaan yang memiliki struktur

aktiva paling besar pada tahun 2010 dan 2014 adalah JSMR (Jasa Marga Tbk)

sebesar 0.784 dan 0.886. Pada tahun 2011- 2013 adalah AALI (Astra Agro Lestari

Tbk) sebesar 0.815, 0.857, dan 0.887.

Sedangkan nilai rata-rata struktur Aktiva perusahaan tahun 2010-2014

sebesar 0.484, 0.474, 0.500, 0.534, 0.539. Hal ini menunjukkan rata-rata aset

perusahaan diinvestasikan dalam bentuk harta tetap (seperti tanah, bangunan,

Page 86: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

72

mesin, kendaraan dll) sekitar 48-53% dari total harta yang dimiliki. Dalam kurun

waktu 3 tahun terakhir terjadi kenaikan rasio struktur aktiva perusahaan yang

terdaftar sebagai emiten di LQ45.

c. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan total

aktiva yang dimiliki perusahaan (Titman dan Wessels, 1988 dalam Rudiana,

Firdaus dan Garnia 2007). Adapun data mengenai total aktiva perusahaan yang

terdaftar sebagai emiten LQ45 dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Ukuran Perusahaan Tahun 2010-2014 (dalam Jutaan Rupiah)

No. Nama

Perusahaan

Ukuran Perusahaan

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 8791799 10240495 12419820 14963190 18558329

2 ASII 113362000 154319000 182274000 213994000 236029000

3 GGRM 30741679 39088705 41509325 50770251 58220600

4 INDF 47275955 53585933 59324207 77611416 85938885

5 INTP 15346146 18151331 22755160 26607241 28884973

6 JSMR 18952129 20915891 24753551 28058582 31857948

7 KLBF 7032497 8274554 9417957 11315061 12425032

8 LPKR 16155385 18259171 24869296 31300362 37761221

9 LSIP 5561433 6791859 7551796 7974876 8655146

10 SMGR 15562999 19661603 26579084 30792884 34314666

11 PTBA 8718394 11510262 12728981 11677155 14812023

12 TINS 5881108 6569807 6101007 8244019 9752477

MIN 5561433 6569807 6101007 7974876 8655146

MAX 113362000 154319000 182274000 213994000 236029000

RATA-RATA 24448460 30614051 35857015 42775753 48100858

Sumber: data diolah

Tabel 4.4 menunjukan perusahaan yang mempunyai total aktiva paling

kecill pada tahun 2010, 2013 dan 2014 adalah LSIP (Pp London Sumatra

Indonesia Tbk) sebesar 5,561,433, 7,974,876, dan 8,655,146. Pada tahun 2011

Page 87: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

73

dan 2012 adalah TINS (Timah Tbk) sebesar 6,569,807 dan 6,101,007. Sedangkan

perusahaan yang mempunyai total aktiva paling besar pada tahun 2010-2014

adalah ASII (Astra Internasional Tbk) sebesar 113,362,000, 154,319,000,

182,274,000, 213,994,000 dan 236,029,000.

Sedangkan jumlah rata-rata total aktiva perusahaan yang terdaftar sebagai

emiten di LQ45 pada tahun 2010-2014 sebesar 24,448,460, 30,614,051,

35,857,015, 42,775,754, 48,100,858. Berdasarkan hasil, dapat diinterpretasikan

bahwa dalam kurun waktu tersebut rata-rata total aktiva perusahaan terjadi

peningkatan. Semakin besar total aktiva menunjukkan semakin besar pula ukuran

perusahaan tersebut.

d. Intensitas Modal

Intensitas modal adalah rasio antara total aktiva dengan penjualan

(Commanor dan Wilson, 1967, Porter, 1979). Data mengenai intensitas modal

perusahaan yang terdaftar sebagai emiten di LQ45 dapat dilihat pada tabel 4.5.

Page 88: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

74

Tabel 4.5 Intensitas Modal Tahun 2010-2014

No. Nama

Perusahaan

Intensitas Modal

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,9941 0,9506 1,0740 1,1805 1,1381

2 ASII 0,8721 0,9493 0,9693 1,1037 1,1702

3 GGRM 0,8156 0,9333 0,8466 0,9158 0,8931

4 INDF 1,2310 1,1821 1,1851 1,3953 1,3514

5 INTP 1,3778 1,3070 1,3161 1,4235 1,4445

6 JSMR 4,4012 3,2249 2,7291 2,7317 3,4721

7 KLBF 0,6877 0,7583 0,6906 0,7071 0,7154

8 LPKR 5,1692 4,3582 4,0371 4,6954 3,2399

9 LSIP 1,5480 1,4493 1,7931 1,9292 1,8312

10 SMGR 1,0850 1,2004 1,3562 1,2568 1,2715

11 PTBA 1,1023 1,0878 1,0979 1,0417 1,1326

12 TINS 0,7052 0,7509 0,7799 1,4086 1,3230

MIN 0,6877 0,7509 0,6906 0,7071 0,7154

MAX 5,1692 4,3582 4,0371 4,6954 3,4721

RATA-RATA 1,6658 1,5127 1,4896 1,6491 1,5819

Sumber: data diolah

Tabel 4.5 menunjukkan perusahaan yang mempunyai intensitas modal

paling kecil pada tahun 2010, 2012, 2013 dan 2014 adalah KLBF (Kalbe Farma

Tbk) sebesar0.6877, 0.6906, 0.7071, 0.7154. Pada tahun 2011 adalah TINS

(Timah Tbk) sebesar 0.7509. Sedangkan perusahaan yang mempunyai intensitas

modal paling besar pada tahun 2010 sampai tahun 2013 adalah LPKR (Lippo

Karawaci Tbk) sebesar 5.1692, 4.3582, 4.0371, dan 4,6954. Pada tahun 2014

adalah JSMR (Jasa Marga Tbk) sebesar 3.4721.

Sedangkan nilai rata-rata intensitas modal perusahaan-perusahaan tersebut

pada tahun 2010-2014 sebesar 1.6658, 1.5127, 1.4896, 1.6491, 1.5819. Hal ini

dapat diinterpretasikan selama kurun waktu 5 tahun terjadi kenaikan dan

Page 89: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

75

penurunan intensitas modal pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di LQ45.

Semakin kecil rasio intensitas modal maka akan semakin baik, karena terjadi

peningkatan penjualan pada akhirmya akan memaksimalkan laba.

e. Likuiditas

Dalam penelitian ini untuk mengukur rasio likuiditas digunakan current

ratio atau rasio lancar. Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk

membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang

dimiliki. Data mengenai likuiditas perusahan yang terdaftar di LQ45 dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Likuiditas Tahun 2010-2014

No. Nama

Perusahaan

Likuiditas

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 1,932 1,259 0,685 0,450 0,585

2 ASII 1,273 1,344 1,399 1,242 1,323

3 GGRM 2,701 2,245 2,170 1,722 1,620

4 INDF 2,036 1,910 2,003 1,683 1,807

5 INTP 5,554 6,982 6,028 6,148 4,934

6 JSMR 1,650 0,982 0,682 0,778 0,844

7 KLBF 4,393 3,676 3,405 2,839 3,404

8 LPKR 4,219 6,037 5,599 4,960 5,233

9 LSIP 2,383 4,819 3,273 2,485 2,491

10 SMGR 2,917 2,647 1,706 1,882 2,209

11 PTBA 5,786 4,618 4,924 2,866 2,075

12 TINS 3,237 3,224 4,094 2,152 1,865

MIN 1,273 0,982 0,682 0,450 0,585

MAX 5,786 6,982 6,028 6,148 5,233

RATA-RATA 3,173 3,312 2,997 2,434 2,366

Sumber: data diolah

Page 90: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

76

Tabel 4.6 menunjukkan perusahaan yang mempunyai likuiditas paling

kecil pada tahun 2010 adalah ASII (Astra Internasional Tbk) sebesar 1.273. Pada

tahun 2011 dan 2012 adalah JSMR (Jasa Marga Tbk) sebesar 0.982 dan 0.682.

Pada tahun 2013 dan 2014 adalah AALI (Astra Argo Lestari Tbk) sebesar 0.450,

0.585. Sedangkan perusahaan yang mempunyai likuiditas paling besar pada tahun

2010 adalah PTBA (PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk) sebesar 5.786.

Pada tahun 2011 sampai tahun 2013 adalah INTP (Indocement Tunggal Prakasa

Tbk) sebesar 6.982, 6.028, 6.148. Pada tahun 2014 adalah MNCN sebesar 9.717.

Sedangkan jumlah rata-rata likuiditas perusahaan-perusahaan tahun 2010-

2014 sebesar 3.173, 3.312, 2.997, 2.434, 2.366. Hal ini dapat diinterpretasikan

bahwa terjadi kenaikan dan penurunan tingkat likuiditas selama 5 tahun terakhir.

Semakin kecil tingkat likuiditas menunjukkan penurunan penggunaan modal yang

diperoleh dari hutang atau dengan kata lain perusahaan mengalami penurunan

dalam menggunakan hutang sebagai dana pengoperasian. Semakin besar tingkat

likuiditas menunjukkan perusahaan semakin banyak menggunakan hutang dalam

pengoperasiannya.

f. Profitabilitas (ROA)

Rasio probilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan. Rasio probabilitas menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas,

pengelolaan aktiva, dan pengelolaan hutang terhadap hasil-hasil dari operasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ROA untuk mengukur probabilitas

perusahaan. ROA atau pengembalian atas total aktiva adalah rasio antara laba

Page 91: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

77

bersih terhadap total aktiva yang digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak (Van Horne dan

Wachowizc, 2007, Higgins, 2004: 35, Ross, Westerfield, dan Jordan, 2006: 65).

Data mengenai profitabilitas (ROA) perusahan yang terdaftar di LQ45 dapat

dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Profitabilitas (ROA) Tahun 2010-2014

No. Nama

Perusahaan

Profitabilitas

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,229 0,244 0,198 0,127 0,141

2 ASII 0,127 0,137 0,125 0,104 0,094

3 GGRM 0,135 0,127 0,098 0,086 0,093

4 INDF 0,062 0,091 0,081 0,063 0,056

5 INTP 0,210 0,198 0,209 0,188 0,183

6 JSMR 0,062 0,056 0,062 0,033 0,038

7 KLBF 0,183 0,184 0,188 0,174 0,171

8 LPKR 0,033 0,045 0,053 0,051 0,083

9 LSIP 0,186 0,251 0,148 0,096 0,106

10 SMGR 0,233 0,201 0,185 0,174 0,162

11 PTBA 0,229 0,268 0,229 0,159 0,136

12 TINS 0,161 0,137 0,071 0,075 0,065

MIN 0,033 0,045 0,053 0,033 0,038

MAX 0,233 0,268 0,229 0,188 0,183

RATA-RATA 0,154 0,162 0,137 0,111 0,111

Sumber: data diolah

Tabel 4.7 menunjukkan perusahaan yang mempunyai profitabilitas paling

kecil pada tahun 2010-2012 adalah LPKR (Lippo Karawaci Tbk) sebesar 0.033,

0.045, 0.053. Pada tahun 2013 dan 2014 adalah JSMR (Jasa Marga Tbk) sebesar

0.033, 0.038. Sedangkan perusahaan yang mempunyai profitabilitas paling besar

pada tahun 2010 adalah SMGR (Semen Gresik Tbk) sebesar 0.233. Pada tahun

2011 dan 2012 adalah PTBA (PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk) sebesar

Page 92: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

78

0.268, 0.299. Pada tahun 2013-2014 INTP (Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)

adalah 0.188, 0.183.

Sedangkan jumlah rata-rata profitabilitas perusahaan-perusahaan tahun

2010-2014 sebesar 0.154, 0.162, 0.137, 0.111, 0,111. hal ini dapat

diinterpretasikan bahwa terjadi kenaikan dan penurunan ROA selama 5 tahun

terakhir. Semakin kecil nilai ROA menunjukkan penurunan profitabilitas (laba

bersih) yang diperoleh perusahaan. Sebaliknya, semakin tinggi ROA

menunjukkan peningkatan profitabilitas (laba bersih) yang diperoleh perusahaan.

g. Harga Saham

Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham

(closing price) akhir tahun dari tiap-tiap perusahaan yang menjadi objek

penelitian. Apabila harga saham perusahaan meningkat, maka semakin tinggi

harga saham, dan akan berdampak pada kemakmuran pemegang saham yang

tinggi pula. Kemakmuran pemegang saham juga merefleksikan kemakmuran

perusahaan, artinya perusahaan mempunyai modal yang cukup untuk memenuhi

kebutuhannya. Adapun data mengenai harga saham perusahaan manufaktur dapat

diliat pada tabel 4.8

Page 93: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

79

Tabel 4.8 Harga Saham Tahun 2010-2014

No. Nama

Perusahaan

Harga Saham

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 26200 21700 19700 25100 24250

2 ASII 5455 7400 7600 6800 7425

3 GGRM 40000 62050 56300 42000 60700

4 INDF 4875 4600 5850 6600 6750

5 INTP 15950 17050 22450 20000 25000

6 JSMR 3425 4200 5450 4725 7050

7 KLBF 3250 3400 1060 1250 1830

8 LPKR 680 660 1000 910 1020

9 LSIP 1285 2250 2300 1930 1890

10 SMGR 9450 11450 15700 14150 16200

11 PTBA 22950 17350 15100 10200 12500

12 TINS 2750 1670 1540 1600 1230

MIN 680 660 1000 910 1020

MAX 40000 62050 56300 42000 60700

RATA-RATA 11355,8 12815 12837,5 11272,1 13820,4

Sumber: data diolah

Tabel 4.8 menunjukkan perusahaan yang mempunyai harga saham paling

kecil pada tahun 2010 sampai 2014 adalah LPKR (Lippo Karawaci Tbk) sebesar

680, 660, 1000, 910, dan 1020. Sedangkan perusahaan yang mempunyai harga

saham paling besar pada tahun 2010 sampai 2014 adalah GGRM (Gudang Garam

Tbk) sebesar 40000, 62050, 56300, 42000, dan 60700.

Sedangkan jumlah rata-rata harga saham sebesar 11355.8, 12815, 12837.5,

11272.1, dan 13820.4. Harga saham setiap perusahaan mencerminkan nilai

perusahaan tersebut. Jika harga saham naik, menunjukkan nilai perusahaan

tersebut meningkat. Dari nilai rata-rata harga saham perusahaan yang terdaftar di

LQ45 yang menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam kurun waktu 5 tahun

Page 94: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

80

terakhir, dapat dikatakan nilai perusahaan juga terdapat peningkatan dan

penurunan.

h. Pertumbuhan Perusahaan

Nilai pertumbuhan perusahaan perusahaan ini diliat dari nilai selisih aset

tahun n dikurang nilai aset tahun dasar. Nilai pertumbuhan perusahaan

mencerminkan adanya pertumbuhan atau penurunan nilai perusahaan.

Tabel 4.9 Pertumbuhan Perusahaan Tahun 2010-2014

No. Nama

Perusahaan

Pertumbuhan Perusahaan

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,161 0,165 0,213 0,205 0,240

2 ASII 0,275 0,361 0,181 0,174 0,103

3 GGRM 0,129 0,272 0,062 0,223 0,147

4 INDF 0,171 0,133 0,107 0,308 0,107

5 INTP 0,156 0,183 0,254 0,169 0,086

6 JSMR 0,172 0,104 0,183 0,134 0,135

7 KLBF 0,085 0,177 0,138 0,201 0,098

8 LPKR 0,332 0,130 0,362 0,259 0,206

9 LSIP 0,148 0,221 0,112 0,056 0,085

10 SMGR 0,737 0,462 0,527 0,135 0,089

11 PTBA 0.079 0,320 0,106 -0,083 0,268

12 TINS 0,211 0,117 -0,071 0,351 0,183

MIN 0,085 0,104 -0,071 -0,083 0,085

MAX 0,737 0,462 0,527 0,351 0,268

RATA-RATA 0,234 0,220 0,181 0,178 0,146

Sumber: data diolah

Tabel 4.9 menunjukkan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan

perusahaan paling kecil pada tahun 2010 adalah KLBF (Kalbe Farma Tbk)

sebesar 0.085. Pada tahun 2011 adalah JSMR (Jasa Marga Tbk) sebesar 0.104.

Pada tahun 2012 adalah TINS (Timah Tbk) sebesar -0.071. Pada tahun 2013

Page 95: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

81

adalah PTBA (PT tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk) sebesar -0.083. Pada

tahun 2014 adalah LSIP (Pp London Sumatra Indonesia Tbk) sebesar 0.085.

Sedangkan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan perusahaan paling

besar pada tahun 2010-2012 adalah SMGR (Semen Gresik Tbk) sebesar 0.737,

0.462, 0.527. Pada tahun 2013 adalah TINS (Timah Tbk) sebesar 0.351. Pada

tahun 2014 adalah PTBA (PT Tambang Batu Bara Bukit Asam) sebesar 0.268.

Sedangkan jumlah rata-rata pertumbuhan perusahaan sebesar 0.234, 0.220,

0.181, 0.178, 0.146. Pertumbuhan perusahaan setiap perusahaan mencerminkan

nilai perusahaan tersebut. Jika aset tiap tahunnya naik, menunjukkan nilai

perusahaan tersebut meningkat. Dari nilai rata-rata pertumbuhan perusahaan yang

terdaftar di LQ45 menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam kurun waktu 5

tahun terakhir, dapat dikatakan nilai perusahaan juga terdapat peningkatan dan

penurunan.

3. Analisis dan Pembahasan

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Sebelum melakukan pengujian

analisis Regresi Linier berganda maka perlu dilakukan uji asumsi klasik yaitu:

1. Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita

gunakan dalam penelitian ini berdistribusi norma atau tidak. Data yang baik

adalah data yang berdistribusi normal. Salah satu cara untuk mengetahui data

Page 96: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

82

tersebut berdistribusi nornal atau tidak dapat dilihat didalam Normal P plot. Jika

titik-titiknya mendekati garis diagonal maka data tersebut berdistribusi normal.

Gambar 4.1

Sumber: data diolah

Gambar 4.1 dapat menjelaskan bahwa tidak terjadi masalah normalitas

karena titik-titik mengikuti garis diagonal sehingga dapat dijelaskan bahwa data

tersebut berdistribusi normal.

Selain dengan normal p-plot, uji normalitas dapat diuji juga dengan

kolmogorov smirnov, seperti berikut ini:

Page 97: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

83

Tabel 4.10

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardi

zed

Residual

N 58

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation ,70885076

Most Extreme

Differences

Absolute ,118

Positive ,118

Negative -,080

Kolmogorov-Smirnov Z ,899

Asymp. Sig. (2-tailed) ,394

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi sebesar

0.394 lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji

berdistribusi normal.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah ketidaksamaan varian dalam fungsi regresi.

Data yang baik adalah data yang memiliki kesamaan varian (homoskedastisitas).

Salah satu cara untuk mengetahui atau mendeteksi heteroskedastisitas adalah

melihat scatterplot nya.

Page 98: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

84

Gambar 4.2

Sumber: data diolah

Hasil dari scatterplot diatas menunjukkan bahwa data yang diperoleh

lolos uji heteroskedastisitas atau data tersebut dapat dibilang homoskedastisitas

yang artinya variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap

dalam model regresi ini.

c. Multikolinearitas

Terjadi ketika variabel bebasnya saling berkolerasi satu dengan yang lain.

Data regresi yang baik, variabel bebasnya tidak boleh berkolerasi satu sama lain.

Salah satu cara untuk mendeteksi multikolinearitas adalah dengan melihat nilai

tolerance dan VIF.

Jika nilai Tollerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak ada masalah multikolinearitas

Jika nilai Tollerance < 0,1 dan VIF > 10 maka ada masalah multikolinearitas.

Page 99: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

85

Tabel 4.11

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

,289 3,463

,743 1,347

,297 3,368

,212 4,719

,664 1,506

,235 4,264

,822 1,217

Sumber: data diolah

Hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas

karena nilai Tollerancenya lebih dari 0,1 dan nilai VIFnya kurang dari 10.

d. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin

Watson. Menurut Singgih Santoso nilai Durbin-Watson harus diantara -2 sampai

dengan 2. Output SPSS uji Durbin Watson disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.12

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,819a ,671 ,624 ,75685 ,772

a. Predictors: (Constant), ln_pp, ln_im, ln_likuiditas, ln_up, ln_hargasaham, ln_sa, ln_roa

b. Dependent Variable: ln_der

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan nilai Durbin-Watson 0,772 artinya penelitian

ini lolos uji autokorelasi karena nilainya berada diantara -2 sampai 2. Tidak ada

Page 100: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

86

autokorelasi postif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi

(Ghozali, 2009).

2. Analisis Regresi Berganda

Dalam bagian ini disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh

selama pelaksanaan penelitian. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian data

tersebut dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Model analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda karena ingin

mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada

perusahaan yang terdaftar di LQ45 yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.

Tabel 4.13

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. 95,0%

Confidence

Interval for B

B Std. Error Beta Lower

Bound

Upper

Bound

1

(Constant) -3,848 1,817 -2,118 ,039 -7,498 -,198

ln_sa ,492 ,409 ,182 1,203 ,235 -,329 1,313

ln_up ,034 ,054 ,059 ,624 ,536 -,075 ,143

ln_im ,918 ,348 ,393 2,636 ,011 ,219 1,618

ln_roa -,914 ,387 -,416 -2,361 ,022 -1,691 -,136

ln_hargasaha

m -,036 ,099 -,036 -,362 ,719 -,234 ,163

ln_likuiditas -,144 ,314 -,077 -,458 ,649 -,773 ,486

ln_pp ,313 ,116 ,242 2,702 ,009 ,080 ,546

a. Dependent Variable: ln_der

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka model regresi penelitian ini

dapat ditulis sebagai berikut:

Page 101: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

87

DER= -3.848 + 0.492 Struktur Aktiva + 0.034 Ukuran Perusahaan + 0.918

Intensitas Modal - 0.144 Likuiditas - 0.914 ROA - 0.036 Harga Saham + 0.313

Pertumbuhan Perusahaan

Model regresi tersebut dapat di interpretasi sebagai berikut:

a. β0 = -3.848 artinya jika variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan,

intensitasl modal, likuiditas, profitabilitas, harga saham, dan pertumbuhan

perusahaan nol maka nilai DER menurun sebanyak 3.848%.

b. β1 = 0.492 artinya jika variabel struktur aktiva naik sebanyak satu persen

sedangkan variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai DER sebanyak

0.492%.

c. β2 = 0.034 artinya jika variabel ukuran perusahaan naik sebanyak satu

triliun sedangkan variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai DER

sebanyak 0.034%.

d. β3 = 0.918 artinya jika variabel intensitas modal naik sebanyak satu persen

sedangkan variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai DER sebanyak

0.918%.

e. β4 = -0.144 artinya jika variabel profitabilitas naik sebanyak satu persen

sedangkan variabel lain tetap maka akan menurunkan nilai DER sebanyak

0.144%.

f. β5 = -0.914 artinya jika variabel harga saham naik sebanyak seribu

sedangkan variabel lain tetap maka akan menurunkan nilai DER sebanyak

0.914%.

Page 102: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

88

g. β6 = -0.036 artinya jika variabel likuiditas naik sebanyak satu persen

sedangkan variabel lain tetap maka akan menurunkan nilai DER sebanyak

0.036%.

h. β7 = 0.313 artinya jika variabel intensitas modal naik sebanyak satu persen

sedangkan variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai DER sebanyak

0.313%.

Pengujian secara serentak (simultan)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

secara bersama-sama variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan,

intensitas modal, likuiditas, profitabilitas, harga saham dan pertumbuhan

perusahaan terhadap struktur modal perusahaan dengan menggunakan uji

F. Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap struktur modal.

Tabel 4.14

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 58,309 7 8,330 14,542 ,000b

Residual 28,641 50 ,573

Total 86,950 57

a. Dependent Variable: ln_der

b. Predictors: (Constant), ln_pp, ln_im, ln_likuiditas, ln_up, ln_hargasaham, ln_sa, ln_roa

1) Pengaruh simultan seluruh variabel bebas terhadap struktur modal

Pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas terhadap variabel

terikat ini menggunakan hipotesis nol: variabel stuktur aktiva, ukuran

Page 103: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

89

perusahaan, intensitas modal, likuiditas, profitabilitas, harga saham dan

pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal secara bersama-sama.

Jika probabilitas dari nilai F < tingkat signifikansi (α) maka Ho

ditolak. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh Fhitung =

14,542 dengan sig (α) = 0.000 sedangkan F tabel menunjukkan angka 2,09

pada tingkat df1=7 dan df2=112, maka dapat disimpulkan 14,542 > 2,09.

Pada tingkat signifikansi α=5%; maka Fhitung tersebut signifikan (tidak

dapat diabaikan), karena sig (α) = 0.000 < 0.05.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan, intensitas

modal, likuiditas, profitabilitas, harga saham dan pertumbuhan perusahaan

terhadap struktur modal secara bersama-sama berpengaruh terhadap

struktur modal.

Sehingga secara bersama-sama faktor-faktor tersebut memiliki

pengaruh terhadap struktur modal pada perusahan yang terdaftar di indeks

LQ45 yang terdaftar di BEI 2010-2014.

Tabel 4.15

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,819a ,671 ,624 ,75685 ,772

a. Predictors: (Constant), ln_pp, ln_im, ln_likuiditas, ln_up, ln_hargasaham, ln_sa, ln_roa

b. Dependent Variable: ln_der

Page 104: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

90

Koefisien determinan sebesar 0.624 atau 62.4% artinya variabel Y

(struktur modal) dapat dijelaskan oleh variabel struktur aktiva, ukuran

perusahaan, intensitas modal, likuiditas, profitabilitas harga saham dan

pertumbuhan perusahaan terhadap variabel struktur modal secara bersama-

sama berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan 37.6% sisanya

disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak tercakup dalam

penelitian ini seperti tingkat suku bunga dan nilai kurs mata uang.

2) Pengujian parsial variabel bebas terhadap struktur modal

i. Pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal

Variabel struktur aktiva pada penelitian ini menunjukkan bahwa

nilai t-hitung sebesar 1.203 dan koefisien regresi untuk variabel struktur

aktiva β = 0.182 dengan probabilitas tingkat kesalahan 0.235. Struktur

aktiva secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

struktur modal karena tingkat probabilitas lebih dari 0.05. Sehingga dari

hasil tersebut dapt disimpulkan bahwa struktur aktiva tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

ii. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal

Variabel ukuran perusahaan pada penelitian ini menunjukkan

bahwa nilai t-hitung sebesar 0.624 dan koefisien regresi untuk variabel

ukuran perusahaan β = 0.059 dengan probabilitas tingkat kesalahan 0.536.

Ukuran perusahaan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap struktur modal karena tingkat probabilitas lebih dari

Page 105: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

91

0.05. Sehingga dari hasil tersebut dapt disimpulkan bahwa ukuran

perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur

modal.

iii. Pengaruh intensitas modal terhadap struktur modal

Variabel intensitas modal pada penelitian ini menunjukkan bahwa

nilai t-hitung sebesar 2.636 dan koefisien regresi untuk variabel intensitas

modal β = 0.393 dengan probabilitas tingkat kesalahan 0.011. Intensitas

modal secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

struktur modal karena tingkat probabilitas kurang dari 0.05. Sehingga dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa intensitas modal mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

iv. Pengaruh likuiditas terhadap struktur modal

Variabel likuditas pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-

hitung sebesar -0.458 dan koefisien regresi untuk variabel likuiditas β = -

0.077 dengan probabilitas tingkat kesalahan 0.649. Likuiditas secara

parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal

karena tingkat probabilitas kurang dari 0.05. Sehingga dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap struktur modal.

Page 106: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

92

v. Pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap struktur modal

Variabel ROA pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-

hitung sebesar -2.361 dan koefisien regresi untuk variabel profitabilitas β =

-0.416 dengan probabilitas tingkat kesalahan 0.022. ROA secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal karena

tingkat probabilitas kurang dari 0.05. Sehingga dari hasil tersebut dapt

disimpulkan bahwa ROA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

struktur modal.

vi. Pengaruh harga saham terhadap struktur modal

Variabel harga saham pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai

t-hitung sebesar -0.362 dan koefisien regresi untuk variabel harga saham β

= -0.036 dengan probabilitas tingkat kesalahan 0.719. Harga saham secara

parsial mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap struktur modal

karena tingkat probabilitas lebih dari 0.05. Sehingga dari hasil tersebut

dapt disimpulkan bahwa harga saham tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap struktur modal.

vii. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal

Variabel pertumbuhan perusahaan pada penelitian ini menunjukkan

bahwa nilai t-hitung sebesar 2.702 dan koefisien regresi untuk variabel

pertumbuhan perusahaan β = 0.242 dengan probabilitas tingkat kesalahan

0.009. Pertumbuhan perusahaan secara parsial mempunyai pengaruh yang

Page 107: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

93

signifikan terhadap struktur modal karena tingkat probabilitas kurang dari

0.05. Sehingga dari hasil tersebut dapt disimpulkan bahwa pertumbuhan

perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

Jadi dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial terlihat varibael

intensitas modal, probabilitas (ROA), likuiditas dan pertumbuhan perusahaan

yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahan yang

terdaftar di LQ45. Hal ini sesuai dengan salah satu teori yang struktur modal yaitu

pecking order theory. Teori ini lebih menyukai pendanaan dari dalam (internal)

dari pada pendanaan dari luar (eksternal).

Dalam penelitian ini menunjukkan persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur

modal yaitu

1. Faktor struktur aktiva terhadap struktur modal

Dalam penelitian saya ini struktur aktiva tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap struktur modal, ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Soni Abimanyu Tarigan dan Hasan Sakti Siregar

yang menunjukkan hasil yang sama. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh

Masdar Mas’ud (2008 : 156), Hasa Nurrohim KP (2008 : 16)

menunjukkan hasil bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap struktur modal.

2. Faktor ukuran perusahaan terhadap struktur modal

Dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal, ini

Page 108: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

94

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Laksmi (2010). Yang

menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap struktur modal. Ini tidak sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Saidi (2004) dalam Laksmi (2010) yang

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap struktur modal. Penelitian ini sama dengan penelitian

yang dilakukan oleh Chen (2004), Huang dan Song (2006), Fraser Donald

R (2006) dan Delcoure (2006), Yuke Prabansari dan Hadri Kusuma

(2005). Dan berbeda pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Laili

Hidayat, Imam Ghozali dan Dwisetio Poerwono (2001) dalam Laksmi

(2010) yang menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan memiliki

pengaruh signifikan terhadap struktur modal dan penelitian yang dilakukan

oleh Masdar Mas’ud (2008 : 156) yang menunjukkan hasil bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh negatif.

3. Faktor profitabilitas terhadap struktur modal

Hasil pengujian hipotesis kelima menyatakan bahwa profitabilitas

(ROA) berpengaruh signifikan dan memiliki arah koefisien negatif

terhadap struktur modal (LDER). Hasil pengujian hipotesis kelima dalam

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Rafiq et al. (2008), Joni dan Lina (2010), Awan et al. (2011), dan

Febriyani dan Srimindarti (2010). Profitabilitas (ROA) merupakan salah

satu variabel yang paling tidak bisa diabaikan pengaruhnya terhadap

struktur modal (LDER). Profitabilitas mengindikasikan bahwa suatu

Page 109: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

95

perusahaan memiliki stabilitas dan sumber daya keuangan yang baik.

Tingkat profitabilitas (ROA) yang tinggi atas investasi pada perusahaan

yang terdaftar di LQ45 memungkinkan perusahaan untuk membiayai

sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana internal yang dihasilkan

oleh perusahaan. Sumber daya keuangan internal yang baik akan

cenderung mendorong perusahaan sektor pertambangan untuk mengurangi

proporsi hutang dengan tujuan untuk mengurangi risiko kebangrutan,

agency cost serta mengantisipasi potensi ketidakpastian. Sesuai dengan

pecking order theory, penggunaan sumber dana yang dihasilkan secara

internal berupa laba ditahan lebih diminati perusahaan karena memiliki

resiko yang jauh lebih rendah dibanding dengan pendanaan dari sumber

eksternal.

4. Faktor pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal

Hasil pengujian hipotesis ketiga menyatakan bahwa pertumbuhan

aktiva (GROWTh) berpengaruh signifikan dan memiliki koefisien positif

terhadap struktur modal (LDER). Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prabansari dan Kusuma (2005),

Rafiq et al. (2008), Joni dan Lina (2010), Firnanti (2011) dan

Hestuningrum dan Darsono (2012). Perusahaan yang terdaftar di LQ45

dengan tingkat pertumbuhan yang besar sangat memungkinkan mengalami

kekurangan pendanaan kegiatan investasi perusahaan. Pecking order

theory mengemukakan bahwa ketika dana yang bersumber dari internal

perusahaan tidak mencukupi untuk membiayai investasi, maka perusahaan

Page 110: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

96

memerlukan dana eksternal. Perusahaan yang sedang bertumbuh akan

cenderung memilih menggunakan hutang terlebih dahulu dibanding

menerbitkan saham baru. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pertumbuhan

perusahaan akan semakin tinggi pula peluang adanya asimetris informasi.

Kondisi seperti ini menyebabkan biaya penerbitan hutang jangka panjang

dianggap lebih rendah dibanding biaya penerbitan saham baru. Perusahaan

sektor pertambangan yang mengalami pertumbuhan tinggi menandakan

perusahaan tersebut memiliki prospek yang menguntungkan. Oleh sebab

itu, perusahaan sektor pertambangan pada kondisi tersebut akan

menghindari pendanaan dengan penerbitan saham baru dan cenderung

menggunakan pendanaan yang bersumber dari hutang. Bagi pemegang

saham, penerbitan saham baru dinilai akan merugikan dan mengurangi

besarnya bagian keuntungan yang diterima atas prospek yang

menguntungkan di masa depan. Myers (1984) mengemukakan bahwa

perusahaan akan lebih memilih menggunakan hutang untuk memperkecil

peluang terjadinya asimetri informasi. Hal ini didasari oleh signaling

theory yang berpendapat bahwa perusahaan dapat mengomunikasikan

prospek pertumbuhan yang baik di masa depan dengan menggunakan

hutang. Hutang dapat menjadi sinyal positif bagi investor eksternal, hal ini

dikarenakan semakin banyak penggunaan hutang, maka investor meyakini

bahwa perusahaan memiliki kemampuan finansial yang baik dan memiliki

prospek dengan pengembalian yang tinggi di masa yang akan datang.

Sedangkan penerbitan saham baru cenderung memberikan sinyal negatif

Page 111: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

97

bagi publik sehingga akan berpotensi menurunkan harga pasar saham yang

dapat menurunkan nilai perusahaan sektor pertambangan. Penjelasan

tersebut juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Ross

(1977).

Page 112: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian (analisis) dan pembahasan dalam permasalahan yang

penulis kemukakan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Secara individual (parsial) variabel intensitas modal, likuiditas,

probabilitas, dan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh

positif terhadap struktur modal. Sedangkan variabel struktur aktiva,

ukuran perusahaan dan harga saham mempunyai pengaruh negatif

terhadap struktur modal.

2. Secara simultan (bersama-sama) semua variabel yaitu struktur aktiva,

ukuran perusahaan, intensitas modal, likuiditas, profitabilitas, harga

saham dan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh signifikan

terhadap struktur modal dengan koefisien determinasi sebesar 0.624

atau 62.4% artinya variabel Y (struktur modal) dapat dijelaskan oleh

variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan, intensitas modal,

profitabilitas dan likuiditas terhadap variabel struktur modal secara

bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan 37.6%

atau 0.376 sisanya disebabkan oleh variabel-variabel lainnya yang

tidak tercakup dalam penelitian ini.

3. Secara teori, hasil penelitian ini mengacu pada teori pecking order

karena dilihat dari variabel yang signifikan yaitu intensitas modal,

profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan yang berpengaruh

Page 113: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

99

signifikan terhadap struktur modal. Hal ini dikuatkan oleh teori-teori

yang menjelaskan pecking order theory. Menurut Myers dalam

Sholihah (2006), intensitas modal mempunyai hubungan yang positif

dengan struktur modal. Menurut Riyanto (2001), perusahaan yang

mempunyai tingkat pengembalian yang tinggi dalam menghasilkan

keuntungan, cenderung untuk membiayai kegiatan operasional

perusahaannya dengan profit yang didapat yaitu laba ditahannya, oleh

karena itu biasanya perusahaan menggunakan hutang yang relatif kecil

dibanding dengan total modal sendiri. Sedangkan, pertumbuhan aktiva

(GROWTH) berpengaruh signifikan dan memiliki koefisien positif

terhadap struktur modal (LDER). Hasil penelitian ini dikuatkan dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prabansari dan Kusuma

(2005), Rafiq et al. (2008), Joni dan Lina (2010), Firnanti (2011) dan

Hestuningrum dan Darsono (2012). Perusahaan yang terdaftar di LQ45

dengan tingkat pertumbuhan yang besar sangat memungkinkan

mengalami kekurangan pendanaan kegiatan investasi perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis

mencoba mengemukakan saran yang mungkin bermanfaat:

1. Bagi perusahaan, manajemen harus memperhatikan variabel-variabel

intensitas modal, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan dalam

Page 114: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

100

menentukan struktur modal perusahaan karena variabel-variabel

tersebut sangat besar pengaruhnya.

2. Bagi investor, investor harus memperhatikan variabel-variabel

intensitas modal, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan dalam

menentukan keputusan investasi karena variabel-variabel tersebut

dapat mencerminkan nilai perusahaan.

3. Bagi peneliti, penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya. Peneliti

selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain yang

dianggap mempengaruhi keputusan struktur modal dan dapat lebih

memperbanyak jumlah sample atau menambah periode penelitian agar

didapat hasil yang lebih akurat.

Page 115: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

101

DAFTAR PUSTAKA

Astuty, pudji, “Pengaruh Pecking Order, Balance, dan Kebijakan Makro

terhadap Pengambilan Keputusan Leverage Perusahaan Industri Go Public

di BEJ Periode 1991-2001”, Disertasi, Universitas Borobudur, Jakarta,

2005.

Astuti, Dewi. “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Ghalia Indonesia : Jakarta,

2004.

Atmaja, Lukas Setia. “Teori dan Praktek Manajemen Keuangan”, Penerbit Andi,

Yogyakarta, 2008.

Brigham dan Houston. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Buku 1, Edisi 10,

Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Brigham, Eugene F and Joel F. Houston. “Fundamentals of Financial

Management”, 10th

Edition, 2001.

Brealey, Myers, and Marcus. “Fundamentals of Corporate Finance”, Edisi 3,

McGraw-Hill, New York, 2001.

Frensidy, Budi. “Rasio Utang Yang Optimal”, artikel diakses tanggal 25

Desember 2014, dari http://web.bisnis.com/kolom/2id1334.html

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Denan Program SPSS”, Edisi

Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro, 2009.

Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FE UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2007.

Husnan, Suad dan Pedjiastuti, Enny. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”,

Edisi Empat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2004.

Page 116: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

102

Husnan, dan Misanto. “The Effect of Operating Leverage, Cyclicality, and Firm

Size on Business Risk”, Gajah Mada International Journal of Business,

1999.

Keown dkk. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Salemba Empat, Jakarta,

2000.

Moeljadi. “Manajemen Keuangan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif”, Jilid

1, Bayumedia Publishing, Malang, 2006.

Nasarudin, Indo Yama dan Fauzan, Hemmy. “Pengantar Bisnis dan

Manajemen”, UIN Jakarta Press, Jakarta, 2006.

Prasetya, Erwin. “Utang Menjadi Untung, Jangan Takut Ambil Kredit”,

Katabuku, Edisi 1 Jakarta, 2010.

Riyanto, Bambang. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, BPFE,

Yogyakarta, 2001.

Rodoni, Ahmad dan Sholihah, Maratush. “Pengujian Empiris Balance Theory,

Pecking Order Theory dan Signaling Theory pada Struktur Modal

Perusahaan di Indonesia”, Vol.5, No.1, Laporan Penelitian, FE UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2006.

Ross, Westerfield, dan Jordan. “Fundamentals of Corporate Financial”. 7th

edition, McGraw-Hill, New York, 2006.

Ross, Westerfield, dan Jordan. “Pengantar Keuangan Perusahaan”. 8th

edition,

McGraw-Hill, New York, 2009.

Setia Lukas Atmaja. “Teori Praktek Manajemen Keuangan”, Andi:Yogyakarta,

2008.

Page 117: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

103

Sjahrial, Dermawan. “Manajemen Keuangan”, Mitra Wacana Media, Jakarta,

2008.

Van Horne, James C. Dan Wachowicz, John M., Jr. “Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan”, Buku 2, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Warsono. “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Bayumedia Publishing, Malang,

2003.

Page 118: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

104

Lampiran 1

Hasil output spss regresi linear berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

ln_der -1,9218 1,23508 58

ln_sa -,7705 ,45619 58

ln_up 30,1449 2,14542 58

ln_im ,3100 ,52811 58

ln_roa -2,1351 ,56268 58

ln_hargasaham 8,7776 1,24446 58

ln_likuiditas ,8473 ,66024 58

ln_pp -1,6409 ,95358 58

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 58

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation ,70885076

Most Extreme

Differences

Absolute ,118

Positive ,118

Negative -,080

Kolmogorov-Smirnov Z ,899

Asymp. Sig. (2-tailed) ,394

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,819a ,671 ,624 ,75685 ,772

a. Predictors: (Constant), ln_pp, ln_im, ln_likuiditas, ln_up, ln_hargasaham, ln_sa, ln_roa

b. Dependent Variable: ln_der

Page 119: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

105

Lampiran 2

Hasil output spss regresi linear berganda

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 58,309 7 8,330 14,542 ,000b

Residual 28,641 50 ,573

Total 86,950 57

a. Dependent Variable: ln_der

b. Predictors: (Constant), ln_pp, ln_im, ln_likuiditas, ln_up, ln_hargasaham, ln_sa, ln_roa

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. 95,0%

Confidence

Interval for B

Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Lower

Bound

Upper

Bound

Toler

ance

VIF

1

(Constant) -3,848 1,817 -2,118 ,039 -7,498 -,198

ln_sa ,492 ,409 ,182 1,203 ,235 -,329 1,313 ,289 3,463

ln_up ,034 ,054 ,059 ,624 ,536 -,075 ,143 ,743 1,347

ln_im ,918 ,348 ,393 2,636 ,011 ,219 1,618 ,297 3,368

ln_roa -,914 ,387 -,416 -2,361 ,022 -1,691 -,136 ,212 4,719

ln_hargasaham -,036 ,099 -,036 -,362 ,719 -,234 ,163 ,664 1,506

ln_likuiditas -,144 ,314 -,077 -,458 ,649 -,773 ,486 ,235 4,264

ln_pp ,313 ,116 ,242 2,702 ,009 ,080 ,546 ,822 1,217

a. Dependent Variable: ln_der

Page 120: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

106

Lampiran 3

Hasil output spss regresi linear berganda

Hasil scatterplot untuk uji heteroskedastisitas

Page 121: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

107

Lampiran 4

Data Perusahaan

No. Nama

Perusahaan

Struktur Modal

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,037 0,037 0,048 0,091 0,220

2 ASII 0,301 0,387 0,426 0,345 0,351

3 GGRM 0,044 0,041 0,041 0,043 0,036

4 INDF 0,506 0,289 0,354 0,534 0,534

5 INTP 0,069 0,060 0,047 0,039 0,034

6 JSMR 0,971 1,015 0,850 1,196 1,411

7 KLBF 0,020 0,020 0,021 0,021 0,023

8 LPKR 0,612 0,701 0,865 0,866 0,815

9 LSIP 0,085 0,072 0,076 0,084 0,095

10 SMGR 0,075 0,148 0,198 0,169 0,162

11 PTBA 0,176 0,175 0,288 0,247 0,296

12 TINS 0,097 0,120 0,128 0,105 0,113

MIN 0,020 0,020 0,021 0,021 0,023

MAX 0,971 1,015 0,865 1,196 1,411

RATA-RATA 0,249 0,255 0,279 0,312 0,341

No. Nama

Perusahaan

Struktur Aktiva

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,767 0,815 0,857 0,887 0,870

2 ASII 0,586 0,572 0,584 0,587 0,588

3 GGRM 0,255 0,223 0,278 0,318 0,338

4 INDF 0,575 0,543 0,558 0,578 0,523

5 INTP 0,512 0,432 0,359 0,367 0,443

6 JSMR 0,784 0,809 0,817 0,865 0,886

7 KLBF 0,284 0,276 0,316 0,337 0,346

8 LPKR 0,242 0,255 0,217 0,233 0,207

9 LSIP 0,734 0,623 0,657 0,749 0,785

10 SMGR 0,528 0,611 0,690 0,676 0,661

11 PTBA 0,238 0,230 0,315 0,445 0,499

12 TINS 0,301 0,302 0,356 0,363 0,328

MIN 0,238 0,223 0,217 0,233 0,207

MAX 0,784 0,815 0,857 0,887 0,886

RATA-RATA 0,484 0,474 0,500 0,534 0,539

Page 122: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

108

No. Nama

Perusahaan

Ukuran Perusahaan

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 8791799 10240495 12419820 14963190 18558329

2 ASII 113362000 154319000 182274000 213994000 236029000

3 GGRM 30741679 39088705 41509325 50770251 58220600

4 INDF 47275955 53585933 59324207 77611416 85938885

5 INTP 15346146 18151331 22755160 26607241 28884973

6 JSMR 18952129 20915891 24753551 28058582 31857948

7 KLBF 7032497 8274554 9417957 11315061 12425032

8 LPKR 16155385 18259171 24869296 31300362 37761221

9 LSIP 5561433 6791859 7551796 7974876 8655146

10 SMGR 15562999 19661603 26579084 30792884 34314666

11 PTBA 8718394 11510262 12728981 11677155 14812023

12 TINS 5881108 6569807 6101007 8244019 9752477

MIN 5561433 6569807 6101007 7974876 8655146

MAX 113362000 154319000 182274000 213994000 236029000

RATA-RATA 24448460 30614051 35857015 42775753 48100858

No. Nama

Perusahaan

Intensitas Modal

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,9941 0,9506 1,0740 1,1805 1,1381

2 ASII 0,8721 0,9493 0,9693 1,1037 1,1702

3 GGRM 0,8156 0,9333 0,8466 0,9158 0,8931

4 INDF 1,2310 1,1821 1,1851 1,3953 1,3514

5 INTP 1,3778 1,3070 1,3161 1,4235 1,4445

6 JSMR 4,4012 3,2249 2,7291 2,7317 3,4721

7 KLBF 0,6877 0,7583 0,6906 0,7071 0,7154

8 LPKR 5,1692 4,3582 4,0371 4,6954 3,2399

9 LSIP 1,5480 1,4493 1,7931 1,9292 1,8312

10 SMGR 1,0850 1,2004 1,3562 1,2568 1,2715

11 PTBA 1,1023 1,0878 1,0979 1,0417 1,1326

12 TINS 0,7052 0,7509 0,7799 1,4086 1,3230

MIN 0,6877 0,7509 0,6906 0,7071 0,7154

MAX 5,1692 4,3582 4,0371 4,6954 3,4721

RATA-RATA 1,6658 1,5127 1,4896 1,6491 1,5819

Page 123: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

109

No. Nama

Perusahaan

Likuiditas

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 1,932 1,259 0,685 0,450 0,585

2 ASII 1,273 1,344 1,399 1,242 1,323

3 GGRM 2,701 2,245 2,170 1,722 1,620

4 INDF 2,036 1,910 2,003 1,683 1,807

5 INTP 5,554 6,982 6,028 6,148 4,934

6 JSMR 1,650 0,982 0,682 0,778 0,844

7 KLBF 4,393 3,676 3,405 2,839 3,404

8 LPKR 4,219 6,037 5,599 4,960 5,233

9 LSIP 2,383 4,819 3,273 2,485 2,491

10 SMGR 2,917 2,647 1,706 1,882 2,209

11 PTBA 5,786 4,618 4,924 2,866 2,075

12 TINS 3,237 3,224 4,094 2,152 1,865

MIN 1,273 0,982 0,682 0,450 0,585

MAX 5,786 6,982 6,028 6,148 5,233

RATA-RATA 3,173 3,312 2,997 2,434 2,366

No. Nama

Perusahaan

Profitabilitas

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,229 0,244 0,198 0,127 0,141

2 ASII 0,127 0,137 0,125 0,104 0,094

3 GGRM 0,135 0,127 0,098 0,086 0,093

4 INDF 0,062 0,091 0,081 0,063 0,056

5 INTP 0,210 0,198 0,209 0,188 0,183

6 JSMR 0,062 0,056 0,062 0,033 0,038

7 KLBF 0,183 0,184 0,188 0,174 0,171

8 LPKR 0,033 0,045 0,053 0,051 0,083

9 LSIP 0,186 0,251 0,148 0,096 0,106

10 SMGR 0,233 0,201 0,185 0,174 0,162

11 PTBA 0,229 0,268 0,229 0,159 0,136

12 TINS 0,161 0,137 0,071 0,075 0,065

MIN 0,033 0,045 0,053 0,033 0,038

MAX 0,233 0,268 0,229 0,188 0,183

RATA-RATA 0,154 0,162 0,137 0,111 0,111

Page 124: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

110

No. Nama

Perusahaan

Harga Saham

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 26200 21700 19700 25100 24250

2 ASII 5455 7400 7600 6800 7425

3 GGRM 40000 62050 56300 42000 60700

4 INDF 4875 4600 5850 6600 6750

5 INTP 15950 17050 22450 20000 25000

6 JSMR 3425 4200 5450 4725 7050

7 KLBF 3250 3400 1060 1250 1830

8 LPKR 680 660 1000 910 1020

9 LSIP 1285 2250 2300 1930 1890

10 SMGR 9450 11450 15700 14150 16200

11 PTBA 22950 17350 15100 10200 12500

12 TINS 2750 1670 1540 1600 1230

MIN 680 660 1000 910 1020

MAX 40000 62050 56300 42000 60700

RATA-RATA 11355,8 12815 12837,5 11272,1 13820,4

No. Nama

Perusahaan

Pertumbuhan Perusahaan

2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0,161 0,165 0,213 0,205 0,240

2 ASII 0,275 0,361 0,181 0,174 0,103

3 GGRM 0,129 0,272 0,062 0,223 0,147

4 INDF 0,171 0,133 0,107 0,308 0,107

5 INTP 0,156 0,183 0,254 0,169 0,086

6 JSMR 0,172 0,104 0,183 0,134 0,135

7 KLBF 0,085 0,177 0,138 0,201 0,098

8 LPKR 0,332 0,130 0,362 0,259 0,206

9 LSIP 0,148 0,221 0,112 0,056 0,085

10 SMGR 0,737 0,462 0,527 0,135 0,089

11 PTBA 0.079 0,320 0,106 -0,083 0,268

12 TINS 0,211 0,117 -0,071 0,351 0,183

MIN 0,085 0,104 -0,071 -0,083 0,085

MAX 0,737 0,462 0,527 0,351 0,268

RATA-RATA 0,234 0,220 0,181 0,178 0,146

Page 125: PENGARUH TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33164... · 2016-12-24 · Segala puji bagi Allah yang Maha segalanya, ... semoga

111