integral dalam kimia.docx

4
Nama :Rizky Wahyuni Nim :13/347334/PA/15194 Integral dalam Kimia 1.Entalpi Fungsi dasar yang memiliki nilai absolut yang tidak dapat diketahui. ∆Hbisa dipastikan salah satunya dengan cara langsung atau tidak langsung. Peningkatan dalam suatu sistem entalpi memiliki ∆H yang positif atau disebut juga prosese endotermis. Sebaliknya kehilangan panas dari sistem dimana ∆H bernilai negatif disebut juga proses eksotermis. Perubahan entalpi didasarkan dari perubahan temperature pada tekanan konstan. Sehingga persamaannya: ∆H=Cp ∆ T Dimana Cptidak berubah cukup besar. Pada perubahan temperature yang signifikan, Cp (Kapasitas Panas) berubah. Integral persamaan ini menjadi ∆H= T 1 T 2 CpdT Persamaan ini digunakan dalam reaksi kimia. Perubahan entalpi juga bisa dirumuskan sebagai perbedaan antara entalpi reaktan dan entalpi produk. ∆H= HprodukHreaktan 2.Entropi w= V 1 V 2 pdV

Upload: marwah

Post on 30-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Nama:Rizky WahyuniNim:13/347334/PA/15194Integral dalam Kimia1. EntalpiFungsi dasar yang memiliki nilai absolut yang tidak dapat diketahui. bisa dipastikan salah satunya dengan cara langsung atau tidak langsung. Peningkatan dalam suatu sistem entalpi memiliki yang positif atau disebut juga prosese endotermis. Sebaliknya kehilangan panas dari sistem dimana bernilai negatif disebut juga proses eksotermis. Perubahan entalpi didasarkan dari perubahan temperature pada tekanan konstan. Sehingga persamaannya:

Dimana tidak berubah cukup besar. Pada perubahan temperature yang signifikan, Cp (Kapasitas Panas) berubah. Integral persamaan ini menjadi

Persamaan ini digunakan dalam reaksi kimia. Perubahan entalpi juga bisa dirumuskan sebagai perbedaan antara entalpi reaktan dan entalpi produk.

2. Entropi

W= energi/usaha/kerjaV2,V1= VolumeP= Tekanan

3. Heat dan Work ( panas dan kerja)Ek= mv2F= m

4. Persamaan dasar energi dalam

5. Molecular orbital theory Pendekatan orbital molekul ion H2+= LCAO ( linear Combinations of the atomic orbitals)Persamaan dasar:Ada 2 jenis orbital 1SA ( pusat pada inti A) dan 1SB ( pusat pada inti B)1SA= Ke-rA/a01SB= Ke-rB/a0Kemudian,= C+(1SA+1SB)= C-(1SA+1SB)

C2+S

6. Analisis kinetik pada Reaksi terseleksi

Sumber:

Harvey, David, 2000, Modern Analytical Chemistry, Mc Graw, St. GreencastleNoggle, Joseph,H. Physical Chemistry Third Edition.Harper Collins: AmericaWhittaker, A.G. et al, 2000.Physical Chemistry.Bios:UK