instruksi pasca od

4
BAHAN DISKUSI ODONTEKTOMI Arbi Wijaya, 1106001145 Supervisor : drg. Vera Julia, Sp.BM 1. Odontektomi molar 3 bawah : Pengeluaran gigi molar 3 bawah impaksi atau gigi bungsu bawah yang gagal erupsi ke dalam lengkung rahang secara optimal 2. Hal penting OD : - Perencanaan yang hati-hati dan teliti berdasarkan pemeriksaan klinis lengkap dan pemeriksaan radiologis - Mengamankan free line extraction sebelum mengeluarkan gigi. 3. Alat dan bahan OD : A. Alat pelindung diri lengkap B. Alat standar C. Alat dan bahan anestesi : disposable syringe 2,5ml dan ampul D. Set odontektomi (Blade nomor 15 atau 12, scalpel nomor 3 dan handle, tang cabut mahkota rahang bawah, bein, cryer, tang trismus, needle holder, needle cutting edge, gunting, pinset cirrurgis, nierbeken, cheek retractor, water syringe, spooling, bone file, kain penutup wajah, lap dada, kuret, duck clamp, petridish, suction, cotton roll, deppen glass, arteri clamp, vaseline, benang non absorbable, cotton pellet, tampon, Bur Tungsten Carbide Round dan Fissure, mikromotor low speed) E. Suction yang adekuat dengan mesin yang baik dan ujung tip yang kecil 4. Sequences OD : 1. Persiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan 2. Persiapan pasien : informed concent (terjadinya trismus sementara, bengkak ekstraoral sementara, parestesi, fraktur mandibula), anamnesis pasien, pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah. 3. Posisikan pasien

Upload: bie2x

Post on 07-Nov-2015

116 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

2

TRANSCRIPT

BAHAN DISKUSI ODONTEKTOMIArbi Wijaya, 1106001145Supervisor : drg. Vera Julia, Sp.BM

1. Odontektomi molar 3 bawah :Pengeluaran gigi molar 3 bawah impaksi atau gigi bungsu bawah yang gagal erupsi ke dalamlengkung rahang secaraoptimal2. Hal penting OD : Perencanaan yang hati-hati dan teliti berdasarkan pemeriksaan klinis lengkap dan pemeriksaan radiologis Mengamankan free line extraction sebelum mengeluarkan gigi.3. Alat dan bahan OD :A. Alat pelindung diri lengkapB. Alat standarC. Alat dan bahan anestesi : disposable syringe 2,5ml dan ampul D. Set odontektomi (Blade nomor 15 atau 12, scalpel nomor 3 dan handle, tang cabut mahkota rahang bawah, bein, cryer, tang trismus, needle holder, needle cutting edge, gunting, pinset cirrurgis, nierbeken, cheek retractor, water syringe, spooling, bone file, kain penutup wajah, lap dada, kuret, duck clamp, petridish, suction, cotton roll, deppen glass, arteri clamp, vaseline, benang non absorbable, cotton pellet, tampon, Bur Tungsten Carbide Round dan Fissure, mikromotor low speed)E. Suction yang adekuat dengan mesin yang baik dan ujung tip yang kecil4. Sequences OD :1. Persiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan2. Persiapan pasien : informed concent (terjadinya trismus sementara, bengkak ekstraoral sementara, parestesi, fraktur mandibula), anamnesis pasien, pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah.3. Posisikan pasien4. Cuci tangan dengan standar WHO, gunakan alat pelindung diri lengkap5. Pakai gloves, oleskan betadine pada sekitar mulut pasien, dan vaselin pada sudut bibir pasien pada sisi yang akan dilakukan OD.6. Tutupi pasien dengan DUK bolong7. Asepsis area anestesi dengan betadine, lakukan anestesi mandibular blok, kemudian cek dan pastikan obat anestesi benar-benar bekerja optimal8. Lakukan insisi/flap (mukoperiosteal) dengan cara : tekan scalpel sampai ke tulang, lakukan insisi dengan tegas dan tidak berulang-ulang untuk mengurangi perdarahan dan jarak pandang yg tidak baik akibat perdarahanInsisi mukoperiosteum dimulai dari insisi vertikal di sebelah lingual dari linea oblique externa dari ramus mandibula sepanjang 1-2cm sebelah distal gigi impaksi, diarahkan pada pertengahan sisi distal gigi -> teruskan pada sebelah bukal sampai 1/3 mesiodistal M2, kemudian ke arah mucobucal fold dengan sudut 45 derajat. 9. Buka flap dengan menggunakan rasparatorium sampai tulang terlihat jelas10. Bur tulang sampai terlihat CEJ, irigasi, dan suction. (Buat seperti parit)11. Ungkit gigi dengan bein, kemudian apabila sudah terasa goyang gunakan tang untuk mengeluarkan gigi12. Potong tulang yang tajam dengan rounger, haluskan tulang dengan bone file.13. Debridement menggunakan kuret dan lakukan irigasi14. Jahit dari mukosa bergerak ke mukosa tidak bergerak15. Aplikasikan tampon dan instruksi pasien16. Resepkan obat (anitibiotik, analgesik, antiinflamasi)

5. Instruksi Pasca OD :1. Jangan lupa menggigit tampon di daerah bekas operasi selama 30-60 menit, setelah itu kapas bisa dibuang.2. Jangan berkumur-kumur keras dalam 24 jam pertama pasca operasi. Ingat, semakin berkumur akan semakin berdarah.3. Jangan banyak meludah, atau mengumpulkan ludah, ludah sebaiknya ditelan saja.4. Jangan merokok, khusus bagi Anda yang perokok, cobalah tahan keinginan untuk merokok ini terlebih dahulu sampai gigi Anda benar-benar sembuh.5. Jangan mempermainkan daerah operasi dengan lidah atau benda lainnya, apalagi dengan tangan atau benda keras lainnya.6. Jangan makan dan minum yang panas atau pedas pada 24 jam pertama, dianjurkan untuk meminum yang dingin.7. Jangan lupa mengompres dingin pada daerah pipi selama 24 jam pertama, pada hari selanjutnya dilakukan kompres hangat.8. Jangan panik jika terjadi pembengkakakan, karena pasca operasi umumnya terjadi pembengkakan. Untuk beberapa kasus, kadang menimbulkan rasa baal atau kesemutan pada daerah sekitar pasca operasi.9. Jangan lupa meminum obat secara teratur sesuai dengan anjuran Dokter Gigi yang telah mengoperasi gigi Anda.10. Jangan lupa untuk kembali kontrol kepada Dokter Gigi yang telah mengoperasi gigi Anda.

6. Medikasi pasca OD :Coaminoxiclav 625mg no. XV 3 dd 1 pc prnCataflam 50mg no. X 3 dd 1 pcArcoxia 90mg no. III 3 dd 1 pc

Artikel dr blog dokter vera : Jumlah gigi manusia dewasa sesungguhnya adalah 32 buah,gigi gerahamketiga dari setiap kwadran rahang manusia, sering disebut dengan istilahgigi bungsu. Semua graham ketiga merupakan gigi bungsu, namun tidak semua gigi terakhir merupakan gigi bungsu, loh Nah, yang dimaksud dengangigi bungsu kali ini ialahgigi geraham ketiga.Gigi bungsusering sekali tumbuh tidak sempurna(miring, tidur, terbalik)atau tidak tumbuh sama sekali karena tertanam di tulang rahang kita.Gigi bungsuyang tumbuh tidak sempurna atau dalam istilah kedokteran giginya disebut sebagaigigi bungsu impaksi, seringsekali menimbulkan gangguan. Gangguan akibatgigi bungsu impaksi, antara lain ialahinfeksi sekitar mahkota gigi(pericoronitis),sakit kepala,sakit pada telinga(tinitus),parestesi pada rahang, bahkangangguan sendi rahang(Temporo Mandibular Joint Disorder), dll,yang dapat mengganggu kualitas hidup manusia.Gigi bungsuini erupsi pada seseorang yang berusia sekitar 16-25 tahun. Idealnya dilakukan screening pada seseorang pada rentang usia tersebut untuk mengetahui posisi gigi bungsunya apakah dapat tumbuh normal atau impaksi. Screening sederhana bisa dilakukan dengan menggunakanRonsen Panoramik. Apabila diketahui gigi tersebut memang impaksi, maka sebaiknya dilakukanoperasi gigi bungsuyang lazim disebut denganOdontektomi.TindakanOdontektomipaling ideal dilakukan pada usia tersebut di atas, karena semakin tua usia seseorang, maka komplikasi yang ditimbulkan dari tindakanOdontektomisemakin banyak. Bahkan untuk manula perlu dipertimbangkan besar antararisk and benefitdari pengambilan gigi bungsu yang impaksi itu.Semoga informasi ini dapat membantu Anda dan saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya.Drg. Vera Julia, SpBM